Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150282 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khalidah Nurul Azmi
"ABSTRACT
Air limbah domestik memberikan kontribusi yang besar terhadap pencemaran air di wilayah perkotaan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh penerapan pengolahan air limbah domestik yang belum optimal. Penelitian tentang kombinasi biofilter aerobik dengan media plastik sarang tawon MPST dan media kerikil MK dilakukan untuk mengolah air limbah domestik. Pemilihan proses mempertimbangkan baku mutu air limbah domestik yang berlaku saat ini dan sasaran penerapannya untuk skala individual. Kombinasi proses pada HRT 24 jam rata-rata menurunkan COD, NH3-N, dan TSS air limbah domestik masing-masing sebesar 84,09, 81,62, 93,9. Sementara itu, pada HRT 36 jam rata-rata menurunkan COD, NH3-N, TSS masing-masing sebesar 76,68, 97,67, 85,04. Efisiensi penurunan selain dipengaruhi oleh variasi HRT juga dipengaruhi oleh perlakuan yang harus diberikan pada HRT 24 jam untuk meningkatkan kinerja reaktor, yaitu perubahan HRR dan tipe aerasi. Perubahan HRR dari 1 ke 0,25 aerasi samping meningkatkan kinerja reaktor dalam menurunkan COD dari 81,5 menjadi 88,05, NH3-N dari 77,23 menjadi 81,7, TSS dari 93,43 menjadi 96,35. Perubahan tipe aerasi dari aerasi samping coarse bubble menjadi aerasi merata fine bubble dengan kondisi HRR 0,25 meningkatkan kinerja reaktor dalam menurunkan NH3-N dari 81,7 menjadi 89,56 , sementara COD turun dari 88,05 menjadi 82,22 dan TSS turun dari 96,35 menjadi 90,66. HRT 36 jam dipilih sebagai HRT optimum dengan kondisi aerasi merata dan HRR 0,25. Hal ini terkait efisiensi penurunan NH3-N yang sangat tinggi karena kondisi DO >2 mg/L dengan aerasi merata dan dalam waktu tinggal yang lebih lama, serta semua parameter masih berada di bawah baku mutu.

ABSTRACT
Domestic wastewater contributes greatly to water pollution in urban areas. One of the reason is the application of domestic wastewater treatment that has not been optimal. The research of aerobic biofilter combination with honeycomb plastic media MPST and gravel media MK to treat domestic wastewater was done. Selection of the process considered the effluent standard and its implementation for individual scale. Combination process in HRT 24 hours reduced COD, NH3 N, TSS of domestic wastewater on average by 84,09, 81,62, 93,9, respectively. Meanwhile, HRT 36 hours reduced COD, NH3 N, TSS on average 76,68, 97,67, 85,04, respectively. These removal efficiencies were influenced by HRT variation and some treatments in HRT 24 hours to improve reactor performance, i.e. HRR and aeration type changes. The change of HRR from 1 to 0,25 side aeration improved reactor performance in reducing COD from 81,5 to 88,05, NH3 N from 77,23 to 81,7, TSS from 93,43 to 96,35. The change of aeration type from side aeration coarse bubble to fine aeration fine bubble with HRR 0,25 increased reactor performance in reducing NH3 N from 81,7 to 89,56, while COD decreased from 88,05 to 82,22 and TSS decreased from 96,35 to 90,66. HRT 36 hours was selected as optimum HRT with fine aeration and HRR 0,25 condition. This considered the highly removal efficiency of NH3 N due to DO 2 mg L with fine aeration and in longer HRT, and all parameters still below the effluent standard."
2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucipta Laksono
"Batik merupakan salah satu kerajinan dan menjadi pendapatan yang besar untuk Indonesia, bertambahnya jumlah pengrajin batik mengakibatkan limbah batik yang dihasilkan semakin banyak. Limbah pewarna batik berbahaya bila dibuang ke badan sungai tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efisiensi dari pengolahan biologis dengan media biofilter dalam mengolah air limbah pewarna industri batik. Air limbah yang dipergunakan berasal dari Pengolahan limbah cair JABABEKA yang telah melalui proses fisika dan kimia yang kemudian dimasukkan ke dalam media biofilter dengan skala laboratorium dengan volume sebesar 32 liter. Proses penelitian ini meliputi seeding yaitu proses pembiakan bakteri yang berasal dari air limbah perut sapi, aklimatisasi selama 32 hari, dan feeding merupakan proses pengurangan konsentrasi kimia pada air limbah selama 7 hari. Efisiensi dari pengolahan biologis dengan media biofilter dalam mengurangi kandungan senyawa kimia (COD) sebesar 41% sampai 90% dengan pH diantara 7-8 dengan waktu tinggal 8 jam dengan BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) ratio 0,51. Pengolahan dengan biofilter dapat menjadi satu alternatif pengolahan limbah batik untuk mengurangi kandungan materi organik.

