Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116047 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arini Wulansari
"Peran Apoteker di industri farmasi merupakan hal penting di mana industri farmasi wajib memiliki setidaknya tiga orang apoteker penanggung jawab masing-masing pada bidang pemastian mutu, produksi, dan pengawasan mutu. Praktik kerja profesi dilaksanakan bertujuan untuk calon apoteker dapat memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi, serta mendapatkan wawasan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Praktik kerja dilaksanakan di PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Plant Gunung Putri selama dua bulan pada Bulan Januari hingga Februari 2018. Salah satu aspek dalam CPOB adalah dokumentasi, di mana dokumentasi yang baik, contohnya batch record, merupakan bagian penting dari pemastian mutu. Belum adanya sistem penyimpanan batch record melatarbelakangi dilakukannya pemetaan ruang dan pendataan lokasi penyimpanan batch record sebagai tugas khusus dalam praktik kerja profesi ini. Dilaksanakannya tugas khusus ini memberikan kemudahan personil dalam mencari batch record dalam waktu yang cepat sehingga penyelesaian masalah yang membutuhkan penelusuran catatan produksi dapat dilakukan dengan lebih cepat.

The role of pharmacists in the pharmaceutical industry is essensial in which the pharmaceutical industry is required to have at least three respective pharmacists in the areas of quality assurance, production and quality control. The internship conducted was aimed at the prospective pharmacist to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry, and to gain knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. The internship was held at PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Plant Gunung Putri for two months in January to February 2018. One aspect of the CPOB is documentation, where good documentation, for example batch record, is an important aspect of quality assurance. The absence of a batch record storage system became the background to perform the mapping of batch record storage room and set the database of batch record storage location as a project and special assignment during internship. The application of this project gave ease to any concerned personnel in finding batch records in quick time so that tracking of batch records in order to solve the pharmacy industrial problem can be done more quickly."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Mayang Suminar
"ABSTRAK
Praktek Profesi Apoteker di PT Darya Varia Laboratoria Tbk bertujuan untuk memahami peran, tugas dan tanggung jawab Apoteker di Industri Farmasi, mampu memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi, memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di PT Darya Varia Laboratoria, dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi. Praktek kerja profesi dilakukan selama dua bulan di bagian Quality Assurance. Pada pelaksanaan praktek kerja terdapat tugas khusus berupa analisis data peninjauan mutu produk X untuk tren data hasil hasil analisis, raw material dan packaging material.

ABSTRACT
The aims of internship at PT Darya Varia Laboratoria was to understand the roles, duties and responsibilities of pharmacist in Pharmaceutical Industry, gaining knowledges, skills, practical experiences, to understand the implementation of Good Manufacturing Practice GMP in PT Darya Varia Laboratoria and perspectives about pharmaceutical practice issue in Pharmaceutical Industry. The internship was held for two months in Quality Assurance department. The specific assignment was about analysis of product quality review of X product for trend of data results of analysis, raw material and packaging material. "
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Defira Metha Diandra
"ABSTRAK
