Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Fathi Royyani
"ABSTRAK
Nama : Mohammad Fathi RoyyaniProgram Studi : Antropologi Judul : Cagar Biosfer: Perubahan Status Kawasan, Relasi Sosial dan Relasi Manusia-Alam dalam Isu KonservasiDalam disertasi ini, gagasan yang akan saya kemukakan adalah bahwa dalam isyu konservasi keanekaragaman menjadi berperan penting dalam kehidupan sosial-budaya. Keanekaragaman hayati adalah penghubung dan membentuk relasi sosial dan relasi sosial dan alam, selain membentuk konstruksi dan konsepsi tentang ruang, bahkan dapat ??menghilangkan lsquo; ruang.Kehadiran keanekaragaman hayati dalam isyu konservasi, terutama dalam pengelolaan kawasan konservasi yang bernama cagar biosfer terlihat dari berbagai peristiwa yang melibatkan keanekaragaman hayati dan dimaknai secara berbeda. Tumbuhan obat, hutan, dan harimau tidak saja peristiwa biasa tetapi juga terkait dengan konstruksi kealamiahan, konsepsi tentang ruang, dan berdampak pada relasi-relasi baru yang dilakukan.Melalui sudut pandang etnografi, saya melihat bahwa perubahan status kawasan adalah peristiwa penting yang menjadi titik mula berbagai peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perubahan status adalah peristiwa yang menjalin dan menyulam berbagai kejadian yang terdapat di kawasan tersebut. Dari kawasan yang dikelola secara komersil menjadi kawasan yang harus dilindungi. Dengan demikian, konservasi itu sendiri adalah konstruksi yang dibangun oleh para aktor manusia yang terlibat dalam pengelolaan cagar biosfer. Saya menganggap pembahasan ini penting untuk menggambarkan alam pikiran pengelola supaya kita mendapatkan pemahaman utuh terhadap praktek-praktek yang melibatkan keanekaragaman hayati sebagai ekspresi yang menandakan ikatan orang dengan keanekaragaman hayati.Dalam konteks di Riau, konstruksi tentang alam dibangun oleh para aktor dengan menggunakan keanekaragaman hayati. Alasannya karena keanekaragaman hayati sejak zaman dulu sudah menghubungkan orang yang berada di ruang yang sangat jauh dengan ruang yang ada di Indonesia. Keterhubungan antar ruang yang berbeda jauh dan relasi sosial yang terbangun menimbulkan ide-ide untuk membangun ruang-ruang baru dan konstruksi baru yang terdapat pada para aktor. Hal tersebut berdampak pada relasi sosial maupun relasi orang dengan alam, dalam konteks pelestarian lingkungan. Dari kepentingan global, upaya negara dalam meng-lokal-kan isyu konservasi, dan dampaknya terhadap program-program yang dilakukan oleh badan pengelola di kawasan tersebut.Kata Kunci : Cagar biosfer, Konservasi, keanekaragaman hayati, Riau, relasi sosial, relasi alam

ABSTRACT
Name : Mohammad Fathi RoyyaniStudi Program : Antropologi Title : Cagar Biosfer: Perubahan Status Kawasan, Relasi Sosial dan Relasi Manusia-Alam dalam Isu KonservasiIn this dissertation, the idea I would like to point out is that in the issue of conservation, diversity provides an important role in socio-cultural life. Biodiversity links and establishes social relation and social relation as well as nature. In addition to forming construction and conception of space, it even can get rid of the space. The existence of biodiversity in the issue of conservation, mainly in the management of conservation area namely biosphere reserve can be seen from various phenomena involving biodiversity and it is differently interpreted. Medical plant, forest and tiger are not only ordinary phenomena but also the phenomena related to nature construction, space conception and it affects on new relation carried out. Through the point of view of ethnography, the researcher found that the change of status of the area was the significant phenomena becoming starting point of various phenomena never previously occured. The change of the status was the phenomena interweaving and linking various phenomena in the area. The area commercially managed became the area to preserve. Conservation, therefore, was the construction created by human involved in the management biosphere reserve. I considered this discussion being important to illustrate manager lsquo;s thought in order to gain intact understanding to the practices involving biodiversity as the expression bringing up the relation between human and biodiversity. In Riau the nature construction was built by the actors using biodiversity. The reason was that since ancient time biodiversity had linked the people in very distant place with the space in Indonesia. The interconnection of tremendously different space and built social relation resulted in ideas to create new space and construction in actors lsquo; area. It affected on the social relation or human relation with nature in the context of environmental conservation. From global interest, state strived to localize the issue of conservation and its impact on the programs carried out by the managers in that area.Key Words : , conservation, biodiversity, Riau, social relation, natur-culture relation"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, B. W.
Canberra: Australian Government Publishing Service, 1983
577.099 4 DAV a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilya Utami
"Lapangan RR merupakan lapangan minyak yang baru diakuisisi oleh Indonesia yang terletak di Cekungan Sumatera Tengah. Sebagai cadangan energi baru Lapangan RR diharuskan untuk mempercepat investasinya dalam menjaga dan meningkatkan produksi. Dengan menggunakan metode volumetrik, total OOIP adalah 118,51 MMSTB yang dihitung berdasarkan tiap lapisan dalam struktur lapangan RR, dan total produksi minyak hingga 2019 adalah 31,10 MMSTB dengan nilai RF sebesar 27,20%. Dari hasil analisis yang telah dilakukan hingga tahun 2029, total sisa cadangan di lapangan RR adalah 1207,83 MSTB, dan total EUR adalah 3,2 MMSTB. Lapisan dengan nilai sisa cadangan terbesar terdapat pada lapisan MN4850 sebesar 285,24 MSTB dengan nilai EUR terbesar sebesar 9,7 MMSTB. Lapisan dengan nilai sisa cadangan terkecil terdapat pada lapisan BN4610 dengan nilai 51,8 MSTB dengan nilai EUR terkecil sebesar 0,5 MMSTB. Dari hasil decline curve, dilakukan peramalan produksi pada 5 skenario yang telah dibuat. Pemilihan skenario kelima yaitu Base Case (BC) + Work Over (WO) + penambahan 21 sumur (infill well) + injeksi 2 (Convert to Injector (CTI) + 5 sumur inj baru) merupakan skenario terbaik yang dapat dipilih karena memiliki tambahan nilai recovery factor sebesar 11,5% dari initial recovery factor 26,3% menjadi 37,8%, serta peningkatan produksi sebesar 13,56 MMSTB menjadi 44,76 MMSTB.

