Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhafifah Amalina
"ABSTRAK
Pengelolaan dana yang dilakukan oleh lembaga keuangan baik bank maupun non-bank tidak lepas dari kemungkinan terjadinya kerugian karena berbagai risiko yang harus dihadapi. Apalagi pada era globalisasi sepetii sekarang ini dimana pasar keuangan dunia semakin terintegrasi, sehingga perubahan yang terjadi di satu pasar uang, misalnya di New York, akan berpengaruh pula secara cepat pada pasar uang yang lain misalnya di Indonesia. Dengan terjadinya efek berantai ini, maka lembaga keuangan yang ada di Indonesia dapat mengalami kerugian akibat fluktuasi mata uang yang terjadi.
Dalam tugas akhir ini penulis meneliti bagaimana cara meminimumkan risiko kerugian akibat fluktuasi rupiah terhadap mata uang asing pada posisi terkahir (exposure) kredit yang diberikan dalam valuta asing di "Bank X". Berkaitan dengan hal ini maka masalah yang timbul adalah pe1iama, bagaimana Bank X menentukanjumlah maksimum risiko yang ditanggung dalam satu, lima dan sepuluh hari yang akan datang dengan tingkat keyakinan, misalnya 99%. Yang kedua, seberapa besar tingkat akurasi model
dalam mengestimasi maksimum potensi kerugian dibandingkan dengan rcalisasi
kerugiannya?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value at Risk yang difokuskan dengan melihat item dari kredit yang diberikan dalam valuta asing pada sisi neraca "Bank X". Data historis atas mata uang asing yang ada di Bank X selama 762 hari digunakan dalam penelitian ini untuk melihat tingkat fluktuasinya dalam analisa perhitungan VaR. Seperti yang terlihat pada Tabel 1 dan 2 bahwa dengan menggunakan metode VaR Normal dan Backtesting dapat ditentukan besarnya maksimum potensi kerugian Bank X untuk tiap-tiap eksposure per mata uang per posisi tanggal 31 Desember tahun 2002 dalam waktu 1 hari, 5 hari dan I 0 hari mendatang dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dan 99%.
Untuk mengetahui tingkat akurasi dari perhitungan VaR Nom1al dan VaR Backtesting, maka penulis membandingkannya dengan basil perhitungan Realisasi Kerugian. Seperti yang terlihat pada Tabel 3, basil perbandingan tersebut memperlihatkan bahwa metode VaR Backtesting mempunyai nilai akurasi yang lebih tinggi yaitu 4,92% jika dibandingkan dengan metode VaR Normal yang hanya 3,26%.
Dengan basil perhitungan ini, maka penulis berpendapat bahwa Bank X dapat mengimplementasikan penggunaan medel Backtesting dalam menghitung maksimum potensi kerugian yang timbul di masa mendatang.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofiah Kusuma Wardani
"Bank memiliki fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) sebagai salah satu bentuk upaya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat akan perumahan. Namun, dalam pemberian fasilitas KPA tersebut Bank dihadapkan akan adanya potensi terjadi suatu kerugian. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan potensi kerugian/risiko tersebut dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi.
Skripsi ini membahas mengenai pengaturan pemberian Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia serta analisis terhadap penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Bank X dan Bank Y atas pemberian fasilitas kredit tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan tipe deskriptif analitis yang bersifat yuridis normatif, yang artinya mengacu kepada norma hukum yang terdapat di dalam peraturan perundang-undangan serta kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini Bank X dan Bank Y melakukan penerapan manajemen risiko tehadap pemberian fasilitas KPA yang dimilikinya secara efektif dan efisien dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Bank provides KPA as a product specifically for the people in needs of housing. By granting this KPA facility bank is faced by a potential occurrence of loss. Therefore, the banks need to identify, analyze and control such potential loss/ risk to achieve higher effectiveness and efficiency.
This thesis discusses the regulation of the bank grant the KPA in accordance with the prevailing laws in Indonesia, and the analysis of the implementation of risk management for such credits.
This research was conducted using literature research method with a descriptive analytical approach that is juridical normative, meaning it refers to the legal norms contained in the laws and customs prevailing in society. In this case, the banks implement risk management of KPA facility effectively and efficiently in accordance to the prevailing laws.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S62247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Ester
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Putri Maharani
"Penelitian ini membahas perbedaan antara CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan CAR dengan memperhitungkan risiko pasar serta pengaruh kedua rasio tersebut terhadap kinerja perbankan Indonesia, khususnya pada aspek profitabilitas, efisiensi, fungsi intermediasi, dan risiko. Data dalam penelitian ini terdiri dari 124 bank umum konvensional Indonesia selama periode 2005 hingga 2010. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CAR memiliki hubungan signifikan positif terhadap profitabilitas dan efisiensi perbankan Indonesia, namun tidak signifikan terhadap aspek fungsi intermediasi dan risiko. Selain itu, tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kedua jenis rasio CAR, kecuali terhadap rasio ROE.

