Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203889 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Pandu Saksono Prasetyo
"ABSTRACT
Sejak berakhirnya era Orde Baru, di Indonesia, terjadi fenomena meningkatnya konservatisme masyarakat di Indonesia, yang ditandai dengan makin merebaknya dukungan dan penerapan perda-perda di daerah yang berdasarkan syariat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat antara ancaman simbolis identitas agama terhadap meningkatnya konservatisme pada Muslim di Indonesia. Stimulus ancaman simbolis identitas agama diberikan dalam bentuk pembacaan berita yang mengandung tingkat ancaman yang berbeda-beda, sedangkan pengukuran tingkat konservatisme dilakukan dengan menggunakan Social Economic Conservatism Scale SECS Everett, 2013. Partisipan penelitian ini berjumlah 100 orang yang berasal dari mahasiswa aktif S1 maupun D3 Universitas Indonesia. Penelitian ini memiliki desain penelitian 3 ancaman tinggi vs rendah vs netral x 1 konservatisme. Pengujian hipotesis menggunakan teknik one-way ANOVA. Hasil penelitian menemukan adanya pengaruh signifikan negatif dari ancaman simbolis identitas agama terhadap konservatisme F 2, 97 = 37,79.

ABSTRACT
Since the end of the New Order era, Indonesia has experienced a new phenomenon of rising conservatism within the society, characterized by the increasingly popular support and the implementation of sharia themed local bylaws across the country. This research intends to find a causal effect between symbolic threat to religious identity with rising conservatism in Indonesias Muslim population. The stimulus of symbolic threat to religious identity is created by reading news articles that contained different level of threats to religious identity, meanwhile conservatism level is measured with Social Economic Conservatism Scale SECS Everett, 2013 . There are 100 participants in this research, taken from active students of bachelor or vocational program in the University of Indonesia. This research has a design of 3 high threat vs low threat vs neutral threat x 1 conservatism. The hypothesis testing method used in this research is one way ANOVA. This research found a negative, yet significant effect of symbolic threat to religious identity and conservatism F 2, 97 37,79."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gurning, Efraim Alexander Habasaon
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara identitas sosial dengan persepsi ancaman. Identitas sosial yang digunakan adalah identitas pada kelompok Nasrani yang berdenominasi Calvinis sebagai variabel bebas dan persepsi ancaman terhadap kelompok Nasrani yang berdenominasi Kharismatik sebagai variabel terikat. Teori ancaman yang digunakan adalah Intergrated Threat Theory(ITT) dengan empat komponen yaitu symbolic threat, realistic threat, intergroup anxiety, dan negative stereotype. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan metode analisis data Pearson correlation, ditemukan terdapat hubungan signifikan antara identitas calvinis dengan persepsi ancaman pada kelompok Kharismatik.

This study aims to examine the relationship between social identity and threat perception. The social identity used is the identity of the Calvinist-dominated Christian group as the independent variable and the perception of threats to the Charismatic-denominated Christian group as the dependent variable. The threat theory used is Intergrated Threat Theory (ITT) with four components, namely symbolic threat, realistic threat, intergroup anxiety, and negative stereotype. This study uses a correlational method with 100 respondents. Based on the hypothesis test using Pearson correlation data analysis method, it was found that there was a significant relationship between Calvinist identity and threat perception on the Charismatic group."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Muaz Sabirin
"Manusia dapat menunjukkan perilaku yang cenderung konservatif ketika dalam keadaan cemas akan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kecemasan tentang kematian dan konservatisme. Pengukuran kecemasan kematian dilakukan dengan menggunakan skala interval dan konservatisme dengan skala Likert 6 poin. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei online terhadap 300 responden yang diperoleh dengan metode accidental sampling. Hasil analisis data dengan korelasi Pearson dari 300 peserta menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara kecemasan kematian dan konservatisme. Hasil penelitian ini mendukung konsep sentral TMT tentang pertahanan pandangan dunia budaya dan harga diri.

Humans can show behavior that tends to be conservative when in a state of anxiety about death. This study aims to examine the relationship between anxiety about death and conservatism. Measurement of death anxiety was carried out using an interval scale and conservatism with a 6-point Likert scale. Data was collected using an online survey method for 300 respondents obtained by the accidental sampling method. The results of data analysis with Pearson correlation of 300 participants showed a significant positive relationship between death anxiety and conservatism. The results of this study support TMT's central concepts of defense of cultural worldviews and self-esteem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Raissa Andamary
"Ingatan seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, tidak terkecuali sikap politik yang dimiliki seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran moderasi Right-Wing Authoritarianism terhadap hubungan antara Religious Fundamentalism dan memori rekognisi kata moral-emosional positif. Sebanyak 121 mahasiswa berusia 18-25 tahun yang beragama Islam berpartisipasi (M = 20 tahun 8 bulan). Sikap politik diukur menggunakan alat ukur Islamic Fundamentalism Scale (Putra & Sukabdi, 2014) dan Right-Wing Authoritarianism Scale (Passini, 2017), sedangkan memori rekognisi diukur dari hasil pengurangan hit rates dengan false alarm sesuai dengan signal detection theory (Baddeley, dkk., 2015). Hasil analisis moderasi menggunakan PROCESS yang dikembangkan oleh Hayes (2018) menunjukkan bahwa Right-Wing Authoritarianism memoderasi hubungan antara Religious Fundamentalism dan akurasi memori untuk kata moral-emosional positif. Efek ini ditemukan signifikan pada kelompok Right-Wing Authoritarianism sedang dan tinggi. Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana sikap politik yang terlalu ekstrem dapat memengaruhi memori mengenai konten moral-emosional secara negatif.

