Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159421 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Satyanti
"Perubahan iklim, termasuk suhu yang semakin panas dan kekeringan merupakan kendala utama bagi regenerasi tumbuhan. Percobaan tentang pengaruh suhu terhadap regenerasi tumbuhan dilakukan pada dua jenis endemik"
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, LIPI, 2015
580 BKR 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhanti Dwi Lestari
"ABSTRAK
Berdasarkan penelitian dengan metode deskriptif terhadap polen lima jenis Eugenia yang ada di Indonesia yaitu: Eugenia aromatica (L.) Baillon, Eugenia aquea Burm. f., Eugenia malaccensis L., Eugenia jambos L., dan Eugenia cumini (L.) Druce, ternyata memperlihatkan perbedaan ciri-ciri baik dari segi ukuran, tipe apertura, kerangka polen (ambit) dan tipe permukaan dinding polennya. Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil penelitian ini ialah: (1) Ciri umum kelima jenis butir polen Eugenia adalah isopolar, simetni radial, goniotreme, tricolporate dan syncolporate. (2). Klasifikasi model butir polen tersebut adalah prolate kecuali pada Eugenia cumini yaitu subprolate dan klasifikasi ukurannya adalah minuta (kecil) kecuali pada
Eugenia jambos yaitu media (sedang). Tipe permukaan dinding terluar butir polen adalah verrucate pada Eugenia jambos dan Eugenia aromatica, granulate pada Eugenia cumini dan Eugenia malaccensis, sampai dengan rugulate pada Eugenia aquea. (3) Penyerbukan kelima jenis Eugenia dilakukan serangga tertentu berdasarkan tipe permukaan butir polen yang terbentuk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Satyanti
"Kontribusi emisi gas rumah kaca, yakni karbondioksida (CO2) dan terutama methane (CH4) dari ekositem lahan basah (wetlands) termasuk yang terbesar. Interaksi antara tipe vegetasi, factor abiotik, dan pegolahan lahanadalah penting dalam perhitungan fluks karbondioksida dan methana dari suatu ekosistem. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap fluks gas karbondioksida, metahana, karakter tanah, kelembapan udara dan suhu serta komposisi vegetasi di ekosistem rawa pasang surut asin (salt marsh) dan rawa payau (brackish marsh) dilakukan di pulau Terschelling, Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi tumbuhan model pengelolaan (a.l. penggembalaan/grazing atau pembabatan/mowing) terhadap emisi gas karbondioksida dan methana dari ekosistem rawa. Komposisi vegetasi di dua tipe rawa berbeda. Keragaman jenis dipengaruhi oleh kegiatan pengembalaan; jumlah jenis di tapak rawa payau yang mengalami penggembalaan adalah 39 jenis sedangkan yang tidak mengalami penggembalaan adalah 31 jenis. Fluks karondioksida di rawa asin hampir sama besarnya dengan yang ada di rawa payau. Fluks methana rawa asin lebih rendah dibandingkan fluks methane rawa payau. Di daerah rawa payau, penggembalaan meningkatkan emisi gas methana."
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, 2014
580 BKR 17:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Robinson, Trevor
Bandung: ITB Press, 1995
581.192 ROB ot
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cisca Lasmaria
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan skrining kapang Aspergillus spp.
koleksi University of Indonesia Culture Collection (UICC), fermentasi dan
analisis produksi antioksidan. Hasil skrining antioksidan dari 12 biakan
Aspergillus spp. menggunakan metode fitokimia mengandung senyawa
antioksidan: flavonoid, triterpenoid, alkaloid dan glikosida. Analisis
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan BHT sebagai standart dari 12
Aspergillus spp. menunjukkan Aspergillus awamori UICC 9 memiliki nilai Rf
yang hampir sama dengan standart. Analisis DPPH (2,2 diphenil-1-pikrihidrazil)
mengkonfirmasi antioksidan Aspergillus awamori UICC 9 memiliki EC 50 sebesar
1359.5 ppm

Abstract
The aim of this research is to screen Aspergillus spp molds, that belonged
to the University of Indonesia Culture?s Collection (UICC) for antioxidant
production. The result of phytochemical analysis process of 12 Aspergillus spp.
consist of flavonoid, triterpenoid, alkaloid and glycoside. The Thin Layer
Chromatography (TLC) using BHT as standart to analyse of 12 Aspergillus spp.
