Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196043 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mia Maulana Sarif
"ABSTRAK
Youtube merupakan salah satu platform sosial media yang sering digunakan oleh anak muda dalam mengekspresikan kreatifitasnya. Video blog salah satunya merupakan jenis konten video dalam youtube yang kerap membawa agensi tertentu. Salah satunya kanal youtube Agung Hapsah yang mengangkat isu-isu mengenai penggunaan bahasa indonesia, teknologi, pendidikan, multikulturalisme dan permasalahan sosial anak muda. Melalui isu-isu yang diangkatnya tersebut dan dengan menggunakan metode netnografi serta analisis tekstual, penelitian ini menunjukkan bahwa adanya agensi yang dilakukan Agung Hapsah dalam merepresentasikan nasionalisme di media daring atau dikenal dengan cybernationalism,. Selain itu dalam penelitian ini ditemukan bahwa nasionalisme yang diusung oleh Agung Hapsah bukanlah hot natonalism melainkan nasionalisme yang banal, karena representasi nasionalisme yang Agung usung menunjukkan sesuatu yang di ulang-ulang dan bersifat keseharian serta tidak memiliki agensi yang politis.

ABSTRACT
Youtube is a social media platform that is often used by young people in expressing their creativity. One video blog is a type of video content on YouTube that often carries certain agencies. One of them is the Agung Hapsah youtube channel that raises issues regarding the use of Indonesian, technology, education, multiculturalism and social problems of young people. Through the issues he raised and by using the method of netnography and textual analysis, this study shows that the agency carried out by Agung Hapsah in representing nationalism in online media or known as cybernationalism. In addition, in this study, it was found that the nationalism promoted by Agung Hapsah was not hot nationalism but banal nationalism, because the representation of Agung 39 s nationalism showed something that was repetitive and every day and did not have a political agency."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noveliyati Sabani
"Penelitian ini membahas pemaknaan representasi kekayaan pada konten video di jejaring sosial YouTube Atta Halilintar sebagai YouTuber nomor satu di Indonesia tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi pada mahasiswa Universitas Indonesia yang terdiri dari berbagai latar belakang. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam kepada enam informan. Teori yang digunakan adalah Teori Pemaknaan Khalayak oleh Stuart Hall. Hasil penelitian menunjukkan dalam memaknai kekayaan yang direpresentasikan Atta Halilintar pada video YouTubenya, informan berada pada posisi dominan dan oposisi. Pada posisi dominan informan memaknainya sebagai konten yang berisikan nilai pantang menyerah, optimisme dan kedermawanan. Adapun informan pada posisi oposisi memaknainya sebagai konten bernilai kesombongan dan pamer, pelopor gaya hidup mewah, cukup menghibur, pengakuan dan eksistensi diri, kemubaziran, menimbulkan rasa iri serta pencarian popularitas. Dalam konteks ini, meski kekayaan berkaitan dengan ekonomi, tetapi faktor ekonomi tidak mendominasi informan dalam memberikan pemaknaan, melainkan latar belakang pendidikan.

This study discusses the reception of wealth representation in video content on the Atta Halilintar YouTube channel as YouTuber Number 1 in Indonesia in 2019. In exploring the reception, this study uses qualitative research with a phenomenological approach to various backgrounds of Universitas Indonesia students. Data collection in this study used in-depht interviews with six informants. The theory used is Reception Theory by Stuart Hall. The results show that in interpreting the wealth represented by Atta Halilintar in his YouTube video, the informant is in a dominant and opposition position. In the dominant position, the informants interpret it as content that contains the value of never giving up, optimism and generosity. The informants in the opposition position interpret it as content that contains the value of arrogance and showing off, a pioneer of lavish lifestyle, quite entertaining, self-recognition and existence, redundancy, an impetus for envy, and a search for popularity. In this context, although wealth is related to the economy, economic factors do not dominate the informant in providing meaning, but rather the educational background.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinand Renaldi
"Di masa sekarang ini, penggunaan internet semakin meluas dan pesat. Penggunaan internet yang semakin meluas ini tidak dapat dihindarkan dengan permasalahan perlindungan hak cipta. Maka itu, diperlukannya perlindungan hak cipta di ranah sosial media seperti YouTube yang merupakan platform sosial media untuk berbagi video. Platform YouTube telah memberikan system perlindungan hak cipta yang dinamakan copyright strike. Namun dalam penggunaan dan pengimplementasikannya, ditemukan berbagai permasalahan. Dengan metode penelitian normatif, penelitian ini hendak membahas 3 (tiga) pertanyaan penelitian: Pertama, mengenai cara kerja peraturan teguran hak cipta di YouTube sebagai media berbagi video online. Kedua, mengenai perbandingan pengaturan mengenai teguran hak cipta di Amerika Serikat (common law) dan di Indonesia (civil law). Ketiga, menentukan cara menghentikan penyalahgunaan teguran hak cipta di YouTube sebagai media berbagi video online.

