Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206245 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kingkin Fitoriani
"Sebagai salah satu kebutuhan dasar, kepemilikan rumah menjadi puncak dalam siklus kehidupan masing-masing individu. Dengan adanya banyak manfaat atas kepemilikan rumah, berbagai Negara telah melaksanakan bermacam kebijakan, khususnya untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah, tidak terkecuali Pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan fasilitas kredit perumahan yang dikenal sebagai Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan KPR FLPP yang menyediakan suku bunga rendah dan tetap selama masa angsuran. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi karakteristik dominan dalam sebuah rumah tangga yang menentukan kepemilikan rumah khususnya di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Hal ini penting untuk dilaksanakan untuk mendukung perumusan kebijakan perumahan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Menggunakan metode random-effect logistic regression dan data dari Indonesia Life Family Survey IFLS periode 2000-2014, hasil estimasi menunjukan bahwa meningkatnya pendapatan, status menikah, dan umur yang lebih tua meningkatkan kemungkinan kepemilikan rumah. Sementara itu, memiliki rumah yang lain, terdapat tambahan anggota keluarga, memiliki pendidikan yang lebih tinggi, dan tinggal di area perkotaan akan menurunkan probabilita untuk memiliki rumah.

As one of basic needs of every individual, housing has a culmination in its life cycle in an ownership. Knowing the many advantages of home ownerships, many countries have established unique policies, in particular assisting low income people to own their home. The Indonesia government is not an exception. It has introduced the implementation of mortgage facility namely Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan KPR FLPP which provides a fixed and low interest rate along its financing period. This study is conducted to identify which household rsquo s characteristics are dominant in determining home ownership, especially for West Java and East Java Provinces. The issue is important as to design a more effective and well targeted housing development policy. Using a random effect logistic regression and Indonesia Life Family Survey IFLS covering 2000 2014, the estimation shows that increasing income, being married, and older cohorts will likely increase the probability to the ownership. On the other hand, having another house, having additional member of household, being more educated, and living in urban area will likely decrease the likelihood to own a house."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhian Kusumawardhani
"ABSTRAK
Disertasi ini menganalisis implementasi kebijakan difusi teknologi dan proses difusi teknologi di level operasional dalam konteks pemberdayaan UMK melalui iptekda LIPI di beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat dan Jawa Timur selama kurun waktu 2000-2011. Pengalaman pelaksanaan iptekda LIPI dalam melaksanakan kegiatan difusi teknologi di kedua wilayah sangat bermanfaat untuk menentukan pola pemberdayaan UMK melalui difusi teknologi. Guna menunjang hasil analisis, pendekatan post-positivisme dengan metode pengumpulan data secara kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Hasil temuan lapangan menunjukkan bahwa baik aspek isi dan lingkungan kebijakan menentukan keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan difusi teknologi di kedua wilayah penelitian. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar pembelajaran dari studi kasus iptekda LIPI dapat menghasilkan mekanisme difusi teknologi secara bottom-up yang dapat menciptakan para pemimpin opini di daerah yang didukung oleh perubahan sistem pelaksanaan kegiatan difusi teknologi maupun sistem penghargaan bagi para pelaku UMK maupun agen perubah dan lembaga pelaksananya sehingga kebijakan difusi teknologi bagi pemberdayaan UMK tidak lagi dilihat sebagai proyek semata. Disamping itu, penambahan mitra kerjasama yang memiliki kewenangan dan kekuasaan yang lebih besar di tingkat kementerian/lembaga, dinas-dinas terkait, desa, dan asosiasi UMK merupakan strategi bagi aktor-aktor difusi teknologi untuk mengembangkan cakupan penerima manfaat dan keberlanjutannya

ABSTRACT
This dissertation analyzes the implementation of technology diffusion policy and the process of technology diffusion at the operational level in the context o f Micro and Small Enteprises (MSEs) empowerment in several regencies and cities in West Java and Malang Raya during the period of 2000-2001. The experience of the iptekda LIPI implementation in conducting technology diffusion in both areas is useful for determining the design of MSEs empowerment through technology diffusion. To support the results of the analysis, post-positivism approach with qualitative data collection method is employed in this research. The findings indicate that both the aspect of content and policy environment determine the success or failure of the implementation of the technology diffusion policy in the two research contexts. The findings of this research suggest that from the case study of iptekda LIPI, a bottom-up mechanism of technology diffusion which can create opinion leaders supported by the transformation of the implementation system of technology diffusion and remunerations for agents of change and institutions implementing the technology diffusion. Thus, the technology diffusion policy for the empowerment of MSEs is no longer seen merely as a project. Furthermore, the involvement of partners which have bigger authority and power at the level of ministry/institution, related agencies, villages and MSEs association becomes a strategy for the actors of technology diffusion, such as LIPI and universities, to expand the scope of beneficiaries and sustainability."
