Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110851 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogi Setiadi Sediarto
"ABSTRAK
Dilihat dari beberapa indikator keuangan, tidak dapat dipungkiri bahwa kinerja BUMN di Indonesia masih memprihatinkan. Kontribusi BUMN terhadap keuangan negara dalam bentuk dividen/dana pembangunan semesta/bagian laba pemerintah di luar Bank Indonesia masih tergolong kecil. Relatif rendahnya sumbangan dan tingkat return yang dicapai BUMN salah satunya adalah karena terdapat aset BUMN yang idle atau yang pemanfaatannya belum produktif. Selain itu kinerja BUMN yang kurang memuaskan tersebut juga disebabkan oleh adanya misi-misi normatif yang diembannya sebagai public server yang lebih bernuansa makro selain misinya sebagai unit bisnis yang berkewajiban memupuk laba.
Pada karya akhir ini dilakukan evaluasi kinerja keuangan PT Wijaya Karya (WIKA), salah satu BUMN di bawah pembinaan Departemen Pekerjaan Umum tetapi terbatas pada . divisi produksi furniture, sehingga dapat ditentukan strat~gi yang har:.Js dilakukan untuk perbaikan kinerja divisi (perusahaan) secara keseluruhan. Analisa yang digunakan dalam Karya Akhir ini adalah Analisa Laporan Keuangan, Analisa Rasio, Analisa DuPont dan Analisa Stratejik Perusahaan.
Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa kinerja keuangan divisi produksi furniture PT Wijaya Kary.a masih berada di bawah kinerja rata-rata industri. Rendahnya kinerja keuangan WIKA ini lebih disebabkan ketidakmampuan perusahaan untuk menjaga dan meningkatkan tingkat penjualan yang dari tahun ke tahun terus menurun. Penjualan yang terus menurun ini disebabkan makin berkurangnya mutu produk WIKA yang kurang tahan terhadap perubahan cuaca pada saat pengiriman, sehingga banyak produk yang dikembalikan oleh para importir. Penurunan penjualan ini juga disebabkan kurang efisiennya kegiatan operasi perusahaan dimana perencanaan produksi tidak disesuaikan dengan jumlah permintaan dari konsumen sehingga sering terjadi keterlambatan dalam delivery time karena kapasitas produksi pabrik tidak bisa memenuhi permintaan konsumen dan jumlah bahan baku tidak mencukupi. Selain itu banyaknya jumlah piutang tak tertagih (bad debts) juga turut memperburuk kinerja keuangan WIKA.
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, perusahaan perlu melakukan upaya-upaya perbaikan melalui beberapa alternatif stratejik untuk meningkatkan keunggulan bersaing (competitive advantage) dengan mempertahankan building block yang meliputi superior quality, superior innovation, superior customer responsiveness dan superior efficiency yang diarahkan untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan efisiensi operasi perusahaan dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Alternatif strategi untuk mencapai superior quality antara lain menambah alat produi"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wita Indriany
"Selain fungsi sebagai lembaga penghimpunan dana masyarakat, lembaga perbankan juga diharapkan mampu menyediakan dana untuk mendorong laju dan keseimbangan pembangunan serta pertumbuhan ekonomi nasional. Mengingat peranannya yang demikian penting dan perkembangannya yang pesat, perbankan perlu diawasi agar kegiatannya terarah dan terkendali sehingga dapat tercipta sistem perbankan yang sehat. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 26/23/KEP/DIR tanbggal 29 Mei 1993 tentang Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Salah satu aspek yang dinilai adalah aspek keuangan. Tujuan penelitian adalah untuk menilai kesehatan PT. Bank X dengan menggunakan perangkat analisa laporan keuangan dan juga dengan ketentuan yang diterapkan oleh Bank Indonesia. Penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan teori yang melatarbelakangi penelitian. Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data-data dan informasi, melalui wawancara dengan pejabat yang berwenang. Faktor-faktor yang dinilai dalam penelitian kesehatan bank menurut kententuan Bank Indonesia adalah permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas (CAMEL). Disamping itu juga dinilai kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan prlaksanaan Kredit Usaha Kecil, Kredit Ekspor, Batas Minimum Pemberian Kredit dan Posisi Devisa Neto. Dalam melakukan analisa laporan keuangan PT. Bank X dengan menggunakan rasio-rasio keuangan perbankan yang umum digunakan data dari laporan keuangan perbankan yang mencakup neraca dan laporan laba rugi. Sedangkan untuk menilai tingkat kesehatan menurut Bank Indonesia, selain laporan yang disebutkan terdahulu, juga digunakan Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan. Hasil analisa memperlihatkan bahwa PT. Bank X berasa dalam kondisi yang sehat dalam kurun waktu dua tahun terakhir."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arumala Berlin Fadelan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defiandry Taslim