Currently, the use of the internet keeps ongoing widespread and rapid. The increasingly widespread use of the internet is unavoidable with the issue of copyright protection. Therefore, copyright protection is needed in social media such as YouTube, a social media platform for sharing videos. The YouTube platform has provided a copyright protection system called copyright strike. However, in its usage and implementation, various problems were found. Using a normative research method, this research will discuss 3 (three) research questions: First, regarding how the copyright strike regulations on YouTube as an online video sharing medium. Second, the rules regarding copyright strike in the United States (common law) and in Indonesia (civil law). Third, determine how to stop the abuse of copyright strikes on YouTube as an online video-sharing medium."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is based upon the rapid development of mobile communication by the introduction of 3G network : and also the demand of reliable and real time multimedia services, such as video telephony, video conference, and digital television...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ivan
"Tesis ini membahas tentang produksi pesan video di Youtube. Produksi pesan video blogging dalam penelitian ini menunjukkan bagaimana isu-isu agama dikemas dalam sebuah video. Dengan menggunakan analisis tekstual kualitatif melalui metode analisis wacana Teun Van Dijk ditemukan (1) bahwa produksi pesan video sangat berkaitan erat dengan latar belakang, pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai budaya pembuat video. (2) Bahwa gaya bicara langsung, lugas, dan berterus terang merepresentasikan budaya low context yang secara tidak langsung menggambarkan nuansa liberalisme pemikiran yang kental. (3) Penggunaan humor dan bahasa vulgar yang tertanam dalam video merupakan pendukung utama penyampaian pesan.

This thesis discusses the production of video message on YouTube. Video blogging message production shows how religious issues are packed in the video. By using qualitative textual analysis through Teun Van Dijk discourse method found; (1) video messages production are intimately associated with the background, knowledge, experience, and cultural values of the video maker (2) That the direct speaking style, to speak fluent, and fortright represent a low context culture, which indirectly describes liberalism thought (3) The use of humor and vulgar language embedded in the video is the main support to delivery the messages."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dave Ependi
"Format iklan video di internet yang sedang popular saat ini adalah pre-roll video advertising, yang marak digunakan melalui situs YouTube, dalam bentuk dapat dihindari maupun tidak. Format iklan ini dikategorikan sebagai iklan intrusif yang dapat menimbulkan kejengkelan khalayak. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pendapat dan sikap khayalak terhadap penggunaan pre-roll video adversiting yang dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi pada tweet. Peneliti mengumpulkan 839 tweet yang mengandung kata kunci di periode satu bulan. Analisa isi menunjukkan hasil bahwa mayoritas pengguna membangun sikap negatif terhadap bentuk iklan ini. Kemudian, dilakukan wawancara mendalam yang menemukan adanya faktor-faktor seperti eksekusi, konten, dan interaksi dua arah yang dapat mengurangi rasa terganggu dan sikap menghindar.

