Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116997 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lumbantoruan, Phaidon
"ABSTRAK
Industri wellness pada saat ini masih berupa tren yang bekerja menghadapai salah satu isu terbesar dalam kehidupan, mencoba memecahkan masalah yang masih menyisakan misteri dari eksistensi manusia, usia dan vitalitas Salah satu bagian dari industri wellness adalah industri klub kebugaran. Klub merupakan salah satu fasilitas untuk menerapkan gaya hidup sehat agar orang dapat menikmati hidup yang lebih berkualitas, sesuai dengan tren industri wellness.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui target pasar pengunjung klub kebugaran dalam industri kebugaran, mengetahui tingkat kepentingan lokasi dan critical time trade area untuk menentukan isochrone area klub kebugaran, mengetahui tingkat kepentingan fasilitas dan sarana dalam klub kebugaran dan mengetahui segmentasi klub kebugaran.
Metodologi Penelitian yang digunakan adalah exploratory research dan descriptive research. Exploratory research bertujuan untuk memberi gagasan, wawasan dan pemahaman atas situasi permasalahan yang dihadapi peneliti. Descriptive research yaitu riset konklusif yang ber tujuan utama mencari informasi data berupa data kuantitatif Metode analisis data yang digunakan dalam descriptive research adalah descriptive analysis dan cluster analysis.
Sebagian besar pengunjung berusia 21-30 tahun dengan total 50%, latar belakang pendidikan sarjana dominan mencapai 54%, tingkat pekerjaan dominan adalah wiraswasta sebanyak 20% diikuti pegawai 19,5% dan mahasiswa 17,8%.
Dari pengolahan data didapatkan bahwa 63,8% pengunjung menyatakan bahwa lokasi klub kebugaran merupakan faktor yang penting, dan bahwa 54 % responden tinggal atau bekerja dalam critical time trade area kurang dari 15 menit ke klub tempat mereka berlatih, sementara 27 % berada dalam kisaran waktu 15-30 menit, dan hanya 18,4% lebih dari 30 menit.
Berdasarkan penggunaan alat sesuai dengan kelompok umur rnaka penggunaan alat disimpulkan bahwa pada kelompok usia lebih dari 45 tahun, 100%, adalah heavy user alat kardiovaskuler. Pengguna free weight atau beban bebas rnayoritas adalah heavy user dengan penonjolan pada kelompok usia lebih dari 45 tahun sebanyak 80%. Pada semua kelompok usia dengan rentang kisaran tiap kelompok antara 50-75% adalah heavy user. Pemakaian wet area atau area basah seperti sauna dan whirpool menunjukkan hal yang menarik bahwa heavy user hanya berkisar setengahnya (50%) atau bahkan di bawah pada semua kelompok usia kecuali kelompok usia 36-45 tahun yan mencakup 69,2 %. Pada semua kelompok usia sekitar 80% ke atas merupakan heavy user dari ruang mandi. Fasilitas belanja kantin kurang diminati, tampak bahwa yang paling menonjol sebagai heavy user adalah hanya kelompok usia 21-25 tahun dengan total heavy user hanya 58% di kelompoknya. Pada penggunaan locker, semua kelompok usia, sekitar 90%, adalah heavy user dari locker. Kelompok yang tampak menonjol dalam penggunaan lounge atau ruang tunggu adalah hanya kelompok dengan usia 21-25 tahun dimana 66,7% merupakan heavy user penggunaan lounge.
Pada penelitian ini segmentasi pasar yang dijumpai yaitu segmentasi berdasarkan manfaat terdiri dari Cluster 1 (15%) club goers, Cluster 2 ( 41%) fitness family oriented, Cluster 3 (9%) clean cardio clubbers, Cluster 4 (45%) Clean and Fit. Segmentasi berdasarkan motivasi terdiri dari dua cluster yakniCluster 1 (55,7%), muscle and fitness dan Cluster 2 (45,3%), slim and health . Pada segmentasi berdasarkan pola makan didapatkan 3 cluster yakni Cluster 1 (17,2%), potential healthy dieter, Cluster 2 (37,3%), Enlightened junkies, Cluster 3 (45,4%), no interest in diet
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mendirikan klub baru atau juga sebagai basis awal untuk menentukan retargeting konsumen di klub masingmasing bagi klub yang sudah eksis. Retargeting dimaksudkan untuk mengenali anggota yang saat ini sudah eksis dengan lebih mendalam agar dapat melayani anggota tersebut dengan baik guna meningkatkan tingkat retensi anggota dan memperkirakan perubahan yang akan terjadi baik dalam waktu singkat maupun waktu yang panjang di masa depan. Klub yang didirikan dertgan segmentasi berdasarkan hasil penelitian tersebut tersebut
sebaikuya dalant waktu dekat setelah klub dibuka melakukan retargeting agar profil member yang lebih akurat dapat diperoleh.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunadi
"Kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan pemerintah (PP) No. 81/99, yang kemudian direvisi menjadi PP No. 38/2000, Khususnya tentang pengaturan pembatasan kadar nikotin 1,5 mg dan tar 20 mg dalam setiap batang rokok, akan lebih meramaikan pasar rokok di Indonesia, khususnya segmen rokok rendah tar dan nikotin, di mana akan meningkatkan persaingan antar sesama produsen (merek) yang jumlahnya terus bertambah.
