Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raka Shidqul Musyaffa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah pola arus kas bisa memprediksi kendala finansial yang dialami oleh perusahaan. Penelitian menggunakan proksi kombinasi pola arus kas. Penelitian terdahulu dengan sampel negara Malaysia menunjukan hasil bahwa terdapat perbedaan pola arus kas perusahaan yang mengalami kendala finansial dan perusahaan sehat dan beberapa pola arus kas bisa menjadi prediktor kepailitan. Penelitian ini menggunakan pengolahan data panel dengan menggunakan sampel perusahaan di Indonesia dan memperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan pola arus kas antara perusahaan sehat dan perusahaan yang mengalami kendala finansial. Selain itu, pola arus kas ketiga (-, +, +), keenam (+, -, -), dan ketujuh (-, +, -) bisa dijadikan prediktor kendala finansial.

This study aims to identify whether cash flow patterns can predict financial distress. The study uses proxy of cash flow patterns combination. Previous study with Malaysian firm sample shows that there are differences in cash flow patterns of distress companies and healthy companies and some cash flow patterns can be a predictor of financial distress. Using panel data analysis by using Indonesian firm as sample companies finds that there are different cash flow patterns between healthy companies and distress companies. In addition, third cash flow pattern (-, +, +), sixth cash flow pattern (+, -, -), and seventh cash flow pattern (+, -, -), can be financial distress predictors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarsisia Kurnia Sundari
"Penelitian dilakukan untuk memprediksi financial distress pada perusahaan dengan menggunakan analisis arus kas pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 -2016. Pengujian dilakukan dengan menggunakan model regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan pada analisis arus kas memiliki pengaruh signifikan terhadap financial distress.

The purpose of study is to predict Corporate Financial distress through Cash Flow Analysis An Empirical Studies of Mining Companies in The Indonesian Stock Exchange in 2013 2016. The test is conducted by using logistic regression model. The study found that the financial ratios in the cash flow analysis have a significant influence on financial distress.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azura Mayashi
"Penelitian ini meneliti faktor yang berpengaruh dalam mempresiksi financial distress. Data yang digunakan sebagai sampel adalah perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indoensia (BEI) pada periode 2008-2019 dengan 2.088 total observasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, rasio arus kas, faktor pasar, dan faktor ekonomi makro dalam memprediksi financial distress pada perusahaan non-keuangan. Regresi logistik biner digunakan untuk mengestimasi signifikansi pengaruh variabel-variabel independen dalam memprediksi financial distress. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas yang terdiri dari rasio current assets to total liabilities, current assets to current liabilities, dan working capital to total assets, rasio leverage yaitu total equity to total liabilities, dan rasio arus kas yaitu cash flow from operation to total assets berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan market value of equity dan harga saham merupakan faktor pasar yang signifikan terhadap financial distress.

This study examines the factors that influence financial distress prediction. The data used as a sample are non-financial firms listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) in the period 2008-2019 with 2,088 total observations. This study aims to analyze the effect of profitability ratios, liquidity ratios, leverage ratios, cash flow ratios, market factors, and macroeconomic factors in predicting financial distress in non-financial firms. Binary logistic regression is used to estimate the significance of the effect of independent variables in predicting financial distress. The results of this study indicate that the liquidity ratio consists of the ratio of current assets to total liabilities, current assets to current liabilities, and working capital to total assets, leverage ratio namely total equity to total liabilities, and cash flow ratio namely cash flow from operation to total assets have a significant effect on financial distress. In addition, the results of this study show that market value of equity and stock prices are significant market factors for financial distress."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Nurlaeli Dwi Hardika
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan kemampuan prediksi arus kas dan volatilitas arus kas terhadap imbal hasil return saham. Dalam penelitian, cash flow-to-price CFP mewakili pengukuran arus kas dan standar deviasi cash flow-to-price SDCFP mewakili pengukuran volatilitas arus kas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan terbuka di Indonesia yang dikelompokkan berdasarkan sektor dari bulan Januari 2002 sampai dengan Desember 2015 dengan jumlah observasi keseluruhan sebanyak 184 perusahaan. Pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan dengan metode pooled least square, sedangkan pengujian kemampuan prediksi dilakukan dengan uji beda antara imbal hasil aktual dan imbal hasil prediksi CFP dan SDCFP. Hasil regresi menunjukkan bahwa pengaruh arus kas terhadap imbal hasil saham ditemukan pada 2 dua dari 9 sembilan sektor, sementara pengaruh volatilitas arus kas terhadap imbal hasil saham ditemukan pada 4 empat dari 9 sembilan sektor. Analisis lanjutan menunjukkan bahwa arus kas maupun volatilitas arus kas tidak memiliki kemampuan dalam memprediksi imbal hasil saham di sektor apapun.

