Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172693 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Najah Syamiyah
"Cakupan ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatanmasih rendah. Sementara itu pendidikan tentang ASI eksklusif kepada masyarakat harusterus dilakukan karena dapat memberikan informasi penting untuk calon ibu dan keluarga.Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui dukungan tenaga kesehatan terhadap perilakupemberian ASI Eksklusif pada Ibu bayi usia 0-5 bulan 29 hari di Posyandu WilayahPuskesmas Kecamatan Mampang Prapatan.Penelitian dengan disain cross sectional ini dilakukan terhadap 250 ibu bayi yangterdaftar di posyandu yang diwawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Didapatkanbahwa peluang kelompok ibu yang mendapatkan dukungan tenaga kesehatan dengan baikuntuk memberikan ASI eksklusif adalah 1,547 CI 95 1,023-2,339 kali lebih besardibandingkan dengan kelompok ibu yang kurang mendapatkan dukungan dari tenagakesehatan. Dapat disimpulkan, jika Ibu mendapatkan 4 atau lebih dari 5 perlakuandiantaranya konseling ASI saat ANC, dilakukan IMD, dirawat gabung bersama bayi,bayinya tidak diberikan makanan dan minuman selain ASI selama masa perawatan, sertaibu pernah mendapatkan penyuluhan, maka pelungnya untuk memberikan ASI eksklusiflebih besar dibandingkan dengan ibu yang hanya mendapatkan 0-3 perlakuan tersebut.Diharapkan kepada penyedia layanan kesehatan Ibu dan anak dapat menetapkan kebijakanterkait pelayanan manajemen laktasi.

The coverage of exclusive breastfeeding in Mampang Prapatan Public HealthCenter was still low. Meanwhile, education about exclusive breastfeeding to the communityshould continue to be done because it can provide important information for prospectivemothers and families. Then conducted a study to determine the support of health workers toexclusive breastfeeding behavior on the mother of the infant 0 5 months 29 days inPosyandu of Mampang Prapatan Public Health Center.A cross sectional study was conducted on 250 infant mothers enrolled inposyandu who were interviewed using a structured questionnaire. It was found that thematernal group opportunity that had good health support to provide exclusivebreastfeeding was 1.547 95 CI 1.023 2.339 times greater than women with less supportfrom health personnel. It can be concluded that if the mothers get 4 or more of 5 treatmentssuch as breastfeeding counseling during ANC, early breastfeeding initiation, treatedtogether with baby, the baby was not given any food and drinks other than breastmilkduring the treatment period, and the mother has got counseling, then theirs opportunities togive exclusive breastfeeding was greater than mothers who only got 0 3 of thesetreatments. It is expected that Mother and child health providers can establish policiesrelated to lactation management services. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Auliawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pemberian ASI Eksklusif dan faktor-faktor yang berpotensi di Wilayah Kerja Puskesmas Bruno Kabupaten Purworejo tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus dan metode pengumpulan data wawancara mendalam terhadap 8 ibu yang memberi ASI secara Eksklusif dan tidak, 8 suami, 6 care giver, dan 2 penolong persalinan. Baik ibu yang memberikan ASI secara Eksklusif maupun tidak kebanyakan berusia sekitar 21 tahun. Sebagian ibu yang memberikan ASI Eksklusif bekerja paruh waktu sedangkan semua ibu yang tidak ASI Eksklusif tidak bekerja. Ibu yang memberikan ASI secara Eksklusif berpengetahuan tentang ASI lebih baik dibanding ibu tidak ASI Eksklusif. Ibu ASI Eksklusif setuju bila bayi disusui hingga 2 tahun dan tidak setuju bila bayi kurang dari 6 bulan diberi susu formula sedangkan ibu tidak ASI Eksklusif bersikap sebaliknya. Hanya keluarga ibu tidak ASI Eksklusif yang menyuruh ibu memberikan susu formula atau makanan lainnya pada bayi kurang dari 6 bulan. Ibu ASI Eksklusif mendapat banyak informasi dan pelatihan terkait pemberian ASI Eksklusif dari bidan dan dokter, sementara ibu tidak ASI Eksklusif hanya mendapatkan nasihat dari bidan.

