Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Basuki Rahmad
"ABSTRAK
Meningkatnya persaingan bisnis perbankan, menuntut manajemen bank untuk terus meningkatkan daya saingnya. Dalam fungsinya sebagai badan usaha yang mengumpulkan dana dari pihak yang memiliki surplus dana, maka bank hams dapat meyakinkan kepada nasabahnya bahwa dana yang disimpan tersebut aman, dapat diambil sewaktu-waktu, serta memberikan bunga yang menarik. Selama tahun 2002, perbankan terus menghimpun dana sehingga teijadi kelebihan likuiditas.
Produk tabungan mengalami titik jenuh terlihat dari pertumbuhannya yang relatif kecil, yaitu hanya 3,03%. Kecilnya pertumbuhan tabungan dipengaruhi oleh penurunan suku bunga perbankan, inovasi produk reksadana yang memberikan yield yang semakin menarik, kelebihan likuiditas, makin seragamnya pendekatan bank dalam merebut dana dengan hadiah besar, serta sektor riil yang mulai tumbuh.
Perkembangan BritAma, menunjukkan kecenderungan penurunan prosentase tingkat pertumbuhan tabungan, meskipun jumlah tabungan mengalami kenaikan. Beberapa penelitian yang dilakukan, seperti penelitian Barir (1999) dan Sardjono (2001) menunjukkan bahwa pertumbuhan pangsa pasar BritAma cenderung menurun dan lebih rendah dibandingkan bank pesaing.
Menurut hasil penelitian MARS (1997) terdapat tiga masalah utama yang dihadapi Bank BRI, yaitu fasilitas, pelayanan, dan suku bunga. Keengganan memiliki rekening di Bank BRI didominasi oleh ketiga faktor tersebut. Permasalahan menarik yang muncul adalah motivasi apakah yang mendorong nasabah dalam memutuskan pilihannya menabung pada tabungan BritAma di Bank BRI.
Karya akhir ini mempunyai tiga tujuan utama, yaitu mengidentifikasi dan menganalisis motivasi nasabah dalam menabung pada produk tabungan BritAma, mengetahui atribut-atribut dan layanan produk tabungan BritAma yang paling berpengaruh terhadap motivasi nasabah, dan mengetahui hubungan antara tingkat motivasi nasabah BritAma dengan jumlah rata-rata saldo tabungan BritAma. Tujuan penelitian ini didasari pemikiran bahwa pemahaman terhadap karakteristik nasabah merupakan landasan utama dalam melakukan strategi segmentasi, pasar sasaran, dan positioning.
Hasil penelitian dalam karya akhir ini menunjukkan bahwa nasabah BritAma memiliki motivasi yang kuat. Sebagian besar (58,1 %), motivasi nasabah BritAma dapat dikategorikan kuat (49,5%) dan sangat kuat (8,6%). Selain itu, penelitian ini memperoleh hasil bahwa tingkat kebutuhan dan keinginan nasabah BritAma (Valence) terhadap atribut dan pelayanan tabungan BritAma lebih besar dibandingkan dengan pengalaman dan harapan kepuasan pelayanan yang diterima (Expectancy). Hal ini menunjukkan adanya indikasi potensi ketidakpuasan nasabah terhadap produk tabungan BritAma.
Selanjutnya, dapat dikatakan bahwa tingkat motivasi nasabah BritAma sekitar 76,24% dapat dijelaskan oleh 12 faktor, yaitu : pelayanan profesional, fasilitas ATM, jaringan luas dan sistem online, reputasi, desain buku tabungan, suku bunga, kebijakan tabungan, promosi, mobile banking, kenyamanan, biaya murah, dan image Bank BRI. Sedangkan faktor yang berperan besar dalam mempengaruhi tingkat moti vasi nasa bah adalah faktor pelayanan profesional (39,78%), fasilitas ATM (7,38%), sertajaringan luas dan sistem online (5,38%).
Kemudian, untuk memenuhi tujuan ketiga dalam penelitian ini dilakukan analisis korelasi yang menghasilkan temuan bahwa terdapat korelasi yang signifikan pada taraf signifikansi 10% antara tingkat motivasi menabung nasabah BritAma dengan jurn]ah ratarata saldo tabungan BritAma. Angka korelasi -0,152 menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi menabung nasabah BritAma, maka semakin rendah jumlah rata-rata saldo tabungan BritAma. Namun, hubungan tersebut dapat dikatakan tidak kuat atau Jemah. Temuan ini mengindikasikan bahwa potensi ketidakpuasan nasabal1 BritAma (valence > expectancy) dapat mengakibatkan kecenderungan menurunnya saldo tabungan BritAma.
Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan pula bahwa keputusan pemilihan suatu bank terutama didorong oleh alasan kepraktisan, kemudahan, efisiensi, dan kebutuhan yang berbeda-beda. Aktivitas transaksi yang tinggi pada tabungan BritAma disebabkan faktor kemudahan, lokasi bank yang dekat, dan jaringan ATM banyak. Sedangkan alasan utama pilihan bank dengan saldo tabungan terbesar adalah jaminan keamanan, kemudahan transaksi, dan lokasi yang dekat. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan bank didorong oleh faktor-faktor kemudahan transaksi, akses yang mudah, dan dukungan ATM yang banyak.
Strategi perluasan segmen pasar BritAma pada kelompok usia < 40 tahun, Nampak cukup berhasil dilihat dari adanya pergeseran usia yang cukup berarti dari kebanyakan berusia 40 ke atas menjadi didominasi usia 26-35 tahun (29,5%) dan 36-45 tahun (23,8%), bahkan ada kecenderungan peningkatan kelompok usia 16-25 tahun (21 %).
Sementara itu, dilihat dari tingkat sosial ekonomi dan pendidikan tidak menunjukkan indikasi adanya perubahan yang berarti karena masih didominasi golongan menengah ke bawah dan tingkat pendidikan SLTA ke bawah. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa komposisi terbesar nasabah BritAma merupakan kelompok dewasa muda, pendidikan SLTA, tingkat sosial ekonomi menengah bawah, mempunyai motivasi kuat, dan memiliki rekening tunggal.
Temuan ini memberikan beberapa implikasi. Bagi manajemen Bank BRI, strategi perluasan segmen pasar perlu dipertajam 1agi dengan upaya lebih memahami karakteristik nasabahnya atau tetap fokus pada segmen pasar yang dilayani saat ini dengan meningkatkan pelayanan yang lebih profesional, memperbaiki atau menambah fasilitas tabungan, serta memperluas jaringan dan sistem online. Kemudian bagi peneliti, merupakan tantangan untuk mengetahui lebih jauh faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingginya tingkat rata-rata saldo tabungan.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bumi Aksara , 1992
332.1 AME bt (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bikker, Jacob A.
London: Routledge, Taylor & Francis Group, 2008
332.1 BIK b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agieta Gessy Gupita
"Turnover karyawan merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh setiap perusahaan atau organisasi. Di Indonesia, angka turnover karyawan dapat dikatakan tinggi. Salah satu industri di Indonesia dengan angka turnover karyawan yang tinggi adalah industri perbankan. Turnover intention dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah adanya psychological capital yang dimiliki karyawan. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara psychological capital dan turnover intention pada karyawan. Responden penelitian ini adalah 135 karyawan Bank Syariah X (n = 135). Pengukuran psychological capital dilakukan dengan menggunakan alat ukur Psychological capital Questionnaire (PCQ) yang dikembangkan oleh Luthans, Youssef dan Avolio (2007), sedangkan turnover intention diukur dengan Turnover intention Scale (TIS-6) yang dikembangkan oleh Bothma dan Roodt (2013). Hasil korelasi Pearson membuktikan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara psychological capital dan turnover intention pada karyawan Bank Syariah X (r = -0.43, p < 0.01, one tailed).

Employee turnover is one of the problems faced by every company or organization. In Indonesia, the rate of employee turnover is high. One of the industries in Indonesia which have high rate of employee turnover is banking industry. Turnover intention can be influenced by several factors, one of them is the existence of psychological capital owned by employees. This research was conducted to prove whether or not the relationship between psychological capital and turnover intention among employee. The respondents of this research was 135 employees (n = 135) of Bank Syariah X. The measurement of psychological capital was done by using Psychological capital Questionnaire (PCQ), and turnover intention was measured by Turnover intention Scale (TIS-6). Pearson correlation result proves that there is a negative and significant relationship between psychological capital and turnover intention among employees of Bank Syariah X (r = -0.43, p < 0.01, one tailed).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Aufa Dwi Saraswati
"Studi ini menguji pengaruh motivasi pelayanan publik, yang dimediasi oleh personalisasi dan kecocokan orang-pekerjaan, tentang perilaku peran ekstra organisasi dan organisasi komitmen. Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan organisasi layanan publik di Jabodetabek dengan kuesioner yang diperoleh dari 200 responden dari berbagai kalangan industri jasa. Hipotesis yang dirumuskan sebelumnya kemudian diuji menggunakan metode model persamaan struktural (SEM).