One popular format of online video advertising is pre-roll video advertising which now recurrently used in YouTube site, both in skippable and non-skippable forms. This form of advertising can be categorized as intrusive and could cause irritation and advertising avoidance behavior. This research aims to portray consumers’ opinion toward the using of pre-roll video advertising by utilizing content analysis method in analyzing tweets. Researcher gathers 839 tweets that contains the keywords within one month period. The findings show that majority of digital users have negative attitudes toward pre-roll video advertising. Subsequently, the study utilizes in-depth interviews which finds several factors, including: execution, content, and interactivity that could reduce irritation and advertising avoidance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangunsong, Elisabet Patrisia
"Di tengah populernya Subscription Video On Demand (SVOD), industri ini ternyata juga memiliki tantangan. Tingginya tingkat churn rate dan juga banyaknya pemain di Industri SVOD membuat para penyedia layanan harus membuat strategi agar terus diminati oleh konsumen. Konsumen yang berkontribusi besar dalam tingginya churn rate adalah konsumen gen y dan gen z atau bisa disebut juga generasi digital natives. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana faktor-faktor yang terdapat dalam model Expectancy Confirmation Model dapat mempengaruhi Continuance Intention dari pengguna Subscription Video On Demand (SVOD). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Responden dalam penelitian ini berjumlah 159 responden yang merupakan pengguna aktif SVOD. Hasil penelitian menemukan bahwa confirmation dan individual mobility berpengaruh signifikan terhadap perceived usefulness. Confirmation, perceived usefulness, perceived enjoyment juga terbukti berpengaruh signifikan terhadap satisfaction. Lalu satisfaction, perceived usefulness dan habit terbukti signifikan sebagai prediktor dari continuance intention. Pengaruh dari individual mobility dan perceived enjoyment terhadap continuance intention tidak terbukti signifikan . Secara praktis, penelitian ini berkontribusi dalam memberikan gambaran kepada penyedia layanan SVOD untuk menciptakan strategi pemasaran yang dapat meningkatkan habit dan juga kepuasan konsumen. Dari sisi akademis, penelitian ini mengkombinasikan 2 model dari penelitian terdahulu sehingga model dan variabel yang digunakan lebih komprehensif dalam menjelaskan variabel-variabel prediktor dari continuance intention.

In the midst of the rising popularity of Subscription Video On Demand (SVOD), the industry faces significant challenges. The high churn rate and the abundance of competitors in the SVOD industry necessitate that service providers develop strategies to maintain consumer interest. Consumers who significantly contribute to the high churn rate are Generation Y and Generation Z, also known as digital natives. This study aims to analyze how factors within the Expectancy Confirmation Model can influence the Continuance Intention of SVOD users. This descriptive study employs a cross- sectional design. The respondents of this study consist of 159 active SVOD users. The findings reveal that confirmation and individual mobility significantly influence perceived usefulness. Additionally, confirmation, perceived usefulness, and perceived enjoyment significantly affect satisfaction. Furthermore, satisfaction, perceived usefulness, and habit are significant predictors of continuance intention. However, the influence of individual mobility and perceived enjoyment on continuance intention is not significant. Practically, this study provides insights for SVOD service providers to develop marketing strategies that enhance consumer habit and satisfaction. Academically, this study combines two models from previous research, making the model and variables used more comprehensive in explaining the predictors of continuance intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Surdiasis
"Penelitian ini membahas penggunaan media sosial dalam membentuk narasi politik dengan meneliti postingan video blog vlog Presiden Jokowi di Youtube, dengan pertanyaan: Bagaimana Presiden Jokowi menggunakan postingan Vlog-nya untuk membangun narasi politik tentang dirinya maupun kepresidenannya? Sumber semiotik apa yang digunakan Presiden Jokowi dalam postingan vlognya? Penelitian ini menggunakan analisis multimodal dengan pendekatan Sistemik Fungsional Systemic Functional Multimodal Discourse Analysis . Penelitian ini menyimpulkan Presiden Jokowi telah menggunakan postingan vlog-nya untuk membangun narasi politik tentang kemajuan dan pembaharuan, yang mengukuhkan kepresidenan Jokowi sebagai era yang akan membawa akhir yang baik bagi Indonesia, serta memperkuat legitimasi politik Presiden Jokowi sebagai pemimpin yang rendah hati, sederhana dan dekat dengan rakyat. Dalam membangun narasi politiknya, Presiden Jokowi telah menggunakan sejumlah sumber semiotik sebagai elemen pembentuk makna seperti partisipan, kinesics action, locative circumstance, visual collocation maupun speech. Penelitian ini menegaskan perubahan pada demensi isi komunikasi politik, sekaligus memperlihatkan pentingnya analisis multimodal dalam memahami secara komprehensif komunikasi politik kontemporer. Penelitian ini menyimpulkan para politisi dapat menggunakan vlog sebagai medium bernarasi dalam lingkungan komunikasi politik yang baru.