Batik is the art and also a source of income for Indonesia , the increasing of batik industry make the waste water dyes increase. Waste batik dyes hazardous when disposed into the river without treatment. The purpose of this study to determine the efficiency of biological treatment with a biofilter media treating wastewater in dye batik industry. Wastewater for this experiment comes from wastewater treatment Jababeka and already treated by physical and chemical process, Industrial wastewater effluent fed into a laboratory-scale biofilter media that has a volume 32 liters. Microorganisms that are bred from rumen waste water. The research process involves seeding, acclimatization, and feeding process. Seeding is the breeding process of bacteria, acclimatization is the process of adaptation of microorganisms or bacteria in wastewater batik, and feeding is a process of reduction of chemical concentrations in wastewater. The efficiency of biological treatment with a biofilter media in reducing the Chemical Oxygen Demand (COD) by 41% to 90% with a pH between 7-8 with a residence time of 8 hours with a BOD (Biological Oxygen Demand) and COD ratio of 0.51 .Treatment with the biofilter can be an alternative waste treatment to reduce the organic content of batik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42837
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sucipta Laksono
"Limbah pewarna batik berbahaya bila dibuang ke badan sungai tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu, konsentrasi Chemical Oxygen Demand (COD) pada air buangan limbah batik 1332-3192 mg/L. Pengolahan fisika, kimia, dan biologis dapat mengurangi kandungan kimia berbahaya air limbah batik. Untuk mengetahui kriteria desain dari pengolahan biologis maka diperlukan laju kinetika penguraian substrat. Laju kinetika penguraian substrat berpengaruh terhadap efisiensi dari pengolahan biologis dengan media biofilter. Reaktor biofilter dengan skala lab pada penelitian ini memiliki volume 36 liter, dan air limbah yang dipergunakan merupakan air yang telah melalui proses fisika dan kimia. Proses penelitian ini meliputi seeding yaitu proses pembiakan bakteri yang berasal dari air limbah perut sapi, aklimatisasi yang merupakan proses adaptasi bakteri rumen, dan feeding merupakan proses penguraian konsentrasi senyawa kimia pada air limbah batik. Proses penelitian ini berlangsung selama 68 hari. Waktu tinggal pada penelitian adalah 8 jam dengan debit 1,25 mL/s. Diperoleh laju kinetika penguraian yang diperoleh berkisar 0,174-0,244 hari-1, laju pertumbuhan sebesar 0,03584 hari-1, dan biomassa dengan nilai 0,2088 gVSS/gCOD. Penyisihan COD 60 - 90%, Suhu pada proses ini berkisar antara 27oC-30oC sedangkan pH pada penelitian antara 6,5-8,5.

Batik wastewater can damage the river ecosystem when discharged into water bodies without any prior treatment, Chemical Oxygen Demand (COD) content of the wastewater batik of 1332-3192 mg/L. Physical, Chemical, and Biological treatment can reduce the hazardous chemical constituents of wastewater batik. To determine the design criteria of the biological treatment, the kinetics rate of substrate decomposition is needed. The rate of decomposition kinetics of the substrate affect the efficiency of the biological treatment especially biofilter process. Lab-scale biofilter reactor in this research had a volume of 36 liters and the wastewater used in this research is water that has been through physics and chemical process. The research process includes seeding process, acclimatization, and feeding process. Seeding is the process of culturing rumen bacteria, Acclimatization is the process of adaptation of rumen bacteria in media biofilter, and feeding is the decomposition of chemical compounds in watewater batik by rumen bacteria. This research process lasted for 68 days. Residence time in the study was 8 hours with a flow rate of 1.25 mL/s. Decay rate from rumen bacteria between 0,174-0,244 Day-1, rumen bacteria growth rate is 0.03584 day-1, and biomass of 0.2088 gVSS / gCOD. COD removal 60-90%, the temperature in this process ranges from 27oC-30oC while the pH between 6.5 to 8.5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvi Tri Salviana
"Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Dengan pesatnya perkembangan penduduk maka kebutuhan air bersih untuk masyarakat juga semakin bertambah banyak. Namun masalahnya adalah dengan semakin buruknya kualitas air baku untuk air minum, disamping biaya produksinya meningkat hasilnya juga sering kurang baik. Suplai air bersih dengan kualitas yang kurang memenuhi standar atau air bersih yang tercemar baik secara biologis ataupun kimia dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat atau penduduk secara luas dengan waktu yang singkat. Oleh sebab itu penyediaan air bersih harus dapat memasok air untuk masyarakat dengan kualitas yang memenuhi standar kesehatan.
