Ditemukan 176877 dokumen yang sesuai dengan query
Debrina Adiyanti
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat kepuasan penggunaan Instagram hotel dengan keinginan konsumsi hotel tersebut. Variabel-variabel kepuasan penggunaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel kepuasaan penggunaan media sosial dengan dasar teori uses and gratification, yaitu informasi, kenyamanan, hiburan, ekspresi diri, dan interaksi sosial. Kelima variabel tersebut digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian ini, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah keinginan konsumsi layanan hotel. Penelitian dilakukan secara survei menggunakan alat bantu kuesioner online. Populasi penelitian ini adalah para pengguna Instagram hotel yang melakukan bentuk interaksi pada akun Instagram hotel bintang lima di Jakarta, dengan sampel 104 orang. Analisis regresi linear berganda memperlihatkan bahwa tingkat kepuasan penggunaan media sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap keinginan mengkonsumsi jasa hotel. Variabel yang paling besar pengaruhnya adalah informasi, diikuti dengan hiburan, ekspresi diri, dan kenyamanan; sedang interaksi sosial tidak berpengaruh secara signifikan.
This research was conducted to determine the influence of the level of satisfaction using Instagram hotel with the intention to consume the hotel services. The gratification variables which used in this research are social media usage variables with the theoretical basis of uses and gratification theory, there are information, convenience, entertainment, self expression, and social interaction. Those variables factors are used as independent variables in this study, while the dependent variable in this study is the intention of hotel services consumption. This research was conducted by survey using an online questionnaire tool. The population of this study is the hotel's Instagram users who do the form of interaction on the account of five star hotel's Instagram in Jakarta, with a sample of 104 people. Multiple linear regression analysis shows that the gratification variables of social media use can predict significantly the intention to consume hotel services. The most influential variables are information, followed by entertainment, self expression, and convenience while social interaction has no significant influence. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Susilo Hari Cahyono
"Indonesia memiliki jumlah pengguna Instagram terbesar keempat di dunia, selain itu Indonesia memiliki ecommerce adoption yaitu prosentase jumlah orang yang membeli barang melalui Internet tertinggi di dunia. Peluang tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan oleh online store untuk memasarkan produknya melalui media instagram. Wanderlustbag adalah salah satu perusahaan rintisan yang menjual produk fashion di Instagram. Wanderlustbag saat ini mempunyai 11,700 follower dan setiap hari mengunggah konten secara rutin di Instagram, namun interaksi yang didapatkan masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat interaksi follower pada suatu akun online store di Instagram. Hasil penelitian ini akan memberikan rekomendasi langkah yang perlu dilakukan perusahaan agar dapat meningkatkan interaksi dengan follower. Metodologi yang digunakan menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Proses pengolahan data dilakukan menggunakan metode PLS-SEM melalui evaluasi measurement model, structural model, dan pengujian hipotesis. Hasil pengujian menyatakan bahwa faktor sociability, interactivity, popularity, dan community involvement memberikan pengaruh terhadap interaksi follower, namun physical attractiveness tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap interaksi follower.
Indonesia has the fourth largest number of Instagram users in the world, besides that Indonesia has e-commerce adoption, which is the highest percentage of people who buy goods via the Internet in the world. This opportunity should be used by online stores to market their products through Instagram media. Wanderlustbag is a startup that sells fashion products on Instagram. Wanderlustbag currently has 11,700 followers and uploads content regularly on Instagram every day, but the interaction is still very low. This study aims to analyze the factors that affect the level of follower interaction on an online store account on Instagram. The results of this study will provide recommendations for steps the company needs to take in order to increase interaction with followers. The methodology used is using quantitative methods by distributing questionnaires online. The data processing process is carried out using the PLS-SEM method through evaluation of measurement models, structural models, and hypothesis testing. The test results state that the factors of sociability, interactivity, popularity, and community involvement have an effect on follower interactions, but physical attractiveness does not have a significant effect on follower interactions."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Shifa Nabila
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lima faktor pada iklan YouTube (entertainment, informativeness, customization, irritation dan credibility) yang mungkin berpengaruh pada ad value dan attitude toward YouTube ads yang berujung pada purchase intention konsumen. Hipotesis model konseptual penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara ad value dengan attitude toward YouTube ads, yang dapat mempengaruhi purchase intention konsumen. Pada penelitian ini, disertakan sebanyak 248 pengguna YouTube aktif di Indonesia sebagai responden, yang kemudian digunakan untuk pengumpulan dan analisis data.
Sebagai kesimpulan, hasil penelitian ini menemukan bahwa entertainment, customization, dan credibility memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap advertising value on YouTube, dimana ad value ini memiliki pengaruh positif terhadap attitude toward YouTube ads, maupun purchase intention konsumen. Adapun berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel irritation memiliki pengaruh negatif terhadap advertising value on YouTube, serta informativeness tidak memiliki pengaruh terhadap advertising value on YouTube.