Perkembangan industri rokok di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan adanya peningkatan permintaan akan rokok rendah tar dan nikotin, di mana permintaan akan rokok rendah tar dan nikotin telah meningkat sampai tahun 2000 lalu, mencapai sekitar 10% dari total konsumsi rokok kretek yang berjumlah 199 milyar batang.
Oleh karena itu, produsen rokok harus dapat menetapkan strategi pemasaran yang tepat bagi produknya, agar dapat memenangkan persaingan. Dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat, Produsen perlu melakukan positioning dan segmentasi, untuk mengetahui bagaimana konsumen menerima berbagai alternatif rokok rendah tar dan nikotin yang ada, bagaimana persepsi konsumen terhadap produk tersebut. Selanjutnya, karakteristik demografi konsumen apakah yang berpengaruh pada konsumen dalam memilih produk yang akan menjadi umpan balik bagi produsen untuk menentukan strategi pemasaran. Dalam kaitan, perlu dilakukan pengamatan dan analisa pasar untuk dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan perokok, sesuai dengan prinsip dasar pemasaran yang berorientasi pada pelanggan (market oriented).
Dilatarbelakangi permasalahan tersebut maka penulis mencoba meneliti masalah mengenai analisis segmentasi, target pasar dan postioning konsumen rokok rendah tar dan nikotin di Jakarta.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengelompokkan segmentasi benefit berdasarkan atribut yang dipentingkan konsumen dari produk rokok rendah tar dan nikotin, menjelaskan target pasar dituju yang dianggap mewakili suatu segmen tertentu dari profit segmen terbentuk, serta untuk melihat kedekatan persepsi sembilan merek rokok rendah tar dan nikotin di benak konsumen yang dikaitkan dengan peta posisi persaingan.
Penelitian menggunakan sampel perokok rendah tar dan nikotin yang berada di wilayah Jakarta. Penarikan sampel dilakukan secara convinience sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, yang disebarkan langsung kepada responden, setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk pengelompokan segmentasi benefit digunakan bantuan program Cluster dan Case V. Sedangkan untuk mengetahui profil segmen, digunakan program Crosstab dari SPSS, sedangkan untuk peta posisi persaingan digunakan program Kyst dari MDS.
Hasil penelitian, menghasilkan tiga segmen. Segmen pertama, terdapat 60 responden (30%). Segmen kedua, dengan 92 responden (45%), Sedangkan segmen ketiga, dengan 48 responden (24%). Masing-masing segmen memiliki atribut utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih rokok. Suatu atribut dikatakan penting, jika skala Thurstonenya melebihi nilai 1.5. Segmen 1, lebih mementingkan atribut berturut turut : peformance (3.38), image (3.36), time & energy cost (3.05), style (2.89), reliability (2.47), durability (2,31) dan feature (2.26). Segmen 2, lebih mementingkan atribut performance (3.85), image (3.83), feature (3.14) style (3.13), reliability (2.86), durability (2.40) dan anal/ability (1.87). Segmen 3, lebih mementingkan atribut performance (3.07), image (3.03), feature (2.85), reliability (2.85), availability (2.34), durability (2.31) dan time & energy cost (1.84).
Target segmen yang dipilih adalah segmen 2 (46%), dengan profil segmen sebagai berikut: pria dengan usia 20-30 tahun dan di atas 30 tahun, pendidikan S1/D3, pendapatan di atas satu juta rupiah per bulan, menyukai rokok kretek, dengan rata-rata konsumsi lebih dari 10 batang per Hari, memiliki perilaku pembelian cenderung membeli produk yang terekam/terlintas dalam pikiran, memiliki hobi berolah raga dan menonton pagelaran musik, suka nonton tv, terutama acara jaringan tv swasta lama (RCTI, SCTV, Indosiar, Anteve dan TPI), suka membaca majalah/tabloid olah raga/hobi/politik (Otomotif, Bola, Adil) dan majalah wanita (Nova, Gadis, Femina).
