Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128847 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabrina Sabila
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji hubungan antara schizotypy dan fungsi kognitif sosial, yaitu empati afektif dan Theory of Mind ToM . Penelitian ini menghasilkan bahwa terdapat korelasi signifikan negatif antar individu dengan gejala schizotypy negative. Itu terbukti berkinerja lebih buruk pada empati afektif, dan berkorelasi positif secara signifikan antar orang-orang yang mendapatkan skor lebih tinggi pada schizotypy, namun memiliki Theory of Mind lebih rendah ToM . Perbedaan karakteristik schizotypal tiap individu dapat diukur dengan menggunakan Schizotypal Personality Questionnaire SPQ , yang terdiri dari 72 soal. Empati afektif diukur dengan menggunakan Empathy Quotient EQ , merupakan kuesioner laporan diri yang digunakan untuk menilai empati afektif yang terdiri dari 60 soal. Theory of Mind diukur dengan menggunakan Reading the Mind in the Eyes Test RMET yang sudah diperbaiki. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat hubungan yang signifikan antara gejala schizotypy negatif dan empati afektif r = -33, p.

ABSTRACT
This study examines the association between schizotypy and social cognitive functioning, particularly affective empathy and theory of mind ToM . This study hypothesized that there is a negative significant correlation between negative schizotypy symptoms and affective empathy, and a positive significant correlation between schizotypy and theory of mind ToM . Schizotypal personality characteristic was measured using the Schizotypal Personality Questionnaire SPQ , which consists of X items. Affective empathy was measured using the Empathy Quotient EQ , which is a self report questionnaire consisting of X items. Theory of Mind was measured using the Reading the Mind in the Eyes Test RMET ndash Revised. The results showed that there was a significant correlation between negative schizotypy symptoms and affective empathy r .33, p 0.01 as well as between schizotypy and the theory of mind r .14, p 0.01 This means that the results of current study supports early researches that claimed patient who suffer from negative schizophrenia exhibited lower affective empathy compared to healthy individual. As well as higher level of schizotypy had been associated with ToM impairments. Keywords Schizotypy, affective empathy, Theory of Mind "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Paramanandana Prasetyo
"ABSTRAK
Sejak dipisahkannya diagnosa schizotypal personality disorder dengan schizophrenia pada DSM-III, telah banyak studi yang fokus pada Schizotypal Personality Disorder, atau singkatnya schizotypy, yang muncul. Alasan mengapa ini terjadi diperkirakan untuk mencegah masalah itu hingga menjadi schizophrenia. Salah satu caranya adalah dengan menguji hubungan schizotypy dengan gangguan fungsi kognisi sosial, atau Social Cognitive Functions SCF. Pada awalnya diprediksikan bahwa lemahnya SCF akan menguatkan kans adanya schizotypy. Diprediksikan juga bahwa dengan mengkontrol afek negatif bisa mengubah arah asosiasi hubungan SCF dengan schizotypy. Studi ini dilakukan pada mahasiswa sarjana yang sehat secara neurologi N = 238 untuk menguji hubungan antara schizotypy dan SCF, sementara mengkontrol untuk afek negatif i.e. anxiety depression. Skala-skala yang digunakan dalam studi ini adalah Schizotypal Personality Questionnaire SPQ untuk mengukur schizotypy, Empathy Quotient EQ dan Reading the Mind in the Eyes Test RMET untuk mengukur SCF, dan Hospital Anxiety and Depression Scale HADS untuk mengukur afek negatif. Dengan menggunakan Pearson rsquo;s correlation, korelasi negatif yang signifikan ditemukan dalam hubungan schizotypy dengan skala SCF pada EQ r = -.312.

