Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Annisa Faradilla Puteri
"ABSTRAK
Tesis ini mengenai hubungan antara Persepsi Keselamatan dan Perilaku Keselamatan di Laboratorium Universitas. Banyaknya jumlah kecelakaan di Laboratorium membuat semakin jelas bahwa keselamatan adalah suatu hal yang penting untuk dibahas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menginvestigasi persepsi keselamatan dan perilaku keselamatan mahasiswa dalam menggunakan laboratorium dan berfokus pada mahasiswa yang aktif menggunakanlaboratorium. Uji regresi berganda digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara persepsi keselamatan dan perilaku keselamatan di laboratorium universitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi keselamatan dan perilaku keselamatan di laboratorium universitas

ABSTRACT
This research discussed about the Correlation of Safety Perceptions and Safety Behavior in University Teaching Laboratory. Numerous cases of laboratories incidents make it clear that safety in laboratories become an important issue to be discussed. This is a quantitative research, investigated the safety perceptions and safety behavior in laboratories usage and focused on students who regularly use laboratories. Multiple regression analysis was used to get the correlation between safety perceptions and safety behavior in university teaching laboratory. The result showed that safety perceptions
significantly influence the safety behavior in university teaching laboratory"
2018
T51272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Bisri
"Peningkatan jumlah mahasiswa berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan hunian. Peningkatan kebutuhan ini tidak diikuti oleh regulasi dan standar hunian di luar kampus yang sehat dan selamat. Hunian yang tidak memenuhi standar hunian sehat dan selamat dapat meningkatkan risiko sakit atau cidera pada mahasiswa. Sebuah penelitian membuktikan bahwa kondisi hunian di luar kampus memiliki tingkat pemenuhan aspek keselamatan dan kesehatan lebih rendah bila dibandingkan dengan hunian di dalam kampus. Di Universitas Indonesia tidak ditemukan data mengenai kualitas hunian mahasiswa dalam aspek K3L sehingga tidak diketahui bagaimana kualitas hunian tersebut. Kejadian kebakaran pernah terjadi pada hunian mahasiswa di tahun 2011. Pada bulan Januari 2016 terjadi kasus penyakit DBD sebanyak 436 kasus dan Leptospirosis sebanyak 5 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek K3L hunian mahasiswa dan 7 elemen pemenuhannya dengan desain penelitian deskriptif observasional. Sampel penelitian adalah hunian mahasiswa universitas Indonesia di Kelurahan Kukusan. Data didapatkan melalui wawancara dan observasi menggunakan
daftar pertanyaan yang diadaptasi dari National Healthy Housing Standard. Kualitas hunian diklasifikasikan menjadi 5 level yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang dan sangat Kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan aspek K3L hunian mahasiswa di Kukusan kategori sangat baik (16%), baik (71%), dan cukup (13%). Pemenuhan kategori sangat baik adalah elemen struktur, fasilitas, perpipaan dan tata ruang (68%), kategori baik adalah elemen tugas dan tanggung jawab pemilik dan penghuni (55%), elemen pencahayaan dan sistem kelistrikan (48%), elemen suhu, ventilasi dan efisiensi energi (42%), elemen kelembaban, limbah padat dan manajemen pest control (39%). Sedangkan kategori cukup adalah elemen keselamatan dan keamanan personal (58%) dan elemen penggunaan bahan kimia (42%).

Increasing the number of students university influences the increase in student offcampus housing demand. Unfortunetly, it is not followed by regulations and standards of safe and healthy off-campus housing. Off-campus housing that does not meet safe and healthy standards can increase the risk of illness or injury to students. A study proves that the condition of off-campus housing has a lower level of safety and health aspects compared to in campus housing. University of Indonesia has no data regarding the quality of student off-campus housing in the HSE aspect so it is not known how the quality of the off-campus housing is. However, fire incident occured in 2011 at Students off-campus housing. In January 2019, 436 cases of Dangue Haemoraghic Fever were found and 5 cases of Leptospirosis were found as well. This study aims to analyze the HSE aspects of students off-campus housing and 7 elements of off-campus
housing safe and healthy standards using an observational descriptive research design. The research sample is the off-campus housing of Indonesian university students in Kukusan. Data was obtained through interviews and observations using a list of questions adapted from National Healthy Housing Standard. The quality of off-campus housing HSE aspect is classified into 5 levels namely Very Good, Good, Everage, Less and Very Less. The results showed that the level of the HSE aspects of student offcampus housing in Kukusan is Very Good (16%), Good (71%), and Enough (13%) while Very Good category is structures, facilities, plumbing and space requirements (68%), Good category are duties of owners and occupants (55%), lightings and electrical systems (48%), and moisture control, solid waste and pest manajemen (39%).
Everage categoriy are safety and personal security(58%) and chemical agent (42%)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadilah Muhamad
"Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi,  analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan. Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan  karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum. Hasil penelitian ini adalah  matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan  baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab.

Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014. The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes. Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which  safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general. This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardy Atmajaya
"Kecelakaan kerja dapat menyebabkan cedera, sakit atau kematian bagi pekerja. Budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang buruk dalam suatu organisasi adalah penyebab utama banyak terjadinya kecelakaan. Budaya K3 merupakan salah satu komponen budaya organisasi yang mengacu pada individu, pekerjaan, dan karakteristik organisasi yang dapat memengaruhi kesehatan dan keselamatan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh level budaya K3 di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Man Power Services. Subjek penelitiannya adalah pekerja yang terdiri dari manajer, staf dan operator. Populasi merupakan total sampel. Penelitian ini menggunakan kuesioner Safety Culture Maturity Model (SCMM) dengan skala 5 level. Aspek budaya K3 yang diukur adalah komitmen, penghargaan di bidang keselamatan kerja, prioritas keselamatan, status dan ruang lingkup departemen K3, manajemen bahaya dan risiko, pelatihan dan kompetensi, investigasi kecelakaan, feedback setelah terjadi kecelakaan, analisis penyebab kecelakaan, prosedur keselamatan, tujuan prosedur, audit and monitoring, perencanaan kerja, penetapan standar, inspeksi keselamatan, safety meeting, komunikasi, dan keterlibatan karyawan . Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat budaya K3 adalah pada level kalkulatif dengan nilai akhir sebesar 3,1.

Accidents can cause injury, illness or death for workers. A negative culture of occupational health and safety (OHS) in an organization is the main cause that causes some accidents. Safety culture is a cultural component that represents individuals, work, and organizational characteristics that can affect their health and safety. This study aims to obtain the level of safety culture in companies engaged in Man Power Services. The research subjects were workers consisting of managers, staff and operators. The population is the total sample. This study used a Safety Culture Maturity Model (SCMM) questionnaire with a five (5) level scalesP. Safety culture aspects that determine commitment, respect in the field of work safety, priority of safety, status and distribution space of OHS department, hazard and risk management, training and competence, accident investigation, feedback after an accident, analysis of accident causes, safety procedures, procedures, audits and monitoring, work planning, standard setting, safety inspections, safety meetings, communications and employee combinations. The results showed the level of safety culture at the calculative level with the final value of 3.1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Kurniawan Anggoro
"Industri tambang merupakan salah satu industri yang mempunyai potensi bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dimana menempati urutan jumlah kecelakaan tertinggi bila dibandingkan dengan sektor lain PT S merupakan kontraktor tambang permukaan yang telah menerapkan Sistem Manajemen Integrasi namun hasil observasi menunjukkan banyaknya pelanggaran dan ketidakpedulian terhadap permasalahan keselamatan dankesehatan kerja Perlu dilakukan kajian persepsi risiko pada pekerja sektor tambang permukaan sebagai upaya pengendalian risiko kecelakaan kerja Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan pendekatan psikometri Desain penelitian crosssectional menggunakan kuesioner analisis data menggunakan univariat danbivariat
Hasil penelitian menunjukkan gambaran persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada kategori seimbang antara persepsi risiko baik dan persepsi risiko buruk Persepsi risiko baik terdapat pada dimensi kesegeraan dampak keparahan konsekuensi dan pengendalian risiko Sedangkan persepsi burukterdapat pada dimensi kesukarelaan terhadap risiko pemahaman risiko berdasarkan pengalaman potensi dampak reaksi yang ditimbulkan pengetahuan terhadap risiko dan kebaruan risiko Disarankan bagi PT S untuk melakukan upaya promotif melalui pelatihan yang terencana memaksimalkan forum safety talk dan toolbox meeeting meningkatkan pengawasan kerja melalui inspeksi pembuatan rencana kerja yang sistematis dan terperinci serta menerapkan sistem hadiah dan hukuman.