Masalah penyediaan air bersih memang sangat kompleks. Pencemaran oteh mikroorganisme baik bakteri maupun virus terhadap badan air maupun dalam suplai air minum merupakan kasus yang sering terjadi. Pencemaran oleh faktor fisika dan kimia, misalnya oleh senyawa polutan mikro yang bersifat mutagenik atau penyebab kanker sudah saatnya diwaspadai. Hai tersebut terjadi akibat dari cepatnya laju urbanisasi dan industrialisasi dan juga akibat penggunaan teknologi produksi yang tidak dan kurang ramah terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan masyarakat.
Salah satu problem atau masalah yang sering dijumpai pada air minum di dunia akhir-akhir ini yakni timbulnya senyawa yang dinamakan trihalometane atau yang disingkat THMs sebagai hasil samping dari proses disinfeksi dengan gas klor atau senyawa hipoklorit. Selain itu air yang tercemar oleh senyawa deterjen ternyata tidak mudah terurai dengan sistem instalasi yang ada sehingga diduga kuat senyawa tersebut masih terkandung dalam air bersih. Hal ini mengkawatirkan karena senyawa deterjen juga bersifat karsinogenik bila terakumulasi dalam jangka waktu lama dalam tubuh.
Untuk menanggulangi masalah menurunnya kualitas air baku untuk air minum adalah dengan melakukan pengolahan awal secara proses biologis. Dengan cara ini PAM tidak perlu mengubah instalasi yang lama tetapi hanya menyediakan instalasi tambahan yang dioperasikan pada awal proses. Pengolahan air baku air minum dengan proses biofilter tercelup dengan menggunakan media plastik sarang tawon merupakan proses yang sederhana tetapi hasilnya cukup baik. Proses ini mampu mengurangi senyawa deterjen, ammonia, zat organik yang ada di dalam air baku.
Tujuan Penelitian ini adalah (a) mengetahui pengaruh sistem aerasi dan tanpa aerasi terhadap penurunan parameter zat organik, ammonia dan deterjen pada pengolahan air baku air minum dengan proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon; (b) membandingkan tingkat penurunan konsentrasi zat organik, ammonia dan deterjen pada pengolahan air baku air minum dengan proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon dengan waktu tinggal hidrolis di dalam reaktor 1, 2, 3 dan 4 jam sehingga diketahui tingkat penurunan yang optimal; (c) mengetahui efektivitas pengolahan air baku air minum dengan proses bioflter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon sebagai teknologi alternatif dalam upaya pengelolaan lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh: (a) pengoperasian dengan sistem tertentu untuk mendapatkan hasil yang optimum; (b) pengoperasian proses untuk mendapatkan hasil yang optimum pada waktu tinggal hidrotis tertentu; (c) pengolahan air baku air minum dengan proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon diharapkan dapat diaplikasikan sebagai teknologi alternatif yang ramah dan aman terhadap kesehatan dan lingkungan.
Hipotesis yang diajukan adalah: (a) proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon dengan sistem aerasi dapat menurunkan konsentrasi dan meningkatkan efisiensi pengurangan zat organik, ammonia dan deterjen yang lebih optimal pada pengolahan air baku air minum; (b) semakin lama waktu tinggal hidrolis di dalam reaktor akan meningkatkan penurunan konsentrasi dan efisiensi pengurangan zat organik, ammonia dan deterjen pada pengolahan air baku air minum dengan proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon.