Analisis peta posisi persaingan menunjukkan, bahwa jarak antara A Mild dan LA Lights sangat dekat, dibanding Star Mild, sehingga kedua merek tersebut menurut konsumen banyak memiliki kesamaan, di mana persaingan antara keduanya sangat ketat. Kansas Light dan Dunhill Light jaraknya cukup dekat, sehingga persaingan antara keduanya juga terjadi. Kansas Light, Pall Mall Light dan Marlboro Light, jarak ketiganya juga dekat, berarti konsumen menganggap bahwa ketiganya cukup mirip dan adanya persaingan satu sama lain. Sedangkan Bentoel Mild, jaraknya berjauhan dengan merek lain, serta memiliki ciri khas tertentu yang tidak dimiliki oleh merek rokok rendah tar dan nikotin lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rokhmat Taufiq Hidayat
"Sepakbola merupakan olahraga paling populer yang memiliki pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, religi, teknologi, politik dan ekonomi. Di benua Eropa, sepakbola sudah menjadi industri. Penghasilan sebuah klub sepakbola sangat bervariasi, seperti dari penjualan tiket, merchandise, hak siar serta sponsor dan iklan. Di Liga Inggris, Italia dan Spanyol, klub sepakbola adalah sebuah entitas bisnis yang juga melaporkan hasil transaksinya melalui laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut juga harus disusun berdasarkan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum serta harus memiliki karakteristik kualitatif sebagai sebuah informasi, yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan. Penelitian ini secara umum mencoba menganalisis penyajian laporan keuangan pada klub sepakbola Eropa beserta unsur-unsur laporan keuangan seperti pendapatan, beban dan aktiva yang dimiliki klub sepakbola, terutama aktiva berupa pemain sepakbola.

Football is the most popular sports that have an influence in various aspects of life, such as social, religious, technological, political and economic. In Europe, football has become an industry. Income of a football club is very varied, such as ticket sales, merchandising, broadcasting rights, sponsorship and advertising. In the English, Italian and Spanish League, football club is a business entity which also reported the results of their transactions through the financial statements. The financial statements should also be prepared based on generally accepted accounting principles and should have the qualitative characteristics as an information, that is understandable, relevant, reliable and comparable. This study tries to analyze the overall financial statement presentation at European football clubs including elements of financial reports such as revenue, expenses and assets owned football club, especially its assets of football players."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27773
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Murni
"Isu globalisasi dan AFTA 2003, ditambah dengan semakin banyaknya jumlah Rumah Sakit yang memperebutkan segmen pasar yang relatif sama saat ini, menimbulkan persaingan antar Rumah Sakit yang semakin tajam. Situasi persaingan sepeni ini menjadikan konsep pemasaran menjadi penting dalam proses manajemen Rumah Sakit. Rcndahnya frekuensi kunjungan Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Setia Mitra (PRJ RSSM) diakinatkan oleh belum terprogramnya kegiatan pemasaran secara khusus. Untuk merintis kegiatan pemasaran hams diawali dengan adanya suatu stmtegi pemasaran, dan sebagai langkah awal daripada suatu desain strategi pemasaran maka dilakukanlah penelitian analisis pasar pelanggan sebagai dasar pcnentuan segmeutasi pasar, penetapan pasar sasaran serta penetapan posisi pasar. Langkah ini akan meneliti potensi-potensi pasar yang dimiliki untuk pengembangan PRJ RSSM sehingga dapat disusun suatu strategi pemasaran yang baik. Dilakukan survey segmentasi yang melihat aspek-aspek geogralis, demografis, psikograiis dan perilaku Ierhadap para pengguna jasa PR] RSSM, untuk menganalisis karakteristik para pengguria jasa dan pasar potential sebagai bahan penetapan pasar sasaran jangka pendek dan masa depan, serta pasar sasarah primer dan sekunder. Dilakukan penentuan posisi pasar melalui aspek pembandingan bauran pemasaran dengan Rumah Sakit Pesaing dan penetapan pernyataan posirioning Qoositioning statemeny. Desain penelitian ini adalah smdi kasus yang bersifat hybrid (gabungan) kuantitatif dan kualitatifl PeneTitian ini terdiri dari tiga tahapan, perlama pengambilan data kuantitatif diperoleh dengan survey cross seciional untuk melihat segmentasi pasar; tahapan kedua melalui kualitatif deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam kepada pelanggan internal dan pihak manajemen RSSM, dan analisis terhadap segmen-segmen pasar yang