Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126921 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Noor Erawan
"ABSTRAK
Sejarah panjang penyebaran Islam di tanah Indonesia memiliki akar historis yang sampai detik ini belum tuntas untuk dimengerti otentisitasnya. Realitas ini bukanlah fakta tanpa alasan, namun minimnya catatan sejarah yang ada menjadikan semua kejadian yang telah berlangsung berabad-abad lamanya menjadi sedikit kabur untuk dipahami dan dimengerti otentisitasnya. Oleh karna itu, Peneliti tertarik akan pengertian kesaktian sebagai media Islamisasi khususnya di Indonesia, yang dimana kesaktian itu punya perseptif sendiri di khalayak masyarakat Indonesia karena fenomena-fenomena kesaktian yang sulit dijelaskan dengan akal sehat dan juga karena catatan sejarahnya yang minim. Lalu Peneliti pun tergerak untuk membuat Jurnal ini yang membahas tentang Kesaktian sebagai media Islamisasi khususnya di Indonesia sebagai hasil olah data penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam pengumpulan data untuk jurnal ini penulis menggunakan metode studi pustaka yang merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap berbagai buku, literature, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara dan onservasi langsung untuk memperkuat dan menambah data ndash; data tentang kesaktian. Lalu dapat dipahami dari jurnal ini bahwa kesaktian itu selaras dengan Dharma-dharma Agama. Atas dasar hal inilah para Muballigh memanfaatkan kesaktian sebagai sarana untuk dakwah.

ABSTRACT
The long history of the spread of Islam in Indonesia has historical roots whose authenticity has not been fully understood. This reality is not a fact without reason, but the lack of historical records makes all the events that have been going on for centuries to be a little vague to understand and proven. Therefore, the researcher is interested in the understanding of supernatural powers as the media of Islamization, especially in Indonesia, where the supernatural powers have their own perceptions in Indonesian audiences because of they are hard to be understood with common sense and also because of the lack of historical record. This journal discusses Kesaktian as the media Islamization, especially in Indonesia as a result of research data conducted by researchers. In collecting data for this journal the author uses literature study method which is a technique of data collection by doing a review of various books, literature, notes, as well as various reports relating to the problem to be solved. In this study the authors conducted interviews and onservasi directly to strengthen and add data data about the miracle. It can be understood from this journal that the miracle is in harmony with the Dharma dharma of Religion. Due to this reason, the Muballighs use supernatural powers as a means of dakwah."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Larasati
"Salah satu cara tokoh perempuan menavigasi jalan mereka melalui masyarakat patriarki adalah dengan memanfaatkan agensi. Kekuatan supernatural dapat menjadi salah satu bentuk kekuatan yang mereka miliki. The Foreshadowing (2006) adalah sebuah sastra anak yang mengambil latar Inggris dan Prancis pada masa Perang Dunia I. Berbeda dari kebanyakan novel anak bertema perang, tokoh utama novel ini adalah remaja perempuan bernama Alexandra. Perbedaan lain dari novel ini yaitu penggunaan kekuatan supernatural sebagai sumber agensi. Dengan menggunakan teori hegemoni gender oleh Schippers (2007) dan agensi perempuan oleh Trites (1997), penelitian ini membahas tokoh Alexandra, ayah, ibu, Tom, dan Jack. Hasil analisis memperlihatkan bahwa novel ini menunjukkan ambivalensi terhadap penggambaran kekuatan supernatural terkait dengan agensi perempuan. Di satu sisi, novel ini menunjukkan kekuatan supernatural sebagai alat yang sangat kuat sehingga dianggap sebagai ancaman oleh sistem patriarki yang direpresentasikan melalui tokoh ayah. Alexandra ditampilkan menggunakan agensinya dengan bantuan kekuatan supernatural untuk menerobos batas-batas peran gender yang berlaku di zamannya. Meskipun demikian, novel ini masih terbatasi oleh peran gender di masa Victoria karena tidak memberikan akses kepada tokoh perempuan untuk terlibat langsung di dalam peperangan.