Hasil penelitian ini adalah publik motivasi pelayanan memiliki efek langsung pada komitmen organisasi tetapi tidak secara langsung mempengaruhi perilaku peran ekstra. Kecocokan orang organisasi terbukti bermeditasi sepenuhnya dalam hubungan antara motivasi pelayanan publik dengan perilaku peran ekstra, tetapi sebagian menengahi dengan komitmen organisasi. Person-job fit ditemukan memediasi sebagian hubungan antara motivasi pelayanan publik dengan perilaku peran ekstra dan komitmen berorganisasi.

This study examines the influence of public service motivation, which is mediated by personalization and person-job compatibility, about the behavior of extra organizational roles and organizational commitment. This research was conducted on employees of public service organizations in Greater Jakarta with questionnaires obtained from 200 respondents from various service industry circles. Previously formulated hypotheses are then tested using the structural equation modeling (SEM) method.
The results of this study are public service motivation has a direct effect on organizational commitment but not directly influence extra role behavior. The compatibility of the organization's people is proven to meditate fully in the relationship between public service motivation and extra role behavior, but partly mediates with organizational commitment. Person-job fit was found to partially mediate the relationship between public service motivation and extra role behavior and organizational commitment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koch, Timothy W.
New Jersey: The Dryden Press, 2000
332.1 KOC b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Al Fatih
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh merger dan akuisisi
terhadap efisiensi profit bank umum di Indonesia selama 2006 hingga 2014
dengan menggunakan metode perhitungan efisiensi stochastic frontier analysis
dan regresi panel. Merger dan akuisisi pada industri perbankan secara teori
mampu meningkatkan kinerja, tetapi masih sedikit yang bisa membuktikan secara
empiris. Pada penelitian ini setiap merger dan akuisisi bank diperlakukan berbeda
menjadi dua pihak sebagai acquirer dan target sehingga bisa dilihat perbedaan
pengaruh dari keduanya. Hasil penelitian menemukan bahwa merger dan akuisisi
berpengaruh positif terhadap efisiensi bank umum konvensional baik pada entitas
kombinasi, bank acquirer, ataupun bank target. Selain itu, ditemukan bahwa
pengaruh positif lebih besar didapat oleh bank acquirer daripada bank target
ataupun kombinasi entitas. Dari hasil tersebut, penelitian ini menyarankan untuk
memberikan insentif bank umum di Indonesia melakukan merger dan akuisisi
karena dapat meningkatkan efisiensi profit pada kedua pihak baik acquirer atau target.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of merger and acquisitions on profit
efficiency of commercial banks in Indonesia during 2006 to 2014 using the
efficiency measurement method of the stochastic frontier analysis and panel
regression. Mergers and acquisitions in banking industry is theoretically able to
improve performance, but few available prove it empirically. In this study, each of
bank mergers and acquisitions are differentiated into two parties as the acquirer
and the target, as of effect differences on both entity can be seen. Results of the
study shows that mergers and acquisitions positively influence the efficiency of
conventional commercial banks both to entity combined, the acquirer bank, or
target bank. In addition, it is found that greater positive effect is obtained by
acquirer bank rather than target bank or combined entity. From these results, this
study suggests to provide an incentive for commercial banks in Indonesia for
mergers and acquisitions because it can improve profit efficiency on both sides
either the acquirer or the target.
"
2016
S63820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elliott, P.A.
Jakarta: Bumi Aksara , 1996
332.1 ELL b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hayati Mandarawati
"Kajian dalam penelitian ini mengambil topik analisis kinerja pada Kantor Pusat Bank Indonesia. Tujuan dari peneiitian ini untuk (1) Menganalisis korelasi antara variabel internal yakni : variabel kinerja Proses Bisnis Internal (PBI), Pembelajaran & Pertumbuhan (PP) dan variabel Kinerja Keuangan (KK); (2) Menganalisis korelasi parsial antara variabei kinerja Pembelajaran & Pertumbuhan (PP), Proses Bisnis Internal (PBI) terhadap variabel Kinerja Keuangan (KK), dengan menggunakan variabel eksternai (kepuasan konsumen / customer satisfaction / CS) sebagai variabel kontroI.