2016
D2236
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Satrio Utomo P
"Penelitian ini mengkaji desain dan teknologi proses kilang BBM yang dapat mencapai spesifikasi produk sesuai kebutuhan BBM domestik di Indonesia, kelayakan nilai keekonomian proyek pembangunan kilang BBM di Indonesia, dan memetakan besaran risiko dan sensitivitas keekonomian proyek kilang BBM terhadap terhadap harga bahan baku produk di pasar. Teknik pengkajian menggunakan metode simulasi proses teknis, analisis keekonomian menggunakan estimasi parametrik, pemetaan risiko sesuai AS/NZS 4360 serta sensitivitas keekonomian berdasar fluktuasi harga crude oil. Kelayakan nilai keekonomian proyek pembangunan kilang BBM di Indonesia kapasitas 300 kbpd menggunakan pemrosesan primer dan sekunder dengan nilai investasi 9.289 juta $, menguntungkan dengan nilai keekonomian berupa NPV sebesar 41.306 juta $, IRR sebesar 13,8 %, dan PBP 9 (sembilan) tahun selama 30 (tiga puluh) tahun masa manfaat aset. Besaran risiko paling signifikan dalam proyek pembangunan kilang BBM di Indonesia adalah Pengadaan Lahan, Persetujuan desain oleh pemangku kepentingan, Perizinan lingkungan dari pemerintah, Perubahan regulasi dari pemerintah, dan Wanprestasi Kontraktor. Sensitivitas keekonomian proyek kilang BBM di Indonesia terhadap harga bahan baku produk di pasar ditunjukkan pada kenaikan harga umpan 2%, IRR proyek menyentuh MARR. Kemudian, pada kondisi harga minyak tertinggi yang tercatat, proyek masih bisa memberikan pengembalian yang menguntungkan karena NPV tidak pernah menyentuh 0 (nol).

This research studies the probable process design and technologies for fuel refinery that can achieve product specification to meet domestic fuel demand in Indonesia, economics feasibility for building fuel refinery in Indonesia, and to register known risks and economics sensitivities of fuel refinery projects concerning crude oil prices as the main material intake in the market. The study conducted technical process simulation, economics analysis using parametric estimate, risk mapping as per AS/NZS 3460, followed by economics sensitivity analysis in crude oil price fluctuation. Economics feasibility for Fuel Refinery Development in Indonesia with a capacity of 300 kbpd using primary and secondary processing and total investment cost of 9.289 million $ is profitable with the economics parameter of NPV 41.306 million $, IRR 13,8% and PBP 9 (nine) years over 30 (thirty) years of asset lifetime. The most significant risk on the project is Land Procurement, Design approval from the stakeholders, Environmental Permit from the Government, Regulations changes from the Government, and Contractor Default of Agreement. Economics sensitivity of the project against raw materials market price is concluded at feed price increases at 2%, and project IRR touches the MARR. When the oil price soars on the highest price on the note, the project still could give profitable returns because the NPV never touches 0 (zero)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Anwarid Ardans Pratama
"Bayi usia dibawah satu bulan termasuk kedalam kategori usia dengan risiko gangguan kesehatan paling tinggi, risiko tersebut dapat berakibat fatal yaitu kejadian kematian apabila tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai. Kematian neonatal di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Barat tersebut pada tahun 2022 mencapai 38,38% dari jumlah kematian neonatal pada tingkat nasional. Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selama 4 tahun cenderung meningkat, dengan peningkatan terbesar terjadi di Tahun 2022 dengan peningkatan sebesar 16% dibandingkan Tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan AKN yang dipengaruhi oleh kondisi spasial di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2022. Penelitian berdesain studi ekologi dengan unit analisis 105 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang dianalisis merupakan data agregat yang bersumber dari data sekunder berupa Profil Kesehatan Provinsi Tahun 2022 dan hasil Susenas Tahun 2022 yang dipublikasikan oleh BPS. Pemodelan dengan metode GWR diketahui bahwa dari 6 variabel yang dianalisis dalam model, terdapat 3 variabel yang berpengaruh signifikan secara statistik dengan AKN yaitu variabel BBLR, kerapatan jalan, dan KN lengkap.