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2002. Air Sungai Kalimalang digunakan sebagai air baku penelitian, Mikroorganisme yang dipakai merupakan mikroorganisme yang tumbuh secara alami pada media penyangga yang terbuat dari plastik berbentuk sarang tawon. Air baku dialirkan ke dalam reaktor secara kontinyu dari bawah ke atas menuju ke bak pengendapan awal, bak biofilter yang telah berisi media dan bak pengendapan akhir. Volume reaktor tetap yaitu 372 liter.
Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari pengukuran langsung di laboratorium dengan menganalisis konsentrasi zat organik, ammonia, deterjen dan sebagai data pendukung juga dilakukan analisa oksigen terlarut (DO), padatan tersuspensi (SS), nitrat, nitrit, pH dan temperatur. Data yang telah diperoleh pada tahap penelitian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Waktu tinggal hidrolis di dalam reaktor berpengaruh terhadap efisiensi penghilangan zat organik, ammonia, deterjen dengan proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon yaitu semakin besar waktu tinggal hidrolis (laju alir air baku semakin kecil) maka efisiensi penghilangan semakin besar dan laju pembebanan semakin kecil. Efisiensi pengurangan senyawa organik selama masa pembiakan mikroorganisme diperoleh kondisi stabil sekitar 60%.
Kondisi terbaik diperoleh pada pengolahan dengan aerasi, pada waktu tinggal hidrolis 4 jam dengan efisiensi pengurangan senyawa organik 68,702%; deterjen 71,85%; ammonia 68,44%; padatan tersuspensi 76,89% dan oksigen terlarut 25,64%. Sedangkan terjadi hubungan linier antara beban zat dengan efisiensi pengurangan yaitu beban senyawa organik y = -0,087x + 74,30; beban deterjen y = -1,883x + 79,76; beban ammonia y = -0,3096x + 73,53 dan beban padatan tersuspensi y = -0,0543x + 78,32.
Penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan menggunakan media lain seperti keramik, random packing untuk mengetahui efisiensi pengurangan zat pencemar lainnya yang paling optimal sehingga dapat dibandingkan dengan penelitian ini. Selain itu jugs perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai jenis bakteri yang mampu menguraikan senyawa organik, ammonia, deterjen lebih optimal.
Pada saat ini laju penggunaan air tanah menunjukkan kecenderungan yang semakin tidak rasional yang apabila tidak segera diatasi dengan berbagai upaya seperti rehabilitasi dan perlindungan sumberdaya air tanah dan pengaturan eksploitasi air tanah akan menimbulkan kelangkaan sumberdaya air tanah yang pada akhirnya menimbulkan kasus-kasus kerusakan lingkungan, seperti penurunan muka air tanah instrusi air laut dan amblesan tanah (land subsidence). Kasus kerusakan lingkungan semakin diperparah oleh rusaknya kawasan resapan air (recharge area) akibat dimanfaatkan untuk permukiman dan kegiatan budidaya yang mengabaikan fungsi lingkungan dan kaidah penataan ruang. Mengingat begitu pentingnya sumberdaya air dan demi kelangsungan kehidupan itu sendiri seharusnya disadari bahwa sumberdaya air baik air permukaan maupun air tanah harus mendapatkan perlindungan sebaik-baiknya agar diperoleh manfaat yang optimum sehingga tidak ada lagi penggunaan sumberdaya air secara boros.

Raw Drinking Water Quality Improvement By Biological Process (A Case Study in Raw Drinking Water Treatment By Submerged Biofilter Using Honeycomb Tube Plastic Media)Water is essential for human. Due to rapidly increased population, the demand of clean water increases. The problems are deterioration of water quality to make drinking water, increased production cost and low quality water product. Sub standard clean water or biologically or chemically contaminated water has a negative effect on public health in such a short time. Therefore, the supplier of clean water must be able to provide a community with water quality that complies with drinking water standard.
The problem of clean water is quite complicated. Microorganism contamination on water bodies or drinkable water supply often happens. We should be aware of a kind of physical or chemical contamination, such as contamination by mutagenic or carcinogenic micro pollutants. This happens not only because of rapid urbanization and industrialization, but also the use of production technology that are harmful to environment and public health.
One of problems often found lately in drinking water is the presence of trihalomethanes (THMs) compounds as a side effect of disinfection process using chlorine gas or hypochlorite compounds. In addition, detergent-contaminated water can't be decomposed easily by existing plant. Therefore, there's an assumption that drinking water still contains these compounds. This is our concern because accumulated detergent compounds may cause cancer.
