Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67351 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khoirul Muttaqin
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keunikan struktur naratif cinta tak pernah tua yang meliputi, kevariatifan penggunaan kata ganti yang mengacu pada tokokh yang menjadi fokus di setiap cerita dan tata semua cerita yang tampak tidak berkaitan sehingga menimbulkan problematika termasuk dalam subgenre kempulan cerpen atau novel buku cinta tak pernah tua tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode struktural. Teori yang digunakan yakni teori naratologi Gerard Genette. Hasil penelitian ini adalah keunikan kevariatifan pemakaian kata ganti yang mengacu pada tokohyang menadi fokus di setiap cerita disebabkan pemandang dari beberapa cerita tersebut bebeda serta pencerita beberapa cerita tersebut berbeda pula. Selain itu, semua cerita yang termuat di beberapa media masa ternyata mempunyai kelinearan dalam tata ceritanya. Simpulannya, cinta tak pernah tua dapat digolongkan menjadi sebuah novel.

The objective of this study wade scribing the uniqueness of narrative structure of “Cinta Tak Pernah Tua” which has consisting of the various usage of pronouns refer to the central character in each story and in order of all stories which seems not interconnected so it created the problem which can be classified into sub genre problematics of the collection of stories or novel “Cinta Tak Pernah Tua”. The research method used in this study was structural method. this research used Gerard Genette’s narratology theory. The result showed the uniqueness of the various usage of pronouns referring to the central character in each story as the result of the different viewer and story teller of those stories. In addition, all stories which were published in mass media, in fact, have linearity in their story order. In conclusion, “Cinta Tak Pernah Tua” can be classified as a novel. Keywords: novel, narrative structure, narratology theory, sub genre problematic."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Jolly Sucanta Cakranegara
"Artikel ini bertujuan menjelaskan sejarah kebijakan pangan di Indonesia terkait diversitaspangan pokok pada 1945-2021. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dan studi pustakaatas kajian kebijakan pangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi kesinambungan atas diversitas pangan pokok yang merupakan realitas sejarah bangsa padakebijakan pangan di masa Indonesia kontemporer. Pada awalnya, diversitas pangan pokokyang merupakan kearifan lokal masyarakat Nusantara mendapat perhatian yang cukup besardalam idealisme Presiden Sukarno. Akan tetapi, hal ini tidak terpenuhi pada periode selanjutnya, seperti dalam politik beras oleh Presiden Soeharto, gerakan ketahanan pangan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, kebijakan impor pangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga kebijakan lumbung pangan oleh Presiden Joko Widodo. Diversitas pangan pokok dalam kebijakan pemerintah hanya diakomodasi dalam programjangka pendek, berskala kecil/lokal/parsial, serta tidak adaptif terhadap perubahan zaman.Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat masih didominasi olehkebijakan pangan yang tidak inklusif.

This article aims to explain the history of food policy in Indonesia related to the diversity of staple foods in 1945-2021. This research used historical methods and literature studies on food policy studies. The results indicate that no continuity of staple food diversity which is the historical reality of contemporary Indonesian food policy. In the beginning, the diversity of staple food, the local wisdom of the archipelagic community, had received a considerable attention in the idealism of President Sukarno. However, it still was not fulfilled in the next period, such as in the rice politics of President Soeharto, the food security movement of President Megawati Soekarnoputri, the food import policy of President Susilo Bambang Yudhoyono, to the food barn policy of President Joko Widodo. The diversity of staple foods in contemporary government policies is accommodated in short-term, local, or partial scale programs, and not adaptive to changing times. Thus, the fulfillment of community’s staple food is still dominated by non-inclusive food policies."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2022
