Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118095 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lumbantoruan, Phaidon
"Industri wellness pada saat ini masih berupa tren yang bekerja menghadapai salah satu isu terbesar dalam kehidupan, mencoba memecahkan masalah yang masih menyisakan misteri dari eksistensi manusia, usia dan vitalitas Salah satu bagian dari industri wellness adalah industri klub kebugaran. Klub merupakan salah satu fasilitas untuk menerapkan gaya hidup sehat agar orang dapat menikmati hidup yang lebih berkualitas, sesuai dengan tren industri wellness.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui target pasar pengunjung klub kebugaran dalam industri kebugaran, mengetahui tingkat kepentingan lokasi dan critical time trade area untuk menentukan isochrone area klub kebugaran, mengetahui tingkat kepentingan fasilitas dan sarana dalam klub kebugaran dan mengetahui segmentasi klub kebugaran.
Metodologi Penelitian yang digunakan adalah exploratory research dan descriptive research. Exploratory research bertujuan untuk memberi gagasan, wawasan dan pemahaman atas situasi permasalahan yang dihadapi peneliti. Descriptive research yaitu riset konklusif yang ber tujuan utama mencari informasi data berupa data kuantitatif Metode analisis data yang digunakan dalam descriptive research adalah descriptive analysis dan cluster analysis. Sebagian besar pengunjung berusia 21-30 tahun dengan total 50%, latar belakang pendidikan sarjana dominan mencapai 54%, tingkat pekerjaan dominan adalah wiraswasta sebanyak 20% diikuti pegawai 19,5% dan mahasiswa 17,8%.
Dari pengolahan data didapatkan bahwa 63,8% pengunjung menyatakan bahwa lokasi klub kebugaran merupakan faktor yang penting, dan bahwa 54 % responden tinggal atau bekerja dalam critical time trade area kurang dari 15 menit ke klub tempat mereka berlatih, sementara 27 % berada dalam kisaran waktu 15-30 menit, dan hanya 18,4% lebih dari 30 menit.
Berdasarkan penggunaan alat sesuai dengan kelompok umur rnaka penggunaan alat disimpulkan bahwa pada kelompok usia lebih dari 45 tahun, 100%, adalah heavy user alat kardiovaskuler. Pengguna free weight atau beban bebas rnayoritas adalah heavy user dengan penonjolan pada kelompok usia lebih dari 45 tahun sebanyak 80%. Pada semua kelompok usia dengan rentang kisaran tiap kelompok antara 50-75% adalah heavy user. Pemakaian wet area atau area basah seperti sauna dan whirpool menunjukkan hal yang menarik bahwa heavy user hanya berkisar setengahnya (50%) atau bahkan di bawah pada semua kelompok usia kecuali kelompok usia 36-45 tahun yan mencakup 69,2 %. Pada semua kelompok usia sekitar 80% ke atas merupakan heavy user dari ruang mandi. Fasilitas belanja kantin kurang diminati, tampak bahwa yang paling menonjol sebagai heavy user adalah hanya kelompok usia 21-25 tahun dengan total heavy user hanya 58% di kelompoknya. Pada penggunaan locker, semua kelompok usia, sekitar 90%, adalah heavy user dari locker. Kelompok yang tampak menonjol dalam penggunaan lounge atau ruang tunggu adalah hanya kelompok dengan usia 21-25 tahun dimana 66,7% merupakan heavy user penggunaan lounge.
