Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andreas uber
"ABSTRAK
Untuk dapat memenangkan persaingan setiap perusahaan jasa akan berusaha menekan biaya operasi sehingga COSS (Cost Of Services Sold) dapat ditekan. Dengan COSS yang rendah produk dapat dilempar ke pasar dengan harga jual yang lebih rendah sehingga meningkat kemampuan bersaing perusahaan (low cost strategy) di dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif atau harga jual ke pasar tidak diturunkan sehingga profit akan meningkat. Di dalam biaya operasi untuk perusahaan yang mempunyai jaringan
cabang yang dipisahkan secara geografis biaya telekomunikasi memakan porsi yang cukup besar. Biaya telekomunikasi yang dikeluarkan berupa biaya sewa leased line (untuk keperluan komunikasi data) dan biaya percakapan jarak jauh (untuk keperluan komunikasi suara). Untuk perusahaan yang mempunyai call center yang tersentralisir di dalam komponen biaya percakapan jarak jauh juga terkandung biaya call forward.
Teknologi khususnya Teknologi Informasi di Era Informasi sekarang ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan COSS yang rendah dan peningkatan produktivitas. Setidaknya ada dua macam teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkannya, yakni TDM (Time Division Multiplexing) dan VoiP (Voice over Internet Protocol). Keduanya sama-sama mempunyai persamaan yaitu sama-sama menyalurkan gabungan trafik data dan suara melalui kanal data. Perbedaan keduannya adalah jika TDM merupakan teknologi lama di mana trunk-nya harus clear channel, meski pun sekarang dapat melalui X.25, Frame Relay mau pun IP, sedangkan VoiP merupakan teknologi terkini di mana trunk-nya harus berupa kanal IP. TDM sudah merupak proven technology yang banyak dipakai oleh perusahaan penyedia jasa telekomunikasi (Telecommunications Company), sedangkan VoIP masih mempunyai banyak kelemahan antara lain masalah kompatibilitas.
Untuk keperluan penelitian dipilih Citibank karena bank asing ini mempunyai cabang-cabang di Medan, Bandung, Semarang, dan Surabaya dengan pemakaian SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh), call forward dan leased line yang cukup tinggi dan ketersediaan data. Dengan memanfaatkan teknologi dan meningkatnya sisi supply dari ketersediaan leased line, di mana setidaknya ada dua operator PT Excelcomindo dan ICON+ yang menawarkanjasa leased line dengan harga yangjauh lebih murah dari pada yang ditawarkan PT Telkom dan PT Aplikanusa LintasArta dapat dicapai economies of scale dan economies of scope. Economies of scale di sini dapat dicapai di mana harga sewa leased line akan semakin murah dengan semakin besar bandwidth yang disewa. Sedangkan economies of scope di sini dapat dicapai dengan menyewa satu leased line data dipakai untuk menyalurkan suara dan data di mana harga sewanya jauh lebih murah jika menggunakan leased line untuk data saja dan SLJJ/Call Forward dari Telkom yang terpisah.
