Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161898 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anyelir Nielya Mutiara Putri
"Pendahuluan: Penyakit ginjal diabetikum PGD merupakan komplikasi diabetes dan etiologi utama dari penyakit ginjal kronis PGK . Konsumsi diet yang tinggi akan fruktosa dan kolesterol dapat berujung pada PGD. Obat yang menjadi lini pertamanya adalah penghambat sistem renin-angiotensin-aldosteron RAA , seperti kaptopril. Diperlukan agen yang dapat membantu penanganan PGD dengan menargetkan jalur patofisiologis lainnya. Beberapa studi telah menunjukkan potensi efek renoprotektif dari Acalypha indica AI , sehingga dapat menjadi alternatif penanganan PGD.
Metode: Sebanyak 32 ekor tikus Sprague-Dawley dibagi ke dalam enam kelompok, dengan empat yang mendapatkan diet tinggi fruktosa dan kolesterol DTFK dan dua mendapatkan diet normal selama tujuh minggu. Selama empat minggu berikutnya tiga kelompok DTFK mendapatkan terapi dengan AI 250 mg/kgBB , kaptopril 2,5 mg/kgBB , dan kombinasi keduanya, sementara satu kelompok diet normal diterapi dengan AI. Dilakukan pengukuran kadar ureum dan kreatinin serum dari sampel darah yang diperoleh sebelum minggu ke-7 dan sesudah terapi diberikan minggu ke-11.
Hasil: Pada kelompok normal, pemberian AI dapat menurunkan kadar ureum dan kreatinin serum, meskipun tidak berbeda secara signifikan dengan kontrol normal. Pada kelompok DTFK, monoterapi AI dan kaptopril dapat menurunkan kadar ureum serum jika dibandingkan dengan kontrol negatif, namun tidak berbeda secara signifikan. Sementara itu, kadar keratinin serum kedua kelompok tersebut mengalami penurunan. Terapi kombinasi ditemukan menimbulkan peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum yang berbeda secara signifikan dengan kelompok kaptopril dan kedua kelompok normal. Ini dapat mengindikasikan potensi interaksi antagonistik antara AI dan kaptopril.
Kesimpulan: Pemberian AI secara tunggal cenderung memberikan efek protektif terhadap ginjal, meskipun tidak signifikan secara statistik. Terdapat potensi interaksi antagonistik antara AI dengan kaptopril, yang dapat berdampak negatif bagi ginjal. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji efek renoprotektif dari AI dan potensi interaksi antagonistiknya dengan kaptopril.

Introduction Diabetic kidney disease DKD is a complication of diabetes and main etiology of chronic kidney disease CKD . Consumption of diets with high fructose and cholesterol content may lead to the development of DKD. Drugs that inhibit the rennin angiotensine aldosterone RAA system, such as captopril, are the first line treatment for the disease. Studies have shown that Acalypha indica AI has a potential renoprotective effect, thus it may become an alternative treatment for DKD.
Method Thirty two Sprague Dawley rats are divided into six groups, with four groups receiving high fructose and high cholesterol diet HF CD and two groups receiving normal diet for seven weeks. After that, for another four weeks, three groups with HF CD received treatment with AI 250 mg kgBW , captopril 2,5 mg kgBW , and both, while one group with normal diet received treatment with AI. Serum urea and creatinine levels from blood samples collected before week 7 and after the therapy was given week 11 were measured.
Results In the normal group, AI therapy decreases serum urea and creatinine levels, but the difference is not stastically significant. In the HF CD group, AI and captopril monotherapy is shown to decrease serum urea and creatinine levels compared to negative control group, though not statistically significant. Meanwhile, the serum creatinine levels of the two groups decrease. Combination therapy group is found to elevate serum urea and creatinine levels. The elevation of serum urea level is significantly different with captopril group and the two normal groups. This may indicate potential antagonistic interaction between AI and captopril.