"Dengan dikeluarkannya Paket Deregulasi di bidang perbankan tahun 1988 atau lebih dikenal dengan PAKTO 1988, maka jumlah bank yang ada di Indonesia semakin bertambah. Penambahan jumlah . bank tersebut juga diikuti dengan berbagai permasalahan yang banyak timbul akhir-akhir ini, terlebih-lebih dengan semakin meningkatnya bank-bank yang menjual sahamnya di pasar modal. Sorotan maupun kritik tidak hanya ditujukan pada pihak perbankan saja, melainkan juga kepada pihak Bank Indonesia yang terlihat kurang tegas dan banyak melakukan Trial and Error dalam usahanya mengembangkan industri perbankan dan pihak lain yang terkait dalam hal ini Ikatan Akuntan Indonesia dan Badan Pelaksana Pasar Modal yang kurang tanggap dalam menerapkan peraturan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dari berbagai kasus yang terjadi pada industri perbankan, dibutuhkan suatu analisa yang lebih mendalam agar investor khususnya dan masyatakat pada umumnya dapat meningkatkan awareness mereka terhadap resiko industri perbankan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan peneli-tian untuk menganalisa berbagai resiko yang dapat terjadi pada industri perbankan melalui laporan keuangan. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kapada pihak perban¬kan, pihak Akuntan Publik, BAPEPAM dan BEJ, para Akademisi, para Pengamat Perbankan, para Investor Badan maupun investor Perseorangan. Dari hasil yang diperoleh melalui kuesioner tersebut, maka dapat diketahui berbagai pendapat para responden tersebut dalam merangking resiko industri perban¬kan, maupun hal-hal yang dapat dilakukan dalam meminimisasi resiko-resiko tersebut melalui laporan keuangan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terlihat bahwa tingkat resiko yang ditemukan masih kurang dari 20%, yang berarti bahwa resiko investasi pada industri perbankan masih tergolong rendah. Resiko kredit macet dan pengendalian manajemen merupakan hal yang paling memprihatinkan industri perbankan maupun pihak-pihak lain saat ini karena kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dalam melemahkan kinerja perbankan. Meskipun masih belum memadai, namun laporan keuangan masih dapat membantu para pemakai laporan keuangan dalam menganalisa resiko industri perbankan. Resiko-Resiko yang terjadi pada industri perbankan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor internal bank itu sendiri yang tercermin dari berbagai pelanggaran yang dilakukan pihak bank memanfaatkan kelemahan peraturan yang ada. Para analis perbankan juga sepakat bahwa untuk saat ini mereka lebih cenderung untuk melakukan investasi jangka pendek yang disebabkan oleh ketidakpastian industri perbankan secara jangka panjang.
Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa pihak Bank Indonesia harus lebih ketat dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap bank-bank untuk melindungi kepentingan nasional. Pihak BAPEPAM juga dituntut untuk semakin meningkatkan perannya dalam melaporkan informasi-informasi yang sekiranya berguna bagi investor dalam meminimisasi resiko. Pihak perbankan sendiri dituntut untuk melaksanakan Prudent Banking dalam melaksanakan aktivitasnya namun bukan berarti mereka meupakan tugasnya sebagai Agent of Development. Pihak Ikatan Akuntan Indonesia harus terus mengikuti perkembangan dunia usaha umumnya dan perbankan khususnya untuk dapat memberikan kontribusi yang jelas kepada masyarakat dengan selalu tanggap atas berbagai masalah dan kebutuhan masyarakat. Terakhir adalah bahwa Industri perbankan sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi, perbankan itu sendiri memang sangat terpengaruh oleh iklim yang diciptakan oleh pemerintah. Namun dalam kondisi bagaimanapun pihak perbankan harus menjaga integritasnya ditengah masyarakat, yang berarti bahwa industri perbankan harus dapat bertahan dalam situasi yang tersulit sekalipun karena hal ini menyangkut kepercayaan masyarakat kepada industri perbankan itu sendiri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadatte Sri Hartati
"Perkembangan dunia perbankan. terutama sejak dikeluarkannya paket kebijaksanaan deregulasi 27 Oktober 1988. yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan di antara bank-bank yang ada telah mendorong bank-bank tersebut untuk menambah asset-nya guna mengembangkan usahanya. Cara yang dapat ditempuh untuk menambah asset perusahaan tanpa menyebabkan keadaan keuangan perusahaan menjadi buruk adalah dengan jalan go public. Dengan bertambahnya aktiva yang dapat dikelola perusahaan. diharapkan perusahaan akan melakukan usahanya secara lebih profesional. sehingga pada akhirnya akan meningkatkan performance perusahaan. Tulisan ini bertujuan untuk melihat apakah performance bank-bank yang go public setelah go public lebih baik dibandingkan sebelum go public. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis mengumpulkan data yang berupa laporan keuangan dari sepuluh bank yang go public untuk enam tahun terakhir. Data tersebut diperoleh dari perpustakaan Bapepam dan Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan laporan keuangan tersebut penulis mengevaluasi kinerja sepuluh bank yang go public dengan menganalisa tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Suryaman
"Tahun 1998 merupakan mimpi buruk bagi perekonomian di negeri, yang secara mengejutkan merupakan suatu ketidakberuntungan yang menyeluruh dan menyedihkan. Pertumbuhan ekonomi menunjukan nilai negatif 14%, hal ini sangat jauh dari pertumbuhan tahunan normal yang rata-rata berkisar sebesar 7% per tahun. Dunia usaha dilumpuhkan oleh tingkat pinjaman suku bank yang mencapai 60% per tahun, sementara masyarakat mengalami tingkat inflasi yang tinggi hingga mencapai 50%. Harga barang pokok melambung tinggi, diikuti kemerosotan nilai tukar rupiah yang berdampak sangat besar bagi dunia usaha di negeri ini.