Dengan analisa PP (Payback Period), DPP (Discounted Payback Period), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), MIRR (Modified Internal Rate of Return) dan PI (Profitability Index) dapat ditunjukkan bahwa proyek untuk menggantikan jasa leased line Frame Relay dan jasa SLJJ serta call forward baik dengan menggunakan metoda TDM mau pun VoiP dapat diterima. Secara financial kedua metoda ini samasama memberikan hasil yang hampir sama dan layak diterima. Pertimbangan teknis di mana teknologi VoiP masih prematur dan besarnya investasi awalnya membuat metoda TDM layak diimplementasikan.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rochmah M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
03 Roc k-6
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Minarfa Muis
"Teknologi Voice over Internet Protocol (VoiP) merupakan salah satu teknologi baru yang menggunakan Internet Protocol sebagai infrastruktur transfer data (yang berupa suara). Selama ini transfer suara yang kita lakukan dalam percakapan melalui telepon menggunakan jaringan telepon publik atau yang umum dikenal sebagai Public Switched Telephone Network (PSTN). Salah satu kelebihan teknologi ini adalah VoiP relatif lebih hemat bandwidth karena kemampuan kompresinya. Transfer data melalui IP dapat menghemat biaya pemakaian telepon maupun faksimile dan dapat lebih dikembangkan lagi untuk aplikasi multimedia yang lain. VoiP saat ini terbukti layak diimplementasikan; kegiatan untuk standarisasi, desain terminal dan gateway dan penawaran service yang menggunakan teknologi ini sedang berlanjut saat ini, meskipun masalah teknis dalam transport suara pada jaringan paket dan kompleksitas dalam membangun produk komersil menjadi tantangan hampir semua perusahaan telekomunikasi. Tesis ini merupakan kajian implementasi teknologi VoiP pada perusahaan telekomunikasi di Indonesia seperti PT. Telkom. Fokusnya adalah bagaimana mempersiapkan layanan dan infrastruktur yang akan memanfaatkan teknologi VoiP untuk mendapatkan benefit yang sebesarbesarnya, penerapan konsep yang berorientasi pada kemudahan dalam pengaksesan serta quality of service yang memadai dengan mempertimbangkan issue-issue tentang reliability, scalability, suplementary service, biaya investasi, strategi pemasaran dan regulasi.

Voice over lntf3rnet Protocol (VoiP) technology is one of the new technology that being use to transfer the voice over data network. Traditionally, only the! Public Switching Telephone Network (PSTN) has used, using the circuit network technology. One of tile advantages of the Vol P over the traditional circuit switch technology is the bandwidth compression capability. This compression advantage provides ability for the VoiP technology to transfer the same size of data over a narrow bandwidth compares to the circuit technology, result in a cost saving on the telephone/fax expenses. In addition, this technology can be use further in the new multimedia world. VoiP perceived as the right technolpgy to be implemented. Standardizations, terminal and gateway design and services offers based on VoiP technology are continuing, despite the limitation of the voice quality over the packet network and the complexities on bringing the commercial and innovative services to the market, become the major challenges for service providers. This thesis focus on how Service Providers in Indonesia such as PT Telkom are preparing the VoiP infrastructures to support the upcoming VoiP services and to gain their revenue based on this technology by considering the concepts of easy access, together with the reasonable quality of service and bring the issues such as reliability, scalability, supplementary services, regulation, cost and marketing strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Adriani Putri
"[Salah satu gejala TMD dapat berupa keterbatasan gerak mandibula yang antara lain dapat dilihat melalui besar pembukaan mulut. Telah terdapat penelitian tentang besar pembukaan mulut di negara lain, tetapi belum pernah dilakukan di Indonesia. Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan besar pembukaan mulut dengan TMD di Indonesia. Penelitian menggunakan metode potong lintang pada 223 mahasiswa UI berusia 17-22 tahun. Subjek mengisi kuesioner Indeks Diagnostik-TMD dan diukur besar pembukaan mulutnya. Hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan perbedaan bermakna pada rata-rata besar pembukaan mulut subjek TMD dan non-TMD (p=0,005). Ditemukan hubungan antara besar pembukaan mulut dengan Temporomandibular Disorders di Indonesia.;One of the symptoms of Temporomandibular Disorders (TMD) is limitation of mandibular movement that is reflected in mouth opening. Study of measurement of mouth opening has not been done in Indonesia. The aim of this study was to analyze the relationship between width of mouth opening and TMD in Indonesia. Cross-sectional study was performed towards 223 UI students aged 17-22. Firstly, subjects had to fill the TMD-Diagnostic Index questionnaire, then mouth opening was measured. Independent t-test showed significant difference between width of mouth opening in TMD and non-TMD subjects (p=0,005). There was a relationship between width of mouth opening and TMD in Indonesia, One of the symptoms of Temporomandibular Disorders (TMD) is limitation of mandibular movement that is reflected in mouth opening. Study of measurement of mouth opening has not been done in Indonesia. The aim of this study was to analyze the relationship between width of mouth opening and TMD in Indonesia. Cross-sectional study was performed towards 223 UI students aged 17-22. Firstly, subjects had to fill the TMD-Diagnostic Index questionnaire, then mouth opening was measured. Independent t-test showed significant difference between width of mouth opening in TMD and non-TMD subjects (p=0,005). There was a relationship between width of mouth opening and TMD in Indonesia]"
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eugenia Mardanugraha
"Dalam disertasi ini, akan ditemukan berbagai ukuran yang menjelaskan efisiensi perbankan yang diperoleh dengan mengestimasi fungsi biaya perbankan. Secara teoritis, fungsi biaya mengukur biaya minimum yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu tingkat output tertentu dengan menggunakan tingkat harga input tertentu. Sedangkan fungsi biaya yang diestimasi secara ekonometris digunakan sebagai frontier, untuk mengetahui efisiensi suatu bank, melalui ukuran-ukuran tertentu yang diturunkan dari fungsi biaya tersebut.
