Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90236 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shereen
"ABSTRAK
Ciamsi merupakan sebuah ritual yang dikenal masyarakat Cina untuk melihat peruntungan dan nasib seseorang melalui bilah bambu. Nomor yang tertera pada setiap bilah bambu berisikan syair-syair Cina kuno dipercayai sebagai jawaban dari ?? Shenming Dewa atas berbagai permasalahan yang ditanyakan oleh pengunjung yang melakukan ritual tersebut. Sarana Ciamsi yang disediakan pada setiap kelenteng berupa bilah bambu telah menjadi bagian tradisi yang diikuti oleh pengunjung kelenteng. Makalah ini membahas tentang ritual ramalan Ciamsi di Kelenteng Boen Tek Bio yang terletak di Tangerang beserta kajian budaya atas keyakinan tradisional ini.

ABSTRACT
Ciamsi is a ritual that is known by the Chinese people to discover one rsquo s luck and fortune by using divinatory sticks. Numbers in each divinatory stick that correspond with an ancient Chinese poem believed to be an oracle from the Shenming Deities for any problem that is questioned by the temple visitors. Ciamsi that involves divinatory sticks in every temple has been one of the traditions followed by temple visitiors. This paper discusses Ciamsi ritual and cultural studies about this traditional belief at the Boen Tek Bio temple which is located in Tangerang."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Hansel Suryatenggara
"Skripsi ini memfokuskan pembahasan mengenai Kelenteng Boen Tek Bio dari segi arsitektural termasuk komponen pendukung yang ada menurut aturan Feng Shui dan komponen hias, Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendeskripsian dari mulai halaman depan, bangunan utama, bangunan pendukung di sebelah samping dan belakang, berikut peranan kelenteng ini dalam festival dan kegiatan masyarakat Cina di Tangerang.
Hasil deskripsi kemudian dilanjutkan dengan perbandingan dengan analisis singkat yang terdiri dari analisis umum menurut aturan arsitektural dan analisis khusus yang meliputi pengunaan metode feng shui. Hasil analisis menyatakan keberadaan Kelenteng Boen Tek Bio sebagai kelenteng yang mengikuti gaya asli pencitraan di Cina Selatan dengan perbedaan yang signifikan dan mendasar.
The study focuses Boen Tek Bio Chinese Temple on its architectural orientation. The methods used description of the building, starts from the front courtyard, main hall, and the supportive structure on the rear and aft sides and its account in maintaning several festivities and social affairs on Chinese society in Tangerang.
The results of the descriptive phase proceeds to analythic phase consists of general and specific analysis which includes basic Chinese Architectural Designs and the usage of feng shui methods. The overall results of this study remarks Boen Tek Bio Chinese Temple to maintain its architectural styles to the original Southern Style with significant differences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S212
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Hansel Suryatenggara
"Skripsi ini memfokuskan pembahasan mengenai Kelenteng Boen Tek Bio dari segi arsitektural termasuk komponen pendukung yang ada menurut aturan Feng Shui dan komponen hias, Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendeskripsian dari mulai halaman depan, bangunan utama, bangunan pendukung di sebelah samping dan belakang, berikut peranan kelenteng ini dalam festival dan kegiatan masyarakat Cina di Tangerang.
Hasil deskripsi kemudian dilanjutkan dengan perbandingan dengan analisis singkat yang terdiri dari analisis umum menurut aturan arsitektural dan analisis khusus yang meliputi pengunaan metode feng shui. Hasil analisis menyatakan keberadaan Kelenteng Boen Tek Bio sebagai kelenteng yang mengikuti gaya asli pencitraan di Cina Selatan dengan perbedaan yang signifikan dan mendasar.
The study focuses Boen Tek Bio Chinese Temple on its architectural orientation. The methods used description of the building, starts from the front courtyard, main hall, and the supportive structure on the rear and aft sides and its account in maintaning several festivities and social affairs on Chinese society in Tangerang.
The results of the descriptive phase proceeds to analythic phase consists of general and specific analysis which includes basic Chinese Architectural Designs and the usage of feng shui methods. The overall results of this study remarks Boen Tek Bio Chinese Temple to maintain its architectural styles to the original Southern Style with significant differences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1544
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Egia Gamal
"ABSTRAK<>br>
Pemujaan leluhur merupakan hal yang paling kuno dan memiliki peranan yang penting dalam kepercayaan Cina. Terkait dengan pemujaan leluhur, maka dilakukan upacara Sembahyang Rebutan yang dilaksanakan setiap tanggal 15 bulan 7 penanggalan Imlek. Upacara ini juga dilaksanakan oleh Kelenteng Boen Tek Bio, Tangerang setiap tanggal 7 bulan 7 penanggalan Imlek. Dalam pelaksanaan upacara Sembahyang Rebutan di kelenteng ini, makna dilakukannya upacara Sembahyang Rebutan terbagi menjadi tiga sudut pandang sesuai dengan agamanya masing-masing. Dalam agama Konghucu, upacara Sembahyang Rebutan dimaknai sebagai bentuk syukur kepada Malaikat Bumi. Dalam agama Buddha, makna upacara ini adalah sebagai penyeberangan arwah. Kemudian dalam ajaran Tao makna upacara ini adalah untuk menghindari malapetaka. Walaupun berbeda-beda dalam memaknai upacara ini, tetapi terdapat kesamaan tujuan yaitu menyembahyangi arwah agar tidak mengganggu manusia.

