Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100639 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Ketidakmampuan memenuhi permintaan dari konsumen menjadi permasalahan utama pada penyulingan minyak sereh wangi di Desa Cimungkal Sumedang. Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan alternatif tindakan dalam rangka meningkatkan produksi minyak sereh wangi hasil penyulingan di Desa Cimungkal. Pemetaan proses produksi dilakukan dengan Value Stream Mapping (VSM) sebagai langkah awal untuk mengetahui waktu proses (lead time produksi) dan mengidentifikasi pemborosan yang terjadi, menganalisis penyebab terjadinya masalah di level manufaktur, serta merumuskan tindakan perbaikan untuk meningkatkan produksi minyak sereh wangi. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa aktivitas pada proses produksi minyak sereh wangi yang merupakan pemborosan dan harus diminimalkan. Dengan pemetaan dapat diketahui bahwa lead time penyulingan minyak sereh wangi awal adalah sebesar 647 menit atau 10,78 jam. Setelah dilakukan perbaikan (Future State) terjadi perbaikan Total lead time menjadi 274 menit. Value added activity mengalami peningkatan sebesar 38,93%, nonvalue added mengalami penurunan sebesar 3,63%, dan necessary but nonvalue added turun sebesar 35,3 %. Penelitian ini juga menghasilkan rumusan strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi minyak sereh wangi."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Yunilawati
"Keberadaan mikroorganisme berbahaya penyebab kerusakan memerlukan upaya pengembangan bahan yang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme seperti material antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan material antibakteri yang merupakan sinergi antara minyak sereh dapur (MSD) dengan nano partikel kalsium oksida (NP CaO). MSD terlebih dahulu dienkapsulasi dengan β-siklodekstrin (β-CD) untuk mengurangi volatilitasnya agar pelepasan zat aktif nya terkendali. NP CaO disintesis dengan iradiasi gelombang mikro pada daya iradiasi 600 W, 700 W, 800 W dan 900 W. Kompleks inklusi β-CD−MSD dan NP CaO hasil sintesis kemudian diinkorporasikan pada matriks kitosan membentuk material antibakteri dilakukan karakterisasi. Proses inklusi berlangsung optimal pada rasio mol βCD: MSD 1:1 yang menghasilkan serbuk kompleks inklusi dengan entrapment efficiency sebesar 88,82% dan loading capacity 15,71%. Kompleks inklusi β-CD−MSD memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli pada konsentrasi minimal 10 mg/mL dengan aktivitas antibakteri lebih besar terhadap E. coli. Profil pelepasan senyawa aktif dari kompleks inklusi β-CD−MSD menunjukkan bahwa kecepatan pelepasan dapat diturunkan hingga 80%. NP CaO hasil sintesis pada daya iradiasi 900 W selama 5 menit merupakan kristal berbentuk kubik dengan ukuran partikel 69 nm dan pada konsentrasi mulai 0,1% sudah memiliki aktivitas antibakteri dengan aktivitas lebih besar terhadap bakteri S. aureus. Penggabungan kedua agen antibakteri tersebut pada matriks kitosan menghasilkan material antibakteri dengan daya aktivitas antibakteri yang lebih baik dan dapat memperbaiki sifat mekanik dan barrier dari film material antibakteri. Aplikasi material antibakteri ini sebagai label antibakteri dapat mempertahankan kesegaran udang pada suhu ruang hingga 27 jam.

