Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163175 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wedmaerti
"ABSTRAK
Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan arus urbanisasi di kota Jakarta menyebabkan semakin besarnya kebutuhan lahan untuk perumahan dan permukiman. Sementara itu jumlah lahan yang tersedia semakin terbatas dengan harga yang semakin tinggi. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka pemerintah menggalakkan pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun. Pembangunan rumah susun sederhana sewa rusunawa khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah MBR merupakan salah satu kebijakan penyediaan perumahan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pembangunan rusunawa diharapkan dapat meningkatkan kualitas permukiman, pengurangan kawasan kumuh perkotaan dan menyediakan permukiman yang layak bagi masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh kondisi lingkungan fisik Rusunawa Jatinegara Barat dan perilaku penghuni terhadap kesehatan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode Cross-sectional. Data primer diperoleh dari penyebaran angket yang dibagikan kepada 225 keluarga yang tinggal di Rusunawa Jatinegara Barat. Pemilihan responden dilakukan secara proportional random sampling. Variabel-variabel yang di teliti meliputi kondisi lingkungan fisik dan perilaku penghuni variabel bebas dan kesehatan penghuni variabel terikat. Pengolahan data menggunakan program statistik. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat peningkatan kesehatan penghuni Rusunawa Jatinegara Barat.

ABSTRACT
The increasing of population and urbanization flows in the Jakarta city led to an increased demand for housing and residential land. Meanwhile, the amount of available land limited by the higher prices. To overcome these problems, the government encourage the development of vertical housing such as flats. The construction of Rusunawa, particularly for low income communities MBR is one of the housing program implemented by Jakarta Provincial Government. The goal of development is to improve the quality of rental public housing, reduction of urban slums and provide decent housing for resident. The aim of this research is to analyze the influence of the physical environment and people behaviour towards the health of Rusunawa West Jatinegara residents. This study uses a quantitative approach with cross sectional method. Primary data were collected using a questionnaire distributed to 225 families living in Rusunawa Jatinegara Barat. The selection of respondents were proportional random sampling. The variables researched include the physical environment and people behaviour the independent variable and the health of the of residents the dependent variable. Data processing using statistical program. The results showed no improvement in public health degree of the residents in Rusunawa Jatinegara Barat."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T50569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Raharja
"ABSTRAK
Provinsi DKI Jakarta menjadi perhatian nasional dalam upaya pemenuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah akibat adanya program penataan kota. Berbagai cara dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui penyediaan fasilitas fisik dan non fisik. Di sisi lain, pembangunan perumahan rakyat harus memerhatikan kerangka pembangunan berkelanjutan pada rumah susun sederhana. Akan tetapi, dimensi sosial dalam pembangunan berkelanjutan belum banyak diteliti, sehingga penting untuk menemukan faktor-faktor yang menyusun konsep keberlanjutan sosial. Hal ini dilakukan untuk menciptakan masyarakat yang berfungsi dan mampu membangun sumberdaya saat ini hingga masa depan secara mandiri dalam jangka panjang. Penelitian ini meneliti 386 responden pada 14 rumah susun sederhana sewa di DKI Jakarta menggunakan metode analisis faktor. Hasil penelitian menemukan sepuluh faktor penyusun keberlanjutan sosial, yaitu 1 faktor keterjangkauan terhadap sarana publik, 2 faktor kepemilikan dasar di bidang ekonomi, sosial, kesehatan, dan lingkungan, 3 faktor inklusi dan kenyamanan, 4 faktor kualitas perumahan dan bentuk bangunan, 5 faktor wadah revitalisasi sosial, 6 faktor ikatan keluarga dan masyarakat, 7 faktor keamanan dan rasa aman, 8 faktor keterjangkauan perumahan layak huni, 9 partisipasi dalam penentuan kebijakan dan kegiatan masyarakat, dan 10 faktor sarana berekspresi dan kesehatan lingkungan. Dengan demikian, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk pembangunan perumahan rakyat yang mengarusutamakan keberlanjutan sosial.