show that Rf value of Aspergillus awamori UICC 9 has Rf value is same as
standard (0.16). An antioxidant activity using DPPH (2,2 diphenil-1-pikrihidrazil)
analysis confirmed that Aspergillus awamori UICC 9 has EC50 is 1359.5 ppm"
2011
T29812
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Dyah Nastiti
"ABSTRAK
Andrografolida adalah senyawa kimia utama pada tanaman Andrographis paniculata yang memiliki khasiat farmakologi. Rasanya yang pahit dan bioavailabilitas oralnya yang rendah merupakan tantangan dalam memformulasikan andrografolida sehingga penghantaran transdermal menjadi alternatif yang baik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan andrografolida dalam suatu transfersom dengan menggunakan metode hidrasi lapis tipis. Transfersom yang dihasilkan kemudian diformulasikan menjadi sediaan gel. Transfersom yang diperoleh dievaluasi berdasarkan efisiensi penjerapan, indeks deformabilitas, ukuran partikel, zeta potensial, dan stabilitas. Gel transfersom andrografolida dikarakterisasi kemampuan penetrasinya secara in vitro. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ukuran transfersom Dv90 adalah 454,00 nm dengan zeta potensial -55,7 mV. Indeks deformabilitas transfersom 0,0417 sedangkan efisiensi penjerapan transfersom mencapai 97,02. Setelah pengamatan stabilitas transfersom selama 5 minggu, ukuran partikel transfersom Dv90 meningkat menjadi 668,00 nm. Evaluasi penetrasi gel transfersom andrografolida menunjukkan bahwa gel memiliki 2 fase penetrasi gel dengan fluks yang berbeda. Gel yang mengandung transfersom andrografolida memiliki fluks 23,258 g/cm2 jam pada satu jam pertama penetrasi, lalu menurun menjadi 2,708 g/cm2 jam untuk jam berikutnya sampai dengan 24 jam. Sementara itu, fluks pada gel kontrol non transfersom adalah 1,280 g/cm2 jam untuk tiga jam pertama, lalu menurun menjadi 0,327 g/cm2 jam. Hasil studi menunjukkan bahwa gel transfersom andrografolida dapat menghantarkan lebih banyak andrografolida dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan gel non-transfersom andrografolida. Oleh karena itu, gel transfersom andrografolida dianggap sebagai formulasi yang baik untuk penghantaran transdermal andrografolida.

ABSTRACT
Andrographolide is a major chemical constituent found in plant Andrographis paniculata. Its bitter taste and low oral bioavailability poses a problem to the administration of andrographolide. Transdermal delivery of andrographolide is therefore a suitable alternative of andrographolide delivery. This study aimed to formulate gel containing andrographolide loaded transfersome and study its penetration profile. Transfersomes were evaluated for entrapment efficiency, deformability index, particle size and morphology, zeta potential, polydispersity index, and stability. The penetration ability of gel containing andrographolide transfersome was compared with non transfersome andrographolide gel. The results showed that transfersome rsquo s particle size was 454.00 nm Dv90 with zeta potential of 55.7 mV. The deformability index of the transfersome was 0.0417 and the entrapment efficiency was 97.02. After 5 weeks, transfersome increased in size to 668.00 nm Dv90. When formulated into a gel, andrographolide transfersome showed two separate penetration phases with different fluxes. The gel containing andrographolide transfersome had a flux of 23.258 g cm2 h for the first hour and 2.708 g cm2 h for the following hour up to 24 hours. Meanwhile, non transfersome andrographolide gel had a flux of 1.280 g cm2 h during its first 3 hours of penetration and the flux for the following hour up until 24 hours was 0.327 g cm2 h. The results showed that andrographolide transfersome gel was able to deliver more andrographolide in a shorter period of time compared to non transfersome andrographolide gel. It is therefore considered a suitable formulation for the development of transdermal delivery of andrographolide."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The research was conducted at Payakumbuh agricultural polytechnic farm service from March until September 2007. ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Moulfia Tursina
"Penelitian eksperimental untuk menguji aktivitas antifeedant ekstrak kasar Holothuria atra dan Bohadschia marmorata terhadap ikan karang telah dilakukan di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Konsentrasi ekstrak H. atra dan B. marmorata yang digunakan dalam penelitian adalah konsentrasi alaminya yakni sebesar 8 mg/ml dan 3,4 mg/ml. Analisis data hasil pengujian antifeedant selama 7 hari menggunakan uji jumlah-jenjang Wilcoxon menunjukkan bahwa ekstrak kasar H. atra dan B. marmorata memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang, meliputi Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp., Halichoeres sp., Siganus sp., dan Pentapodus sp.