ABSTRACT
Purpose of this study is to examine the effect and prediction ability of cash flow and cash flow volatility on stock returns. In this study, cash flow to price CFP represents cash flow measure and standard deviation of cash flow to price SDCFP represents cash flow volatility measure. Sample used in this research are Indonesian Public Companies based on sectoral from January 2002 to December 2015 with 184 number of observations on the whole sector. This study uses pooled least square method for testing the effect of cash flow and cash flow volatility on stock returns, while prediction ability is tested by Wilcoxon Signed Ranks Test. The regression result shows that the effect of cash flow on stock returns is founded by 2 two from 9 nine sectors, while the effect of cash flow volatility on stock returns is founded by 4 four from 9 nine sectors. The Wilcoxon Signed Ranks Test result shows that cash flow and cash flow volatility do not have prediction ability in each sector."
2017
S65785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diny Nurul Jannah
"Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan informasi kepada para pengguna untuk membuat keputusan sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Bagi investor, informasi dalam laporan keuangan digunakan untuk menentukan berapa besar tingkat risiko dalam expected return. Pada umumnya pengukuran kinerja yang dapat digunakan adalah laba dan arus kas. Selain itu, saat ini investor juga memperhatikan tingkat pengungkapan atas pos-pos dalam laporan keuangan sebelum membuat keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan pendapatan bunga bersih, komponen arus kas dan pengungkapan pos-pos laporan keuangan dengan expected return saham. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengujian hipotesis dengan menggunakan data kualitatif maupun kuantitatif yang terdapat dalam laporan keuangan. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 14 bak dalam periode tahun 2002-2006. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan positif signifikan antara arus kas operasi, arus kas investasi dan engungkapan pos-pos laporan keuangan dengan expected return saham. Akan tetapi, hasil pengujian hipotesis lainnya menunjukan bahwa pendapatan bunga bersih dan arus kas pendanaan tidak terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan expected return saham bank.

Financial statement has an important role to give information to the users for decisions making process. For the investor, information in financial statement is used to determine risk and expected return. In general, performance measurements used by investor is profit and cash flow. Besides, investors also consider on disclosure of financial statement before make a decision. The research purpose is to give a better understanding about the correlation of net interest income, component of cash flow and notes to financial statement to expected return of stock. This research used hypothesis testing with quantitative and qualitative data in financial statement. The samples consist of 14 banking firms from 2002 until 2006 period. The result indicates that the correlation of operating cash flow, investing cash flow and notes to financial statement are positive and statistically significant to expected return of banking stock. However, net interest income and cash flow from financing do not have a significant correlation with expected return of banking stock."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6112
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Made Nadya Paramitha
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai kemampuan komponen arus kas metode langsung dalam memprediksi arus kas masa depan. Sampel penelitian ini adalah 217 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2000 hingga tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa baik arus kas agregat maupun arus kas disagregat dapat memprediksi arus kas di masa depan dari periode t+1 hingga periode t+4. Dibandingkan dengan arus kas agregat, kemampuan prediksi yang lebih baik dimiliki oleh arus kas disagragat, kecuali pada jeda waktu empat tahun setelahnya. Hasil ini tetap konsisten setelah dimasukkan variabel kontrol serta dilakukan analisis pertahun dan perindustri.