ABSTRACT
Jakarta has become a national interest as its effort for fulfilling public housing for low income community due to the city 39 s renewal program. The efforts were established to meet the needs of the community through the provision of physical and non physical facilities. On the other hand, the development of public housing must build on a sustainable development framework. However, the social dimension of sustainable development is rarely to examine. Therefore, it rsquo s important to discover the factors of social sustainability to create a long term functioning of the community and afford to build up current resources and the future. This study examines 386 respondents from 14 simple flats in Jakarta and using factor analysis methods. The research finds ten factors, i.e. 1 factor accessibility to public facilities, 2 factor sense in economics, social, health, and environmental ownership, 3 factor inclusion and comfort, 4 factor housing and building quality, 5 factor social revitalization means, 6 factor family and community bonds, 7 factor security and feeling safety, 8 factor affordability of livable housing 9 factor participation in decision making and community activities, 10 factor space for freedom of expression and environmental health. Therefore, this study can be utilized for developing socially sustainable public housing.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Bagus Khalis
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi merumah generasi milenial Jabodetabek sebelum dan saat pandemi COVID-19, kemudian kedua isu tersebut dianalisis perbedaannya untuk mengetahui transformasi perubahan yang terjadi. Untuk mengetahui preferensi generasi milenial di Jabodetabek, sebelumnya perlu dilakukan pengumpulan data melalui penyebaran dan pengisian kuesioner. Data yang diperoleh kemudian di analisis kuantitatif menggunakan metode deskriptif dan regresi sehingga diketahui pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Berdasarkan dari hasil pengumpulan data 423 responden, ke-empat norma, yaitu norma ruang, lokasi, lingkungan dan ekonomi, terdapat variabel yang memiliki pengaruh signifikan dalam preferensi merumah generasi milenial Jabodetabek. Pada norma ruang, banyak orang yang memiliki rasa cemas untuk bertemu dengan orang lain sehingga fungsi teras dan ruang tamu berubah. Pada norma lokasi, lokasi hunian dekat dengan fasilitas olahraga/kebugaran dan fasilitas kesehatan juga menjadi perhatian responden. Selain itu, pada norma lingkungan, lingkungan yang bersih menjadi tuntutan kebutuhan agar kita terhindar dari bahaya virus. Kehadiran balai warga juga menjadi perhatian, karena kerumunan yang terjadi bertolak belakang dengan anjuran untuk menjauhi kerumunan. Gaya hidup boros yang sudah menjadi kebiasan generasi milenial berubah dengan hadirnya pandemi. Faktor kesehatan dapat menjadi konsep untuk memahami mengapa norma merumah dan preferensi merumah generasi milenial mengalami perubahan dimasa pandemi COVID-19.

