Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astrid Levina
"Perkembangan karies gigi terkait erat dengan karakter kariogenik Streptococcus mutans, yang menyebabkan pembentukan plak gigi. Propolis dilaporkan sebagai agen antibakteri karena mengandung flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Lilin propolis adalah residu dari ekstrak propolis yang masih mengandung flavonoid.
Tujuan: Menganalisis efektivitas pasta gigi dengan kandungan lilin propolis terhadap pertumbuhan koloni Streptococcus mutans dan penurunan indeks plak dan membandingkannya dengan pasta gigi yang mengandung propolis.
Metode: 24 subjek bebas karies diinstruksikan untuk menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi uji selama 7 hari dan tidak melakukan pembersihan gigi selain sikat gigi. Dilakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah penggunaan pasta gigi uji. Akumulasi plak dihitung menggunakan indeks plak Silness-Loe. Sampel plak dikumpulkan dari permukaan bukal insisif atas untuk penghitungan bakteri Streptococcus mutans. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji Wilcoxon dan uji Kruskal Wallis.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara penggunaan pasta gigi dengan kandungan lilin propolis dan propolis.
Kesimpulan: Pasta gigi dengan kandungan lilin propolis dan pasta gigi dengan kandungan propolis memiliki efek antibakteri pada Streptococcus mutans, sehingga dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pasta gigi untuk mencegah karies gigi.

The development of dental caries was closely associated with Streptococcus mutans, which leads to the forming of dental plaque. Propolis has been reported as a potent antimicrobial material by containing flavonoids those can inhibit growth of Streptococcus mutans. Propolis wax is a residue of propolis extract that still contains flavonoids.
Aim: To analyze the effect of toothpaste containing propolis wax on the growth of Streptococcus mutans and formation of dental plaque in free caries subjects and to compare it with toothpaste containing propolis.
Methods: 24 subjects were instructed to brush their teeth twice daily using the assigned toothpaste and refrain from any other oral hygiene procedures throughout the duration of the study. The patients were examined at the first visit as baseline record and after 7 days for comparison. The plaque accumulation were scored using Silness Loe Plaque Index. Plaque samples were collected from buccal surface upper incisors for bacterial count. The data was statistically analyzed using Wilcoxon test and Kruskal Wallis test.
Results: No statistically significant difference was noted between propolis wax and propolis groups.
Conclusion: Both toothpastes have good antimicrobial effect on caries producing bacteria Streptococcus mutans, thus can be used in patients as a regular home care preventive aid in combating dental caries.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiya Nur Husniah
"Streptococcus mutans merupakan mikroorganisme yang berkoloni pada permukaan gigi dan membentuk plak penyebab utama terjadinya karies. Salah satu bentuk upaya pencegahan karies yaitu dengan cara menggosok gigi secara teratur menggunakan pasta gigi yang mengandung lilin propolis. Lilin propolis merupakan residu dari proses pean propolis lebah madu yang memiliki kandungan antibakteri.
Tujuan: Menganalisis efektivitas pasta gigi dengan kandungan lilin propolis terhadap pertumbuhan koloni Streptococcus mutans dan pembentukan plak dan membandingkannya dengan pasta gigi yang mengandung propolis.
Metode: Sebanyak 24 subjek karies yang diinstruksikan menyikat gigi 2 kali sehari dan tidak melakukan prosedur kebersihan mulut lainnya. Plak gigi diukur menggunakan indeks plak Sillness-Loe dan sampel plak diambil dari permukaan bukal gigi insisif atas subjek karies sebelum dan sesudah penggunaan pasta gigi selama 7 hari, selanjutnya dibiakan pada media agar TYS20B selama 2x24 jam, kemudian dilakukan penghitungan jumlah koloni S.mutans yang dihitung dalam CFU/ml.
Hasil: Pasta gigi lilin propolis dapat menurunkan jumlah koloni Streptococcus mutans dan indeks plak gigi. Secara statistik terdapat perbedaan bermakna antara jumlah koloni S.mutans dan indeks plak sebelum dan sesudah pemakaian pasta gigi dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara penggunaan pasta gigi yang mengandung lilin propolis dan propolis.
Kesimpulan: Pasta gigi lilin propolis berpotensi sebagai alternatif pencegahan karies gigi.