The mining industry is one of the industries that have high hazard potential foraccidents It ranks the highest number of accidents compared to other sectors PT S is a Surface Mining contractors who has implemented Management System Integration but the results of the observation showed many violations and disregard for occupational health and safety issues Necessary to study the perception of risk in surface mining sector workers as efforts to control the risk of work accidents The purpose of this study was to describe the perception of safety and health risks using psychometric paradigm Cross sectional study design questionnaire data analysis using univariate and bivariate.
The results showed the risk perception picture of health and safety in the category of a good balance between good risk perception and bad risk perception Good risk perception dimensions contained in Immediacy of Effect Severity of Consequences and Controllability Over Risk While there is a bad perception of the dimension of Voluntariness of Risk Known to expose of risk Chronic Chatastropic Common Dread Known to science and Newness of Risk Recommendation for PT S to conduct promotive through well planned training to maximize the safety talk and toolbox meeting enhance supervision through inspection work work plan and detailed systematic and implement a system of reward and punishment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Okta Muliya Ana
"Semua jenis industri tersebut menyumbang adanya angka kecelakaan, tidak luput industri furniture. Suatu kajian risiko perlu dilakukan sebagai langkah awal mengurangi timbulnya loss atau kerugian. Kajian Risiko Keselamatan dan Kesehatan pada Proses Pembuatan Furniture Kayu di Bengkel Furniture OMA sebagai langkah awal mengurangi loss.
Penelitian ini bersifat deskriptif. Desain studi yang digunakan merupakan desain studi berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004 dengan metode semi kuantitatif menggunakan Job Hazard Analysis (JHA).Kajian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai konsekuensi, peluang serta frekuensi dan dianalisis menggunakan metode fine yang ada pada AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan level risiko yang belum acceptable pada setiap tahapan proses pembuatan furniture yaitu very high, priority 1, substantial, dan priority 3. Oleh karena itu, diberikan rekomendasi yang bersifat engineering, administratif, serta penggunaan alat pelindung diri.

Every industry has contributing in value of accident, so furniture industry also has contribute that value. Study of risk as beginning step is needed to decrease accident or loss. Study of safety and health risk in wooden furniture making process in OMA furniture is needed as a beginning step to decrease loss.
This study is descriptive study. Study design is refer from AS/NZS 4360:2004 with semi-quantitatif method which using Job Hazard Analysis (JHA). Study of risk is done by analyzing consequences, likelihood and exposure value with Fine method from AS/NZS 4360:2004. This study result that every step of furniture making process has not acceptable risk level. Each risk level is founded includes very high, priority 1, substantial, and priority 3. So, in this study is recommended engineering control, administrative control and also personal protective equipment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Cahyandari
"Pekerja di kantor rerata menghabiskan lebih dari 6 hingga 8 jam bekerja setiap harinya dalam posisi duduk. Kegiatan kurang bergerak atau tidak bergerak masuk dalam gaya hidup Sedentary Lifestyle, dapat menimbulkan masalah kesehatan dan cidera. Kementerian Kesehatan di kantor pusat telah melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perkantoran sebagai upaya promotif dan preventif terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program K3 perkantoran yang telah diterapkan dengan mengevaluasi komponen kebijakan manajemen, kesesuaian program, manfaat, kesesuaian sumber daya manusia, ketepatan waktu, kerjasama dan komunikasi, mekanisme kerja, pencapaian hasil dan kendala. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi lapangan dan telaah dokumen. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa program K3 perkantoran Kemenkes RI kantor pusat cukup efektif terlihat pada komponen kebijakan manajemen, kesesuaian program, manfaat, kesesuaian sumber daya manusia, ketepatan waktu, pencapaian hasil dan kendala yang dapat dihadapi, sedangkan komponen yang masih perlu peningkatan perbaikan pada kerjasama dan komunikasi serta pemahaman mekanisme kerja.