Conclusion AI as a monotherapy has a tendency to give protective effect to the kidney, though is not statistically significant. This study has also shown antagonistic interaction between AI and captopril, which may have negative effects toward the kidney. Another study should be conducted to learn more about the renoprotective effect of AI and its potential antagonistic interaction with captopril."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erza Pinayungan
"ABSTRAK
Diabetes melitus tipe dua DM2 adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia kronis akibat kegagalan produksi insulin dan/atau resistensi insulin. Metformin merupakan intervensi farmakologi lini pertama pasien DM2. Metformin memiliki efek samping akut dan kronis. Salah satu alternatif pengobatan DM2 yang sedang marak di masyarakat adalah obat herbal, salah satunya Acalypha indica Linn. AI . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak AI terhadap resistensi insulin tikus pascainduksi diit tinggi fruktosa dan kolesterol DTFK . Tiga puluh ekor tikus Sprague-Dawley jantan dibagi menjadi enam perlakuan: diit normal, DTFK, metformin 100 mg/kgBB/hari, ekstrak AI 250 mg/kgBB/hari, kombinasi metformin dan ekstrak AI, serta diit normal dengan ekstrak AI. Masa induksi DTFK adalah tujuh minggu dan dilanjutkan dengan terapi selama empat minggu yang tetap disertai induksi DTFK. Ekstrak AI dapat menurunkan kadar insulin plasma tikus pascainduksi DTFK secara signifikan p=0,018 , serupa dengan metformin p=0,009 . Ekstrak AI memiliki efek aditif terhadap metformin dalam meningkatkan sensitivitas jaringan perifer terhadap insulin p=0,021 dan memperbaiki resistensi insulin tikus pascainduksi DTFK p=0,034 . Oleh karena itu, ekstrak AI dapat digunakan sebagai pendamping terapi metformin pada pasien DM2 serta sebagai terapi pencegahan resistensi insulin pada individu normal.

ABSTRACT
Type 2 diabetes mellitus T2DM is metabolic disorder characterized by chronic hyperglycemia because insulin production impairment and or insulin resistance. Metformin is first line pharmacology intervention of T2DM. Metformin has acute and chronic side effects. One of alternative medicine which mostly developed in society is herbal medicine, like Acalypha indica Linn AI . This research aims to investigate AI extract effect to insulin resistance of high fructose and high cholesterol fed HFHC rats. Thirty male Sprague Dawley rats divided into six group normal diet, HFHC, metformin 100 mg kgBW day, AI extract 250 mg kgBW day, combination metformin and AI extract, normal treated by AI extract. HFHC induction period is four weeks and continued by therapy period as long as seven weeks together with HFHC induction. AI extract is able to decrease plasma insulin significantly p 0,018 , similar to metformin p 0,009 . AI extract has additive effect to metformin in increasing sensitivity of peripheral tissues towards insulin p 0,021 and improving insulin resistance in rats induced by HFHC p 0,038 . Hence, AI extract could be used as metformin complementer on T2DM therapy and as insulin resistance prevention therapy on normal individual."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Reynaldo Sudirman
"ABSTRAK
Gaya hidup sedenter dan ketidakseimbangan pola konsumsi mengakibatkan masyarakat dunia menghadapi Global Time Bomb Phenomenon. Kecenderungan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan tinggi fruktosa dan kolesterol menjadikan sindrom metabolik sebagai bom waktu yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Perlemakan pankreas merupakan komorbid yang dapat muncul apabila kondisi hiperlipidemi dan hiperglikemi pada sindrom metabolik tidak mendapatkan intervensi adekuat sedari dini. Gemfibrosil merupakan salah satu pilihan terapi namun efektifitas tunggal regimen ini masih dipertanyakan. Acalypha indica merupakan tanaman herbal yang disinyalir memiliki efek protektif pada kondisi hiperlipidemi dan hiperglikemi. Penelititan ini bertujuan untuk membandingkan efek terapeutik Gemfibrosil G dan Acalypha indica Linn. AI terhadap perlemakan pankreas tikus Sprague-Dawley pasca induksi diet tinggi fruktosa dan kolesterol selama 4 minggu. Tikus yang telah diinduksi dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu kontrol, obat standar Gemfibrosil, ekstrak AI, dan kombinasi AI G. Setiap kelompok mendapatkan perlakuan selama 4 minggu. Hasil uji analisis statistik menggunakan metode One-Way ANOVA dan uji Post Hoc Tukey menunjukkan penurunan perlemakan pankreas yang bermakna antara kelompok kontrol terhadap kelompok yang diadministrasikan Acalypha indica p=0.004, 95 CI: 0.170-0.959 dan kelompok yang diadministrasikan kombinasi Gemfibrosil-Acalypha indica p=0.023, 95 CI: 0.537-0.813 . Efek pankreoprotektif dari Acalypha indica Linn. menunjukkan tumbuhan ini berpotensi sebagai pilihan terapi dalam mengatasi kondisi perlemakan pankreas.