Streptococcus mutans is a microorganism that colonizes on the tooth surface and forms plaque which is the main cause of caries. One form of prevention of caries is by tooth brushing regularly with toothpaste containing propolis wax. Propolis wax is a residue from the purification process of pure honey bee propolis which has antibacterial contents.
Purpose: To analyze the effectiveness of toothpaste containing propolis wax on growth of Streptococcus mutans and dental plaque formation and compare it with toothpaste containing propolis in caries patient.
Methods: 24 caries subjects were instructed to brush their teeth twice daily refrain from any other oral hygiene procedures. The plaque was measured using the Sillness Loe plaque index and plaque samples were collected from subjects buccal surface upper incisors before and after using toothpaste for 7 days, subsequently cultured on TYS20B agar medium for 2x24 hours then counting the number of colonies of S.mutans in CFU ml.
Results: In this study toothpaste containing propolis wax can decrease the number of Streptococcus mutans colonies and dental plaque index. There is a significant difference between the amount of S.mutans colony and plaque index before and after using toothpaste.
Conclusion: The use of toothpaste containing propolis wax has the potential as an alternative to prevention of dental caries.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Tri Wardhani
"Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang ketika diberikan dalam jumlah yang tepat dapat memberikan manfaat bagi kesehatan host. Lactobacillus Casei merupakan salah satu contoh bakteri asam laktat yang digunakan dalam probiotik. Bakteri ini dapat mencegah adhesi dan invasi bakteri patogen, memodifikasi lingkungan usus dan memodulasi respon imun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan jumlah koloni S.mutans pada plak gigi anak sebelum dan setelah minum minuman probiotik di Jakarta. Subyek penelitian berusia 9-12 tahun, sebanyak 13 orang anak. Sampel penelitian berupa koloni S.mutans yang terdapat dalam plak gigi anak. Jumlah koloni diukur dengan colony forming unit. Hasil penelitian memperlihatkan adanya perbedaan rerata jumlah koloni S.mutans pada hari ketiga dan ketujuh, sebelum dan setelah minum probiotik. Pada perhitungan statistik ditemukan perbedaan bermakna antara jumlah koloni S.mutans pada plak gigi anak sebelum dan setelah minum minuman probiotik.

Probiotics are live microorganisms which when administered in adequate amounts confer a health benefit on the host. Lactobacillus Casei is one example of lactic acid bacteria used in probiotics. These bacteria may prevent bacterial adhesion and invasion of pathogens, modify the intestinal environment and modulate the immune response. This research was conducted to determine the differences of total S.mutans colony on children dental plaque before and after probiotics consumption in Jakarta. Subjects aged 9-12 years, 13 children. Research sample are S.mutans on children dental plaque. Total S.mutans colony were measured using colony forming unit. The results showed a mean difference between total S.mutans colony on children dental plaque, on the third day and the seventh day, before and after probiotics consumption. From the results of statistical analysis showed significant differences between total S.mutans colony on children dental plaque before and after probiotics consumption."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T31730
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adrie Octavianus Thioritz
"ABSTRAK
Latar Belakang: Streptococcus mutans (S.mutans) merupakan bakteri utama penyebab karies. Virulensi S.mutans dapat digambarkan melalui profil protein. Telah banyak penelitian yang menyebutkan propolis memiliki sifat anti bakteri dan dapat menurunkan prevalensi S.mutans. Tujuan: Mengetahui perbedaan efek antara permen propolis hisap, permen X dan permen madu terhadap profil protein S mutans yang diisolasi dari plak gigi. Metode: Sampel plak diambil sebelum dan sesudah perlakuan lalu dibiakkan pada medium agar dan medium cair TYS Broth. Profil protein dianalisis dengan metode SDS PAGE. Hasil: Permen X dan permen madu meningkatkan ekspresi protein GbpB, GbpC dan menurunkan ekspresi protein GtfB, GtfC, GtfD dan AgI/II. Permen propolis hisap dan permen madu sama-sama meningkatkan ekspresi protein GbpD. Kesimpulan: Permen X dan permen madu memiliki efek yang cukup mirip dalam mengubah profil protein S.mutans. Sementara permen propolis hisap memiliki efek berlawanan dengan permen X dan permen madu.