ABSTRACT
Since the separation of schizotypal personality disorder diagnosis with schizophrenia in DSM III, many studies have started to focus on Schizotypal Personality Disorder, or schizotypy for short. Main reason for this is the thought that intervening on schizotypy may prevent cases of schizophrenia. One way to solve this is to examine the relationship of schizotypy with impairments to Social Cognitive Functions SCF . It was initially predicted that lack of SCF would mean higher chance of schizotypy. It was also initially predicted that controlling negative affect would change the direction of association between SCF and schizotypy. This study was conducted on neurologically healthy undergraduate students N 238 to examine the relationship of schizotypy and SCF, while controlling for negative affect i.e. anxiety depression . The scales used in this study were Schizotypal Personality Questionnaire SPQ to measure schizotypy, Empathy Quotient EQ and Reading the Mind in the Eyes Test RMET to measure SCF, and Hospital Anxiety and Depression Scale HADS to measure negative affect. Using Pearson rsquo s correlation, significant negative correlations were found between schizotypy with SCF measures of empathy r .312."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Nabila Anjani
"Theory of mind (ToM) adalah kemampuan individu memahami keadaan mental diri dan orang lain yang berkaitan dengan tingkah laku prososial anak. Penelitian mengenai ToM banyak dihubungkan dengan kemampuan bahasa sebab bahasa berperan sebagai kognisi sosial. Penelitian lainnya melihat faktor saudara kandung juga diduga dapat memengaruhi ToM anak. Saudara kandung dapat menjadi sosok sebaya dalam berinteraksi, memahami intensitas emosi satu sama lain, dan membantu dalam pemahaman sosial-kognitif. Penelitian sebelumnya telah mengaitkan bahasa dengan ToM (Bigelow et al., 2021) dan mengaitkan saudara kandung dengan ToM (Leblanc et al., 2017; Zhang et al., 2021; Hou et al., 2022), tetapi hasil penelitian bervariasi. Penelitian-penelitian tersebut menduga saudara kandung dapat menjadi teman berinteraksi sosial anak dan dapat menguatkan atau justru melemahkan kemampuan bahasa anak yang nantinya memengaruhi ToM-nya. Penelitian ini pun dilakukan atas dasar tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian korelatif dengan pengujian analisis regresi linear sederhana untuk melihat hubungan antara kemampuan bahasa dan ToM dan simple moderation berbasis regresi dengan bootstrapping untuk melihat peran saudara kandung terhadap hubungan kemampuan bahasa dan ToM anak. Partisipan penelitian merupakan 117 anak berusia 4–7 tahun di Jabodetabek yang diperoleh melalui convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran saudara kandung diketahui memoderasi (menguatkan pengaruh) kemampuan bahasa terhadap ToM secara signifikan (b = 0,19, SE = 0,07, t = 2,45, p = 0,01, 95% confidence interval [CI] [0,03, 0,35]). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meninjau interaksi ketiga variabel ini dalam partisipan dari disadvantage family, melihat secara spesifik aspek saudara kandung, serta melihat bentuk kualitas interaksi saudara kandung dengan anak.

Theory of mind (ToM) is the ability of an individual to understand the mental states of oneself and others, which is related to children's prosocial behavior. Research on ToM was often linked to language abilities, as language played a role in social cognition. Other studies explored the impact of sibling factors on children's ToM. Siblings could serve as peers in interaction, understanding each other's emotional intensity, and contributing to social-cognitive understanding. Previous research had associated language with ToM (Bigelow et al., 2021) and linked siblings to ToM (Leblanc et al., 2017; Zhang et al., 2021; Hou et al., 2022), but research findings varied. These studies suggested that siblings could become social interaction companions for children and might either strengthen or weaken a child's language abilities, subsequently influencing their ToM. This research was conducted on this basis. This study was correlational, employing simple linear regression analysis to examine the relationship between language ability and ToM. Additionally, simple regression-based moderation with bootstrapping was performed to observe the role of siblings in the relationship between language ability and children's ToM. The research participants were 117 children aged 4–7 years in Jabodetabek obtained through convenience sampling. The results indicated that the presence of siblings significantly moderated (strengthened the influence of) language ability on ToM (b = 0,19, SE = 0,07, t = 2,45, p = 0,01, 95% confidence interval [CI] [0,03, 0,35]). Further research was needed to examine the interaction of these three variables in participants from disadvantaged families, specifically looking at aspects of siblings, and assessing the quality of sibling interactions with the child."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Aulia Jasmy
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan perolehan. Theory of Mind pada anak usia 4-6 tahun antara anak yang diasuh oleh Ibu dan yang diasuh oleh Nenek. Hal ini didasari bahwa ToM dipengaruhi oleh pola asuh. Fenomena menunjukkan bahwa anak usia 4-6 tahun tidak hanya diasuh oleh Ibu.Banyaknya Ibu yang bekerja memunculkan alternatif pengasuhan, salah satunyaoleh Nenek dengan alasan bahwa Nenek merupakan sosok yang dapat dipercaya. Diasuh oleh individu yang berbeda, maka diperkirakan pola asuh yang diterapkanjuga berbeda. Untuk mengetahui pola asuh digunakan alat ukur PSDQ dan untukmengetahui ToM digunakan ToM Scale. Untuk mengetahui perbedaan perolehanToM pada kedua kelompok dilakukan Independent sample t-test. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perolehanskor total ToM pada kedua kelompok t 102 =1.64, p=0.347.

