Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18461 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sharfina Nur Dini
"ABSTRAK
Penelitian ini mempelajari mengenai kampung tematik yang merupakan program pemerintah Semarang dalam mengatasi kemiskinan, masalah sosial dan ekonomi yang ada di kota. Permasalahan ini kebanyakan disebabkan oleh perumahan kelas menengah ke bawah. Analisis dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode, yaitu studi literatur, kunjungan ke Kampung Batik, Kampung Pelangi, dan Kampung Jawi di Semarang yang memiliki lokasi, kontur, budaya yang berbeda, wawancara dengan penduduk kampung, dokumentasi, dan sketsa arsitektural. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan studi literatur terhadap kampung sebagai bagian dari kota, morfologi dan tipologi kampung, hubungan penghuni kampung dengan tempat mereka tinggal, dan kreativitas yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi dan sosial penghuni kampung. Penemuan dalam penelitian ini adalah kreativitas yang merubah kondisi fisik kampung dapat berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan penghuni karena tempat tinggal semakin nyaman dan cantik. Turis yang berdatangan ke kampung membuat penghuni menjadi lebih sadar akan kebersihan dan keindahan kampung mereka. Penghuni menjaga lingkungan kampung dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan dan menjaga agar kampung tetap cantik dan terawat. Kreativitas yang muncul di kampung juga dapat membuka peluang ekonomi bagi penghuni dengan mendatangkan wisatawan ke kampung. Penelitian ini menyarankan agar warga kampung terus menjaga kebersihan dan kreativitas di kampung seiring dengan perubahan waktu. Pemerintah juga perlu membantu penghuni kampung dengan membuat program dan memberikan donasi sesuai dengan kebutuhan penghuni kampung Kata kunci : kampung kreatif, kampung tematik, interaksi sosial, nilai ekonomi

ABSTRACT<>br>
KAMPUNG PHYSICAL CHANGES AS A RESULT OF INSERTING CREATIVITY Abstrack This paper study about thematic kampung in Semarang that is a government project to overcome poverty, social, and economic problem in the city that majority was caused by middle class housing. This research was analyzed using some method, such as literature study, site visit to Kampung Batik, Kampung Pelangi, and Kampung Jawi in Semarang that has different location, contour, and culture, interview with kampung inhabitants, documentation, and architectural sketch. Data collection was based on literature study that studying about kampung as a part of the city, site morphology, kampung typology, inhabitant relation with their dwelling place, and creativity in kampung that affect the inhabitant social and economic life. This study finds that creativity changes in kampung affect inhabitant happiness caused by their kampung transformation that becoming more beautiful and comfortable. Tourists that come into inhabitant kampung make them more aware about their kampung. They keep kampung cleanliness and continue to make improvement of their kampung. Kampung creativity also can raise inhabitant economic value by bringing tourist into the kampung. Based on this study, this paper suggests that inhabitant kampung needs to keep their kampung cleanliness and creativity as time changes. Government also needs to help the kampung inhabitant by making kampung improvement project and giving donation and supprot based on inhabitant needs. Keyword creative kampung, thematic kampung, social interaction, economic value"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Aliyah Iskandar
"Adanya kawasan kampung di pusat Kota Jakarta menunjukkan adanya fenomena gentrifikasi yang terjadi di kawasan tersebut. salah satu kampung di pusat kota yaitu Kampung Bawah Tanah yang berada di kawasan komersial dan elite jakarta yaitu Kemang, Jakarta Selatan yang mana kampung ini juga berbatasan langsung dengan Kemang Village. Pembangunan Kemang Village mengakibatkan terjadinya dinamika ruang fisik yang ditandai dengan perubahan penggunaan lahan dan perubahan fungsi bangunan juga dinamika sosial budaya yang ditandai dengan adanya displacement dan segregasi sosial yang ada di Kampung Bawah Tanah, dinamika sosial ini juga mengakibatkan perubahan proporsi dan karakteristik masyarakat Kampung Bawah Tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk melihat dan mengkaji kebertahanan masyarakat lokal Kampung Bawah Tanah untuk tetap tinggal di kampung mereka ditengah perkembangan dan perubahan yang terjadi juga untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi kebertahanan  warga Kampung Bawah Tanah dalam mengatasi perkembangan kawasan kemang tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui teknik analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa, Kampung Bawah Tanah akan tetap bertahan, Proses bertahan yang dilakukan di Kampung Bawah Tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor; 1)Kemudahan dalam mendapatkan pekerjaan, 2) Adaptasi, 3) Ikatan Sosial dan  4) Lama tinggal.