The development of antibacterial materials is necessary due to the presence of damaging microorganisms that can prevent the growth of other materials. In this study, the antibacterial materials were made synergy between lemongrass oil (MSD) and calcium oxide (CaO) nanoparticles. Lemongrass oil was encapsulated with β-cyclodextrin (βCD) to reduce its volatility therefore the release of the active substance was controlled. CaO NP were synthesized by microwave irradiation at 600 W, 700 W, 800 W and 900 W. The inclusion complex of lemongrass oil and the NP CaO NP were then incorporated into the chitosan matrix to form antibacterial materials and characterized. The inclusion process was optimally at a mole ratio of βCD: MSD oil 1:1 which resulted in inclusion complex powder with entrapment efficiency of 88.82% and loading capacity of 15.71%. The β-CD−MSD inclusion complex had antibacterial activity against S. aureus and E. coli at a minimum concentration of 10 mg/mL with antibacterial activity against E. coli was greater. The release profile of the active compound from the β-CD−MSD inclusion complex indicated that the release rate could be decreased. The synthesized CaO NP at 900 W irradiation for 5 minutes were cubic crystals with a particle size of 69 nm and at concentrations from 0.1% already had antibacterial activity antibacterial activity against S. aureus bacteria was greater. The combination of the two antibacterial agents in the chitosan matrix resulted the antibacterial material with better antibacterial activity. In addition, CaO NP can also improve the mechanical and barrier properties of the antibacterial material film. The application of this antibacterial material as an antibacterial label can maintain the freshness of shrimp at room temperature for up to 27 hours."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nadila Amalia
"Minyak serai wangi merupakan minyak atsiri yang berasal dari tanaman serai wangi (Cymbopoghon nardus) yang memiliki aktivitas repelensi terhadap nyamuk Anopheles. Sifat minyak serai wangi yang mudah menguap dan berminyak dalam pengaplikasian menimbulkan masalah dalam formulasi repelan nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan minyak serai wangi dalam bentuk nanoemulsi gel, mengevaluasi sediaan dan menguji stabilitas fisik nanoemulsi gel. Nanoemulsi gel dibuat dengan berbagai konsentrasi minyak serai wangi yaitu 2,5%, 5% dan 6,5% menggunakan berbagai konsentrasi tween 80 dan sukrosa palmitat sebagai surfaktan dan propilenglikol sebagai kosurfaktan. Sediaan nanoemulsi gel minyak serai wangi menunjukkan penampilan fisik yang cukup stabil selama penyimpanan 4 minggu pada suhu rendah (4°C ± 2°C), cycling test serta uji sentrifugasi. Formulasi terbaik dari ketiga formulasi adalah nanoemulsi gel F2 yang mengandung minyak serai wangi 5% karena memiliki stabilitas yang cukup baik, ukuran globul yang lebih kecil dan viskositas yang lebih kental.

Citronella oil is an essential oil of Lemongrass (Cymbopoghon nardus) which has a repellent activity against Anopheles mosquitoes. The volatile and oily nature of citronella oil in application creates problems in the mosquito repellant formulation. This study aims to formulate citronella oil into nanoemulsion gel form, evaluate the preparation and test the physical stability of the nanoemulsion gel. Nanoemulsion gel was formulated in various concentrations of citronella oil, which were 2.5%, 5% and 6.5% using various concentrations of Tween 80 and sucrose palmitate as surfactant and propylenglycol as a cosurfactant. The citronella oil nanoemulsion gel preparation showed a fairly stable physical appearance during 4 weeks of storage at low temperature (4 ° C ± 2 ° C), cycling test and centrifugation test. The best formulation of the three formulations is nanoemulsion gel F2 containing 5% citronella oil because it has fairly stable stability, smaller globule size and more viscous."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahabudin
"Dengan makin meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak. Kebutuhan biaya dan distribusinya menjadi sesuatu yang memberatkan bagi Pemerintah maupun Pertamina, hal ini terlihat dengan makin besarnya subsidi BBM. Undang-undang minyak dan gas bumi yang baru nomor 22 tahun 2001 memungkinkan adanya peranan perusahaan lain diluar Pertamina untuk menangani penyediaan BBM.
