Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daeli, Oktavianus Imagodei Faozisochi
"Propaganda merupakan suatu usaha yang ditujukan untuk memperngaruhi pola pikir maupun tingkah laku seseorang sesuai dari keinginan propagandis. Salah satu media yang digunakan untuk menyebarkan propaganda adalah poster. Sebuah poster merupakan media komunikasi bersifat persuasif yang pada umumnya terdiri dari sebuah ilustrasi dan slogan. Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945 propaganda menjadi konsen tersendiri pada pemerintahan Jepang. Berbagai media digunakan untuk menyebarkan propaganda Jepang, salah satunya melalui poster. Belanda yang menduduki Indonesia sebelum masuknya Jepang juga ikut menerbitkan poster-poster propaganda. Penelitian dilakukan terhadap empat poster yang diterbitkan Belanda antara tahun 1944-1945 yang isinya mendiskreditkan Jepang.
Penelitian ini akan mengkaji secara pragmatik bagaimana Jepang direpresentasikan oleh Belanda di dalam poster-poster propaganda Belanda yang terbit antara tahun 1944-1945. Tanda-tanda yang terdapat pada poster akan dianalisis konotasi maknanya dengan menggunakan teori semiotik pragmatik sesuai konteks keadaan pada waktu penerbitan poster tersebut. Penelitian ini menghasilkan penggambaran Jepang melalui tanda-tanda yang terdapat pada poster yang diterbitkan Belanda.
Propaganda is an effort that is intended to influence the mindset and behavior of a person in accordance of the propagandist wishes. Poster is a tool that used to spread the propaganda. A poster is a persuasive communication media, which generally consists of an illustration and slogan. In the days of the Japanese occupation of Indonesia in 1942-1945 propaganda became a particular concern on the Japanese government. Various media is used to spread Japanese propaganda, including poster. Netherlands who have occupied Indonesia before the entry of Japan also publishes propaganda posters. Research conducted on the four poster that published by Netherlands between 1944-1945, which discredits Japan.
This study will examine pragmatically how Japan was described by the Netherlands in the Netherlands propaganda posters published between the years 1944-1945. The signs were found on the poster, will be analyzed his connotation meaning using a pragmatic semiotic theory, according to the context of the circumstances at the time of publication of the poster. This research resulted in the Japanese view through the signs contained in the poster that published by Netherlands.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan modus penandaan dan fungsi tanda yang digunakan untuk mendukung modus penandaan preskriptif dalam iklan shampo hijab guna mencapai tujuannya yang sistemis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis yang didasarkan pada teori semiotik Charles W. Morris 1971 dan teori mengenai kajian wacana iklan Guy Cook 2001 . Adapun iklan yang dijadikan korpus penelitian ini adalah Rejoice Hijab 3 in 1, Sunsilk Hijab Recharge dan Sariayu Hijab Intense Series Hair Fall. Objek analisis yang menjadi fokus dalam penelitian ini meliputi tanda verbal dan nonverbal yang masing-masing dianalisis dalam tiga tahap dimensis semiosis, yaitu sintaksis, semantik, dan pragmatik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat kesamaan kombinasi tanda pada ketiga iklan tersebut. Kombinasi tanda tersebut adalah designatif-informatif, apresif-informatif dan formatif-valuatif. Kombinasi-kombinasi tanda tersebut diatur sebagai preskriptor beralasan grounded prescriptor sebagai proses dalam memenuhi fungsi sistemisnya.

