Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nada Huaida
"Penelitian yang bertujuan untuk menguji aktivitas antifeedant ekstrak kasar Dolabella auricularia telah dilakukan pada tanggal 4-10 Mei di Perairan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel Dolabella auricularia diekstrak dengan metanol, menghasilkan persentase ekstrak kasar sebesar 4,8 dan memiliki konsentrasi fisiologis dari Dolabella auricularia yaitu 40mg/mL. Uji antifeedant dilakukan dengan menggunakan pakan uji yang mengandung ekstrak kasar Dolabella auricularia yang dicampur jeli dan pelet, untuk pakan kontrol positif mengandung jeli dan pelet sedangkan pakan kontrol negatif hanya mengandung jeli. Pengujian dilakukan di rataan terumbu karang dekat Dermaga Utama Pulau Pramuka dan dekat Dermaga Odi Pulau Pramuka pada kedalaman 3-5 m. Hasil uji statistik Chi-kuadrat pada taraf signifikasi 0,01 menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kasar Dolabella auricularia berhubungan dengan perilaku makan ikan karang Berdasarkan hal tersebut maka ekstrak kasar Dolabella auricularia positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang.

A study that aimed to test antifeedant activity from Dolabella auricularias crude extract was conducted on May 4th 10th Mei 2018 in Pramuka Island Waters, Kepulauan Seribu National Park, DKI Jakarta. Samples of Dolabella auricularia was extracted with methanol to yield the 4,8 of crude extract which is equal to 40mg mL of physiological concentration. The antifeedant assay was conducted by using artificial foods that contained the Dolabella auricularias crude extract mixed with jellies and pellets for feeding test, positive control foods contained both of jellies and pellets, and negative control foods contained jellies only. The experiments was conducted on the coral reefs near Pramuka Islands Main Pier and Ody Pier at 3,5 m depth. Chi square analysis 0,01, result showed that there are effects to the feeding preferences of the treatments on reef fishes. This means that the crude extract from Dolabella auricularia has an antifeedant activity against reef fishes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan
"Penelitian mengenai perilaku makan ikan karang terhadap beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia (Lightfoot, 1786) di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia terhadap perilaku ikan karang. Pengamatan perilaku makan ikan karang dilakukan di 7 lokasi yang berbeda pada Pulau Pramuka. Analisis pengaruh beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia terhadap perilaku makan ikan karang dilakukan dengan cara membuat beberapa set pengujian menggunakan pelet dengan campuran beberapa ekstrak kasar Dolabella auricularia dalam bentuk kubus jeli dengan ukuran  1 cm pada kedalaman 3 m.
Hasil menunjukkan berbagai konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia memiliki keeratan hubungan dengan perilaku makan ikan karang yang sedang dengan hasil Chi-Square Asymptotic sig. = 0,000 < 0,01 dan hasil C pada uji koefisiensi Cramer yaitu 0,563. Secara umum ikan karang hanya dapat menoleransi konsentrasi pakan uji dengan kandungan ekstrak dengan konsentrasi dibawah 100%. Perbedaan konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia pada pakan uji memengaruhi perilaku makan ikan karang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Research about Reef fish feeding behavior of Dolabella auricularia (Lightfoot, 1786) crude extract in Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta is to find out whether there is an effect of various kinds of concentration of the crude extract of Dolabella auricularia of the feeding behavior of reef fish. Reef fish feeding behavior observation was carried out in 7 different locations on Pramuka Island. Analysis of the treatment effect on the feeding behavior of reef fish was done by making a set using a pellet with a mixture of several crude extracts of Dolabella auricularia at a depth of 3 m under the sea.
The result shows that various kinds of crude extract Dolabella auricularia has a relationship with the feeding behavior of reef fish which is not quite strong with the results of Chi-Square Asymptotic sig. = 0,000 < 0,01 and the results of C in the Cramer coefficient test is 0.5634. Various kinds of crude extracts from Dolabella auricularia affect the feeding behavior of reef fish on Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firli Rahman Hakim Fauzi
"Synaptula reticulata merupakan timun laut berdinding tubuh tipis dan memiliki warna kontras. Uji antifeedant ekstrak kasar Synaptula reticulata telah dilakukan pada tanggal 6-14 November di kedalaman 3-5 m Perairan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel Synaptula reticulata berjumlah 171 individu dan dilarutkan dengan metanol. Persentase ekstrak kasar Synaptula reticulata yang didapat sebesar 8% dan memiliki konsentrasi fisiologis 40 mg/mL. Uji antifeedant dilakukan dengan membandingkan respon makan ikan karang terhadap pakan uji dan pakan kontrol. Pakan uji adalah ekstrak kasar Synaptula reticulata yang dicampur jelly dan pelet komersil.
Pakan kontrol adalah campuran jelly dan pelet komersil tanpa dicampurkan ekstrak kasar Synaptula reticulata. Jumlah pakan uji yang dimakan sebanyak 3%, sedangkan jumlah pakan kontrol yang dimakan sebanyak 63%. Hasil uji statistik Chi-kuadrat pada tingkat kepercayaan 99% menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kasar Synaptula reticulata berhubungan dengan respon makan ikan karang. Keeratan hubungan tersebut kuat, berdasarkan uji korelasi cremer (C = 0,63) terutama terhadap ikan karang family Pomacentridae dan Laberidae.