The existence of a village area in the center of Jakarta City indicates the existence of a gentrification phenomenon that occurs in the area. one of that villages in the city center is Bawah Tanah Village, which is located in the commercial and elite area of Jakarta, (Kemang, South Jakarta), this village is also directly adjacent to Kemang Village. The development of Kemang Village has resulted in dynamics of physical space which are characterized by changes in land use and changes in building functions as well as socio-cultural dynamics which are characterized by displacement and social segregation in  Bawah Tanah Village, these social dynamics have also resulted in changes in the proportions and characteristics of Bawah Tanah Village communities. The purpose of this research is to see and examine the survival of the Bawah Tanah Village local communities to remain in their village amidst the developments and changes that have occurred and to identify what factors influence the survival of Bawah TanahVillage communities in overcoming the development of the Kemang area. This research was conducted using a qualitative approach through qualitative descriptive analysis techniques. From the results of the study it was concluded that Bawah Tanah Village would survive. The survival process carried out in the Underground Village was influenced by several factors; 1) Ease of getting a job, 2) Adaptation, t3) Social Bonds and 4) Length of stay."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Putera Syamsuddin
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T52148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrian Nabil Fauzi
"

TOD kini sedang menjadi slogan di Jakarta, semenjak pengoperasian mass rapid transit. TOD, yang sebenarnya merupakan pengembangan daerah urban berorientasikan transit, telah di miskonsepsi menjadi sebuah superblok mixed-use bagi kelas menengah keatas disekitar stasiun transit oleh pengembang. Pentingnya dari bertinggal dan tinggal disekitar TOD telah diabaikan, karena area-area ini merupakan tempat tinggal para pekerja. Kampung mereka mulai diubah menjadi, yang mereka anggap, TOD yang ideal bagi pengembang dan penggusuran pun tidak terelakkan. Penelitian ini akan mengeksplorasi potensi dari kampung sebagai salah satu tipologi mengenai cara bertinggal sebagai tipe dari Transit Oriented Development. Metode yang digunakan dalam riset ini melingkupi studi literatur, simulasi kapasitas area, studi kasus untuk mengumpulkan pengamatan mengenai peningkatan bangunan dan mewawancarai warga untuk memperoleh pandangan yang jelas terhadap Kampung TOD. Studi kasus dari Kampung Muka, Jakarta Utara, dipilih karena jaraknya yang relatif dekat Stasiun Jakarta Kota dan Kampung Bandan. Dalam pengamatan ini Kampung Muka berpontensi untuk diklasifikasikan sebagai sebuah kampung transit-oriented development.


TOD is becoming a catchphrase nowadays in Jakarta, since the operation of mass rapid transit. TOD which is actually a transit oriented urban development that has been misconcepted as a middle upper-class mixed-use superblock development around stations by developers. The significance of dwelling and living around TOD has been neglected, since these areas has originally been occupied by the working class. The kampungs are being transformed into the so-called ideal TODs by developers and evicting the original dwellers which have lived their whole lives there. This paper will explore the potential of kampung as one of the living typologies as one type of Transit Oriented Development. Methods used in this research are literature study, areal density simulation, case study as to collect field observation to observe the buildings increments and locals interview to obtain a clear view of locals towards kampung TOD. The case study of Kampung Muka, North Jakarta, was chosen because of its close proximity to Jakarta Kota and Kampung Bandan Station. In this observation, Kampung Muka has potential to be classified as a kampung transit-oriented development.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Antari Ardhany Putri
"Artikel ini membahas mengenai upaya yang dilakukan oleh masyarakat marjinal kampung kota untuk dapat terlibat dalam perencanaan dan pembangunan kota. Studi-studi sebelumnya terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan bentuknya, yaitu studi mengenai upaya keterlibatan melalui aksi di ruang publik, upaya keterlibatan melalui kebijakan legislasi dan upaya keterlibatan publik melalui media sosial. Berbeda dengan studi-studi sebelumnya, studi ini berfokus pada bagaimana upaya kontrak politik yaitu community action plan dapat menjadi upaya alternatif kelompok masyarakat marjinal untuk terlibat dalam perencanaan dan pembangunan kota yang menekankan pada proses masyarakat marjinal kampung kota untuk ikut serta dalam proses perencanaan dan pembangunan kampungnya, dimana setiap individu memiliki peran aktif untuk terlibat dalam menyuarakan aspirasinya. Studi ini secara khusus menggambarkan keterlibatan publik kelompok masyarakat marjinal di Kampung Akuarium kota Jakarta yang dilihat menggunakan pendekatan civic engagement. Studi ini menggunakan metode kualitatif serta pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam.

