Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Rofi` Udin
"Penerapan Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada pengelolaan proyek konstruksi merupakan keniscayaan dan juga harus berorientasi pada peningkatan berkelanjutan. Industri konstruksi menggunakan semua sumber daya ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berada pada titik kritis sehingga mereka harus harmonis dan efisiensi. Pengembangan model integrasi proses yang menjadi tujuan penelitian ini diusulkan agar penerapan sistem manajemen yang ada berdampak signifikan pada peningkatan keberlanjutan proyek konstruksi terutama pada aspek penurunan risiko ekonomi, sosial dan lingkungan, penyelenggaraan organisasi yang baik, transparan dan akuntabel, optimalisasi sumber daya, penerapan penghargaan dan hukuman, dan pengembangan inovasi teknologi baru.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada penerapan sistem manajemen dalam pengelolaan proyek konstruksi di perusahaan milik negara bidang pekerjaan umum. Proses integrasi sistem manajemen dengan klausul dan sub klausul dalam struktur ISO:2015 mempengaruhi sistem untuk mencapai peningkatan berkelanjutan. Hubungan antar klausul integrasi proses saling mempengaruhi dalam pendekatan PDCA yang merupakan struktur utama standar sistem manajemen. Kepemimpinan, kebijakan dan perencanaan merupakan faktor penting keberhasilan penerapan integrasi proses.

Application of the quality management system, environmental management system and management system of safety and occupational health on the construction project management is a must and should be oriented to the sustainable improvement. Construction industry uses all of economic, social, and environment resource that are at a critical point so that they must be harmonized and efficiency. Development of model integration process into this proposed research objectives in order that the implementation of the management system, there is a significant impact on improving the sustainability of construction project, especially risk reduction of economic, social and environmental, organizing a good organization, transparent and accountable, optimization of resources, application of reward and punishment and development of new innovation technologies.
This research method using case studies on the application of management systems of construction project management in state owned companies in the field of public works. The integration process of management systems with the clauses and sub clauses in the structure of ISO 2015 affects the system to achieve a sustainable improvement. Process integration clause relations interplay in the PDCA approach, which is the main structure of the standard management system. Leadership, policy and planning important factor successes the implementation of the integration process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurim Hatamaiya Setyorini
"ABSTRAK
Menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi terpadu dalam Sistem Manajemen Terpadu (IMS) adalah cara yang efektif untuk memantau kinerja dan mengevaluasi dalam pengelolaan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sistem monitoring dan evaluasi terintegrasi dalam Sistem Manajemen Terintegrasi (Sistem Manajemen Mutu, keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan) dan bagaimana mengembangkan IMS dalam sistem monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan konstruksi. Study kasus perusahaan serta survei kepada ahli manajemen proyek dari perusahaan konstruksi di Indonesia dilakukan untuk memferifikasi pengembangan indikator kinerja dan faktor berpengaruh dalam peningkatan kinerja dalam sistem manajemen mutu, keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang terintegrasi. Dari data tersebut kemudian dilakukan analisis kualitatif berdasarkan faktor berpengaruh dengan sistem manajemen terintegrasi yang ada sebelumnya untuk mengembangkan sistem manajemen terintegrasi pada sistem monitoring dan evaluasi untuk peningkatan kinerja perusahaan.

ABSTRACT
Implementing an integrated monitoring and evaluation system in an Integrated Management System (IMS) is an effective way to monitor performance and evaluate in corporate management. The purpose of this research is to identify the factors that influence the integrated monitoring and evaluation system in the Integrated Management System (Quality Management System, Occupational Safety and Health and Environment) and how to develop IMS in monitoring and evaluation system to improve the performance of construction company. Company case studies and surveys to project management experts from construction companies in Indonesia are conducted to verify the development of performance indicators and influential factors in performance improvement in integrated quality, safety, health and environmental management systems. From the data then conducted qualitative analysis based on influential factors with the existing integrated management system to develop integrated management system on monitoring and evaluation system for improvement of company performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reihan Muhammad Naser
"Pada negara berkembang seperti Indonesia, sektor konstruksi memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan sektor konstruksi dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Namun saat ini salah satu masalah yang mendesak untuk sektor konstruksi adalah keselamatan dan kesehatan. Keselamatan kerja merupakan perhatian utama sektor konstruksi, karena keselamatan kerja yang buruk rentan menimbulkan kecelakaan. Beberapa penelitian sebelumnya menyimpulkan implementasi ketentuan atau kebijakan merupakan salah satu upaya efektif mengurangi kecelakaan kerja.