Penelitian ini bersifat kualitatif, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitis, dengan mengambil obyek Bank Indonesia Kantor Pusat. Dalam pengumpulan data, diiakukan dengan survey dan wawancara terhadap 50 responden. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok yaitu (1) Populasi internal stakeholders adalah seluruh pegawai Bank Indonesia di Kantor Pusat dari golongan III sampai dengan golongan VIII, sejumlah (N) 2.728 dan ditetapkan sampel (n) 338. Data primer diperoleh dengan mengedarkan kuisioner kepada 500 responden. Adapun yang mengembaiikan dan mengisi
dengan benar sebanyak 352 responden, (2) Popuiasi external stakeholders, terdiri dari 3 kelompok yaitu : (a) Dewan Perwakilan Rakyat / DPR komisi 11, populasi (N) sebanyak 47, responden, ditetapkan 20 sampel (n); (b) Industri Perbankan yang berkantor pusat di Jakarta tidak termasuk Bank Pembangunan Daerah dan Bank Syariah sebanyak 83 bank, ditetapkan sampel (n) sebanyak 20 responden; (c) Dunia Usaha (Perusahaan Sekuritas) yang teiah go public sebanyak +/- 10 perusahaan, ditetapkan 10 sampel (n) Data primer diperoleh dengan menyebarkan 50 kuisioner kepada external stakeholders, yang mengembalikan dan mengisi dengan benar sebanyak 50 responden, dengan rincian : DPR 20 responden, Industri Perbankan 20 responden dan Dunia Usaha (Perusahaan Sekuritas) 10 responden termasuk perusahaan sekuritas yang sudah go public. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Kuisioner internal stakeholders terdiri dari 35 pertanyaan. yang ditujukan untuk variabel PP, PBI dan KK. Sedangkan untuk external stakeholders, terdiri dari 9 pertanyaan yang ditujukan untuk variabel CS.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data ordinal dan instrument uji statistik non-parametrik yang digunakan adalah uji korelasl spearman. Secara umum dari hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Kinerja internal Bank Indonesia secara signifikan dibangun oleh interaksi positif antara kinerja Pembelajaran & Pertumbuhan (PP), Proses Bisnis Internal (PBI) dan Kinerja Keuangan (KK) yang merupakan satu kesatuan saling mengimbangi dimana kinerja PP sangat sensitif dan menjadi indikasi kuat sebagai leverage point (faktor pengungkit) yang potensial untuk meningkatkan atau mengurangi kinerja
internal Bank Indonesia secara keseluruhan. (2) Menurunnya tingkat kepuasan external stakeholders ternyata meningkatkan interaksi positif antara kinerja Pembelajaran & Pertumbuhan (PP) dengan Kinerja Keuangan (KK): memberikan indikasi bahwa meningkatnya interaksi positif antara kinerja Pembelajaran & Pertumbuhan (PP) dengan Kinerja Keuangan (KK) cenderung mengorbankan kepuasan external stakeholders (CS); (3) Menurunnya tingkat kepuasan external stakeholders (CS) ternyata meningkatkan interkasi positif antara kinerja Proses Bisnis Internal (PBI) dengan Kinerja Keuangan (KK); yang mengindikasikan bahwa menurunnya interaksi positif antara kinerja Proses Bisnis Internal (PBI) dengan Kineuja Keuangan (KK) diakibatkan oleh berkurangnya tingkat kepuasan dari external stakeholders (CS).

The study in this research takes a topic in the performance analysis at the Central Bank of Indonesia in the framework of learning and empowering. The purpose of this research is to (1) analyze correlation between internal variable, i.e. internal Business Processes (PBI), Learning and Growth (PP) and Financial Performance variables (KK); (2) analyze partial correlation between Learning and Growth (PP), Internal Business- Processes (PBI) towards the Financial Performance variable (KK) by using external costumer satisfaction as a control variable.
This is a qualitative research, the method of which is descriptive analytical using the Central Bank of Indonesia as the object. The data is collected through a survey and interviews with 50 respondents. In this research the population consists of 2 groups, i.e. (1) Internal Stakeholders Population consisting of all Central Bank employees from grade lll to grade totaling to (N) 2.728 tixed as sample (n) 338. The primary data is obtained by circulating questionnaires to 500 respondents. 352 were returned and perfectly tilled out; (2) External Stakeholders Population that consists of 3 groups namely (a) members of Commission 11 of the House of Representatives (DPR) totaling to (N) 47 fixed as sample (n) 20; (b) Banking industry in Jakarta excluding Provincial Development Bank (Bank Pembangunan Daerah) and Syariah Bank (Bank Syariah) totaling to 83 that is fixed as 20; (c) Publicly listed business organizations (Financial Securities organizations) that is approximately 10 companies fixed as sample (n) 10.