This study aims to identify five factors in YouTube advertising (entertainment, informativeness, customization, irritation and credibility) which might effect on ad value, and attitude toward YouTube ads, leading to purchase intention of consumers. The study uses conceptual models where their hypothesis is that the ad value is positively correlated with respect to the attitude toward YouTube ads, which then affects consumers purchase intention. For this study, our respondents include 248 active YouTube users in Indonesia that will be used for data collection and analysis. In conclusion, this study found that entertainment, customization, and credibility is positively effected to advertising value on YouTube, where ad value has a positive effect on attitude toward YouTube ads and purchase intention of consumer. In addition, this study found that irritation is negatively effected to advertising advertising value on YouTube, and informativeness has no effect on advertising value on YouTube."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Husnaeni Fauziah Amani
"Penelitian terkait dengan pengungkapan yang terjadi di Instagram masih sedikit, padahal Indonesia merupakan pengguna Instagram terbesar di Asia-Pasifik. Penelitian ini ingin melihat faktor yang mempengaruhi keinginan pengguna Instagram dalam melakukan pengungkapan informasi pribadi. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan paradigma positivis. Teknik analisis yang digunakan adalah SEM AMOS. Responden penelitian ini adalah pengguna Instagram berusia 18-34 tahun dengan jumlah responden 383. Variabel yang dijadikan prediktor dari keinginan untuk melakukan pengungkapan informasi adalah sikap, keuntungan, pemahaman risiko, dan pemahaman kontrol. Dari sepuluh hipotesis yang diajukan, 5 hipotesis ditolak.
Hasil penelitian menemukan bahwa sikap memiliki pengaruh hanya pada pengungkapan informasi pribadi melalui perilaku komunikasi, tetapi tidak pada pengungkapan melalui profil. Keuntungan memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan informasi pribadi, baik melalui profil maupun melalui perilaku komunikasi. Pemahaman risiko memiliki pengaruh negatif terhadap sikap. Akan tetapi variabel pemahaman risiko tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan informasi pribadi di Instagram. Pemahaman kontrol tidak berpengaruh pada sikap yang dimiliki oleh pengguna Instagram. Variabel pemahaman kontrol berpengaruh pada pengungkapan informasi pribadi melalui perilaku komunikasi, tetapi tidak pada pengungkapan informasi melalui profil.
Indonesia is the largest Instagram user in Asia-Pacific, yet still lacking on research related to disclosure of personal information. This study aims to examine the factors that influence the willingness of Instagram users to disclose personal information. The factors attitude, benefit, perceived risk, and perceived control are analyzed in relation with the willingness to disclose personal information. This study uses quantitative analysis with the positivist paradigm. Data was collected via an online survey that was completed by 383 Jabodetabek users with age range 18-34 years old. The results of this study show that only five from 10 proposed hypothesis are accepted. Instagram users attitudes significantly influence the willingness to disclose personal information by communicative actions, but not to the willingness to disclose personal information by profile. Benefit significantly influence the willingness to disclose personal information, by profiles and by communicative action. Perceived risk significantly has a negative influence to the attitude. Perceived risk does not influnece the willingness to disclose personal information on Instagram. Perceived control does not influence to the attitudes of Instagram users. Perceived control significantly influence the willingness to disclose personal information by communicative action, but not to the willingness to disclose personal information by profile."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ukhti Salamah
"
ABSTRAKDibalik popularitasnya, Instagram merupakan media sosial yang memiliki dampak negatif paling tinggi bagi penggunanya. Hal ini dikarenakan konten yang diunggah oleh pengguna Instagram merupakan gambar ideal yang dapat mengecilkan hati pengguna lain yang melihatnya. Penelitian ini menguji hubungan antara up-social comparison dengan self-esteem pada siswa yang menggunakan Instagram. Penelitian ini menggunakan Skala Self-Esteem Rossenberg sebagai alat pengukur harga diri, serta Social Comparison di Facebook yang dikonstruksikan oleh Vogel et al (2014) yang telah diadaptasi oleh peneliti sebagai alat ukur dari upward social comparison. Sebanyak 472 mahasiswa S1 terlibat dalam penelitian ini. Data partisipan diolah dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan sosial ke atas secara signifikan berkorelasi negatif dengan harga diri. Hal ini menunjukkan kecenderungan bahwa semakin tinggi perbandingan sosial ke atas yang dialami individu diikuti dengan harga diri yang semakin rendah. Selain itu, ditemukan juga bahwa 2,3% varians harga diri dapat dijelaskan dengan perbandingan sosial ke atas
ABSTRACTBehind its popularity, Instagram is a social media that has the highest negative impact on its users. This is because the content uploaded by Instagram users is an ideal image that can discourage other users who see it. This study examines the relationship between up-social comparison and self-esteem in students who use Instagram. This study uses the Rossenberg Self-Esteem Scale as a means of measuring self-esteem, as well as Social Comparison on Facebook which was constructed by Vogel et al (2014) which has been adapted by researchers as a measuring tool for upward social comparison. A total of 472 undergraduate students were involved in this study. Participant data was processed using simple linear regression analysis. The results showed that upward social comparison was significantly negatively correlated with self-esteem. This shows a tendency that the higher the upward social comparison experienced by the individual is followed by the lower self-esteem. In addition, it was also found that 2.3% of the variance in self-esteem can be explained by upward social comparisons"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bagas Kumoro Ardhy