900 HAN 6:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Naibaho, Vincensia
Yogyakarta: LeutikaPrio, 2010
899.221 Nai c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mursalim
"Republik Indonesia memiliki kekayaan dan keberagaman bangsa seperti jumlah penduduk kurang lebih 240 juta, suku bangsa, dan bahasa daerah, agama, beragam budaya, beragam adat dan istiadat, serta beraneka ragam flora dan fauna, yang semua hal tersebut sangat perlu dipahami dan diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dan dibangun, diungkapkan, dikomunikasikan baik secara lisan maupun secara tertulis. Agar kekayaan dan keberagaman bangsa seperti tersebut dapat diketahui dan dipahami sebaik-baiknya oleh seluruh warga negara Indonesia, maka setiap warga negara juga diharapkan tidak ada lagi yang mengalami buta aksara, atau sebaliknya semuanya melek huruf. Oleh sebab itu, penulis dalam makalah ini akan memaparkan mengenai penumbuhan budaya literasi dengan ilmu keterampilan berbahasa membaca dan menulis. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat pembaca mengenai proses penumbuhan budaya literasi dengan penerapan ilmu keterampilan berbahasa membaca dan menulis. Hal-hal yang akan dipaparkan dalam makalah ini adalah (a) pengertian literasi dan budaya literasi, (b) penumbuhan budaya literasi, (c) pengertian keterampilan berbahasa, (d) penerapan ilmu keterampilan berbahasa menulis, dan (e) penerapan ilmu keterampilan berbahasa membaca. Dapat disimpulkan bahwa literasi adalah keberaksaraan yaitu kemampuan menulis dan membaca. Kemudian, budaya literasi yang dimaksudkan adalah melakukan kebiasaan berpikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca, menulis, yang pada akhirnya, apa yang dilakukan dalam sebuah proses kegiatan tersebut akan menciptakan karya."
Samarinda: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman, 2017
400 CLLS 3:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sunandar
"Masyarakat Sambas telah dibentuk dalam rentang sejarah yang panjang. Terdapat beberapa kisah yang menjadi pijakan dalam mengartikan dan merujuk dinamika masyarakatnya masa lalu, yaitu dalam kisah-kisah rakyat. Dalam tulisan ini dimuat dua kisah populer tersebut, yaitu Sambas yang berasal dari persahabatan abadi antara Syamsudin dan Saribas serta Sambas yang dimaknai dengan tiga suku bangsa. Dua kisah itu menjadi pijakan melihat Sambas yang berbineka. Untuk mengungkap kebinekaan Melayu Sambas, maka penelitiannya dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang dilakukan dengan empat tahap, yaitu: heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Studi ini menunjukkan bahwa keragaman yang terjadi di Sambas terekam dalam memori kolektif masyarakatnya yang bertujuan untuk menyatukan individu-individu yang ada."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2021
900 HAN 4:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Penelitian Biologi-LIPI, 2002,
R 333.95 Ind
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Pati Hadikara
"Keberagaman merupakan suatu ciri khas identitas yang selalu melekat pada nilai-nilai sosial
budaya masyarakat Indonesia. Keberagaman juga menjadi motto bangsa Indonesia yang mempersatukan perbedaan yang ada, dalam nilai-nilai multikulturalisme. Namun pemahaman atas makna keberagaman ini tampak belum bisa membawa masyarakat Indonesia mengerti hingga ke akar pengertian atas keberagaman itu sendiri. Hingga sering sekali, kita melihat banyaknya perpecahan dan salah pengertian tentang bentuk keragaman yang ada didalam masyarakat Indonesia itu sendiri. Dengan demikian penulis mencoba untuk memberikan sedikit pandangannya terhadap persoalan atas ragam yang ada dengan menulis sebuah artikel ilmiah. Dengan menggunakan metode Dekonstruksi Jacques Derrida, teori Dekonstruksi Jacques Derrida digunakan dalam penelitian ini untuk membongkar dan merekonstruksi ulang makna keberagaman. Hal tersebut akan memperkaya pemahaman dan pengertian atas bentuk keberagaman yang ada di dalam masyarakat Indonesia itu sendiri. Dengan begitu masyarakat Indonesia dengan sendirinya bisa paham dan mengerti lebih baik tentang makna keberagaman. Dengan hasil penelitian bahwa perlunya rekonstruksi pemaknaan ulang makna keberagaman dengan sikap kritis, revitalisasi budaya hingga Pendidikan multikultural.
