Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197907 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sirait, Victor Prima
"Literatur yang menghubungkan modal sosial dan capaian pendidikan terus berkembang. Akan tetapi, studi-studi sebelumnya lebih fokus pada modal sosial yang diakumulasi dari dalam rumah tangga untuk anak umur 6-18 tahun. Sementara itu, modal sosial juga dapat diakumulasi dari komunitas di luar rumah tangga. Untuk itu, penelitian ini mengestimasi hubungan modal sosial baik yang diakumulasi dari dalam rumah tangga maupun dari komunitas, dengan capaian pendidikan, menggunakan data level individu di Indonesia pada tahun 2014. Modal sosial komunitas diukur dengan kemudahan mendapatkan pertolongan keuangan dari tetangga, kesamaan domisili selama lima tahun terakhir, kehadiran ayah dan ibu, banyaknya anak, kehadiran kakek dan/atau nenek, ijazah pendidikan kepala rumah tangga, pentingnya tingkat pendidikan dalam memilih kepala daerah. Capaian pendidikan diukur dengan partisipasi sekolah anak umur 6-24 tahun. Estimasi dampak modal sosial terhadap capaian pendidikan menggunakan metode regresi logistik. Dengan mengontrol karakteristik anak, karakterisik rumah tangga, karakteristik komunitas dan efek modal sosial yang diakumulasi dari dalam rumah tangga dan komunitas, penelitian ini menemukan bahwa besarnya modal sosial yang dimiliki rumah tangga berhubungan dengan tingginya probabilitas partisipasi sekolah anak di rumah tangga tersebut.

There is a continues growing body of literature on social capital and its relationship to education attainment. Yet, previous studies focused more on social capital which accumulated within households among children 6 18 years old cohort. Meanwhile, social capital can also be accumulated from communities outside the home. This study investigate social capital relationship both accumulated from within the household and from the community, on educational attainment, using individual level data in Indonesia in 2014. Community social capital is measured by the ease of obtaining financial assistance from neighbors, domicile similarities last five year, presence of father and mother, number of children, presence of grandparents and or grandmothers, education certificate of household head, importance of education level in choosing the region head. Educational attainment is measured by school participation of children 6 24 years old cohort. Estimate the relationship of social capital on educational attainment using logistic regression methods. By controlling characteristics of children, household characteristics, community characteristics and effects of social capital accumulated from within households and communities, this study found that the magnitude of social capital held by households is related to the high probability of children school participation in the household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Algiffary Riony
"Indonesia adalah salah satu negara yang paling beragam di dunia, secara etnis maupun secara agama. Kolektivisme di antara masyarakat di Indonesia juga masih kuat. Di samping itu, tingkat penurunan kemiskinan sudah melambat, disebabkan oleh penurunan kemiskinan di daerah pedesaan yang lambat dibandingkan di perkotaan. Dengan latar belakang tersebut, saya termotivasi untuk menganalisa bagaimana modal sosial mempengaruhi peluang miskin seseorang. Saya menggunakan kepercayaan sebagai ukuran modal sosial. Data yang saya gunakan berasal dari IFLS, dimana sebelumnya disesuaikan dengan IRT, dan diagregasikan pada level distrik. Sebagai perbandingan, saya juga menggunakan partisipasi masyarakat sebagai ukuran modal sosial. Saya meregresikan kemiskinan pada tingkat rumah tangga dengan modal sosial dan determinan kemiskinan sebagai variabel kontrol. Saya juga menambahkan variabel interaksi antara subsidi pemerintah dan modal sosial untuk melihat interaksi keduanya. Hasil dari analisis saya menunjukkan bahwa kemiskinan tidak mempunyai dampak signifikan terhadap peluang miskin dan kebijakan kemiskinan pemerintah.