"
ABSTRAKPenelitian ini ingin melihat hubungan antara waktu yang dihabiskan dalam menggunakan Instagram time spent on Instagram dengan motif dalam pemakaian SNS, yang dalam penelitian ini pada motif SNS self-expression dan passing time. Penelitian ini dilakukan pada 202 partisipan pria dan wanita berusian 18 - 25 tahun. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah waktu yang dihabiskan dalam menggunakan Instagram yang diukur menggunakan Social Networking Time Scale atau SONTUS Olufadi, 2015 dan Motif SNS self- expression dan passing time yang diukur dengan Facebook Motives Scale Valentine, 2011 yang di adopsi untuk digunakan pada Instagram. Hasil uji statistik korelasi mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara waktu yang dihabiskan dalam menggunakan Instagram dengan motif SNS self-expression dan passing time.
ABSTRACTThe purpose of this research is to see the relationship between the time people spent on Instagram with the motives of SNS, in this case the motives that are being used are self expression and passing time. The research was conducted towards 202 participants both men and women between the age of 18 to 25. The variables measured in this research are the time spent on Instagram which were measured by the Social Networking Time Scale or SONTUS Olufadi, 2015 and motives of SNS self expression and passing time which were measured by the Facebook Motives Scale Valentine, 2011 that are modified to accommodate Instagram. The results shows that the time spent on Instagram has a positive and significant correlation with both self expression and passing time motives. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kurnia Latif Maulani
"Fenomena detoksifikasi Instagram merupakan fenomena kontemporer dimana pengguna menjauhi Instagram selama kurun waktu tertentu karena penggunaannya telah menjadi negatif bagi dirinya baik secara fisik maupun mental. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi motivasi, refleksivitas pengalaman, dan pengaruh dari detoksifikasi Instagram terhadap konsumsi media sosial individu di masa depan. Menggunakan pendekatan analisis fenomenologi interpretatif (IPA) melalui wawancara mendalam dengan 3 individu yang mewakili generasi digital, peneliti menemukan bahwa partisipan memutuskan untuk melakukan detoksifikasi Instagram karena adanya paparan yang tinggi akan hidup orang lain melalui Instagram, adanya persepsi bahwa Instagram bukanlah ruang aman bagi partisipan, serta munculnya perasaan beban saat Instagram menjadi sebuah kewajiban. Selama proses refleksi pengalaman detoksifikasi Instagram, partisipan juga menemukan bahwa mereka tetap dapat menjalani hidupnya dengan baik tanpa Instagram, berhenti membandingkan hal yang sedang mereka sedang jalani, dan menyadari tidak ada hal-hal yang benar-benar mereka lewatkan. Partisipan juga mengembangkan pemaknaan yang lebih baik akan waktu, ruang, dan diri setelah selesainya periode detoksifikasi Instagram, sehingga dapat mengendalikan perilaku media sosialnya secara lebih sehat di masa depan
Instagram detox is a relatively new phenomenon where Instagram users refrains from using Instagram for a certain period of time because it has negative effects on their mental and physical state. This thesis attempts to explore the motivation, reflective experience, and impact of Instagram detox to the participant’s future social media consumption. Using Interpretative Phenomenology Analysis approach through in-depth interviews with 3 participants who are part of digital natives, it was found that participants decide to do Instagram detox because there’s a high exposure to other people’s life through Instagram, a perception that Instagram is not their safe place, as well as a heavy feeling that comes when Instagram becomes an obligation. When reflecting about their Instagram detox experience, participants also found that they still live well without Instagram, stop comparing the things that they were experiencing, and realize that they did not really miss out on anything. Participants also develop a better sense of time, space, and self after Instagram detox period, thus they can control their future social media behavior in a healthier way."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Verina Alifia
"Kerudung merupakan pakaian yang identik dengan atribut kesalehan dan ketaatan sebagai seorang perempuan Muslim dengan tujuan untuk menutup aurat dan membuat perempuan Muslim menjadi tidak terlihat. Dalam perkembangannya, kerudung telah bertransformasi sebagai kerudung baru (new veiling) yang ditampilkan berbeda dengan gaya berkerudung sebelumnya yang banyak digunakan oleh perempuan Muslim perkotaan. Hal ini melahirkan sebuah tren fashion Islam yang dicirikan dengan tampilan modis dan menciptakan sebuah pious consumption. Saat ini, praktik kerudung baru dimaknai sebagai bentuk gerakan perempuan untuk lebih menampilkan diri. Terlebih lagi, praktik ini banyak digunakan pada media sosial Instagram sebagai media yang mengedepankan materi visual. Penelitian ini melibatkan perempuan berkerudung dengan berbagai latar belakang yang berbeda dengan melihat praktik mereka dalam menampilkan diri dengan tampilan kerudung baru yang modis dalam media sosial Instagram. Para perempuan berkerudung memiliki kesempatan dalam memasuki ruang publik online dengan mempromosikan diri mereka, menjadikan mereka sebagai sebuah objek baru dalam tatapan laki-laki (male gaze). Tulisan ini menunjukkan bagaimana perempuan berkerudung menegosiasikan gaya kerudung mereka dalam menampilkan diri dalam media sosial Instagram, serta menunjukkan bagaimana keterkaitan kerudung baru sebagai sebuah objek tatapan (male gaze).
