Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cheka Virgowansyah
"ABSTRACT
This research aim to analyze the sources of changes in sectoral output in Indonesia in the periods from 1975-1985, 1985-1995, and 1995-2003, as well as to understand and measure the contribution of end demand, technology and synergy to total change in economic output in these periods. The decomposition output approach was used to measure the effect of end demand, technology and synergy. The research used the 66 sector total transaction input-output table from 1975 to 2003. The research found that end demand dominated the change in output during these periods, while technology played a relatively small role. Despite this, the role of end demand in period III (1995-2003) fell to 59.73% from 87.64% in period I (1973-1985)."
Jakarta: Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Universitas Indonesia (MPKP-FEUI), 2017
338 UI-JKE 2:3 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cheka Virgowansyah
"Salah satu tolok ukur pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan PDB, sedangkan pertumbuhan PDB dapat didekati dengan pertumbuhan output. Kajian mengenai turunan output sudah banyak dilakukan namun kajian mengenai pola perubahan output di Indonesia sendiri masih relatif kurang. Oleh karena itulah penulis tertarik untuk meneliti pola perubahan output perekonomian Indonesia setiap sektor. Jadi permasalahan dalam tesis lni adalah bagaimana pola perubahan output Indonesia selama periode 1975-1985, 1985-1995, dan 1995-2003, serta seberapa besar kontribusi faktor final demand, teknologi dan sinergi dalam memberikan kontribusi pada total perubahan output perekonomian selama periode penelitian.
Untuk menangkap permasalahan tersebut maka dalam tesis ini digunakan pendekatan dekomposisi output yang mendekomposisi ouput menjadi tiga komposisi yaitu efek final demand, efek teknologi, dan efek sinergi. Dengan menggunakan tabel input-output 66 sektor transaksi total dari tahun 1975 sampai dengan 2003 pubikasi BPS. Sebelum dilakukan dekomposisi terlebih dahulu dilakukan penyetaraan cakupan sektor 1-0 dari tahun 1975 sampai dengan 2003 dan penghilangan efek inflasi dengan mendeflasi final demand.
Hasilnya adalah bahwa selama hampir tiga puluh tahun ini perubahan output di Indonesia lebih didominasi oleh final demand. Peran teknologi dalam perubahan output relatif lebih kecil. Sektor yang mendominasi perubahan output perekonomian adalah sektor-sektor manufaktur, namun sektor ini rentan terhadap goncangan perekonomian. Sektor yang relatif tahan adalah sektor-sektor pertanian. Pada periode III peran final demand menurun hingga 59,73 % dari 87, 64 % pada periode I. Peran teknologi dalam perubahan output relatif kecil."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Sugiharto
"Sejak diberlakukannya tahap pembangunan jangka panjang tahap pertama, kemajuan dalam bidang ekonomi telah berhasil meningkatkan pendapatan perkapita penduduk dan meningkatkan output dan pecan sektor industri pengolahan dalam kegiatan perekonomian. Sejalan dengan proses pembangunan yang berlangsung telah terjadi perubahan dalam struktur input, baik pada inputantara maupun pada input-primer, dan struktur output, baik yang dikonsumsi dalam bentuk permintaan akhir maupun yang dikonsumsi untuk kegiatan produksi selanjutnya. Perubahan dalam komposisi input-output itu tercermin di antaranya pada perubahan yang terjadi pada koefisien input-output. Beberapa hal dapat mempengaruhi perubahan nilai koefisien tersebut, di antaranya perubahan teknologi, komposisi produk, dan harga. Skripsi bertujuan untuk memisahkan dan menganalisa sebab-sebab terjadinya perubahan koefisien input-output melalui analisis struktural terhadap tabel input-output Indonesia selama periode 1971-1990. Untuk melakukan analisis ini selain dipergunakan metode yang dikembangkan oleh Afrasiabi dan Castler juga dilakukan dengan jalan mengamati pola perubahan 'koefisien struktural yang telah dipakai dalam analisis-analisis sebelumnya. Studi ini menghasilkan temuan pokok: pertama, perubahan pada matriks struktural inputoutput selama periode 1971-1990, sebagian besar telah dipengaruhi oleh efek perubahan teknologi. Perubahan struktur input secara total terjadi pada sektor pertanian pertanian dan jasa yang mana komposisi input-antara pada ke dua sektor itu mengalami penurunan; sektor penambangan dan penggalian, manufaktur dan prasarana menunjukkan peningkatan penggunaan input yang berasal dan sektor lain. Ini membawa implikasi terhadap meningkatnya permintaan barang dari sektor pengolahan, prasarana, dan penambangan dan penggalian. Studi akan membawa kemungkinan pada perbaikan atau updating pada koefisien input output secara lebih baik, selain itu diperlukan studi lanjutan untuk lebih mempetjelas sifat pengaruh perubahan teknologi pada perubahan koefisien: labor-saving, capital-saving, dan neutral technical progress."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Samuel
"Pertumbuhan ekonomi membutuhkan infrastruktur yang memadai, dan inilah mengapa Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan sumber daya finansial yang besar di bangunan infrastruktur. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif tinggi sekitar 6 persen per tahun , investasi di infratruktur masih jauh dari cukup, yaitu sekitar 3.5 persen dari GDP. Melihat kondisi ini, penelitian ini ditujukan untuk : 1 menjelaskan hubungan antara sektor konstruksi dan sektor lainnya di dalam perekonomian dan 2 menganalisa dampak dari investasi di sektor konstruksi, melalui investasi domestik dan melalui skema Kerja Sama Pemerintah Swasta KPS bagi perekonomian nasional. Secara metodologi, penelitian ini menggunakan tabel Input-Output sektor konstruksi tahun 2010 dan analisa yang dilakukan: deskriptif, linkage, dan multiplier.
Hasil analisa meliputi: 1 sektor konstruksi berkontribusi 15 untuk total ouput ekonomi di Indonesia, 2 diantara sub sektor di dalam sektor konstruksi, bangunan rumah memiliki kontribusi terbesar untuk output, 3 .labor multiplier pengganda pekerja cukup tinggi, dimana apabila ada peningkatan permintaan akhir sektor konstruksi Rp 100 Milyar, akan meningkatkan jumlah pekerja sebanyak 32 pekerja sektor konstruksi, 4 dampak peningkatan investasi di sektor konstruksi dengan skema KPS lebih besar daripada investasi domestik. Investasi KPS akan meningkatkan total output sebesar 1.11 , total pendapatan sebesar 0.92 , total pekerja 0.68 dan total value added 0.93 dimana perubahan persentase ini cukup kecil untuk investasi domestik.