Skor efisiensi suatu bank pada suatu waktu tertentu diperoleh dengan menggunakan dua metode yaitu Distribution Free Approach dan Stochastic Frontier Approach. Kedua metode ini membandingkan error term dari bank yang paling efisien dalam sampel dengan error term dari suatu bank. Perbedaan asumsi distribusi error term menyebabkan perbedaan metode perhitungan keduanya. Dari hasil pengukuran efisiensi perbankan diperoleh kesimpulan bahwa kelompok Bank Campuran merupakan kelompok bank yang paling efisien dibandingkan dengan kelompok lainnya, yaitu Bank Persero, Bank Swasta Nasional Devisa, Bank Swasta Nasional Non Devisa, Bank Asing, Bank Pembangunan Daerah, Bank Tutup dan Bank Merger. Paling efisiennya Bank Campuran disebabkan oleh biaya yang dikeluarkan oleh bank campuran dan alokasi input nya lebih optimal dibandingkan dengan kelompok bank lainnya.
Proses merger menurunkan efisiensi tetapi meningkatkan stabilitas dari keefisienan bank merger. Kestabilan ini menunjukkan terbentuknya manajemen yang lebih kokoh dari bank basil merger. Adanya resiko yang harus ditanggung oleh bank hasil merger dan proses konsolidasi yang membutuhkan biaya tinggi, antara lain merupakan penyebab dari menurunnya tingkat efisiensi bank basil merger. Skala ekonomi bank setelah merger mengalami peningkatan.
Secara rata-rata, perbankan di Indonesia sudah mencapai economies of scale dan economies of scope. Namun, perbankan di Indonesia belum menunjukkan kemajuan teknis. Economies of scale, economies of scope dan kemajuan teknis baru dapat dirasakan oleh perbankan apabila bank sudah cult-up efisien. Dalam disertasi ini ditunjukkan bahwa apabila skor efisiensi DFA nya sudah mencapai 0,7, maka bank baru merasakan manfaat dari economies of scale, economies of scope dan kemajuan teknis untuk meningkatkan efisiensinya. Sementara rata-rata skor efisiensi DFA untuk periode 1994 - 2003 adalah 0,152. Hal ini berarti bahwa bank secara internal harus melakukan efisiensi terlebih dahulu, seperti meningkatkan produktivitas dan karyawan dan penggunakan teknologi, sebelum melakukan upaya-upaya external, seperti merger dan meluncurkan produk-produk baru, agar efisiensinya lebih meningkat lagi.
Efisiensi perbankan juga akan meningkatkan kinerja makroekonomi Indonesia, terutama ditunjukkan oleh meningkatnya pertumbuhan dari total investasi dan total kredit pada bank komersial apabila terjadi perbaikan efisiensi dalam industri perbankan.
Penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi: pertama, Bank Indonesia harus mengupayakan agar manajemen dari bank tetap baik, sehingga bank dapat menggunakan dan mengalokasikan biaya-biaya operasionalnya secara optimal. Kedua, harus adanya upaya untuk mempercepat pulihnya efisiensi bank setelah merger, sehingga tingkat efisiensinya kembali ke level semula. Ketiga, Bank Indonesia harus mendorong perbankan untuk dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin.