The focus of this study is to analyzed the difference between CAR in respect of credit risk and CAR in respect of market risk, and the impacts of both ratio on bank?s performance, particularly on the aspects of profitability, efficiency, intermediary function, and risk. The data consists of 124 conventional commercial banks in Indonesia during period of 2005 until 2010. Results of this study indicate that CAR has significant positive impact on bank?s profitability and efficiency in Indonesia, but no significant effect on intermediary function and risk. In addition, the results show no significant difference between impacts of both type of CAR on bank?s performance, except on ROE."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Hidayati
"Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko kredit di Bank XYZ dalam konteks pemberian kredit melalui kerja sama channeling dengan platform P2P. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini terdiri dari karyawan senior dan pejabat kunci Bank XYZ yang terlibat langsung dalam praktik manajemen risiko kredit, serta pihak mitra platform P2P. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui analisis dokumen dan wawancara. Analisis data kualitatif dilakukan dengan melibatkan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Bank XYZ mengelola risiko kredit dalam kerja sama channeling dengan platform P2P. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga bagi perusahaan dalam meningkatkan praktik manajemen risiko kredit mereka, serta bagi regulator dalam merumuskan kebijakan yang sesuai untuk industri fintech dan kerja sama channeling dengan platform P2P.

This study aims to evaluate the implementation of credit risk management at Bank XYZ in the context of providing credit through channeling cooperation with P2P platforms. The research method employed is qualitative research with a case study approach. The informants in this study consist of senior employees and key officials of Bank XYZ directly involved in credit risk management practices, as well as partner institutions. The data utilized in this qualitative study include primary and secondary data. Data collection is conducted through document analysis and interviews. The qualitative data analysis is performed which involves data reduction, data display, and conclusion drawing. The findings of this study are expected to provide a better understanding of how Bank XYZ manages credit risk in the channeling cooperation with P2P platforms. This research is also anticipated to offer valuable insights for companies to enhance their credit risk management practices and for regulators to formulate appropriate policies for the fintech industry and channeling cooperation with P2P platforms."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Muita Abdullah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan risiko kredit pada perusahaan Peer-to-Peer P2P Lending di bidang pertanian dengan studi kasus AgriFund. Penelitian ini terlebih dahulu meneliti mengenai persepsi AgriFund terhadap risiko kredit, kemudian akan dibahas mengenai proses manajemen risiko kredit pada AgriFund. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada perusahaan P2P Lending yang bergerak di bidang pertanian. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada pihak-pihak yang ada pada perusahaan AgriFund.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kredit menurut AgriFund adalah risiko ketika pembiayaan atau kredit yang diberikan kepada peminjam dana tidak dapat dikembalikan, adanya ketidaksesuaian antara ekspektasi dengan hasil yang ada, dan adanya ketidaksesuaian waktu pengembalian dan jumlah yang dikembalikan kepada pemberi pinjaman. Terdapat 8 delapan faktor risiko kredit yang diidentifikasi, diukur, dan ditangani pada masing-masing risiko yang dilakukan oleh AgriFund.

The purpose of this study is to analyze credit risk management in the peer to peer lending company in agricultural sector. It uses a qualitative method with case study approach in AgriFund. Through in depth interviews, this research first examines AgriFund's perceptions of credit risk and then discusses the credit risk management process in AgriFund.
The findings show that AgriFund's perceive credit risk to arise when borrowers experience defaults and fail to honor their obligation when there is a mismatch between expectations and results, and a mismatch between of payback time and the amount paid back to the creditors. There are eight credit risk factors identified, measured, and treated by AgriFund.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadi
"Risiko kredit adalah salah satu risiko yang dihadapi KPEI sebagai central counterparty di pasar modal Indonesia. Risiko kredit tersebut muncul karena adanya penyelesaian hak dan kewajiban Anggota Kliring (AK) ke KPEI, sehubungan dengan transaksi yang dilakukan di BEI. Salah satu rekomendasi dari BIS dan IOSCO, KPEI harus dapat mengelola risiko kredit terkait adanya kemungkinan kegagalan anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menghitung risiko kredit (expected loss) AK menggunakan Factor Model yang diimplementasikan KPEI sebelum Juni 2012 dan Risk-Based Model yang diimplementasikan setelahnya dan kemudian membandingkannya. Juga dilakukan perhitungan risiko tambahan (unexpected loss) AK dengan menggunakan metode stress testing. Data yang digunakan adalah data penyelesaian hak dan kewajiban seluruh AK tanggal transaksi 25, 28 dan 29 Mei 2012 yang belum diselesaikan pada tanggal 30 Mei 2012. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengukuran risiko (expected loss) dalam kondisi pasar normal dengan metode Risk-Based Model memberikan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan metode Factor Model. Sedangkan untuk risiko dalam kondisi pasar stress (unexpected loss), 73% dari 113 AK yang diteliti mengalami tambahan risiko kredit terhadap KPEI.