The RR field is an oil field recently acquired by Indonesia in the Central Sumatra Basin. As a new energy reserve, the RR Field is required to accelerate its investment in maintaining and increasing production. Using the volumetric method, the total OOIP is 118.51 MMSTB which is calculated based on each layer in the RR field structure, and total oil production until 2019 is 31.10 MMSTB with a RF value of 27.20%. From the analysis results that have been carried out until 2029, the total remaining reserves are 1207.83 MSTB, and the total EUR is 3.2 MMSTB. The layer with the largest remaining reserve value is the MN4850 layer of 285.24 MSTB, with the largest EUR value of 9.7 MMSTB. The layer with the smallest remaining reserve value is found in the BN4610 layer, with a value of 51.8 MSTB and the smallest EUR value of 0.5 MMSTB. From the decline curve analysis results, production forecasting is carried out on the 5 scenarios that have been made. Selection of the fifth scenario, namely Base Case (BC) + Work Over (WO) + 21 infill well + injection 2 (Convert to Injector (CTI) + 5 new injection wells), is the best scenario that can be selected because it has an additional recovery value factor of 11,5% from the initial recovery factor 26,3% to 37.8%, and an increase in production of 13,56 MMSTB to 44,76 MMSTB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nico Ivander
"Dilatarbelakangi oleh ketergantungan masyarakat akan BBM ditengah menurunnya persediaan cadangan minyak di Indonesia, membutuhkan solusi berupa pemakaian bahan bakar terbarukan seperti fuel grade bioethanol. Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah data unjuk kerja mesin (torsi, daya, dan specific fuel consumption) serta emisi yang dihasilkan (HC, CO2, dan CO) dari penggunaan bahan bakar RON 92 dengan campuran berkadar 40% (E40), 50% (E50), dan 60% (E60), dimana pada masing-masing campuran, akan ada variabel bebas berupa pengaturan  ignition timing dan injection duration. Dari data tersebut, dicarilah pengaturan serta campuran bahan bakar yang optimal untuk setiap kategori unjuk kerja mesin dan emisinya. Pengambilan data diawali dengan melakukan uji karakterisasi Research Octane Number (RON) dan densitas berdasarkan standar ASTM D 2699 dan ASTM D 4052. Pengujian unjuk kerja dalam penelitian menggunakan alat AVL Engine Dynamometer untuk mendapatkan besarnya torsi, daya, dan Specific Fuel Consumption. Pengujian lain yang diambil adalah emisi dengan memakai AVL Compact Diagnostic.