This research aims to investigate the use of social media in constructing political narrative by examining the video blogs of President Jokowi in Youtube as study case. How does President Jokowi use his video blog postings to construct political narrative on his own personal and presidency What kind of semiotic resources he deployed in his vlogs This research applies Systemic Functional Multimodal Discourse Analysis and concludes that President Jokowi has used his vlogs to build his political narrative with underlying theme on progress and reform, stating his presidency as one that will lead Indonesia to a better situation. The political narrative in his vlogs strengthens his political legitimacy as a leader who is humble, modest and closed to people. In building his political narrative, President Jokowi has used a variety of semiotic resources, among them participants, process or kinesics action, locative circumstance, visual collocation, speech, and text. This research confirms the change of political communication in content dimension and shows the importance of applying multimodal analysis in understanding the contemporary political communication. This research recommends that politicians can use video blog to build their political narrative in this new political environment"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reznia Febianty
"[ABSTRAK
Perkembangan teknologi internet yang meningkat pesat menjadi awal bagi terbukanya inovasi untuk menawarkan berbagai macam layanan baru yang memanfaatkan akses internet. Layanan over the top (OTT) adalah salah satunya, OTT menawarkan beragam layanan menarik seperti voice/video service, social
network, advertising dsb, yang tidak diragukan lagi telah menjadi ancaman
sekaligus tantangan bagi operator selaku penyedia infrastuktur dan layanan
telekomunikasi agar bisa semakin kreatif dalam menyediakan layanan. Data
survey dan forecast menunjukan bahwa 60% trafik internet adalah trafik video
dan masih akan semakin meningkat di beberapa tahun ke depan. Hal ini menjadi
peluang bagi operator telekomunikasi di Indonesia yang memiliki infrastruktur
jaringan nasional dan internasional untuk terjun mengembangkan layanan Online
Video Platform (OVP). OVP menawarkan kelengkapan end-to-end yang dapat
digunakan untuk mengunggah, mengubah, mengelola, memutar, memberikan,
mendistribusikan, mengunduh, dan mempublikasikan konten video online,
dengan menggunakan solusi yang terstruktur dan tujuan akhirnya adalah dapat
menghasilkan uang. Bisnis OVP ini merupakan lahan baru bagi operator
sehingga diperlukan analisis mengenai identifikasi peluang, resiko dan model
bisnis baru untuk dapat mendukung bisnis OVP ini. dengan menggunakan datadata
dari perkembangan online video, profil pengguna internet di Indonesia dan
model bisnis kanvas dari Brightcove dan PT XY. Selanjutnya dikembangkan
kanvas model bisnis untuk layanan OVP yang menjelaskan setiap komponen yang
terdapat dalam bisnis layanan OVP. Berdasarkan hasil analisis, bisnis dengan
menggunakan layanan OVP dianggap menarik dan layak diimplementasikan oleh PT XY.