Disamping itu dengan akan dimulainya pasar bebas AFTA yang akan dimulai pada tahun 2003, tidak dapat dihindari masuknya perusahaan global didalam pemasaran BBM di Indonesia seperti halnya yang telah terjadi di negara-negara ASEAN lainnya. Sehingga akan terjadi suatu perubahan srategi bisnis dari usaha monopolistik menjadi usaha yang dapat bersaing. Untuk mengantisipasi era pasar bebas yang tidak lama lagi akan di mulai maka perlu disiapkan langkah strategi bisnis bahan bakar minyak di Indonesia dalam menghadapi era pasar bebas mendatang.
Teknik penelitian yang dilakukan adalah mempelajari faktor Internal dan eksternal yang dianalisis dengan metode SWOT melalui penelitian kondisi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi Pertamina didalam bisnis bahan bakar minyak. Dari analisis SWOT tersebut dapat diketahui posisi perusahaan dan strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan di dalam bisnis bahan bakar minyak pada era pasar bebas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan masih mempunyai kondisi internal yang kuat dan masih adanya peluang yang cukup besar di dalam bisnis bahan bakar minyak di Indonesia, meskipun ancaman yang akan di hadapi cukup besar pada era pasar bebas. Strategi yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah strategi Intensif atau integration.
Adapun strategi bisnis bahan bakar minyak yang perlu dilakukan oleh Pertamina adalah mengupayakan maksimalisasi pangsa pasar, mengembangkan kompetensi inti dalam infrastruktur distribusi bahan bakar minyak, memperkuat integrasi vertikal antara pengolahan dan pemasaran bahan bakar minyak, meningkatkan kualitas mutu bahan bakar minyak serta cost effectiveness dalam penyediaan distribusi bahan bakar minyak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mujiwinarno
"ABSTRAK
Sumber energi adalah hal yang sangat vital bagi suatu negara. Baik pada posisi
produsen maupun konsumen. Semua sektor industri membutuhkannya untuk
menggerakkan roda perekonomian secara keseluruhan. Sumber energi yang sudah dikenal
dan sudah dikonsumsi saat ini antara lain energi hidrokarbon (minyak bumi, gas dan
batubara), kinetik (air dan angin), energi cahaya (mataban) dan energi nuklir fisi. Ada
pula sumber energi yang masìh dikembangkan saat ini adalah energi nuklir fusi.
Minyak bumi adalah salah satu sumber energi yang masíh menjadi andalan bagi
bergeraknya roda perekonomian di dunia untuk saat ini dan untuk beberapa dekade
mendatang. Dibandingkan dengan sumber energi yang lain, minyak bumi masih terhitung
murah dalam memperolehnya. Investasi yang dilakukan untuk memperoleh minyak bumi
tidak sedikit, bahkan riset untuk memperoleh teknologi yang mutakhir untuk
mendapatkan minyak bumi secara efisien dan efektif terus dilakukan. Dengan harga jual
yang masih ?terjangkau? oleh konsumen, biaya investasi tersebut dapat kembali berikut
pro fitnya.
Indonesia sebagai salah satu produsen minyak bumi (terutama Migas) mempunyai
kepentingan atas naik turunnya harga minyak bumi dunia. Kepentingan ini menjadi lebih
besar karena pendapatan yang cukup signifikan pada anggaran negara dìperoleh dari
penjualan minyak bumi khususnya. Kenaikan atau penurunan harga minyak bumi di pasar
akan mempunyai pengaruh yang cukup besar kepada penerimaan negara. OIeh karena itu
penetapan harga minyak bumi yang akurat harus dilakukan dalam menyusun anggaran
negara agar tidak menimbulkan kesulitan di kemudian han akibat adanya penyimpangan
yang terlalu besar clati harga yang telah ditetapkan. Ketidakpastian ini dapat dihindari
dengan melakukan hndung nilai (hedging). Akan tetapi dalam melakukan lindung nilai
harus mempuflyai pengetahuan tentang pergerakan harga minyak bumi juga. Alih-alih
untuk memperoleb harga yang pasti, malah menyebabkan kerugian yang lebih besar.