Dampak krisis ini juga dialami oleh PT.Fast Food Indonesia tbk, yang menjadi obyek penelitian penulis dalam karya akhir ini. Walaupun selama 2 tahun belakangan tetjadi peningkatan penjualan produk perusahaan akan tetapi laba perusahaan menurun dengan tajam. Kondisi ini diperparah oleh meningkatnya tingkat persaingan dalam Industri Fast Food Fried Chicken. Dimana berdasarkan data yang dikumpulkan selama kurun waktu 1987-1993 tercatat jumlah restoran fast food asing meningkat sekitar 32% pertahun.
Seperti yang telah diketahui bersama krisis di Indonesia ini telah menyebabkan tetjadinya pengurangan investasi di berbagai sektor industri, hal ini disebabkan oleh ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik di Indonesia. PT Fast Food Indonesia merupakan salah satu yang tercatat sebagai perusahaan publik. Sebagai perusahaan publik maka kinetja perusahaan sangatlah menentukan citra perusahaan. Salah satu indikator dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan publik adalah kinerja keuangan perusahaan yang dapat dilakukan dengan cara menganalisa laporan keuangan. Oleh karena itu kinetja keuangan PT Fast Food Indonesia memegang peranan penting bagi kelangsungan usaha perusahaan. Bila kinerja keuangan perusahaan baik maka diharapkan mampu meningkatkan citra perusahaan di mata investor ataupun pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan.
Untuk mendongkrak kinetja keuangan perusahaan tersebut maka diperlukan suatu startegi yang mampu secara tepat mengatasi permasalahan perusahaan serta mampu beradaptasi dengan perubahan lingk:ungan. Dalam menerapkan strategi tersebut maka diperlukan analisis menyeluruh terhadap kondisi eksternal, lingk:ungan industri serta kondisi internal perusahaan. Dalam penyusunan karya akhir ini penulis mencoba mengupas secara singkat kondisi lingkungan eksternal perusahaan, lingkungan industri serta kondisi internal perusahaan. Dalam melakukan analisis terhadap kondisi internal perusahaan penulis memfokuskan kondisi internal perusahaan pada kinerja keuangan perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan.
