Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173572 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Yuli Pertiwi
"ABSTRAK
Kualitas guru sangat mempengaruhi pendidikan pada setiap jenjangnya termasuk jenjang sekolah dasar. Profesi guru termasuk salah satu pekerjaan yang memiliki tingkat stres kerja yang tinggi. Salah satu penyebab stres adalah kurikulum pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres kerja dan strategi koping guru sekolah dasar negeri dalam implementasi kurikulum 2013 di Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif sederhana dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 222 guru di sekolah dasar negeri Kecamatan Bogor Tengah yang dipilih menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sebesar 81,5 guru mengalami stres sedang. Penjabaran dari dimensi stres kerja yaitu dimensi peran kerja individu ORQ , dimensi beban kerja individu PSQ , dan dimensi sumber daya yang dimiliki PRQ menunjukkan bahwa mayoritas guru mengalami stres sedang pada ketiga kategori tersebut. Adapun jenis strategi koping yang paling sering digunakan adalah problem focused coping 54,6 . Hasil penelitian ini diharapkan agar perawat dapat bekerja sama dengan pihak sekolah dasar negeri untuk memfasilitasi kegiatan yang dapat meminimalkan kejadian stres kerja dengan penggunaan strategi koping yang tepat.

ABSTRACT
Teachers quality is greatly influence education at the whole level of education including elementary school level. Teachers are one of the jobs with high levels of work stress. One of the causes of work stress is educational curriculum. This study aims to determine the level of stress and coping strategy of elementary school teachers in implementation of curriculum 2013 in Bogor Central District, Bogor. The design in this research used descriptive quantitative with cross sectional approach. This study involved 222 elementary schools teachers in Bogor Central District selected by purposive sampling. The results of this study illustrate the majority of elementary schools teachers in Bogor Central District 81,5 experience moderate stress. Each dimension of work stress, occupational role ORQ , personal strain PSQ and personal resources PRQ show that the majority of teachers experience moderate stress. The type of coping strategy that is most often used by elementary schools teachers in Bogor Central Districtis is problem focused coping 54,6 . The results of this study recommend nurses to be able for collaboration with school to facilitate activities that could reduce stress and use appropriate coping strategies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Prestasi di bidang akademik yang dicapai oleh siswa sekolah menengah yang
berada pada tahapan usia remaja, dinilai memegang peranan penting karena
dianggap sebagai batu loncatan bagi keberhasilan pendidikan dan pekerjaan di
masa yang akan datang. Sehubungan dengan meningkatnya perkembangan sosial
dan kecenderungan remaja untuk mengikuti kegiatan berkelompok, maka faktor
harapan kelompok yang turut mempengaruhi pembentukan aspirasi cukup penting
untuk diperhatikan. Remaja yang kebutuhan berafiliasinya cukup besar biasanya
condong kepada standar tingkah Iaku teman sebayanya, dan akan berusaha untuk
memebuhi standar yang ditetapkan kelompok agar mendapatkan penerimaan dari
para anggota kelompok. Hal tersebut membuat peneliti sampai pada suatu asumsi
bahwa remaja yang memiliki keterikatan dengan kelompok akan Iebih terpacu untuk
berprestasi serta meningkatkan aspirasi akademiknya bila kelompok dipersepsikan
cenderung berorientasi akademik atau Iebih menghargai keberhasilan di bidang
akademik. Sementara bila kelompok dipersepsikan Iebih menghargai hal-hal yang
sifatnya non-akademik, maka anggota kelompok akan cenderung mengikuti standar
kelompok atau hal-hal yang Iebih dihargai oleh kelompoknya itu. Namun pada
kenyataannya tidak selalu demikian. Suatu kelompok yang cenderung berorientasi
akademik ternyata juga memliki anggota yang tingkat aspirasi akademiknya rendah sehingga prestasi yang ditampilkan lebih rendah dibanding anggota kelompok yang
lain. Sementara ada kelompok yang tampaknya kurang berorientasi akademik, tapi
memiliki anggota yang tingkat aspirasi akademiknya tinggi sehingga prestasinya
lebih memuaskan dibanding anggota kelompok yang lain. Adanya kesenjangan
antara asumsi secara teoritis dengan kenyataan yang ditemui tersebut, mendorong
peneliti untuk mengetahui dan membuktikan apakah sebenarnya harapan kelompok
atau standar yang dianut oleh kelompok memang berperan atau berkaitan secara
langsung dengan tingkat aspirasi akademik remaja. Adanya pertentangan antara
beberapa hasil penelitian mengenai faktor jenis kelamin yang turut mempengaruhi
tingkat aspirasi, mendorong peneliti untuk mengetahui apakah sebenarnya memang
terdapat perbedaan antara tingkat aspirasi akademik pria dan wanita.