Permasalahan-permasalahan yang sudah mengemuka namun belum sempat diuji dalam penelitian ini, antara lain resiko perbankan, akses informasi bank terhadap nasabah dan pemanfaatan teknologi dalam perbankan dapat menjadi topik-topik yang bermanfaat bagi penelitian yang akan datang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
D533
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kartini Sari
"ABSTRAK
Dampak krisis moneter berpengaruh besar terhadap pelayanan kesehatan gigi dimana sebagian besar peralatan, bahan material dan obat-obatan adalah impor sehingga harganyapun semakin mahal dan kemampuan masyarakat untuk membelipun berkurang. Industri jasa pelayanan kesehatan gigi, bila ingin tetap bertahan pada masa seperti ini harus mengupayakan agar biaya yang dikeluarkan dapat dilampaui oleh pendapatan. Instalasi Rawat Jalan Gigi dan Mulut RSHS sebagai salah satu pusat pendapatan rumah sakit yang masih mendapat subsidi pemerintah dan sampai saat ini masih mengalami defisit anggaran. Dengan adanya krisis pada saat ini biaya operasional semakin meningkat dan tidak ditunjang dengan peningkatan subsidi dari pemerintah, terlihat dengan semakin sulitnya pengadaan (obat dan bahan habis pakai.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang efisiensi biaya di Instalasi Rawat jalan Gigi dan Mulut Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini merupakan kajian studi kasus pendekatan kuntitatif dan kualitatif dengan metode analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran efisiensi biaya di Instalasi Rawat Jalan Gigi dan Mulut RSHS Bandung, yang berkaitan dengan biaya total, biaya standar maupun subsidi dan pendapatan dengan menggunakan metoda analisa double distribution.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa bila menggunakan biaya satuan berdasarkan biaya total, tidak satupun bagian Instalasi Rawat Jalan Gigi dan Mulut mengalami surplus tetapi bila menggunakan biaya satuan berdasarkan biaya variabel maka hanya Poli Pedodonti yang kondisinya surplus. Perbedaan biaya tersebut pada setiap poli berbeda tergantung dari jumlah tenaga, luas poli, sarana dan prasarana yang dimiliki poli, jenis bahan dan obat serta tingkat pemanfaatan pelayanan.
Inefisiensi terjadi bila biaya total dibandingkan dengan pendapatan dan subsidi begitu pula bila biaya total dibandingkan dengan biaya standar. Inefisiensi ini terjadi karena besarnya biaya investasi bangunan bila biaya ini dihitung dengan menggunakan laju inflasi 53,74%, besarnya biaya sumber daya manusia dan tingginya biaya obat dan bahan medis. Dapat dilakukan upaya pengendalian biaya dengan cara menekan biaya obat/bahan medis dan tenaga kesehatan, meningkatkan total output, meningkatkan total pendapatan dan subsidi silang baik antar pasien, antar bagian Instalasi Rawat Jalan Gigi dan Mulut, maupun antara FKG UNPAD dan RSHS.

ABSTRACT
The impacts of monetary crisis highly affect dental health service. Most equipment, material and medicines axe imported that their price is increasingly expensive while on the other hand the people purchasing power is decreasing. If dental health service industry to maintain its survival during such period it must attempt to suppress the cost to keep with the revenue. Up to now, Dental Health Clinic of RSHS as one of hospital which receive subsidy from the government subsidy which can be seen from the increasingly difficulties of purchasing of medicines and disposable material.
The purpose of this research is to obtain description of efficiency cost in Dental Health Clinic of Dr. Hasan Sadikin Bandung. This research is a case study with a quantitative and qualitative approach by using descriptive analysis method to obtain description of cost in dental clinic of RSHS Bandung related to total cost, standard cost and subsidy and revenue by using double distribution analysis method.
The results of this research indicate that if using cost unit of total cost, none of the part dental clinic that obtain surplus. However, when using the unit cost based on variable cost, it is only Pedodonti clinic than obtain surplus. The cost difference in each clinic depends on number of personnel, extent of clinic, facilities and infrastructure owned by clinic, types of material and medicines and level of service utilization.
