Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Francisca Mandawati
"ABSTRAK
Laporan ini bertujuan untuk membahas uji tuntas due diligence yang dilakukan oleh KAP SAS pada RS XXX dan alasan akuisisi ini. Proses uji tuntas yang dibahas pada laporan ini menjelaskan tipe uji tuntas apa saja yang perlu dilakukan dalam rangka akuisisi rumah sakit dan khususnya dari sisi uji tuntas keuangan. Kemudian penulis akan menjelaskan uji tuntas yang dilakukan pada RS XXX. Hasil laporan ini menunjukkan motif klien mengakuisisi RS XXX untuk memperoleh kekuatan. Penulis menyarankan uji tuntas regulasi dan kualitas pada RS XXX. Proses uji tuntas keuangan yang dilakukan KAP SAS telah sesuai dengan teori, namun kurang mendalam.

ABSTRACT
This report aims to describe due diligence process on XXX Hospital by KAP SAS and the motive of this acquisition. This report analyze what types of due diligence that are needed before acquiring a hospital, and in particular financial due diligence for hospitals. Furthermore this report describe due diligence process on XXX hospital. The result of the analysis shows that the motive of the acquisition is to gaining power. Regulatory and quality due diligence are recommended to be performed on XXX Hospital. The financial due diligence that was performed are consistent with the theories, but not deeply performed."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Mutiara Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh skor ESG dan perubahan skor ESG terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan pasca M&A. Dalam pandangan teori pemegang saham instrumental, kinerja ESG yang tinggi dapat mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan untuk menciptakan sinergi pasca-M&A dan kinerja keuangan. Studi sebelumnya menunjukkan hasil yang bervariasi tentang pengaruh skor ESG terhadap kinerja keuangan perusahaan, itulah sebabnya topik ini masih relevan. Dengan menggunakan 75 sampel M&A di negara ASEAN-5, studi ini menyajikan bukti baru tentang manfaat keuangan ESG korporat untuk perusahaan pengakuisisi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa skor ESG tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pasca dan nilai perusahaanM&A. Kedua adalah teori penurunan utilitas marginal atau the law of diminishing marginal utility (DMU) yang memiliki pandangan bahwa dalam konteks peningkatan upaya ESG, utilitas yang diperoleh oleh pemangku kepentingan dari perusahaan yang sama akan mengalami penurunan secara bertahap. Hal ini mengindikasikan bahwa kontribusi yang tinggi akan diberikan oleh pemangku kepentingan perusahaan dengan tingkat ESG rendah, sedangkan kontribusi yang lebih rendah akan diberikan oleh pemangku kepentingan perusahaan dengan tingkat ESG tinggi. Berdasarkan hasil uji regresi yang dilakukan dalam penelitian ini, terbukti teori DMU tidak didukung dalam kelompok sampel ESG tinggi, namun didukung dalam kelompok sampel ESG rendah.

This study aims to empirically examine the influence of ESG scores and changes in ESG scores on financial performance and firm value post-M&A. From the perspective of instrumental shareholder theory, high ESG performance can garner stakeholder support to create post-M&A synergies and financial performance. Previous studies have shown varied results regarding the influence of ESG scores on firm financial performance, which is why this topic remains relevant. Utilizing a sample of 75 M&A cases in ASEAN-5 countries, this study presents new evidence on the financial benefits of corporate ESG for acquiring firms. The results of this study find that ESG scores do not have a significant influence on post-M&A financial performance and firm value. Secondly, the theory of Diminishing Marginal Utility (DMU) posits that in the context of increasing ESG efforts, the utility obtained by stakeholders from the same firm will gradually decrease. This indicates that high contributions will be given by stakeholders of firms with low ESG levels, while lower contributions will be given by stakeholders of firms with high ESG levels. Based on the regression analysis conducted in this study, the findings reveal that the DMU theory is not supported in the high ESG sample group but is supported in the low ESG sample group."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novisantia Rangga
"ABSTRAK
Laporan ini membahas mengenai proses due diligence pada PT PQR yang difokuskan pada laporan keuangan perusahaan. Proses ini dilakukan dalam rangka akuisisi oleh PT TUV Tbk dengan tujuan untuk memeriksa dan memverifikasi bahwa fakta-fakta yang diberikan oleh Perusahaan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan dalam proses financial due diligence adalah agreed upon procedure. Proses yang dilakukan telah mengikuti standar yang berlaku dan hasilnya menyimpulkan PT PQR telah menjalankan proses pencatatannya dengan baik, namun ada beberapa hal yang kurang sesuai.