Hal yang menolong untuk memahami dan melakukan prakiraan atas pergerakan
harga minyak bumi adalah telah dijualnya kontrakfuiure komoditi minyak bumi (CL) di
NYMEX (New York Mercan tIle Exchange) sejak tahun 1983. Dengan adanya informasi
harga kontrak future dari minyak bumi jenis tersebut maka prakiraan harga spot-nya dapat
ditentukan (forward future price is unbiased predictor for spot price). Mekanisme/model
ekonomi yang mendasari penetapan harga kontrak/future untuk minyak bumi dengan teori
yang ada (cost-of-carry) tidak dapat menerangkan penyimpangan harga spot vs harga
future yang terjadi. Oleh karena itu harga kontrak future sebagai alat prakiraan tidak
mempunyai keakuratan yang baik. Ada sebuah mekanisme yang dapat memahami
hubungan pergerakan harga spot dengan barga kontrak future berdasarkan data historis
dan keduanya. Mekanisme tersebut adalah ECM (Error Correction Mechanism).
ECM adalah model ekonometrik dan dua atau lebih data historis berupa runtun
waktu (time series) yang melibatkan data stasioner dan data tidak stasioner di dalamnya.
Adanya gabungan data stasioner dan tidak stasioner secara matematis tidak dapat
diterima. Tetapi kemudian Engle-Granger membuktikan bahwa ada kombinasi linier dan
data yang tidak stasioner tersebut mempunyai sifat stasoner. Dua atau lebih runtun waktu
yang tidak stasioner tetapi mempunyai kombinasi linier yang stasioner dikatakan bahwa
runtun waktu-runtun waktu tersebut terkointegrasi (cointegrated time series). Implikasi
dan pembuktian ini memberikan interpretasi yang lengkap dari analisis suatu runtun
waktu, karena dari model ECM yang diperoleh dapat dilakukan interpretasi dari suatu
runtun waktu terbadap runtun waktu yang lain dalam kerangka keseimbangan jangka
panjang dan dinamika jankga pendeknya.
Minyak mentah Minas (SLC) yang merupakan jenis minyak bumi terbesar yang
diproduksi indonesia, bukan salah satu komoditi yang mendasari perdagangan kontrak
future minyak mentah di bursa NYMEX. Untuk memahami hubungan antara harga spot
Minas Indonesia dengan harga kontrak future diperlukan medìasi dan runtun waktu
lainnya yang menjadi dasar bagi perdagangan kontrak future minyak mentah. Di dalam
penelitian ini diambil jenis minyak West Texas Intermediate. Dengan adanya mediasi ini,
maka interpretasi atas hubungan harga spot Minas dengan harga kontrak future WTI
dilakukan secara tidak langsung. Untuk melengkapi interpretasi tidak langsung diperlukan
pula pelengkap berupa interpretasi langsung dan model ECM antara barga spot Minas
dengan harga kontrak future WTI (dalam hal ini dengan kontrak future untuk pengiriman
satu tahun).
Kesimpulan yang dapat ditarik dari interpretasi langsung maupun tidak langsung
menunjukkan bahwa kenaikan harga kontrak future minyak WTI untuk pengiriman satu
tahun, dalam kerangka jangka panjang dapat digunakan sebagai indikator atas kenaikan
dan harga spot Minas. Perubahan jangka pendek dan harga spot minyak Minas tidak
tidak dapat ditentukan dan perubahan harga kontrak future minvak WTI untuk
pengiriman satu tahun.