The purpose of this study was to determine the housing preferences of the Jabodetabek millennial generation before and during the COVID-19 pandemic, then the differences between the two issues were analyzed to determine the transformation of changes that occurred. To find out the preferences of the millennial generation in Jabodetabek, previously it was necessary to collect data through distributing and filling out questionnaires. The data obtained is then analyzed quantitatively using the descriptive and regression method so that it is known the effect of one variable on other variables. Based on the results of data collection from 423 respondents, the four norms, namely the norms of space, location, environment and economy, there are variables that have a significant influence on the housing preferences of the Jabodetabek millennial generation. In space norms, many people have anxiety about meeting other people so that the function of the terrace and guest room changes. In terms of location, residential locations close to sports facilities and health facilities are also a concern of respondents. In addition, in a normal environment, a clean environment is a necessity so that we avoid the dangers of viruses. The presence of the community hall is also a concern, because the crowding that occurred was contrary to the recommendation to stay away from the crowd. The extravagant lifestyle that has become a habit of the millennial generation has changed with the presence of the pandemic. Health factors can be a concept to understand why the housing norms and housing preferences for the millennial generation have changed during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiona Alexandra Nizomi
"ABSTRAK
Rusunawa Jatinegara Barat merupakan konsep hunian publik vertikal yang di pilih pemerintah DKI Jakarta untuk menampung warga hasil relokasi Kampung Pulo. Warga Kampung Pulo selaku penghuni memperlakukan bukaan (jendela dan pintu) dengan cukup unik dan sesuai dengan kebiasaan di hunian terdahulu, yaitu, dengan cara membuka pintu namun, menutup secara total seluruh bidang jendela. Bukaan (jendela dan pintu) pada unit berperan penting bagi penghuni. Karena membatasi langsung area privat dengan publik pada sebuah hunian publik. Bukaan merupakan elemen yang mengakomodasi proteksi dan privasi bagi penghuni pada hunian publik. Selain itu, bukaan juga dimanfaatkan sebagai akses interaksi utama unit untuk menerima informasi dari lingkungan sekitar unit pada hunian publik. Penulisan skripsi ini bertujuan mengidentifikasi dan menjelaskan latar belakang tindakan penghuni terkait dengan bukaan pada unit rusunawa Jatinegara Barat. Serta, menemukan faktor apa saja yang mempengaruhi pola perilaku terhadap bukaan tersebut. Berdasarkan hasil tinjauan teori dan analisa studi kasus, kebutuhan proteksi dan privasi pada unit hunian publik berperan penting sebagai faktor memicu pola perilaku penghuni terhadap bukaan pada unit rusunawa Jatinegara Barat.

ABSTRACT
Rusunawa Jatinegara Barat is a concept of vertical public housing that has been chosen by DKI Jakarta government to accommodate inhabitants from relocation of Kampung Pulo. Kampung Pulos inhabitants as occupants treat openings (main window and door) with quite unique behavior and in accordance with previous habits, specifically, by open the door and close the whole window area. Openings (window and door) on unit take an important role for occupants. Because it directly defines the private and the public area in residential. Openings are element that accommodate occupants protection and privacy in public housing. Other than that, openings also become the main interaction access of each units to receive information from units surrounding environment in public housing. The thesis discusses about the occupants actions that related to openings in rusunawa Jatinegara Barat and discovers what factors that influence occupants actions against these openings. Based on theoretical analysis and case studies, the need for protection and privacy in residential units is a key to determine the factors of occupants actions against openings in rusunawa Jatinegara Barats units."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Development of green environment in Jakarta, Indonesia; collection of articles."
Jakarta: Pusat Studi Metropolitan, Universitas Tarumanegara, 2015
307.121 6 KON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alfitra Firizkia Luthfiana Dewi
"Perilaku kesehatan merupakan aspek penting dalam upaya pemeliharaan kesehatan rumah. Dalam teori Health Belief Model, faktor pendorong perilaku kesehatan seseorang yang berasal dari faktor pengubah yakni status sosial ekonomi dan pengetahuan menjadi penting untuk diteliti khususnya pada kondisi penghuni rumah susun. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara status sosial ekonomi dan pengetahuan kesehatan lingkungan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pemeliharaan rumah sehat di Rusunawa Jatinegara Barat. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dengan pengambilan data primer melalui wawancara kepada ibu rumah tangga pada bulan Mei hingga Juni tahun 2023. Sebanyak 137 ibu rumah tangga terpilih secara simple random sampling. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan pada variabel tingkat pendidikan ibu rumah tangga (OR= 2,883; 95% CI= 1,339−6,209), tingkat pendidikan kepala keluarga (OR= 3,856; 95% CI= 1,711−8,690), dan pengetahuan kesehatan lingkungan ibu rumah tangga (OR= 2,687; 95% CI= 1,304−5,294) dengan perilaku ibu rumah tangga. Sedangkan pada analisis multivariat, variabel tingkat pendidikan kepala keluarga (OR= 3,390; 95% CI= 1,478−7,776) dan pengetahuan kesehatan lingkungan ibu rumah tangga (OR= 2,253; 95% CI= 1,088−4,666) merupakan faktor-faktor dominan memengaruhi perilaku ibu rumah tangga dalam pemeliharaan rumah sehat di Rusunawa Jatinegara Barat. Maka dari itu, Unit Pengelola Rumah Susun Jatinegara Barat diharapkan dapat mengadakan penyuluhan terkait pengetahuan kesehatan di rumah susun guna meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga dalam pemeliharaan rumah sehat di Rusunawa Jatinegara Barat.