Babies aged under one month are included in the age category with the highest risk of health problems, this risk can have fatal consequences, namely death if they do not receive adequate health services. Neonatal deaths in Central Java Province, East Java Province and West Java Province in 2022 will reach 38.38% of the number of neonatal deaths at the national level. In the Yogyakarta Special Region Province, it has tended to increase over the past 4 years, with the largest increase occurring in 2022 with an increase of 16% compared to 2021. The aim of this research is to determine the determinants of AKN which are influenced by spatial conditions in the Provinces of Central Java, East Java, Java West and Special Region of Yogyakarta in 2022. The research has an ecological study design with analysis units of 105 districts/cities in the Provinces of Central Java, East Java, West Java and the Special Region of Yogyakarta. The data analyzed is aggregate data sourced from secondary data in the form of the 2022 Provincial Health Profile and the results of the 2022 Susenas published by BPS. Modeling using the GWR method shows that of the 6 variables analyzed in the model, there are 3 variables which have a statistically significant effect on AKN are the variables LBW, road density, and complete neonatal visit."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattinasarany, Indera Ratna Irawati
"ABSTRAK
Tujuan disertasi untuk melakukan kategorisasi kelas sosial dan analisis mobilitas sosial. Kategorisasi kelas menggunakan model socio-economic index dari Duncan dan class categories dari Goldthorpe. Mobilitas sosial dianalisis dengan mobilitas absolut, relatif, dan faktor-faktor yang berpengaruh pada mobilitas naik. Konsep yang digunakan adalah kelas, kategorisasi kelas, dan mobilitas sosial. Metode penelitian berupa data sekunder IFLS dan wawancara mendalam. Temuan mobilitas absolut berupa kecenderungan kesamaan kelas responden dengan orang tua. Mobilitas kelas teratas dan terendah sangat terbatas, sedangkan pada empat kelas lainnya terjadi peluang mobilitas naik. Hasil mobilitas relatif menunjukkan rendahnya kecairan sosial. Faktor jender, usia dan pendidikan berpengaruh pada mobilitas naik.

ABSTRACT
The dissertation purposes are to construct categorization of social class and analysis of social mobility. Class categorization uses Duncan?s socio-economic index and Goldthorpe?s class categories models. Social mobility is analyzed by absolute- and relative mobility, and factors affecting upward mobility. Concepts of class, class categorization, and social mobility are utilized in the study. Research methods used are secondary data of IFLS and in-depth interview. The findings include a tendency for social class similarity between respondents and parents, a limited chance of mobility among the highest and lowest classes, and an upward mobility in other classes. The data also indicates low level of social fluidity. Gender, age and education are factors that affect upward mobility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
D1354
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Windu Santoso
"ABSTRAK Pengelolaan pasien hipertensi di rumah sakit masih dominan pada upaya farmakologi.
Konseling keperawatan (KP) sebagai upaya non farmakologi belum optimal. Pasien
hanya mengandalkan obat dokter dan tidak mengubah gaya hidup sehat. Asuhan
komprehensif dibutuhkan untuk menghindari dampak seperti penyakit jantung, stroke,
gagal ginjal dan kematian dini. Besarnya biaya perawatan merupakan masalah serius.
Konseling keperawatan diharapkan dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Tujuan penelitian untuk mengetahui prediktor pelaksanaan konseling keperawatan pada
pasien hipertensi. Metode survey crossectional dengan kuesioner pada 200 perawat.