Field experiment was conducted to investigate the antifeedant activity of crude extract from sea cucumber Holothuria atra and Bohadschia marmorata against reef fishes at Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. The concentration of crude extract of H. atra and B. marmorata used in the assay were 8 mg/ml and 3,4 mg/ml respectively. Data analysis using Wilcoxon‟s rank-sum test showed that crude extract of H. atra and B. marmorata has antifeedant activity against reef fishes, including Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp., Halichoeres sp., Siganus sp., and Pentapodus sp."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S944
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Kuswantoro
"ABSTRACT
Inventory of plant species was conducted in area surrounding Wamena Biologi Botanic Gardens in 2013. Observation and interview, completed with literature study was carried out to enrich our understanding about these species utilisation by local community. This study found 28 species grew in the surrounding area of Wamena Biologi Botanic Garden was utilized by local community in Wamena as foods, fuel, crafts and daily tools, house and fence construction, traditional medicines and antiseptics as well as ornamental plants."
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya - LIPI, 2017
580 WKR 15:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Azmi Fairuz Putra
"Lahan pertanian modern sudah digunakan secara intensif yang dapat menghasilkan monokultur intensif sehingga menyebabkan populasi hama meningkat. Lahan pertanian modern berfokus pada penggunaan pestisida untuk melindungi produksi pertanian dari hama. Namun, dampak merugikan dalam penggunaan pestisida pada kesehatan tanaman, lingkungan, dan kesehatan petani dan masyarakat cukup tinggi. Kemudian di sisi lain, produksi nanas di Indonesia mencapai 2,19 juta ton pada tahun 2019 dan menjadi produsen nanas terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2019. Banyaknya produksi nanas dapat menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar. Ekstrak dari kulit nanas mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang bersifat racun terhadap hama sehingga dapat dijadikan bahan baku pembuatan insektisida nabati yang ramah lingkungan. Pembuatan insektisida nabati kulit nanas menggunakan metode ekstraksi gelombang ultasonik bertingkat dengan variasi jenis pelarut etanol, kloroform, dan petroleum eter dan rasio serbuk:pelarut 1:10. Pada penelitian ini dilakukan uji efektivitas untuk mengetahui mortalitas mealybugs dengan variasi jenis pelarut, memvariasikan dosis insektisida nabati dengan konsentrasi 25mg/ml, 50mg/ml, dan 75mg/ml, serta melakukan uji LCMS untuk mendeteksi senyawa bioaktif yang terkandung pada hasil ekstrak. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol memiliki mortalitas lebih baik dibanding ekstrak kloroform dan dilanjutkan uji variasi dosis. Pada uji variasi dosis konsentrasi 75 mg/ml memiliki mortalitas tertinggi. Hasil uji LCMS mengidentifikasi beberapa senyawa seperti alkaloid, flavonoid, saponin, stilbene, fatty acid, tetrapyrole, dan terpenoid.

Modern agricultural land has been used intensively which can produce intensive monocultures causing an increase in pest populations. Modern agricultural land focuses on the use of pesticides to protect agricultural production from pests. However, the impact of losses in the use of pesticides on plant health, the environment, and the health of farmers and the public is quite high. Then on the other hand, pineapple production in Indonesia reached 2.19 million tons in 2019 and became the 4th largest pineapple producer in the world in 2019. The large amount of pineapple production can produce large amounts of waste. Extracts from pineapple skin contain chemical compounds such as flavonoids, saponins and tannins which are toxic to pests so that they can be used as raw materials for environmentally friendly vegetable insecticides. The manufacture of pineapple peel vegetable insecticide uses a multilevel ultrasonic wave extraction method with various types of ethanol, chloroform, and petroleum ether solvents and a powder:solvent ratio of 1:10. In this study, an effectiveness test was conducted to determine the mortality of mealybugs with various types of solvents, varying the doses of vegetable insecticides with concentrations of 25 mg/ml, 50 mg/ml, and 75 mg/ml, as well as conducting LCMS tests to detect bioactive compounds contained in the extracts. The results showed that the ethanol extract had better mortality than the chloroform extract and continued with the variation dose test. In the test of variation of dose concentration of 75 mg/ml has the highest mortality. The LCMS test results identified several compounds such as alkaloids, flavonoids, saponins, stilbenes, fatty acids, tetrapirol, and terpenoids."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>