The average office worker spends more than 6 to 8 hours working each day in a seated position. Sedentary lifestyles can lead to health problems and injuries. The Ministry of Health at the head office has implemented an office Occupational Safety and Health (OSH) program as a promotive and preventive effort against occupational accidents and diseases. This study aims to analyze the effectiveness of the office OSH program that has been implemented by evaluating the components of management policy, program suitability, benefits, suitability of human resources, timeliness, cooperation and communication, work mechanisms, achievement of results and constraints. This research is a qualitative research with descriptive design. The types of data used are primary and secondary data, while data collection is done by in-depth interviews, field observations and document reviews. From the results of the study, it was found that the OSH program in the offices of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia headquarters was mostly effective in the components of management policy, program suitability, benefits, suitability of human resources, timeliness, achievement of results and obstacles that could be faced, while the components that still need improvement are cooperation and communication and understanding of work mechanisms."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasoit, Franciskus
"Tujuan penelitian ini adalah membuat pengukuran dan mendapatkan hasil tingkat pelaksanaan komitmen manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Proyek Pembangunan Wisma Atlit Kemayoran Adhi - Jaya - Penta Tahun 2016 dengan mempertimbangkan kewajiban peraturan SMK3 dari pemerintah Indonesia dan persyaratan standar yang berlaku. Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dan mempergunakan tabel proporsi untuk pengolahan data. Secara fisik hasil data penelitian adalah kualitatif.
Pengukuran komitmen aplikasi manajemen K3 menggunakan variabel identifikasi komitmen perusahaan dalam kebijakan perusahaan, kemauan manajemen teratas untuk mematuhi peraturan manajemen K3 dari pemerintah atau standar yang berlaku, komitmen membentuk organisasi pengelola manajemen K3, implementasi menjalankan komitmen manajemen K3.
Hasil pengukuran tingkat komitmen pengaplikasian manajemen K3 di proyek pembangunan Wisma Atlit Kemayoran Adhi-Jaya-Penta tahun 2016 sudah standar dengan proporsi data baik 68%, cukup 24% dan perlu tindakan kontrol 8%. Kategori standar dengan hasil pengukuran berdasarkan pada proporsional data baik yakni 68% dari kisaran standar 67% - 100%.

The research purpose is to make a measurement and to find the result of OHS management commitment rate in Kemayoran Athlete`s Apartement Construction Project Adhi-Jaya-Penta in year 2016 with considering to obligation of regulation OHSMS from Indonesia government and valid standard requirements. This research is descriptive exsplorative and this research use proportion table to processing data. Physically the data result is qualitative.
OHS management application commitment measurement have some variables, like the company's commitment in the policy of the company, the willingness of top management to comply with OHS management of the government or the applicable standard, commitment to establish the management OHS management, implementation running commitment OHS management.
The measurement results of OHS management application commitment rate in Kemayoran Athlete's Apartement Construction Project Adhi-Jaya-Penta in year 2016 comes standard with data proportion good 68%, adequate 24% and 8% require control action. The standard category with the measurement results based on the data proportionalthat good 68% in standard range of 67% - 100%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwy Izati Ramadani
"Unit Vaksinasi Covid-19 pada Rumah Sakit X bertujuan untuk menurunkan risiko angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19; mencapai herd immunity (kekebalan kelompok); melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh; menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. Pada unit tersebut, tenaga kesehatan terpajan oleh berbagai bahaya. Skripsi ini menilai risiko keselamatan dan kesehatan kerja di Unit Vaksinasi Covid-19 Rumah Sakit X Tahun 2021. Penelitian ini bersifat semi-kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif, menggunakan pendekatan observasional. Identifikasi bahaya menggunakan Job Safety Analysis (JSA) dan analisis risiko menggunakan standar semikuantitatif William.T Fine, pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan observasi langsung dan wawancara kepada tenaga kesehatan terkait. Penilaian risiko dilakukan dengan menghitung risiko residual dan risiko prediktif sehingga diketahui tingkat risiko pada setiap penilaian tersebut dengan mempertimbangkan pengendalian yang sudah ada selanjutnya diberikan rekomendasi pengendalian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 59 tugas yang memiliki 146 risiko dari bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial, dan keselamatan. Didapatkan nilai existing risk dengan didapatkan,1 risiko dikategorikan very high, 25 risiko dikategorikan priority 1, 38 risiko dikategorikan substantial, 73 risiko dikategorikan priority 3, 9 risiko dikategorikan acceptable. Hasil juga menunjukkan perlu adanya pengendalian dengan segera yaitu bahaya biologi pada petugas skrining awal dan verifikasi data karena memiliki tingkat risiko very high.