This research aimed to examine whether Theory of Mind ToM developmentdiffers in preschool children whom reared by Mother and whom reared byGrandmother. It rsquo s based on that ToM is influenced by parenting styles.Phenomenon showed that preschools children not only taken care by Mother. Theincreasing number of working Mothers raised many alternative caregiver, one ofthem is Grandmother, which is a person who can be trusted. Raised by differentperson might be applied different parenting style. To determined parenting stylesthis research used PSDQ. To measured ToM development, five task in Theory ofMind Scale were given to 140 preschool children 53 preschool children whichfostered by Mother and 51 preschool children which fostered by Grandmother .To know the different acquisition of ToM this research compared usedIndependent sample t test. The result showed that there are no significantdifferences on ToM acquisition between two groups, t 102 1.64, p 0.347.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Praditya Ar Rizqi
"Penelitian ini membahas pengaruh dari pengasuhan, latar belakang orangtua, dan saudara kandung terhadap perkembangan Theory of Mind (ToM) anak usia 4 hingga 6 tahun. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakan pengaruh jumlah kakak, ukuran keluarga, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan pengasuhan terhadap perkembangan ToM anak? Penelitian ini menggunakan analisis structural equation modelling (SEM) dengan pengasuhan sebagai variabel mediasi. Behavioral testing dari Wellman dan Liu (2004) yang merupakan skala kontinum, digunakan dalam penelitian ini untuk melihat perkembangan ToM. Sedangkan, pengasuhan diukur menggunakan Parenting Attitudes Inventory oleh Vinden (2001). Data untuk latar belakang orangtua, yakni pendidikan, dan pekerjaan orangtua juga ukuran keluarga dan kepemilikan saudara kandung, didapatkan melalui pengisian inventori orangtua. Partisipan dalam penelitian ini adalah 121 pasangan ibu dan anak dari dua Taman Kanak-Kanak Negeri di Jakarta dan Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu, pendidikan ayah dan ukuran keluarga berpengaruh positif terhadap perkembangan ToM, sedangkan pekerjaan ibu dan jumlah kakak berpengaruh negatif terhadap perkembangan ToM. Penelitian ini juga memaparkan beberapa analisis tambahan seperti urutan perkembangan ToM pada partisipan anak, analisis korelasi, dan analisis independent sample t-test untuk melihat pengaruh jenis kelamin terhadap perkembangan ToM anak.

This research discusses the effect of parenting attitudes, parental background, and sibling on Children’s ToM. The aim of this study is to examine the effect (direct and indirect) of number of older sibling, family size, parental education, parental occupation, and parenting on ToM. This research use the SEM analysis with parenting attitudes as mediation variable. ToM Task from Wellman and Liu (2004) used to measure children’s ToM, and parenting attitudes measured by PAI from Vinden (2001). Parental background and sibling data obtained by parenting inventory consist of parental education level, occupation, income also the number of sibling (older or younger). The participant of this research were 121 children age 4 to 6 and their mother from two State Kindergarten. The result showed that each independent variable have a significant effect to dependent variable: mother and father education also family size has a positive effect to TOM, mother occupation and number of older siblings has a negative effect to ToM. This research also showed additional analysis such as the order of children’s ToM development, correlation analysis, and independent sample t-test to compare the ToM development between boys and girls.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifah Halim
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan budaya dan pengasuhan terhadap perkembangan theory of mind (ToM) anak di Sumatera Barat yang memiliki sistem kekerabatan matrilineal atau garis keturunan dari Ibu. Perolehan ToM diukur dengan menggunakan theory of mind scale, budaya orang tua diukur dengan skala pengasuhan individualis-kolektvis, dan pengasuhan orang tua diukur dengan Parenting Attitude Inventory (PAI). Skala ToM diberikan pada 80 anak (35 laki-laki, 45 perempuan) dengan usia 5-6 tahun. Kuesioner budaya dan pengasuhan diberikan kepada orang tua anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan dari budaya dan pengasuhan terhadap ToM. Selain itu pola perkembangan ToM anak di Sumatera Barat mengikuti pola eastern yaitu DD>KA>DB>FB>HE.

