Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendra Kristianto Hadi Saputra
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja amine still terhadap kenaikan konsentrasi CO2 dan laju alir. Amine still berada di Lapangan X South East Sumatra. Sumur gas baru memiliki kandungan gas CO2 yang tinggi. Optimasi unit pemisahan CO2 akan meningkatkan konsentrasi CO2 dan laju alir di rich amine. Amine yang digunakan pada lapangan X adalah activated MDEA. Amine still pada lapangan X menggunakan kolom packing dengan jenis packing IMTP 40. Teori yang digunakan untuk menganalisa kondisi desain amine still adalah teori dua film dan kurva kesetimbangan desorpsi. Persamaan desain yang digunakan untuk menganalisa kondisi desain amine still adalah HTU Height Transfer Unit dan NTU Number Transfer Unit . Data dan persamaan desain digunakan untuk mencari data slope kurva kesetimbangan. Slope kurva kesetimbangan digunakan sebagai variabel tetap pada variasi konsentrasi CO2 dan laju alir rich amine terhadap konsentrasi CO2 lean amine. Slope kurva kesetimbangan myx pada proses desorpsi di amine still sebesar 45 didapat dari data dan persamaan desain. Komposisi CO2 maksimum fasa cair umpan amine still xo yang dapat dipisahkan untuk menghasilkan lean amine sesuai spesifikasi maksimal xu 0,01 mol/mol MDEA sebesar 0,0013 fraksi mol dengan laju alir desain adalah 0,0307. Nilai total laju alir pada CO2 rich amine xo = 0,029 sebesar 761.157,6 kg/jam, Nilai total laju alir pada CO2 rich amine xo = 0,0295 sebesar 628.861,1 kg/jam. Nilai total laju alir pada CO2 rich amine xo = 0,03 sebesar 513.962,6 kg/jam. Nilai total laju alir pada CO2 rich amine xo = 0,0305 sebesar 409.575,3 kg/jam.

ABSTRACT
Research has purpose to find out amine still performance to CO2 concentration and flow rate increase. Amine still located al X Field South East Sumatra. New gas well contain high CO2 composition. CO2 removal unit optimization will increase CO2 concentration and laju alir rich amine. Amine used at X field for this process is activated MDEA. Amine still using packing column with IMTP 40 packing type. Two film theory and desorption equilibrium curve used as research theory to analyze amine still design condition. Design equation will using HTU Height Transfer Unit and NTU Number Transfer Unit to analyze amine still design condition. With design data and equation, try to find out slope equilibrium curve. This slope as constant variable during variation CO2 and laju alir rich amine increase to CO2 concentration lean amine. Slope equilibrium curve desorption process amine still from data design equation is 45. Maximum CO2 composition liquid phase amine still feed could be process to produce lean amine as per specification with design flow rate is 0,031. Maximum flow rate at CO2 concentration rich amine xo 0,029 is 761.157,6 kg hour. Maximum flow rate at CO2 concentration rich amine xo 0,0295 is 628.861,1 kg hour. Maximum flow rate at CO2 concentration rich amine xo 0,03 is 513.962,6 kg hour. Maximum flow rate at CO2 concentration rich amine xo 0,0305 is 409.575,3 kg hour."
2018
T50465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Downey, Scott Patrick
"ABSTRAK
Studi ini menggunakan pendekatan behavioural (BEER) untuk mengestimasi nilai tukar ekuilibrium rupiah secara triwulanan selama periode 2000-2014. Ditemukan bahwa terms of trade, aktiva luar negeri bersih, tingkat bunga riil internasional serta keterbukaan perdagangan merupakan determinan signifikan terhadap nilai tukar ekuilibrium jangka menengah-panjang. Berdasarkan estimasi currency misalignment, disimpulkan bahwa rupiah cenderung mendekati nilai tukar ekuilibirum selama periode penelitian, dengan perkeculian pada tahun 2000 (moderate overvaluation), 2001 (moderate undervaluation) dan setelah terjadinya krisis finansial global pada tahun 2008 (significant undervaluation). Penemuan studi ini menunjukkan bahwa rupiah masih rentan terhadap undervaluation shocks. Studi ini ditutup dengan pembahasan singkat mengenai implikasi kebijakan.