Synaptula reticulata is sea cucumber that has thin body wall with contrasting color. Antifeedant activity assay from crude extract of Synaptula reticulata was conducted on 6th--10th November 2018 in 3--5 m of depth Pramuka Island water, Kepulauan Seribu National Park, DKI Jakarta. 171 individual Synaptula reticulata were collected and extracted using methanol. Crude extract percentage of Synaptula reticulata was 8% with a physiologycal concentration of 40 mg/mL. Antifeedant assay was done by comparing between coral reef fish feeding response to artificial test food and control food. Test food ware constitute of crude extract of Synaptula reticulata, jelly and pellet.
Control food contained jelly and pellet only. The amount of test food eaten as much as 3%, while the amount of control food eaten as much as 63%. Chi-Square analysis with confidence level of 0,01 showed that crude extract of Synaptula reticulata was correlated with feeding response of reef fishes. Cramer correlation test showed that crude extract Synaptula reticulata strongly related with feeding response of the treatments on reef fishes, with correlation value of 0,6.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firli Rahman Hakim Fauzi
"Synaptula reticulata merupakan teripang dengan dinding tubuh yang tipis dan memiliki warna yang kontras. Uji antifeedant ekstrak kasar Synaptula reticulata dilakukan pada tanggal 6-14 November pada kedalaman 3-5 m di perairan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel Synaptula reticulata berjumlah 171 individu dan dilarutkan dalam metanol. Persentase ekstrak kasar Synaptula reticulata yang diperoleh sebesar 8% dan memiliki konsentrasi fisiologis 40 mg/mL. Uji antifeedant dilakukan dengan membandingkan respon ikan karang terhadap pakan uji dan pakan kontrol. Pakan uji adalah ekstrak kasar Synaptula reticulata yang dicampur dengan jelly dan pellet komersial. Pakan kontrol adalah campuran jelly dan pellet komersial tanpa campuran ekstrak kasar Synaptula reticulata. Jumlah pakan uji yang dimakan adalah 3%, sedangkan jumlah pakan kontrol yang dimakan adalah 63%. Hasil uji statistik Chi-kuadrat pada tingkat kepercayaan 99% menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kasar Synaptula reticulata berhubungan dengan respon makan ikan karang. Hubungan tersebut kuat, berdasarkan uji korelasi Cremer (C = 0,63), terutama untuk ikan karang dari famili Pomacentridae dan Laberidae.

Synaptula reticulata is a sea cucumber with a thin body wall and has a contrasting color. Antifeedant test of Synaptula reticulata crude extract was carried out on November 6-14 at a depth of 3-5 m in the waters of Pramuka Island, Seribu Islands National Park, DKI Jakarta. Samples of Synaptula reticulata totaled 171 individuals and dissolved in methanol. The percentage of Synaptula reticulata crude extract obtained was 8% and had a physiological concentration of 40 mg/mL. Antifeedant test was carried out by comparing the response of reef fish to the test feed and control feed. The test feed was a crude extract of Synaptula reticulata mixed with commercial jelly and pellets. The control feed was a mixture of commercial jelly and pellets without a mixture of Synaptula reticulata crude extract. The amount of test feed eaten was 3%, while the amount of control feed eaten was 63%. The results of the Chi-squared statistical test at the 99% confidence level showed that the administration of Synaptula reticulata crude extract was associated with the feeding response of reef fish. The relationship was strong, based on the Cremer correlation test (C = 0.63), especially for reef fish from the Pomacentridae and Laberidae families."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Annisa
"Pengujian aktivitas antifeedant dari ekstrak metanol Culcita novaeguineae telah dilakukan di terumbu karang buatan, Perairan Pulau Pramuka, selama tujuh hari berturut-turut. Metode penelitian adalah ekstraksi dengan maserasi menggunakan metanol, selanjutnya ekstrak metanol dicampurkan dengan makanan ikan komersial dan jeli untuk dilakukan uji lapangan. Konsentrasi fisiologis ekstrak Culcita novaeguineae yang diperoleh adalah 0,014 g/ml, sedangkan persentase ekstrak metanol Culcita novaeguineae yaitu 1,7%. Uji lapangan dilakukan dengan menambatkan tali propilen pada terumbu karang buatan. Data pengujian antifeedant yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis chi-square. Hasil perhitungan chi-square menunjukkan terdapat asosiasi antara pakan perlakuan dengan perilaku memakan ikan sebesar 180,3. Dengan demikian, ekstrak metanol Culcita novaeguineae memiliki sifat antifeedant.