ABSTRACT
Background: Streptococcus mutans (S.mutans) is the main bacteria that caused caries. S.mutans’ virulence can be observed by protein profile. There have been lots of researches which proved that propolis has antibacterial properties and can reduce the prevalence of S.mutans. Objectives: To know the differences between the effects of propolis candy, X candy, and honey candy to the protein profile of S.mutans that isolated from dental plaque. Methods: Plaque samples were taken before and after treatment and then cultured on agar and liquid medium TYS Broth. Protein profile was analyzed using SDS PAGE method. Result: X candy and honey candy both increase the protein expression of GbpB, GbpC and decrease the protein expression of GtfB, GtfC, GtfD and AgI/II. Propolis candy and honey candy both increase the protein expression of GbpD. Conclusion: X candy and honey candy have fairly similar effects in changing the protein profile of S.mutans. While, propolis candy has the opposite effects with X candy and honey candy."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syarifful Hidayah
"Latar Belakang : Early Childhood Caries ECC adalah penyakit kronis gigi dengan prevalensi tinggi. ECC disebabkan beberapa faktor seperti pH saliva dan profil protein S.mutans. Tujuan : Mengetahui perbedaan pH saliva dan profil protein S.mutans yang diisolasi dari plak gigi penderita ECC dan bebas karies. Metode : pH saliva diukur menggunakan indikator pH dan profil protein S.mutans diperoleh melalui metode Sodium Deodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel ElectropHoresis SDS PAGE . Profil protein S.mutans dibaca melalui pita protein yang terlihat pada gel poliakrilamida. Hasil : pH saliva yang terlihat adalah pH 5, 5.5, 6, 6.5 dan 7. Pita protein yang terlihat memiliki berat molekul 13 kDa, 29 kDa, 39 kDa, 41,3 kDa, 74 kDa dan 95 kDa penderita ECC dan bebas karies. Kesimpulan : Terdapat perbedaan pH saliva dan profil protein S.mutans yang diisolasi dari permukaan gigi penderita ECC dan bebas karies.
Backgorund Early Childhood Caries ECC is a dental chronic disease which has a high prevalence. ECC is caused by several factors, such as saliva pH and S.mutans protein profiling. Objective To identify the difference of saliva pH and S.mutans protein profiling which isolated from plaque in ECC dan caries free subjects. Methode The saliva pH is measured with pH paper. Protein Profiling of S.mutans was obtained from Sulfate Polyacrylamide Gel ElectropHoresis SDS PAGE . It was read by protein band which expressed on polyacrylamide gel. Result The saliva pH shown are 5, 5.5, 6, 6.5 and 7. Protein band shown with molecular mass 13 kDa, 29 kDa, 41,3 kDa, 74 kDa and 95 kDa. Conclusion There is difference of saliva pH and S.mutans protein profiling isolated from plaque in ECC and caries free subjects. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Adiputra Lukardi
"Berdasarkan laporan nasional riset kesehatan dasar tahun 2007, prevalensi karies gigi aktif di Indonesia mencapai angka 43,4 %. Propolis adalah bahan herbal yang telah terbukti memiliki efek antibakteri yang baik terhadap S.mutans dan S.sobrinus, bakteri yang erat kaitannya dengan terjadinya karies gigi. Namun belum diketahui efektifitas kandungan propolis dalam pasta gigi terhadap S.mutans dan S.sobrinus yang diisolasi dari saliva dan plak.
Penelitian ini menganalisis pengaruh pasta gigi dengan kandungan propolis 0,5% terhadap kedua bakteri tersebut dengan metode kuantifikasi real-time PCR. Sampel plak dan saliva diambil dari 6 orang subjek pada saat sebelum, sesaat setelah, 3 jam setelah, dan 9 jam setelah pengunaan pasta gigi propolis.
Hasil menunjukan penurunan jumlah rerata bakteri S.mutans dan S.sobrinus dari sebelum perlakuan ke sesaat setelah perlakuan pasta gigi propolis, kemudian jumlah bakteri meningkat pada pengambilan sampel 3 jam setelah perlakuan dan 9 jam setelah perlakuan baik pada sampel plak dan saliva.

Based on basic health national report in 2007, active tooth caries prevalence in Indonesia reached 43,4%. Propolis is a herbal substance which has been proved to have good antibacterial effect toward S.mutans and S.sobrinus, cariogenic bacteria. Nevertheless, propolis efficacy in toothpaste toward S.mutans and S.sobrinus, which are isolated from plaque and saliva, has not been well-studied.
This research analyzed efficacy of 0.5% propolis-containing toothpaste toward these two species of bacteria by using real-time PCR quantification method. Both saliva and plaque samples were taken from six subjects at a-while-before, a-while-after, 3-hours-after, and 9-hours-after toothbrushing using propolis toothpaste.
The result showed reduction in number of bacteria from before-treatment to a-while-after treatment, later on, the amount of bacteria increased gradually at 3-hour-after and 9-hour-after treatment. This happens to bacteria isolated from both saliva and plaque sample."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Linggriani
"Karies gigi merupakan penyakit rongga mulut yang sering terjadi. Prevalensi karies pada anak di berbagai negara masih tinggi. Cara mencegah karies dapat dilakukan dengan pemberian agen antibakteri, dimana penggunaan antibakteri alami semakin diminati. Flavonoid yang berasal dari bahan alam dapat menghambat glukosiltransferase GTF . GTF memfasilitasi pembentukan plak/ biofilm. Dari penelitian terdahulu, flavonoid propolis diketahui memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus mutans namun belum ada penelitian yang menggunakan strain S.mutans klinis. S.mutans diisolasi dari plak gigi anak, kemudian dilakukan uji biofilm dengan crystal violet pada 96-microwell plate. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan pengaruh flavonoid propolis konsentrasi 0,05 dan 0,1 terhadap pembentukan biofilm S.mutans p>0,01 . Hal ini berarti flavonoid propolis 0,05 memiliki efek antibakteri yang sama dengan flavonoid propolis 0,1 dalam menghambat pembentukan biofilm S.mutans.