This article discusses the efforts made by marginal urban villagers to be involved in urban planning and development. Previous studies are divided into three types based on their forms; the study of engagement through public action, through legislation and public engagement through social media. In contrast to previous studies, this study focuses on how political contracts through community action planning can be an alternative effort of marginalized groups to engage in urban planning and development. This political contract emphasizes the process of marginal urban villagers to participate in the village planning and development process where each individual has an active role to engage in voicing his aspirations through political contracts with political actors. This study specifically illustrates the public involvement of marginalized community groups in Kampung Akuarium Jakarta using a civic engagement approach. This study uses qualitative methods as well as data collection conducted through in-depth interviews."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Rudy Parluhutan
"Dari berbagai laporan tentang perkembangan Jakarta, diketahui bahwa perkembangan fisik Kota Jakarta berlangsung sengat cepat selama periode 1965-1985. perkembangan ini sangat mempengaruhi dinamika perkembangan Jakarta, termasuk pola tata air sebagai aspek penting dalam kehidupan.
Adapun manfaat dari penelitian itu adalah untuk mendapatkan gambaran tentang menurunnya kualitas lingkungan hidup DAS yang mengalir melalui kota Jakarta. Kemudian mengetahui reorientasi kebijakan tata ruang melalui pengintegrasian konsep Pengelolaan Daerah Aliran Sungai berbasis masyarakat. Juga sebagai masukan bagi pihak pemda DKI dalam rangka pembangunan kawasan baru dan peremajaan kawasan lama."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
D740
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wara Triwardhani
"Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembentukan identitas suatu komunitas melalui elemen-elemen permukiman. Dengan mengambil kasus permukiman komunitas keturunan Arab yang tinggal di Jakarta, dalam hal ini terletak di Kampung Pekojan. Penulisan ini ingin mengangkat proses adaptasi yang dilakukan komunitas tersebut dalam upayanya untuk tetap dapat bertahan hidup pada lingkungan yang berbeda dengan lingkungan asalnya.
Sebagai bangsa pendatang, komunitas ini turut membawa nilai-nilai budaya dan tradisi mereka pada lingkungan yang mereka datangi. Proses adaptasi yang mereka lakukan akan mengikutsertakan nilai-nilai budaya dan tradisi tersebut dalam tempat mereka bermukim. Islam sebagai suatu kepercayaan sangat mempengaruhi setiap aspek kehidupan bangsa Arab. Sehingga dalam setiap elemen-elemen permukiman akan tergambarkan prinsip-prinsip Islam sebagai nilai budaya dan tradisi yang diterapkan.
Penerjemahan nilai-nilai tersebut ke dalam wujud fisik bangunan akan membentuk sebuah karakter yang memperlihatkan identitas kebangsaan komunitas Arab, sehingga jelas terlihat perbedaannya dengan bangunan lain yang ada di permukiman ini. Prinsip ini terlihat baik dalam ruang pribadi (rumah) ataupun ruang umum (tempat ibadah, jalanan). Mesipun tidak dapat disangkal bahwa perubahan setting permukiman akan menggeser nilai-nilai tersebut.
Meskipun terdapat perbedaan antara elemen-elemen permukiman yang ada di kawasan Arab dengan yang dibentuk oleh komunitas keturunan Arab di Kampung Pekojan, namun tetap terlihat prinsip Islam yang diterapkan. Pengaturan ruang-ruang disesuaikan dengan kondisi yang ada di lingkungan Kampung Pekojan. Proses adaptasi juga dilakukan terhadap nilai-nilai budaya yang terdapat dalam lingkungan ini, yang diwujudkan dalam wujud fisik bangunan ke dalam berbagai gaya seperti Eropa, Cina, dan Nusantara."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anom Kurnia Nugraha
"Kota adalah sebuah wadah hidup manusia, yang memiliki identitas yang berbeda antara satu dengan lainnya. Identitas kota dibentuk oleh ruang yang ada di dalamnya.
