Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nita Ayudiyanti
"PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI memiliki fasilitas Pinjam Meminjam Efek PME yang bertujuan untuk mengatasi gagal serah efek oleh Anggota Kliring, membantu investor untuk melakukan strategi perdagangan berupa short selling, dan meningkatkan likuiditas pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh transaksi PME terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, volume perdagangan saham, dan nilai transaksi perdagangan saham. Penelitian ini menggunakan data bulanan dari Mei 2009 hingga Desember 2016 dan menggunakan 3 model regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai transaksi PME tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham, tetapi berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai transaksi perdagangan saham dan IHSG.

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI has Securities Lending and Borrowing SLB facility which aims to avoid the securities payment default, helps investors in implementing their short selling strategy, and increases the market liquidity. This research aims to analyze the impact of SLB transaction on stock trading volume, stock trading transaction value, and Jakarta Composite Index JCI. This research was conducted by using monthly data from May 2009 to December 2016 and three simple linear regression models. The research results indicated that SLB transaction did not affect the stock trading volume, but has negative significant effect on the stock trading value and JCI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina Ernawati
"Karya Akhir ini membahas peranan Transaksi Pinjam Meminjam Efek di PT KPEI sebagai salah satu sarana penyelesaian transaksi bursa bagi Anggota Kliring, dalam rangka menghindari kegagalan serah saham dan berbagai strategi perdagangan. Dari pembahasan didapat kesimpulan bahwa fasilitas Transaksi Pinjam Meminjam Efek di KPEI membantu Anggota Kliring dalam penyelesaian kewajiban serah sahamnya.
Fasilitas PME juga memberikan banyak manfaat bagi Anggota Kliring dalam memfasilitasi berbagai transaksi yang memberikan dampak bagi peningkatan pendapatan bagi PT KPEI. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan PT KPEI sebagai obyek pengambilan data dan informasi. Penelitian ini juga membahas hubungan transaksi PME terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia dan variabel makro lainnya yaitu Kurs, BI rate dan Inflasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara IHSG terhadap transaksi PME, Kurs, dan Inflasi, kecuali dengan variabel BI rate yang memiliki hubungan negatif sginifikan dengan IHSG. Untuk itu penelitian ini menyarankan bahwa sosialisasi Fasilitas Pinjam Meminjam Efek di KPEI harus terus dilakukan dalam rangka memaksimalkan fungsinya dan memberikan kontribusi bagi IHSG.

This final paper discusses the role of Securities Lending and Borrowing Transaction in PT KPEI as tools of settlement of exchange transactions for Clearing Member, in order to avoid the securities payment default and various trading strategies. From the discussion, it concludes that the Securities Lending and Borrowing transaction facility in KPEI assists the Clearing Member to settle its securities obligations.
SLB facilities also provide many benefits to the Clearing Member in facilitating various transactions to give effect to the increase in revenue for PT KPEI. This research is a case study research with PT KPEI as an object of data and information. This study also discusses the relationship of the SLB transaction toward the Indonesia Composite Index and other economic macro variables, namely exchange rate, BI Rate and Inflation. Results of research indicate that there was no significant effect on the transactions between the Indonesia Composite Index with the SLB Transaction, Exchange Rate, BI Rate and the Inflation. Therefore, this research suggests that the socialization of Securities Lending and Borrowing Facility in KPEI should be continued in order to maximize its function and contributing to the Indonesia Composite Index.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26532
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fikka Nurizka
"Skripsi ini membahas tentang analisis pengaruh sebelum dan sesudah pengumuman right issue terhadap volatilitas harga saham dan volume perdagangan yang meliputi volatility persistence dengan menggunakan pendekatan time varying volatility. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2015 yang melakukan right issue. Model Autoregressive Conditional Heteroskedasticity ARCH dan Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity GARCH digunakan untuk menjelaskan volatilitas dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volatilitas harga saham dan volume perdagangan yang meningkat sebelum pengumuman dan menurun setelah pengumuman right issue.