ABSTRACT
This study aims to determine whether there is a cultural and nurturing relationship to the development of the theory of mind (ToM) of children in West Sumatra who have a matrilineal kinship system or lineage from their mother. ToM acquisition is measured using the theory of mind scale, parental culture is measured by the individualist-collectivist parenting scale, and parenting is measured by the Parenting Attitude Inventory (PAI). The ToM scale was given to 80 children (35 boys, 45 girls) aged 5-6 years. Culture and parenting questionnaires were administered to the childs parents. The results showed that there was no significant relationship between culture and care for ToM. In addition, the development pattern of childrens ToM in West Sumatra follows the eastern pattern, namely DD>KA>DB>FB>HE. "
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Jaegwon
Cambridge, UK: Westview Press, 2006
128.2 KIM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maslin, K.T.
Cambridge, UK: Polity Press, 2007
128.2 MAS i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini lebih pada memberikan rangkuman mengenai hal yang sama pada beberapa abad terakhir"
MIT Press , 2006
128.2 PHI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setia Merpati Praptomo
"Teori Hukum Murni dari Kelsen muncul setelah munculnya teori hukum kodrat, pemikiran tentang moral yang disebut "the Golden Rule", mazhab sejarah hukum, mazhab utilitarianisme hukum, mazhab sosiologi hukum, Analytical Jurisprudence dari Austin dan mazhab realisme hukum Amerika Serikat dan Skandinavia.
Teori Hukum Murni adalah suatu teori positivistik di bidang hukum dan merupakan kritik terhadap teori hukum kodrat, teori tradisional di bidang hukum, sosiologi hukum dan Analytical Jurisprudence. Teori Hukum Murni juga tidak sependapat dengan pemikiran realisme hukum Amerika Serikat. Sebagai kritik terhadap teori hukum kodrat, Teori Hukum Murni melepaskan hukum dari relik-relik animisme yang menganggap alam sebagai legislator dan melepaskan hukum dari karakter ideologis menyangkut konsep keadilan dan atau value judgment.
Dalam kritiknya terhadap sosiologi hukum dan teori tradisional di bidang hukum, Teori Hukum Murni melepaskan hukum dari bidang empiris, pertama-tama bidang poiltik, dan juga dari karakter ideologis menyangkut value judgment dan konsep keadilan yang dianut bidang politik. Sebagai kritik terhadap Analytical Jurisprudence, Teori Hukum Murni memandang hukum sebagai norma pada tataran the Ought / das Sollen, yang terpisah dari bidang empiris, karena Austin mengajarkan bahwa hukum adalah perintah yang berada pads tataran the Is / das Seitz di bidang empiris. Dengan demikian, Teori Hukum Murni membebaskan hukum dari anasir-anasir non-hukum, seperti misalnya psikologi, sosiologi, etika (filsafat moral) dan politik. Pemurnian hukum dari anasir-anasir non-hukurn tersebut dilakukan dengan menggunakan filsafat neo-kantian mazhab Marburg sebagai daftar pemikirannya. Neo-kantianisme mazhab Marburg memisahkan secara tajam antara the Ought / das Sollen dengan the Is I das Sin, dan, antara bentuk (Form) dengan materi (matter). Sejalan dengan itu, Kelsen memisahkan secara tajam antara norma hukum pada tataran the Ought I das Sollen dengan bidang empiris pada tataran the Is / das Seitz, dan memisahkan secara tajam antara hukum formal dengan hukum materiil. Teori Hukum Murni hanya mengakui hukum formal sebagai obyek kajian kognitif ilmu hukum, sedangkan hukum materiil tidak dicakupkan dalam bidang obyek kajian ilmu hukum, karena hukum materiil berisikan janji keadilan yang berada di bidang ideologis, yang pada tataran praktis dilaksanakan di bidang politik. Teori Hukum Muni memusatkan kajiannya hanya pada hukum formal berdasarkan keabsahannya, yang membentuk suatu sistem hierarki norma hukum dengan puncak "Grundnorm". Qleh karena kajiannya hanya menyangkut hukum formal berdasarkan keabsahan, maka Teori Hukum Mumi hanya melihat hukum dari aspek yuridis formal semata, artinya teori tersebut mengabaikan hukum materiil yang di dalamnya terdapat cita hukum dalam konsep keadilan dan pertimbangan moral. Karena hanya menekankan pada aspek yuridis formal, Teori Hukum Murni sangat potensial menimbulkan permasalahan kekuasaan berlebihan bagi organ pembuat dan/atau pelaksana hukum, dan salah satu alternatif penyelesaian masalah tersebut adalah diperlukannya pedoman dan/atau pembatasan lebih rinci dalam penerapan norma hukum umum atau pembuatan norma hukum kasuistis. Karena hukum dipisahkan dari moral, maka hukum sangat potensial mengesampingkan atau melanggar kemanusiaan, dan agar hukum tidak melanggar kemanusiaan, hukum harus mengambil pertimbangan dari aspek moral. Walaupun mengadung kelemahan, stufentheory dalam Teori Hukum Murni juga membawa manfaat bagi bidang sistem tata hukum. Teori Hukum Murni juga merupakan suatu teori negara hukum dalam suatu versi tersendiri, yang berupaya mencegah kekuasaan totaliter pada satu sisi dan mencegah anarkisme murni pada sisi lain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>