One way female characters navigate their way through a patriarchal society is by utilizing their agency. Supernatural power can be one form of power they are endowed. The Foreshadowing (2006) is a children‟s literature set in England and France during World War I.Unlike most war-themed children‟s literature, the main character is a teenage girl named Alexandra. What also sets this novel apart is the use of supernatural power as a source of agency. Using theory on gender hegemony by Schippers (2007) and female agency by Trites (1997), this research examines Alexandra, her father, her mother, Tom, and Jack. The findings show that the novel is ambivalent in its portrayal of supernatural power in relation to female agency. On the one hand, the novel demonstrates that supernatural power is such a powerful tool that it poses a threat to the patriarchal system represented through the father. Alexandra is shown to be utilizing her agency with the help of supernatural power to overcome the boundaries set by gender roles during that time. On the other hand, this novel is still limited by Victorian gender roles because it gives no room for the female character to take part actively in the war.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irsyaad Nur Gunandar
"Dalam cerita detektif, insiden kematian seorang tokoh merupakan titik awal penyuguhan kemisterian cerita kepada para pembaca. Penelitian ini membahas konspirasi kejahatan yang terjadi dalam novel Manekin (2011) karya Abdullah Harahap. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan struktural, yakni pada alur, tokoh, dan latar. Hasil analisis mengungkapkan bahwa konspirasi kejahatan diungkap oleh pihak kepolisian dengan menggunakan metode investigasi standar dan memanfaatkan kekuatan supernatural tokoh. Dalam novel ini, terdapat dua tokoh yang memiliki kekuatan supernatural. Pihak kepolisan memanfaatkan kekuatan supernatural dua tokoh tersebut untuk menangkap para pelaku kejahatan. Para tokoh yang menjalankan konspirasi kejahatan dipimpin oleh seorang tokoh yang memiliki jabatan tinggi di masyarakat. Motif konspirasi kejahatan diungkap dengan cara menelusuri relasi tokoh, alur, dan latar insiden. Demikian, bahwa kekuatan supernatural yang dimiliki dua tokoh tersebut sangat membantu pihak kepolisian dalam mengungkap konspirasi kejahatan dalam novel ini.

In detective stories, the character’s death incident is the starting point for presenting the mystery story’s mystery to the readers. This study discusses the conspiracy of crimes that occurred in a novel titled Manekin (2011) by Abdullah Harahap. The method used in this research is a descriptive qualitative method with a structural approach, including the plot, character, and setting. The result from the analysis found that the crime conspiracy was revealed by the police, using standard investigative methods, and exploiting the character supernatural powers. In this novel, there are two characters who have supernatural powers. The police used the supernatural powers of the two figures to arrest the perpetrators. The characters who run the crime conspiracy are led by a figure who has a high position in society. The motive of the crime conspiracy is revealed by tracing the relationship of the characters, plot, and incident background. Thus, the supernatural powers possessed by these two figures greatly helped the police in uncovering the crime conspiracy in this novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Iswary Lawanda
"Tulisan ini adalah mengenai jinja sebagai pusat shaen. Shaen, sebuah pedoman yang merupakan keyakinan pimpinan, staf, dan buruh sebuah perusahaan untuk setia dalam pekerjaan bagi kekuatan dan kebesaran perusahaan tersebut. Melalui matsuri (upacara) posisi leluhur pendiri dan pelindung perusahaan dihidupkan kembali dalam simbol-simbol bagi seluruh anggota, pimpinan dan buruh perusahaan; upacara selalu diulang dari waktu ke waktu pada waktu pendirian perusahaan. Tulisan ini juga ingin menunjukkan bahwa pusat dari shaen adalah jinja yang berfungsi mengingatkan adanya shaen yang menjadi pedoman bagi perusahaan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fadlan Awriya
"ABSTRAK
Pada 2030, Indonesia berada di era kehancurannya. Keanekaragaman dalam kepercayaan, ketidakpuasan dan kesombongan manusia menyebabkan mereka menjadi lebih sombong dan merasakan apa yang mereka yakini sebagai hal terbaik dibandingkan dengan yang lain. Simbolisasi kepercayaan yang mengarah pada kesalahpahaman dan personifikasi Allah, membuat manusia tampak telah menyelaraskan diri mereka sebagai Tuhan karena kekuatan yang mereka miliki saat ini lebih rasional daripada kekuatan ilahi. Pada awalnya, agaman datang sebagai sepenuhnya baik untuk semua orang, untuk menjadi titik pembebasan dari rasa tidak aman. Tetapi karena 'iman', kekuatan dan kesalahpahaman tentang dominasi simbolisasi, kita sampai pada masa di mana setiap orang berjuang untuk menjadi satu-satunya Tuhan yang memerintah dunia. Dengan menggunakan sistem teologis, saya ingin mendefinisikan kembali hubungan abstrak antara manusia dan Tuhan dan merasionalisasi kekuatan Tuhan sebagai bentuk yang dapat dianggap sebagai kepercayaan publik untuk mengurangi kemungkinan kesalahan penerjemahan kepercayaan.