ABSTRACT
This internship report discusses the due diligence process that mainly focus on company?s financial statement. This process is conducted based on the acquisition planning of PT PQR by PT TUV Tbk with purpose to check and verify that all data provided by the company is true and reliable. In doing financial due diligence process, the consultant used agreed upon procedure as a method. The process that have been done by KAP AAJ has met the standard and conclude that PT PQR?s reporting is good; however there are several practices that have not met standard."
2013
S43946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeterina Widi Nugrahanti; Veronica Novianti Purwadi
"The purpose of this research are 1) to examine and analyze the change to acquirer’s finance performances before and after merger and acquisition which is measured by Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, Average Collection Period, and Return on Equity; and 2) to examine and analyze the change to the abnormal return before and after acquisition. Sample of this research consists of 14 non financing companies listed in Indonesia Stock Exchange and research period of 2005-2008. That selected by using purposive sampling method. Technique of analyzed for examining the hypothesis is Wilcoxon Sign Test at level significant 10%. The result shows that financial ratio indifference between before and after merger and acquisition, except Debt to Equity Ratio is decreasing, and the merger and acquisition announcement did not get any response from the investors, because there were no significant changes to the abnormal return before and after the announcement. These results indicate that merger and acquisition does not provide synergy for acquiring firm and they cannot achieve economic motive"
Pusat kajian pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kristen Wira Wacana Sumba, 2012
330 JEBK 1 (2) 2012
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Tedjakusuma
"Akuisisi internal tampaknya makin diminati para investor akhir-akhir ini Berbagai pendapat yang kontroversial banyak dibicarakan oleh masyarakat luas. Di satu pihak banyak yang tidak setuju dilakukannya akuisisi internal, di lain pihak banyak yang berpendapat bahwa akuisisi internal merupakan suatu hal yang wajar. Bila dikelompokkan ada tiga masalah yang perlu ditinjau kembali, yang pertama apakah pemegang saham minoritas dirugikan akibat praktek akuisisi tersebut, yang kedua dan ketiga ialah maalah pajak dan insider trading.
Salah satu akuisisi internal yang terjadi pada tahun 1993 ialah pembelian PT AP oleh PT VE dengan harga RP 5.606.250.000 atau Rp 2.156.250 per lembar sahamnya. Sedangkan pembiayaan akuisisi dilakukan dengan mengeluarkan right issue oleh PT VE sejumlah Rp 27.000.000.000. Selain digunakan untuk pembiayaan akuisisi, dana yang diperoleh dipergunakan untuk meningkatkan modal kerja pula.
Analisa penilaian perusahaan target yang dilakukan pada karya tulis ini lebih ditekankan pada analisa kuantitatif dibandingkan dengan analisa kualitatif. Analisa dilakukan atas dasar empat belas metode valuasi yaitu Capitalization of Earning, Capitalization of Excess Earning, Capitalized of Cash Flow, Operating Cash Flow, Net Adjusted Book Value, Net Tangible Assets, Liquidation Value, Replacement Cost, Capitalization of Revenue, Profit Margin / Capitalization Rate, dan yang terakhir Discounted Cash Flow. Namun penilaian lebih ditekankan pada metode DCF. Tujuan dari menerapkan berbagai pendekatan mi agar penilaian dapat ditinjau dari pendekatan yang berbeda-beda, tidak hanya stu atau dua sisi.
DCF ialah salah satu metode pendekatan yang menilai perusahaan melalui proyeksi cash flow dan nilai residu perusahaan. Sedangkan faktor diskonto yang dipergunakan ialah dengan rata-rata tertimbang biaya modal (WACC) yang terdiri dari biaya hutang dan biaya modal sendiri / ekuitas. Dalam mencari biaya ekuitas, penulisan inimenggunakan pertimbangan empat metode yaitu Return On Equity (ROE), Return On Cash Earning (ROCE), Divkkn Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio(PER).