Pada penelitian ini segmentasi pasar yang dijumpai yaitu segmentasi berdasarkan manfaat terdiri dari Cluster 1 (15%) club goers, Cluster 2 ( 41%) fitness family oriented, Cluster 3 (9%) clean cardio clubbers, Cluster 4 (45%) Clean and Fit. Segmentasi berdasarkan motivasi terdiri dari dua cluster yakniCluster 1 (55,7%), muscle and fitness dan Cluster 2 (45,3%), slim and health . Pada segmentasi berdasarkan pola makan didapatkan 3 cluster yakni Cluster 1 (17,2%), potential healthy dieter, Cluster 2 (37,3%), Enlightened junkies, Cluster 3 (45,4%), no interest in diet.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mendirikan klub baru atau juga sebagai basis awal untuk menentukan retargeting konsumen di klub masingmasing bagi klub yang sudah eksis. Retargeting dimaksudkan untuk mengenali anggota yang saat ini sudah eksis dengan lebih mendalam agar dapat melayani anggota tersebut dengan baik guna meningkatkan tingkat retensi anggota dan memperkirakan perubahan yang akan terjadi baik dalam waktu singkat maupun waktu yang panjang di masa depan. Klub yang didirikan dertgan segmentasi berdasarkan hasil penelitian tersebut tersebut sebaikuya dalant waktu dekat setelah klub dibuka melakukan retargeting agar profil member yang lebih akurat dapat diperoleh."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yulianti
"Untuk mengetahui adakah hubungan antara senam asthma bagi penderita asthma terhadap penurunan frekuensi serangan, dilakukan penelitian gabungan antara pre dan post ekspeiment dengan Uji Peak Flow Meter dan penelitian Uji Mc Nemar ( Marginal Chi Square ). Dengan menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner terhadap 35 responden di Klub Asthma Rumah sakit Umum Daerah Pasar Rebo dari tanggal 8 Oktober sampai dengan 22 Oktober 2002. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara senam asthma pada penderita asthma dengan penurunan frekuensi serangzul P < on ( P = 0,0000001, α = 0,05 ) pada Uji Peak Flow Meter I dan (P = 0,000008, α = 0,05 ) pada hasil Uji Peak Flow Meter II, sedangkan pada hasil analisa data pada sub variabel Gejala kronik menghilang X2 > nilai kritis ( 7,90 > 3,84 ), Eksaserbasi jarang/minimal x2 > nilai kritis ( 6,64 > 3,84 ), Konsumsi Obat β2 minimal X2 > nilai kritis ( 9,33 > 3,84 ) Kunjungan Penderita Asthma ke Instalasi Gawat Darurat X2 > nilai kritis ( 4,14 > 3,84 ) dan menurunnya Gangguan aktivitas X2 > nilai mis ( 4,14 > 3,84 >)."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5174
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Antik Widayanti
"ABSTRAK
Manusia pada dasarnya memiliki kecenderungan untuk memasuki kelompok dalam kelangsungan hidupnya. Dalam kelompok terjadi interaksi-interaksi antar anggota kelompok yang menyangkut komunikasi dari pihak-pihak yang berinteraksi. Masuknya individu menj adi anggota suatu kelompok didasarkan atas beberapa alasan, yakni untuk mencapai tujuannya akan dicapai dalam kelompok. Untuk itu, individu mengembangkan upaya pertukaran informasi. Mulai dari interaksi awal hingga kestabilan hubungan terjadi. Dalam penelitian ini,' terdapat pengurus dalam Klub Jantung Sehat (KJS), walaupun demikian antara anggota dan pengurus tetap bebas berinteraksi, tidak terdapat hierarki-hierarki. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan 9 anggota KJS yang menjadi subyek dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan interaksi awal hubungan antar anggota dalam KJS, dilalui melalui strategi pencarian informasi interaktif. Yaitu adanya kontak dengan target. Dalam interaksi awal menuju eskalasi hubungan hingga menjadi anggota 9 terjadi proses persepsi. Baik stategi pencarian informasi interaktif maupun persepsi pada awal hubungan hingga menjadi anggota bisa berjalan lancar. Walaupun informasi yang dimiliki sebelumnya mengenai KJS umumnya belum ada. Disinilah terjadi pemikiran individu bahwa dari interaksinya akan diperoleh imbalan. Dari hasil penelitian ini ternyata eskalasi hubungan hingga tahap pertukaran yang stabil seperti dikemukakan oleh Altman dan Taylor, umumnya bisa dicapai. Dalam pencapaian eskalasi hubungan tersebut individu menggunakan kesempatan untuk mengikuti kegiatan pelayanan, non pelayanan maupun dalam kepanitiaan dan kepengurusan dalam KJS. Keikut sertaan dalam kegiatan tersebut akan memungkinkan terjadinya intensitas pertemuan yang lebih sering i sehingga informasi yang dipertukarkan individu mengenai KJS semakin meluas dan bahkan mendalam. Analisis evaluasi hasil hubungan, yang merujuk pada Thibaut dan Kelley dari interaksi antar anggota KJS, umumnya mencapai hubungan yang puas dan stabil, dimana hasil yang diperoleh lebih dari yang dibayangkan. Yaitu bisa memenuhi kebutuhan manusia. Mulai dari tingkat dasar kebutuhan, yaitu kebutuhan psikologis, sampai pada kebutuhan yang paling tinggi yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengurus Yayasan Jantung Indonesia, khususnya pengurus Badan Pelaksana Pusat KJS, sebagai pengelola KJS, yaitu agar memanfaatkan kesempatannya untuk menggunakan media sebagai usaha promosi agar masyarakat lebih mengenalnya » menciptakan suasana keakraban klub dengan melaku an kegiatan-kegiatan yang lebih mengarah pada pertukaran informasi hingga tahap emosional, disamping juga perlu ada kegiatan yang terintegrasi dengan masyarakat sekitar dalam bentuk yang lebih bermanfaat untuk kedua belah pihak."