Health behavior is an important aspect in efforts to maintain home health. In the theory of the Health Belief Model, the driving factors for a person's health behavior come from modifying factors, namely socioeconomic status and knowledge, which are important to study, especially in the conditions of apartment dwellers. The purpose of this study was to analyze the relationship between socioeconomic status and knowledge of environmental health with the behavior of housewives in maintaining healthy homes in Rusunawa Jatinegara Barat. This study used a cross-sectional study with primary data collection through interviews with housewives from May to June 2023. A total of 137 housewives were selected by simple random sampling. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the education level of housewives (OR= 2.883; 95% CI=1.339−6.209), the education level of the head of the family (OR= 3.856; 95% CI=1.711−8.690), and environmental health knowledge housewives (OR= 2.687; 95% CI=1.304−5.294) with housewife behavior. Meanwhile, in the multivariate analysis, the variable level of education of the head of the family (OR= 3,390; 95% CI= 1,478−7,776) and knowledge of environmental health of housewives (OR= 2,253; 95% CI= 1,088−4,666) were the dominant factors influencing the behavior of housewives in maintaining healthy homes in Rusunawa Jatinegara Barat. Therefore, the Rusunawa Jatinegara Barat Management Unit is expected to be able to conduct counseling related to health knowledge in flats to increase the knowledge of housewives in maintaining healthy homes in Rusunawa Jatinegara Barat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Dwi Purnamasari
"Keamanan proyek konstruksi di Indonesia semakin sulit dikendalikan karena banyaknya oknum yang melakukan tindakan premanisme, vandalisme, separatisme, dan hal lain yang dapat merugikan banyak pihak. Hal tersebut berkaitan erat dengan lokasi proyek konstruksi khususnya pembangunan rusunawa yang tersebar di seluruh Indonesia, sesuai dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perumahan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pemenuhan kebutuhan rumah susun layak huni periode tahun 2020-2024 melalui Program Sejuta Rumah. Pertimbangan untuk menentukan pembagian lokasi pembangunan rumah susun antara lain mengenai karakteristik kebutuhan, kapasitas pendanaan, dan kesiapan lokasi untuk pembangunan. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan tersebut, pemenuhan biaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tetap menjadi prioritas seluruh stakeholder terkait. Penelitian ini fokus pada analisis hubungan lokasi proyek dan ketinggian bangunan terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3 serta meninjau lebih jauh faktor-faktor dalam variable-variabel tersebut yang menjadi pengaruh dominan terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor di dalam masing-masing variable yang berpengaruh terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3 serta menganalisis hubungan antar variable lokasi proyek dan ketinggian bangunan terhadap model biaya K3 pada proyek konstruksi rusunawa dengan menggunakan program Structural Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 hubungan signifikan antara variable lokasi proyek, ketinggian bangunan, biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3

The security of construction projects in Indonesia is increasingly difficult to control because of the large number of individuals who commit acts of thuggery, vandalism, separatism, and other things that can harm many parties. This is closely related to the location of construction projects, especially the construction of flats spread throughout Indonesia, in accordance with the Strategic Plan of the Directorate General of Housing by the Ministry of Public Works and Public Housing related to meeting the needs of livable flats for the period 2020-2024 through the One Million Houses Program. Considerations for determining the distribution of the location for the construction of flats include, among others, the characteristics of needs, funding capacity, and location readiness for development. In carrying out these development activities, the fulfillment of occupational health and safety (K3) costs remains a priority for all relevant stakeholders. This study focuses on analyzing the relationship between project location and building height on general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs and further reviews the factors in these variables which are the dominant influence on general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs. The purpose of this study is to analyze the factors in each variable that affect general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs as well as analyze the relationship between project location variables and building heights on the K3 cost model in Rusunawa construction projects using the Structural program. Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS). The results show that there are 7 significant relationships between project location variables, building height, general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Permasalahan permukiman terutama di kota-kota di Indonesia semakin kompleks. Kebutuhan perumahan yang tinggi tidak diimbangi ketersediaan lahan yang cukup. Sebagian alternatif pemecahannya dengan dibangunnya rumah susun. Penelitian ini bertujuan : 1) mengetahui cara penghuni untuk mendapatkan hunian rumah susun; 2) mengetahui dan menganalisis penyesuaian diri penghuni rumah susun terhadap lingkungan tempat tinggal; dan 3) mengetahui dan menganalisis motivasi penghuni untuk memperoleh tempat tinggal setelah selesai jangka waktu tinggal di rumah susun. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan gabungan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah deskripsi kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghuni yang sejak awal menghuni menyatakan mudah mendapatkan hunian di rumah susun. Hal ini tidak lepas dari peran Tim Penyeleksi yang sebagian berasal dari warga setempat. Bentuk penyesuaian diri yang terdapat di hunian rumah susun Cokrodirjan adalah adaptasi by adjustment dan reaction. Adaptasi by adjustment yang terjadi yaitu; tidak membuat sekat ruangan, menjemur pakaian di tempat yang tersedia, dan minum air dari sumber yang telah tersedia. Adaptasi by reaction yang terjadi adalah; membuat sekat ruangan, menjemur pakaian di teras rumah, mengambil air minum dari sumur tetangga di luar lingkungan rumah susun, memelihara ayam di tempat parkir, dan meletakkan sepeda di dekat ruang hunian. Motivasi sebagian besar penghuni rumah susun untuk pindah sangat rendah karena ketidakmampuan secara finansial. Hal ini ditunjukkan, bahwa dari seluruh penghuni hanya 20 orang atau 33,9% mampu menabung, dan hanya 8 orang dari penghuni yang mampu menabung menyatakan siap pindah. Di samping hal tersebut di atas, faktor letak strategis, harga sewa yang murah dan fasilitas cukup memadai semakin menguatkan penghuni tidak mau pindah."
JNANA 18:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Triatno Judohardjoko
Saarbrucken: VDM Verlag Dr. Müller, 2009
307.141 TRI u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Irwani Agus
"Lahan permukiman di kota besar Indonesia semakin berkurang. Untuk itu, pemerintah Indonesia membangun hunian vertikal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal. Secara umum, hunian vertikal tidak terlalu lazim bagi masyarakat. Oleh karena itu, penghuni hunian vertikal harus melakukan adaptasi dari hunian horizontal ke hunian vertikal. Adaptasi ini dapat diamati pada kegiatan sehari-hari penghuni di Rumah Susun Sederhana. Pengamatan ini dilakukan dengan dukungan tinjauan literatur. Tulisan ini memaparkan adaptasi yang telah dilakukan oleh penghuni Rumah Susun Sederhana. Adaptasi yang dilakukan ini di antaranya adalah adaptasi persepsi, adaptasi fisik, dan adaptasi sosial.
Settlement area in Indonesian big towns is decreasing. Therefore, Indonesian government build vertical housing to fulfill citizen need of residence. Generally, vertical housing is not familiar for citizen. Therefore, the dwellers of vertical housing have to do adaptation because of differences between horizontal housing and vertical housing. The adaptation can be observed in dwellers activities at simple flat. The observation has been done with support of literature review. This paper explains the adaptation that the dwellers have been done. There are some kind adaptation that have been done, such as perception adaptation, physical adaptation, and social adaptation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S706
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>