Economic growth requires adequate infrastructure, which is why the Indonesian government has been allocating many resources on building infrastructure. Although Indonesia rsquo s economy grows relatively high around 6 percent annually , the infrastructure investment is still far from sufficient, which is only about 3.5 percent of GDP. Given this situation, this paper seeks to 1 describe the connections between the construction sector and the other sectors in the economy and 2 analyze the impacts of investments in the construction sector ndash by the domestic private actors and through the Public Private Partnership scheme ndash on the country rsquo s economy. Methodologically, the paper uses the input output IO table of the construction sector in 2010 and performs three sets of analyses descriptive, linkage, and multiplier.
Major findings include 1 the construction sector accounts for as much as 15 of the total economic output in Indonesia. 2 Among subsectors within the construction sector, House Building has the largest contribution to the output. 3 The labor multiplier is relatively high, with an increase in the final demand by Rp.100 Billion in the construction sector leading to an increase in the employment by 32 workers in the construction sector. 4 The impact of an increase in the investment in the construction sector is greater for PPP investments than domestic investments. The PPP investments led to increases in the total output by 1.11 , total income by 0.92 , total labor by 0.68 , and total value added by 0.93 , while the percentage changes were much smaller for domestic investments.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Roy Karten
"ABSTRAK

Kemiskinan adalah masalah utama yang dihadapi oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia. Banyak program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kemiskinan. Salah satu program yang diperkenalkan oleh pemerintah pada tahun 2007 adalah Program Keluarga Harapan (PKH), sebuah program transfer tunai bersyarat (Conditional Cash Transfer) yang menyediakan uang tunai kepada para penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan dalam kondisi yang telah ditentukan sebelumnya. Namun dalam perjalanannya, ada banyak hal yang masih perlu ditingkatkan dari program bantuan tunai bersyarat ini di Indonesia. Salah satunya adalah sejumlah besar rumah tangga tidak miskin yang mendapat manfaat dari PKH, walaupun sebenarnya penerima program PKH di Indonesia dirancang untuk rumah tangga miskin. Studi ini menganalisis faktor-faktor apa yang menyebabkan rumah tangga yang tidak miskin menerima manfaat dari program Transfer Tunai Bersyarat. Hasil yang diperoleh dari model Probit Logit menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2013, 2014 dan 2017, menunjukkan bahwa tinggal di daerah pedesaan, usia tua, dan memiliki banyak anggota keluarga secara signifikan mempengaruhi penerimaan manfaat dari Program PKH (CCT).