Dalam penelitian ini, dapat dilihat seberapa besar pengaruh penerapan sub element SMK3 PP 50 2012 pada proyek konstruksi dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Sehingga dengan melihat pengaruh penerapan dari setiap elemen SMK3 dapat dirumuskan berbagai strategi untuk meningkatkan implementasi dan kendala yang terdapat dalam implementasi SMK3 pada proyek konstruksi yang terkait dengan aspek kepemimpininan, kompetensi petugas K3 dan sistem yang diaplikasikan dalam penerapan SMK3.

In the developing countries such as Indonesia, the construction sector has an important role in economic growth. This is because the construction sector can provide jobs that can improve the welfare of people directly or indirectly. But this time one of the urgent issues for the construction sector is health and safety. Safety is the main concern in the construction sector, due to poor work safety prone to accidents. Several previous studies have concluded the implementation of its provisions or policies is an effort to effectively reduce workplace accidents.
On this study, it can be seen that how big the effect of the sub elements SMK3 PP 50 2012 on the construction sector with analytic of descriptive method. Therefore by looking at the effect of applying SMK3 can be formulated various strategies to improve the implementation and constraints contained in SMK3 implementation in construction projects which are related with leadership aspec, competency of K3 workers and implementation of applying SMK3 system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samy Awaludin
"ABSTRAK
Proyek adalah sekumpulan kegiatan yang dimaksudkan untuk mencapai
hasil akhir tertentu yang cukup penting bagi kepentingan pihak manajemen.
Proyek tersebut salah satunya meliputi proyek konstruksi. Proses pembangunan
proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung
unsur bahaya. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di
Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya
angka kecelakaan kerja. Masalah umum mengenai K3 ini juga terjadi pada
penyelenggaraan konstruksi. Tenaga kerja di sektor jasa konstruksi mencakup
sekitar 7-8% dari jumlah tenaga kerja di seluruh sektor, dan menyumbang 6.45%
dari PDB di Indonesia. Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling
berisiko terhadap kecelakaan kerja, disamping sektor utama lainnya yaitu
pertanian, perikanan, perkayuan, dan pertambangan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor dari nilai-nilai efektifitas penerapan SMK3
terhadap tingkat kecelakaan kerja di PT GPS Batam dan juga mengetahui tingkat
efektifitas kinerja K3 di PT GPS Batam dan perbandingannya dengan stardar
SMK3 yang dipakai oleh PT GPS Batam. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasional, dilakukan
verifikasi dan review ‘in depth’ terhadap tingkat pencapaian elemen-elemen
SMK3. Identifikasi kesesuaian penerapan ini salah satunya adalah dengan cara
melakukan suatu audit terhadap implementasi SMK3, hubungan antara tingkat
pemenuhan program dan target di dalam leading indikator terhadap tingkat
lagging indikator yang telah dicapai oleh PT GPS. Hasil penelitian menunjukkan
pelaksanaan SMK3 berdasarkan elemen-elemen OHSAS 18001 telah
dilaksanakan dengan sangat baik dengan tingkat pencapaian persentase kesesuaian
sebesar 95%. Efektifitas implementasi SMK3 dengan pencapaian tingkat leading
indikator yang bersifat pencegahan telah berhasil menurunkan angka lagging
indicator menjadi nol (0) untuk kategori MTI, RWI dan LTI pada periode tahun
2011 dan 2012.

ABSTRACT
Project is some activities with the aim to get the outcome as targeted and
the result is important for the management. One of the project type is the
Construction project. The fabrication phase of the construction project in general
has involving many various hazard in their processes. Occupational health and
safety problem in general in Indonesia is negligence quite often. It can shows by
the high accident rate in all sector. Labor in construction service has cover up
around 7-8% from the total labor in all sector and contribute around 6,45% of
PDB in Indonesia. Construction sector is one of the sector that having a highest
risk to the work accident, the other main sector such as agriculture, fishery,
forestry and mining.