The Focus of this study is to analyze the significance of stock price and trading volume volatility around right issue announcement date, covering volatility persistence by using time varying volatility approach. The sample used is listed company in Indonesia Stock Exchange for the periode 2006 2015 which have done right issue. Autoregressive Conditional Heteroskedasticity ARCH and Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity GARCH model is used to examine the volatility. The results indicate that stock price and trading volume volatility have increased before the announcements and decreased after the rights issue announcements.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Arditya Mulyono
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai sebenarnya dari harga saham perdana PT. Pura Daya Prima (PDP) ketika pertama kali diluncurkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan empat metode yaitu Dividend Discount Model (DDM) menghasilkan harga saham Rp. 247,30, Price Earning Ratio (PER) yang berdasarkan benchmark menghasilkan harga saham Rp. 220,54 , sedangkan yang berdasarkan fundamental menghasilkan Rp. 267,06, Free Cash Flow for the Firm (FCFF) menghasilkan harga saham Rp. 353,71 sedangkan Free Cash Flow to Equity (FCFE) menghasilkan Rp. 325,22, kemudian dari perhitungan Discounted Cash Flow (DCF) Model menghasilkan Rp. 271,85.

The purpose of this research is to determine PT. Pura Daya Prima?s IPO stock price in Indonesia Stock Exchange (IDX), this study used four methods, i.e. the Dividend Discount Model (DDM) method yields the stock price of Rp. 247.30, the benchmark based Price Earnings Ratio (PER) yields stock price of Rp. 220.54, while the one based on fundamental yields Rp. 267.06, the Free Cash Flow for the Firm (FCFF) yields the stock price of Rp. 353.71 while the Free Cash Flow to Equity (FCFE) yields Rp. 325.22, and the calculation of Discounted Cash Flow (DCF) method yields the stock price of Rp. 271.85."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29946
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inggrid
"ABSTRAK
Laporan magang ini menjelaskan mengenai proses valuasi pada saham PT Blue
Bird Tbk di PT XYZ Securities Indonesia hingga memperoleh rekomendasi
investasi untuk tahun 2017. Dalam melakukan valuasi, XYZ menggunakan metode
3-stage Discounted Cash Flow untuk sampai pada price target sebesar Rp 9.100.
Dengan price target Rp 9.100, saham Blue Bird memiliki forecast stock return
lebih dari 6% di atas market return assumption, sehingga rekomendasi investasi
yang diberikan oleh XYZ adalah Buy. Hasil relative valuations dengan
membandingkan P/E, P/BV, dan EV/EBITDA Blue Bird dengan perusahaan sejenis
juga menunjukkan Blue Bird sebagai perusahaan yang premium namun masih
memiliki potensi untuk berkembang.

ABSTRACT
This internship report explains about valuation process on PT Blue Bird Tbk stock
done by PT XYZ Securities Indonesia to get investment recommendation for 2017.
XYZ used 3-stage discounted cash flow in valuing the stock to arrive on the price
target of Rp 9.100. With price target of Rp 9.100, Blue Bird stock had forecast stock
return beyond 6% above the market return assumption, therefore the most suitable
recommendation was Buy rating. Moreover, result obtained from relative
valuations by comparing P/E, P/BV, and EV/EBITDA Blue Bird with other
comparable companies showed that Blue Bird had premium value but still had a
great opportunities to develop."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Octavia Widianti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kointegrasi dan kausalitas indeks saham negara-negara di dunia dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia. Indeks saham yang digunakan didapatkan berdasarkan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara lain dalam sektor non-migas.  Variabel pada penelitian ini adalah Dow Jones Industries Average, Bombay Stock Exchange Sensex, Kuala Lumpur Stock Exchange, Nikkei, Korea Stock Exchange, Stock Exchange of Thailand, Shanghai Composite, Straits Times Index, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data pada penelitian ini merupakan data time series dengan menggunakan data bulanan dari Januari 2005 hingga Desember 2017. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan pengujian Augmented Dickey Fuller Test, Lag Optimum, Johansen Cointegration Test, Granger Causality Test, Vector Error Correction Mode (VECM), Variance Decomposition, dan Impulse Response Function. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan kointegrasi pada indeks saham negara-negara di dunia dan IHSG Indonesia, dan terdapat hubungan kausalitas indeks saham negara-negara di dunia dan IHSG Indonesia.