Lengkap +
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rokhmat Taufiq Hidayat
"Sepakbola merupakan olahraga paling populer yang memiliki pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, religi, teknologi, politik dan ekonomi. Di benua Eropa, sepakbola sudah menjadi industri. Penghasilan sebuah klub sepakbola sangat bervariasi, seperti dari penjualan tiket, merchandise, hak siar serta sponsor dan iklan. Di Liga Inggris, Italia dan Spanyol, klub sepakbola adalah sebuah entitas bisnis yang juga melaporkan hasil transaksinya melalui laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut juga harus disusun berdasarkan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum serta harus memiliki karakteristik kualitatif sebagai sebuah informasi, yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan. Penelitian ini secara umum mencoba menganalisis penyajian laporan keuangan pada klub sepakbola Eropa beserta unsur-unsur laporan keuangan seperti pendapatan, beban dan aktiva yang dimiliki klub sepakbola, terutama aktiva berupa pemain sepakbola.

Football is the most popular sports that have an influence in various aspects of life, such as social, religious, technological, political and economic. In Europe, football has become an industry. Income of a football club is very varied, such as ticket sales, merchandising, broadcasting rights, sponsorship and advertising. In the English, Italian and Spanish League, football club is a business entity which also reported the results of their transactions through the financial statements. The financial statements should also be prepared based on generally accepted accounting principles and should have the qualitative characteristics as an information, that is understandable, relevant, reliable and comparable. This study tries to analyze the overall financial statement presentation at European football clubs including elements of financial reports such as revenue, expenses and assets owned football club, especially its assets of football players."
Lengkap +
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27773
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Sang Maharta
"Pada era globalisasi sekarang ini, olahraga telah menjadi sebuah komoditi yang dikomersialkan. Banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket, baseball, American football, dan sepakbola. Akan tetapi dari semua olahraga tersebut sepakbola merupakan olahraga yang paling populer dan mendunia. Salah satu klub sepakbola yang ada adalah Liverpool. Mencermati kondisi ini maka sikap komunitas konsumen atau dalam topik ini bisa kita sebut juga dengan penggemar menjadi sangat penting karena juga menjadi salah satu basis penopang industri olahraga sepakbola. Keberadaan penggemar bukan sekelompok orang yang bersikap pasif, tapi sebenarnya aktif. Terlebih apabila dikaitkan dengan branding sebuah klub sepakbola. Penggemar memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan peranan branding bagi sebuah klub sepakbola. Sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk untuk mengukur brand awareness, brand association, brand loyalty dan perceived quality penggemar dalam konteks Brand Equity Liverpool Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu penelitian kuesioner dan penelitian kepustakaan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik non probability dengan pendekatan purposive. Ukuran sampel yang akan diambil sejumlah 175 orang responden anggota Big Reds. Kuesioner pada penelitian ini menggunakan skala likert dan interval. Dari hasil penelitian nantinya dapat disimpulkan bahwa para penggemar berada pada tingkat top of mind dan brand recall untuk dimensi brand awereness. Penggemar juga berada pada level committed buyer untuk tingkat loyalitas. Sedangkan untuk kesan kualitas, para penggemar sudah memandang merek Liverpool dengan baik. Dimensi yang kurang adalah dimensi brand association. Sehingga saran dari penelitian ini adalah perlu dipikirkan, dirancang, dan diimplementasikan program-program yang dapat menanamkan kesan merek yang lebik baik lagi.