Metode penarikan sampel dalam penelitian ini adalah non-probability sampling
dengan teknik insidental. Sebagian siswa-siswi SMU Negeri IV Jakarta akan
mewakili populasi remaja di Jakarta yang berusia antara 15 tahun sampai 18 tahun
yang berada pada tingkat pendidikan Sekoiah Menengah Umum (SMU). Sebagai
alat pengumpul data digunakan kuesioner yang item-itemnya disusun sendiri oleh
peneliti. Kuesipner tersebut bertujuan untuk mengukur persepsi remaja tentang
harapan kelompoknya serta tingkat aspirasi akademik remaja tersebut.
Dalam penelitian ini ada beberapa hasil yang ditemukan oleh peneliti. Pertama,
diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang harapan1
kelompok dengan tingkat aspirasi akademik pada remaja. Masih berkaitan dengan
hal tersebut, dalam penelitian ini diketahui pula bahwa faktor kedekatan diantara
para kelompok ternyata juga dapat menjadi prediktor yang cukup baik.
untuk meramalkan tingkat aspirasi akademik remaja. Selanjutnya hasil yang kedua,
tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat aspirasi akademik remaja pria
dengan tingkat aspirasi akademik remaja wanita. Namun ternyata dalam hal
persepsi tentang harapan kelompok, ditemukan bahwa antara subyek pria dan
wanita terdapat perbedaan dalam mempersepsikan hal-hal yang Iebih dihargai oleh
kelompoknya. Kelompok pria Iebih banyak yang mempersepsikan kelompoknya
cenderung berorientasi akademik atau lebih menghargai keberhasilan di bidang
akademik. SebaIiknya, kelompok wanita Iebih banyak yang mempersepsikan
kelompoknya cenderung berorientasi non-akademik.
Saran yang dapt diberikan pada pihak sekolah adalah untuk mencoba
membina serta mengarahkan kelompok-kelompok sebaya yang memang sudah ada
atau sudah terbentuk tanpa adanya paksaan, dalam suatu kelompok belajar yang
terkoordinir dan terarah. Pihak sekolah sebenarnya juga mulai dapat membentuk
beberapa kelompok belajar sejak awal tahun ajaran baru. Adanya kedekatan
diantara para anggota kelompok mungkin dapat dimanfaatkan untuk membantu
meningkatkan aspirasi akademik anggota kelompok yang masih rendah. Mungkin
saja cara ini dapat menjadi permulaan dari suatu sistem pembinaan prestasi
akademik siswa yang cukup efektif dan efisien. Sebagai saran bagi penelitian
selanjutnya, mungkin dapat dilihat secara lebih mendalam mengenai adanya
perbedaan antara pria dan wanita dalam mempersepsikan harapan kelompoknya.
Selain itu mungkin dapat dilihat pula kaitan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan tingkat aspirasi akademik remaja."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftikar Z. Sutalaksana
Bandung: ITB Press, 1979
658.542 IFT t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zastrow, Charles
Australia: Thomson Brooks/Cole, 2006
361.3 ZAS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Whitmore, Dennis A.
London: Heinemann, 1970
658.542 WHI w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Siti Mariyam
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pengajaran guru terhadap penerimaan teman sebaya siswa normal pada siswa berkebutuhan khusus di SD negeri inklusif dan SD swasta inklusif dengan n=73 unit analisis kelas. Penelitian ini dilakukan pada 10 SD negeri inklusif dan 8 SD swasta inklusif di Jakarta, Depok dan Bogor. Penelitian ini menggunakan Bender Classroom Structure Questions Versi Indonesia (BCSQ-VI) untuk mengukur strategi pengajaran dan Peer Acceptance Scale (PAS) untuk mengukur penerimaan teman sebaya.
Hasil analisis regresi menunjukan bahwa strategi pengajaran mempunyai pengaruh terhadap penerimaan teman sebaya siswa normal pada siswa berkebutuhan khusus di SD negeri inklusif (R=0,342, p<0,05). Hasil yang berbeda ditemukan di SD swasta inklusif, strategi pengajaran di SD swasta inklusif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan siswa normal pada siswa berkebutuhan khusus (R=0,337, p>005).
Hasil perbandingan strategi pengajaran di SD negeri inklusif dan SD swasta inklusif menunjukan hasil yang tidak signifikan. Tidak ada perbedaan strategi pengajaran di SD negeri inklusif dan SD swasta inklusif. Hasil yang sama terlihat pada perbandingan penerimaan teman sebaya siswa normal terhadap siswa berkebutuhan khusus di SD negeri inklusif dan SD swasta inklusif. Tidak ada perbedaan penerimaan teman sebaya siswa normal terhadap siswa berkebutuhan khusus di SD negeri inklusif dan SD swasta inklusif.

