Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111582 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Reaggen Jopanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah aset biologis yang diukur menggunakan metode nilai wajar lebih memiliki relevansi nilai dibandingkan dengan aset biologis yang diukur menggunakan metode biaya historis. Dalam pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan sampel data perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, Malaysia, dan Singapura dengan periode observasi tahun 2012 ndash; 2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa aset biologis yang diukur dengan metode pengukuran nilai wajar lebih memiliki relevansi nilai dibandingkan dengan aset biologis yang diukur dengan metode pengukuran metode biaya historis.

This study aims to determine whether the biological assets measured using the fair value method is more value relevant compared to the biological assets measured using the historical cost method. In hypothesis testing, this study uses palm oil plantation companies in Indonesia, Malaysia, and Singapore as sampling data with the observation period 2012 2015. The result of this study shows that the biological asset measured using fair value method is more value relevant than the biological asset measured using historical cost method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Sri Wahyuni
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penerapan standar pengukuran nilai wajar dalam penyajian aset tanaman kelapa sawit dalam laporan keuangan perusahaan. Tanaman kelapa sawit termasuk dalam kategori aset biologis yang harus disajikan dalam nilai wajar sesuai dengan IAS 41 yang saat ini belum diadopsi di Indonesia. Perusahaan menggunakan IAS 41 karena terdaftar di pasar modal Singapura. Dengan berlakunya PSAK 68 yang merupakan adopsi IFRS 13, tesis ini akan membuktikan cara pengukuran nilai wajar yang dilakukan oleh perusahaan telah sesuai dengan kerangka yang ditetapkan dalam PSAK dimaksud. Penelitian ini merupakan penelitian kualititatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penilaian yang digunakan telah sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 68, namun demikian masih ditemukan beberapa ketidaksesuaian pada saat penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

ABSTRACT
This study discusses the analysis on the application of the Indonesian fair value measurement standard in measuring and presenting palm trees in a company's financial statements. Palm trees are categorised as biological assets which, according to IA 41, have to be presented in the financial statements at their fair value. The company applies IAS 41, a standard that has not been adopted by Indonesia, because it is listed in Singapore Exchange. The study aims to provide evidence whether the company has applied the properly PSAK 68, The Indonesian Fair Value Measurement Standard adopted from IFRS 13, in measuring its biological assets. Using qualitative descriptive methodology, the study shows that the valuation technique used by company is an appropriate application of PSAK 68. There are, however, some improper presentations and disclosures of the assets in the financial statements.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianti Komala Sari
"ABSTRAK
Maraknya kegiatan industri dan perdagangan minyak sawit di dunia menjadikan tanaman kelapa sawit sebagai sorotan dalam agroindustri global saat ini. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit serta mengetahui besarnya nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit tersebut. Hal ini dilakukan dalam upaya persiapan adopsi International Accounting Standard 41 (IAS 41) sebagai rangakaian konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS) di Indonesia.
Pengukuran nilai wajar biological asset menurut IAS 41 masih terbentur oleh absennya pasar aktif dan benchmark sector dari tanaman perkebunan kelapa sawit, akhirnya penggunaan metode alternatif lain digunakan untuk bisa mengukur nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit tersebut yaitu dengan menggunakan DCF Model dan Cost Approach.

ABSTRACT
The rise of industrial activity and trade of palm oil in the world, make oil palm plantations as highlighted in today's global agro-industry. This thesis aims to determine the method used to obtain the fair value of biological assets of oil palm plantations as well as knowing the amount of the fair value of biological assets of the oil palm plantations. This is done in order to prepare the adoption of International Accounting Standard 41 (IAS 41) as the set of International Financial Reporting Standard (IFRS) convergence in Indonesia.
Measuring the fair value of biological assets under IAS 41 was hit by the absence of an active market and sector benchmark of oil palm plantations, eventually use other alternative methods can be used to measure the fair value of the palm trees biological assets by using DCF model and the Cost Approach."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emeraldy Putra Petrus
"Penelitian ini merupakan studi empiris pada perusahaan perkebunan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, mengenai pengaruh positif nilai buku aset biologis terhadap harga saham yang menggambarkan value relevance aset biologis dalam laporan keuangan. Selain itu, penelitian ini juga membandingkan pengaruh pendekatan pengukuran nilai wajar dan nilai historis atas aset biologis berdasar value relevance-nya dalam laporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif tidak signifikan nilai buku aset biologis terhadap harga saham. Akan tetapi, informasi pendekatan pengukuran atas aset biologis yang berdasar hasil penelitian memiliki pengaruh terkait pengambilan keputusan investasi investor, tidak terbukti memiliki value relevance lebih tinggi untuk nilai wajar jika dibandingkan dengan nilai historis. Hal tersebut didasari pengaruh negatif signifikan yang berarti, semakin tinggi nilai buku aset biologis dengan pendekatan pengukuran nilai wajar, semakin rendah harga saham jika dibandingkan dengan pendekatan pengukuran nilai historis.