The aims of this study is to analyze exclusive breastfeeding practice and its potential factors in working area of Bruno PHC, Purworejo, 2014. Qualitative approach with case study design and in-depth interview methods was used to collect data from 8 mothers of baby 7-12 months and their husbands, 6 care givers and 2 midwives. Majority of mothers who did exclusive breastfeeding and did not were around 21 years old. Mothers who did exclusive breastfeeding have better education level and part-time worked, while the other have not worked. Mothers who breastfeed exclusively had good knowledge on breastfeeding and agreed to continue breastfeed their child up to 2 years. Contrary mothers who did not exclusive breastfeeding disagreed to breastfeed up to 2 years and agreed on giving formula milk and other foods to under 6 months baby, because they got suggestion from their families. Mothers who did exclusive breastfeeding get a lot of information and training about breastfeeding from midwife and doctor, but the other only get an advices from midwife.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabtini Ika Putri
"Asupan energi ibu merupakan salahsatu faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah asupan energi ibu menyusui pada bulan pertama dan pada bulan ke enam serta faktor yang berhubungan dengan pemberian air susu ibu (ASI) . Penelitian ini desain crossectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei–Juni 2018 pada ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang terdaftar di Posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Merdeka. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung menggunakan kuesioner. Data asupan energi ibu diperoleh dengan mengisi lembar food frequency Questionaire (FFQ). Tehnik pengolahan data dilakukan secara analisis univariat,  bivariat dan  multivariate . Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 50,9% responden memberikan ASI predominan. Rata-rata asupan energi ibu pada bulan pertama sebanyak 2291,6  kkal sedangkan pada bulan ke enam sebanyak 1982,31, terjadi penurunan asupan energi sebesar 309,29 kkal. Konsumsi energi pada bulan ke enam menjadi faktor yang paling dominan terhadap pemberian ASI predominan. Selama 6 bulan dengan nilai OR: 3,4(95% CI:1,254-9,258) setelah dikontrol dengan variabel lain. Artinya ibu dengan asupan energi yang cukup berpeluang 3,4 kali untuk memberikan ASI predominan selama 6 bulan dibanding ibu dengan asupan energi kurang. Berdasarkan penelitian ini perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dengan konseling informasi dan edukasi (KIE) terkait permberian ASI serta asupan makan dan gizi pada ibu menyusui

Mother’s energy intake is one of the factors that influence the success of breastfeeding. This study aims to determine the amount of energy intake in the first month and in the sixth month of lactating mothers as well as factors related to 6 months of breastfeeding. This study uses quantitative approach with crossectional design. This study was conducted on May-June 2018 to mothers with babies 6 to 12 months old and enrolled in Posyandu which located in the working area of community health care Merdeka. Data collection was done by direct interview using questionnaire. The data of mother’s energy intake was obtained by filling the Food Frequency Questionaire (FFQ). Data processing by univariate, bivariate and multivariate analysis (logistic regression analysis). The results showed that 50.9% of respondents gave predominant breastfeeding. The average mother's energy intake in the first month was 2291.6 kcal while in the sixth month was 1982.31 kcal , there was a decrease of energy intake 309,29 kcal. Energy consumption in the sixth month is the most dominant factor in predominant breastfeeding. For 6 months with OR value: 3.4 (95% CI: 1,254-9,258) after being controlled with other variables. This means that the mother with a sufficient energy intake 3.4 times likely to give predominant breastfeeding for 6 months compared to mothers with less energy intake. Based on this study, it is necessary to increase the knowledge with information and education counseling (IEC) related to breastfeeding as well as food and nutrition intake of breastfeeding mothers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisaa
"Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Bulili hanya berkisar 37,7%. Ini sangat jauh dari terget SPM 80%. Rendahnya cakupan ASI Eksklusif akan memberi dampak pada peningkatan AKB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pemberian ASI Eksklusif dan determinannya di wilayah kerja Puskesmas Bulili. Penelitian menggunakan desain cross sectional, pengumpulan data melalui pengisian kuisioner online pada 111 ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bulili. Hasil penelitian menunjukkan 40,5% ibu yang memberikan ASI Eksklusif. Pengetahuan, sikap, dukungan suami, dukungan mertua, dan dukungan kader kesehatan berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif. Dukungan suami merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif.