Setiap ruang akan memberikan identitasnya sehingga terbentuk satu kesatuan identitas kota. Ada ruang yang tidak dapat memberikan identitasnya kepada kota. Ruang ini disebut sebagai ruang negatif kota. Ada tidaknya elemen yang membentuk lingkungan fisik kota akan menentukan terbentuknya identitas ruang. Interaksi antar elemen pun sangat mempengaruhi terbentuknya identitas ruang oleh karena itu, terbenmknya ruang negatif tidak terlepas dari elemen yang membentuk lingkungan fisik kota dimana ruang tersebut berada.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S47890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumilah
"Lokasi industri diarahkan pada tempat yang serasi dengan perkembangan daerah dilihat dari Sumber Daya, Tenaga Kerja, Jaringan Transportasi, Modal, Pasar, Suasana Industri dan Ketenteraman Sosial Politik. Berdasarkan hal tersebut di atas, pemerintah Kabupaten Bogor menetapkan Kawasan Citeureup, daerah yang masih terisolir dan belum padat penduduknya menjadi kawasan industri. Dengan alasan dekat dengan bahan mentah, dekat ke pasar lokal, ke pasar nasional maupun internasional, pengembangan jalan transportasi, menarik tenaga kerja di perkotaan. Adanya industri di suatu tempat akan menimbulkan perubahan terhadap ruang. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membandingkan perubahan penggunaan tanah, mata pencaharian dan kwalitas rumah sebelum dan sesudah adanya industri dan dengan ketiga aspek tersebut di atas. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini, korelasi peta, dan skala nilai. Setelah dilakukan analisa diperoleh ringkasan sebagai berikut; Yang berkurang tanah persawahan, tanah kebun campuran dan tanah tegalan. Yang bertambah tanah perkebunan, tanah perkampungan dan tanah industri. Perubahan mata pencaharian sebagai berikut ; tenaga kerja petani menurun, pedagang bertambah, muncul tenaga kerja buruh kasar, jasa angkutan bertambah, muncul tenaga kerja industri."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S33319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Burhanudin
"Kompleksitas masalah perkotaan telah menyebabkan tidak terakomodasinya kepentingan dasar warga kota. Sebagai reaksi atas model partisipasi demokratis kota Jakarta yang cenderung tidak inklusif serta fenomena ketidakadilan penataan ruang, gerakan akar rumput hadir untuk memperjuangkan hak atas ruang kota yang dimilikinya. Dalam rangka melengkapi studi-studi sebelumnya, penelitian ini berargumen; Pertama, kegiatan pengorganisasian yang berasal dari kelompok miskin kota guna mempertahankan ruang permukimannya tidak sekedar hanya dilihat sebagai hasil dorongan individual (survival), melainkan lebih bersifat politis. Kedua, pengorganisasian struktur gerakan yang berupa pengembangan jaringan menjadi faktor utama yang mendorong terciptanya mobilisasi dan dampak politis bagi suatu gerakan akar rumput kota. Penelitian ini mencoba menempatkan studi gerakan sosial kota dalam konteks analisa mikro-meso, dimana perubahan struktural kota merupakan implikasi dari aktivitas pengorganisasian yang dilakukan oleh antar aktor dalam mekanisme struktur gerakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen untuk mendeskripsikan dinamika pengorganisasian struktur gerakan mempertahankan kampung kota yang terjadi di kampung Tongkol Kelurahan Ancol Kecamatan Pademangan Jakarta Utara.

The complexity of urban problems has resulted in the inaccessibility of peoples’ basic interests. In reaction to the Jakarta’s democratic participation model that doesn’t inclusive enough and the phenomenon of spatial inequality, grassroots movements are present to claims their right to the city. In order to complement the previous studies, this study argues; First, the organizing activities that come from the urban poor communities to maintain their settlement are not only seen as the outcome of individual encouragement, but rather political. Second, structures’ movement organizing in the form of network development has become the main factor that encouraged the creation of mobilization and political impact for the urban grassroots movement. This study attempts to put the study of urban social movements in the context of micro-meso analysis, where urban structural change is the implication of the organizing activities undertaken by inter-actors in the mechanism of the movement structure. This study uses qualitative research methods, data collected through in-depth interviews, observations and document analysis to describe the dynamics of movement structures’ organizing that occurred in Kampung Tongkol, Ancol, Pademangan, North Jakarta as a part of citizens’ efforts to maintain their settlements."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>