Objective This study was conducted to analyze the effects obtained with different concentrations 0.5 and 0.1 of propolis flavonoids on in vitro biofilm formation by clinical Streptococcus mutans S. mutans strains isolated from children rsquo s dental plaque. Methods S. mutans isolated from children 39 s dental plaque was assayed for biofilm formation in 96 microwell plates using crystal violet. Results The effects on S. mutans biofilm formation were the same for propolis flavonoids administered at concentrations of 0.05 and 0.1 p 0.01 . Conclusion A 0.05 propolis flavonoids concentration was deemed as effective as a 0.1 concentration at inhibiting S.mutans biofilm formation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramodanti Jiwanakusuma
"Streptococcus mutans merupakan bakteri utama penyebab karies gigi. Bakteri ini dapat ditemukan pada saliva individu bebas karies sebagai flora normal. Propolis telah dilaporkan memiliki efek antibakteri terhadap berbagai bakteri gram positif dan dapat mereduksi Streptococcus mutan.
Tujuan: Mengetahui pengaruh konsumsi permen propolis madu terhadap prevalensi Streptococcus mutans pada subjek bebas karies.
Metode: Subjek penelitian adalah kelompok individu bebas karies. Pada sampel saliva dilakukan perhitungan koloni Streptococcus mutans sebelum dan sesudah tujuh hari konsumsi permen propolis madu, permen madu dan permen merk X. Streptococcus mutans dari sampel saliva dibiakkan pada medium agar TYS20B selama 48 jam, selanjutnya koloni Streptococcus mutans yang terbentuk dihitung dan dinyatakan dalam CFU/ml.
Hasil: Seluruh kelompok perlakuan cenderung mengalami penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans jika dibandingkan dengan sebelum konsumsi permen, namun hanya pada kelompok yang mengkonsumsi permen propolis madu yang penurunannya bermakna secara statistik (p<0,05).
Kesimpulan: Permen propolis madu terbukti dapat menurunkan jumlah koloni Streptococcus mutans pada individu bebas karies setelah dikonsumsi selama tujuh hari.

Streptococcus mutans is the main microbes responsible for dental caries. This microb can be found in a caries-free individual’s salivary as a normal flora. Propolis has been reported to have antibacterial effects on various positive gram bacteria and capable to reduce Streptococcus mutans.
Objective: To evaluate the effects of Propolis Honey candy consumption on Streptococcus mutans prevalence in a caries-free subject.
Methods: The subject of this research was a caries-free group of individuals. The Streptococcus mutans colony was counted on saliva samples after 7 days period of consuming Propolis Honey candy, Honey candy, and "X" candy. The Streptococcus mutans was proliferated in a TYS20B gelatin medium for 48 hours. The number of Streptococcus mutans colony was expressed in CFU/ml.
Result: Compared with the pre-treatment group, the number of Streptococcus mutans colony in the treatment group tended to show a significant reduction statistically (p<0.05).
Conclusion: After seven days of consumption, the Propolis Honey candy showed that it is capable to reduce the number of Streptococcus mutans colony in caries-free individual.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
An Nisa Chasara Meizir
"ABSTRAK
Latar Belakang: Streptococcus mutans adalah bakteri penyebab karies dan memiliki faktor virulensi yang tinggi sehingga dapat memicu pembentukan biofilm pada gigi. Propolis merupakan bahan alami yang memiliki sifat antibakteri. Permen propolis hisap UI diduga dapat menghambat pembentukan biofilm bakteri Streptococcus mutans yang diisolasi dari plak gigi. Tujuan: Mengetahui efek permen propolis hisap UI terhadap pembentukan biofilm Streptococcus mutans yang diisolasi dari plak gigi. Metode: Streptococcus mutans pada sampel plak subjek diambil sebelum dan setelah perlakuan. Sampel dikultur dalam medium TYS20B kemudian dilakukan kultur pada medium cair TYS Broth. Setelah itu dilakukan uji biofilm dengan crystal violet assay. Hasil: Hasil uji Wilcoxon menyimpulkan tidak terdapat perbedaan pembentukan biofilm Streptococcus mutans yang bermakna sebelum dan setelah konsumsi permen propolis (p=0,697) Kesimpulan: Setelah konsumsi selama tujuh hari, permen propolis tidak mempengaruhi pembentukan biofilm Streptococcus mutans yang diisolasi dari plak gigi.