To overcome the deterioration of water quality, a pretreatment using biological process is needed; PAM doesn't need to change the existing plant. Instead, it only needs to build auxiliary installation operating in the beginning of the water treatment. Raw drinking water treatment by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media is a simple process with a good result. This process can reduce detergent compounds, ammonia, and organic materials in the water.
The purpose of the research are : (a) to know the effect of aeration system and without aeration system on the concentrations reduction of organic materials, ammonia, and detergent by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media ; (b) to compare the reduction efficiency rate of organic materials, ammonia and detergent by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media with hydraulics retention time 1, 2, 3 and 4 hours in order to know the optimal of reduction rate; (c) to study the affectivity of water treatment using aerobic and anaerobic by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media as an alternative technology to achieve environmental management.
From the research, we hope to get : (a). information on the risk of consuming drinkable water if the water treatment is sub standard; (b). raw drinking water treatment by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media is hoped applicant as alternative technology that are safety of harmful to health and environment.
Proposed hypothesis are : (a).submerged biofilter process using honeycomb tube plastic media with aeration system is able to reduce concentration and increase reduction efficiency of organic, ammonia and detergent material that more optimal in the raw drinking water treatment; (b). As longer as. Hydraulics retention time in the reactor will increase reduction concentrations and reduction efficiency of organic, ammonia and detergent in raw water treatment by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media.
The research was conducted using experiment method from March until June 2002. Water from Kalimalang River is used as the raw water in this research. The microorganisms are naturally growth microorganisms on honeycomb tube plastic media. Water was flowed into the reactor continuously with upward direction toward preliminary settling tank, biofilter tank containing media, and final settling tank. The reactor tank is fixed, the volume is 372 liters.
The data is these researches are primary data gathered through direct measurements in a laboratory, by analyzing concentration of organic materials, ammonia, and detergents. As supporting data, analysis of oxygen dissolved, suspended solid, nitrate, nitrit, pH and temperature were also carried out. All the gathered data from this stage were processed and then are presented in tables and charts.
Hydraulics retention time in reactor has effect on the reduction efficiency of organic materials, ammonia, and detergent by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media. Smaller flows (hydrolysis time is longer) cause higher reduction efficiency and smaller loading rate. Reduction efficiency of microorganism compounds during the growth path is around 60 %.
The best conditions are achieved in aerobic treatment (Hydrolysis time 4 hours) with the reduction efficiency 68,702% for organic materials, 71,85% for detergent, 68,44% for ammonia and 76,89% for suspended solid. The relationship between organic loading and removal efficiency showed linear relation expressed by Y = -0,087X + 74,30; detergent loading Y = -1,883X + 79,76; ammonia loading Y = -0,3096X + 73,53; and suspended solid loading Y = -0,543X + 78,32.
The research need to be followed up, such as using ceramic or random packing to know the optimum reduction efficiency of other contaminants compares to this research. Besides, following research are needed to study other bacteria species having ability to reduce more effectively on organic materials, ammonia, and detergent better.
Now ground water using rate shows irrational inclination. If this isn't handled soon with many ways like rehabilitation and ground water resource protection. Ground water exploitation will make scarcity of ground water resource that make environmental deterioration cases at last, such as reduction ground water level, Intrusion Sea and land subsidence. The case of environmental destroy will be more serious condition by recharge area destroy because to be used for living and cultivation activity that ignored environmental function and the spatial plan. Remembering that water resource is very important and for the life itself, it should be realized that water resource both surface water and ground water have to be protected well in order to get optimal useful that nobody's using water resource ineffectively."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 8177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Medawaty
"Pengembangan biofilter dengan menggunakan tiga macam media kontak, perlu dianalisis tingkat kesiapan teknologinya melalui metode teknometer yang menilai tahapan dalam mengetahui tingkat kesiapan untuk komersialisasi."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2023
690 MBA 58:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fathima Asyahidatu Zahra
"ABSTRAK
Air limbah domestik (grey water) merupakan air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia yang salah satu sumbernya adalah dari kegiatan mandi, cuci, dan kakus. MCK Plus adalah salah satu program sanitasi berbasis masyarakat sebagai usaha peningkatan akses masyarakat terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak, berupa sarana umum untuk memfasilitasi kegiatan mandi, cuci, dan kakus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air limbah efluen instalasi pengolahan air limbah (IPAL) eksisting MCK Plus dan mengetahui tingkat efektifitas sistem lahan basah buatan dalam mendaur ulang air yang keluar dari IPAL tersebut. Penelitian bersifat eksperimental berskala pilot, berupa sistem pengolahan lanjutan dengan lahan basah buatan sistem aliran bawah permukaan bermedia serbuk arang dengan waktu tinggal satu hari dan ditanami Canna indica dan Pontederia sp. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem ini dapat menurunkan kadar BOD, amonia, nitrit, nitrat, total nitrogen, dan COD secara berturut-turut sebesar 93,4%, 90,64%, 98,47%, 90,3%, 90% dan 97,35%, dan berdasarkan parameter diatas dapat memenuhi kualitas air dengan peruntukkan sebagai air baku air minum, pengairan tanaman, perikanan dan peternakan.