Mengacu kepada model ECM yang dihasilkan dalam karya akhir ini, dapat
dilakukan analisis lebih lanjut untuk pemodelan antara harga spot Minas dengan harga
kontrak future WTI atau Iainnya dengan masukan data kualitatif Melalul model yang
lebih representatif ini, dapat dilakukan analisis mengenai timing untuk investasi dan
proses lindung nilai atas produk minyak Minas Indonesia.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Aji Prasongko
"Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor minyak sawit, dengan fokus pada peran produk sawit yang tersertifikasi dan tidak tersertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan panel data menggunakan model utama fixed effect model. Fokus penelitian dilakukan di 6 provinsi penghasil utama kelapa sawit dalam kurun waktu sebelas tahun. Hasil regresi menunjukkan bahwa baik produksi sawit bersertifikasi ISPO maupun tidak bersertifikasi ISPO provinsi berkorelasi posisitif dan signifikan dengan ekspor sawit provinsi. Walaupun demikian sensitivitas korelasi terhadap ekspor lebih besar ditunjukkan oleh produksi sawit tidak bersertifikasi ISPO. Hal ini diduga disebabkan tujuan ekspor sawit pada periode penelitian lebih didominasi ke Kawasan Asia yang belum mensyaratkan sustainibilitas produksi sawit (aspek lingkungan). Sementara hubungan yang signifikan antara ekspor dengan PDRB sektor perkebunan menunjukkan kapasitas produksi yang baik, Dengan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor ini, strategi yang efektif dapat dirumuskan untuk meningkatkan volume ekspor sawit.

This study discusses the factors that influence the volume of palm oil exports, focusing on the role of certified and uncertified palm oil products of Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). This study uses a quantitative design with a panel data approach using the main fixed effect model. The focus of the study was carried out in 6 main palm oil producing provinces over a period of eleven years. The regression results show that both ISPO-certified and non-ISPO-certified palm oil production in the province are positively and significantly correlated with provincial palm oil exports. However, the sensitivity of the correlation to exports is greater shown by non-ISPO-certified palm oil production. This is thought to be due to the fact that the destination of palm oil exports during the study period was dominated by the Asian region which did not yet require sustainable palm oil production (environmental aspects). Meanwhile, the significant relationship between exports and Gross Regional Domestic Product Of Provinces in the plantation sector indicates good production capacity. With a deep understanding of these factors, an effective strategy can be formulated to increase the volume of palm oil exports."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Ovi Vensus Hamubaon
"Tulisan ini membahas tentang pengembangan industri kelapa sawit Indonesia masih mengandalkan ekspansi lahan, meskipun model pengembangan yang demikian memunculkan beragam dampak sosial dan lingkungan. Menggunakan pendekatan ketergantungan yang diperkenalkan oleh Theotonio Dos Santos dan Cardoso, penelitian ini berargumen bahwa kondisi tersebut diakibatkan oleh ketergantungan kolonial, finansial, dan teknologi Indonesia sebagai negara periferi terhadap negara-negara core dan semiperiferi, yang ditopang oleh persamaan kepentingan kelas dominan internasional dan kelas dominan nasional di Indonesia.

This research discusses how the development of the Indonesian palm oil industry still relies on land expansion, even though this development model has various social and environmental impacts. Using the dependency approach introduced by Theotonio Dos Santos and Cardoso, this research argues that this condition is caused by the colonial, financial and technological dependence of Indonesia as a peripheral country on core and semi-periphery countries, which is supported by the similarities in the interests of the international dominant class and the local dominant class."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.Muhammad Rizqy Hadyansyah