Analisis menggunakan uji chi-square, regresi logistik berganda. Ada hubungan yang
signifikan antara kemampuan konseling p value=0.001, pemahaman informasi p
value=0.001, dukungan dan sistem kualitas p value=0.000, kondisi lingkungan p
value=0.000 dengan pelaksanaan konseling keperawatan. Umur p value= 0,250, jenis
kelamin p value= 0,57, pengalaman kerja p value= 0,177 dan pendidikan terakhir p
value=0,583, tidak terdapat hubungan signifikan. Lingkungan dan dukungan sistem
kualitas merupakan prediktor utama. Kondisi lingkungan dan dukungan yang baik, 8 kali
lebih baik pada konseling keperawatan. lingkungan yang didukung dengan infrastruktur
dan fasilitas yang baik sangat mendukung terlaksananya konseling keperawatan.

ABSTRACT
Hypertensive Patients in hospitals in East Java, Indonesia
Counsellor :Agung Waluyo, Mustikasari, Ede Surya Darmawan
Management of hypertensive patients in hospitals is still dominant in pharmacological
efforts. Nursing counseling (KP) as a non-pharmacological effort is not optimal. Patients
only rely on doctor's medication and do not change their healthy lifestyle.
Comprehensive care is needed to avoid impacts such as heart disease, stroke, kidney
failure, and premature death. The cost of treatment is a serious problem. Nursing
counseling is expected to change lifestyle to be healthier. The aim of the study was to
determine the predictors of the implementation of nursing counseling in hypertensive
patients. Crossectional survey method with questionnaires on 200 nurses. Analysis using
the chi-square test, multiple logistic regression. There is a significant relationship
between expertise and skills p-value = 0.001, giving information p-value = 0.001,
support and quality systems p-value = 0.000, environment p-value = 0.000 with the
implementation of nursing counseling. Age p value= 0,250, gender p-value = 0,583,
work experience p value= 0,177 and education p-value=0,583 there is no significant
relationship. Environment and quality system support are the main predictors. Good
environmental conditions and support, 8 times better in nursing counseling. the
environment which is supported by good infrastructure and facilities strongly supports
the implementation of nursing counseling
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
D2546
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Ashari
"ABSTRAK
Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah terdapat urusan-urusan pemerintahan yang merupakan urusan Pemerintah yang tidak dapat dilaksanakan oleh daerah, urusan pemerintahan itu meliputi, Politik Luar Negeri, Pertahanan, Keamanan, Yustisi, Moneter dan Fiskal Nasional, dan agama. Urusan pemerintahan ini menjadi sepenuhnya urusan Pemerintah dan dapat dilimpahkan sebagian kewenangannya kepada wakil Pemerintah di daerah. Dalam hal urusan agama, kepala daerah tidak berwenang untuk mengeluarkan surat keputusan mengenai urusan agama, kecuali urusan agama tersebut telah dilimpahkan kepada wakil pemerintah didaerah dan/atau menugaskannya kepada daerah otonom.

ABSTRACT
According to Law No. 32 of 2004 on Regional Government affairs of government there which is a government affairs that can not be implemented by the region, it includes government affairs, Foreign Policy, Defense, Security, Justice, The National Monetary and Fiscal Policy, and Religion. It became fully government affairs and government affairs may be delegated some authority to the Government representative in the region. In terms of religious affairs, regional heads are not authorized to issue a decree on religious affairs, except in matters of religion has been delegated to the government representative in the area and/or delegated to the autonomous regions."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S411
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putra A. Samuel
"ABSTRAK
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pengangguran adalah penduduk yang selama
seminggu terakhir tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan, atau
mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan,
karena merasa putus asa, atau sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja.
Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah perbandingan jumlah
pengangguran terhadap angkatan kerja. Pengangguran adalah suatu masalah yang
serius bagi suatu negara. Tingkat Pengangguran Terbuka di Pulau Jawa, khususnya
Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur beragam. Di Jawa Barat TPT cenderung
tinggi, sedangkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur TPT cenderung rendah. Pada
skripsi ini akan dimodelkan TPT di ketiga daerah tersebut, menggunakan tingkat
pendidikan, kesehatan, PDRB, jumlah penduduk serta status pernikahan sebagai
variabel penjelas, faktor spasial juga diperhatikan karena jarak antar
kabupaten/kota yang berdekatan, akan mengakibatkan TPT cenderung berkorelasi.