ABSTRAK
Domestic wastewater (greywater) is wastewater generated by human activities such as bathing, washing, and toilet. MCK Plus is one of the community-based sanitation program as an attempt to increase people's access to clean water and proper sanitation facilities. MCK Plus is a public facility to facilitate the activities of bathing, washing, and toilet. This research aims to determine the characteristics of the wastewater effluent from MCK Plus existing wastewater treatment plant (WWTP) and determine the effectiveness of constructed wetland system for recycling the wastewater. This is a pilot-scale experimental research with an advanced treatment system in the form of subsurface flow constructed wetlands system with charcoal powder, with one day residence time and planted with Canna indica and Pontederia sp. This study shows that this system can reduce levels of BOD, ammonia, nitrite, nitrate, total nitrogen, dan COD by 93.4%, 90.64%, 98.47%, 90.3%, 90%, and 97.35% respectively. Based on the above parameters, the water can meet the quality for drinking water, irrigation, fisheries and livestock."
2015
S59490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berliana Cahya Ningtias
"Air limbah domestik yang mengandung konsentrasi karbon dan amonia yang tinggi dapat diolah dengan proses Moving Bed Biofilm (MBB) yang merupakan biological hybrid antara pertumbuhan melekat dengan tersuspensi. Penelitian ini bertujuan mengetahui persentase penyisihan karbon dan amonia, serta menentukan waktu tinggal hidrolis optimal. Penelitian ini merupakan skala laboratorium dengan mengkombinasikan reaktor anoksik dan aerobik MBB. Penelitian dimulai dengan proses seeding selama 4 minggu dilanjutkan dengan pengolahan dengan variasi waktu tinggal hidrolis. Berdasarkan hasil penelitian ini, persentase penyisihan COD dengan waktu tinggal hidrolis 12, 16 dan 20 jam adalah 75,7%; 83,7%; dan 91,0% dan penyisihan amonia adalah 79,4%; 91,0%; dan 92,3%. Waktu tinggal hidrolis yang optimal menurunkan konsentrasi COD dan amonia air limbah menggunakan proses anoksik aerobik MBB adalah 20 jam. Pengolahan dengan biological hybrid ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam menyisihkan konsentrasi karbon dan amonia dalam air limbah domestik.