Dari hasil perhituñgan yang dilakukan, estimasi harga perusahaan target dengan rata-rata tertimbang beberapa metode di atas ialah berkisar antara Rp4.5000.000.000 dan Rp 5.000.000.000. Dan bila ditinjau dari nilai pembelian aktualnya, metode Operating Cash Flow dan Discounted Cash Flow paling mendekati nilai aktual.
Di samping membahas secara kuantitatif, analisa kualitatif pun dilakukan dengan meninjau industri dan internal perusahaan. Perusahaan pengakuisisi, yaitu PT VE merupakan perusahaan yang bergerak dengan kabel sebagai hasil produksinya, sedangkan PT AP selaku perusahaan yang diakuisisi merupakan perusahaan yang bergerak pada bahan baku produk kabel (aluminium wire rod). Akuisisi yang terjadi ml merupakan integrasi vertikal dalam rangka memperlancar pasokan serta dapat mengontrol harga baku.
Prospek PT AP sangat tergantung pada masa depan PT VE, sedangkan prospek PT VE sendiri tampak sangat baik dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan kelistrikan dan telekomunikasi di Indonesia. Namun bila dilihat dari prospek PT AP sendiri tampak tidak ada indikasi sebaik prospek PT VE, malah dapat dikatakan pesimis dengan menurunnya tingkat pertumbuhan penjualan. Indikasi ini yang tampaknya menjadikan tujuan akuisisi semula agak rancu.
Sebenarnya dalam menganalisa suatu kasus akuisisi, tidak cukup bila hanyadiperoleh data yang bersifat kuantitatif, berbagai data dan informasi secara makro juga dibutuhkan agar data yang dipergunakan sebagai masukan penilaian dan analisa dapat mencerminkan kondisi masa depan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharmadi Gusanto
"Studi ini mempelajari nilai akuisisi PT Pertamina Gas oleh Perusahaan Gas Negara Tbk. Nilai akuisisi diperoleh dari valuasi setelah memperhitungkan ekspetasi nilai sinergi dari perusahaan gabungan. Valuasi adalah prosess menentukan nilai wajar dari suatu asset atau perusahaan. Valuasi dapat dilakukan dengan analisis fundamental yang terdiri dari pendekatan top-down dan bottom-up. Studi ini menggunakan pendekatan top-down dengan melakukan analisis makroeokonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan kepada perusahaan pengakuisisi dan perusahaan target. Nilai sinergi diperoleh dari kenaikan arus kas setelah penggabungan perusahaan. Sinergi dapat diklasifikasikan menjadi sinergi operasional dan sinergi keuanganl. Metodologi valuasi menggunakan discounted cash flow dengan free cash flow to firm. Studi ini menggunakan data sekunder yang bersifat publik. Hasil studi menunjukkan bahwa akusisi yang dilakukan menghasilkan sinergi untuk perusahaan gabungan, dan Perusahaan Gas Negara membayar akuisisi secara wajar. Oleh karena itu, manajemen perusahaan diharapkan untuk secara cermat memperhatikan proses penggabungan perusahaan supaya dapat mewujudkan ekspetasi nilai sinergi secara penuh untuk kesejahteraan masyarakat.

This research examines the acquisition value of PT Pertamina Gas by Perusahaan Gas Negara Tbk. Acquisition value is derived from valuation after considering expected synergy value from the combined company. Valuation is the process of determining the fair value of an asset or a company. Valuation can be conducted with fundamental analysis which can be divided into top-down approach and bottom-up approach. This research uses top-down approach by performing macroeconomic, industry, and company analysis for both acquiring and target companies. Synergy value is derived from the incremental cash flow after combining two entities. Synergy can be classified into operating and financial synergies. Valuation methodology uses discounted cash flow with free cash flow to firm. This research relies on secondary resources which are publicly available. The results indicate that the acquisition creates synergy value for the combined company, and Perusahaan Gas Negara did not overpay the acquisition. Therefore, the company management is expected to closely monitor the integration process in order to fully realize the expected synergy value for benefitting the society.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvany Ikhsan Falaqi
"Karya tulis ini membahas mengenai analisis penggabungan usaha dari sudut perpajakan dengan mengambil kasus pada dua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, yaitu (1) PT Bank CIC Internasional Tbk sebagai surviving bank dalam kasus merger dengan PT Bank Danpac Tbk dan PT Bank Pikko Tbk, dan (2) PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. yang melakukan akuisisi saham empat perusahaan sekaligus yaitu PT Metropolitan Realty International, PT Antilope Madju, PT Bali Nusadewata Village dan PT Graha Menteng Indah.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk memberi pemahaman yang lebih komprehensif dalam pelaksanaan aktivitas penggabungan usaha dari sudut perpajakannya. Bagi Wajib Pajak yang akan melakukan penggabungan usaha atau yang perusahaannnya sedang melakukan restrukturisasi, dengan pemahaman yang baik diharapkan dapat melakukan tax planning secara optimal dan terhindar dari kekeliruan penerapan peraturan.