Exclusive breastfeeding coverage in Bulili Health Center is only around 37,7%, very far from the target of SPM 80%. The low coverage of exclusive breastfeeding will have an impact on increasing IMR. The aim of this study is to investigate the exclusive breastfeeding practices and its determinant in working area of Bulili Health Center in Palu City. Cross sectional design, and self-administered online questionnaire on 111 mothers who have babies aged 6-24 months in working area of Bulili Health Center. The results showed that exclusive breastfeeding mothers was 40,5%. Knowledge, attitude, husband's support, in-laws' support, and health cadre's support are related to exclusive breastfeeding. Husband's support was a dominant factor associated with exclusive breastfeeding practices."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Mastan
"Meskipun manfaat dari ASI eksklusif sudah tidak diragukan lagi, cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah, yaitu hanya 42% pada tahun 2012. Pekerjaan ibu terbukti merupakan faktor yang berisiko tinggi untuk menghambat ibu memberikan ASI eksklusif. Maka dari itu, penelitian ini berusaha menggunakan konsep positive deviance untuk menelusuri faktor determinan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada kelompok ibu yang memiliki risiko tinggi untuk tidak ASI eksklusif, yaitu ibu bekerja. Penelitian dengan metode cross-sectional ini menganalisis data sekunder dari 376 ibu bekerja dengan bayi usia 0-5 bulan di Indonesia pada SDKI tahun 2017. Analisis dengan uji chi-square dan regresi logistik ganda dengan confidence interval 95% dilakukan untuk menganalisis faktor yang berhubungan signifikan dengan pemberian ASI eksklusif. Di antara 376 ibu yang bekerja, 45,5% nya diidentifikasi sebagai pelaku positive deviance, yang berhasil memberikan ASI eksklusif. Pada analisis multivariat, ditemukan kunjungan ANC, kunjungan PNC, dan status ekonomi sebagai faktor yang berhubungan secara signifikan dengan pemberian ASI eksklusif di antara ibu bekerja. Kunjungan ANC merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan ASI eksklusif dengan OR 1,831 (95% CI: 1,075-3,118). Perilaku melakukan kunjungan ANC dan PNC, termasuk mendapatkan edukasi dan konseling terkait menyusui dari petugas kesehatan saat kunjungan tersebut dapat mendukung pemberian ASI eksklusif di antara ibu bekerja di Indonesia.
Despite the fact that exclusive breastfeeding brings a lot of benefits for infants and mothers, breastfeeding rates in Indonesia remains low, which is only 42% in 2012. Maternal employment is proven to be the highest risk in preventing mothers to breastfeed exclusively. The objective of this study was to apply the positive deviance concept to explore the determinant factors of the success of exclusive breastfeeding among working mothers in Indonesia. This cross-sectional study included data on 376 working mothers with 0-5 months old infants in Indonesia from SDKI 2017. Chi-square test and multiple logistic regression with 95% confidence intervals were applied to analyze factors that were significantly associated with exclusive breastfeeding. Among 376 working mothers, 45,5% were identified as positive deviants, who succeded in exclusive breastfeeding. In multivariate analysis, ANC visits, PNC visits, and economic status were found to be factors that were significantly associated with exclusive breastfeeding among working mothers. ANC visits were the dominant factor associated with exclusive breastfeeding with OR 1,831 (95% CI: 1,075-3,118). ANC visits and PNC visits, including getting breastfeeding education and counseling from health professionals in each visit are important in helping working mothers succeed in breastfeed exclusively."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gurning, E. Marlinawati
"Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan telah terbukti memiliki banyak manfaat dan terbukti 14 kali lebih mungkin untuk bertahan hidup dalam enam bulan pertama kehidupan dibandingkan anak yang tidak disusui. Namun Angka Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia hanya 52%, masih jauh dari target yaitu 80%. Gambaran deskriptif ASI eksklusif dari bulan pertama sampai ke enam mengalami penurunan besar akibat insiden pemberian makanan tambahan selain ASI. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran durasi ASI eksklusif, pengaruh konseling kehamilan dan IMD terhadap periode insiden pemberian makanan tambahan pada bayi. Analisis data sekunder dari survei demografi kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2017. Sampel sebanyak 2.094 responden yang memenuhi syarat inklusi (wanita usia subur 15-49 tahun memiliki anak terakhir yang berumur < 6 bulan sampai survei. Analisis dengan survival yang menjadi waktu sebagai variabel penting. Hasil: Responden yang tidak melaksanakan IMD berpeluang lebih cepat memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi 1,2 dibandingkan responden yang melaksanakan IMD; berpeluang lambat memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi. Hasil analisis responden yang melakukan konseling bepeluang sama dengan responden yang tidak melakukan konseling dalam memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi.  Inisiasi menyusui dini berpengaruh terhadap peride insiden pemberian makanan tambahan selain ASI, namun tidak ada pengaruh pada responden yang menerima konseling.