dituju serta CDM dilakukan untuk penetapan target pasar serta penentuan posisi pasar. Selain berdasar data primer yang didapat, analisis dibantu dengan data sekunder yang didapatkan dari berbagai sumber. Hasil segmentasi geogratis dan demograiis menunjukan bahwa segmen pasar terbesar bagi PRJ RSSM adalah pasien yang datang dari Jakarta Selatan. Mayoritas berada pada kelompok usia produktif 20-39 tahun, dengan tingkat pendidikan SMA-Sarjana, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan pegawai swasta_ Dari segmemasi psikogratis didapat bahwa mayoritas pelanggan ekstemal adalah mereka yang berasal dari status sosial ekonomi menen gah kc atas. Penelitian ini menghasilkan pasar sasaran jangka pendek dan masa depan serta pasar sasaran primer dan sekunder. Adapun pasar sasaran jangka pendek adalah segmen kelas ekonomi menengah, usia dewasa muda (20-39 tahun) yang berdomisili di Jakarta SeIatan. Sedangkan pasar sasaran masa depan adalah segmen kelas ekonomi menengah ke atas, usia dewasa mapan ( 40-49 tahun) hingga dewasa tua (50-69 talnm) di Jakarta Seiatan, Tangerang dan Depok. Adapun pasar sasaran primer adalah segmen kelas ekonomi menengah, usia dewasa muda di Jakarta Selatan. Sedangkan pasar sasaran sekunder adalah segmen kelas ekonomi menengah ke atas usia dewasa mapan / dewasa tua di Jakarta Selatan, Tangerang dan Depok. Penetapan posisi pasar mempertimbangkan aspek-aspek : perbandingan bauran pemasaran, aksesibilitas dan angka market share sewilayah Jakarta Selatan dan DKI, maka yang dipilih sebagai pesaing PRJ RS Setia Mitra adalah Poliklinik Rawat Jalan RS Gandaria dan Poliklinik Rawat Jalan RS Prikasih. Adapun penetapan pemyataan positioning PR) RSSM adalah : keluarga yang bijak memilih PRJ RSSM karena kaami adalah sahabat sctia yang telah melayani anda selama 18 tahun dalam memberikan layanan kesehatan terpadu, bermutu dan menyeluruh dengan efektif dan eiisien; dan Selalu berusaha agar dapat tetap terjangkau masyarakat. Karenanya kita tidak menyediakan teknotogi yang berlebihan, melainkan teknologi tepat guna sehingga pelanggan tidak akan terbebani dengan biaya yang tinggi. Teknologi kami ramah dan bersahabat bagi anda. Sekali bermitra, tetap setia. Kepuasan anda, harapan kami.

Globalization issue and AFTA 2003; combining with increasing in numbers of hospital serving the relatively same market segment leads to stiff competition among hospitals. In stiff competition situation, marketing concept becomes an important aspect in hospital management process. The low frequency visits to outpatient service of Setia Mitra Hospital is resulted from lack in marketing activities programme. Marketing strategy should be deteRMined before any marketing activities taken place. The first step of marketing strategy design is study of market analysis in determining segment, target and positioning. This step will study market potentials of outpatient service of Setia Mitra Hospital to produce a good marketing strategy. In this study, segmentation process are based on geographic, demographic, psychogtaphic, and human behavior of patient of outpatient service Setia Mitra Hospital, to analyze the characteristic of customer and potential market in deteRMining short term and long term target market, and primary and secondary target market- Comparative study of marketing mix with competitor and positioning statement aspect is used to determined market position. This study case design is hybrid between quantitative and qualitative desciptive analytic. Three phase in this study, first to be taken quantitative data based on survey to patient of outpatient service; secondly qualitative descriptive by doing deep interview to inteRNal customer and management of Setia Mitra Hospital, and analysis of market segment to determined is added by doing a Concencuss Decision Making (CDM) to choose the right target market and market positioning. Besides primary data, analysis is conducted using secondary data from several sources. The result of geographic and demographic segmentation shows that the biggest market segment of outpatient service of Setia Mitra Hospital is patients come from South Jakarta. Majority customer of outpatient service of Setia Mitra Hospital is classified into productive age among 20 to 39 years old, highschool to undergraduate level, occupations are housewife and private employee. From psychographic segmentation shows that customers come FRom middle economic class and up. This study results short term and long IGITI1 target market as well as primary and secondary target market. The short term target market is middle economic class segment, age young adults (20-39 years old) that lived in South