Nama : Defira Metha DiandraProgram Studi : ApotekerJudul : Praktek Kerja Profesi di PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Periode Januari-Februari 2017 Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat. Pembuatan obat di Industri Farmasi harus sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB untuk memastikan mutu obat yang dihasilkan konsisten, sesuai persyaratan, dan tujuan penggunaan. Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA di PT Darya Varia Laboratoria Tbk dilaksanakan pada tanggal 3 Januari hingga 28 Februari 2017. Tujuan pelaksanaan PKPA untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di Industri Farmasi, memiliki wawasan dan pengalaman praktis melakukan pekerjaan kefarmasian, memahami penerapan CPOB, serta mengetahui permasalahan kefarmasian di Industri Farmasi. Beberapa kegiatan yang dilakukan selama PKPA yaitu induksi ke bagian-bagian di perusahaan dan membantu pekerjaan di bagian Logistik untuk melakukan validasi dan verifikasi Database Incoming Material List. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk telah menerapkan CPOB dalam kegiatan pembuatan obat mulai dari perencanaan, penyimpanan, produksi, pengemasan, hingga distribusi obat. Kata kunci : CPOB, Industri Farmasi, PT Darya-Varia Laboratoria TbkTugas umum : xi 46 halaman, 2 tabel, 2 lampiranTugas khusus : v 22 halaman, 8 gambar, 2 tabel, 2 lampiranDaftar acuan tugas umum : 3 2009 ndash; 2012 Daftar acuan tugas khusus : 3 2012 ndash; 2017

ABSTRACT
Name Defira Metha DiandraStudy Program Apothecary ProfessionTitle Internship at Darya Varia Laboratoria Inc.Month Period January February 2017 Pharmaceutical Industry is a corporation that has a license from Minister of Health to manufacturing drugs. Manufacturing drugs or drugs material in Pharmaceutical Industry is obliged to comply with the requirements of Good Manufacturing Practice for Pharmaceuticals GMP to ensure the quality of drug is consistent, meet the requirements, and qualified for intended use. Profession internship at Darya Varia Laboratoria Inc. held on January 3rd to February 28th, 2017. The aims of profession internship are to understand the duties and responsibilities of pharmacist in Pharmaceutical Industry, to obtain knowledge and practical experience of undertaking pharmaceutical work, to understand the application of GMP, as well as knowing pharmaceutical issues in the Pharmaceutical Industry. Activities conducted during profession internship are induction into departments and assist the work at Logistics Department to validate and verify the Database of Incoming Material List. Darya Varia Laboratoria Inc. has implemented GMP in drug manufacturing activities from planning, storage, production, packaging, to distribution of drugs. Keywords Darya Varia Laboratoria Inc., GMP, Pharmaceutical IndustryGeneral assignment xi 46 pages, 2 tables, 2 appendicesSpesific assignment v 22 pages, 8 pictures, 2 tables, 2 appendicesBibliography of general assignment 3 2009 ndash 2012 Bibliography of specific assignment 3 2012 ndash 2017 "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Nur Sa`adah
"Praktik kerja profesi di PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Plant Gunung Putri Periode Januari ndash; Februari 2018 bertujuan untuk memberikan pemahaman pada calon apoteker mengenai peranan, tugas dan tanggung jawab seorang apoteker di industri farmasi. Praktik kerja profesi ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Praktik kerja profesi juga memberikan gambaran mengenai penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dan gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Praktik kerja profesi dilakukan selama dua bulan di Departemen Quality Assurance bagian Calibration/Validation. Selama menjalani praktik kerja profesi, diberikan tugas khusus yaitu ldquo;Mapping Temperatur dan Kelembaban Ruang Stripping pada Area Produksi Soft Capsule rdquo; yang bertujuan untuk mengetahui titik terburuk dari ruangan stripping yang akan digunakan sebagai tempat meletakan termohigrometer untuk monitoring harian.