"Infestasi Pediculus humanus capitis (kutu kepala) merupakan masalah kesehatan yang masih sering ditemukan di seluruh negara di dunia. Namun, penggunaan permetrin 1% telah dilaporkan mengalami resistensi di seluruh dunia. Oleh karena itu, dilakukan pencarian obat alternatif yang berasal dari ekstrak tanaman Cymbogon citratus (sereh). Sereh sendiri merupakan tanaman yang banyak ditemui di Indonesia. Kutu kepala stadium dewasa diberikan perlakuan ekstrak daun sereh dengan konsentrasi (0,15 mg/cm2, 0,3 mg/cm2, dan 0,6 mg/cm2) dan permetrin 1% yang dilarutkan pada kertas filter. Pengamatan pada bioassay in vitro diamati pada menit ke-10, 20, 30, dan 60. Aktivitas dari enzim asetilkolinesterase (AChE), glutation-S-Trasnferase (GST), dan sitokrom C-oksidase (COX) dianalisis menggunakan metode CDC. Perubahan ultrastruktur kutu kepala stadium dewasa scanned microscope electron (SEM). Toksisitas ekstrak daun sereh lebih tinggi dibandingkan yang diperlihatkan dengan jumlah mortalitas yang lebih tinggi. Esktrak daun sereh menyebabkan kerusakan yang masif pada ultrastruktur yang dapat diamati pada perubahan lapisan kitin pada toraks dan abdomen, rontoknya rambut sensori, dan spirakel yang membengkak. Permetrin 1% tidak mengakibatkan kerusakan yang masif pada kutu kepala stadium dewasa. Ekstrak daun sereh meningkatkan aktivitas enzim AChE, GST, dan COX secara tidak signifikan. Permetrin 1% meningkatkan aktivitas enzim AChE, GST, dan COX secara signifikan. Ekstrak daun sereh memiliki toksisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan permetrin 1%

Infestation of Pediculus humanus capitis (head louse) is a health problem that is still often found in all countries in the world. However, the use of 1% permethrin has been reported to experience resistance worldwide. Therefore, the search for alternative drugs derived from plant extracts of Cymbogon citratus (lemongrass) was carried out. Lemongrass itself is a plant that is widely found in Indonesia. Adult head lice were treated with lemongrass leaf extract with concentrations (0.15 mg/cm2, 0.3 mg/cm2, and 0.6 mg/cm2) and 1% permethrin dissolved on filter paper. Observations on in vitro bioassays were observed at 10, 20, 30, and 60 minutes. The activities of the enzymes acetylcholinesterase (AChE), glutathione-S-Transferase (GST), and cytochrome C-oxidase (COX) were analyzed using the CDC method. Ultrastructural changes of adult-stage head lice scanned electron microscope (SEM). The toxicity of lemongrass leaf extract was higher than indicated by the higher number of head lice mortality. Lemongrass leaf extract causes massive damage to the ultrastructure which can be observed in changes in the chitin layer in the thorax and abdomen, loss of sensory hairs, and swollen spiracles. Permethrin 1% does not cause massive damage to adult head lice. Lemongrass leaf extract insignificantly increased the activity of AChE, GST, and COX enzymes. Permethrin 1% increased the activity of AChE, GST, and COX enzymes significantly. Lemongrass leaf extract has a higher toxicity than 1% permethrin"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ngurah Wira Laksana Kusumajaya
"DMAIC Six Sigma adalah metode peningkatan kualitas yang mengedepankan kepuasan pelanggan. Belakang ini, perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan dikarenakan barang jadi yang memenuhi standar dibawah jumlah pesanan. Maka dari itu penurunan cacat produksi untuk meningkatkan kualitas produksi minyak goreng dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan dengan mengimplementasikan DMAIC Six Sigma untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kondisi perusahaan saat ini , dan juga akar masalah penyebab produk cacat. Analytical Hierarchy Process (AHP) juga digunakan untuk membuat pembobotan importance dan performance setiap akar masalah yang berhasil diidentifikasi di dalam divisi produksi menggunakan metode Dmaic Six Sigma. Dua proses beserta kebutuhan pelanggannya berhasil diidentifikasi. Proses Refinery saat ini beroperasi di 3.43 sigma dan proses Fraksinasi beroperasi di 3.52 sigma. Kejadian cacat tertinggi di proses refinery beserta penyebabnya telah teridentifikasi. Kemudian, Importance dan Performance mereka dipetakan kedalam diagram Importance Performance Analysis (IPA) untuk memfokuskan penelitian pada atribut yang akan memiliki daya ungkit besar ketika diperbaiki. Empat strategi perbaikan telah diusulkan untuk ketiga atribut tersebut untuk meningkatkan kualitas produksi minyak goreng.