Jakarta. The long term target market is middle economic class and up, age adults (40-49 years old) to old adults (50-69 years old) lived in South Jakarta, Tangerang, and Depok. Market position determination considers several aspects such as comparative of marketing mix, accessibility and the number of market share for South Jakarta and DKI area. Based on those aspects, competitors of Outpatient Service Setia Mitra Hospital are outpatient service of Gandaria Hospital and Prikasih Hospital. Positioning statement outpatient sen/ice Setia Mitra Hospitalis ?Wise family choose outpatient service Setia Mitra Hospital because we are the best partner that already served for 18 years in giving complete health care, high quality and thoroughly, effectively and efficiently, and always try to be reached by the community. Therefore, we do not give excessive technology but the right technology so customers will not pay unnecessary cost. Our technology is safe and familiar to you. Once become partner, always loyal. Your satisfaction is our hope."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T4794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika
"Kebugaran merupakan masalah pada karyawan di Puskesmas kecamatan cengkareng. Tingkat kebugaran kurang karyawan adalah 55,09%. Tujuan utama penelitian ini adalah menjelaskan faktor-fakotr yang berhubungan dengan kebugaran karyawan Puskesmas kecamatan Cengkareng. Tujuan khususnya menjelaskan dan mengetahui hubungan antara faktor umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, IMT, kebiasaan merokok, dan kadar Hb dengan tingkat kebugaran karyawan. Penelitian dilaksanakan pada bulan mei-Juni 2013. Metode penilitian ini menggunakan Cross sectional (potong lintang), dengan sampel 143 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara faktor umur (p=0,0005), jenis kelamin (p=0,010), aktivitas fisik (p=0,0005), kebiasaan merokok (p=0,047) dengan kebugaran. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi tingkat kebugaran adalah umur, jenis kelamin, dan kadar HB. Sedangkan aktivitas fisik dan kebiasaan merokok merupakan faktor confounding. kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tingkat kebugaran karyawan masih kurang. Faktor yang berhubungan dengan kebugaran adalah umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan kadar HB. saran dari penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas fisik, olahraga, dan pola hidup sehat.

Fitness is a problem to the employess of Puskesmas Kecamatan cengkareng. based on the fitness test result obtained that the less-fot level of the employees is 55,9%. the man reason of this research is to explain factors that are related to the fitness of the employees of puskesmas cengkareng. The specific reasearch is to explain and knowing the relation of age factor, gender, physical activity, body mass index, smoking habit, and Haemoglobin level to the fitness of the employees. the research was held on May-June 2013. The research method is by using the cross sectional, with the sample of 143 respondents. the result of research show that are significant correlation between age factor (p=0,0005), gender (p=0,010), physical activity (p=0,0005), smoking habit (p=0,047) with fitness. Based on the most dominant factors that affect the fitness level are age, gender, and Hb level. While the physical activity and smoking habit are confounding factors. The conclusion of this research is the fitness level of the employees is still lacking factors related to fitness are age, gender, physical activity, and smoking habit. advice from this research is to increase physical activity, exercise and health lifestyle."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T41441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Syahidina Fajri
"[Belum optimalnya kegiatan pemasaran dan belum adanya kerjasama dengan BPJS Kesehatan mengakibatkan sedikitnya jumlah pasien baru dibandingkan pasien lama dan menurunnya jumlah kunjungan poliklinik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai segmen pasar sebagai dasar analisis segmentasi, target dan posisi pasar poliklinik anak RSIA Buah Hati Ciputat pada tahun 2015. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah segmen pasar yang dibagi berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku. Target pasar yang paling sesuai merupakan hasil segmen pasar yang dianggap potensial yaitu, ibu usia produktif dan berpendidikan tinggi yang memiliki anak usia 3-5 tahun dengan penghasilan keluarga 2-5 juta perbulan. Posisi pasar yang terbentuk adalah pelayanan kesehatan anak yang ekonomis dengan tenaga kesehatan berkualitas di Wilayah Kota Tangerang Selatan.