This research has intention to identify and analyse the effectiveness of
implementing the health and safety management system to the incident rate that
occur at PT GPS Batam and also compare it to the OHSMS that has been
implemented at PT GPS Batam. This result has been using a qualitative method
with observational approach, to do verification and in depth review to the
accomplishment rate of the OHSMS elements. One of the way to identify the
compliances of implementation is conducting the audit to the OHSMS
implementation itself, correlation between the accomplishment rate of the
program and target in leading indicator to the lagging indicator rate that has been
achieved by PT GPS. The result of this research has showing the implementation
of OHSMS that base on OHSAS 18001 elements has been implemented very well
with percentage of compliance achievement around 95%. Effectiveness of
OHSMS implementation with good leading indicator rate has been succeed in
lowering lagging indicator rate become zero (0) for MTI, RWI and LTI category
for the year of 2011 and 2012 period. Verification of the audit result from the
performance of the effectiveness of the implementation could be seen from the
performance of the HSE departments in distinctive and performance of company
in general."
Universitas Indonesia, 2013
T32651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willem, Michael Christian
"LEMIGAS telah menerapkan sistem manajemen mutu SMM dan sistem manajemen lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja SMLK3, tetapi masih ditemukan adanya ketidaksesuaian yang berulang. Rumusan masalah penelitian ini adalah pemahaman pegawai yang kurang dan implementasi SMM serta SMLK3 yang tidak terintegrasi dapat menimbulkan ketidaksesuaian padahal ketidaksesuaian dapat dikurangi dengan integrasi sistem manajemen mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja SMMLK3. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pemahaman pegawai mengenai SMM dan SMLK3, menganalisis implementasi SMM dan SMLK3, menganalisis hubungan antara pemahaman pegawai dengan implementasi SMM dan SMLK3, dan menyusun integrasi SMMLK3. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman pegawai untuk SMM dan SMLK3 pada tingkat cukup hingga baik. Implementasi SMM berada pada tingkat cukup hingga baik, dan implementasi SMLK3 berada pada tingkat baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman pegawai dengan implementasi SMM dan SMLK3. Integrasi SMMLK3 tidak mampu menggabungkan secara menyeluruh implementasi SMM dan SMLK3.

LEMIGAS has apply Quality Management System QMS and Environment, Occupational Health and Safety Management System EHSMS, however there is still found repeated non conformity. Formulation of the research problem is the lack of employee's understanding and the unintegrated implementation of QMS and EHSMS which is resulting a non conformity, whereas can be reduced by Quality, Environment, Occupational Health and Safety Management System QEHSMS Integration. The objectives of the research are analyze the employee's understanding about QMS and EHSMS, analyze the implementation of QMS and EHSMS, analyze the connection between the employee's understanding and the implementation of QMS and EHSMS, then construct the integration of QEHSMS. The results shows that the employee's understanding of the QMS and EHSMS is in the enough to good level. The implementation of QMS in the enough to good level, and the implementation of EHSMS in the good level. There is a significant connection between employee's understanding with the implementation of QMS and EHSMS. The integration of the QEHSMS is unable to compile the implementation of the QMS and the EHSMS comprehensively.
"
[Jakarta, 22/03/2017]: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ringgy Masuin
"Integrated management system is a necessity, where every company must be able to carry out a quality management system, safety management, occupational health and the environment simultaneously. This situation will certainly complicate the construction company in its implementation. Most of the integrated management system research is done not in construction companies, but in the manufacturing sector and also does not ensure knowledge management. Whereas to improve organizational performance, it is necessary to consider knowledge management in a practical information system. Practical web-based information systems are important for the successful implementation of integrated management systems. The development of Information Systems and knowledge management in this integrated management system is to be able to improve organizational performance in construction companies. The methodology in first phase is using PLS-SEM on process integration, RII and Neural Network on the integration risks contained in process integration, RII on audit integration to ensure process integration is carried out properly, then all of them are carried out knowledge management through RAM RACI. This research will produce a information system integrated management system to improve organizational performance with the development of knowledge management.