This research aims to analyse the cointegration and causality relationship among selected stock market indexes in the world and Indonesia Stock Exchange Composite Index (IHSG). The stock market indexes are selected based on the trading relationship among Indonesia and other countries in non oil and gas sectors. The selected stock market indexes are Dow Jones Industries Average, Bombay Stock Exchange Sensex, Kuala Lumpur Stock Exchange, Nikkei, Korea Stock Exchange, Stock Exchange of Thailand, Shanghai Composite, Straits Times Index, and Indonesia Stock Exchange Composite Index (IHSG). This research is a time series research which uses monthly data from January 2005 until December 2017 and Augmented Dickey Fuller Test, Lag Optimum, Johansen Cointegration Test, Granger Causality Test, Vector Error Correction Mode (VECM), Variance Decomposition, and Impulse Response Function. The results of the research show that there is cointegration among selected stock market indexes and Indonesia Stock Exchange Composite Index and there is  causality among selected stock market indexes and Indonesia Stock Exchange Composite Index."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriana Damayanti
"Penelitian ini mempelajari mengenai pola transaksi dan kinerja investasi pada saham yang terdaftar dalam pengumuman saham suspend dan saham unsuspend di Bursa Efek Indonesia selama periode 2016-2017 berdasarkan berbagai tipe investor dan juga mengkaji keberadaan price reversal pada periode tersebut. Dengan menggunakan data transaksi harian yang dibagi kedalam beberapa tipe investor lokal dan asing detail, didapatkan hasil bahwa, perilaku herding lebih kuat terjadi pada investor asing dibandingkan dengan investor lokal. Pada kategori tipe investor lokal dan asing detail, tipe investor perusahaan efek lokal memiliki perilaku herding paling kuat pada kedua periode suspensi. Kinerja investasi secara kumulatif investor asing lebih baik daripada investor lokal dan kinerja investasi terbaik didapatkan oleh tipe investor perusahaan efek lokal. Investor lokal memiliki pola investasi information-based model, sedangkan investor asing memiliki pola investasi value investing pada periode sebelum suspend dan information-based model pada periode setelah unsuspend. Untuk tipe investor detail yang memiliki pola investasi behavioral-based model pada kedua periode suspensi adalah investor individual lokal, investor perusahaan asing, dan investor bank asing. Sedangkan untuk pola value investing adalah investor individu asing. Investor asuransi lokal, investor lainnya lokal, dan perusahan efek asing memiliki pola investasi information-based model pada kedua periode suspensi. Berdasarkan analisa uji ANOVA didapatkan bahwa telah terjadi indikasi price reversal pada periode pengumuman sebelum suspend dan setelah unsuspend.