This research aimed to give empirical evidence about the ability of cash flow components from direct method for predicting future cash flow. The samples of this research are 217 firms listed in Indonesia Stock Exchange year 2000 to 2012. This research find that both aggregate and diseggregate cash flows have the ability for predicting future cash flow for year t+1 until t+4. Compare with aggregate cash flow, disaggregate cash flow has better ability for predicting future cash flow, except for year t+4. These results are consistent after adding control variables as well as analysis for each industry and each year."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syaifuddin
"Anggaran merupakan suatu komponen penting dalam perusahaan karena berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Akurasi dalam penyusunan anggaran menjadi poin kritis karena menentukan langkah strategis perusahaan terkait dalam inovasi dan pengembangan bisnis. Penyusunan anggaran akan semakin baik dan akurat dengan membawa proses manajemen risiko dalam penyusunan anggaran. Tujuan penelitian ini adalah memberikan panduan bagaimana suatu perusahaan dapat menyatukan proses manajemen risiko dengan proses penyusunan anggaran. Penelitian ini merupakan studi kasus proses penyusunan anggaran arus kas di salah satu perusahaan perkebunan. Penulis melakukan studi lapangan di PT. XYZ untuk mengetahui proses manajemen risiko dan proses penyusunan anggaran. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa proses penyusunan anggaran perusahaan belum mengakomodasi faktor-faktor risiko sehingga realisasi anggaran selalu jauh dari target. Dengan menggunakan metode Enterprise Risk Budgeting, penelitian ini memberikan acuan proses dan prosedur untuk memperbaiki proses penyusunan anggaran di PT. XYZ. Dengan proses penyusunan anggaran berdasarkan metode Enterprise Risk Budgeting, realisasi anggaran menjadi semakin baik dan alokasi sumber daya perusahaan menjadi lebih efektif untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Budget is an important component in the company because it functions as a planning and controlling tool. Accuracy in budgeting process is a critical point since it determines the company's strategic related to innovation and business development. Budget will be better and more accurate by bringing the risk management process into budgeting process. The purpose of this study is to provide guidance on how a company can bringing the risk management into the budgeting process. This research is a case study of the cash flow budgeting process in one of the plantation companies in Indonesia. This research conducted a field study at PT. XYZ to find the risk management process and budgeting process which is implemented in the company. Based on the results of the study, it is known that the process of preparing the company's budget has not accommodated risk factors so that the realization of the budget is always far from the target. Based one the Enterprise Risk Budgeting method, this research provides a reference for processes and procedures to improve the budgeting process at PT. XYZ. This procedures enable the company to bring their risk management into budgeting process and make their budget become more accurate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Dwikaruniandari
"Kondisi ekonomi di Indonesia beberapa tahun terakhir ini menurunkan kualitas Neraca dan Laporan laba rugi dalam rupiah sebagai alat analisis untuk menilai kineja perusahaan, khususnya pada industri yang rentan terhadap fluktuasi kurs akibat ketergantungan terhadap bahan baku impor, hutang luar negeri dan pembayaran royalti. Analisa laporan keuangan untuk menilai resiko likuiditas dan solvabilitas bisa menjadi bias jika hanya rnengandalkan analisa Neraca dan Laporan laba rugi. Untuk mendekati kenyataan sebenarnya, peranan analisa laporan arus kas sebaiknya ditingkatkan untuk melengkapi informasi yang kurang akurat akibat distorsi metode pencatatan/akuntansi.
Pada industri farmasi Indonesia, hasil analisa rasio tradisional yang menggunakan informasi Neraca dan Laporan laba rugi hasilnya tidak seakurat rasio yang menggunakan informasi Laporan arus kas. Hal tersebut terbukti dari analisa prediksi kesulitan keuangan (financial distress) perusahaan farmasi publik periode 1996-2000, Alasannya adalah rasio tradisional merupakan stock variable, sehingga hanya melihat pada saldo satu titik tertentu yaitu pada akhir periode tutup buku (cut off). Hasilnya akan menjadi sangat fluktuatif dan memberi peluang memanipulasi laporan keuangan (window dressing) serta terdistorsi kurs (seperti jumlah kewajiban mata uang asing yang meningkat, padahal sebenarnya tidak ada penambahan kas. Sementara ¡tu Operating cashfiow ratio bisa lebih tepat memberikan sinyal kesulitan keuangan Suatu perusahaan (early warning system) karena operating cashflow ratio bersifat variable sehingga tidak ada efek non cash allocation dan metode pencatatan akuntansi dan relatif lebih sulit untuk dimanipulasi.