This study is an empirical study on plantation companies in Indonesia, Malaysia, and Singapore, about the positive effect of book value of biological assets against stock prices which descibes the value relevance of biological assets in financial statements. In addition, this study also compared the effect of fair value and historical cost measurement approach on biological assets due its value relevance in financial statements.
The results showed that there were no significant positive effect between book value of biological assets against stock prices. However, the information of the biological assets measurement approach which based on the results have effect due its investment value to investors, not proved have higher value relevance for fair value when it compared with historical cost. That results were based on significant negative effect which means, the higher the book value of biological assets with fair value measurement approach, the lower the stock prices when it compared with historical cost measurement approach.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Habibullah
"Penelitian ini menggambarkan penerapan Pajak Masukan dan dampaknnya pada perusahaan industri perkebunan kelapa sawit khususnya PT X sebelum dan setelah terbitnya Putusan Mahkamah Agung Nomor 70/P/HUM/2013, serta dampak yang terjadi setelah terbitnya Putusan Mahkamah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat dua perbedaan dalam mengkreditkan Pajak Masukan PT X. Pertama, sebelum adanya Putusan Mahkamah Agung PT X menerapkan dua metode yaitu mengkreditkan dan tidak mengkreditkan Pajak Masukan. Kedua, setelah adanya Putusan Mahkamah Agung PT X memungut PPN atas semua produksi dan mengkreditkan Pajak Masukan TBS.

This research aims to describe Tax Credit on Value Added Tax Input Implementation and the impact in Palm Oil Plantation Industry, in this case PT X, before and after Supreme Court Decision Number 70 P HUM 2013 has issued. This research conducted qualitative approach with data collection through literature studies and in depth interview. The result of this research is there are two types of implementation tax credit on Value Added Tax Input in PT X. First, before Supreme Court Decision Number 70 P HUM 2013 has issued, PT X conducted two approach, both credited and did not credit on their VAT in from FFB Fresh Fruit Bunch . Second, After Supreme Court Decision has issued, all products from PT X are subject to VAT and credited on VAT input."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oryza Sativa
"Sejak tahun 2008, PSAK 13 mengenai properti investasi sudah efektif diberlakukan. Perusahaan memiliki dua opsi untuk metode pengukuran properti investasi setelah pengakuan awal, yaitu metode biaya dan metode nilai wajar. Berdasarkan penelitian sebelumnya, metode nilai wajar dipercaya lebih relevan untuk investor. Oleh karena itu, penilitian ini bertujuan untuk menguji apakah metode nilai wajar untuk mengukur properti investasi meningkatkan relevansi nilai dari informasi akuntansi. Dengan menggunakan data perusahaan tercatat di Indonesia dalam periode 2008-2015, Penelitian ini mengimplementasikan model Ohlson untuk menguji hipotesis. Penelitian ini memberikan bukti terhadap nilai relevansi bahwa metode nilai wajar untuk properti investasi tidak meningkatkan relevansi informasi akuntansi dalam menilai harga pasar saham perusahaan Indonesia.

Since 2008, PSAK 13 about investment property had been effectively implemented. Companies have two options for their investment property measurement method after initial recognition, which are cost method and fair value method. According to previous research, fair value method is more relevant for investor. Therefore, this research is aimed to test whether fair value method used to measure investment property improve the value relevance of accounting information. Using the data of public listed companies in Indonesia for period 2008-2015, this research implemented Ohlson's model to test the hypothesis. The research provide evidences on value relevance that fair value method on investment does not increase the relevance of accounting information in valuing Indonesian companies' market share price."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Nugraha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan PSAK 69 terhadap perlakuan akuntansi atas aset biologis pada perusahaan sawit di PT X di Kalimantan Timur. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan PSAK 69 ini telah mengubah metode perlakuan akuntansi atas aset biologis dari biaya historis ke nilai wajar sehingga dapat menimbulkan metode valuasi yang berbeda dan kurangnya komparabilitas laporan keuangan. Penelitian ini dirancang menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan dengan teknik wawancara dan penelaahan dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi atas aset biologis milik PT X telah sesuai dengan PSAK 69. Perbedaan perlakuan akuntansi aset biologis pada perusahaan sawit setelah penerapan PSAK 69 adalah dengan adanya pengakuan atas produk agrikultur tandan buah segar (TBS) yang belum dipanen. Hasil penelitian juga menemukan belum adanya pedoman khusus yang mengatur penilaian aset biologis sehingga dapat mengakibatkan metode penilaian yang berbeda-beda.