Penggabungan usaha (business combination) terjadi jika dua atau lebih usaha yang terpisah bersama-sama menjadi satu entitas ekonomi. Ada dua metode yang bisa dipakai dalam penggabungan usaha yaitu metode pembelian dan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Pada metode pembelian, karena pencatatan pengalihan harta dan kewajiban berdasarkan nilai pasar, maka dimungkinkan timbul goodwill sebagai selisih lebih antara nilai buku dan nilai wajarnya. Sebaliknya, metode penyatuan kepemilikan pencatatan dilakukan berdasarkan nilai buku sehingga goodwill menjadi tidak relevan sama sekali dengan metode ini.
Peraturan perpajakan Indonesia semula tidak memperbolehkan penggunaan metode penyatuan kepemilikan karena dengan metode ini tidak dimungkinkan dihasilkan potensi pajak atas goodwill tersebut, Namun karena perkembangan keadaan dan desakan dari dunia usaha, apalagi setelah dilanda krisis moneter yang menyebabkan banyak perusahaan menderita kerugian hebat, Pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan memberikan sedikit kelonggaran untuk penggunaan metode ini. Pada awalnya, hanya ditentukan secara selektif Wajib pajak yang diperbolehkan menggunakannya, dan terus diperlonggar syaratnya hingga peraturan yang terakhir sudah dapat diterapkan bagi semua perusahaan (Keputusan Menteri Keuangan No. 422/KMK.04/1998 sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No .211/KMK. 03/2003).
Hasil dari penelitian yang dilakukan dalam karya akhir ini membuktikan bahwa pemerintah memang berhasil mendorong kedua perusahaan tersebut untuk memanfaatkan fasilitas perpajakan yang diberikan dengan melakukan penggabungan usaha. Fasilitas yang cukup menarik itu antara lain diperbolehkannya mengalihkan sisa kerugian badan usaha lama dengan cara melakukan revaluasi aktiva tetap.
Dalam kasus PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk., perusahaan menikmati insentif pajak yang sangat menarik, yaitu dapat melakukan revaluasi aktiva tetapnya senilai + Rp. 728 miliar dengan hanya terutang pajak sebesar + Rp. 5,6 miliar akibat kompensasi akumulasi kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Wirata
"Skripsi ini membahas atas seberapa besar perubahan yang dapat ditimbulkan oleh merger dan akuisisi terhadap performa keuangan perusahaan publik yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange untuk periode 2005 2012. Pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Total Asset Turnover TATO Return On Assets ROA Return On Equity ROE dan Operating Profit Margin OPM. Satu satunya rasio yang mengalami perubahan secara signifikan adalah Quick Ratio yang mana mengalami perubahan yang signifikan pada saat membandingkan rasio dua tahun sebelum dan satu tahun sesudah melakukan merger dan akuisisi dan juga pada saat membandingkan rasio pada saat dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah merger dan akuisisi Penelitian ini menyimpulkan bahwa kegiatan merger dan akuisisi tidak memberikan perbedaan yang berarti bagi TATO ROA ROE dan OPM namun memberikan perbedaan yang signifikan untuk Quick Ratio

This thesis discusses on how big changes can be brought about by mergers and acquisitions on the financial performance of public companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2005-2012. This study found that there was no significant difference in the Total Asset Turnover TATO Return on Assets ROA Return on Equity ROE and Operating Profit Margin OPM The only ratio that changes significantly is the Quick Ratio which underwent a significant change when comparing the ratio of the two years before and one year after the merger and acquisition and also when comparing the ratio during the two years before and two years after merger and acquisitions. The study concluded that the merger and acquisition activity does not give a significant difference for the TATO ROA ROE and OPM however a significant difference to the Quick Ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tomy Dasmanto
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh dari merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi di Bursa Efek Indonesia. Kinerja perusahaan diukur menggunakan current ratio, quiek ratio, return on assets, return on equity, total debt to total sssets, total debt to lotal equity, total assets turnover, prele operating cash flow rcturn on assets dan abnormal return.