The purpose of this study was to determine effects of teacher’s strategy on students peer acceptance toward disability students in inclusive public and private elementary school with n=73 class unit class analysis. This study was conducted in 10 inclusive public elementary school and 8 inclusive private elementary school in Jakarta, Depok and Bogor. This study uses measuring instruments Bender Classroom Structure Question Version Indonesian (BCSQ) to measure teaching strategy and Peer Acceptance Scale to measure peer acceptance.
Results from regression analysis found that there is significant effect of teaching strategy on students peer acceptance in inclusive public elementary school (R=0,342, p<0,05). Different result found in inclusive private elementary school, there is no significant effect of teaching strategy on students peer acceptance in inclusive private elementary school (R=0,337, p>005).
The comparative of teaching strategy in inclusive public elementary school and inclusive private elementary school found the results no significant different. Further, the comparative of peer acceptance in inclusive public elementary school and inlusive private school found the results that no significant different.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Patricia Evelyn
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran dari teacher efficacy dan kecerdasan emosional terhadap motivasi belajar siswa dari sudut pandang guru SD. Sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, guru perlu memiliki keyakinan akan kemampuannya dalam mengajar atau yang disebut sebagai teacher efficacy. Selain itu, guru juga perlu memiliki kecerdasan emosional untuk dapat memahami emosi diri sendiri dan siswanya. Partisipan dari penelitian ialah para guru dari SDN X dan Y. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS), Teachers’s Sense of Efficacy Scale (TSES), dan Perception of Student Motivation (PSM). Data diolah menggunakan Cronbach’s alpha, Mann-Whitney U, Kruskal-Wallis, dan uji regresi linear sederhana. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hanya karakteristik teacher efficacy yang memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa dari sudut pandang guru. Penelitian ini merupakan studi awal yang dapat membentuk model penelitian baru menggunakan ketiga variabel tersebut.

The current study aimed to see the role of teacher efficacy and emotional intelligence on perceived student motivation among teachers in Elementary School. To increase student motivation in learning, teachers need to have confidence in their ability to teach or teacher efficacy. Teachers also need emotional intelligence to deal with their emotions and students emotions. The participants were teachers in Elementary School X and Y in Depok. This research uses quantitative research design. The Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS), Teacher’s Sense of Efficacy Scale (TSES), and Perception of Student Motivation (PSM) was administered to collect data from teachers. Data were analysed using Cronbach’s alpha, Mann-Whitney U, Kruskal-Wallis, and simple regression. The researcher suggests that only teacher efficacy able to influence the perceived student motivation. This study is a preliminary study to establish a new research model using these three variables."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Fitriyatul Azizah
"Skripsi ini membahas tentang efektivitas dan persentase keberhasilan metode pengajaran yang digunakan pada pengajaran bahasa Arab berdasarkan kurikulum 2013 pada kelas X di SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakara Selatan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
Metode penelitian yang digunakan sebagai metode utama dalam menganalisis data pada skripsi ini adalah metode gabungan, yaitu gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Kemahiran bahasa Arab yang diajarkan di SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan terdiri dari kemahiran mendengar, kemahiran berbicara, kemahiran membaca, kemahiran menulis dan gramatika. Teori yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah teori-teori metode pengajaran yang ditulis oleh Al-Basyir, Parera, Spolsky, Hamid dan Hermawan.
Hasil penelitian ini merupakan deskripsi mengenai metode pengajaran yang digunakan, tingkat keefektifan metode pengajaran yang digunakan dan persentase keberhasilan metode pengajaran bahasa Arab yang digunakan pada kelas X di SMA Islam A-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Data yang dianalisis merupakan data yang berasal dari hasil evaluasi belajar pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015, kuesioner, wawancara, diskusi dan observasi.

This final assignment discusses about the effectiveness and percentage of successful teaching methods used in teaching Arabic language based on curriculum 2013 in class X Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Islamic High School South Jakarta in the second semester of academic year 2014/2015.
The method used as the primary method of analyzing data in this research is combined method which combining qualitative method and quantitative method. Arabic language proficiency which taught in Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Islamic High School South Jakarta consists of finesse hearing, speaking skills, reading skills, writing skills and grammar. The theories which used in this final assignment are the theories written by Al-Basyir, Parera, Spolsky, Hamid and Hermawan.