Sistem manajemen terintegrasi adalah suatu keniscayaan, dimana setiap perusahaan harus dapat melaksanakan sistem manajemen mutu, manajemen keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan secara bersamaan. Keadaan ini tentu akan menyulitkan perusahaan konstruksi dalam penerapannya. Sebagian besar penelitian sistem manajemen terintegrasi dilakukan bukan di perusahaan konstruksi, tetapi di sektor manufaktur dan juga tidak memastikan untuk manajemen pengetahuan. Padahal untuk meningkatkan kinerja organisasi, perlu mempertimbangkan manajemen pengetahuan dalam sistem informasi yang praktikal. Sistem informasi yang praktikal penting dilakukan untuk kesuksesan penerapan sistem manajemen terintegrasi. Pengembangan Sistem Infomasi dan manajemen pengetahuan pada sistem manajemen terintegrasi ini adalah untuk dapat meningkatkan kinerja organisasi pada perusahaan konstruksi. Metodologi penelitian ini dimulai dengan menggunakan PLS-SEM pada integrasi proses, RII dan Neural Network pada integrasi resiko yang terdapat dalam integrasi proses, RII pada integrasi audit untuk memastikan integrasi proses dilaksanakan dengan baik, kemudian kesemuanya di lakukan manajemen pengetahuan melalui RAM RACI. Pada akhirnya, penelitian ini akan menghasilkan sistem informasi sistem manajemen terintegrasi  untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan pengembangan manajemen pengetahuan."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2773
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Alexander Lamba
"Hasil Pemantauan dan Evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (Indonesia) menunjukkan bahwa pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP 50 Tahun 2012), dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Peraturan Menteri PU No 05 / PRT / M / 2014), masih kurang aplikasi dan pemahaman, baik untuk pengguna layanan dan penyedia layanan (perencana, pengawas dan pelaksana). Selain itu, hasil pemantauan dan evaluasi juga menyimpulkan bahwa kurangnya pemahaman tugas dan tanggung jawab terkait Sistem K3 di masing-masing pihak masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemangku kepentingan dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di kementerian pekerjaan umum dan perumahan, dari mengidentifikasi pemangku kepentingan, dan mengetahui proses sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Penelitian ini terbatas pada beberapa proyek konstruksi berisiko tinggi di kementerian pekerjaan umum dan perumahan. Data dikumpulkan dari hasil studi literatur dan peraturan terkait dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian survei, studi literatur, disertai dengan adanya validasi dari para pakar. Dalam penelitian ini juga menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0 dalam menganalisis data menggunakan Structural Equation Method (SEM). Hasil dari penelitian ini adalah perencanaan keterlibatan para pemangku kepentingan dalam proses sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Kementerian PUPR.

Monitoring and Evaluation Results of Occupational Safety and Health (OSH) Management Systems in Ministry of Public Works and Housing (Indonesia) shows that the implementation of Government Regulation (PP 50 Tahun 2012), and Regulation of Minister of Public Works (Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2014), is still lacking of application and understanding, both to service users and service providers (planners, supervisors and implementers). In addition, the results of monitoring and evaluation also concluded that the lack of understanding duties and responsibilities related to OSH Systems in each party is still lacking. This study aims to analyze stakeholders in occupational safety and health management systems in the ministries of public works and housing, from identifying stakeholders, and knowing the processes of occupational safety and health management systems.