In the current globalization era, sport has become a commercialized commodity. There are several well-known sport competitions such as basketball, baseball, american football, and soccer (football). Among those popular sports, football is inevitably the most popular and world known. With so many football clubs in the world, Liverpool in particular, is one of the most widely-known with thousand fans across the continents. It can?t be denied that consumer community behavior or in the case of this research, could also be called as ?fans? has become increasingly important as it?s grown to be one of the main pillar of football industry. Instead of passive existence, the existence of the fans is indeed an active reality of the industry. Related to the branding of football club, fans have strong relationship with the branding role of football club. Thus, the objective of this research is to determine the influence of Liverpool FC brand equity toward fans behavior and to determine the brand equity dimension which has the most dominant influence on fans behavior. This research utilizes quantity approach with descriptive method. Data collection consists of two parts, which are survey research and desk research. Furthermore, this research uses non probability sampling technique with purposive approach. Sample size amounted to 175 respondent of Big Reds member. Based on this research, Liverpool management should perform a better brand management such as building a new sport stadium which is better and bigger than the current Anfield stadium. Currently Anfield stadium has only achieved 4 stars from UEFA, still left behind by Old Trafford Stadium which belong to Manchester United Football Club. Hopefully with improved stadium Liverpool could build greater brand association and brand awareness toward its own fans and other football fans thus maintain its magic aura."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24605
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andito Michael
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunadi
"Kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan pemerintah (PP) No. 81/99, yang kemudian direvisi menjadi PP No. 38/2000, Khususnya tentang pengaturan pembatasan kadar nikotin 1,5 mg dan tar 20 mg dalam setiap batang rokok, akan lebih meramaikan pasar rokok di Indonesia, khususnya segmen rokok rendah tar dan nikotin, di mana akan meningkatkan persaingan antar sesama produsen (merek) yang jumlahnya terus bertambah.
Perkembangan industri rokok di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan adanya peningkatan permintaan akan rokok rendah tar dan nikotin, di mana permintaan akan rokok rendah tar dan nikotin telah meningkat sampai tahun 2000 lalu, mencapai sekitar 10% dari total konsumsi rokok kretek yang berjumlah 199 milyar batang.
Oleh karena itu, produsen rokok harus dapat menetapkan strategi pemasaran yang tepat bagi produknya, agar dapat memenangkan persaingan. Dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat, Produsen perlu melakukan positioning dan segmentasi, untuk mengetahui bagaimana konsumen menerima berbagai alternatif rokok rendah tar dan nikotin yang ada, bagaimana persepsi konsumen terhadap produk tersebut. Selanjutnya, karakteristik demografi konsumen apakah yang berpengaruh pada konsumen dalam memilih produk yang akan menjadi umpan balik bagi produsen untuk menentukan strategi pemasaran. Dalam kaitan, perlu dilakukan pengamatan dan analisa pasar untuk dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan perokok, sesuai dengan prinsip dasar pemasaran yang berorientasi pada pelanggan (market oriented).
Dilatarbelakangi permasalahan tersebut maka penulis mencoba meneliti masalah mengenai analisis segmentasi, target pasar dan postioning konsumen rokok rendah tar dan nikotin di Jakarta.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengelompokkan segmentasi benefit berdasarkan atribut yang dipentingkan konsumen dari produk rokok rendah tar dan nikotin, menjelaskan target pasar dituju yang dianggap mewakili suatu segmen tertentu dari profit segmen terbentuk, serta untuk melihat kedekatan persepsi sembilan merek rokok rendah tar dan nikotin di benak konsumen yang dikaitkan dengan peta posisi persaingan.
Penelitian menggunakan sampel perokok rendah tar dan nikotin yang berada di wilayah Jakarta. Penarikan sampel dilakukan secara convinience sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, yang disebarkan langsung kepada responden, setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk pengelompokan segmentasi benefit digunakan bantuan program Cluster dan Case V. Sedangkan untuk mengetahui profil segmen, digunakan program Crosstab dari SPSS, sedangkan untuk peta posisi persaingan digunakan program Kyst dari MDS.
Hasil penelitian, menghasilkan tiga segmen. Segmen pertama, terdapat 60 responden (30%). Segmen kedua, dengan 92 responden (45%), Sedangkan segmen ketiga, dengan 48 responden (24%). Masing-masing segmen memiliki atribut utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih rokok. Suatu atribut dikatakan penting, jika skala Thurstonenya melebihi nilai 1.5. Segmen 1, lebih mementingkan atribut berturut turut : peformance (3.38), image (3.36), time & energy cost (3.05), style (2.89), reliability (2.47), durability (2,31) dan feature (2.26). Segmen 2, lebih mementingkan atribut performance (3.85), image (3.83), feature (3.14) style (3.13), reliability (2.86), durability (2.40) dan anal/ability (1.87). Segmen 3, lebih mementingkan atribut performance (3.07), image (3.03), feature (2.85), reliability (2.85), availability (2.34), durability (2.31) dan time & energy cost (1.84).