Proyek ini membentuk bahasa spasial baru yang didasarkan pada sistem teologi sebagai tujuannya dan menempatkannya konteks kota sebagai pendekatannya. Di satu sisi, ini adalah peristiwa yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan di sisi lain itu adalah sistem eksperimental perkotaan yang mungkin tidak meneyelesaikan masalah daripada menjadi solusi. Ini adalah arsitektur anti-heroik yang hanya terlihat seperti sindiran politik

ABSTRACT
In 2030, Indonesia is in the era of its destruction. Diversity in belief, dissatisfaction and arrogance of humans causes them to be more arrogant and feel what they believe is the best thing compared to others. The symbolization of the belief that leads of misunderstandings and personification of God, make human sem to have aligne themselves as God(s) becaus they power the possess today is more rational than divine power. At first, religion came as wholly good for everyone, to be relieve point from insecurities. But due to 'faith', power and misconception of the dominance of symbolization, we have come to the time where everyone fight to be the only God to rule the world. Using the theological system, I want to redefine the abstract relationship between humans and God and rationalize the power of God(s) as a form that can be perceived as public belief to lessen the chance of mistranslation of the beliefs.
This projects forms a new spatial language that bases on theology system as its objective and put it the city context as its approach. Pn pne side, is is a forecasted event that might happen in future, and on another it was an urban experimental system that might not solving problem rather than to be solution. This is an anti-heroic architecture that merely looks like political satire.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Qasim Nurseha Dzulhadi
Jakarta: Cakrawala Publishing, 2012
297.5 QOS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian tentang masalah trafficking dilakukan untuk mendiskripsikan permasalahan dasar terjadinya trafficking ,karakteristik daerah asal korban trafficking yang telah dilakukan oleh lembaga sosial
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Sis Nariswari
"Disertasi ini membahas secara tekstual dan memaknai secara kontekstual cerita-cerita horor Abdullah Harahap. Abdullah Harahap merupakan penulis cerita horor pada tahun 1970—1990-an dengan hampir 100 karya pada kurun waktu dua decade tersebut. Data yang digunakan adalah tiga novel, yaitu Roh dari Masa Lampau (tanpa tahun), Titisan Iblis (1989)dan Misteri Lembah Hantu (1991). Pemilihan data dilakukan dengan melihat wujud makhluk supranatural dari keseluruhan cerita horor Abdullah Harahap. Analisis tekstual ketiga novel tersebut dengan menggunakan model alur cerita horor menghasilkan formula cerita horor Abdullah Harahap, yaitu kekerasan, seksualitas, dan supranatural. Ketiga hal tersebut membentuk cerita yang terus berulang. Di dalam formula tersebut ditemukan adanya legenda dan kepercayaan masyarakat yang direproduksi di dalam karya sastra. Pemaknaan secara kontekstual menghasilkan temuan bahwa pola pikir klenik masih digunakan sebagai pedoman hidup masyarakat. Secara keseluruhan, penelitian ini memperlihatkan kekhasan cerita horor Abdullah Harahap dan kritik sosial di dalam cerita horor Abdullah Harahap.