ABSTRAK
Sedentary lifestyle and imbalance consumption pattern has made metabolic syndrome as the global time bomb phenomenon in the world. The increasing tendency of people in consuming high amount of fructose and cholesterol food has worsened this issue in the society. Pancreas steatosis become one of the most comorbid when early diagnosis and prompt treatment has not been applied on hyperglycemic and hyperlipidemic condition in metabolic syndrome patient. Gemfibrozil become the drug of choice to prevent this issue, yet the efficacy of this regiment was still questionable. Acalypha indica Linn. is the herb that has protective effect on hyperlipidemic and hyperglycemic condition. This study was aimed to compare therapeutic effect of gemfibrozil G and Acalypha indica Linn. AI on high fructose and cholesterol diet induced pancreas steatosis in Sprague Dawley mice. The post induction mice were divided into four groups control, gemfibrozil, AI extract, and G AI combination regiment. Each group received four weeks intervention. The result of statistical analysis using the One Way ANOVA test and Tukey Post Hoc test showed significant decrease in pancreatic steatosis between the control group and administered Acalypha indica group p 0.004, 95 CI 0.170 0.959 and the group administered with a combination of Gemfibrozil Acalypha indica p 0.023, 95 CI 0.537 0.813 . The protective effect of Acalypha indica Linn. shows that this plant has the potential as therapeutic option in overcoming the condition of pancreas steatosis in metabolic syndrome. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surbakti, Caren Andika
"ABSTRAK
Makanan modern di dunia saat ini banyak menggunakan pemanis dengan kadar fruktosa tinggi disertai makanan tinggi lemak yang meningkatkan resiko sindrom metabolik dan dapat menyebabkan perlemakan organ seperti ginjal. Ekstrak dari tanaman Acalypha indica Linn AI disinyalir memiliki efek protektif terhadap kerusakan jaringan pada perlemakan organ seperti hati. Penelitian ini bertujuan menguji efek protektif ekstrak AI pada perlemakan ginjal dengan hewan coba tikus. Tikus Sprague-Dawley dibagi secara acak ke dalam lima kelompok. Semua kelompok kecuali kelompok normal diinduksi dengan diet tinggi fruktosa dan lemak selama 4 minggu yang kemudian diberikan perlakuan berupa akuades, obat standar gemfibrosil G , ekstrak AI, dan kombinasi G AI pada masing-masing kelompok selama 4 minggu. Variabel yang diukur adalah keliling glomerulus, keliling tubulus, dan diameter tubulus pada ginjal. Perbedaan bermakna p < 0,05 hanya ditemukan pada variabel keliling tubulus antara kelompok tikus dengan terapi ekstrak AI dan kelompok kontrol negatif. Perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok normal dan kontrol negatif menandakan gagalnya induksi perlemakan pada organ ginjal yang mungkin disebabkan duraksi induksi terlalu singkat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi ekstrak AI dan G tidak menunjukkan efek protektif terhadap perlemakan ginjal pada tikus.

ABSTRAK
Modern foods these days often use high fructose sweetener and contain high level of fat which increase risk of metabolic syndrome and cause fat accumulation in organs such as kidney. An extract of Acalypha indica Linn AI was known to have protective effect against cell destruction on organs with fat accumulation such as liver. This research aimed to examine the protective effect of extract from Acalypha indica Linn on rats with fatty kidney. Male Sprague Dawley rats were randomized into five groups. All groups except normal groups were induced with high fructose and fat diets for 4 weeks and then were given aquades, standard medication gemfibrozil G , extract from AI, and combination of both G AI for another 4 weeks according to the group. Variables measured are glomerulus circumference, tubules circumference, and tubules diameter of kidney. Significant difference p 0.05 was found only in tubules circumference between group treated with AI and negative control group. Unsignificant difference between negative control and normal group indicate failure of fatty kidney induction probably caused by duration of induction that was too short. This research concludes that combination of AI and G does not show any protective effect on rat rsquo s fatty kidney."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Aminy M.