Dari hasil penelitian ditarik kesimpulan pada data pertama dan kedua, bahwa torsi dan daya terbesar didapat sebesar 39,72 Nm dan 10,4 kW, didapat pada campuran bahan bakar E50 dengan pengaturan ignition timing +8 obTDC dan injection duration -10%. Data ketiga yang didapat yaitu Specific Fuel Consumption terhemat didapat pada campuran bahan bakar E60, dengan pengaturan pengaturan ignition timing +6 obTDC dan injection duration -10%, yaitu sebesar 329,15 g/kWh. Data keempat yang didapat adalah emisi HC dimana diperoleh emisi terkecil diproduksi pada bahan bakar campuran E40 dengan pengaturan ignition timing +8 obTDC dan injection duration -10%, yaitu sebesar 79,75 ppm. Data kelima yang didapat adalah emisi CO2 dimana produksi terkecil didapat saat bahan bakar campuran E40 dengan pengaturan ignition timing kondisi base dan injection duration kondisi base, yaitu 11,72%. Data keenam yang didapat adalah emisi CO dimana produksi terkecil didapat saat bahan bakar campuran E60 dengan pengaturan ignition timing +8 obTDC dan injection duration -15%, yaitu sebesar 0,13. Data terakhir yang didapat adalah NOx dengan produksi terkecil didapat pada bahan bakar campuran E40 dengan pengaturan ignition timing kondisi base dan injection duration kondisi base, yaitu sebesar 488,77 ppm.


Against a backdrop of public dependence on fuel in the midst of declining oil reserves in Indonesia, requiring solutions in the form of the use of renewable fuels such as fuel grade bioethanol. The research was conducted with the intention of helping to reduce people's dependence on non-renewable fuels, by using fuel grade bioethanol as a mixture, so that the use of non-renewable fuels can be suppressed. The research objectives to be achieved are engine performance data (torque, power, and specific fuel consumption) and the resulting emissions (HC, CO2, and CO) from the use of RON 92 fuel with a mixture of 40% (E40), 50% (E50)), and 60% (E60), where in each mixture, there will be an independent variable in the form of ignition timing and injection duration settings. From these data, the optimum fuel mix and fuel settings are searched for each engine performance and emissions category. The research begin with conducting a characterization test, such as Research Octane Number (RON) and density based on ASTM D 2699 and ASTM D 4052. The performance result achieved  in this study by using AVL Engine Dynamometer to get the amount of torque, power, and Specific Fuel Consumption. Another test taken is emission by using AVL Compact Diagnostic.

From the results of this study concluded that on the first and second obtained data,  the greatest torque and power obtained by 39.72 Nm and 10.4 kW, obtained in the E50 fuel mixture with ignition timing settings +8 obTDC and injection duration -10%, and prove that the setting caused combustion timing happens when piston near to Top Dead Center (TDC) condition. The third obtained data are the Specific Fuel Consumption saved in the E60 fuel mixture, with ignition timing settings +6 obTDC and injection duration -10%, which is 329.15 g/kWh. The  fourth obtained data is the HC emission which is the smallest emission produced on the E40 mixture fuel with ignition timing +8 obTDC and injection duration of -10%, which is 79.75 ppm. The fifth obtained data is CO2 emissions where the smallest production is obtained when the E40 fuel mixture with ignition timing base and injection duration base settings, which is 11.72%, proves that this setting produces more incomplete combustion. The sixth obtained data is CO emission where the smallest production is obtained when the E60 mixture fuel with ignition timing +8 obTDC and injection duration -15%, which is equal to 0.13%, proves that this setting produces more complete combustion. The last obtained data is NOx with the smallest production obtained on the E40 mixture fuel with ignition timing conditions in base condition and injection duration in  base conditions, which is 488.77 ppm."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Dan Robert
Madison, Wisconsin: Bureau of Business, Research and Service, Graduate School of Business, University of Wisconsin-Madison, 1973
368 AND a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cicilia
"ABSTRAK
Sistem distribusi BBM di Indonesia tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan kelangkaan di beberapa wilayah Indonesia. Tujuan pekerjaan ini adalah menerapkan model ekonometrik untuk memproyeksikan jumlah kebutuhan BBM setiap wilayah hingga tahun 2025 sehingga cadangan BBM akan terjamin dan kelangkaan BBM dapat dihindari. Penelitian ini dibatasi pada Wilayah Distribusi Niaga III dan IV. Variabel-variabel yang berpengaruh adalah jumlah produksi dan konsumsi BBM serta Produk Domestik Regional Bruto. Ketahanan cadangan BBM ditentukan selama 60 hari. Hasil yang diperoleh yaitu cadangan BBM yang dibutuhkan di WDN III dan IV pada tahun 2013 sebesar 2.67 Juta Kiloliter dan pada tahun 2025 sebesar 6.11 Juta Kiloliter dengan menambah kapasitas kilang/depot BBM dengan volume yaitu sebesar 8.7 Juta Kiloliter/tahun pada tahun 2017 dan sebesar 8.8 Juta Kiloliter/tahun pada tahun 2022 yang disertai dengan melakukan impor BBM sebesar 7.35 Juta Kiloliter pada tahun 2016 dan sebesar 6.76 Juta Kiloliter pada tahun 2021.

