Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56185 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azzahra Amelinda Putri Dartaman
"ABSTRAK
Di Australia, Green Star digunakan secara sejalan dalam proses dan hasil desain sebagai sistem penilaian yang sudah diakui secara internasional. Proyek tugas akhir ini melibatkan nilai sosial dan kelestarian bagi lingkungan sebagai fokus utama saat bekerja sama dengan Crippled Children rsquo;s Seaside Home Society Inc. CCSHS untuk membangun kembali tempat istirahat bagi anak berkebutuhan khusus di Rockingham yang sudah berdiri lebih dari 60 tahun lamanya. Fokus desain pada arahan yang diberikan salah satu Profesor di Curtin University, Dr. Boon Lay Ong, adalah untuk merancang rencana induk berdasarkan nilai kelestarian. Sebagaimana dinyatakan, ldquo;Diambil pada arti utamanya secara sederhana, keberlanjutan berarti kemampuan daya tahan - kemampuan dimana kekayaan yang dinikmati saat ini dapat diteruskan untuk generasi selanjutnya. rdquo; Maka dari itu, arsitektur yang dirancang dalam proyek ini bersifat menyembuhkan dan melibatkan akses universal berdasarkan Green Star sebagai panduannya.

ABSTRACT
In Australia, Green Star is used correspondingly on design process and product as an internationally approved rating systems. This final project incorporates social and sustainability values as the main focuses as it is in cooperation with the Crippled Children rsquo s Seaside Home Society Inc. CCSHS to redevelop a seaside home for special needs children in Rockingham that has stood for more than 60 years long. The focus of design brief given by one of Professor in Curtin University, Dr. Boon Lay Ong, is to propose a masterplan design based on sustainability approach. As stated, ldquo Taken at its most fundamental meaning, sustainability simply means endurance the ability to pass on to the next generation the treasures we currently enjoy. Accordingly, the designated architecture is to heal and to involve universal access based on Green Star as guidancee,
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Taschen GmbH, 2000
747.491.26 SEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Beijing : Designerbook, [date of publication not identified]
R 747.94 COL
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Serrats, Marta
Singapore: Page one publishing pte ltd, 2011
R 729 SER s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hammer, Nelson R.
Massachusetts: Rockport, 1999
747.98 HAM i (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rocknow, H.K.
New York : Stuttman, 1954
747.88 ROC n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bliss, Sara
Hongkong: Page One Publishing, 2003
R 747 BLI e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rosiana Ambarwati
"Sejak dulu lingkungan kesehatan atau Rumah Sakit digambarkan sebagai suasana yang putih, steril, licin, dan bersih. Telah luas diketahui bahwa warna memainkan dan mempunyai pengaruh yang kuat pada emosi, suasana hati dan psikologi manusia. Warna dapat menjadikan tenang, menyegarkan atau menggairahkan, memberi semangat atau malah menimbulkan stress. Kesan hidup dan suasana suatu ruang sangat ditentukan oleh warna dan sebutan yang kita berikan pada ruang tersebut baik cerah, riang, meriah, nyaman, sedih, sejuk atau serius berdasarkan warna - warna yang menimbulkan kesan seperti di atas pada kita.
Penelitian ini merupakan survai analitik cross sectional dengan tujuan mengetahui gambaran deskriptif faktor-faktor yang diteliti dan hubungannya. Pengumpulan data primer dilakukan di dua buah Rumah Sakit yaitu di Rumah Sakit UKI Cawang yang menggunakan warna interior dinding putih dan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Jatinegara yang menggunakan warna interior dinding berwarna ( krem/kuning gading ). Sampel diambil dengan cara kuota dengan jumlah sampel 80 atau 40 setiap Rumah Sakit yaitu pasien rawat inap di kelas perawatan Super VIP, VIP dan I. Waktu pengambilan sampel yaitu pada bulan Juli - Agustus 2000. Hasil penelitian ini dianalisis secara statistik univariat dan bivariat menggunakan SPSS 10.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan univariat bahwa karakteristik responden dikedua Rumah Sakit ( hanya berbeda dalam hal pekerjaan yaitu persentase responden yang bekerja lebih banyak di Rumah Sakit UKI dan mayoritas dari responden usia produktifnya adalah bekerja. Kesimpulan bivariat adalah ada hubungan antara warna interior dinding dengan efek psikologis pada pasien, yaitu warna interior dinding yang berwarna ( krem / kuning gading) kurang meyebabkan stres dibandingkan warna interior dinding yang putih. Pendidikan dan pekerjaan juga ada hubungan dengan efek psikologis warna interior dinding.
Sebagai saran untuk Rumah Sakit UKI Cawang agar menggunakan warna interior dinding krem / kuning gading. Untuk Program Kajian Administrasi Rumah Sakit ( agar memberikan mata kuliah tentang Desain Interior agar mahasiswa mengetahui bahwa warna interior dinding memiliki aspek yang penting pada pasien.