ABSTRACT

 


Poverty is a major problem faced by developing countries like Indonesia. Many programs have been implemented by the Indonesian government to reduce poverty. One plan that was introduced by the government in 2007 is called Program Keluarga Harapan (PKH), a conditional cash transfer (CCT) program that provides cash to beneficiaries of the Program Keluarga Harapan initiative under predetermined conditions. But in its journey, there are many things that still need to be improved from this conditional cash transfer program in Indonesia. One of them is a large number of non-poor households that benefited from the PKH initiative, even though the conditions for recipients of the PKH program in Indonesia were designed for poor households. This study analyzed what factors caused non-poor households to receive benefits from the Conditional Cash Transfer program. The results obtained from the Probit Logit Regression model using National Socio-Economic Survey ( Susenas ) data in 2013, 2014 and 2017, demonstrated that living in a rural area, old age, and having many family members significantly influenced the disbursement of benefits from the PKH (CCT) program.

 

"
2019
T52874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Adiguna
"ABSTRAK
Gas metana batubara coal bed methane, CBM adalah salah satu sumberenergi alternatif baru yang termasuk sebagai unconventional gas bersama denganshale gas. Indonesia memiliki potensi cadangan potential resources CBM yangdiperkirakan sebesar 453,3 trillion cubic feet 453,3 TCF , mayoritas terkandungpada empat basin terbesar, yaitu Sumatra Selatan 183 TCF , Barito 101,6 TCF ,Kutei 80,4 TCF , dan Sumatra Tengah 52,5 TCF . Meskipun dengan potentialresources sebesar ini, perkembangan produksi CBM di Indonesia masih sangatlambat, dengan tingkat produksi di tahun 2014 kurang lebih baru sekitar 1MMSCFD. Salah satu penyebab hal ini adalah masih minimnya skemapengembangan CBM yang terintegrasi mulai dari unit proses hulu sampai rantaidistribusi yang dilakukan oleh satu entitas, untuk meningkatkan nilai tambah daripengembangan CBM tersebut. Pada basin Sumatra Selatan, pengembangan produksi CBM yangmengintegrasikan penjualan gas sebagai gas perpipaan, pemanfaatan gas untukpembangkit listrik own-use dan komersial, serta pengolahan air terproduksidengan reverse osmosis untuk dijual sebagai air minum/air bersih dapatmenghasilkan NPV sebesar US 33.143.660,00, IRR sebesar 8,99 , dan PBPselama 16,76 tahun dari total 30 tahun waktu proyek. Sedangkan, pada basinBarito, pengembangan produksi CBM dengan metode pencairan gas menjadiLNG, pemanfaatan gas untuk pembangkit lisrik own-use dan komersial, sertapengolahan air terproduksi dengan reverse osmosis untuk dijual sebagai airminum/air bersih dapat menghasilkan NPV sebesar US 63.338.060,00, IRRsebesar 9,64 , dan PBP selama 16,71 tahun dari total 30 tahun waktu proyek.

ABSTRACT
Coal bed methane, or CBM, is one of the new alternative energy source which is classified as unconventional gas, along with the shale gas. Indonesia has potential resources of CBM which is estimated at 453,3 trillion cubic feet 453,3TCF , where the majority of the resources are contained within four biggestbasins, South Sumatra 183 TCF , Barito 101,6 TCF , Kutei 80,4 TCF , andCentral Sumatra 52,5 TCF . In contrary with this high number of potentialresources, the development of CBM production in Indonesia is still very low, withthe production rate of CBM in 2014 is approximately 1 MMSCFD, more or less.One of the primary cause is currently there is still no proven integrateddevelopment plan scheme of CBM which combines upstream and midstreamactivities done by one single entity to increase the added values of the CBMdevelopment.On South Sumatra basin, CBM production development with integrationof direct to pipeline gas selling, utilization of gas for own use and commercialpower generation, and produced water treatment with Reverse Osmosis forpotable water selling can achieve NPV of US 33.143.660,00, IRR of 8,99 , andpayback period of 16,76 years out of 30 years of project rsquo s lifetime. Meanwhie, onBarito basin, CBM production development with integration of gas liquefactioninto LNG, utilization of gas for own use and commercial power generation, andproduced water treatment with Reverse Osmosis for potable water selling canachieve NPV of US 63.338.060,00, IRR of 9,64 , and payback period of 16,71years out of 30 years of project rsquo s lifetime."
2016
T47306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ratna Puji Rahayu
"Investasi perikanan untuk mendapatkan fasilitas penanaman modal dilakukan melalui usaha perikanan tangkap terpadu atau usaha perikanan budidaya. Realisasi investasi perikanan tersebut memperlihatkan dinamika investasi terhadap jumlah investasi, lokasi investasi dan wilayah tangkapan di WPP-NRI. Hasil analisis Tabel IO Tahun 2010 memperlihatkan sektor industri pengolahan dan pengawetan ikan merupakan sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang dan pengganda output terbesar. Sedangkan sektor udang merupakan sektor yang memiliki keterkaitan ke depan serta pengganda pendapatan dan tenaga kerja terbesar. Adapun dampak peningkatan investasi perikanan terhadap pembentukan output, pendapatan, tenaga kerja dan NTB dengan menggunakan analisis Tabel Input Output Tahun 2010 masih relatif kecil.