Results of this research is the description of the teaching methods used, the effectiveness of the teaching methods used and the percentage of success of Arabic language teaching methods used in class X A-Azhar 1 Kebayoran Baru Islamic High School South Jakarta in the second semester of academic year 2014/2015. The data analyzed is the data derived from the results of the evaluation study in the second semester of academic year 2014/2015, questionnaires, interviews, discussion and observation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Setyanto Wibowo
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara teacher efficacy kepuasan kerja pada guru SD Negeri inklusi. Partisipan penelitian ini adalah guru SD Negeri inklusi yang berada di wilayah JABODETABEK sebanyak 77 orang. Kepuasan kerja diukur dengan menggunakan alat ukur yang dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan instrumen JSS (Job Satisfaction Survey) yang dikembangkan oleh Paul E. Spector (1985) yang terdiri atas sembilan aspek kepuasan kerja seperti gaji, kenaikan pangkat, atasan, imbalan, penghargaan, kondisi operasi kerja, Rekan kerja, pekerjaan itu sendiri dan komunikasi. Teacher efficacy diukur dengan menggunakan alat ukur yang dimodifikasi oleh Winafaisal (2010) berdasarkan instrumen OSTES (Ohio State Teacher Efficacy Sense) yang dikembangkan oleh Tschannen-Moran & Woolfolk Hoy (2001) dengan tiga dimensi yakni Efficacy in Student Engagement, Efficacy in Instructional Strategies dan Efficacy in Classroom.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan teacher efficacy mengunakan teknik korelasi pearson (r = 0.249). Aspek nature of work pada kepuasan kerja juga memiliki korelasi positif dengan teacher efficacy (korelasi parsial = 0,336). Implikasi dari penelitian ini penting bagi pengembangan dunia pendidikan inklusi di Indonesia khususnya yang berkaitan dengan teacher efficacy dan kepuasan kerja bagi guru sekolah dasar negeri inklusi.

The purpose of this study is to find out whether there is any between teacher efficacy and job satisfaction among public inclusive elementary school teachers. Participants of this study are inclusive public elementary school teacher located around JABODETABEK. Job satisfaction was measured by instrument modified by researcher based on JSS (Job Satisfaction Survey) which originally developed by Paul E. Spector (1985) with nine aspect of job satisfaction (Pay, Promotion, Supervision, Fringe Benefit, Contingen reward, Operating condition, Co-worker, Nature of work and Communication). Teacher efficacy was measured by instrument modified by Winafaisal (2010) based on OSTES (Ohio State Teacher Efficacy Sense) originally developed by Tschannen-Moran & Woolfolk Hoy (2001) with three dimention (Efficacy in Student Engagement, Efficacy in Instructional Strategies and Efficacy in Classroom Management).
This current study shows that there is a significant correlation between job satisfaction and teacher efficacy using Pearson Correlation (r=0,249). The nature of work aspect in job satisfaction also has positive correlation with instructional engagement aspect in teacher efficacy (partial correlation= 0,336). This study has important implications for the development of inclusive education in Indonesia, particularly those related to teacher efficacy and job satisfaction for public inclusive elementary school teachers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Ananditasari
"Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang ditetapkan pemerintah sebagai acuan dalam pendidikan. Terdapat faktor-faktor dalam penerapan Kurikulum tersebut yang mempengaruhi tingkat stres siswa yaitu beban pelajaran, diskusi, presentasi, teman sebaya, dan fasilitator. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan faktor-faktor dalam penerapan kurikulum 2013 dengan tingkat stres siswa. Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 109 orang. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Metode sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari lima variabel, empat diantaranya mempunyai hubungan dengan tingkat stres, yaitu beban pelajaran, diskusi, presentasi, dan teman sebaya. Namun pada fasilitator tidak ditemukan hubungan dengan tingkat stres (nilai p=0,225). Siswa lebih banyak mengalami tingkat stres sedang dalam penelitian ini. Strategi koping yang baik harus dimiliki setiap siswa agar dapat menangani stres dengan baik.

Curriculum 2013 is a new curricullum that the government apply as a in education. There are factors in the curriculum that affect students' stress level such as subject difficulty, discussion, presentation, peer group, and facilitator. This aim of study is to identify the relationship between factors in implementation of curriculum 2013 with stress level in students of junior high school. There are 109 participants involved in this study The design of this study is descriptive correlative with cross sectional approach. Simple random sampling is used as sampling method. In results, there are 4 of 5 variables that correlate to stress level, such as subject difficulty, discussion, presentation, and peer group. There is no correlation between facilitator with stress (p value=0,225). There are more students that have moderate stress level in this study. They must have adaptive coping strategies in order to cope with stress well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>