Domestic wastewater contains high organic carbon and ammonium concentration which can be treated by moving bed biofilm process. It is a biologycal hybrid between attached and suspended growth process. The purposes of this research were to determine the removal percentage of organic carbon and ammonium concentration in domestic wastewater, and to investigate optimum hydraulic residence time. Experiment was carried out in a laboratory scale to study the combine anoxic and an aerobic reactor condition. The treatment process is preceeded by a 4-week seeding process continued with variation of hydraulic residence time. Based on these results, the removal percentage of COD for each hydraulic residence time of 12, 16, and 20 hours were 75,7%; 83,7%; and 91,0%, the removal percentage of ammonium were 79,4%; 91,0%; and 92,3%. The optimum hydraulic residence time in removing organic carbon and ammonium concentration domestic wastewater using anoxic aerobic MBB is 20 hours. This biological hybrid treatment can be an alternative to remove organic carbon and ammonium in domestic wastewater."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artika Novrianti
"Air limbah domestik merupakan air buangan yang berasal dari dapur, toilet, wastafel dan sebagainya yang mengandung zat tertentu dan berbahaya bila dibuang begitu saja ke lingkungan tanpa diolah sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui efisiensi dari variasi diameter dan konfigurasi bioball sebagai media filter dalam metode biofilter anaerob-aerob dalam mengolah air limbah domestik yang berasal dari Perpustakaan UI. Proses penelitian ini meliputi seeding yaitu proses pembiakan bakteri Biotech (bakteri kultur anaerob-aerob berbentuk bubuk) sebagai starter untuk perkembangbiakan bakteri dalam air limbah Perpustakaan UI, dilanjutkan dengan proses aklimatisasi selama 29 hari dan proses feeding yang bertujuan untuk memodifikasi lingkungan bakteri dengan suplai nutrisi dan pada proses tersebut diamati efisiensi removal COD sampel air limbah selama 21 hari. Dengan variasi diameter dan konfigurasi dari kedua bioball menghasilkan efisiensi penurunan kadar pencemar organik yang berbeda dengan rata-rata efisiensi COD feeding sebesar 74% (reaktor 1 dengan ∅= 5 cm dan berbahan HDPE) dan 81% (reaktor 2 dengan ∅= 3,5 cm dan berbahan PVC) dengan pH optimum 7-7,5, suhu optimum 26-300C, kandungan VSS 10-98 mg/l, waktu tinggal 24 jam dengan rasio BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) senilai 0,61.

Domestic wastewater is the waste water that comes from the kitchen, toilet, sink and so on that contain certain substances and dangerous when disposed into the environment without being processed first.The purpose of this study was to determine the efficiency of diameter and configuration variation bioball as filter media in anaerobic-aerobic biofilter method in treating domestic wastewater from the UI Library. The research process includes seeding is the process of breeding bacteria Biotech (anaerobic-aerobic bacteria cultures) as a starter for the proliferation of bacteria in wastewater UI Library, followed by a process of acclimatization for 29 days and the which aims to modify the environment of the bacteria with nutrients supplied and on the process observed COD removal efficiency of wastewater samples for 21 days. With variations in diameter and configuration of both bioball generating efficiency decreased levels of organic pollutants in contrast to the average efficiency of COD feeding by 74% (reactor 1 with ∅ = 5 cm and made from HDPE) and 81% (reactor 2 with ∅ = 3.5 cm and made from PVC) with the optimum pH 6.5-7.5, the optimum temperature of 25-300C, VSS content of 10-98 mg/l, 24-hour residence time ratio of BOD (Biological Oxygen Demand) and COD (Chemical Oxygen Demand) worth 0.61."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Indriani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi aplikasi teknologi ozonasi katalitik menggunakaan Granular Activated Carbon (GAC) pada penyisihan COD, NH3, Coliform dan senyawa antibiotik (turunan fenol) dalam limbah cair rumah sakit. Limbah cair yang digunakan berasal dari limbah cair Rumah Sakit Bumi Waras yang belum memasuki instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Variabel kondisi operasi yang divariasikan pada proses penyisihan senyawa antibiotik (turunan fenol), COD, NH3, dan Coliform dalam limbah cair menggunakan teknologi ozonasi katalitik adalah konfigurasi sistem pengolahan limbah (Ozon, Ozon/UV, Ozon/GAC, Ozon/UV/GAC) dan waktu penyisihan (0, 15, 30, 45, 60, 120 menit). Analisis yang digunakan meliputi metode 4-Aminoantipirin untuk senyawa antibiotik (turunan fenol), metode Refluks tertutup untuk COD, metode Nessler untuk NH3, dan metode Total plate count untuk Coliform.
Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa konfigurasi Ozon/UV merupakan konfigurasi yang paling tepat digunakan untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Sakit Bumi Waras, Bandar Lampung. Konfigurasi Ozon/UV secara signifikan mampu menyisihkan kandungan antibiotik (turunan fenol) 64%, COD 60%, NH3 10,71%, Coliform total 98,89%, dan E.Coli 100%.

The present study was aimed at determining the efficiency of catalytic ozone technology applications using Granular Activated Carbon (GAC) on the removal of COD, NH3, Coliform and antibiotic compounds (phenol derivatives) in the treated wastewater. The liquid waste was derived from wastewater of Bumi Waras Hospital that had not entered yet to wastewater treatment plant (WWTP).