Penelitian ini menggunakan data dokumenter. Sedangkan populasi penelitian ini meliputi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang pemah melakukan merger dan akuisisi pada periode 2000-2007. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yang mana terdapat 33 perusahaan pengakuisisi yang masuk dalam kriteria penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan normalitas data dan uji beda Paired Sample T-Test' Abnormal retum dianalisis menggunakan event study, model yang digunakan adalah market model.
Hasil pengujian dari hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada rasio culrenl ralio, quick ralio, lotal assets tumover dan total ossets turnover. Namun hasil pengujian terhadap return on assels, relurn on equity, total debt to total assets, total debt to total equity, dan prelax operating cash JIow return on assets tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

This research aims to examine the effect of merger and acquisition on acquirer Companies's performance at Indonesia Stock Exchange. Corporate performance is measured using current ratio, quick ratio, retum on assets, retum on equity, total debt to total assets, total debt to total equity, total assets tumover, pre-tax operating cash flow return on assets and abnormal retum.
This research uses documentary data. ln this research data applied is documenter. While population of this research covers inscribed public company in Indonesia Stock Excange which done merger and acquisition at time line 2000-2007 . Sampling method applied in this research is purposive sampling, which there are 33 acquirer companies entering in this research criterion. Data analysis method data normality, difference test Paired Sample T-Test. While to analysis average abnormal return by event study analysis using market model.
Result from test indicated existence of difference which significance for current ratio, quick ratio, total assets tumover dan total assets tumover. While result testing retum on assets, return on equity, total debt to total assets, total debt to total equity, and pre-tax operating cash flow retum on assets at time line before merger and acquisition doesn't differ from at time line after merger and acquisition.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Rizal Riyadi
"Merger dan Akuisisi (M&A) merupakan salah satu strategi pertumbuhan eksternal yang banyak diminati, tak kecuali pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. M&A terjadi antara lain karena dorongan ingin memaksimalisasi nilai perusahaan demi kepentingan pemegang saham. Teori maksimalisasi nilai menjelaskan bahwa akuisisi terjadi berlandaskan motivasi untuk memperoleh kekuatan pasar, ekonomi skala, jaminan kerjasama dan diversifikasi resiko keuangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat penciptaan nilai perusahaan, dimana nilai yang dimaksud dalam artian apakah ada atau tidak abnormal return disekitar pengumuman rencana M&A dan ada tidaknya transfer kapabilitas -melihat skor kebangkrutan- yaitu adanya transfer kemampuan menjalankan fungsi-fungsi pokok manajemen yang dapat mengurangi resiko keuangan atau kebangkrutan.
Penelitian yang mengambil sampel perusahaan go publik pada Bursa Efek Jakarta sebanyak 11 perusahaan utama -yang melakukan merger dan akuisisi- serta 53 perusahaan kontrol, memberikan hasil bahwa tidak ada peningkatan skor kebangkrutan, malah sebaliknya yaitu menurunnya skor rata rata perusahaan pengakuisisi yang berarti tidak terdapat penciptaan nilai setelah melakukan M&A. Menurunnya skor ini diakibatkan menurunnya profitabilitas, efektivitas penggunaan aset dan meningkatnya hutang rata-rata perusahaan yang melakukan M&A. Hal yang sama terjadi pada rata-rata perusahaan kontrol.
Meskipun ada respon pasar terhadap informasi rencana M&A dan terjadi imbal hasil positif pada hari 0 - unnanouncentment date- namun bukanlah hasil yang cukup signifikan, sehingga dapat dikatakan M&A tidak meningkatkan kekayaan pemegang saham perusahaan pengakusisi sekitar tanggal pengumuman rencana M&A. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>