Exclusive breastfeeding for 6 months has proven to have many benefits and has been proven 14 times more likely to survive in the first six months of life than non-breastfed children. But the Exclusive ASI Coverage Rate in Indonesia is only 52%, still far from the target of 80%. The description of exclusive breastfeeding from the first to the sixth month experienced a large decrease due to the incidence of supplementary feeding in addition to breast milk. The study aimed to determine the description of the duration of exclusive breastfeeding, the influence of pregnancy counseling and IMD on the incidence period of supplementary feeding to infants. Analysis of secondary data from the Indonesian health demographic survey (up to 2017.) A sample of 2,094 respondents who met the inclusion requirements. Analysis with survival made time as an important variable. Respondents who did not carry out IMD had a chance to give additional food more quickly than breast milk to 1.2 infants compared to respondents who implemented IMD have a chance to give babies extra food other than breast milk. The results of the analysis of respondents who did opportunity counseling were the same as respondents who did not do counseling in providing additional food other than breast milk to infants. Early breastfeeding initiation influences the incidence of supplementary feeding in addition to breast milk, but there was no effect on respondents who received counseling."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Sandora
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor predisposisi,
faktor pendukung, dan faktor penguat yang berhubungan dengan pemberian ASI
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Patamuan Kabupaten Padang Pariaman
Propinsi Sumater Barat Tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuntitatif
dengan menggunakan desain Cross Sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa proporsi responden yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya
cakupannya masih rendah sebesar (13,8%). Terdapat hubungan yang bermakna
antara pendidikkan, pengetahuan, kebiasaan pemberian makanan pendamping ASI
dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Diharapkan dinas
kesehatan agar memperbanyak informasi mengenai ASI eksklusif dan tokoh
masyarakat lebih membantu masyarakatnya dalam pemberian ASI secara eksklusif.

ABSTRACT
The purpose of this study is to know predisposing factors , contributing
factors, and reinforcing factors related with the giving of exclusive breastfeeding
in Patamuan public health centre sub province Padang Pariaman Province West
Sumatera in 2011. This study was a kuntitatif study by using Cross Sectional
design. Result of this study indicates that proportion of responden giving
exclusive breastfeeding to their baby the coverage still be low that equal ( 13,8%).
There is relationship having a meaning between educators, knowledge, giving
habit of associate food breastfeeding and family support from giving of exclusive
breastfeeding. Expected on duty health to multiply information about exclusive
breastfeeding and elite figure is more assistingly the public in giving of
breastfeeding exclusively."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Yuliana
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Namun, capaian ASI eksklusif Indonesia relatif rendah yaitu berkisar 30-50%. Penelitian ini bertujuan untuk menilai durasi menyusui di antara wanita usia reproduksi di Indonesia dan untuk mengidentifikasi determinan yang terkait dengan durasi ASI eksklusif pada tingkat individu dan kelompok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 1109 ibu dari bayi usia 1-5 bulan. Data diperoleh dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017 dan dianalisis menggunakan analisis survival. Estimasi Kaplan Meier menunjukkan bahwa probabilitas kumulatif kelangsungan bayi disusui tanpa pemberian tambahan makanan/minuman lainnya yaitu 22,9% dengan median time yaitu 5 bulan. Analisis regresi cox extendend menunjukkan bahwa ibu yang bekerja, tidak inisiasi menyusui dini dan status ekonomi menengah adalah penentu yang mempengaruhi penghentian pemberian ASI tanpa tambahan makanan/minuman lainnya lebih awal. Prediktor utama penghentian adalah ibu bekerja pada waktu pengamatan kurang dari 3 bulan (HR=1,35 95% CI 1,05 – 1,73). Program promosi menyusui eksklusif di Indonesia harus memberikan perhatian khusus kepada ibu yang bekerja dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.