ABSTRACT<>br>
Ancestor worship is the most ancient and has an important role in Chinese belief. Associated with ancestor worship, then performed the ceremony Sembahyang Rebutan which is held every the 15th of the 7th month of the Imlek calendar. The ceremony is also held by Boen Tek Bio Temple, Tangerang on 7th of 7th day of the Lunar calendar. In the implementation of this ceremony in this temple, the meaning of the ceremony is divided into three points of view in accordance with his religion. In Confucianism, the Sembahyang Rebutan ceremony is interpreted as a form of gratitude to the Angel of the Earth. In Buddhism, the meaning of this ceremony is as a spirit crossing. Then in Taoism the meaning of this ceremony is to avoid catastrophe. Although different in interpret this ceremony, but there is a common goal is to worship the spirit so as not to disturb humans."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Hariyanti
"Jurnal ini membahas tentang mitos-mitos di Kelenteng Boen Tek Bio yang dipercaya oleh masyarakat Cina Benteng dan masyarakat Tangerang yang tinggal di sekitarnya.

This journal discusses myths in Boen Tek Bio temple, which is believed by Cina Benteng society and people in Tangerang who live around the temple.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Uci Lestari
"ABSTRAK
Tradisi pemujaan roh dan dewa pada masyarakat Cina terwujud dalam beberapa jenis pemujaan, seperti pemujaan terhadap roh orang yang telah meninggal, roh yang menguasai benda-benda, dan roh yang menguasai alam. Kepercayaan masyarakat Cina terhadap pemujaan roh dan dewa dipertegas dengan ajaran Kong Zi (孔子), yaitu Jing Tian Zun Zu (惊天尊祖) yang berarti mengagungkan langit dan menghormati leluhur. Salah satu wujud pemujaan roh dan dewa pada masyarakat Cina di Indonesia dapat dilihat pada aktivitas pemujaan terhadap Delapan Dewa (Ba Xian 八仙) di Klenteng Boen San Bio, Tangerang, Banten yang telah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Delapan Dewa terdiri dari tujuh laki-laki dan satu perempuan. Pemujaan Delapan Dewa yang dilakukan di dalam kelenteng Boen San Bio merupakan pemujaan sebagai tanda penghormatan terhadap shen dan sebagai jembatan untuk mengantarkan doa-doa yang diajukan kepada Tian. Keberadaan Delapan Dewa di Klenteng Boen San Bio, tidak terlepas dari adanya kepercayaan terhadap legenda dan kisah kuno serta ajaran-ajaran yang berkembang dalam kebudayaan Cina itu sendiri. Akan tetapi, meskipun Delapan Dewa telah dipuja oleh masyarakat Cina di Indonesia, kisah Delapan Dewa tidak banyak diketahui secara mendalam oleh masyarakat luas. Oleh karenanya, jurnal ini akan membahas secara mendalam mengenai sosok Delapan Dewa, bentuk pemujaan terhadap Delapan Dewa, legenda dan kisah yang melatarbelakangi terwujudnya pemujaan tersebut, serta ajaran-ajaran yang berpengaruh terhadap pemujaan Delapan Dewa, khususnya yang berlaku di Klenteng Boen San Bio, Tangerang, Banten.

ABSTRACT
The tradition of worshiping spirits and deities in Chinese society is manifested in several types of worship, such as worshiping spirits who have died, spirits that control objects, and spirits that control nature. The Chinese belief in the worship of spirits and wise men is emphasized by the teachings of Kong Zi (孔子Kongzi), namely Jing Tian Zun Zu 惊天尊祖 which means glorifying the heavens and honoring ancestors. One form of worshiping spirits and deities in Chinese people in Indonesia can be seen in the activities of worshiping the Eight Immortals (Ba Xian 八仙) in Boen San Bio Temple, Tangerang, Banten which has been going on for quite a long time. The Eight Immortals contains of seven mans and one woman. The existence of the Eight Immortals in the Boen San Bio Temple, can not be separated from the belief in legends and ancient stories and teachings that has developed in Chinese culture itself. However, even though the Eight Immortals have been worshiped by Chinese people in Indonesia, the story of the Eight Immortals is not widely known to the public at large. Therefore, this journal will discuss about the each figure of the Eight Immortals, a form of worship to the Eight Immortals, legends and stories underlying the realization of the worship, as well as teachings that influence the worship of the Eight Immortals, especially that has been applied in Boen San Bio Temple, Tangerang , Banten."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Setiawan
"Kelenteng Boen Hay Bio merupakan salah satu tempat peribadatan tertua dari tiga kelenteng di kawasan Tangerang. Dua diantaranya telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Belum ditetapkannya kelenteng ini sebagai cagar budaya menjadi dasar dilakukannya penelitian ini dengan tujuan mengidentifikasi nilai penting pada bangunan beserta peringkatnya. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif melalui studi pustaka, observasi lapangan, dan wawancara yang akan digunakan dalam menentukan nilai penting dan peringkat kelenteng. Hasil identifikasi nilai ini mengindikasikan bahwa kelenteng Boen Hay Bio memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai cagar budaya karena memiliki salah satu atau gabungan dari nilai sejarah, ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan agama. Penelitian ini berkontribusi dalam penentuan kebijakan pelestarian kelenteng sebagai upaya pelestarian cagar budaya.