The Correlation between Colors On Interior Walls And Their Psychological Effect On Patients Treated At UKI Cawang Hospital And Mitra Keluarga Jatinegara Hospital In The Year 2000Since long ago health environment or Hospital has been pictured as a white, sterile, smooth and clean atmosphere. It is widely known that colors play and have a strong influence on the emotion, feeling and psychology of mankind. Colors can calm down, refresh or stimulate, give encouragement or even cause stress. A lively impression and atmosphere of a room is very much determined by the colors and the reference we give to that room be bright, cheerful, joyful, pleasant, sad, cool or serious based on the colors creating the above impression upon ourselves.
A study such as this is an analytical cross sectional survey with the purpose to comprehend the descriptive illustration of the examined factors ad its correlation. Primary data collection was conducted in two Hospitals, both in UK1 Cawang Hospital which uses a white color for its interior walls and Mitra Keluarga Jatinegara Hospital which uses a crème/ ivory yellow. Samples were taken by the quota method with a total of 80 or 40 for each Hospital being treated in the Super VIP, VIP and 1' class. The samples were taken in the month of July and August 2000. The result of this research was univariat and bivariat statistically analyzed using SPSS 10.
The result of this research was the univariat conclusion that the characteristics of respondents at both Hospitals only differed in the employment factor, being that the UKI Cawang Hospital had a higher percentage of employed respondents and that the majority or respondents had job in the productive age. The bivarial conclusion was that a correlation does exist between the color of interior walls and its psychological effect on patient, which is that colored interior walls ( crème/ ivory yellow ) will caused less stress compared to white colored interior wall colors. Also a correlation does exist between education and the employment with psychological effect of stress of interior walls.
I would like to propose that UKI Cawang Hospital would use a crème/ ivory yellow color on its interior walls, For the Study Program on Hospital Administration lectures should be given on Interior Design so that students would understand that the color of interior walls is an important aspect to a patient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ofira Amanda Putri
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana kualitas aural hadir dalam luxury retail. Kualitas aural dalam setting interior terbentuk oleh sistem akustik yang menjadi salah satu aspek pembentuk sebuah pengalaman ruang. Luxury retail adalah salah satu contoh setting interior dengan kualitas aural yang hadir karena aspek-aspek suara dan akustik oleh merchants dengan maksud menjadikannya sebagai media informatif mengenai brand tersebut kepada pengunjung. Dari hasil studi yang dilakukan pada 3 luxury retail di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta ditemukan bahwa kualitas aural pada luxury retail terbentuk oleh kontrol akan distribusi suara dan elemen spasial yang ada. Distribusi suara berhubungan dengan sumber suara yang diinginkan (preferred) seperti sumber musik diputar dalam ruang (speaker) dan sumber suara yang tidak diinginkan (nonpreferred) seperti noise yang berasal dari utilitas dan interaksi manusia yang berlebihan. Elemen spasial berkaitan dengan batas fisik ruang (boundary) retail, seperti keberadaan akses dan shop front display dan komposisi material yang ada pada retail, baik material yang bersifat menyerap suara seperti fabric, dan material yang bersifat memantulkan suara seperti keramik. Kontrol akan distribusi suara dan batas fisik ruang dalam retail menjadi salah satu strategi luxury brands dalam menghadirkan kualitas aural dalam luxury retail. 

This thesis discusses how the presence of aural quality is experienced in a luxury retail. Aural quality in an interior setting is created by an acoustic system which will give a complete spatial experience. Luxury retail is an example of how aural quality exist as a result of the merchants attempt to use sound, as an auditory stimulation, as a media to communicate the brand to the visitors. By observing 3 luxury retails in Jakarta, this study discovers that aural quality of luxuty retails is created through the control of the sound distribution and the spatial elements within the interior. While sound distribution is related to how the preferred sound such as music and the non-preferred sound such as noise from the utilities exist in the interior, spatial elements correlate to the physical boundaries like partitions, shopfront window display, and the materials which can absorb or reflect sounds. Controlling both sound distribution and spatial elements in a luxury retail is one of many strategies of luxury brands in imposing their brand to their targeted market.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Arifai Arrieta
"Bahasa seperti yang kita ketahui merupakan alat untuk berkomunikasi bagi manusia. Selama ini kita sering menggunakan istilah dalam bahasa asing untuk menunjukkan suatu konsep. Kita sendiri pun memahami bahwa suatu istilah bahasa asing tidak dapat diterjemahkan begitu saja karena adanya pergeseran konsep jika diartikan secara sembarangan. Di dalam denah rumah Perancis terdapat dua istilah yang memiliki makna setara, yaitu la salle dan le salon. Kedua ruangan tersebut dapat disetarakan dengan ruang keluarga dalam denah rumah di Indonesia. Dari kedua istilah tersebut, Le Corbusier memilih menggunakan istilah la salle dalam denah rumahnya yang dinamakan "Ma Maison". Dengan menggunakan ilmu bahasa sebagai dasar kajian, skripsi ini mencoba menelaah perbedaan konsep yang dimiliki oleh la salle dan le salon, dan juga pemilihan penggunaan kata la salle oleh Le Corbusier.

Language, as we know, is a tool to communicate among humans. We often use the term in a foreign language to denote a concept. We also understand that a foreign language terms can not be translated casually due to a friction concept if interpreted at random. In the French house plans there are two terms that have a similar meaning, namely la salle and le salon. Those terms are equivalent to ruang keluarga in Indonesian houses. From both terms, Le Corbusier house plan named "Ma Maison" that were designed in the modern era, preferred to use ?la salle? than le salon. Using linguistic as the base of this study, this paper attempts to examine different concepts owned by la salle and le salon, as well as use of the term la salle preferred by Le Corbusier.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>