Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2963 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"ASEAN RISING: ASEAN and AEC Beyond 2015 puts together ideas, thoughts and papers from more than 30 experts and specialists in the region on various areas relating to ASEAN and AEC beyond 2015. It discusses the challenges for ASEAN and AEC, how to face them and how ASEAN should move forward towards AEC 2015 and beyond."
Jakarta: Economic Research Institute for ASEAN and East Asia, 2014
327.111 ASE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini mengkaji masalah kesiapan sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015.Metode kajiannya menganalisis dan membandingkan beberapaindikator ekonomi makro dengan negara ASEAN lainnya, terutamafokus pada tenaga kerja yang berimplikasi pengakuan kualifikasi danketerampilan, serta mobilitas tenaga kerja terampil di wilayah ASEAN.Hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia berpotensi menjadi pemasokterbesar tenaga kerja di ASEAN. Tingkat pendapatan berada di posisi pendapatan menengah meskipun masih rendah(lower middle incomecountry). Posisi IPM sedikit lebih baik dibandingkan dengan Vietnam,Cambodia, Laos, dan Myanmar"
JDSP 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Subroto
"Tulisan ini mengkaji masalah kesiapan sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015. Metode kajiannya menganalisis dan membandingkan beberapa indikator ekonomi makro dengan negara ASEAN lainnya, terutama fokus pada tenaga kerja yang berimplikasi pengakuan kualifikasi dan keterampilan, serta mobilitas tenaga kerja terampil di wilayah ASEAN. Hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia berpotensi menjadi pemasok terbesar tenaga kerja di ASEAN. Tingkat pendapatan berada di posisi pendapatan menengah meskipun masih rendah (lower middle incomecountry). Posisi IPM sedikit lebih baik dibandingkan dengan Vietnam, Cambodia, Laos, dan Myanmar"
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
507 JDSP 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Mutaqin
"This thesis examines whether implemented AEC 2015 measures have a significant effect on ASEAN industrialization, by comparing the trend of industrialization before and after ASEAN has AEC Blueprint which was implemented since 2008. We find that implementation of AEC blueprint during 2008-2016 did not give any effect to of manufacturing employment (mnfemp) relative to total employment and nominal manufacturing value added (mnva) relative to total GDP. Even, share of the real manufacturing value added (rmva) in the period of AEC blueprint implementation is less than the prior period in 2000-2007. The gap between on paper and actual implementations, unutilized trade agreement by private sectors due to documentation complexities, and the rising of non-tariff barriers become possible explanation why AEC 2015 measures did not give effect to ASEAN manufacturing sector.

Tesis ini menganalisa apakah implementasi kebijakan AEC 2015 memiliki akibat yang signifikan terhadap industrialisasi di ASEAN, dengan membandingkan perkembangan industrialisasi sebelum dan sesudah ASEAN memiliki cetak biru AEC, dimana cetak biru tersebut sudah dipraktikkan sejak tahun 2008. Kami menemukan bahwa pelaksanaan cetak biru AEC selama 2008-2016 tidak memberikan efek ke pekerjaan industri (mnfemp) relatif terhadap total pekerja dan nominal nilai tambah industry (mnva) relatif terhadap total PDB. Bahkan, nila tambah real industri pada periode implementasi cetak biru AEC lebih rendah dari periode sebelum cetak biru. Perbedaan antara rencana dan implementasi, kesepakatan dagang yang tidak dimanfaatkan sektor swasta karena keruwetan dokumen, dan naiknya hambatan non-tarif adalah penjelasan rasional mengapa kebijakan AEC 2015 tidak memberi efek terhadap sektor industri di ASEAN."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Haqqo Hidayah
"Indonesia merupakan negara terbesar kedua pengekspor kopi instan di dunia setelah Brazil. Integrasi ekonomi merupakan langkah yang penting bagi pencapaian ASEAN Economic Community (AEC) yang berdaya saing dan dapat berperan aktif dalam ekonomi global. Kopi instan adalah salah satu makanan olahan kopi yang merupakan produk ekspor unggulan Indonesia serta termasuk dalam perdagangan barang dari 12 Priority Integrated Sector (PIS) untuk AEC.