The research is limited to some high-risk construction projects in the ministry of public works and housing. Data collected from the results of literature studies and related regulations in the implementation of construction projects. The research method used in this study is using survey research methods, literature studies, accompanied by validation from experts. In this study also uses SmartPLS 3.0 application in analyzing data using the Structural Equation Method. The result of this research is planning the involvement of these stakeholders in the process of occupational safety and health management system in the ministry of public works and housing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizhuddin Wafi
"Meskipun industri konstruksi memberikan dampak ekonomi yang sangat tinggi, industri jasa konstruksi juga merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021, merupakan bagian dari sistem manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk menjamin terwujudnya keselamatan konstruksi. Salah satu elemen dukungan keselamatan konstruksi yaitu manajemen komunikasi. Terdapat 3 (tiga) tujuan dalam penelitian ini, diantaranya adalah: (1) Mengidentifikasi variabel dan indikator komunikasi dalam dukungan keselamatan konstruksi pada sektor konstruksi, (2) Mengidentifikasi hubungan antar variabel komunikasi dalam dukungan keselamatan konstruksi pada Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan (3) Menyusun usulan strategi komunikasi dalam dukungan keselamatan konstruksi berdasarkan model hubungan antar variabel untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi terhadap pakar dan survei terhadap responden menggunakan Structural Equation Modeling dengan aplikasi SMARTPLS. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 8 variabel komunikasi dalam meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi yaitu komunikasi eksternal sub-kontraktor, komunikasi eksternal pengunjung/ tamu, komunikasi mandor-pekerja, rapat keselamatan konstruksi, safety induction, safety morning, informasi bahaya/ media informasi, dan toolbox meeting. Terdapat 3 variabel yang memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi yaitu komunikasi eksternal pengunjung/ tamu, safety morning, dan safety induction dengan nilai T-Statistics 2.355; 2.322; dan 2.203.

Although the construction industry has a very high economic impact, the construction services industry is also one of the industrial sectors that has a fairly high risk of work accidents. The Construction Safety Management System (SMKK), as regulated in Ministry of Public Work and Public Housing Regulation Number 10 of 2021, is part of the construction work implementation management system to ensure the realization of construction safety. One element of construction safety support is communication management. There are 3 (three) objectives in this study, including: (1) Identifying communication variables and indicators in construction safety support in the construction sector, (2) Identifying the relationship between communication variables in construction safety support in the Construction Safety Management System (SMKK); and (3) Developing a communication strategy proposal in construction safety support based on the relationship model between variables to improve construction safety performance. The method used in this research is the validation of experts and a survey of respondents using Structural Equation Modeling with the SMARTPLS application. The results of this study there are 8 communication variables in improving construction safety performance, namely sub-contractor external communication, visitor/guest external communication, foreman-worker communication, construction safety meeting, safety induction, safety morning, hazard information/media information, and toolbox meetings. There are 3 variables that have a significant influence in improving construction safety performance, namely external communication of visitors/guests, safety morning, and safety induction with a T-Statistics value of 2,355; 2,322; and 2,203."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dwiputra Utama
"Di negara yang sedang berkembang, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyatnya, tuntutan akan terselenggaranya kegiatan proyek konstruksi akan sangat terasa. Disini bisa dilihat jelas bahwa sejalan dengan berkembangnya proyek konstruksi bangunan air maka kecelakaan kerja yang timbul akibat perkembangan ini juga merupakan faktor penting yang harus dipahami oleh semua pihak yang terkait. Proyek konstruksi yang mengetahui masalah penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan mengidentifikasi hal-hal yang mungkin terjadi adalah proyek yang mampu meminimalisasi potensi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaannya. Metode analisa yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan analisa kualitatif untuk mengetahui penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dari faktor penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berdasarkan hasil analisa data, - Para pekerja yang kurang memahami pentingnya arti keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan komitmen petinggi proyek yang masih kurang merupakan hal penting yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan kerja.