Indonesia is one of the most diverse countries in the world, ethnically and religiously. Collectivism is also very prevalent inside the societies in the country. The rate at which poverty rate is going down is slowly halting. This phenomenon is mainly caused by the drop of poverty rate in rural areas not going down as fast as it is in the urban areas. Motivated by these facts, I try to analyze how social capital affects poverty incidence in Indonesia. I use trust as a measure for the level of local social capital. To do this, I use trust data from IFLS adjusted using IRT to better reflect the real level of trust, and aggregate the data in district level. For comparison, I also used social participation as a proxy of social capital. Furthermore, I regressed incidence of poverty at household level against the aggregated trust, as well as social participation, and a set of control variables consisted of theoretized poverty determinants. I also add the interaction between government subsidies and social capital to see how the two interact. The result suggests that social capital doesn`t have a substantial impact on poverty incidence and government policies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jousairi Hasbullah
Jakarta: MR-United Press, 2006
338.9 JOU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Wisnu Utomo
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, penulis berusaha mengkaji hubungan antara ekspektasi orang tua dan keikutsertaan anak dalam pendidikan tinggi di Indonesia. Tak hanya ekspektasi orang tua, penulis juga ingin sedikit berkontribusi di topik tentang pendidikan tinggi dengan menguji hubungan antara modal sosial dan keputusan untuk melanjutkan kuliah karena penelitian yang mencoba menghubungkan ekspektasi oran tua, modal sosial dan partisipasi dalam pendidikan tinggi di Indonesia masih langka. Dengan menggunakan IFLS Indonesia Family Life Survey gelombang 4 tahun 2007/2008 dan gelombang 5 2014/2015 , penulis menemukan bahwa ekspektasi orang tua memiliki hubungan yang positif dengan partisipasi anak dalam pendidikan tinggi. Lebih lanjut, dua variable partisipasi masyarakat yang penulis gunakan untuk mengukur modal sosial juga menunjukan hubungan yang signifikan. Regresi Logistik juga menunjukan bahwa umur, status pernikahan, gender, etnis, agama, kapasitas akademik sang anak, pendidikan orang tua, kesejahteraan dan lokasi merupakan factor-faktor yang signifikan. Hasil penelitian yang menarik adalah, bahwa di Indonesia, perempuan memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan tinggi lebih besar daripada laki-laki dan pernikahan dini merupakan hambatan terbesar dalam pendidikan tinggi.

ABSTRACT
In this research paper, I attempt to investigate the correlation between parental expectation and postsecondary education enrolment in Indonesia. Not only parental expectation, I also aim to shed a light in higher educational attainment topic by examine the correlation between social capital and the enrolment decision because the studies that connecting parental expectation and social capital to postsecondary education enrolment were not many, especially in Indonesia. Using fourth and fifth wave of IFLS Indonesia Family Life Survey in 2007 2008 and 2014 2015, I find that parental expectation has a positive connection with the postsecondary education enrolment. In addition to that, two community participation variables from the dataset that I use to measure social capital also shows a significant relationship. Furthermore, the logistic regression also shows that age, marriage status, gender, ethnicity, religion, student rsquo s academic capacity, parent rsquo s education, wealth, and location are significant determinants. I also find interesting results that in Indonesia, girls are more likely to participate in postsecondary education compared to boys, and early marriage is the biggest obstacle to the higher education enrolment."
2015
T47517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Wisnu Utomo
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, penulis berusaha mengkaji hubungan antara ekspektasi orang tua dan keikutsertaan anak dalam pendidikan tinggi di Indonesia. Tak hanya ekspektasi orang tua, penulis juga ingin sedikit berkontribusi di topik tentang pendidikan tinggi dengan menguji hubungan antara modal sosial dan keputusan untuk melanjutkan kuliah karena penelitian yang mencoba menghubungkan ekspektasi oran tua, modal sosial dan partisipasi dalam pendidikan tinggi di Indonesia masih langka. Dengan menggunakan IFLS Indonesia Family Life Survey gelombang 4 tahun 2007/2008 dan gelombang 5 2014/2015 , penulis menemukan bahwa ekspektasi orang tua memiliki hubungan yang positif dengan partisipasi anak dalam pendidikan tinggi. Lebih lanjut, dua variable partisipasi masyarakat yang penulis gunakan untuk mengukur modal sosial juga menunjukan hubungan yang signifikan. Regresi Logistik juga menunjukan bahwa umur, status pernikahan, gender, etnis, agama, kapasitas akademik sang anak, pendidikan orang tua, kesejahteraan dan lokasi merupakan factor-faktor yang signifikan. Hasil penelitian yang menarik adalah, bahwa di Indonesia, perempuan memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan tinggi lebih besar daripada laki-laki dan pernikahan dini merupakan hambatan terbesar dalam pendidikan tinggi.