Internship at PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Plant Gunung Putri Period January ndash; February 2018 aims to give an understanding to the apothecary candidate about roles, tasks, and responsibilities an apotechary in pharmaceutical industry. Internship aims to give knowledges, skils, and experiences to do pharmaceutical jobs in pharmaceutical industry. Internship also gives an insight of the application of Good Manufacturing Practice GMP and insight of the real problem in pharmaceutical jobs in pharmaceutical industry. Internship was conducted for two months in Quality Assurance Department, in Calibration/Validation division. Special assignment was given about ldquo;Mapping Temperature and Relative Humidity of Stripping Rooms on Soft Capsule Production Area rdquo; that aims to know the worst point of the stripping rooms that will be used as the place to place thermohigrometer for daily monitoring."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roro Wajdilfarah
"Departemen pemastian mutu merupakan salah satu departemen kunci di industri farmasi. Pemastian mutu adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memvalidasi dan memastikan bahwa produk yang diproduksi aman dan memenuhi syarat yang diberikan oleh otoritas regulasi dari bahan baku hingga produk jadi. Departemen pemastian mutu memiliki tugas untuk memvalidasi setiap metode dan proses yang dilakukan memberikan hasil yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dalam pembuatan produk obat, bahan baku merupakan unsur yang penting. Pemastikan kualitas bahan baku menjadi tahap awal penentu obat yang diproduksi dapat memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Sebelum dipindahkan ke area produksi, bahan baku yang telah ditimbang akan disimpan di area staging sehingga selama masa penyimpanan kualitias bahan baku harus dapat dipastikan dengan cara menetapkan lamanya periode waktu tunggu penyimpanan bahan baku sebelum diproses ke tahap selanjutnya. Waktu tunggu dapat didefinisikan sebagai periode waktu yang ditetapkan untuk bahan obat yang disimpan di bawah kondisi dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui tujuan pelaksanaan studi waktu tunggu pada bahan baku obat dan bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas obat yang diproduksi, serta menyusun protocol studi waktu tunggu pada bahan baku obat. Hasil dari tugas khusus ini adalah pelaksanaan studi waktu tunggu pada bahan baku obat bertujuan untuk memberikan lama periode waktu tunggu yang dapat digunakan untuk menyimpan bahan baku di area staging sehingga tetap memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Protokol studi waktu tunggu pada bahan baku obat telah disusun sebagai bentuk dokumentasi dan pembuktian terhadap bahan baku yang telah ditimbang tetap memberikan hasil sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan setelah disimpan dalam periode waktu tertentu sebelum diproses ke tahap selanjutnya. 

The quality assurance department is one of the key departments in the pharmaceutical industry. Quality assurance is a process carried out to validate and ensure that the products produced are safe and meet the requirements given by regulatory authorities from raw materials to finished goods. The quality assurance department has the task of validating each method and process carried out to produce results that comply with predetermined standards. In the pharmaceutical industries, raw materials are an important element. Ensuring the quality of raw materials is the initial stage in determining whether the drugs produced can meet the specified specifications. Before being moved to the production area, the raw materials that have been dispensed will be stored in the staging area so that during the storage period the quality of the  raw materials must be ensured by determining the length of the holding period for dispensed raw materials to be stored before they are processed to the next stage. Holding time can be defined as a defined period of time for dispensed raw materials to be stored under established conditions and specifications. This special task aims to determine the purpose of carrying out holding time studies on dispensed raw materials and how they affect the quality of the drugs produced, as well as preparing a protocol for holding time study on dispensed raw materials. The result of this special task is the implementation of a holding time study on dispensed raw materials with the aim of providing a long holding time period that can be used to store dispensed raw materials in the staging area so that it still provides results in accordance with predetermined specifications. The holding time study protocol for raw materials has been prepared as a form of documentation and proof that raw materials that have been dispensed still produce results in accordance with predetermined specifications after being stored for a certain period of time before being processed to the next stage.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Novita Sari Bago
"Bahan baku (raw material) awalnya disimpan di gudang akan ditimbang terlebih dahulu pada dispensing room sesuai dengan jumlah yang ada didistribusikan ke produksi. Ada kalanya bahan baku yang telah ditimbang tidak langsung diproduksi, kejadian ini dapat terjadi bila terdapat suatu hambatan atau masalah terutama jika masalah tersebut memerlukan waktu lama untuk memperbaikinya. Sehingga diperlukan studi raw material holding time, sehingga dapat diketahui berapa waktu maksimum suatu bahan baku yang telah didispensing dapat disimpan dan tetap memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. PT Darya-Varia Laboratoria saat ini ingin melakukan studi dalam rangka pemastian terhadap holding time bahan baku. Oleh karena itu, dalam pengerjaan tugas khusus ini dilakukan pembuatan protokol studi raw material holding time Thymol NF. Desain studi raw material holding time Thymol NF ini diawali dengan menimbang raw material sesuai dengan berat satu batch produksi rutinnya. Bahan baku yang ditimbang (dispensing) disimpan pada staging room selama 30 hari dengan suhu 20 - 27℃ dan RH 70% yang diperiksa secara rutin setiap tiga kali dalam sehari. Wadah yang digunakan untuk menyimpan bahan baku Thymol NF pada studi holding time adalah kantong plastik berukuran 10 cm x 20 cm. Pengambilan sampel Thymol NF pada studi raw material holding time ini dilakukan pada hari ke-0, hari ke-14, dan hari ke-30 selama periode penelitian. Jumlah sampel yang akan diambil adalah sebanyak 300 gram untuk tiap kali sampling. Tiap sampel yang diambil dilakukan pengujian pada semua aspek dalam spesifikasi bahan baku.