The marketing activities in RSIA Buah Hati Ciputat has not optimal and there are no coorporation with BPJS Kesehatan that has been targeted and has result least number of new patients compare to number of old patients and decreasing the
number of visits in pediatric polyclinic. This study aims to get information about market segments as the basis for the analysis of market segmentation, target and market position of pediatric polyclinic of RSIA Buah Hati Ciputat 2015. The types
of this study is descriptive with quantitative and qualitative. The result of this study are market segments which is divided by the variable geographic, demographic,
psychographic and behavioral. Target market is the potential of market segments is young mother and well educated who have children between 3-5 years old, with family income between 2-5 million rupiahs each month. The market position are the child health care which economical with qualified health personnel in South Tangerang City., The marketing activities in RSIA Buah Hati Ciputat has not optimal and there are
no coorporation with BPJS Kesehatan that has been targeted and has result least
number of new patients compare to number of old patients and decreasing the
number of visits in pediatric polyclinic. This study aims to get information about
market segments as the basis for the analysis of market segmentation, target and
market position of pediatric polyclinic of RSIA Buah Hati Ciputat 2015. The types
of this study is descriptive with quantitative and qualitative. The result of this study
are market segments which is divided by the variable geographic, demographic,
psychographic and behavioral. Target market is the potential of market segments is
young mother and well educated who have children between 3-5 years old, with
family income between 2-5 million rupiahs each month. The market position are
the child health care which economical with qualified health personnel in South
Tangerang City.]
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dumilah Ayuningtyas
"Ketatnya kompetisi yang ditimbuikan oleh, di antaranya, kebijakan pemerintah yang memungkinkan Perseroan Terbatas dan modal asing mendirikan rumah sakit serta berbagai variabel yang menyebabkan cepatnya perubahan pasar mengisyaratkan analisis dan perencanaan matang bagi pendirian sebuah rumah sakit. Dari segi pemasaran, misalnya, perlu iebih dulu dilakukan identifikasi dan segmentasi pasar, pemilihan kelompok pelanggan serta penetapan pasar sasaran. Di tengah situasi kompetitif seperti inilah Yayasan Jakarta Medika melakukan persiapan untuk mengembangkan Poliklinik Jakarta Medical Center (JMC) menjadi rumah sakit. Basis bagi rencana ini adalah terns meningkatnyajumlah pengunjung poliklinik dan sisa hasil usaha selama tiga tahun terakhir, relatif tingginya loyalitas pasien serta tingginya minat pada fasilitas rawat inap sehari dan tersebarnya 25 klinik 24 jam milik yayasan.
Pada penelitian ini dilakukan segmentasi geografi, demografi dan psikografi terhadap para pengguna jasa, masyarakat, dokter praktek swasta, dan perusahaan pelanggan untuk menganalisis karakteristik para pengguna jasa dan pasar potensial sebagai bahan penetapan pasar sasaran (targeting) dan pola pasar sasaran, untuk selanjutnya dilakukan positioning terhadap 2 RS kompetitor ( RS Tria Dipa 1 RS Siaga Raya ) serta pernyataan positioning sebagai bentuk positioning terhadap pelanggan.
Penelitian yang bersifat deskriptif ini merupakan studi multi-responden yang menggunakan data primer berdasarkan survei terhadap 116 pasien, 30 dokter, 30 orang masyarakat sekitar poliklinik, 9 perusahaan pelanggan dan 2 RS kompetitor ( RS Tria Dipa dan RS Siaga Raya ). Analisis didukung pula oleh data sekunder dari berbagai sumber termasuk Biro Pusat Statistik dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Hasil segmentasi geografis dan demografis menunjukkan bahwa segmen pasar terbesar bagi poliklinik JMC adalah pasien yang datang dari lima kotamadya di DKI Jakarta dan beberapa wilayah sekitar seperti Bogor dan Depok. Mayoritas pengunjung klinik adalah mereka yang berada pada kelompok usia produktif 20 - 39 tahun, dengan tingkat pendidikan D3 dan universitas, bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan per bulan Iebih dari Rp 1 juta. Dari segmentasi psikografis didapat pula data bahwa kebanyakan dari pengunjung adalah mereka yang berasal dari status sosial ekonomi menengah ke atas yang memiliki kesadaran relatif tinggi tentang nilai kesehatan, sebagaimana tampak dari kesediaan menganggarkan belanja kesehatan yang juga relatif tinggi. Ini juga tampak dari pilihan kelas rawat inap sampai WIP pada pasien.