Antifeedant activity assay of methanol extract from Culcita novaeguineae has been done in artificial reefs, Pramuka Island water, for seven days. The method used is extraction by maceration with methanol, furthermore, methanol extract was mixed with commercial fish food and jelly for field experiment. Physiological concentration of extract Culcita novaeguineae obtained was 0.014 g / ml, whereas the percentage from methanol extract of Culcita novaeguineae was 1,7%. Field experiment conducted with propylene strap that tethered on artificial reefs. The data of antifeedant assay in field obtained were analyzed using chi-square test. Calculation showed there is association between artificial food and feeding behavior from fish with value 180,3. The result evince that methanol extract of Culcita novaeguineae have antifeedant activity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Moulfia Tursina
"Penelitian eksperimental untuk menguji aktivitas antifeedant ekstrak kasar Holothuria atra dan Bohadschia marmorata terhadap ikan karang telah dilakukan di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Konsentrasi ekstrak H. atra dan B. marmorata yang digunakan dalam penelitian adalah konsentrasi alaminya yakni sebesar 8 mg/ml dan 3,4 mg/ml. Analisis data hasil pengujian antifeedant selama 7 hari menggunakan uji jumlah-jenjang Wilcoxon menunjukkan bahwa ekstrak kasar H. atra dan B. marmorata memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang, meliputi Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp., Halichoeres sp., Siganus sp., dan Pentapodus sp.

Field experiment was conducted to investigate the antifeedant activity of crude extract from sea cucumber Holothuria atra and Bohadschia marmorata against reef fishes at Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. The concentration of crude extract of H. atra and B. marmorata used in the assay were 8 mg/ml and 3,4 mg/ml respectively. Data analysis using Wilcoxon‟s rank-sum test showed that crude extract of H. atra and B. marmorata has antifeedant activity against reef fishes, including Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp., Halichoeres sp., Siganus sp., and Pentapodus sp."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S944
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Athiyya Nasywa
"Penelitian eksperimental yang bertujuan untuk menguji aktivitas antifeedant dan mengamati respons ikan karang pada uji antifeedant ekstrak kasar spons Axinyssa sp. telah dilakukan pada tanggal 3--11 Mei 2017 di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel spons Axinyssa sp. diekstrak dengan menggunakan metanol, kemudian dicampurkan dengan jeli dan pelet komersil pada konsentrasi yang sama dengan konsentrasi alaminya yaitu 29 mg/mL. Uji antifeedant dilakukan terhadap pelet pakan kontrol dan perlakuan di rataan terumbu karang di dekat Dermaga Pulau Pramuka pada kedalaman 3--4 m.
Hasil analisis data menggunakan uji statistik chi-square pada taraf signifikansi 0,01 menunjukkan bahwa ekstrak kasar spons Axinyssa sp. memiliki aktivitas antifeedant dan menunjukkan respons yang spesifik pada ikan-ikan karang meliputi respons ikan karang yang mengalami kontak dengan pelet pakan perlakuan, dan respons ikan karang yang tidak mengalami kontak dengan pelet pakan perlakuan.

An experimental study aimed at testing antifeedant activity and observing the response of reef fishes on antifeedant assay of crude extract from Axinyssa sp. sponge was conducted on May 3rd 11th 2017 in Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. The Axinyssa sp. sponge sample was extracted by using methanol, then mixed with jelly and commercial pellets at the same concentration with its natural concentration of 29 mg mL. The antifeedant assay was performed on control feed pellets and treatments on the coral reef near the Pramuka Island Pier at a depth of 3 4 m.
The result of data analysis using chi square statistic test at significance level of 0,01 indicates that Axinyssa sp. sponge crude extract has antifeedant activity and shows specific responses to reef fishes including response of reef fishes contact with feed treatment pellets, and response of reef fishes that are not in contact with feed treatment pellets.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiah Amini
"Bintang laut Linckia laevigata adalah biota laut yang diduga memiliki aktifitas antifeedant. Penelitian bertujuan untuk menguji apakah ekstrak metanol yang diperoleh dari bintang laut Linckia laevigata memiliki peranan sebagai antifeedant terhadap ikan karang di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pengujian dilakukan dengan mengamati pilihan ikan terhadap pakan kontrol dan pakan uji. Konsentrasi ekstrak metanol Linckia laevigata yang digunakan pada pakan uji adalah konsentrasi alaminya, yaitu 15,2 mg/ml. Hasil pengamatan pengujian yang telah dianalisis menggunakan Uji Chi-Kuadrat dan menunjukkan bahwa Linckia laevigata memiliki aktifitas antifeedant terhadap ikan karang.