"ABSTRACT
Tingginya konsumsi fruktosa dan kolesterol di masyarakat meningkatkan kejadianobesitas, dislipidemia, resistensi insulin, serta sindroma metabolik yang merupakanfaktor risiko utama terjadinya perlemakan pankreas atau non-alcoholic fattypancreas disease NAFPD . NAFPD merupakan kondisi yang masih minimdiketahui patogenesis serta tatalaksanya, namun kondisi NAFPD memiliki sifatreversibel apabila dilakukan modifikasi terhadap faktor risiko utamanya. Penelitian ini meneliti efek penggunaan kombinasi simvastatin dan ekstrak etanol akar tanaman Acalypha indica Linn. yang diketahui memiliki efek antihiperlipidemia dan antidiabetik terhadap perbaikan perlemakan pankreas tikus Sprague-Dawley pasca diet tinggi fruktosa dan kolesterol. Tikus diinduksi diet tinggi fruktosa dan kolesterol selama 4 minggu dan selanjutnya tikus dibagi menjadi 4 kelompok lalu diberikan perlakuan tatalaksana yang berbeda selama 4 minggu, yaitu kontrol negatif K , kontrol positif menggunakan simvastatin S , ekstrak A. indica AI , dan kombinasi S-AI. Hasil analisis uji One Way Anova dengan uji Post Hoc Bonferroni menunjukkan adanya perbedaan perlemakan pankreas yang bermakna antara kelompok tikus K dengan kelompok S p = 0,024, 95 CI: 0,038-0,696 serta antara kelompok tikus K dengan kelompok terapi kombinasi S-AI p = 0,001, 95 CI: 0,241 ndash; 0873 . Kombinasi simvastatin-ekstrak A. indica memberikan efek sinergis dalam perbaikan perlemakan pankreas, namun diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan efek samping interaksi tersebut.

ABSTRACT
High fructose and cholesterol diet nowadays has increased the incidence of obesity, dyslipidemia, insulin resistance, and metabolic syndrome which are the main risk factors of non fatty pancreas disease NAFPD . The pathogenesis and treatment of NAFPD is currently not well understood yet, but studies show that NAFPD is a reversible state which can be treated by modifying its underlying risk factors. This research aims to understand the effect of simvastatin ndash Acalypha indica Linn. extract combination which is known to have antihyperlidemic and antidiabetic properties on fatty pancreas improvement in Sprague Dawley mice induced with high fructose and cholesterol diet. Sprague Dawley mice were induced with high cholesterol and fructose diet for 4 weeks, followed by 4 weeks of different 4 treatments for different mice groups, which are negative control, positive control using simvastatin, A. indica extract, and simvastatin A. indica extraxt combination. One Way Anova and Post Hoc Bonferroni test results show significant improvement of fatty pancreas in mice without therapy and mice treated with simvastatin therapy p 0,024, 95 CI 0,038 0,696 , also in mice without therapy and mice treated with simvastatin A. indica extract therapi p 0,000, 95 CI 0,241 ndash 0873 . Simvastatin A. indica extract combination shows synergic effect on fatty pancreas improvement, but further research on adverse effects of the two substrates interaction is needed to confirm safety use of the therapy."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan
kolesterol plasma dan lipoprotein. Hiperkolesterolemia dapat menimbulkan
berbagai komplikasi apabila tidak ditatalaksana dengan baik. Pengobatan utama
yang umum digunakan untuk mengatasi hiperkolesterolemia adalah simvastatin.
Namun, pada penggunaannya, apabila dikonsumsi pada dosis tinggi dan
berkepanjangan simvastatin dapat menyebabkan toksisitas pada hati. \Pada
penelitian ini dilakukan studi eksperimental untuk menguji pengobatan alternatif
hiperkolesterolemia dengan menggunakan ekstrak akar akar kucing (Acalypha
Indica) pada tikus hiperkolesterolemia. Tikus Sprague-Dawley jantan dibagi ke
dalam empat kelompok yang terdiri atas diit tinggi fruktosa-kolesterol,
simvastatin, ekstrak akar Acalypha Indica dan kelompok normal. Kolesterol total
dan LDL diolah dengan uji Kruskal Wallis dan post hoc Mann-Whitney. Dari
hasil penelitian ini, didapatkan perbedaan yang bermakna pada uji kolesterol total
(p < 0,05) dan kolesterol LDL (p < 0,05) terhadap kelompok kontrol. Sementara
itu, kolesterol HDL dan trigliserida diolah dengan uji One Way ANOVA dimana
ditemukan perbedaan yang bermakna pada percobaan kadar trigliserida (p < 0,05)
dan tidak bermakna pada percobaan HDL (p > 0,05). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa ekstrak akar Acalypha Indica bermanfaat sebagai terapi
alternatif untuk hiperkolesterolemia, Hypercholesterolemia is a condition in which the lipoproteins and cholesterol
plasma levels increase. Untreated hypercholesterolemia can cause several
complications such as myocardial infarction, stroke, and insulin resistance.