The veil is a garment that is identical with the attributes of piety and obedience as a Muslim woman with the aim of covering her body and making Muslim women ‘invisible‘. During its development, the veil has transformed into a new veiling, which is displayed differently from the previous veil style that is widely used by urban Muslim women. This thing gave birth to an Islamic fashion trend that characterized by a fashionable appearance and created a pious consumption. At present, the practice of the new veiling is interpreted as a form of women's movement to present themselves more. In addition, this practice is widely used on Instagram social media as a medium that puts forward visual material. This study involved veiled women with various different backgrounds by looking at their practice of presenting themselves with a new, fashionable veil appearance on Instagram social media. Veiled women have the opportunity to enter the online public space by promoting themselves, making them a new object in the male gaze. This article shows how veiled women negotiate their veil style when presenting themselves on Instagram social media, and shows how the new veil is related as an object of view (male gaze)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kalyana
"
ABSTRAKDewasa ini pemanfaatan media sosial Instagram sudah tidak lagi terbatas untuk kebutuhan pribadi namun juga untuk kebutuhan bisnis. Salah satu merek yang memanfaatkan Instagram untuk membangun brand image adalah 20 FIT. Pembentukan citra tersebut tidak akan selalu ditangkap secara sama oleh seluruh khalayaknya dikarenakan adanya proses atribusi yang berbeda-beda. Penelitian kuantitatif ini bertujuan menganalisis hubungan antara personal attribution terhadap brand image pada Instagram 20 FIT. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang cukup di antara kedua hal tersebut.
ABSTRAKToday, the use of social media Instagram is no longer limited to personal needs but also for business needs. One brand that uses Instagram to build a brand image is 20 FIT. Unfortunately, the formation of the image will not always be captured equally by the whole audience due to the different attribution process. This quantitative research aims to analyze the relationship between personal attribution to brand image on 20 FIT Instagram account. The results of the study indicate a sufficient relationship between the two things."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mochamad Syafei Mustafa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Social Media Marketing Activity terhadap Purchase Intention yang dimana dilihat dari pengikut Instagram Spotify di Jabodetabek. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Dalam mengambil sampel, teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah non-probability sampling. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah konsumen pengguna Spotify premium serta mengikuti Spotify di platform media sosial Instagram dan berdomisili di Jabodetabek. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 210 orang. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner online dalam bentuk Google Form dan data yang didapatkan diolah menggunakan SPSS dan SmartPLS melalui analisis statistik deskriptif dan SEM-PLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapatnya pengaruh Social Media Marketing Activity terhadap Purchase Intention dan Brand Equity, serta pengaruh Brand Equity terhadap e-WOM yang positif serta signifikan pada pengikut Instagram Spotify di Jabodetabek
This study aims to analyze the effect of Social Media Marketing Activity on Purchase Intention on Spotify Instagram Followers in Jabodetabek. The type of the study is explanative with quantitative approach. In taking samples, the technique uses in this study is non-probability sampling. The sample criteria in this study are consumer who have subscribe on Spotify Premium also followed Spotify on social media platform and domiciled in Jabodetabek. The number of respondents in this study were 210 people. The instrument used in in this study is online questionnaire by Google Form and the data obtained were processed using SPSS and SmartPLS through descriptive statistical analysis and SEM-PLS. The results of this study indicate that the effect of Social Media Marketing Activity on Purchase Intention and Brand Equity, also the effect of Brand Equity on e-WOM are positive influences and significant on Spotify Instagram followers in Jabodetabek"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library