ABSTRACT
Development of internet technology is rapidly rising and become the driver
to create new innovative services through the internet connection. Over the
Top (OTT) service is one of them. OTT offers a variety of attractive services
such as voice & video service, social network, advertising etc, which no
doubt has become a threat and challenge to the operator as the owner of
telecommunication infrastructures to be more creative in providing services
to the customer. Survey and forecasts show that 60% of internet traffic is
video traffic and it will increase in the next few years. This is an opportunity
for telecom operators in Indonesia, which has a national and international
network infrastructure to take part in developing Online Video Platform
(OVP). OVP offers a comprehensive end-to-end tools that can be used to
upload, edit, manage, play, give, distribute, download, and publish video
content through the internet, using a solution which is designed to be able to
make money. OVP business is a new field for operators, hence needed to
analyze the opportunities identification, risks, and new business models to
support the OVP's business, using data from the development of online
video, profiles of Internet users in Indonesia and the business model canvas
of Brightcove and PT XY. Furthermore canvas business model is developed
to support the new OVP services and explains each component contained.
Based on the analysis, the business using the services OVP considered
interesting and worthy implemented by PT XY., Perkembangan teknologi internet yang meningkat pesat menjadi awal bagi
terbukanya inovasi untuk menawarkan berbagai macam layanan baru yang
memanfaatkan akses internet. Layanan over the top (OTT) adalah salah satunya,
OTT menawarkan beragam layanan menarik seperti voice/video service, social
network, advertising dsb, yang tidak diragukan lagi telah menjadi ancaman
sekaligus tantangan bagi operator selaku penyedia infrastuktur dan layanan
telekomunikasi agar bisa semakin kreatif dalam menyediakan layanan. Data
survey dan forecast menunjukan bahwa 60% trafik internet adalah trafik video
dan masih akan semakin meningkat di beberapa tahun ke depan. Hal ini menjadi
peluang bagi operator telekomunikasi di Indonesia yang memiliki infrastruktur
jaringan nasional dan internasional untuk terjun mengembangkan layanan Online
Video Platform (OVP). OVP menawarkan kelengkapan end-to-end yang dapat
digunakan untuk mengunggah, mengubah, mengelola, memutar, memberikan,
mendistribusikan, mengunduh, dan mempublikasikan konten video online,
dengan menggunakan solusi yang terstruktur dan tujuan akhirnya adalah dapat
menghasilkan uang. Bisnis OVP ini merupakan lahan baru bagi operator
sehingga diperlukan analisis mengenai identifikasi peluang, resiko dan model
bisnis baru untuk dapat mendukung bisnis OVP ini. dengan menggunakan datadata
dari perkembangan online video, profil pengguna internet di Indonesia dan
model bisnis kanvas dari Brightcove dan PT XY. Selanjutnya dikembangkan
kanvas model bisnis untuk layanan OVP yang menjelaskan setiap komponen yang
terdapat dalam bisnis layanan OVP. Berdasarkan hasil analisis, bisnis dengan
menggunakan layanan OVP dianggap menarik dan layak diimplementasikan oleh
PT XY.]"
2015
T43567
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Elora Carissa
"Pesatnya perkembangan penggunaan layanan Subscription Video on Demand (SVoD) di Indonesia menjadikan layanan ini cukup menjanjikan. Perubahan perilaku konsumen dari menonton melalui televisi tradisional dan bioskop menjadi melalui online streaming mendorong pelaku industri mencari cara untuk terus bertahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat keberlanjutan penggunaan SVoD pada studi kasus Netflix. Penelitian ini menggabungkan dua teori yaitu Expectation Confirmation Theory sebagai teori yang terbukti dapat menyelidiki niat berkelanjutan SI dan Information System Success sebagai teori yang dapat menilai kesuksesan SI. Selain itu, penelitian ini juga menambahkan aspek personalization yang merupakan salah satu karakteristik dari layanan SVoD. Penelitian ini terdiri dari 623 responden yang pernah menggunakan layanan SVoD Netflix setidaknya sekali. Data yang diperoleh pada penelitian dianalisis dengan menggunakan Covarianced-based Structural Equation Model dengan bantuan program AMOS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa service quality berpengaruh positif terhadap confirmation, system quality berpengaruh positif terhadap perceived usefulness, confirmation berpengaruh positif terhadap satisfaction, serta satisfaction, perceived usefulness, dan personalization berpengaruh positif terhadap continuance intention penggunaan layanan SVoD. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan penyedia layanan SVoD untuk mengevaluasi layanan mereka sehingga pengguna memiliki niat untuk terus menggunakan layanan tersebut.

The rapid development of Subscription Video on Demand (SVoD) services in Indonesia makes this service quite promising. The change in consumer behavior from watching through traditional television and cinema to online streaming has encouraged industry players to look for ways to survive. This study aims to analyze the factors influencing the intention to continue using SVoD in the Netflix case study. This study combines two theories, namely Expectation Confirmation Theory as a theory that is proven to investigate the continuance intention of IS and Information System Success as a theory that can assess the success of IS. In addition, this study also adds an aspect of personalization which is one of the characteristics of SVoD services. This study consisted of 623 respondents who had used Netflix's SVoD service at least once. The data obtained in the study were analyzed using the Covarianced-based Structural Equation Model with the help of the AMOS 26 program. The results of this study indicate that service quality has a positive effect on confirmation, system quality has a positive effect on perceived usefulness, confirmation has a positive effect on satisfaction, and satisfaction, perceived usefulness, and personalization have a positive effect on continuance intention to use SVoD services. Based on this, this research is expected to contribute to SVoD service provider companies to evaluate their services so that users have the intention to continue using these services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>