Simvastatin is a first line drug commonly used to treat this lipid abnormality.
Long-term use of simvastatin can cause hepatotoxicity. The aim of this study is to
determine the alternative treatment for hypercholesterolemia using the extract of
Acalypha Indica roots in hypercholesterolemia rats. Male Sprague-Dawley rats
were assigned to four groups (n=6) and give the intervention for 4 weeks. One
normal group receive normal feed, one group receive high fructose-cholesterol
diet, while the others were supplemented with 250 mg/kgBW ethanol extract of
Acalypha Indica roots and 10 mg/kgBW simvastatin. Total cholesterol and LDL
level were analyzed by using Kruskal Wallis test and post hoc Mann-Whitney
test. The results showed that total cholesterol (p < 0,05) and LDL level (p < 0,05)
are significantly different compared to the normal group. Meanwhile, HDL and
triglycerides were analyzed by using One Way ANOVA test. There is
significantly different results in triglycerides level (p < 0,05) and no different
results in HDL level ( p > 0,05) compared to the control groups. In conclusion, the
result of this study indicated that the extract of Acalypha Indica roots can be used
as alternative therapy for hypercholesterolemia]"
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maily
"Latar Belakang: Prevalensi hipertensi yang terkait dengan kelainan metabolik semakin meningkat. Penelitian sebelumnya menunjukkan terdapat keterkaitan antara inflamasi yang melibatkan TNF-α sebagai sitokin pro-inflamasi dengan hipertensi dan sindrom metabolik melalui stimulasi angiotensinogen. Penggunaan bahan yang berasal dari alam telah banyak diteliti sebagai alternatif obat hipertensi yang ada saat ini, Salah satunya adalah mangiferin (Mangifera indica Linn.) yang telah diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek mangiferin terhadap tekanan darah dan perubahan morfologi miokardium serta ekspresi mRNA dan kadar TNF-α di jantung, pada tikus yang diinduksi dengan diit tinggi fruktosa.
Metode: Tikus jantan galur Sprague-Dawley, dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok normal yang hanya diberi diit standar dan kelompok yang diberi diit standar disertai diit tinggi fruktosa. Induksi diit tinggi fruktosa dilakukan selama 6 minggu, dengan pemberian secara oral 60% fruktosa, dua kali sehari dengan dosis 1 mL per pemberian dan 10% fruktosa dalam air minum ad libitum. Kelompok diit tinggi fruktosa selanjutnya dibagi dalam 4 kelompok dengan pemberian terapi per oral selama 4 minggu sebagai berikut: kelompok pertama, sebagai kontrol negatif diberi carboxymethylcellulose 0,5% 1mL/hari; kelompok kedua diberi terapi mangiferin dosis 50 mg/kgBB/hari; kelompok ketiga diberi terapi mangiferin dosis 100 mg/kgBB/hari; dan kelompok keempat, sebagai kontrol positif diberi candersartan 10 mg/kg BB/hari. Pengukuran tekanan darah dilakukan setelah 6 minggu masa induksi dan setelah 4 minggu masa terapi. Pengukuran kadar trigliserida darah dilakukan sebelum masa induksi, setelah 6 minggu masa induksi dan setelah 4 minggu masa terapi. Pada akhir masa studi, hewan didekapitasi dan organ jantung diambil sebagian untuk pemeriksaan histopatologi dan sebagian sisanya untuk pemeriksaan ekspresi mRNA dan kadar TNF-α. Analisis kadar trigliserida dilakukan pada sampel darah.
Hasil: Pemberian mangiferin dosis 50 dan 100 mg/kgBB/hari secara bermakna dapat menurunkan kadar trigliserida, tekanan darah, ekspresi mRNA TNF-α dan cenderung menurunkan kadar TNF-α pada jantung tikus, dibandingkan kelompok kontrol. Pemberian kedua dosis mangiferin secara bermakna juga dapat memperbaiki morfologi miokardium dengan menurunkan respon hipertrofi, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Mangiferin mempunyai potensi untuk mengatasi hipertensi terkait kelainan metabolik melalui hambatannya terhadap TNF-α yang teraktivasi akibat diit tinggi fruktosa.