Diversity is a characteristic of identity that is always attached to social values Indonesian culture. Diversity is also the motto of the Indonesian nation which unites existing differences, in the values ​​of multiculturalism. However, this understanding of the meaning of diversity does not seem to be able to bring Indonesian people to understand the roots of the understanding of diversity itself. Until very often, we see many divisions and misunderstandings about the forms of diversity that exist within Indonesian society itself. Thus the author tries to provide a bit of his views on the problem of the existing variety by writing a scientific article. By using Jacques Derrida's Deconstruction method, Jacques Derrida's Deconstruction theory is used in this study to dismantle and reconstruct the meaning of diversity. This will enrich the understanding and understanding of the forms of diversity that exist within Indonesian society itself. That way the Indonesian people themselves can better understand and understand the meaning of diversity. With the results of the research that it is necessary to reconstruct the meaning of diversity with a critical attitude, cultural revitalization to multicultural education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shalih Dzakiyyah Farda
"Penggambaran visual dan modifikasi tokoh merupakan fitur-fitur yang dihadirkan dalam game di masa kini, termasuk game berbentuk novel visual Choices: Stories You Play. Kedua fitur ini memberikan kemungkinan bagi pembuat maupun pemain game untuk mengakomodasi identitas-identitas dunia nyata ke dalam dunia virtual lewat tokoh-tokohnya. Tesis ini menganalisis bagaimana keragaman identitas direpresentasikan oleh Choices. Melalui penelitian etnografis, riset ini mencari tahu bagaimana pemain memaknai fitur ini serta mengonstruksi identitas diri mereka sendiri di dalam game melalui dua modifikasi tokoh: tokoh utama (Main Character) dan pasangan tokoh utama (Love Interest). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Choices masih memperlihatkan kecenderungan untuk lebih menyukai tokoh dengan ras, etnis, fitur wajah, bentuk tubuh, gender, dan orientasi seksual tertentu. Di sisi lain, pemain yang ruang geraknya terbatasi oleh kecenderungan ini membagi bentuk konstruksi identitias diri mereka dalam game menjadi tiga: sebagai cerminan diri di kehidupan nyata, sebagai wadah eksplorasi dan eksperimentasi identitas, serta sebagai ruang membentuk kehidupan ideal. Penelitian ini memperlihatkan bahwa pada akhirnya representasi diversitas dalam media game tidak terlepas dari budaya produksi dan konsumsinya, yang mana kedua praktik tersebut masing-masing memberikan pemaknaan tersendiri terhadap berjalannya game.

Visual depictions and character modifications are features that are presented in today’s games, including games in the form of a visual novel called Choices: Stories You Play. These two features provide the possibility for gamers to accommodate their real-world identities into the virtual world through their characters. This research analyzes how the diversity of identities is represented by the characters in Choices. Through ethnographic method, this research discusses how players establish their own meaning and construct their own identity in the game through the modification of two characters: the Main Character (MC) and the Love Interest (LI). The results of the research conclude that Choices still shows the tendency to favor characters with a certain race, ethnicity, body shape, facial feature, gender, and sexual orientation. As a result of this limitation, the players construct their identity in the game in three ways: as a reflection of their real-life identity, as a media for exploration and experimentation of identity, and as a space to form an ideal life. In the end, the representation of diversity in game media is attached to the culture of production and consumption, in which each of the two practices gives their own meaning to the interpretation of the game."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Tsabitah
"Subjek dalam makalah ini adalah kesetaraan gender di tempat kerja. Penilitian ini bertujuan untuk a) Menganalisis tantangan dan manfaat dari kesetaraan gender, b) Untuk membahas isu-isu kesetaraan gender berdasarkan Negara asal perusahaan dan kewarganegaraan para manajer, dan c) Memanfaatkan alat yang diperlukan untuk mengelola kesetaraan gender dengan sukses. Delapan perusahaan multinasional dipilih sebagai ilustrasi untuk menganalisis isu-isu yang terkait dengan kesetaraan gender di tempat kerja.

The subject matter of this paper is gender diversity in a workplace. The study aims to: a) Analyze the challenges and benefits of gender diversity, b) To discuss gender diversity issues based on the country of origin of the company and nationalities of managers and c) Utilize the required tools to manage diversity successfully. Eight Multinational Enterprises (MNEs) is chosen as an illustration to help analyzing issues related to gender diversity in a workplace."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>