The primary data is collected by circulating 80 questionnaires 50 of which were correctly tilted out and returned, i.e. 20 from Members of the House of Representives group; 20 Banking industry ; 10 from financial securities including publicly listed organizations. The selection of the samples is done by use of simple random sampling. The internal stakeholders questionnaire consists of 30 questions intended for PP, PBI and KK variables while the external stakeholders questionnaire contains 9 questions meant for CS variable, Data and instrument used in this research are ordinal and non-parametric statistical using the spearman correlation test.
In summary, this research concluded the followings: (1) Bank of Indonesia internal performance is significantly constructed through positive interaction between Learning and Growth (PP). internal business processes (PBI) and tinanclal performance that balance each other and become a unity where learning and growth (PP) performance is very sensitive and a strong indicator as a leverage point which is very potential to increase or decrease the overall Bank of Indonesia intemal performance. (2) Decrease in the external stakeholders performance in fact improves the positive interaction between Leaming and Growth (PP) and tinancial performance (KK) which thereby gives an indication that improvement of positive interaction between learning and Growth (PP) and Financial Performance tends to sacrifice external stakeholders satisfaction (CS). (3) Decrease in external stakeholders satisfaction (CS) improves positive interaction between lnternal Business Processes (PBI) and Financial Performance (KK); this indicates that decrease of positive interaction between lntemal Business Processes (PBI) and Financial Performance (KK) is derived from decrease of external stakeholder satisfaction level (CS).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiyawan Darmanto
"Masa-masa keemasan perbankan yang dimulai tahun 1988 menjadi kenangan yang manis ketika tanpa dinyana - nyana 10 tahun kemudian terjadilah krisis yang meluluhlantakkan Perbankan Indonesia. Tindakan pemerintah untuk membekuoperasikan 16 bank pada bulan November 1997 tanpa adanya jaminan atas simpanan, membuat kepercayaan masyarakat jatuh pada titik nadir. Kebijakan tersebut dilakukan tanpa persiapan yang memadai untuk menghindari rush atau bank run. Penurunan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan tersebut terlihat dari fenomena flight to quality dan flight to safety dari penabung yang memindahkan dananya ke instrumen/bank yang lebih aman baik itu di dalam maupun luar negeri. Tidak adanya lembaga deposit insurance membuat turunnya kepercayaan ini bertambah parah.
Krisis yang terus berlanjut membuat kredit macet perbankan menggunung. Diiringi oleh nilai tukar rupiah yang anjlok drastis, maka modal bank menjadi negatif. Pemerintah telah memilih Program Rekapitalisasi Perbankan yang menjadi keputusan bersama antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia awbagai salah satu solusinya.
Program rekapitalisasi yang memakan biaya ratusan triliun (lDR 430,4 triliun) ternyata membawa rombongan masalah berikutnya yaitu dampak finansial yang sangat mengkhawatirkan. Kalau tidak dikatakan pemerintah telah terjebak dalam solusi bermasalah ini. Sampai saat ini belum ada solusi yang pasti mengenai masalah tersebut. Pemerintah perlu memeras otak agar tidak terjadi default (gagal bayar) atas pokok dan bunga Obligasi Rekapitulisasi yang jatuh tempo. Kemungkinan default perlu dihindari karena akan berdampak buruk terhadap perekonomian nasional. Country Risk Indonesia akan makin buruk dan akan dijauhi oleh para Kreditur.
Di lain pihak Bank A sebagai salah satu bank rekap tidak tinggal diam berpartisipasi dalam pengelolaan eksposure Obligasi Rekapitalisasinya (OR). Dengan perencanaan yang matang pada saat merger didukung oleh strategi yang jitu, Tujuh puluh persen OR yang dimiliki telah berkurang 70% hingga 31 Desember 2002. Begitu pula eksposure OR telah berhasil diturunkan dari 76% menjadi 33% dibandingkan Total Aset.
Pengelolaan tersebut berupa pembayaran kewajiban kepada BPPN dengan menggunakan OR, pembayaran kewajiban kepada Pihak ke-3 dengan menggunakan OR, penjualan ke pasar guna menutup rasio likuiditas dan Posisi Devisa Netto, meningkatkan hasil im estasi (enhanced yield), dan penerbitan reksadana yang dapat dijadikan ajang pemerataan pendapatan rakyat.
Tentu saja Bank A tidak bisa berjalan sendirian. Bank-bank lain pun perlu dilibatkan. Oleh karenanya dibutuhkan platform bersama yang benar-benar disepakati oleh masing-masing pihak yang berwenang dalam merah birunya raport perekonomian negara ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>