Background: Prevalence of hypertension in metabolic disorder increased. Previous study showed that there were a significant correlation between inflammation that involved TNF-α as pro-inflammation cytokine with hypertension and metabolic syndrome through stimulating angiotensinogen production. Many researches have been conducted on plant-based ingredients as alternative to the current hypertension medicines, such as mangiferin (Mangifera indica Linn.) which is well-known to have antiinflammation property. The aims of the present study is to evaluate the effect of mangiferin on blood pressure, the changes in morphology of myocardium, mRNA expression and level of TNF-α in heart tissue of rat with high fructose diet.
Methods: Male Sprague-Dawley rats, divided in 2 groups, i.e., normal group fed with standard diet only and fructose group fed both standard and high-fructose diet. In the duration of 6 weeks, 60% fructose were given by direct oral ingestion, 1 mL twice a day and 10% fructose in drinking water ad libitum. The fructose group then divided further into 4 groups with different 4-week orally treatment. They were given: carboxymethylcellulose 0,5% 1mL/day, mangiferin at the dose of 50 mg/kgBW/day, mangiferin at the dose of 100 mg/kgBW/day, and candersartan at the dose of 10 mg/kg BW/day as positive control, respectively. The blood pressure was measured at the end of 6-week fructoce-induced and at the end of 4-week treatment. At the end of the study, all animals were decapitated. Half of the heart were taken for the histopathological assessment, and the remaining was for mRNA expression and level of TNF-α. The analysis of trigliseride level was conducted on blood samples.
Result: The administration of mangiferin decreased the trigliseride level, the blood pressure, the expression of mRNA TNF-α and tends to decrease the level of TNF-α. It also improved the histology changes caused by high fructose diet.
Conclusion: Mangiferin has a potency as antihypertension in high fructose rats at least in part related to its antiinflammation effect."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matheus Nathanael
"Pendahuluan. Proses penuaan merupakan kondisi gangguan fungsi akibat penurunan integritas fisiologis yang dapat menjadi faktor risiko penyakit utama lain. Proses penuaan diakibatkan radikal bebas dan kondisi stres oksidatif sehingga dapat mempercepat proses penuaan. Kondisi ini menyebabkan peningkatan mediator proinflamasi, penurunan kognisi dan kekuatan otot. Berdasarkan studi, Acalypha indica Linn (AI) menunjukkan efek antioksidan dan antiinflamasi. Ekstrak tanaman herbal AI juga diketahui dapat menekan sitokin proinflamasi, meningkatkan kognisi dan kekuatan otot. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh AI dalam proses penuaan melalui perlakuan terhadap tikus Sprague-Dawley (SD) tua.
Metode. Tikus SD terdiri dari Tikus SD tua (n=21) dan Tikus SD muda sebagai pembanding (n=6). Tikus SD tua dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok perlakuan (ekstrak etanol AI 250 mg/kg berat badan), kontrol negatif, dan kontrol positif (vitamin E 6 IU). Kognisi tikus SD diuji menggunakan metode Y-maze sebelum dan selama perlakuan melalui uji setiap minggu. Perlakuan diberikan tikus selama 28 hari. Pada hari ke-29, kekuatan otot tikus dilakukan dengan metode grip test, setelah itu tikus diterminasi dan dilakukan pengukuran kadar interleukin-6 darah menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).
Hasil. Ditemukan penurunan kadar IL-6 darah (p=0,02) dan peningkatan kekuatan otot (p=0,032) yang signifikan pada kelompok perlakuan (AI) dibandingkan dengan kontrol negatif. Namun, tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan pada kognisi tikus (p>0,05).
Kesimpulan. Ekstrak etanol AI dapat menurunkan kadar IL-6 darah dan meningkatkan kekuatan otot tikus SD tua, tetapi tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kognisi tikus SD tua. Dibutuhkan penelitian lanjutan untuk melihat lebih jauh dan mendalam mengenai potensi AI sebagai agen antipenuaan.

Objectives. Aging is a condition of impaired function due to the decrease of physiological" "integrity that can be a risk factor for another disease. Aging process is caused by free radicals and oxidative stress that can increase proinflammatory mediators, such as interleukin-6. Acalypha indica Linn (AI), is widely used as a herbal medicine. Studies have shown that AI have antioxidant and antiinflammatory effects and known to suppress proinflammatory cytokines, improve cognition and muscle strength. We aimed to study the effects of AI in the aging process through treatment on aged Sprague-Dawley (SD) rats.