Tesis ini meneliti hal apa yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi Indonesia dan strategi Market Intelligence seperti apa yang harus dilakukan untuk memperkuat posisi Indonesia di AEC dan mempertahankan posisi Indonesia sebagai negara pengekspor kopi instan kedua di dunia.
Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan cara menganalisis faktor lingkungan eksternal dan internal. Data kuantitatif digunakan untuk memperkuat hasil analisis. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis PESTEL, analisis Teori Berlian dari Porter, analisis Rantai Nilai dan Pemetaan Kompetitif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kopi instan Indonesia sudah berdaya saing saat ini, namun ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian terkait kebijakan dan strategi yang digunakan karena akan mempengaruhi daya saing kopi instan Indonesia kedepannya. Strategi Market Intelligence dapat dilakukan dengan peningkatan teknologi desain kemasan, pengembangan jaringan ekspor dan penguatan promosi untuk kopi ins.

Indonesia is the second largest exporter of instant coffee in the world after Brazil. Economic integration is an important step to achieve competitiveness of ASEAN Economic Community (AEC) so that, it could take an active role in the global economy. Instant coffee is a processed food from Indonesian export commodities of superior products which are included in the trade in goods of 12 Priority Integrated Sector (PIS) for the AEC.
The focuses of this study are to examine what the government do can to improve the welfare of Indonesian coffee farmers and what kind of Market Intelligence strategy should be implemented to strengthen the position of Indonesia in the AEC and to maintain Indonesia's position as the second instant coffee exporting country in the world.
This research uses qualitative approach by analyzing internal and external environment. Quantitative data is used to support the result of analysis. Analysis were performed using PESTEL analysis, Porter?s Diamond Theory analysis, Value Chains analysis and Competitive mapping. Data collection techniques are done by doing literature study and interviews.
The result shows that the instant coffee of Indonesia is already competitive, still there are somethings that need more attention related to the policies and strategies used because it will affect the competitiveness of Indonesia?s instant coffee in the future. Market Intelligence strategy can be done by improving the technology for packaging design, developing the network of export and strengthening promotion for instant coffee.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bestika Widya Purnama Kusuma Ningrum
"Penelitian ini melihat UKM sebagai sektor yang mampu bertahan pada krisis ekonomi 1997 dan 2008 serta memiliki kontribusi dalam pertumbuhan GDP dan penyerapan tenaga kerja. Dalam upaya meningkatkan peran UKM di tingkat regional, ASEAN memasukkan UKM sebagai salah satu sektor dalam cetak biru MEA, sehingga dapat mendorong integrasi sektor UKM antar anggota ASEAN. Selanjutnya penelitian ini fokus melihat persiapan UKM, dalam hal ini kebijakan UKM, untuk menghadapi MEA 2015. Secara spesifik, ASEAN telah memberikan empat target utama yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh negara anggota. Oleh karena itu rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah ?bagaiman kebijakan Indonesia dalam mempersiapkan sektor UKM menghadapi MEA 2015.? Metode yang digunakan adalah descriptive case study yang menggunakan dokumen dari peristiwa penting yang memberikan pengaruh bagi pembuat kebijakan, pelajar dan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan tiga konsep yaitu regionalisme ekonomi, kerjasama internasional dan kepatuhan, serta kebijakan industri sektor UKM. Pada akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa persiapan sektor UKM Indonesia masih belum maksimal, meskipun aspek dokumen legal dapat dikatakan telah tercapai. Namun, implementasi di lapangan masih belum sepenuhnya dilaksanakan.