Operating conditions variable that varied in Coliform the process of removal antibiotic compounds (phenol derivatives), COD, NH3, and in wastewater using catalytic ozone technology is the configuration of wastewater treatment system (Ozone, Ozone/UV, Ozone/GAC, Ozone/UV/GAC) and time of removal process (0, 15.30, 45, 60, 120 minutes).
The results were analyzed wich comprising of antibiotic compounds (phenol derivatives) by 4-Aminoantipyrine method, COD by Closed reflux method, NH3-N by Nessler method, and Coliform by Total plate count. The result of study shown that the configuration of Ozone/ UV was the most appropriate configuration for Waste Water Treatment Plant (WWTP) at Bumi Waras Hospital, Bandar Lampung. Configuration Ozone/ UV was significantly capable of removing antibiotic content (phenol derivatives), COD, NH3, Coliform total, and E.coli by 64%, 60%, 10.71%, 98.89%, and 100%, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zatia Nurfina Kurniawan
"

Pasca Tsunami Banten bulan Desember 2018 lalu, Kecamatan Sumur, Pandeglang menjadi salah satu daerah yang paling terdampak dan mengalami kerugian besar. Universitas Indonesia, dengan program UI Peduli dari DRPM UI, berinisiatif membantu membangun kembali Kecamatan Sumur, salah satunya dengan memperbaiki kualitas sanitasinya. Huntara Sumberjaya merupakan Hunian Sementara yang menampung 220 KK dari Desa Sumberjaya dan Desa Kertajaya, dan dibangun sebagai tempat tinggal darurat untuk 2 tahun. Teknologi biofilter dapat menjadi alternatif pengolahan limbah domestik yang murah dan mudah digunakan. Media bioball, blanko, dan batu karang yang digunakan pada tangki septik kapasitas 30-35 KK memiliki efisiensi penyisihan (berurut) BOD sebesar 80%-67%-60%, COD 52%-43%-48%, TSS 74,5%-57,5%-85%, amonia 60%-24%-63%, nitrit 54%-44%-64%, nitrat 51%-33%-54%, minyak dan lemak 67%-52,5%-72%, and koliform 18%-12%-11%. Sebagai validasi, digunakan uji statistik yaitu Uji Kolmogorov-Smirnov, Uji t-tailed, serta Uji One Way ANOVA. Didapatkan hasil bahwa media batu karang memiliki efisiensi penyisihan yang mirip dengan media bioball, dan memiliki penyisihan TSS yang paling baik. Kedua tangki bermedia menghasilkan efisiensi penyisihan BOD, COD, E. coli, serta minyak dan lemak yang sama dengan tangki tanpa media, namun menghasilkan efisiensi penyisihan parameter nitrogen yang lebih baik. Secara karakteristik, batu karang dapat dijadikan alternatif media biofilter yang mudah didapatkan, mudah digunakan, dan murah.

 


Post the Banten Tsunami disaster last December 2018, Sumur sub-district, Pandeglang was one of the areas most heavily influenced and suffered enormous loss. Universitas Indonesia, supported by the Department of Research and Community Engagement’s “UI Peduli” programme, initiated to aid revitalization, with sanitation being one of the key highlights. Huntara Sumberjaya is a temporary shelter that accommodates 220 families from Sumberjaya and Kertajaya Village, within the period of 2 years. Biofiltration technology can potentially become a municipal wastewater treatment alternative, cheaper and easier to operate. Bioballs, unfiltered, and coral rocks used for the 30-35 families capacity septic tank produces a removal efficiency for (in order) BOD of 80%-67%-60%, COD 52%-43%-48%, TSS 74,5%-57,5%-85%, ammonia 60%-24%-63%, nitrite 54%-44%-64%, nitrate 51%-33%-54%, oil and grease 67%-52,5%-72%, and coliform 18%-12%-11%. To validate, Kolmogorov-Smirnov test, t-tailed test, and One Way ANOVA test were conducted. The statistical analysis proved that natural coral rocks have similar removal efficiency with the commercially used bioball, as well as having the best TSS removal efficiency. Both filtered tanks generated a higher removal efficiency than unfiltered tanks, but produced a significantly higher removal efficiency for Nitrogen parameters. Generally, dried coral rocks may serve as a biofiltration media that is easily accessible, easy to use, and cheap.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>