ABSTRACT
In this research paper, I attempt to investigate the correlation between parental expectation and postsecondary education enrolment in Indonesia. Not only parental expectation, I also aim to shed a light in higher educational attainment topic by examine the correlation between social capital and the enrolment decision because the studies that connecting parental expectation and social capital to postsecondary education enrolment were not many, especially in Indonesia. Using fourth and fifth wave of IFLS Indonesia Family Life Survey in 2007 2008 and 2014 2015, I find that parental expectation has a positive connection with the postsecondary education enrolment. In addition to that, two community participation variables from the dataset that I use to measure social capital also shows a significant relationship. Furthermore, the logistic regression also shows that age, marriage status, gender, ethnicity, religion, student rsquo s academic capacity, parent rsquo s education, wealth, and location are significant determinants. I also find interesting results that in Indonesia, girls are more likely to participate in postsecondary education compared to boys, and early marriage is the biggest obstacle to the higher education enrolment."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agung Lazuardi
"Studi ini ingin melihat bagaimana pengaruh modal sosial terhadap probabilitas rumah tangga menjadi miskin di Indonesia. Dengan menggunakan metode probit pada data Indonesia Family Life Survey IFLS wave 5 tahun 2014, penelitian ini menemukan bahwa modal sosial bridging, yang diwakili oleh partisipasi rumah tangga pada arisan, koperasi, ataupun simpan pinjam desa dalam 12 bulan terakhir, signifikan mengurangi probabilitas rumah tangga menjadi miskin. Selain itu dengan metode ordinary least square OLS ditemukan pula bahwa modal sosial berpengaruh signifikan positif terhadap pengeluaran rumah tangga. faktor lain, seperti: sosial demografi, modal manusia, modal fisik, dan modal finansial yang signifikan mempengaruhi probabilitas rumah tangga menjadi miskin. Akan tetapi, ditemukan bahwa modal sosial bonding berupa bantuan dari kerabat terdekat tidak signifikan mempengaruhi probabilitas rumah tangga menjadi miskin.

This study attempts to learn how social capital affects the households probability of being poor in Indonesia. By using probit method and utilizing the data of Indonesia Family Life Survey IFLS wave 5, this study discovered that social capital bridging, which is participation household in arisan, cooperation, and local microcredit for the last 12 months, statistically and significantly lower the household's probability of being poor. In addition, by using OLS method, this study confirms that social capital significantly increase household's per capita expenditure. Furthermore, this study reavealed that other factors such as social demographic, human capital, physical capital, and financial capital statistically and significantly affect the household's probability of falling into poverty. However, social capital bonding, which is realized by assistances of their closest relatives, does not statistically and significantly affect the the household's probability of becoming poor."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Dhani Syarif
"Dalam beberapa tahun terakhir, laju pengurangan kemiskinan relatif lebih lambat karena tingkat kemiskinan telah menurun. Ini karena kebijakan pengentasan kemiskinan hanya fokus pada modal fisik, modal finansial dan modal manusia. Karena itu, revitalisasi kebijakan dengan mendorong modal sosial adalah penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran ikatan modal sosial dan menjembatani dalam mendorong pengentasan kemiskinan yang dinamis di Indonesia menggunakan metode logistik tertata dan studi lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa menjembatani modal sosial berperan dalam mengurangi kemungkinan rumah tangga jatuh ke dalam kemiskinan. Sementara itu, modal ikatan sosial ditemukan hanya berperan dalam mengurangi kemungkinan rumah tangga menjadi miskin di wilayah desa.

In recent years, the pace of poverty reduction has been relatively slower because poverty rates have declined. This is because poverty alleviation policies only focus on physical capital, financial capital and human capital. Therefore, revitalizing policies by encouraging social capital is important. This study aims to analyze the role of social capital ties and bridging in encouraging dynamic poverty reduction in Indonesia using orderly logistics methods and field studies. The results show that bridging social capital plays a role in reducing the likelihood that households fall into poverty. Meanwhile, social bond capital was found to only play a role in reducing the likelihood of households becoming poor in the village area."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waskitha Weninging Galih
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk memahami keputusan pembiayaan untuk proyek pelabuhan di Indonesia dari berbagai perspektif. Pemahaman mengenai masalah, hambatan, dan perbaikan pembiayaan infrastruktur pelabuhan ini didapatkan dengan menggunakan sebuah survei online dan focus group discussion FGD yang diikuti oleh para pemangku kepentingan industri pelabuhan di Indonesia. Survei ini menemukan bahwa sindikasi perbankan domestik dan skema Public-Private Partnership PPP dengan dukungan fiskal dari pemerintah adalah metode pembiayaan yang paling diharapkan. Tesis ini juga menyajikan studi kasus dari sebuah proyek terminal container dengan membangun model simulasi arus kas berdasarkan skenario pembiayaan yang berbeda untuk mengilustrasikan efektivitas dari metode alternatif, yang diharapkan pada survei, untuk membiayai proyek infrastruktur pelabuhan. Tesis ini berkontribusi dan penelitian dan praktik manajemen dengan mengungkap ekspektasi dan relaitas pembiayaan proyek infrastruktur di Indonesia.