The World Health Organization recommends at least 6 months of exclusive breastfeeding (EBF). In fact, the rate of exclusive breastfeeding in Indonesia is relatively low, which is around 30-50%.This study was aimed to assess the duration of breastfeeding among women of reproductive age in Indonesia and to identify determinants associated with duaration of exclusive breastfeeding at the individual and group levels. This study used a cross-sectional design with a sample of 1109 mothers of infants aged 1-5 months. Data were obtained Indonesian Health Demographic Survey 2017 and analyzed using survival analysis. The Kaplan-Meier survival estimate showed that the cumulative survival probability breastfeding without supplementary feeding was low (22.9%) with a median time survival of 5 months. Cox extendend regression analysis showed that working mothers, no early initiation of breastfeeding and middle economic status were significant determinants of early cessation of breastfeeding without supplementary feeding. The main predictor of cessation was working mothers at observation times of less than 3 months (HR=1.35 95% CI 1.05 – 1.73). Then, we recommend that the exclusive breastfeeding-promotion programs in Indonesia should give special attention to working mothers and create a supportive work environment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Desmita
"ASI merupakan makanan terpenting bagi bayi. Persentase ibu yang menyusui mengalami penurunan meskipun sudah diketahui bahwa ASI banyak manfaatnya. Penelitian sebelumnya telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lama pemberian ASI pada ibu bekerja, namun penelitian tersebut dirasa belum konklusif. Ibu bekerja sebagai salah satu golongan ibu yang memberikan ASI mempunyai masalah tersendiri yang mempengaruhi lama pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi ibu bekerja sebagai pegawai negeri sipil yang berkaitan dengan lama pemberian ASI serta faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan metode wawancara dan pengisian kuesioner. Subyek yang diteliliti adalah ibu-ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di beberapa kantor dan rumah sakit pemerintahan di Jakarta dalam jangka waktu Mei hingga Juni 2009. Penelitian ini melibatkan 88 subyek yang memenuhi kriteria penelitian. Lalu dilakukan uji statistik Chi-Square yang menunjukan adanya hubungan antara lama pemberian ASI dengan faktor dukungan suami (p=0,025). Serta dilakukan uji statistik Kolmogorov-Svirnov yang menunjukan adanya hubungan antara lama pemberian ASI dengan faktor pengetahuan ibu mengenai ASI (p=0,029). Disimpulkan bahwa proporsi ibu bekerja yang menyusui kurang dari empat bulan adalah 25%, selama empat hingga enam bulan 14,8%,dan menyusui lebih dari enam bulan adalah 60,2% .

Breastmilk is the best food for babies. Although the advatages of breastmilk are well known, the percentage of breastfeeding mother keep on declining. Prior research had assess factors that could affect breastfeeding period in working mother, but that research was not adequate. The purpose of this research is to know the proportion of working mother as a civil servant in association with breastfeeding period and other associated factors. The method used in this research is cross-sectional with interview through questionnaire. The samples taken was civil servants working mother in some offices and government hospitals in Jakarta from May to June 2009. This research involving 88 subjects that meet the criteria. Researcher test those samples using chi square statistical test to asses the association between breastefeeding peride with husband?s support (p=0,025). Researcher using Kolmogorov-Svirnov test that show there is an association between breastfeeding period with mother?s knowledge (p=0,029). Researcher concludes that the proportion of civil servants working mother who has breastfeeding period less than four months is 25%, between four and six months is 14.8%, and more than six months is 60.2%."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Wicitra
"ASI merupakan makanan terpenting bagi bayi. Persentase ibu yang menyusui mengalami penurunan meskipun sudah diketahui bahwa ASI banyak manfaatnya. Penelitian sebelumnya telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lama pemberian ASI pada ibu bekerja, namun hasil penelitian tersebut dirasa belum konklusif. Ibu bekerja sebagai salah satu golongan ibu yang memberikan ASI mempunyai masalah tersendiri yang mempengaruhi lama pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi ibu bekerja sebagai pegawai swasta yang berhubungan dengan lama pemberian ASI serta faktor-faktor yang berhubungan.
Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan wawancara melalui pengisian kuesioner. Subyek yang diteliliti adalah ibu-ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri swasta di beberapa perusahaan swasta di Jakarta dalam jangka waktu Mei 2009 hingga Juni 2009. Penelitian ini melibatkan delapan puluh delapan subyek yang memenuhi kriteria penelitian. Lalu dilakukan uji statistik Chi-Square yang menunjukan adanya hubungan antara variabel lama pemberian ASI dengan variabel dukungan suami (p=0,001). Serta dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov yang menunjukan adanya hubungan antara lama pemberian ASI dengan faktor pengetahuan ibu mengenai ASI (p=0,005).
Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara faktor dukungan suami dan faktor pengetahuan ibu mengenai ASI dengan lama pemberian ASI pada ibu pegawai swasta di beberapa perusahaan di Jakarta.

Breastmilk is the best food for babies. Although the advatages of breastmilk are well known, the percentage of breastfeeding mother keep on declining. Prior research had assess factors that could affect breastfeeding period in working mother, but that research was not adequate. The purpose of this research is to know the association between husband support and mother's knowledge about breastfeeding with the length of breastfeeding periode.
The method used in this research is cross-sectional with interview through questionnaire. The samples taken was private employee working mother in some companies in Jakarta from May to June 2009. This research involving 88 subjects that meet the criteria. Researcher test those samples using chi square statistical test to asses the association between breastfeeding periode with husband supports (p=0,001). Researcher using Kolmogorov-Smirnov test that show there is an association between breastfeeding period with mothers knowledge (p=0,005).
Researcher concludes that there is an association between husband support and mother's knowledge about breastfeeding with the length of breastfeeding periode in civil servant mothers in some companies in jakarta.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>