Credit risk is one of the risks faced KPEI as a central counterparty in Indonesia's capital market. Credit risk arises due to the completion of the rights and obligations of the Clearing Member (CM) to KPEI. One of the BIS and IOSCO?s recommendations, KPEI should be able to manage credit risk related to a possible failure of its members. This study aims to measure and calculate the CM's credit risk (expected loss) using Factor Model implemented before June 2012 and the Risk-Based Model implemented afterwards and then compare them. Also performed the calculation of the additional risk (unexpected loss) using stress testing. The data used is the completion of the rights and obligations of data throughout the transaction date AK 25, 28 and May 29, 2012 that have not been settled on May 30, 2012. This study shows that the measurement of risk (expected loss) under normal market conditions by the of Risk-Based Model method gives a smaller value than Factor Model method. As for the risk in the stress market conditions (unexpected loss), 73% of 113 CMs have studied additional credit risk to KPEI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32233
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrey Carver
"Fungsi utama dari perbankan di Indonesia adalah menyalurkan dana kepada masyarakat berupa kredit. Dalam menjalakan fungsi tersebut perbankan haruslah mengambil risiko untuk mempertahankan keuntungan mereka dan untuk memenuhi peran mereka dalam perekonomian. Salah satu yang perlu dilakukan oleh bank adalah untuk mengatur manajemen risiko tersebut agar dapat mengover risiko kredit tersebut. Kredit Small Medium Enterprise merupakan salah satu segmen kredit yang merupakan pasar potensial tinggi untuk industri jasa keuangan, terutama bank untuk menyediakan akses ke pembiayaan. Hingga saat ini, metode yang sering digunakan untuk mengukur risiko kredit adalah dengan menggunakan metode yang mengacu pada ketentuan Bassel II. Penelitian ini menggunakan metode CreditRisk+ untuk mengukur risiko kredit Small Medium Enterprise di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk selama periode Januari 2016 sampai Desember 2018. Metode ini menghasilkan nilai expected loss, unexpected loss, dan economic capital. Dalam penelitian ini digunakan backtesting dan validasi menggunakan Loglikehood Ratio (LR) tes dan mendapatkan hasil metode CreditRisk+ cukup valid untuk mengukur risiko kredit.

The main function of banks in Indonesia is to channel funds to the public in the form of credit. In carrying out these functions banks must take risks to maintain their profits and to fulfill their role in the economy. The important thing to do by banks is to manage risk management to cover credit risk. Small Medium Enterprise loans are one of the credit segments which is a high potential market for the financial services industry, especially banks to provide access to financing. Nowadays, the method often used to measure credit risk is to use a method that refers to the provisions of Bassel II. This study uses the CreditRisk + method to measure the risk of Small Medium Enterprise credit at PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk during the period of January 2016 to December 2018. This method produces expected loss, unexpected loss, and economic capital. In this study used backtesting and validation using the Loglikehood Ratio (LR) test and getting the results of the CreditRisk + method is valid for measuring credit risk.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T53504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arief Budiman
"Kegiatan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah ( KPR ) yang dilakukan perbankan tidak terlepas dari risiko, terutama sekali risiko kredit. Untuk menekan kemungkinan kerugian dari kegiatan pemberian KPR pada nasabahnya, maka salah satu cara yang dapat dipakai Bank adalah dengan menerapkan konsep manajemen risiko. Manajemen risiko itu sendiri merupakan suatu proses kegiatan yang dimulai dengan pengidentifikasian risiko, pengukuran risiko kemudian mengendalikan risiko-risiko yang mungkin akan terjadi tersebut. Bari identifikasi risiko dalam penyaluran KPR pada Bank 'X', diketahui bahwa yang Capat menimbulkan risiko kredit adalah risiko pada waktu proses seleksi permohonan KPR antara lain tidak terpenuhinya persyaratan-persyaratan bagi pemohon KPR dan risiko-risiko selama masa pelunasan KPR yang telah diberikan yaitu risiko yang terjadi pada diri nasabah dan risiko yang terjadi pada rumah sebagai objek/agunan KPR. Kemudian dari hasil pengukuran risiko diperoleh bahwa risiko yang paling potensial menyebabkan terganggunya atau bahkan macetnya KPR yang telah disalurkan jika tidak dikendalikan adalah risiko kematian nasabah dan risiko kebakaran dari rumah yang menjadi objek/agunan KPR. Untuk itu Bank 'X' harus melakukan langkah-langkah antisipasi dengan cara mengkombinasikan metode-metode pengendalian risiko yaitu melakukan pencegahan risiko dengan merancang suatu prosedur permohonan KPR lengkap dengan berbagai persyaratan dan kewajiban yang harus dipenuhi pemohon KPR. Kemudian sebagai kewajiban tambahan pemohon KPR diminta untuk menutup asuransi jiwa kredit bagi diri nasabah dan asuransi kebakaran bagi agunan KPR. Pada kasus-kasus tertentu jika masih terjadi kemacetan pembayaran KPR maka sebagai langkah terakhir Bank mempunyai hak untuk melikuidasi agunan kredit untuk mengambil haknya sebesar kredit yang belum dilunasi nasabahnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>