ABSTRACT
This thesis aims to reveal the modes of signifying and sign functions to support prescriptive mode of signifying in hijab shampoo advertisements in order to attain its systemic function. This research is a qualitative research based on the semiotic theory by Charles W. Morris 1971 and the discourse analysis of advertising by Guy Cook 2001 . The advertisements that are used as corpus research are Rejoice Hijab 3 in 1, Sunsilk Hijab Recharge and Sariayu Hijab Intense Series Hair Fall. The object of analysis that became the focus in this research included verbal and nonverbal signs, each analyzed in three dimentions of semiosis, namely syntactic, semantic, and pragamatic. The result of this research indicate there are similarities in combination of signs in the three advertisements. The combinations are designative informative, appraisive informative and formative valuative. These combinations are set as grounded prescriptor as a process in fulfilling its systemic functions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Wibowo
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna semiotik yang terdapat dalam novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan pendekatan semiotic Pierce yang meliputi ikon, indeks dan simbol. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko dengan mengamati data-data ikon, indeks dan simbol yang tercermin dalam kutipan-kutipan tersebut, dan beberapa buku yang dijadikan referensi dalam penelitian ini. Teknik pengambilan data menggunakan teknik studi pustaka. Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi ikon, indeks dan simbol semiotik yang terdapat dalam novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko, dan (2) mendeskripsikan ikon, indeks dan simbol semiotik yang terdapat dalam novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa novel Anomie karya Rilda A.Oe. Taneko terdapat simbol semiotik yang meliputi ikon berupa lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan tempat hiburan. Indeks dalam novel ini berupa kekuasaan, keserakahan, kesombongan dan kekhawatiran tokoh-tokohnya. Simbol pada novel ini meliputi simbol kekayaan, simbol pengorbanan, dan simbol cinta kasih."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
810 JEN 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yenita Syam
"Tulisan ini membahas makna budaya Minangkabau dalam novel Tamu karya Wisran Hadi dengan pendekatan semiotik yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce tentang tanda dan petanda. Novel ini membahas unsur-unsur penting dalam masyarakat Minangkabau yang mengalami perubahan, seperti perubahan peran mamak sebagai pemimpin adat, pewarisan harta pusaka, ikatan persaudaraan, fungsi surau, dan rantau. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna budaya Minangkabau dalam novel Tamu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yakni data dipaparkan mengacu pada teks yang terdapat dalam novel dengan temuan; 1) kedudukan mamak tidak lagi dihormati oleh kemenakan seperti mamangan adatnya kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka pangulu, pangulu barajo ka nan bana. 2) harta pusaka yang digadaikan oleh mamak tidak sesuai dengan syarat yang boleh digadaikan, 3) hubungan persaudaraan yang mengalami ketegangan, 4) surau yang tidak digunakan sesuai fungsinya, 5) rantau yang tidak lagi memberi kehidupan lebih baik."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
810 JEN 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Qur`Aeni
"Makalah ini berisi tinjauan arsitektur budaya pada bangunan indis melalui analisis bangunan gedung Antara, Jakarta. Penelitian ini difokuskan pada gaya art deco yang terdapat pada interior dan eksterior bangunan. Nilai sejarah yang terdapat pada gedung Antara baik bentuk fisik dan fungsinya sebagai kantor berita pada masa Hindia Belanda menjadikan bangunan ini sebagai bangunan cagar budaya yang perlu dilestarikan. Hal inilah yang membuat saya melakukan penelitian budaya pada gedung Antara, Jakarta. Pendekatan semiotik digunakan untuk memahami makna arsitektur yang terdapat pada bentuk dan ornamen bangunan. Pendekatan semiotik melandasi metode penelitian, analisis, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif disebabkan teknik pengumpulan dan pengolahan data yang terdapat di dalam metode kualitatif relevan terhadap objek penelitian. Makalah ini memaparkan kondisi gedung Antara sebagai bangunan cagar budaya dari masa Hindia Belanda melalui gaya art deco yang terdapat pada eksterior bangunan.

This paper provides an overview of architecture culture in Indies building through an analysis of Antara building, Jakarta. This research focused on the art deco style which is contained in the exterior of the building. The historical value which is contained in Antara building that founded in physical form and function are making this building as a cultural heritage that should be preserved. This is the reason to me to do the culture research in the Antara building, Jakarta. Semiotic approach is used to understand the meaning of architecture which is founded in the form and ornamentation of the building. Semiotic approach is underlying the research methods, analysis, and conclusion. This research used qualitative methods due to the techniques of collecting and processing the data which contained in qualitative method is relevant for the research object. This paper describes the condition of Antara building as culture heritage from the Dutch East Indies Indies period through art deco style which is contained in the exterior building."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haiman, John
""Ideophones have been recognized in modern linguistics at least since 1935, but they still lie far outside the concerns of mainstream (Western) linguistic debate, in part because they are most richly attested in relatively unstudied (often unwritten) languages. The evolution of language, on the other hand, has recently become a fashionable topic, but all speculations so far have been almost totally data-free. Without disputing the tenet that there are no primitive languages, this book argues that ideophones may be an atavistic throwback to an earlier stage of communication, where sounds and gestures were paired in what can justifiably be called a 'prelinguistic' fashion. The structure of ideophones may also provide answers to deeper questions, among them how communicative gestures may themselves have emerged from practical actions. Moreover, their current distribution and behaviour provide hints as to how they may have become conventional words in languages with conventional rules"--"
Cambridge, United Kingdom: Cambridge University Press, 2018
415 HAI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library