Dalam melakukan analisis kinerja keuangan perusahaan dilakukan perbandingan tahunan kinerja keuangan perusahaan selama 5 tahun terakhir. Untuk mendapatkan analisis yang lebih akurat maka analisis perbandingan dengan perusahaan pesaing mutlak diperlukan. Adapun analisis yang dilakukan untuk memperoleh alternatif startegi perusahaan dalam penulisan karya akhir ini meliputi analisa strategi bisnis dengan melakukan analisa SWOT dan analisa strategi bersaing perusahaan serta analisa kinerja keuangan perusahaan yang meliputi analisis neraca dan analisis laporan laba rugi, analisis rasio, analisis arus kas dan analisis ROE perusahaan. Setelah melakukan analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan selama kurun waktu 1994-1998 serta melakukan analisa terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan maka penulis mencoba untuk menentukan kebijakan strategis yang sekiranya cocok unttik diterapkan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan penulis, pemilis berkesimpulan persoalan serius yang dihadapi perusahaan antara lain tingkat persaingan yang semakin meningkat, penurunan tingkat laba perusahaan serta penurunan kemampuan perusahaan dalam menciptakan, financial flexibility. Oleh karena itu penulis memberikan beberapa alternatif strategi yang sekiranya mampu menghadapi permasalahan perusahaan. Hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah melakukan strategi kebijakan penerapan harga yang tepat sehingga mampu meningkatkan penjualan dan mendongkrak kinetja keuangan perusahaan. Kebijakan lebih berorientasi terhadap laba dibandingkan terhadap pertumbuhan, yang dilakukan perusahaan saat ini dirasakan sangatlah tepat. Tetapi dalam melaksanakan kebijakan tersebut perusahaan haruslah mampu mempertahankan kepuasan konsumen mereka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bah pembahasan masalah. Dengan melakukan langkah-langkah di atas, diharapkan perusahaan mampu mempertahankan posisinya sebagai pimpinan pasar serta mampu meningkatkan nilai perusahaannya. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Dimas Rudianto
"Skripsi ini meneliti pengaruh dari karakteristik dewan direksi dan dewan komisaris terhadap kinerja keuangan bank di Indonesia. Karakteristik dewan direksi dan dewan komisaris menggunakan ukuran, anggota dewan yang berasal dari negara asing, anggota berusia lanjut, dan frekuensi rapat. Kinerja bank diukur menggunakan enam variabel yaitu ROA Return on Asset, ROE Return on Equity, Pre-provision Profitability Ratio, Rasio NPL Non-performing Loan, Stock of NPLs, dan NCOR Net Charge-off Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ukuran dewan dan anggota dewan berusia lanjut berpengaruh terhadap ROA, ROE, dan NCOR. Anggota dewan yang berasal dari negara asing berpengaruh terhadap keseluruhan variabel kinerja keuangan. Sementara, karakteristik frekuensi rapat dewan direksi dan dewan komisaris tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan bank

The focus of this research is to investigate the influence of characteristic of the board of director and board of commisioner on bank performance in Indonesia. The characteristics include board size, foreign director and commisioner, old director and commisioner, and meeting frequency. Bank performance is measured using six variables which are ROA, ROE, Pre provision Profitability Ratio, NPL Ratio, and Stock of NPLs. This research finds that board size and old director and commisioner have significant impact on ROA, ROE, and NCOR. Foreign directors and commisioner have a significant impact on all bank performance measures. Meanwhile, board rsquo s meeting frequency do not have a sigificant impact on bank performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gety Shesa Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko terhadap ukuran bank, kinerja bank, auditor spesialisasi industri, kepemilikan saham asing, listing status, kualitas dewan komisaris, kualitas komite audit dan risiko kredit. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 78 bank yang ada di Indonesia pada tahun 2012 yang memiliki laporan tahunan dan laporan keuangan.
Penelitian ini menemukan bahwa ukuran bank, auditor spesialisasi industri, kepemilikan saham asing dan listing status berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko, sedangkan risiko kredit berpengaruh negatif terhadap tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko. Kinerja bank, kualitas dewan komisaris dan kualitas komite audit terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko.

This study aims to investigate the influence of level of risk disclosure and risk management on bank size, bank performance, industry specialization auditor, foreign ownership, listing status, quality of Board of Commissioner, quality of Audit Committee. Samples used in this study are 78 banks in Indonesia in the year 2012 which has complete financial statement and annual report.
This study found that bank size, industry specialization auditor, foreign ownership and listing status have positive impact on level of risk disclosure and risk management, while credit risk has negative impact on level of risk disclosure and risk management. Bank performance, quality of Board of Commissioner, quality of Audit Committee proved to have no impact on level of risk disclosure and risk management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salusra Wijaya
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The main objectives of this study is to analyze timelines of financial statement reporting and financial performance in Indonesia stock exchange (IDX). Samples in this study are IDX public companies listed in 1999 - 2005. The research questions are tested by running ANOVA to analyze whether any diffrences in timelines of financial statement reporting and financial performance between years and between size and also independent t test to analyze whether any differences in timelines of financial statement and financial performance between industry. Timelines (KW) proxid by dummy variable, 1 if companies published financial reporting before 120 days after December 31 and 0 otherwise. Financial performance proxied by sales, Asset, Earning After Tax (EAT) , Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE) and Sales Grown. The results of between years comparisons show that there are differences (increasing) between years for EAT, ROI, and KW. These suggest that firm performance and timelines of financial statement reporting are increasing over time. The results of between size comparisons show that there are differences between size for EAT, sales and KW. The bigger the size , the higher the financial performance and the timelines. The results of between industry comparisons show that there are differences for Asset and EAT. Base on these variables, financial performance in service industry higher than manufacture industry."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>