A person's memory can be influenced by various factors, including one's political attitude. This study was aimed to examine the moderating role of Right-Wing Authoritarianism on the relationship between Religious Fundamentalism and recognition memory for positive moral-emotional words. A total of 121 Muslim undergraduate students aged 18-25 years old participated in this research. Political attitude was measured using Islamic Fundamentalism Scale (Putra & Sukabdi, 2014) and Right-Wing Authoritarianism Scale (Passini, 2017), while recognition memory was measured by subtracting hit rates with false alarm rates in accordance to Signal Detection Theory (Baddeley, et al., 2015). Moderation analysis using PROCESS (Hayes, 2018) showed that Right-Wing Authoritarianism moderates the relationship between Religious Fundamentalism and memory accuracy for positive moral-emotional words. This effect was found to be significant in the moderate and high Right-Wing Authoritarianism groups. The results of this study provide an understanding of how an extreme political attitude can affect memory for moral-emotional contents negatively."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ravelto Wangistu
"ABSTRAK
Penelitian kali ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi diskriminasi terhadap dual identity yang dimoderasi dengan persepsi ancaman pada mahasiswa Tionghoa di Indonesia. Terdapat dua hipotesis dalam penelitian ini. Hipotesis pertama adalah terhadap hubungan yang signifikan antara persepsi diskriminasi dengan dual identity. Sedangkan, hipotesis kedua adalah persepsi ancaman dapat memoderasi hubungan antara persepsi diskriminasi dengan dual identity. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa sarjana yang bersuku Tionghoa (N = 183). Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan teknik statistika korelasi multiple regression, dan Hayes Process. Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis pertama penelitian ini ditolak. Sedangkan, hipotesis kedua penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara persepsi diskriminasi dengan persepsi ancaman (F(4,178) = 3.0776, p < .05), dengan R2 sebesar 0.0647). Nilai dual identity menurun sebesar 0.046 untuk setiap peningkatan satu poin dari interaksi antara persepsi diskriminasi dengan persepsi ancaman.Hal ini membuktikan bahwa persepsi ancaman dapat memoderasi hubungan antara persepsi diskriminasi dan dual identity.

The aim of this study is to examine the relationship between perceived discrimination to
dual identity moderated by perceived threat on Chinese-Indonesian Scholar. Participant
of this studies are Chinese-Indonesian Scholar who study on bachelor’s degree (N = 183).
The statistical technique which been used are correlation, multi regression, and Hayes
Process. The result of analysis show that perceived threat significantly moderates the
relations between perceived discrimination and dual identity (F(4,178) = 3.0776, p < .05),
with R2 = 0.0647). Higher perceived discrimination and perceived threat score lead to
lower dual identity score and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Humaira Sardadi
"Indonesia merupakan negara dengan masyarakat multikultural yang memiliki sebanyak 1.340 suku bangsa. Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia yaitu masih kurangnya sikap multikultural dengan masih ditemukannya konflik antarkelompok. Studi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi ancaman in-group terhadap out-group dengan sikap multikultural pada dewasa awal. Studi korelasional dilakukan pada 226 partisipan dengan jumlah 80 laki-laki (35%) dan 146 perempuan (65%), dengan kriteria suku Jawa dan berusia 20-35 tahun (M=23, SD=3,34). Hasil studi menunjukkan adanya hubungan signifikan negatif antara ancaman realistik dengan sikap multikultural (r(226) = -0,117, p<0,05) dan tidak ada hubungan signifikan antara ancaman simbolik dengan sikap multikultural (r(226) = -0,070, p>0,05). Implikasi penelitian ini dapat memberikan pemahaman mengenai pentingnya memiliki sikap multikultural serta pandangan mengenai perbedaan multikulturalisme di Indonesia dengan negara luar.