Hospital X Covid-19 Vaccination Unit functions to reduce the risk of morbidity and mortality due to Covid-19; achieve herd immunity (herd immunity); protect and strengthen the health system as a whole; maintain productivity and minimize social and economic impacts. In these units, health workers are exposed to various hazards. This thesis assesses occupational safety and health risks in the Covid-19 Vaccination Unit of Hospital X in 2021. This study is semi-quantitative with a descriptive research design, using an observational approach. Hazard identification uses Job Safety Analysis (JSA) and risk analysis uses William.T Fine semi-quantitative standards, data collection is carried out by direct observation and interviews with related health workers. The risk assessment is carried out by calculating residual risk and predictive risk so that the level of risk in each assessment is known by considering existing controls and then given control recommendations. The results showed that there were 59 tasks that had 146 risks from physical, chemical, biological, ergonomic, psychosocial, and safety hazards. The value of existing risk is obtained, 1 risk is categorized as very high, 25 risks are categorized as priority 1, 38 risks are categorized as substantial, 73 risks are categorized as priority 3, 9 risks are categorized as acceptable. The results also indicate the need for immediate control, namely biological hazards in early screening officers and data verification because they have a very high risk level."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhandithya Karim Purwoko
"Pada awal tahun 2020, Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak virus SARS-CoV-2 (penyakit corona virus 2019; sebelumnya 2019 – nCoV) atau sekarang disebut COVID-19. Hal ini yang mendesak dikeluarkannya Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menanggulangi penyebaran virus COVID-19 di DKI Jakarta. Salah satu hal yang diatur dalam peraturan ini ialah, peliburan kantor. Peliburan kantor yang dimaksud ialah pembatasan proses bekerja di tempat kerja dan menggantinya dengan proses bekerja di rumah/tempat tinggal. Namun, terdapat pengecualian dalam peliburan tempat kerja, salah satunya bagi tempat kerja yang melakukan pelayanan dalam bidang keuangan atau Bank. Sehingga dalam melakukan kegiatan usahanya diperlukan penyesuaian dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja untuk menjaga semua orang yang berada di lingkungan kantor dari paparan virus COVID-19. Skripsi ini membahas mengenai Penerapan Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Bagi Pekerja Selama Masa PSBB Pandemi COVID-19 di Bank XYZ Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini ialah yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil dari penelitian adalah diketahui bahwa regulasi kesehatan dan keselamatan kerja yang dibuat oleh Bank XYZ selama masa PSBB COVID-19 telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun dalam pelaksanannya masih belum maksimal. Hal ini diakibatkan oleh hambatan yang berasal dari pekerja seperti ketidakmampuan bekerja dari rumah, penggunaan transportasi umum, dan kelalaian dalam menerapkan protokol kesehatan. Adapaun hambatan yang berasal dari pengusaha seperti kelangkaan alat penunjang kesehatan pekerja dan juga kurang berhasilnya edukasi perihal COVID-19 yang diberikan.

In early 2020, Indonesia became one of the countries affected by the SARS-CoV-2 virus (coronavirus disease 2019; previously 2019 – nCoV) or called COVID-19. This is what urges the issuance of Governor Regulation Number 33 of 2020 concerning Large-Scale Social Restrictions (PSBB) to stop the spread of the COVID-19 virus in DKI Jakarta. One of the things regulated in this regulation is office closure. The intended office closure is limiting the process of working in the workplace and replacing it with the process of working at home/residence. However, there is an exceptions, which is for workplaces that provide services in the financial sector or bank. So in order to carrying out its business activities, adjustments are needed in the field of occupational health and safety to protect everyone from the exposure of COVID-19 virus. This thesis discusses the Implementation of Occupational Health and Safety (K3) Policies for Workers During the COVID-19 Pandemic PSBB Period at Bank XYZ Jakarta. The research method used in this thesis is normative juridical using secondary data consisting of primary, secondary, and tertiary legal materials. The result of the research is that the occupational health and safety regulations made by Bank XYZ during the COVID-19 PSBB period are in accordance with the applicable laws and regulations, but their implementation is still not optimal. This is caused by the workers inability to work from home, the use of public transportation, negligence in implementing health protocols, the scarcity of health support equipment for workers and the lack of success in providing education about COVID-19. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>