In developing countries, for the agenda of improving live level of the people the activity of construction project demand will be well held. Here can be seen clearly that in line of the developing water building construction project, hence of accident can appear because of the developed which also has important factor to comprehend by all the part. Discovering problems of the applying safety and healthy (S&H) and its identifying is a project that capable to potence the possible of accident which can happened at the time. Analysis method conducted at this research cover factor analysis applying of safety and healthy by using qualitative analysis to know priority applying of safety and healthy of factor applying of safety and healthy. Pursuant to result analyse data, ""The worker that does not know the important description of safety and healthy (S&H) and the lack of the head project commitment which become of the cause from the work accident."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50482
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Ade Agusta Kurniawan
"Pandemi Covid-19 merupakan ´black swan’ bagi perekonomian Indonesia. Indonesia telah memiliki aturan mengenai penanganan pandemi yang dikeluarkan oleh Kementerian dan Lembaga terkait, dalam pelaksanaannya beberapa aspek sulit diterapkan pada sektor konstruksi. Proyek mengalami berbagai macam kendala termasuk peningkatan risiko penularan Covid-19 di antara para pekerja konstruksi, terutama sebelum adanya diskresi regulasi protokol kesehatan masa pandemi dari Pemerintah untuk sektor konstruksi. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) dan system manajemen keselamatan konstruksi (SMKK). Tujuan penelitian ini yaitu Mengidentifikasi kesesuaian indikator pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) terkait manajemen keselamatan konstruksi dibandingkan dengan norma yang berasal dari Peraturan Pemerintah pada proyek konstruksi bangunan gedung pada masa pandemi. Menganalisis kesenjangan yang terjadi di lapangan dalam pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) terkait manajemen keselamatan pada proyek konstruksi yang ditetapkan perusahaan dan Pemerintah. Menganalisis hubungan antara penerapan NSPK K2 dan SMKK terhadap kinerja safety dan kinerja biaya pada proyek konstruksi gedung pada masa pandemi Covid-19. Mengembangkan strategi dari hasil evaluasi norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) untuk merumuskan manajemen keselamatan konstruksi yang komprehensif serta mampu meningkatkan kinerja keselamatan dan kinerja biaya perusahaan pada masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Tahapan penelitian ini dimulai dengan melakukan validasi pakar, survey responden dan FGD. Pelaksanaan evaluasi NSPK terkait manajemen keselamatan konstruksi pada proyek konstruksi gedung selama masa pandemi Covid-19 telah sesuai dengan norma yang berasal dari Peraturan Pemerintah. Penerapan NSPK terkait manajemen keselamatan konstruksi oleh perusahaan dan Pemerintah telah dilakukan secara konsisten dan terus-menerus di lapangan. Terdapat hubungan pengaruh antara penerapan NSPK K2 (norma, standar, prosedur, dan kriteria) dan SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi) terhadap kinerja keselamatan dan kinerja biaya pada proyek konstruksi gedung selama pandemi Covid-19. Strategi yang dikembangkan dari hasil evaluasi NSPK ini mencakup berbagai langkah penting dalam merumuskan manajemen keselamatan konstruksi yang komprehensif dan efektif selama pandemi Covid-19.

The Covid-19 pandemic is a black swan event for the Indonesian economy. Indonesia has regulations on pandemic handling issued by relevant ministries and institutions, but in practice, some aspects are difficult to implement in the construction sector. Projects face various challenges, including increased risks of Covid-19 transmission among construction workers, especially before the government's discretion in implementing health protocol regulations for the construction sector during the pandemic. Therefore, research is needed on norms, standards, procedures, and criteria (NSPC) and construction safety management systems (CSMS). The aim of this research is to identify the suitability of indicators for implementing norms, standards, procedures, and criteria (NSPC) related to construction safety management compared to norms derived from government regulations for building construction projects during the pandemic. Analyze the gaps in the implementation of norms, standards, procedures, and criteria (NSPC) related to safety management in construction projects set by companies and the government. Analyze the relationship between the application of NSPC and CSMS on safety performance and cost performance in building construction projects during the Covid-19 pandemic. Develop strategies based on the evaluation of norms, standards, procedures, and criteria (NSPC) to formulate comprehensive construction safety management capable of improving safety performance and cost performance for companies during the Covid-19 pandemic. The research utilizes both qualitative and quantitative methods, including expert validation, respondent surveys, and focus group discussions (FGD). The evaluation of NSPC related to construction safety management in building construction projects during the Covid-19 pandemic has complied with the norms derived from government regulations. The application of NSPC related to construction safety management by companies and the government has been consistently and continuously implemented in the field. There is an influential relationship between the application of NSPC (norms, standards, procedures, and criteria) and CSMS (Construction Safety Management System) on safety performance and cost performance in building construction projects during the Covid-19 pandemic. The strategies developed from the evaluation of NSPC encompass various important steps in formulating comprehensive and effective construction safety management during the Covid-19 pandemic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>