Prediksi resiko likuiditas dan solvabilitas perusahaan farmasi publik di Indonesia, periode 1996-1997, perusahaan dengan operating cashflow ratio di atas rata-rata industri memberikan indikasi bahwa perusahaan pada satu tahun mendatang relatif tidak akan mengalami kesulitan keuangan. Sebaiiknya analisa rasio tradisional, seperti misalnya current ratio yang berada di atas rata-rata industri atau Z Score yang menyatakan kondisi keuangan perusahaan aman memberikan indikasi yang kurang tepat.
Pada periode 1998-2000, ìnformasi laporan keuangan terdistorsi fluktuasi kurs Rupiah terhadap mata uang asing. Analisa operating cashflow ratio yang berada diatas rata-rata industri tetap memberikan indikasi yang benar bahwa tahun mendatang kondisi keuangan perusahaan relatif aman, tetapi operating cashflow ratio yang rendah belum tentu mengindikasikan bahwa kondisi keuangan perusahaan di tahun mendatang berbahaya. Para analis harus meneliti Iebih jauh karakteristik produk, strategi penjualan, dan sebagainya. Beberapa perusahaan farmasi yang memiliki operating cathflow ratio rendah pada periode ini dan berhasil melakukan restrukturisasi hutang, perubahan strategi, rnelakukan inovasi produk atau promosi yang gencar untuk mendongak penjualan khususnya yang mengandalkan obat bebas (OTC) pada tahun berikutnya berhasil memperbaiki kondisi keuangan perusahaannya dengan mengambil kesempatan disaat krisis dimana masyarakat cenderung memilih swamedikasì dengan obat bebas seperti Tempo Scan dan Bayer. Sementara itu Kalbe Farma dan Dankos walaupun sudah berhasil mencetak keuntungan yang luar blasa masih harus menghadapì resiko likuiditas dan solvabilitas yang Cukup besar akibat kebijakan perusahaan yang agresif dibandingkan perusahaan sejenis dalam menggunakan pembiayaan eksternal hutang luar negeri.
Sedangkan perusahaan yang mengandalkan obat resep (ethical) seperti Schering Plough, Squibb dan Dana Varia yang telah menaikan harga obat cukup tinggi untuk mengkompensasi pembayaran royalti dalam mata uang asing pada saat daya beli masyarakat lemah, pada periode 1998-2000 mengalami kesulitan keuangan yang sangat berbahaya karena penjualannya menurun drastis. Hanya Merck yang tetap mampu memelihara kondisi keuangan tetap baik karena gencar menerapkan strategi promosi penjualan obat ethical melalui simposium ilmiah dan mendapat dukungan berupa pinjaman dan induk perusahan Merck KgaA untuk mènyehatkan kondisi keuangan perusahaan di saat bunga pinjaman sangat tinggi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T1540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Surya Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kesulitan keuangan pada perusahaan non keuangan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 hingga 2019. Penelitian dilakukan dengan melihat pengaruh dari variabel financial ratio, pasar, dan ekonomi makro sebagai variabel independen terhadap kesulitan keuangan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan model regresi logistic untuk melihat nilai koefisien diantara dua kelompok sampel yaitu perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan perusahaan yang tidak dengan model regresi logit. Penentu perusahaan yang mengalami financial distress didasarkan pada Zmijewski X Score yang memiliki nilai positif. Temuan dalam penelitian menunjukkan model regresi variabel financial ratio, pasar, dan ekonomi makro berpengaruh signifikan dalam memprediksi kesulitan keuangan. Dari empat model regresi yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa model yang menggunakan variabel financial ratio, market, dan macroeconomic, financial ratio dan macroeconomic serta financial ratio dan market yang memiliki nilai 90,6 %, sementara model yang menggunakan variabel market dan macroeconomic memiliki tingkat signifikansi 89,8 %.

This study aims to predict financial difficulties in non-financial companies that have been listed on the Indonesia Stock Exchange during 2010 to 2019 period. The study was conducted by observing the influence of financial ratio, market and macroeconomic variables as independent variables and financial distress as the dependent variable. This study uses a logistic regression model to see the coefficient value between the two sample groups, namely companies experiencing financial distress and companies that are not by using a logit regression model. The determinants of companies experiencing financial distress are based on the Zmijewski X Score which has a positive value. The findings of this study indicate that the regression model of the financial ratio, market and macroeconomic variables has a significant effect in predicting financial distress. From the four regression models carried out, the results show that models that use financial ratio, market and macroeconomic, financial ratio and macroeconomic variables as well as financial ratios and markets variables have the highest level of significance with a value of 90.6%, while the model that uses market and macroeconomic variables has a significance level of 89.8%."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>