Raw materials (raw materials) initially stored in the warehouse will be weighed first in the dispensing room according to the amount available distributed to production. There are times when raw materials that have been weighed are not immediately produced, this can happen if there is an obstacle or problem, especially if the problem takes a long time to fix. So that a raw material holding time study is needed, so that it can be known what the maximum time a raw material that has been dispensed can be stored and still meet the specified specifications. PT Darya-Varia Laboratoria currently wants to conduct a study in order to ensure the holding time of raw materials. Therefore, in this special assignment, a study protocol for Thymol NF raw material holding time is made. The Thymol NF raw material holding time study design begins with weighing raw materials according to the weight of one routine production batch. Weighed raw materials (dispensing) are stored in the staging room for 30 days at a temperature of 20 - 27 ℃ and RH 70% which is checked regularly every three times a day. The container used to store Thymol NF raw materials in the holding time study was a plastic bag measuring 10 cm x 20 cm. Thymol NF sampling in this raw material holding time study was conducted on day 0, day 14, and day 30 during the research period. The number of samples to be taken is 300 grams for each sampling time. Each sample taken is tested on all aspects of the raw material specifications.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S24075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Fritz Irvan
"ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk meneliti nilai perusahaan dengan menggunakan suatu pendekatan yang komprehensif untuk mencoba mendapatkan true value dari suatu perusahaan. Model yang dipilih adalah Model McKinsey. Model ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan model Free Cash Flow, karena model ini menyediakan secara jelas ukuran kinerja operasi tahunan.
Dengan tersedianya ukuran ini, interpretasi akan kinerja periodik perusahaan dapat
menjadi lebih baik. Dengan melihat kinerja dan sudut pandang economic profit dapat
diketahui apakah perusahaan sedang menciptakan nilai atau merusak (destroy) nilai. Mengapa
demikian. Dapat ditelusuri dengan meneliti value driver dari perusahaan tersebut.
Disamping ¡tu, adjustments yang dilakukan di dalam model ini akan memberikan
gambaran yang lebih baik terhadap true operating performance dari perusahaan. Sehingga
dalam membandingkan ukuran kinerja perusahaan dan sudut pandang return on invested
capital dan kornponen-komponennya dengan kompetitomya. kita dapat lebih baik melihat
phenomena-phenomena dan trends yang ada dalam industri dimana perusahaan-perusahaan ¡ni
beroperasi. Selanjutnya, judgment terhadap asumsi-asumsi yang dilakukan pada perioda
proyeksi diharapkan akan lebih baik.
Model ini diperkenalkan oleh Tom Copeland, Tim Koller dan Jack Murrin yang
merupakan pengembangan dan model Free Cash Flow yang juga merupakan pengembangan
ataupun modifikasi dan model EVA dan Joel Stern (dan Stern Steward & Co.).
Perusahaan yang diteliti adalah PT Darya-Vania Laboratoiia yang beroperasi di dalam
lingkungan industri farmasi.
Sebagaimana kita ketahui, prospek bisnis suatu perusahaan berkaitan erat dengan
Iingkungan dimana perusahaan itu beroperasi. Oleh sebab itu, dalam membangun model ini
akan dilakukan analisis lingkungan bisnis yang mencakup analisis ekonomi makro, analisis
industri dan juga analisis pasar serta analisis internal perusahaan.