Penelitian pasar potensial pada masyarakat sekitar menunjukkan perbedaan karakter demografis serta pengeluaran kesehatan yang boleh jadi menyebabkan aspek psikografis pilihan kelas perawatan dan tingkat demand lebih rendah terhadap rumah sakit JMC yang direncanakan didirikan. Oleh karena itu gambaran akan pasar potensial dilengkapi dengan perbandingan antara supply (jumlah fasilitas sarana tenaga kesehatan) dengan demand (jumlah populasi di Jakarta Selatan) serta penghitungan proyeksi kunjungan rawat jalan, current demand maximum market potensial dan MDI yang menunjukkan hasil perhitungan 22,51 %, artinya pasar pelayanan jasa kesehatan masih dapat bertambah (potensial).
Gambaran segmen pasar poliklinik JMC dan pasar potensial menjadi dasar penetapan pasar sasaran berikut: pasien kelas menengah keatas dengan pendidikan, penghasilan dan kesadaran kesehatan yang relatif tinggi, serta memiliki tuntutan mutu layanan kesehatan yang tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa pola pemilihan pasar sasaran adalah spesialisasi terpilih ( multi coverage segment) sementara positioning dalam struktur pasar terhadap kompetitor adalah market follower atau market challenger. Pelayanan kesehatan yang tinggi dengan sentuhan kemanusian (high touch) adalah positioning yang ditujukan kepada pelanggan.

Market Segment, Target and Positioning Analysis for the Development of Jakarta Medical Center (JMC) Policlinic into Hospital in Year 2000.The staff competition resulting from, among other things, government policies which enable private enterprises and foreign capitals to venture into the hospital industry as well the presence of variables that lead to rapid market change stipulate well-laid plans and analysis before establishing a hospital. A process to identify market segments, for instance, is needed for marketing purposes, in addition to the selection of consumer groups and market targets. The growing competition provides the backdrop for the Yayasan Jakarta Medika's preparations to develop its Jakarta Medical Center (JMC) Policlinic into a hospital. The basis for this plan includes the steady increase in the number of patients, the healthy profit margin over the past three years, patients' loyalty, and expressed interests in one-day-care facilities provided by a total of 25 24-hour clinics owned by the Yayasan's in the areas surrounding the policlinic.
Geographic, demographic and psycho-graphic segmentation processes were carried out in this study, involving patients, residents in the surrounding area, private doctor practices and companies that use the policlinic's facilities for their employees' health care. The purpose of the segmentation is to analyze the characteristics of the facility users and the potential market in order to establish target market and its pattern. The process is also needed to determine the positioning against two competitor hospitals, namely the Tria Dipa Hospital and Siaga Raya Hospital, as well as positioning toward customers.
The study is descriptive and multi-respondents, using primary data from a survey that involved 116 patients, 30 doctors, 30 residents in the surrounding areas, nine user companies, and the two competitor hospitals. A set of secondary data obtained from agencies such as the Central Bureau of Statistics and the Institute of Demography at the University of Indonesia School of Economics, back up the analysis.
The geographic and demographic segmentation shows that the largest market segment for the policlinic is patients coming from five Jakarta mayoralties and surrounding areas such as Bogor and Depok. The majority of patients are those of productive ages of 20 to 39, university-educated, employees of private companies who make more than Rp 1 million per month. The psyche-graphic segmentation reveals that most patients are those of upper middle social economic class with relatively high-health awareness as indicated in willingness to allocate relatively high health-care budget.and demand for the better an-patient care facilities.
The group of residents studied showed different characteristics demographically than those of the patients, including lower income, demands for lower level of in-patient care facilities and lower demands for the planned JMC hospital. The author therefore supplements the description of potential market with a calculation of supply and demand, as well as projection of out-patient care demands, current demand maximum market potential and MDI which yields the figure of 22,51%-indicating potential growth for health-care market.