ABSTRACT
Background: Streptococcus mutans is one of the etiology of caries with high virulence factors which can improve its ability to form biofilm on dental surface. Propolis is a natural product which has antibacterial properties. Propolis candy made by University of Indonesia was expected to decrease the ability of Streptococcus mutans to form biofilm. Aim: To know the effect of propolis candy on biofilm formation ability of Streptococcus mutans isolated from dental plaque. Method: Streptococcus mutans specimen from dental plaque of 120 subjects were collected pre and post treatment. Plaque sample then cultured on agar medium TYS20B and then cultured on TYS Broth medium. Then, biofilm formation of Streptococcus mutans from sample evaluated by crystal violet assay. Result: The results of Wilcoxon test conclude that there is no statistically significant difference between the biofilm formation of Streptococcus mutans before and after consumption of propolis candy (p=0,697) Conclusion: After seven days of consumption, propolis candy has no effect on biofilm formation of Streptococcus mutans isolated from dental plaque."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avianti Sectiotania
"Karies dapat mengenai gigi sulung dan gigi tetap. Gigi sulung lebih rentan terhadap terjadinya karies karena struktur dan morfologinya yang berbeda dari gigi tetap. Bakteri Mutans Streptococci yang paling banyak berada dalam rongga mulut manusia adalah S. mutans dan S. sobrinus. S.mutans merupakan spesies bakteri utama yang mengawali karies gigi manusiadan patogen yang paling umum terdapat pada plak gigi. Ibu sebagai pengasuh utama sering dianggap menjadi sumber infeksi terbesar bagi anak yang memiliki S.mutans dan atau S.sobrinus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubunganS.mutans serotipe c dan S.sobrinus serotipe d antara ibu-anak serta mengetahui hubungan status karies diantaranya. Sampel penelitian diambil dari plak gigi 48 pasangan ibu dan anaknya yang menderita karies dan diperiksa menggunakan PCR (Polimerase Chain Reaction).Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah S.sobrinus serotipe d mendominasi keseluruhan subyek penelitian. Terdapat hubungan yang tidak bermakna antara status karies anak-ibu dengan distribusi S.mutans serotipe c danS.sobrinus serotipe d. Uji korelasi skor def-t dengan DMF-T menunjukkan adanya hubungan yang bermakna, yang berarti bahwa def-t anak akan meningkat seiring dengan kenaikan DMF-T ibu. Hubungan S.mutans serotipe c antara anak dan ibu ditemukan tidak bermakna dengan hubungan sangat lemah sedangkan hubungan S.sobrinus serotipe d antara anak dan ibu bermakna walau hubungannya lemah. Perilaku dan pengetahuan kesehatan gigi ibu berhubungan dengan pengalaman karies gigi anak melalui transmisi S.mutans dan S.sobrinus secara vertikal.

Dental caries may occur in the primary and permanent teeth. Primary teeth are more susceptible to caries due to the different structure and morphology compared to permanent teeth . The most bacteria of Mutans Streptococci found in the human oral cavity are S. mutans and S. sobrinus .While S. mutans is also the main species of bacteria that initiate dental caries humans and the most common pathogens found in dental plaque. Mother as the primary caregiver is often considered to be the biggest source of infection for children with S. mutans and or S.sobrinus. This study aims to investigate the relationship of serotypes c S. mutans and serotype d S.sobrinusbetween mother - child relationship and to know the status of caries among others . Samples were taken from dental plaque of 48 pairs mothers and their children who suffer from caries and examined using PCR (Polimerase Chain Reaction) . Results indicate that the number of serotype d S. sobrinus dominates whole subject of research . There is no significant relationship between caries status of the child - mother with the distribution of serotype c S. mutans and serotype d S.sobrinus. Correlation test scores def-t with DMF-T showed a significant relationship, which means that def-t will increase along with the increase of DMF-T. S.mutans serotypec relationship between the child and the mother was found to be significantly associated with a very weak relationship whereas S.sobrinus serotypes d relationship between the child and mother meaningful relationship despite weak . Behavioral and dental health knowledge mother dealing with dental caries experience of children through vertical transmission of S. mutans and S.sobrinus ."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>