ABSTRACT
This study uses the behavioural (BEER) framework to estimate the quarterly equilibrium exchange rate of the rupiah over the 2000-2014 period. Terms of trade, net foreign assets, the real international interest rate and trade openness are found to be significant determinants of the medium-long run equilibrium exchange rate. Based on the estimated currency misalignment, the rupiah is found to be broadly in equilibrium across most of the period, with notable exceptions in 2000 (moderate overvaluation), 2001 (moderate undervaluation) and in the wake of the 2008 global financial crisis (significant undervaluation). Results imply that the rupiah remains vulnerable to undervaluation shocks. The study concludes with a brief discussion of policy implications.
"
2016
S63833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Aqila Husna
"Tanah longsor translasi dianggap lebih jarang terjadi daripada tanah longsor rotasi. Akibatnya, tidak banyak publikasi tentang masalah ini. Menurut penelitian sebelumnya, salah satu program perangkat lunak yang digunakan selama penelitian mengalami masalah. Penelitian ini menguji kompatibilitas dua program perangkat lunak menggunakan dua cara berbeda untuk menghitung nilai faktor keamanan. Seperti untuk Metode Elemen Hingga, MIDAS GTS NX, dan untuk Metode Kesetimbangan Batas, GeoSlope. Fokus hanya pada aspek geometris longsor, seperti sudut kemiringan, elevasi air, dan rasio ketebalan tanah terhadap tinggi lereng. Selanjutnya, penelitian membedakan antara dua jenis tanah. Temuan utama studi ini menunjukkan bahwa masalah utama bukan pada input perangkat lunak. Sebaliknya, kedua program tidak dikembangkan untuk menghitung faktor keamanan slide translasi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil faktor keamanan mendekati perhitungan manual ketika ilustrasi bidang keruntuhan kritis menunjukkan geseran rotasi. Rekomendasi dari penelitian ini dalam menentukan faktor keamanan longsor translasi adalah dengan Metode Limit Equilibrium menggunakan software GeoSlope karena hasil dari GeoSlope lebih akurat dibandingkan dari MIDAS GTS NX.

Translational landslides are thought to be more uncommon than rotational landslides. As a result, there are not many publications on the subject. According to previous studies, one of the software programs employed throughout the study encountered an issue. This research examined the compatibility of two software programs using two distinct ways to calculate the safety factor value. Such as for the Finite Element Method, MIDAS GTS NX, and for the Limit Equilibrium Method, GeoSlope. Focus solely on the geometrical aspects of the landslide, such as the slope angle, water elevation, and the ratio of soil thickness to slope height. Furthermore, the research distinguishes between two types of soil. The study's primary finding shows that the main issue was not with the software's input. Instead, both programs were not developed to calculate the safety factor of a translational slide. It shows that the result of the safety factor is close to the manual calculation when the illustration of the critical failure plane shows a rotational slide. The recommendation from this study in determining the factor of safety of a translational landslide is by Limit Equilibrium Method using the GeoSlope software since the result from GeoSlope is more accurate than from MIDAS GTS NX. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Kurniawan
"ABSTRAK
Lapangan X memiliki gas dengan kandungan CO2 > 20% dan harus dikurangi menjadi 5% dikarenakan CO2 mempengaruhi heating value gas, toxicity dan sangat korosif. Proses pemurnian gas yang dilakukan adalah absorbsi CO2 dari gas alam menggunakan larutan activated methyldiethanolamine. Sejak beroperasinya unit CO2 removal di Lapangan X tahun 2003, telah mengalami kegagalan, yaitu 3 kali kerusakan pada peralatan CO2 removal, dimana terjadi penipisan pada dinding absorber dan kerusakan pada tray di low pressure flash, serta gas yang akan dijual masih di atas 5% sehingga dilakukan identifikasi terhadap kegagalan pada unit peralatan CO2 dengan melakukan survey lapangan dan pengujian di laboratorium, serta analisis proses CO2. menggunakan simulasi HYSYS. Hasil analisis data laboratorium menunjukkan kegagalan pada peralatan dapat disebabkan karena korosi CO2, Cl- dan beban mekanik, sedangkan pada simulasi, kegagalan disebabkan oleh tidak efektifnya proses absorbsi CO2, dimana sulitnya mengatur temperatur regenerasi amine yang berdampak pada temperatur lean amine sehingga regenerasi CO2 tidak sempurna yang menyebabkan tingginya CO2 pada outlet gas absorber, acid loading, dan loses amine & H2O. Oleh karena itu perlu dilakukan optimasi proses absorbsi CO2 di Lapangan X, dengan penambahan cooler setelah LP flash sehingga temperatur regenerasi dapat mencapai 90 oC dengan tetap menjaga temperatur lean amine pada 50-60 oC. Konsentrasi amine yang dapat digunakan sekitar 40 ? 50 wt% dan flowrate amine sekitar 700 ? 1083 m3/h.