Inefficiency occurs when the total cost is compared to revenue and subsidy. The same when total cost is compared to standard cost. This inefficiency occurs due to the large amount of building investment cost if the cost is calculated by using inflation rate of 53.74%, the large amount of human resources cost and high cost of medicines and medical materials. Due to this matter, cost control efforts in needed by suppresing medical cost or dental materials and health personnel, increasing total output, increasing total revenue and cross subsidy among patients, among dental clinics, and between Faculty of Dentistry University of Padjadjaran and RSHS.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Riadi Arifin
"ABSTRAK
Penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba) semakin hari
semakin tinggi prevalensinya di Indonsia. Permasalahan yang ditimbulkan akibat
penggunaan narkoba telah berkembang menjadi permasalahan nasional yang perlu
mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Menurut hasil penelitian Pusat
Penelitian dan Pengembangan Informatikan Badan Narkotika Nasional (BNN)
tahun 2005, jumlah pemakai narkoba di Indonesia adalah sebesar 1,5% (3,2 juta)
dari total jumlah penduduk Indonesia, yang terdiri dari kategori pengguna teratur
pakai sebesar 69% atau 2.208.000 orang dan pecandu sebesar 31% atau 992.000.
Studi mengenai dampak kesehatan, sosial dan ekonomi akibat
penyalahgunaan narkoba ( Puslitkes & BNN 2005) menunjukkan besarnya biaya
yang dikeluarkan, baik untuk pembelian narkoba maupun biaya penyembuhan
pecandu. Biaya tersebut terdiri dari biaya sosial sebesar Rp 5,14 trilyun dan biaya
ekonomi sebesar Rp 18, 48 trilyun, dimana Rp 11,36 trikyun adalah biaya
pembelian narkoba
Sampai dengan saat ini berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh
NIDA US, bahwa tidak ada satu terapi yang dianggap cocok untuk terapi dan
rehabilitasi bagi pecandu narkoba. Jenis terapi yang diberikan selama ini di
Indonesia meliputi terapi dengan sistem detoksifikasi untuk menghilangkan efek
sakaw nya kemudian di lanjutkan dengan rehabilitasi sosial untuk memperbaiki
perilakunya dan memperbaiki fungsi?fungsi sosialnya serta menghilangkan efek sugestinya. Secara medik terapi ketergantungan opiad terdiri dari 2 fase yaitu
terapi detoksifikasi dan terapi pemeliharaan.
Penelitian ini merupakan kajian dan analisis deskriptif dengan melakukan
studi perbandingan antara penggunaan terapi metadon dengan burprenorphin di
RSKO Jakarta Timur. Dengan melakukan analisis perbandingan terhadap kedua
jenis terapi tersebut diharapkan dapat diperoleh variasi biaya untuk pengobatan
pecandu narkoba dengan analisis efektivitas biaya, serta penghitungan dengan
metode activity based costing (ABC). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk memilih alternatif pengobatan yang paling efektif dan efisien, antara terapi
metadon dengan burprenorphin.
Dari hasil penelitian dan observasi terhadap pasien selama bulan Maret
2007 sampai dengan November 2007 diperoleh hasil bahwa dari alur pelayanan,
terapi metadon dan burprenorphin memiliki jumlah biaya yang sama besar untuk
pendaftaran, kasir, poli umum/NAPZA, psikologi dan laboratorium. Jumlah biaya
yang sama antara terapi metadon dengan burprenorphin berlaku untuk ketiga fase
pengobatan yaitu: fase induksi, stabilisasi, dan rumatan.
Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa rasio tingkat
keberhasilan pasien yang menggunakan terapi metadon lebih besar daripada yang
menggunakan terapi burprenorphin. Biaya harus dikeluarkan oleh alur pelayanan
terapi metadon lebih kecil daripada biaya alur pelayanan burprenorphin. Dengan
demikian, beban biaya RSKO dalam memberikan terapi burprenorphin juga lebih
besar jika dibandingkan dengan metadon.