Investments in fisheries to get investment facilities are done through the business an integrated fisheries or aquaculture business. The realization investments in fisheries show the investment dynamics to the total investments, location and fishing area in the WPP-NRI. The results analysis of Input Output Tables in 2010 show the industrial sector of processing and preserving fish is the sector that have backward linkages and the largest output multipliers. While the sector of shrimp is the sector that have forward linkages as well as the largest income and employment multipliers. The impact of increase investments in fisheries towards formation of the output, income, employment and value added by using the analysis of Input Output Tables in 2010 is still relatively small."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamaruddin
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia era Tahun 1980 hingga pertengahan Tahun 1990 cukup tinggi. Hal tersebut ditunjukkan oleh pertumbuhan tahunan rata-rata di atas lima persen. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, terjadi transformasi strukutral yang cukup signifikan ditandai dengan penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB, sementara pada saat yang sama kontribusi sektor industri manufaktur dan sektor jasa-jasa semakin dominan. Pergeseran tersebut merupakan fenomena ideal pada negara-negara yang mengalami perkembangan pesat dalam perekonomiannya. Namun sejak krisis melanda Tahun 1997, seakan apa yang telah dicapai selama ini sirna begitu saja. Hal ini menimbulkan pertanyaan sebab proses recorvery perekonomian yang sangat lamban, diperburuk oleh tingkat kesenjangan antara regionlwilayah yang semakin tinggi.
Menggunakan metode analisis field of influence yang dimaksudkan untuk menganalisis pola perambatan pengaruh dari transformasi struktural dan pertumbuhan ekonomi dilihal perubahan struktur direct input-nya. Analisis bertujuan untuk menguraikan apakah perubahan tersebut memberi pengaruh yang relevan bagi pengurangan kesenjangan antara wilayah. Melalui dua skenario utama dan simulasi terhadap tiga sektor pertanian (Agr), manufaktur (Man), dan sektor keuangan (Fin), ditemukan kesimpulan-kesimpulan penting dari perambatan pengaruh perubahan secara inter-regional dari satu region ke region lainnya, maupun perambatan pengaruh lintas sektoral di intra masing-masing region dan pengaruh lintas sektoral inter-regional.
Hasil analisis menunjukkan bahwa keterkaitan inter-regional dan keterkaitan sektoral, relatif lemah. Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan transformasi struktural terbukti mendorong penguatan ekonomi wilayah yang memiliki keterkaitan ekonomi yang kuat, baik secara inter-regional maupun intra-regional, disamping hubungan antar sektor-sektor ekonominya juga relatif kuat. Fenomena tersebut ditunjukkan oleh dampak dari perubahan direct input di region Jawa, yang secara signifikan mendorong peningkatan total output region Jawa itu sendiri. Disamping itu, perubahan dimaksud di region Jawa, juga berpengaruh signifikan terhadap region-region lainnya di luar Jawa. Fenomena ini menguatkan penjelasan pola pengaruh inter-regional yang bersifat dua arah untuk region Jawa, namun untuk region luar Jawa pengaruhnya cenderung bersifat satu arah. Fenomena sekaligus menjawab mengapa pertumbuhan ekonomi dan transformasi struktural yang terjadi selama ini relatif Iebih menguntungkan region Jawa dibanding dengan region-region lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suahasil Nazara
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005
339.23 Sua a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djakarta: N.V.Grafica, 1958
330.959 8 SUM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>