Target segmen yang dipilih adalah segmen 2 (46%), dengan profil segmen sebagai berikut: pria dengan usia 20-30 tahun dan di atas 30 tahun, pendidikan S1/D3, pendapatan di atas satu juta rupiah per bulan, menyukai rokok kretek, dengan rata-rata konsumsi lebih dari 10 batang per Hari, memiliki perilaku pembelian cenderung membeli produk yang terekam/terlintas dalam pikiran, memiliki hobi berolah raga dan menonton pagelaran musik, suka nonton tv, terutama acara jaringan tv swasta lama (RCTI, SCTV, Indosiar, Anteve dan TPI), suka membaca majalah/tabloid olah raga/hobi/politik (Otomotif, Bola, Adil) dan majalah wanita (Nova, Gadis, Femina).
Analisis peta posisi persaingan menunjukkan, bahwa jarak antara A Mild dan LA Lights sangat dekat, dibanding Star Mild, sehingga kedua merek tersebut menurut konsumen banyak memiliki kesamaan, di mana persaingan antara keduanya sangat ketat. Kansas Light dan Dunhill Light jaraknya cukup dekat, sehingga persaingan antara keduanya juga terjadi. Kansas Light, Pall Mall Light dan Marlboro Light, jarak ketiganya juga dekat, berarti konsumen menganggap bahwa ketiganya cukup mirip dan adanya persaingan satu sama lain. Sedangkan Bentoel Mild, jaraknya berjauhan dengan merek lain, serta memiliki ciri khas tertentu yang tidak dimiliki oleh merek rokok rendah tar dan nikotin lain."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo
"ABSTRAK
Asma merupakan penyakit kronis yang memengaruhi fisik, psikis, emosi dan kualitas hidup penderitanya. Asma tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol dengan menjaga pola hidup sehat melalui latihan fisik senam asma . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keteraturan mengikuti senam asma dan kualitas hidup penderita asma anggota klub asma di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik korelatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 59 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner tentang keteraturan mengikuti senam asma dan AQLQ Asthma Quality of Life Questionnaire Standardised . Analisa data yang digunakan yaitu Pearsons correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara keteraturan mengikuti senam asma dengan kualitas hidup penderita asma p value < 0,05 . Penelitian ini menyimpulkan bahwa senam asma yang dilakukan secara teratur dapat memengaruhi kualitas hidup penderita asma. Rekomendasi dari penelitian ini adalah senam asma dapat dijadikan sebagai terapi tambahan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita asma.

ABSTRACT
Asthma is a chronic disease that may affect individual rsquo s physical, psychological, emotional, and quality of life. Asthma is incurable yet controllable by maintaining health lifestyle through exercise asthma gymnastic . This study aimed to identify relationship between asthma gymnastic routinity and quality of life of asthma club members in Jakarta. The study design was analaytical correlative with cross sectional approach. Total sample was 59 respondents. Questionnaire of asthma gymnastic regularity and Asthma Quality of Life Questionnaire Standardised AQLQ were employed in this study. Data were analyzed by using Pearson analysis. The result indicated that there was significant correlation between asthma gymnastic regularity and quality of life of patient with asthma p value"
Lengkap +
2017
S68723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Anggraini
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi suplemen vitamin dan mineral pada atlet renang. Tidak sedikit atlet memiliki risiko defisiensi vitamin dan mineral. Untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan performa pada saat bertanding merupakan alasan utama atlet renang mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional dan pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 97. 19.6% atlet renang mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral.
Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi atlet, frekuensi makan sayur dan frekuensi makan buah dengan konsumsi suplemen vitamin dan mineral pada atlet renang sedangkan tidak dapat dibuktikan hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan dan status ekonomi dengan konsumsi suplemen pada atlet renang.

These research address on factors which is related to the consumption of vitamin and mineral supplements to the swimming athlete. Many athletes face the risk for vitamin and mineral deficiency in order to maintain health and improve the performance during the competition is the main reason for the above consumption. Cross Sectional and Purposive Sampling are the methodology used in this research with the total responden is 97. It result show that 19.6% swimming athlete consumed vitamin and mineral supplements.
It is concluded that there is relation between nutrition knowledge, frequency of the vegetable consumption, frequency of the fruit consumption with the consumption of vitamin and mineral supplements to the swimming athlete. There is no relation between age, sex, education and economic status with the vitamin and mineral supplements consumption in the swimming athlete."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>