This dissertation discusses textually and contextually interprets Abdullah Harahap's horror stories. Abdullah Harahap was a horror story writer in the 1970-1990s with nearly 100 works in the two decades. The data used are three novels, Roh dari Masa Lampau (tanpa tahun), Titisan Iblis (1989)dan Misteri Lembah Hantu (1991). The data is selected by looking at the form of supernatural beings from the whole horror story of Abdullah Harahap. Textual analysis of the three novels using the horror storyline model resulted in Abdullah Harahap's horror story formula, namely violence, sexuality, and the supernatural. The formula form a repeating story. In the formula, it is found that there are legends and people's beliefs that are reproduced in literary works. Contextual meaning results in findings that the occult mindset is still used as a guide for people's lives. Overall, this study shows the peculiarities of Abdullah Harahap's horror story and social criticism in Abdullah Harahap's horror story.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. B. Banawiratma
Yogyakarta: Kanisius, 1993
261 BAN b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hizbullah
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan relasi makna Allah, Ilah, dan Rabb di dalam Al-Quran. Teori yang digunakan adalah Lyons (1977,1995), Nida (1995), dan Cruse (1986,2000). Data penelitian ini diperoleh dari Al-Quran.
Di dalam penelitian ini dibahas komponen makna yang dimiliki oleh masing-masing kata Allah, Ilah, dan Rabb. Atas dasar komponen itu, penelitian ini menentukan bentuk relasi makna yang terjadi antara ketiganya. Relasi makna itu juga menjadi dasar bagi terbentuknya konfigurasi hierarkis ketiga kata tersebut.
Makna sebuah kata dapat ditentukan dengan menguraikan komponen maknanya. Komponen itu terdiri atas komponen umum, komponen diagnostik atau pembeda, dan komponen suplementer. Komponen itu berguna untuk menentukan bentuk relasi yang tesjadi antar kata. Dengan melibat kepada relasi makna itu, ditentukanlah struktur hierarkis kata-kata Allah, Ilah, dan Rabb.
Di dalam Al-Quran, Allah merupakan kata kunci bagi konsep teologi Islam. Kata itu memiliki makna utama sebagai Ilah dan Rabb. Ilah berarti 'Sembahan' dan Rabb berarti `Penguasa'. Keduanya merupakan komponen utama bagi Allah. Adapun Ilah dan Rabb masing-masing memiiki komponen utama; komponen diagnostik, dan komponen suplementer yang menjelaskan maknanya. Kedua kata itu memiliki perbedaan makna, sekalipun terdapat kesamaan komponen makna yang terbatas antara keduanya, yaitu komponen +kasih sayang, +berkuasa, dan +agung. Kesamaan komponen itu membuat keduanya bemelasi secara tumpang final, di samping keduanya merupakan sinonim dalam ranah yang terbatas oleh karena Allah memulia makna yang lebih generik, maka kata itu menjadi superordinat pada struktur kata yang terbentuk. Sedangkan Ilah, dan Rabb tercakup atau terinklusi dan berada di bawah Allah sebagai hiponim.

The aim of this study was to describe meaning relations of Allah, Ilah, dan Rabb in the Holy Koran. The theories used by writer were Lyons (1977,1995), Nida (I995), and Cruse (1986,2000). The data was taken from Holy Koran.
This study discussed meaning components belonged by each word of Allah, Ilah, and Rabb. Based on the components, this study determined the forms of meaning relations among them. The meaning relation became basis of hierarchical configuration form among the words Allah, Ilah, and Rabb.
Explaining its component the components consisted of general, diagnostic, and supplementary components could determine the meaning of a word. They were useful for determining interrelated word forms. By seeing meaning relations, the hierarchical structures of Allah, Ilah, and Rabb could be determined.
In the Holy Koran, Allah was a key for theology concept of Islam. It had major meaning as Ilah dan Rabb. Ilah meant 'object or person worshipped' and Rabb meant 'authority'. Both Ilah and Rabb were major components for Allah. They had their own major components, diagnostics, and supplementary components. Both Ilah and Rabb had different meanings, even though there were similarities that were affection, almighty, and majesty. The similarities of those components made them overlapped, besides that, Ilah and Rabb were synonym in limited domain As Allah had a generic meaning, the word Allah became super ordinate in the formed structure. The words Rah, dan Rabb were hyponyms of Allah.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>