This research examines trading patterns and performance of stock before and after suspension announcement in Indonesia Stock Exchange during 2016 to 2017 based on investor type and also examines the existence of price reversal. By using the daily transaction data of domestic and foreign investor detail, proved that herding behavior is stronger in foreign investor than domestic investor in both suspension period. Based on detail investor category, securities company domestic investors have the strongest herding in both suspension period. Investment performance of foreign investors are better than domestic investors and the best investment performance are securities domestic investors. Domestic investors have information-based model as an investing pattern, while foreign investor has value investing model in before suspension and information-based model after suspension. For investor type that have behavioral-based model are individual domestic, corporate foreign, and bank foreign investors. Whereas, for value investing model is individual foreign investor. Insurance domestic, other domestic, and securities company foreign investors have information-based model investing pattern in both suspension period. Based on ANOVA analysis showed that there has been a price revesal indication in before suspend announcement and after unsuspend announcement period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmina Sofyan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Immas Nurhayati
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah melakukan pengukuran friksi perdagangan pada data keuangan berfrekuensi tinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melakukan adjustment friksi perdagangan tersebut untuk mengestimasi expected return pada three factor model. Friksi perdagangan diukur menggunakan quoted half spread, effective half spread, traded spread, roll price serta proportional half spread.
Penelitian ini mendefinisikan friksi perdagangan sebagai kendala yang dihadapi investor dalam melakukan transaksi perdagangan saham yang merupakan biaya implisit yang bersumber dari real friction dan informational friction. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa friksi perdagangan tertinggi bersumber dari informasi.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa rata-rata friksi perdagangan yang dihasilkan adalah sebesar 1% pertahun. Mengingat saham-saham yang menjadi sampel dalam penelitian ini merupakan saham berkapitalisasi pasar tinggi yang tersebar pada berbagai fraksi harga, maka friksi sebesar 1% pertahun tersebut merupakan friksi yang dihasilkan pada perusahaan yang relatif likuid. Hasil estimasi expected return pada three factor model yang memperhitungkan friksi perdagangan dapat menjelaskan adanya hubungan positif antara beta dengan expected return pada seluruh periode pengamatan.
Melalui uji beda rata-rata selisih beta saham sebelum dan setelah adjustment baik menggunakan proportional quoted half spread maupun proportional effective half spread, dapat dibuktikan bahwa friksi perdagangan menyebabkan peningkatan beta terutama pada saat krisis. Sebagai market risk (systematic risk), peningkatan beta yang disebabkan adanya friksi perdagangan sebesar 1% pertahun tersebut dapat mempengaruhi pasar dan menyebabkan perubahan harga (asset pricing). Dalam hubungannya dengan karakteristik perdagangan, friksi perdagangan memiliki hubungan negatif dengan harga saham, volume perdagangan, jumlah perdagangan dan kapitalisasi pasar.
Hasil uji korelasi dapat membuktikan keeratan hubungan antara friksi perdagangan dengan harga saham, jumlah transaksi dan kapitalisasi pasar, dan tidak dapat membuktikan hubungannya dengan volume transaksi karena parameternya terbukti tidak signifikan. Hasil uji beda rata-rata perubahan tick size dapat membuktikan dampak kebijakan penurunan tick size terhadap penurunan friksi perdagangan.

The main purpose of this research is to measure trading friction for high frequency financial data at Bursa Efek Indonesia (BEI) and to adjust trading friction to estimate expected return in three factor model. Trading friction could be measured by quoted half spread, effective half spread, traded half spread, Roll price and proportional half spread. This research defines trading friction as the difficulties faced by investors in the stocks trading which is sourced from implisit transaction cost. The sources of trading friction are real friction dan informational friction.
Based on calculations, it is known that the highest trading frictions derived from the information. These results prove that the average trading friction is equal to 1% per year. Given the stocks that the sample in this study is the high market capitalization stocks scattered in various fractions price, then the friction of 1% per year is a friction at the company's relatively liquid. The estimation results of the expected return on the three-factor model that takes into account the trading frictions can explain the existence of a positive relationship between beta with the expected return on the entire observation period.
Through compare mean test before and after adjustment using either proportional quoted half spread or proportional effective half spreads, it can be proved that the trading frictions lead to an increase in the beta, especially in times of crisis. As market risk (systematic risk), due to an increase in beta trade friction of 1% per year can affect the market and lead to changes in prices (asset pricing). The cross-sectional relation of trading friction to characteristics of trade, trading frictions are negatively related to measures of trading activity such as stock price, trade volume, number of trades and market capitalization.
Trading friction measures are highly correlated with the stock price, market capitalization and number of transactions, and uncorrelated with the volume of transactions as parameters proved to be insignificant. The results of compare mean test of tick size change can explain the impact of policies on the reduction in tick size in trading frictions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
D1923
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>