Indonesia has 1,340 ethnic groups and consists of multicultural society, however there are still several group conflicts among Indonesian. In this study, I examined the relationship between threat perception and multicultural attitudes in early adulthood. A correlational study conducted on 226 participants with a total of 80 males (35%) and 146 females (65%) with criteria for Javanese ethnicity and aged 20-35 years (M=23, SD=3,34). The results showed that there was a significant negative relationship between realistic threats and multicultural attitudes (r(226) = -0.117, p<0.05) and there was no significant relationship between symbolic threats and multicultural attitudes (r(226) = -0.070, p >0.05). The implication of this study can provide an understanding of the differences between multiculturalism in Indonesia and other countries, also the importance of having a multicultural attitude."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan simultan antara konservatisme akuntansi dan financial distress. Penelitian ini didasarkan pada pemahaman bahwa antara kedua variabel tersebut dapat memiliki pengaruh satu sama lain. Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Namun pada arah sebaliknya, financial distress berpengaruh signifikan negatif terhadap konservatisme akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara konservatisme akuntansi dan financial distress tidak memiliki hubungan dua arah.

The purpose of this research is to analyze the simultaneous relationship between accounting conservatism and financial distress. This research is based on the understanding that between two variables may have influence with one another. Collecting data using a purposive sampling method to manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange period 2009-2010. The result suggests that accounting conservatism have no significant on financial distress. In the opposite direction, financial distress have significant negative impact on accounting conservatism. So, it can be concluded that the accounting conservatism and financial distress have no simultaneous relationship.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan simultan antara konservatisme akuntansi dan financial distress. Penelitian ini didasarkan pada pemahaman bahwa antara kedua variabel tersebut dapat memiliki pengaruh satu sama lain. Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009- 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Namun pada arah sebaliknya, financial distress berpengaruh signifikan negatif terhadap konservatisme akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara konservatisme akuntansi dan financial distress tidak memiliki hubungan dua arah.

The purpose of this research is to analyze the simultaneous relationship between accounting conservatism and financial distress. This research is based on the understanding that between two variables may have influence with one another. Collecting data using a purposive sampling method to manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange period 2009-2010. The result suggests that accounting conservatism have no significant on financial distress. In the opposite direction, financial distress have significant negative impact on accounting conservatism. So, it can be concluded that the accounting conservatism and financial distress have no simultaneous relationship."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Regina Hapsari
"Banyaknya isu-isu politik yang menggunakan sentimen agama sudah menjadi keseharian masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara religiusitas dengan konservatisme politik, dan peran need of closure sebagai moderator pada hubungan antar variabel-variabel tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian korelasional dan cross-sectional serta menggunakan metode analisis korelasi Pearson dan analisis statistik regresi berganda dengan moderasi. Partisipan penelitian ini adalah 282 orang yang merupakan WNI berusia minimal 18 tahun dan menganut agama Islam, Kristen Protestan dan Katolik. Hasil penelitian dengan Pearson correlation menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara religiusitas dengan ideologi politik dan need for closure juga memiliki korelasi yang signifikan dengan konservatisme politik, tetapi hasil analisis moderasi menunjukkan bahwa need of closure ternyata tidak memiliki efek moderasi yang signifikan terhadap hubungan antara religiusitas dengan konservatisme politik.

Many political issues that use religious sentiments have become the daily lives of the people of Indonesia. This study aims to see the relationship between religiosity and political conservatism, and the role needs to be closer as a moderator in the relationship between these variabels. This study included correlational and cross-sectional research and also used Pearson correlation analysis and multiple regression analysis with moderation as analysis method. This study involved 282 participants who represented Indonesian citizens at least 18 years of age and adhered to Islam, Protestantism and Catholicism. The results of the study show that there is a significant correlation between religiosity and political conservatism and need for closure also has significant correlation to political conservatism, but the moderating effect of need for closure turns out to be not significant on the relationship between religiosity and political conservatism."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seira Latanssa
"Penelitian ini ingin membuktikan pengaruh ancaman pada status kelompok terhadap tingkah laku menolong defensif bantuan kepada outgroup yang dianggap mengancam status identitas ingroup Penelitian ini didasarkan pada Teori Identitas Sosial dari Tajfel dan Turner Lebih lanjut penelitian ini juga ingin melihat sifat bantuan seperti apakah yang lebih banyak diberikan dependen atau otonom Dalam penelitian ini pengaruh ancaman pada status kelompok divariasikan dalam dua kondisi terancam versus tidak terancam Sebanyak 72 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini Berdasarkan hasil analisis chi square 2 diketahui bahwa ancaman pada status kelompok memiliki pengaruh yang kuat secara signifikan terhadap tingkah laku menolong defensif Lalu berdasarkan tabel crosstabulation frekuensi dari sifat bantuan yang diberikan pun berbeda secara signifikan dimana bantuan yang bersifat otonom lebih banyak diberikan.

This study aimed to prove the effect of status threat to defensive helping extending help to outgroup whose threaten ingroup`s status identity This study was based on Social Identity Theory that introduced by Tajfel and Turner Furthermore this study also wanted to examine the nature of help that was given dependency or autonomy oriented help In this study status threat was varied into two condition threat versus unthreat 72 college students from Faculty of Psychology University of Indonesia participate in this study Chi square 2 analyses found significant effect of status threat to defensive helping Then based on crosstabulation table the nature of help was also significantly different and more autonomy oriented help than dependency oriented help."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>