ABSTRACT
Field X produces nature gas which content CO2 more than 20% and should be reduced to be less than 5%. CO2 very affects to the gas heating value, toxicity, and its corrosive level. Field X does absorption process to purify natural gas from CO2 using activated methyldiethanolamine. Since the establishment of CO2 removal unit at Field X, the equipment for CO2 absorption process has been damaged three times, in example depletion of the absorber wall and damage to the tray at low pressure flash. Besides, the gas has not met the specification yet, which is CO2 level above 5%. According to the situation described, we need to identify the cause of CO2 equipment unit failure trough some field research, lab testing, and analysis CO2 process using HYSYS simulation. Lab test result shows equipment failure can be caused by CO2 corrosion, Cl- and mechanical load, while simulation result shows this failure can be caused by CO2 absorption process. The difficulty to set amine regeneration temperature will impact to lean amine temperature so that CO2 regeneration process not complete and cause the high value of CO2 in absorber outlet gas, acid loading, and loses amine and H2O. Therefore we need to do optimization for CO2 absorption process in Field X, such as adding a cooler after LP Flash so regeneration temperature reach 90˚C but still keep the lean amine temperature in 50 ? 60˚C. Amine concentration that can be used around 40-50 wt% and amine flowrate around 700 ? 1083 m3/h.;"
2016
T46656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julian Christofer
"Kontaktor membran serat berongga digunakan untuk mengabsorpsi gas CO2 murni. Bahan membran yang digunakan adalah polipropilen dan pelarut yang digunakan merupakan pelarut campuran senyawa amina (MEA/DEA) dan dibandingkan pelarut tunggal DEA. Penelitian ini menganalisis efektivitas perpindahan massa dengan menghitung nilai koefisien perpindahan massa (kL), fluks, dan korelasi perpindahan massa pada variasi laju alir pelarut 200,250,300,350,400 ml/menit dan jumlah serat 20,30,40. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelarut campuran MEA/DEA lebih efektif menyerap gas CO2 dibandingkan pelarut tunggal DEA pada laju alir 400 ml/menit dan jumlah serat 40 dengan nilai kL, fluks dan sebesar 0.00244 cm/s dengan persentasi CO2 yang terabsorpsi sebesar 93%.

Hollow fiber membrane contactor was used for the absorption of pure carbon dioxide. The membranes applied were made of PVC and the absorbents included aqueous solution of mixed amine (MEA/DEA) that would be compared with single amine absorbent. This research detemined the mass transfer efficiency with determining mass tranfer coefficient, flux and mass transfer correlation under different absorbent flow rate 200,250,300,350,400 cc/minutes and number of fiber 20,30,40. The results showed that the mixed amine absorbent was more effective in doing absorption than the single amine under the flow rate absorbent 400 cc/minutes and number of fiber 40 with the value kL 0.00244 cm/s with percentage of CO2 absorped 93%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43403
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andradhita Rahmania Andini
"ABSTRAK
Permasalahan korosi yang disebabkan gas CO2 merupakan hal yang sangat dihindari pada industri minyak dan gas, karena korosi CO2 dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan fasilitas, seperti terjadinya penipisan pada dinding pipa maupun vessel, bahkan menyebabkan kebocoran. Sistem perpipaan pada platform milik PT. X yang paling sering mengalami kebocoran adalah platform ECHO, terutama pada well string ESRA-2. Well string ini dikenal sebagai sumur yang menghasilkan gas dengan kandungan CO2 yang paling tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memilih opsi unit proses pemisahan CO2 yang paling ekonomis dan dapat dibangun di Platform ECHO untuk memisahkan kandungan CO2 dari gas keluaran well string ESRA-2. Opsi unit pemisahan CO2 yang dapat dipilih antara lain adalah instalasi teknologi membran serta sistem amina pada bagian discharge ECHO Compressor, instalasi teknologi CO2 removal dengan pelarut amina serta teknologi membran pada bagian suction ECHO Compressor serta gabungan instalasi proses membran dan sistem amina sebagai hybrid CO2 removal. Analisis keekonomian dilakukan terhadap ketiga proses diatas untuk mengetahui mengenai unit proses pemisahan manakah yang paling ekonomis. Berdasarkan hasil perhitungan keekonomian didapatkan bahwa opsi teknologi yang dianggap paling ekonomis adalah opsi-2A yaitu instalasi teknologi CO2 removal dengan pelarut amina serta teknologi membran pada suction ECHO Compressor dimana hasil nilai IRR serta NPV yang didapatkan adalah sebesar 16 serta U D 11,600,000.