The sea star Linckia laevigata seems to has active compounds with antifeedant activity. The study aims to investigate the antifeedant activity of methanol extract from the starfish Linckia laevigata against reef fishes at Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. Treatment and control foods were used to see the reef fishes choice in the feeding assay. The concentration of methanol extract of Linckia laevigata used in this assay was 15,2 mg/ml, equivalent with the natural volumetric concentration of secondary metabolites from Linckia laevigata. Data analysis using Chi-Square Test showed that methanol extract of Linckia laevigata has antifeedant activity against reef fishes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Putri Khairina
"ABSTRAK
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifeedant pada ekstrak kasar Synapta maculata telah dilakukan pada tanggal 4 sampai 10 Mei 2018 di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel Synapta maculata diekstrak dengan menggunakan pelarut metanol dan menghasilkan presentase ekstrak kasar sebesar 3,41 serta konsentrasi fisiologis sebesar 32,37 mg/mL. Uji antifeedant dilakukan dengan menggunakan pakan yang mengandung ekstrak kasar Synapta maculata sebagai pakan perlakuan, pakan yang hanya mengandung pelet komersil sebagai pakan kontrol positif, serta pakan yang tidak mengandung keduanya sebagai pakan kontrol negatif jeli , dalam bentuk kubus berukuran 1cm3 yang dikaitkan pada tali pancing. Pakan tersebut kemudian diujikan pada ikan yang berada di terumbu karang pada kedalaman 3--5 meter dan dihitung jumlah pakan yang dimakan dan tidak dimakan. Hasil uji statistik Chi-kuadrat pada taraf signifikasi ? ? 0,01 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap ketidaksukaan ikan karang. Hasil tersebut membuktikan bahwa ekstrak kasar Synapta maculata positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

ABSTRACT
To investigate the antifeedant activity of crude extract of Synapta maculata againts reef fishes, a field experiment was conducted on May 4th to 10th 2018 at Pramuka Island, Seribu Islands, DKI Jakarta. Synapta maculata samples were extracted using methanol solvent and resulted in a crude extract percentage of 3,41 and a physiological concentration of 32,37mg mL. The antifeedant assay was conducted by using artificial food that contain the crude extract of Synapta maculata as a treatment food, contain only commercial pellets as a positive control food, and did not contain both as a negative control food jelly , in the form of a 1 cm3 cube attached to the fishing lines. The foods were subjected to coral reefs fishes at depth of 3 5m and the amount of food eaten and not eaten by reef fishes was recorded. Chi square analysis at the significance level 0,01 revealed that there is a treatment effect on the feeding preferences of reef fishes. This means that the crude extract of Synapta maculata has an antifeedant activity againts reef fishes at Pramuka Island, Seribu Islands, DKI Jakarta."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Djuniarti
"Penelitian ekperimental untuk menguji aktifitas antifeedant ekstrak metanol Archaster typicus terhadap ikan karang telah dilakukan di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel diekstrak dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol. Uji antifeedant dilakukan dengan mengaitkan pakan buatan yang mengandung ekstrak metanol Archaster typicus pada konsentrasi fisiologis (0,0245 g/ml), jeli, makanan ikan, dan pewarna makanan menggunakan peniti pada tali propilen. Pakan tersebut kemudian diuji di terumbu buatan pada kedalaman 3 m dan diamati jumlah pakan yang dimakan dan tidak oleh ikan karang. Analisis chi kuadrat pada tingkat kepercayaan 0,01 menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara dimakan dan tidak dimakannya pakan perlakuan terhadap penambahan ekstrak metanol Archaster typicus. Penelitian menunjukkan ekstrak metanol Archaster typicus positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang dan hal tersebut diduga disebabkan oleh adanya kandungan saponin pada ekstrak metanol Archaster typicus.

To investigate antifeedant activity of methanol extract of Archaster typicus against reef fishes a field experiment was conducted at Pramuka Island Watery, Seribu Island, DKI Jakarta. Archaster typicus samples were extracted using maceration method while taking methanol as the solvent. The antifeedant assay was conducted by attaching the artificial food that contains methanol extract of Archaster typicus at natural concentration (0.0245 g/ml), jelly, fish food, and food dye, using safety pins to propylene ropes. After that, the artificial food was observed at artificial reef in 3 m depth. The amount of artificial food eaten and left by reef fishes was also observed. Chi square analysis for α (p) = 0.01 revealed that there is correlation between eaten and not eaten of treat food to addition of methanol extract of Archaster typicus. That means methanol extract of Archaster typicus has antifeedant activity againts reef fishes. That was beyond saponin content in the extract."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>