Data yang digunakan adalah data sekunder bersumber dari BPS. Data akan
dianalisis menggunakan uji Moran I, untuk mengetahui tingkat dependensi spasial,
dan metode Spatial Autoregressive untuk mengetahui variabel-variabel yang
signifikan mempengaruhi TPT di ketiga daerah tersebut dan besar pengaruh faktor
spasialnya. Hasil yang diperoleh, variabel proporsi penduduk menikah, rate
penyakit, dan jumlah penduduk merupakan variabel yang signifikan
mempengaruhi TPT. Pada ketiga daerah tersebut, juga akan diteliti kabupaten/kota
manakah yang memiliki TPT tertinggi menggunakan metode Spatial Scan
Statistics. Hasil yang diperoleh, terdapat 22 kabupaten/kota yang merupakan
kelompok daerah dengan TPT paling tinggi (Most likely cluster) pada area
penelitian, 2 kabupaten/kota yang merupakan kelompok daerah dengan TPT paling
tinggi di daerah Jawa Barat, 1 kabupaten/kota yang merupakan kelompok daerah
dengan TPT paling tinggi di daerah Jawa Tengah, dan 15 kabupaten/kota yang
merupakan kelompok daerah dengan TPT paling tinggi di daerah Jawa Timur.

ABSTRACT
According to Badan Pusat Statistik (BPS), unemployment is the population that did
not work but looking for work, or preparing for a business, or find it is impossible
to get a job (in despair), or have been accepted to work but have not started
working over the past week. Unemployment Rate (TPT = Tingkat Pengangguran
Terbuka) is the ratio of the number of unemployed to the labor force.
Unemployment Rates in Java, especially in West Java, Central Java, and East Java
are diverse. In West Java TPT tends to be high, whereas in Central Java and East
Java TPT tends to be low. The objectives of this study is modeling the TPT in
those three regions, using rate of disease, infant mortality rate, educational level,
population size, proportion of married people, and GDRP as explanatory variables.
Spatial factors are also considered in the modeling since the closer the distance, the
higher the correlation. This study uses the secondary data from BPS. The data will
be analyzed using Moran I test, to obtain the information about spatial dependence,
and Spatial Autoregressive method to obtain information, which variables are
significant affecting TPT and how great the influence of spatial factors. The result
is, variables proportion of married people, rate of disease, and population size are
related to TPT significantly. In all three regions, will also be investigated
districts/cities which has the Hotspot of TPT using Spatial Scan Statistics Method,
that is 22 districts/cities as a regional group with the highest TPT (Most likely
cluster) in the study area, 2 districts/cities as a regional group with the highest TPT
in West Java, 1 district/city as a regional groups with the highest TPT in Central
Java, and 15 districts/cities as a regional group with the highest TPT in East Java."
2015
S61131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Yudhistira
"Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat global yang sampai saat ini masih perlu memperoleh perhatian penting terutama di negara-negara berkembang. Indonesia perlu menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Sebanyak 108 kabupaten/kota di Provinsi Banten, Jawa Barat, jawa Tengah dan Jawa Timur termasuk lokasi fokus intervensi percepatan penurunan stunting terintegrasi tahun 2023 dengan skema percepatan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui visualisasi dashboard data wilayah berisiko stunting dikaitkan dengan pola asuh, faktor lingkungan, faktor akses pelayanan kesehatan, penyakit infeksi dan BBLR di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur tahun 2021. Penelitian ini merupakan studi ekologi dengan unit analisis di tingkat kabupaten/kota dan menggunakan data sekunder berupa data agregat hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 yang diperoleh dari BKPK Kemenkes RI. Hasilnya dashboard yang dibuat dapat menyajikan data pemetaan sebaran risiko stunting dikaitkan dengan pola asuh, faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, penyakit infeksi dan BBLR. Selain itu juga menyajikan data dan grafik variabel di tingkat kabupaten/kota yang interaktif, serta menyajikan simulasi prevalensi stunting yang dihubungkan dengan variabel yang signifikan berhubungan dengan stunting pada penelitian ini.