ABSTRACT
Corrosion problems in oil and gas industry because of CO2 content in gas is anticipated. Sweet corrosion because of CO2 content will cause deterioration in facilities, in form of internal thinning of piping and vessel, and also leak. One of platform in PT. X, has undergone leaks several times, especially in ESRA 2. This well string is well known of its high content of CO2 gas. This work presented talks about the selection of CO2 removal technologies which will be built in ECHO Platform to separate CO2 gas from outlet gas of ESRA 2 well string. The options are installation of membrane technology and amine system technology in discharge of Echo Compressor, installation of amine CO2 removal plant and membrane system in suction Echo Compressor, and also hybrid process of amine system and membrane process as CO2 removal unit. The goal is to choose the best CO2 removal which will be able to produce outlet gas as piping specification. Economic analyses will also be taken into consideration in choosing which process seen attractive in economic. Based on economic calculation, the most optimum CO2 removal unit option is the installation of amine plant in suction of ECHO Compressor, which IRR and NPV value is 16 and U D 11,600,000."
2017
T46864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Sutomo
"Tugas Akhir ini memberikan pemaparan tentang penyelesaian masalah pemfaktoran bilangan bulat (integer factorization problem, IFP) dan masalah logaritma diskret dari suatu kurva eliptik (elliptic curve discrete logarithm problem, ECDLP) dengan menggunakan metode Pollard Rho. Kedua masalah tersebut merupakan dasar keamanan sistem kriptografi kunci publik (public key cryptography, PKC). Ide dasar metode Pollard Rho dalam menyelesaikan IFP adalah dengan mendapatkan suatu faktor dari sebuah bilangan n dengan memanfaatkan sifat pembagi yaitu dengan hanya mengetahui bahwa n mempunyai pembagi tanpa harus mengetahui apa pembagi itu. Sedangkan dalam menyelesaikan ECDLP, ide dasarnya adalah membuat barisan elemen dalam medan berhingga dari kurva eliptik yang bersangkutan. Elemen awal dipilih secara random, kemudian elemen berikutnya dibuat menggunakan pemetaan iteratif. Untuk himpunan berhingga, barisan tersebut menjadi periodik. Setelah sejumlah iterasi akan diperoleh elemen yang sama dan dapat diterapkan metematika diskret untuk menyelesaikannya. Implementasi dilakukan dengan bahasa pemrograman Java 2 SDK Standard Edition versi 1.4.2. Pengujian IFP dilakukan pada bilangan bulat dengan ukuran sampai 120 bit menggunakan komputer dengan sistem operasi Windows XP Professional, prosesor 1.5 GHz Intel Pentium 4, dan memori 256 MB SDRAM. Sedangkan pengujian ECDLP dilakukan pada kurva eliptik dalam medan berhingga Fp dengan order sampai 35 bit menggunakan komputer dengan sistem operasi Windows XP Professional, prosesor 1.7 GHz Intel Pentium 4, dan memori 256 MB DDRAM.. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kompleksitas waktu metode Pollard Rho dalam menyelesaikan IFP dan ECDLP sesuai perkiraan teoretis dengan akurasi sekitar 85% untuk IFP dan sekitar 91% untuk ECDLP. Untuk masalah praktis dibutuhkan waktu yang masih sangat besar. Semakin lama waktu yang dibutuhkan berarti keamanan sistem kripto dengan kunci publik berdasarkan IFP dan ECDLP semakin baik. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmadi
"Penelitian ini dilakukan untuk mencari penyebab kegagalan pada tube superheater. Tube superheater adalah alat bantu Boiler yang berfungsi untuk menghasilkan uap superheat dengan temperatur 462 ºC yang selanjutnya digunakan untuk penggerak turbin uap. Tube menerima panas dari gas alam dengan temperatur 919 ºC.