Methods. Old (n=21) and young SD rats as a comparison group (n=6). Aged rats were divided into treatment group (AI ethanolic extract 250mg/kg bodyweight), negative control, and positive control (6IU vitamin E). SD rats cognition was tested (Y-maze method) before and during treatment every week. Treatment was given for 28 days. On the 29th day, muscle strength was tested (grip test). SD rats were terminated and measured for its blood interleukin-6 levels using enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).
Results. Decrease in blood IL-6 levels (p=0.02) and an increase in muscle strength (p=0.032) significantly was found in the treatment group (AI) compared to negative control. Statistics did not show significant differences in rats cognition (p>0.05).
Conclusions. AI ethanolic extracts can reduce blood IL-6 levels and increase muscle strength on aged SD rats, but did not have a significant effect on its cognition. More research is needed to look further about the potential of AI as an antiaging agent.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dinarda Ulf Nadobudskaya
"Hiperlipidemia dan atherosklerosis berperan dalam patogenesis penyakit kardiovaskular, yang merupakan penyebab mortalitas tertinggi di Indonesia dalam kategori penyakit tidak menular (PTM). Pengobatan standar bagi hiperlipidemia, yaitu golongan statin dan fibrat, memiliki banyak efek samping. Ekstrak etanol akar Acalypha indica Linn. memiliki aktivitas antioksidan yang memiliki efek hipolipidemik namun belum diketahui efeknya pada jaringan adiposa. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diteliti aktivitas hipolipidemik ekstrak etanol akar Acalypha indica Linn. pada jaringan adiposa viseral tikus jika dibandingkan dengan simvastatin dan gemfibrozil.
Penelitian ini memiliki desain studi eksperimental dengan membandingkan jaringan adiposa viseral tikus jantan Sprague-Dawley yang telah diinduksi diit tinggi kolesterol-fruktosa dan diberi terapi ekstrak, simvastatin, gemfibrozil, kombinasi ekstrak dan simvastatin, serta kombinasi ekstrak dan gemfibrozil selama 4 minggu. Penelitian dilakukan di Departemen Farmasi dan Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pada Juli-November 2015. Selularitas jaringan adiposa yang diwarnai dengan Hematoxylin-Eosin (HE) dinilai dengan diameter reratanya menggunakan perangkat lunak Adiposoft®. Data yang diperoleh diuji dengan uji one-way ANOVA yang diikuti post-hoc atau uji Kruskal-Wallis. Tikus yang diberi terapi ekstrak memiliki berat lemak viseral dan diameter adiposit yang paling rendah serta jumlah sel/lapang pandang yang paling banyak. Namun secara statistik, tidak ada perbedaan bermakna antara terapi ekstrak, simvastatin dan gemfibrozil untuk menurunkan deposisi lemak pada jaringan adiposa viseral (p>0,05).

Hyperlipidemia and atherosclerosis have a role in pathogenesis of cardiovascular disease, the biggest non-communicable cause of mortality. Its standard therapy, statin and fibrate, have several side effects. Ethanolic root extract of Acalypha indica Linn. has antioxidant properties that can act as hypolipidemic agent. But then, its effect on visceral adipose tissue (VAT) is not known yet. Therefore, this research will seek the comparison of hypolipidemic activity between ethanolic root extract of Acalypha indica Linn., simvastatin and gemfibrozil towards fat deposit in VAT.
This research compares VAT in Sprague-Dawley male rat induced with high cholesterol-fructose diet and given 5 types of therapy (extract, simvastatin, gemfibrozil, extract + simvastatin, and extract + gemfibrozil). The research was conducted in Faculty of Medicine Universitas Indonesia, Jakarta, on July- November 2015. Adipose is then stained with Hematoxylin-Eosin and its cellularity is measured digitally by using Adiposoft®. Data is analyzed with one-way ANOVA with post-hoc Tukey or Kruskal-Wallis test. Rats given with extract have the lowest fat mass, lowest adipocyte diameter, and highest number of cell/field of all therapy group. There is no significant difference in extract, simvastatin, and gemfibrozil therapy in minimising fat deposition in VAT (p>0.05).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>