This study aims to evaluate the application of PSAK 69 to the accounting treatment of biological assets in oil palm companies in PT X in East Kalimantan. The problem in this study is that the application of PSAK 69 has changed the method of accounting treatment of biological assets from historical costs to fair value so that it can lead to different valuation methods and lack of comparability of financial statements. This research was designed using a case study method with a qualitative approach. The research instrument used was interview techniques and document review. Data analysis was performed using a descriptive qualitative analysis approach. The results showed that the accounting treatment of biological assets owned by PT X was in accordance with PSAK 69. The difference in the accounting treatment of biological assets in oil palm companies after the application of PSAK 69 was the recognition of fresh fruit bunches (FFB) agricultural products that had not been harvested. The results of the study also found that there were no specific guidelines governing the valuation of biological assets so that they could lead to different assessment methods."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Jati Mukti
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis value relevance dari penurunan nilai aset pada perusahaan setelah penerapan PSAK 48 (revisi 2009). Penelitian ini menggunakan model yang dikenal sebagai model valuasi akuntansi yang awalnya diusulkan oleh Ohlson (1995). Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan 140 sampel perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diperoleh kesimpulan bahwa penurunan nilai aset perusahaan tidak memiliki asosiasi yang signifikan dengan nilai pasar ekuitas. Artinya investor dan analis investasi tidak menggunakan informasi nilai penurunan aset untuk mengevaluasi nilai perusahaan atau mengambil keputusan bisnis. Hal ini dapat disebabkan karena nilai penurunan aset yang dicatat perusahaan pada tahun 2012 tidak bersifat material yang hanya bernilai 0,89% dari nilai total aset.

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the value relevance of asset impairment after the implementation of PSAK 48 (revised 2009). This study uses accounting valuation model originally proposed by Ohlson (1995). Using 140 samples of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange after the implementation of PSAK 48 (revised 2009), the results showed that impairment has no significant association with market value of equity. It means that investors and investment analysts do not use asset impairment information in company valuation or in making business decisions. This finding might result from the insignificance of asset impairment during research period which was only 0,89 % of total assets."
2013
S46998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Ricardo
"Laporan ini menganalisis kebijakan akuntansi aset sawit Grup ABC mulai darikapitalisasi biaya pada tanaman belum menghasilkan, setelah umur tiga tahundireklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan. PT AAA melakukan reklasifikasitanaman belum menghasilkan untuk pertama kalinya. Selain itu, PT BBB telahmenyesuaikan salah kapitalisasi biaya pada tanaman belum menghasilkan.Sehingga, kebijakan akuntansi sesuai dengan PSAK 16. Berdasarkan analisisprosedur audit menurut Standar Audit yang berlaku di Indonesia, prosedur audityang dilakukan tidak sesuai dengan SA 200 tentang perikatan audit, kode etikakuntan profesional, dan SA 500 tentang ketepatan bukti. Namun, auditor telahmelakukan prosedur substantif sesuai SA 330 dan SA 520.

This report analyzes the accounting policy of palm asset from capitalization ofexpenses into immature plantation, after three years it is reclassified into matureplantation. PT AAA reclassify its immature plantation for the first time. Besides,PT BBB has adjusted miscapitalization of immature plantation. So, the accountingpolicy is in accordance with PSAK 16. According to audit procedure analysis basedon Indonesian standard on auditing, the audit procedure does not comply with SA200 about audit engagement, code of ethics for professional accountants, and SA500 about evidence accuracy. Nonetheless, the substantive procedures comply withSA 330 and SA 520.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Rizki
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah nilai wajar aset keuangan pada tiga level input hierarki nilai wajar bernilai relevan bagi investor setelah adopsi IFRS 13 tentang pengukuran nilai wajar. Penelitian ini juga mengidentifikasi peran dari mekanisme tata kelola perusahaan meliputi efektivitas dewan, efektivitas komite audit, dan kepemilikan keluarga dalam mepengaruhi relevansi nilai aset keuangan dalam hierarki nilai wajar. Dalam pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan sampel data cross-country negara ASEAN dengan periode observasi sebelum dan setelah adopsi IFRS 13 di masing-masing negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya nilai wajar aset keuangan pada level 2 dan 3 yang bernilai relevan dan meningkat setelah penerapan IFRS 13. Selain itu, efektivitas dewan, efektivitas komite audit, dan kepemilikan keluarga sebagai mekanisme tata kelola perusahaan memperkuat relevansi nilai wajar aset keuangan level 3.

ABSTRACT
This study sheds light on whether all fair values in three levels hierarchy are value relevant to investors post adoption IFRS 13. Specifically, this study examines the effects of family ownership, board effectiveness and audit committee effectiveness as corporate governance mechanisms on the value relevance of fair value assets hierarchy. This study uses ASEAN countries as cross-country sampling data with the observation period from pre and post-adoption IFRS 13 for each countries. The results of this study shows that only fair value assets level 2 and 3 are value relevant to investors and also have increased after adoption IFRS 13. Moreover, the results indicate that family ownership, audit committee and board effectiveness have positive effects on the value relevance of assets fair value level 3.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>