ABSTRACT
The distribution system fuel reserve in Indonesia is not going well so caused scarcity in some region of Indonesia. The purpose of this work is to apply an econometric model in order to project how much the needs of fuel in each region until 2025 so the fuel stock can be secured and the scarcity can be avoided. This research is limited by the Commercial Distribution District III and IV. The variables that influence to the fuel reserves are the production and consumption of fuel and Growth Domestic Product. The coverage day of fuel in Indonesia is given for 60 days. The result obtained that the needs of fuel stock is 2.67 million Kiloliter in 2013 and 6.11 million Kiloliter in 2025 with added refining capacity of fuel as high as 8.7 million Kiloliter/year in 2017 and 8.8 million Kiloliter/year in 2022 along with import the fuel as high as 7.35 million Kiloliter in 2016 and 6.76 million Kiloliter in 2021."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42626
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prabowo
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pengaruh kawasan konservasi laut KKL terhadap produksi perikanan tangkap di Indonesia. Metode yang digunakan adalah analisis regresi data panel dari 32 provinsi di Indonesia selama periode 2010 ndash; 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio luas KKL/laut secara signifikan berpengaruh positif terhadap produksi perikanan tangkap di Indonesia dengan nilai elastisitas sebesar 0,007. Selain rasio luas KKL/laut, variabel yang secara signifikan berpengaruh positif adalah variabel perahu, rumah tangga perikanan, alat penangkapan ikan, dan trip. Pengaruh rasio luas KKL/laut dan variabel lain yang signifikan bersifat inelastis dengan kondisi skala hasil yang menurun.

The aim of the research was to analyse the effect Marine Protected Area MPA to capture fisheries in Indonesia. The research method was regression data panel from 32 provinces in Indonesia during 2010 2014. The results show that MPA's size sea ratio gives a significant positive effect to capture fisheries production in Indonesia with elasticity value of 0.007. Beside MPA's wide sea ratio, other variable, namely number of fishing boat, number of fishing household, number of fishing gear and trip, also have the same positive impacts. The MPA's size sea ratio and other variable are inelastic with the decreasing return to scale condition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T46937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aca Sugandhy
"ABSTRAK
Pelestarian dan pemanfaatan kekayaan hayati kawasan fungsi lindung diperlukan bagi keseimbangan Iingkungan dan keberlanjutan pembangunan dalam pemenuhan kebutuhan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara pengelolaannya adalah dengan penetapan Taman Nasional.
Indonesia adalah negara kepulauan yang dinilai mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) baik di ekosistem daratan maupun lautan. Potensi kaanekaragaman hayati tersebut termasuk yang ada di kawasan taman nasional sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, papan dan obat-obatan dan ekowisata (ecotourism). Segara bioregional Indonesia terbagi dalam tujuh biogeografik region yaitu bio-regional Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya. Dalam Setiap bio-regional tersebut telah ditetapkan sejumlah taman nastonal.
Taman nasional adalah satu kawasan nasional yang ditetapkan sebagai salah satu kawasan konservasi fungsi ekosistem dan keanekaragaman hayati. Sebagai salah satu dari kawasan fungsi lindung yang merupakan subsistem dari suatu ruang wilayah mempunyal peran yang sangat strategis bagi pembangunan berkelanjutan.
Obyek penelitian adalah Taman Nasional menurut UU No. 5 tahun 1990 yaitu kawasan yang ditetapkan mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis secara alami; memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan maupun satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan alami; memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh; memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dlkembangkan sebagal pariwisata alam; merupakan kawasan yang dapat dibagl ke dalam zona Inti, zona pemanfaatan, zona rimba dan zona lainnya.

ABSTRACT
The conservation and utilization of biodiversity in the preservation area are needed for the environmental balance and sustainable development to meet the basic need and society welfare. One of the management effort is to designate the national park.
Indonesia is an archipelagic country which has domain the most richness of the biodiversity resources (mega biodiversity country) not only in the terrestrial ecosystem but also in the marine environment. The biodiversity potential includes those in the national park, is not USBU yet in an optimal way not only in direct use but also in an indirect way for meeting the need such as foods, clothes, shelters, medicines and ecotorism. Indonesia bio-region consist of seven biogeography region l.e. bioregional Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku, dan lrian Jaya. In each bioregion consist of numbers of national park.
National park is a national area designated as an ecosystem and biodiversity conservation area. As one of the preservation area in a subsystem of the regional spatial structure it has a very strategic role for sustainable development.
As an object chosen for this study, a national park according to the Government of Indonesia Law Number 5 year 1990 is ah area which meet the criteria interalia as follows: appropriate size of land to maintain the sustainability of the natural ecological process; it has a unique and specific natural resources; it has one or more untouched ecosystem; it has an original natural conditions which are potential for developing the ecotourism. Internally national park area can be divided into various zone based on the function and it's structure of the ecosystem."
Depok: 2006
D720
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>