Dari penghitungan dengan metode Cost Minimization Analysis (CMA),
diperoleh hasil bahwa terapi metadon memiliki biaya yang lebih murah
dibandingkan dengan terapi burphenorphin. Rata ? rata biaya biaya terapi
metadon per 1% keberhasilan adalah Rp 2.310.275 / 26,7% = Rp 86.527. Pada
terapi Burphenorphin adalah Rp 1.797.116 / 2,5 % = Rp 718.846.
Selain itu tingkat keberhasilan terapi metadon ( 26,7%) juga terbukti lebih
tinggi daripada terapi burphenorphin ( 2,5%)."
2008
T29083
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Hanunah Ulfa
"Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD). Indentifikasi DRP sangat penting untuk meningkatkan efektivitas terapi obat pada pasien melalui pengkajian lebih lanjut oleh apoteker mengenai profil pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk Pemantauan Terapi Obat (PTO) pada pasien di RSPAD Gatot Soebroto, mengkaji permasalahan terkait obat menggunakan metode klasifikasi Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE), dan memberi rekomendasi dan rencana terkait PTO pada pasien. Pelaksanaan kegiatan PTO dilakukan secara prospektif melalui beberapa langkah yaitu pengumpulan data pasien melalui rekam medik, profil pengobatan dan catatam penggunaan obat, serta wawancara dengan tenaga kesehatan lain. Hasil analisis menunjukkan bahwa pasien An.R dengan riwayat elektrolit imbalance (sudah stabil), demam thypoid membaik, infark hepar (perbaikan), ditemukan adanya masalah terkait obat yaitu interaksi antara phenobarbital dan omeprazole dengan efek samping peningkatan kejadian kejang. Rekomendasi dan intervensi yang diberikan ialah penghentian atau penundaan terhadap penggunaan phenobarbital, dan tetap meneruskan penggunaan omeprazole.

Therapeutic Drug Monitoring (TDM) is an activity that aims to increase the effectiveness of therapy and minimize the risk of Adverse Drug Reactions (ADR). Identification of DRP is very important to increase the effectiveness of drug therapy in patients through further assessment by pharmacists regarding treatment profiles. This study aims to Therapeutic Drug Monitoring (TDM) in patients at Gatot Soebroto Army Hospital, examine drug-related problems using the Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) classification method, and provide recommendations and plans regarding PTO in patients. The implementation of TDM activities is carried out prospectively through several steps, namely collecting patient data through medical records, treatment profiles and drug use records, as well as interviews with other health workers. The results of the analysis showed that patient An.R with a history of electrolyte imbalance (stable), typhoid fever improved, hepatic infarction (improved). A drug-related problem was found, namely the interaction between phenobarbital and omeprazole with the side effect of increasing the incidence of seizures. The recommendations and interventions given are stopping or delaying the use of phenobarbital, and continuing to use omeprazole."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Pauna
"Campur tangan manusia terhadap alam mengakibatkan ketidakseimbangan alam. Hal ini juga berdampak pada terjadinya krisis air sebagai akibat dari ketidakseimbangan dalam siklus hidrologi. Untuk mencegah hal tersebut maka perlu dilakukan upaya konservasi air. Metode panen air hujan dengan cistern merupakan salah satu cara untuk melaksanakan upaya konservasi air tersebut.
Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di Faklutas Teknik Universitas Indonesia Depok dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem cistern di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan menghitung efisiensi yang terjadi. Diharapkan dari hasil ini akan menjadi dasar pertimbangan pengadaan cistern di Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Human.s interference of nature results unbalanced nature. This matter also affect of water crisis in consequence of imbalance in cycle of hidrology. To prevent the mentioned hence require water conservation effort. Rainwater harvesting method with cistern is one of the way to execute water conservation effort.
Research's by doing rainfall analysis that happened at Faklutas Technique University Indonesia in Depok and see map of spreading of the rainfall and also plan a rainwater harvesting method with cistern on study region to capture the rainfall. Data processing by using theory of hidrologi and calculate the efficiency that happened. This result is expected will become base consideration of levying of cistern in Faculty Of Technique University Of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>