ABSTRACT
This paper aims to understand the financing decision for seaport project in Indonesia from various perspectives. An online survey and a focus group discussion are conducted to gain insights from the Indonesian seaport stakeholders on the issues, barriers, and improvement of port infrastructure financing and to find out ideas on the most effective financing vehicle for port infrastructure projects. The survey finds that Indonesian domestic banks syndication and Public Private Partnership PPP schemes with government fiscal support are the two most awaited financing vehicles. In reality, however, the domestic banks have limited capacity and the PPP schemes are still ineffective. This paper presents case study of a port infrastructure project financing strategy by constructing cash flow simulation model based on different financing scenarios to illustrate the effectiveness of the alternate ways to finance seaport projects. In short, this paper contributes to the research and management practice by revealing the expectation and reality of infrastructure project financing in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliza Bhakti Amelia
"Penggunaan air berkaitan erat dengan tahapan pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan air untuk sektor agraria, industri dan komersial, penggunaan air akan meningkat di beberapa wilayah. Oleh karenanya, infrastruktur penyediaan air sangat berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini sesuai dengan penelitian Barbier (2004) serta penelitian Gatto dan Lanzafame (2005) yang menyatakan bahwa water capital merupakan salah satu determinan dari pertumbuhan ekonomi selain kapital dan labor. Penelitian ini mengambil objek studi di 40 negara di Asia dan Afrika dalam rentang waktu selama 10 tahun mulai dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2011. Dari hasil estimasi diketahui bahwa penggunaan air menunjukkan hubungan positif, hal ini sesuai dengan penelitian Barbier (2004) dan Duarte (2012.

Water withdrawal is closely related with economic growth stages. As the need of water for agrarian, industry and commercial sectors rise, the water withdrawal will also raise in certain area. In order with that situation, the infrastructure of water supply system will play an important role in economic growth. In research conducted by Barbier (2004) and Gatto and Lanzafame (2005) found that water capital is one of important determinant on economic growth beside capital and labor. In this research, we take 40 countries in Asia and Africa for 10 years time span beginning from 2000 until 2011 as a research objects. Estimation results that water withdrawal show positive relationship with economic growth, in line with former researches conducted by Barbier (2004).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randika Dwirahman
"Provinsi Gorontalo merupakan salah satu provinsi yang mempunyai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. Salah satu kabupaten yang menjadi perhatian adalah Kabupaten Boalemo karena mempunyai IPM terendah dibandingkan dengan 4 kabupaten dan 1 kota lainnya di Provinsi Gorontalo. Aspek yang berpengaruh dalam penilaian IPM adalah sosial dan ekonomi. Aspek ini dapat meningkat dengan dibangunnya infrastruktur. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner dan studi literatur. Dihasilkan 19 multipler effect dari penelitian ini serta diperingkatkan menggunakan Relative Importance Index (RII). Sepuluh besar dari peringkat RII didominasi oleh aspek ekonomi. Terdapat dua faktor untuk meningkatkan performa infrastruktur transportasi, yaitu peningkatan kinerja Pelabuhan Tilamuta serta penambahan panjang jalan.

The province of Gorontalo is one of a province that has a lowest Human Development Index (HDI) of 33 provinces are there in Indonesia. One of the county that has to be concern is Boalemo County because it has the lowest HDI compared to 4 counties and I other city in Gorontalo Province. Aspects that are influential in assessment of HDI are social and economic. These aspects can be increased with the building of infrastructure. This research method using the questionnaire and the study of literature. 19 multiplier effect generated form this study as well as rated using the Relative Importance Index (RII). The top ten of the RII rankings is dominated by economic aspects. There are two factors to improve theperformance of the transport infrastructure. The two factors are Tilamuta Harbour performance increasing and long addition of road."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>