Material tube superheater adalah Baja Karbon Molybdenum (15 Mo3) yang direncanakan untuk beroperasi selama 12 tahun. Tetapi baru beroperasi 2 tahun, 4 bulan telah mengalami kegagalan.
Setelah dilakukan pemeriksaan fraktografi mikro dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope) pada daerah pecah ditemukan retak mikro di permukaan pecah. Retak mikro ini terbentuk diperkirakan ketika dilakukan proses pengerolan panas sewaktu tube dibuat. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan EDS (Energy Dispersive Spectroscopy) ditemukan unsur S (sulphur) hanya di daerah pecah saja. Penambahan retak mikro ini dipicu oleh proses dan kondisi overheating yang mengakibatkan terjadinya peristiwa kegagalan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ediwan
"Pendahuluan
Untuk mendapatkan tingkat kehandalan (reliability) yang tinggi, diperlukan pengontrolan kualitas yang memadai dimulai dari pemilihan bahan yang dipergunakan, dalam proses pengerjaan dan perakitan hingga suatu sistem yang siap dipergunakan. Konstruksi dalam teknologi antariksa sering mempergunakan struktur yang kuat dan ringan serta persaratan-persaratan tinggi yang menuntut studi dan penelitian yang cermat dalam pemilihan bahan konstruksi dan proses pengerjaan serta prosedur-prosedur pengujian dan pemeriksaan.
Perancang konstruksi selalu meramalkan kondisi yang bakal dihadapi yang meliputi kondisi pembebanan atau gaya-gaya yang akan diterima. Sedangkan pada kondisi yang sebenarnya bukanlah suatu hal yang mudah, dari ketidak pastian akan kesempurnaan material maka timbul apa yang disebut faktor keamanan.
Pemilihan faktor keamanan yang terlalu tinggi berakibat terlalu berat dan boros penggunaan material, sebaliknya pemilihan faktor keamanan yang terlalu kecil berarti bermain untung-untungan dan mengundang bahaya. Langkah yang lebih baik adalah menguji sub-sub bagian serta menganalisis hasil rancangan yang telah terlanjur gagal dengan analisis kegagalan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqro Wahyu Pratama
"Skripsi ini berusaha menjawab pertanyaan bagaimana proses dan dampak pemberian bantuan terhadap permasalahan yang memicu krisis penerima manfaat Layanan Aktif BAZNAS dalam membantu memulihkan keadaan ekuilibrium karena peristiwa krisis penerima manfaatnya. Adapun kerangka berpikir yang digunakan sebagai landasan analisis merujuk pada teori krisis. Di dalam teori krisis tersebut terdapat dua indikator yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ini yaitu pemulihan ekuilibrium yang dipengaruhi oleh pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan. Pada pemulihan ekuilibrium penerima manfaat mengembangkan mekanisme koping baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, serta analisis dokumen institusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerima manfaat menjalani proses pemberian bantuan mulai dari mendapatkan pengetahuan mengenai bantuan dari Layanan Aktif BAZNAS, menjalani proses layanan dalam gedung, hingga mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Dampak pemberian bantuan Layanan Aktif BAZNAS dapat memulihkan ekuilibrium secara sementara dan membantu penerima manfaatnya dalam mengembangkan mekanisme koping baru.
This thesis attempts to answer the question of how the process and the impact of providing assistance to the problems that triggered the crisis of Layanan Aktif BAZNAS beneficiaries in helping to restore equilibrium because of the crisis their beneficiaries. The framework used as the basis for analysis refers to the theory of crisis. In the crisis theory, there are two indicators used to answer this research question, namely the restoration of equilibrium which is influenced by the fulfillment of the required resources. On equilibrium restoration beneficiaries develop new coping mechanisms. This study uses a qualitative method with a descriptive approach which is carried out through in-depth interviews, observation, and analysis of institutional documents. The results showed that the beneficiaries went through the process of providing assistance starting from getting knowledge about the assistance from the Layanan Aktif BAZNAS, undergoing the service process in the building, to getting the assistance needed. The impact of providing assistance by Layanan Aktif BAZNAS can temporarily restore equilibrium and assist beneficiaries in developing new coping mechanisms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>