This research studies about SMEs as a sector that is able to stand in economic crisis of 1997 and 2008 and has contributed to GDP growth and employment. In order to increase the role of SMEs at the regional level, ASEAN put SMEs as the one of the sectors in the AEC blueprint and encourage the integration of the SME sectors among ASEAN members. Furthermore, this research focused to look at the preparations of SMEs, SME policy in this case, to face the AEC 2015. Specifically, ASEAN has four main targets are expected to be implemented by member states. Therefore the research question is "how Indonesian policies in the preparation of the SME sector face the AEC 2015." The method used is descriptive case study that used the documents of important events that give effect to the policy makers, students and the community.
This research uses three concepts namely economic regionalism, international cooperation and compliance, industrial policy of SME sector. In the end, the research found that preparation of the SME sectors in Indonesia is still not optimal, although aspects of the legal documents have been achieved. However, implementation on the ground is still not fully implemented both in national and regional policies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: ERIA (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia), 2017
341.247 3 ASS a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Asra Virgianita
"Konsumsi energi ASEAN diprediksi akan meningk at karena pertumbuh an ekonomi dan jumlah penduduk yang signi fikan di kawasan ini. Penggun aan batubara secara terus-menerus meningk at sebagai pengganti minyak dan gas. ASEAN memegang peran yang penting dalam konsumsi dan produk si batubara di Asia Pasifik. Berdasarkan pendekatan rantai nilai, negara produ sen batubara di ASEAN berpeluang untuk memaksimalkan pasar baik melalui perdagangan bilateral maupun kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/ AEC). AEC dapat membantu mengin tegrasikan pasar di ASEAN, membangun kesadaran negara-negara ASEAN untuk mengembangkan prasarana kecukupan energi maupun teknologi batubara bersih. Produk si batubara di ASEAN masih akan bersandar pada Indonesia sebagai ekspor tir utama di ASEAN. Kebijakan energi di tiap negara ASEAN memiliki banyak kesamaan, sehingg a menyediakan ruang untuk mengembangkan lebih lanju t kerjasama regional di dalam mengelola aspek-aspek energi. Masa depan sektor batubara di ASEAN akan sangat bergantung pada kemajuan teknologi , perbaikan tata kelola, efisiensi transpor tasi, dan konektivitas antar negara. Penguatan kerjasama dan koordin asi haruslah menjadi strategi kunci bagi negara-negara ASEAN untuk memastikan kesiapan di dalam menyambu t AEC."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Directorat General of Information and Publication Communication , 2014
327 ASS k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bonny Pradana
"Dengan diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) pada tanggal 31 Desember 2015 membuat perdagangan internasional antar negara ASEAN menjadi tidak ada hambatan. Untuk dapat meningkatkan pangsa pasar ekspor dan mempertahankan pasar dalam negeri khususnya pada sektor industri elektronika agar industri elektronika lokal dapat tumbuh maka diperlukan kebijakan industri untuk menjaga iklim usaha nasional. Oleh karena itu diperlukan peta daya saing masing-masing negara ASEAN.
Dalam penelitian ini akan digunakan empat metode pengukuran daya saing industri yaitu Trade Specialization Index (TSI), Acceleration Ratio (AR), Market Share (MS), dan Revealed Comparative Advantage (RCA). Penelitian ini menghasilkan peta daya saing industri produk elektronika dan posisi industri elektronika indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya.

With the implementation of the ASEAN Economic Community (AEC) on December 31, 2015 make international trade among ASEAN countries will be no tariff barriers. To be able to increase exports and maintain market share in the domestic market, especially in the sectors of the electronics industry that the local electronics industry can grow, industrial policy is needed to keep the national business climate. Therefore we need a map of the competitiveness of each ASEAN country.
In this study will be used four methods of measuring the competitiveness of the industry, namely Trade Specialization Index (TSI), Acceleration Ratio (AR), Market Share (MS), and the Revealed Comparative Advantage (RCA). This research produced a map of the competitiveness products of industrial electronics and Indonesian electronics industry position with other ASEAN countries.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>