Boen Hay Bio Temple is one of the oldest places of worship of the three temples in the Tangerang area. Two of them have been designated as cultural heritage buildings. This temple has not been designated as a cultural heritage which is the basis for conducting this research with the aim of identifying the important values of buildings and their level of significant. This study uses qualitative research techniques through literature study, field observations, and interviews which will be used in determining the importance and ranking of temples. The results of this value identification indicate that the Boen Hay Bio temple meets the requirements to be designated as a cultural heritage because it has one or a combination of historical, scientific, cultural and religious values. This research contributes to the determination of temple preservation policies as an effort to preserve cultural heritage.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Dewandaru
"Kajian ini membahas mengenai penggambaran dewa lokal Klenteng Boen San Bio dan Tjoe Soe Kong di Tangerang Menggunakan kajian Agensi. Kajian ini menggunakan sumber data petilasan dewa lokal di Klenteng Boen San Bio dan Tjoe Soe Kong di Tangerang. Dewa pada klenteng biasanya diadopsi dari tokoh Cina atau dewa dewa cina berdasarkan Agama Tri Dharma. Akan tetapi ada Dewa Lokal yang di sembah dan dihormati sampai memiliki petilasan atau ruang ibadah sendiri. Oleh karena itu, Kajian ini berfokus pada penggambaran dewa lokal. Metode yang digunakan adalah kerangka penelitian Sharer dan Ashmore yang terdiri atas enam tahap yaitu tahap formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan interpretasi. Hasil kajian analisis adalah agensi agensi dewa lokal dan alasan bisa menjadi dewa berdasarkan Petilasan dewa lokal dan Data lainnya.

This study discusses the depiction of local gods in the Boen San Bio and Tjoe Soe Kong temples in Tangerang using the Agency study. This study uses data sources of local deities in the Boen San Bio and Tjoe Soe Kong temples in Tangerang. The gods in pagodas are usually adopted from Chinese figures or Chinese gods based on the Tri Dharma religion. However, there are local gods who are worshiped and respected to the point where they have their own shrine or prayer room. Therefore, this study focuses on the depiction of local gods. The method used is the Sharer and Ashmore research framework which consists of six stages, namely the formulation, implementation, data collection, data processing, analysis, and interpretation stages. The results of the analysis study are the agencies of local gods and the reasons they can become gods based on the Recitation of local gods and other data."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
LP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Andrey Hamzah Darpo Kusumo
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42444
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rais Ramdhany
"Penelitian ini merupakan upaya dalam melihat memori kolektif yang terdapat pada Kelenteng Tek Hay Bio di Semarang. Pada Kelenteng Tek Hay Bio terdapat sebuah tokoh manusia yang dianggap berjasa dan mengingat tokoh tersebut memiliki peranan besar bagi masyarakat sekitar dan dijadikan sebagai dewa utama serta letaknya pada bagian bangunan utama Kelenteng. Memori kolektif ini diwujudkan dalam bentuk sebuah ritual atau peringatan kebesaran bagi tokoh tersebut serta dilengkapi sesajian pada ritualnya. Juga melalui sebuah representasi yang muncul. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data (observasi langsung dan studi literatur), pengolahan data dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Kelenteng Tek Hay Bio terdapat memori kolektif oleh sebagian kelompok masyarakat etnis Tionghoa di Kota Semarang yang layak untuk diingat dan dikenang serta perwujudan memori kolektif tersebut melalui sebuah representasi sehingga terjadi keterkaitan satu sama lain.

This research is an attempt to see the collective memory found in the Tek Hay Bio Temple in Semarang. At Tek Hay Bio temple can be found a human figure that is considered meritorious and remembers that the figure has a large role for the surrounding community and for the community and is used as the main deity and is located in the main building part of the temple. This collective memory is manifested in the form of a ritual or commemoration of greatness for the figure and is equipped with offerings on the ritual. Also through a representation that appears. The research method used is data collection (direct observation and study of literature), data processing and interpretation. The results showed that in Tek Bio Bio Temple there is a collective memory by some ethnic Chinese communities in the city of Semarang that deserves to be remembered and remembered and the embodiment of the collective memory through a representation so that there is a connection to one another.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>