DMAIC Six Sigma is a quality improvement method that revolves around customer satisfaction. Lately, the company cannot fulfill customer orders as finished goods that are in accordance with customer requirements were below orders. Defect reduction to improve the quality of cooking oil production was therefore needed. This research was conducted by applying DMAIC Six Sigma cycle to understand customer requirements, the company’s current condition, as well as the root cause for defective products. Analytical Hierarchy Process (AHP) was also used to weigh the importance and performance of each root cause identified in the production division through DMAIC Six Sigma. There are two major processes identified along with their customer requirements. The refining process is currently operating at 3.43 sigma while the fractioning process is at 3.52 sigma. Highest defect occurrences were identified on the refining process along with each respective root causes. Their importance and performance weight are mapped into an Importance Performance Analysis (IPA) diagram to focus the improvement project on attributes that provide higher leverage when improved. four improvement strategies were proposed for those attributes to improve the quality of cooking production."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuke Huda Setiawan
"Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi negara Indonesia, karena hasil dari perkebunan kelapa sawit dapat meningkatkan devisa negara.  Perkebunan kelapa sawit dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah menyebar ke berbagai daerah, selain terdapat di pulau Sumatera dan Kalimantan, kini perkebunan kelapa sawit hampir terdapat di berbagai daerah di Indonesia baik perkebunan berskala kecil maupun perkebunan berskala besar. Periode produksi kelapa sawit yang digunakan adalah dari Januari 1997 hingga Desember 2023 yang diperoleh dari website PT. X atau data dokumentasi di PT. X. Pada penelitian ini data dibagi menjadi 4 skenario data dengan menggunakan metode Time Series Cross Validation (TSCV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model LSTM (Long Short-Term Memory) dengan skenario data 1 jumlah neuron 32, dan jumlah epoch 50 memiliki performa yang terbaik dengan nilai akurasi 85.91%. Model SARIMA (Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average) dengan skenario data 4 dengan model ARIMA(0,1,1)×(1,1,1)₁₂ memiliki performa yang terbaik dengan nilai akurasi 93.72 %. Sehingga berdasarkan hasil penelitian, Model terbaik diperoleh pada penelitian ini adalah Metode SARIMA menunjukkan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) yang lebih kecil dibandingkan Metode LSTM. Secara keseluruhan, kedua metode (SARIMA dan LSTM) mendapatkan akurasi yang cukup baik karena kedua model menghasilkan akurasi yang lebih dari 85%.

Oil palm plant (Elaeis guineensis Jacq.) is a plantation cropthat has a high economic value forIndonesia, because  the results of oil palm plantations can increase the country's foreign exchange. Oil palm plantations can create jobs for the people of Indonesia, thus reducing unemployment in Indonesia. Oil palm plantations in Indonesia have spread tovarious regions, besides being found on the islands of Sumatra and Kalimantan, now oil palm plantations are almost found in various regions in Indonesia both small-scale plantations and  large-scale plantations. This research uses historical data in the form of monthly palm oil production to predict the price of strategic food commodities. The period of palm oil production used is from January 1997 to December 2023 obtained from the website of PT. X or documentation data at PT. X. In this study the data was  divided into 4 data scenarios using the Time  Series Cross Validation (TSCV) method. The results showed that the Long Short-Term Memory (LSTM) model with data scenario 1, the number of neurons 32, and the number of epochs 50 had the best performance with an accuracy value of 85.91%. The SARIMA (Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average) model with data scenario 4 with the ARIMA (0,1,1)×(1,1,1)₁₂ model has the best performance with an accuracy value of 93.72%. So based on the research results, the best model obtained in this study is the SARIMA method which shows a smaller MAPE (Mean Absolute Percentage Error) value than the LSTM method. Overall, both methods (SARIMA and LSTM) get pretty good accuracy because both models produce more than 85% accuracy."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>