Stunting is one of the global public health problems that still needs important attention, especially in developing countries. Indonesia needs to reduce the prevalence of stunting to 14% by 2024. A total of 108 districts/cities in the provinces of Banten, West Java, Central Java and East Java are included in the focus locations of the integrated stunting reduction acceleration intervention in 2023 with a special acceleration scheme. This study aims to describe the dashboard visualization of data on areas at risk of stunting associated with parenting, environmental factors, health service access factors, infectious diseases and LBW in Banten, West Java, Central Java and East Java Provinces in 2021. This research is an ecological study with a unit of analysis at the district / city level and used secondary aggregated data of the 2021 Indonesian Nutrition Status Study (SSGI) obtained from the BKPK Kemenkes RI. As a result, the dashboard created can present data mapping the distribution of stunting risk associated with parenting, environmental factors, health service factors, infectious diseases and LBW. In addition, it also presented data and graphs of variables at the interactive district / city level, and presented a simulation of the prevalence of stunting associated with variables that were significantly associated with stunting in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Anggraini
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi harga tanah
yang dikaitkan dengan karakteristik spasial perkotaan di salah satu kota terpadat
di Indonesia yaitu Surabaya. Menggunakan pendekatan harga pasar, penelitian ini
mencakup 14 spasial variabel dan 4 non spasial variabel. Hasil dari penelitian
menunjukkan jarak dari pusat kota merupakan variabel penentu harga tanah di
Surabaya. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang
mengambil kasus di Boston, Dallas dan Jakarta. Akan tetapi, nilai R2 dari hasil
regresi harga tanah dan pusat kota cukup kecil yang menunjukkan bahwa struktur
kota di Surabaya mengikuti kota polisentris atau kota multi-nuclei. Hal tersebut
juga mengkonfirmasi bahwa terdapat desentralisasi di aktivitas ekonomi
perokotaan.
Principal component analysis (PCA) digunakan karena terdapat
multicolllinearity. Hasil regresi dengan PCA menunjukkan bahwa terdapat 4
independen variabel yang significant yaitu PCA 1 (pusat kota), PCA 4 ( periphery
area), zoning untuk industri dan jalan kolektor. Selain periphery area, hasil-hasil
yang lain didukung oleh analisis deskripsi dan penelitian sebelumnya. Hal
tersebut dimungkinkan karena PCA 2 menliputi variabel-variabel yang naik dan
turun dengan jarak. Harga tanah di variabel-variabel sekitar pusat kota atau PCA 1
cenderung semakin turun jika semakin jauh dari pusat kota. Untuk variabel
zoning, koefisien area industri memiliki tanda negatif yang menandakan bahwa
zoning ini memiliki nilai yang lebih murah dibandingkan untuk zona
perdagangan/jasa. Koefisien untuk jalan kolektor memiliki tanda positif
mengindikasikan bahwa bidang tanah di tepi jalan dihargai lebih mahal
dibandingkan berlokasi dekat jalan lokal.

ABSTRACT
This paper aims to examine the determinants of land prices linked to the
spatial pattern of urban area in one of the largest city in Indonesia that is
Surabaya. By using market-prices approach, this research incorporates 14 spatial
variables and 4 non-spatial variables. The findings indicate that proximity to city
centre is still significant in determining land prices in Surabaya. It fits with
empirical findings from previous study such as Boston Dallas and Jakarta.
Nevertheless, the R-squared of land prices and CBD is quite small indicating the
urban structure in this city likely follow the polycentric city or multi-nuclei city. It
also confirms that there is a decentralisation in urban economic activities in
Surabaya.
Due to multicollinearity problem, regression in this research using four
principal components. The result show that there are four significant independent
variables which are first principle component (central area), fourth principle
component (outer area), zoning for industry and collector road. Beside outer area,
all the results can be supported by the descriptive analysis and previous studies. It
is likely because the second component the consist of variables that tend to fall
and rise with distance. In addition, land prices in central area tend to decline with
distance. In term of zoning, industrial area has negative sign implying that this
zoning has lower prices compared to trading/service zone. Coefficient for
collector road has positive sign indicating that land plot in front of this road is
appreciated higher values than located near local road."
2013
T39379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>