Descriptions of the market segment and potential market of the JMC policlinic form the basis for the establishment of the target market as follows: upper middle class patients with high educational background, income and health awareness as well as demand for quality health care. This study also establishes multi-coverage segment as the pattern for the target market, while the JMC positioning against competitor hospitals is that of market follower/challenger. The positioning vis-a-vis customer is one that promises health care services with high human touch.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T 506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Tan
"Skripsi ini membahas tentang perlindungan konsumen terhadap pemakaian klausula baku yang dilakukan oleh pelaku usaha yang ada dalam putusan No. 15/Pdt.G/2015/PN.SBY antara PT. Exertainment Indonesia sebagai pelaku usaha melawan Rachmat Suharto alias Steven Roy sebagai konsumen. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada pasal 18 ayat (1) huruf f dan g Undang-Undang No. 8 tahun 1999. Penulis memfokuskan pada masalah tentang pengaturan perjanjian keanggotaan klub kebugaran ditinjau dari pasal 18 ayat (1) huruf f dan g berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, penegakan hukumnya dari pelanggaran pasal di atas, dan penerapan hukumnya dalam putusan diatas. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan bahan pustaka atau data sekunder, yang mungkin mencakup bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Menggunakan analisis data secara kualitatif. Dalam skripsi disimpulan bahwa terdapat pelanggaran prinsip kebebasan berkontrak dalam perjanjian anggota PT. Exertainment Indonesia Trade Name ? Celebrity Fitness, penegakan hukum dari pasal 18 ayat (1) huruf f dan g Undang-Undang No. 8 tahun 1999 sudah tepat, dan penerapan hukum pada putusan tersebut sudah tepat dan sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Penulis memberikan saran, yaitu pelaku usaha seharusnya lebih cermat dalam membuat klausula dalam perjanjian baku agar tidak merugikan dirinya dan membuat adanya potensi gugatan konsumen dan konsumen seharusnya dapat lebih teliti dalam menyetujui perjanjian yang ditandangani sehingga mengetahui hak dan kewajibanya secara lengkap.

Thesis discussed on consumer protection against discharging standard clauses done for business operators that is in a verdict no. 15 / pdt.g / 2015 /PN.SBY between PT. Exertainment Indonesia as business players against Rachmat Suharto alias Steven Roy as consumer. In this research will be focused on article 18 paragraph (1) letter f and g the act of no. 8 1999. Writer wil be focused on the issue of the club arrangement membership fitness in terms of article 18 paragraph 1 of letters f and gthe law number 8 years 1999 about consumer protection, maintain the law from a violation of article above , and application of its laws in a verdict above . This thesis was used in the research methodology normative law with a material literature or secondary data , that might include material primary law , secondary , and tertiary. Using data analysis qualitatively. In a thesis can be taken in the conclusion that of a breach the principle of freedom of contract in the agreement on a member of PT. Exertainment indonesia trade name - Celebrity Fitness, law enforcement of article 18 paragraph 1 of the act of letters f and g no. 8 1999 was accurate, and application of the law on the ruling was correct and in according to the act no. 8 years 1999 on consumer protection. The author also provided advice , namely business doers should be more careful in making standard clauses so as not harming himself and make the potential for a lawsuit of consumers and consumers should be more meticulous in approving the treaty so that by knowing the rights and duties in a complete manner."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S65979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Silty Muharromi
"Jumlah pemanfaatan alat MRI di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih belum mencapai target pemakaian yang ditetapkan oleh rumah sakit. Strategi pemasaran yang dilakukan saat ini belum berhasil meningkatkan jumlah pemakaian karena belum diketahui pasar yang dilayani.
Penelitian ini bertujuan menganalisis segmentasi, target dan posisi pasar alat MRI untuk mengetahui karakteristik pengguna alat MRI dan pasar potensial yang ada. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif, dengan menyebarkan kuesioner kepada 62 pasien pengguna MRI dan 62 penduduk sekitar rumah sakit, dan dengan wawancara mendalam kepada pihak manajemen.
Dari hasil penelitian, target pemasarannya adalah dokter spesialis pemberi rekomendasi pemeriksaan MRI, pasien RSIJ Cempaka Putih dengan indikasi medis yang memerlukan pemeriksaan MRI, dan pasien rumah sakit lain yang tidak memiliki alat MRI. Posisi pasar yang terbentuk adalah pemeriksaan radiologi modern dengan kualitas baik, tarif terjangkau dan pelayanan Islami dengan dokter sebagai pemasarnya.

The utilities of MRI in Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih have not
reached the hospital's target yet. The existing marketing strategy has not managed to improve the utilities because the market served has not identified yet.
This research aimed to analyzed the segmentation, target, and market position of MRI to know the characteristics of MRI users and the potential market. This is a quantitative and qualitative research using questionnaires distributed to 62 MRI patients and 62 residents around hospital, and by doing in-depth interviews to the management.
The results concluded that marketing target are specialists who give reference to MRI examination, the patients of RSIJ Cempaka Putih with medical indication that require MRI examination, and patients in other hospitals with no MRI device. Market position are modern radiological examination with good quality, affordable rates, and Islamic services with the doctors who give references.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>