Analisis ekonomi makro bertujuan untuk melihat kondisi ekonomi secara keseluruhan
dan bagaimana arah perekonomian di masa datang ini akan sangat berfaedah untuk membantu
memperkirakan pertumbuhan industri atau pangsa pasar industri di masa yang akan datang
serta untuk memperkirakan dampaknya terhadap profitabilitas perusahaan. Sebagai pelengkap,
setelab analisis ekonomi makro, juga dilakukan analisis pasar untuk memberikan gambaran
mengenai pasar farmasi global dan Asia, pasar farmasi Indonesia akhir-akhir ini seria prospek
pasar farmasi Indonesia di masa depan.
Namun demikian, analisis ekonomi makro dan analisis pasar di atas belumlah
memuaskan untuk meramalkan kinerja masa depan dari perusahaan. Untuk tujuan ini, masih
diperlukan analisis industri. Analisis industri ini berguna untuk mengidentifikasi beberapa
karakteristrik penting dari industri sebagaimana juga untuk mencoba mengidentifikasi
competitive advantage perusahaan, ini juga bermanfaat untuk melihat bagaimana posisi
perusahaan saat ini dan bagaimana kemampuan perusahaan tersebut untuk mempertahankan
ataupun bahkan memperbesar pangsa pasarnya di masa yang akan datang, di tengah
lingkungan persaingan yang ketat untuk saling memperebutkan pangsa pasar ini.
Selanjutnya dilakukan analisis internal perusahaan untuk melihat antara lain
manajemen perusahaan, produk-produk perusahaan dan strategi saat ini yang dilakukan
perusahaan untuk dapat bersaing dengan para kompetitornya.
Dengan mengintegrasikan analisis-analisis lingkungan bisns di atas dengan analisis
kinerja finansial historis perusahaan (historical growth and ROIC components), maka
dikembangkan asumsi-asumsi yang akan dipergunakan untuk meramal kinerja finansial masa
depan penisahaan, pertumbuhan industri dimana perusahaan beroperasi serta pertumbuban
penjualan perusahaan. Untuk yang bersifat kualitatif, maka dalarn menterjemahkan faktor
faktor kualitatif ini kedaam kuantitatif diperlukan judgement dan analis, dimana judgment
ini sendiri akan sangat objektif tergantung dan bagaimana anahs melihatnya, dan argumen
yang logis dan rasional terhadap dibalik judgement tersebut.
Model yang dikembangkan adalah model yang berdasarkan pada satu skenario, dìmana
pada model ini akan dilakukan analisis sensitivitas untuk melihat seberapa sensitif nilai
perusahaan tersebut terhadap generic value driver perusahaan growth, ROIC components dan WACC).
Hasil temuan menunjukkan bahwa harga saham DVLA per 1 November 2001 adalah
under valued. Hal ini sebagai akibat berbagal faktor yang membentuk harga pasar saham,
antara lain misalnya, faktor spekulatif atau juga mungkin disebabkan oleh karena pasar
belum melihat semua potensi yang ada pada DVLA.
Dari analisis sensitivitas, terlihat bahwa nilai saham DVLA paling sensitif terhadap
perubahan pada margin laba perusahaan Artinya, efisiensi pada value driver ini memiliki
prospek paling besar untuk meningkatkan nilai pemsahaan. Oleh sebab itu, untuk
memperbaiki kinerjanya, DVLA harus berfokus pada area ini ataupun business manager harus
memberikan perhatian yang lebih terhadap value driver ini agar organisasinya dapat mencapai
target yang diharapkan."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Rifqa An Nuura
"Bahan baku yang telah ditimbang seringkali tidak langsung dilakukan proses produksi. Hal ini dapat menimbulkan ketidakstabilan pada bahan baku, karena bahan baku telah dibuka dari kemasan primernya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi stabilitas dan kualitas Dextromethorphan Hydrobromide selama masa penyimpanan di PT Darya-Varia Laboratoria Citeureup Plant. Metode yang digunakan mencakup analisis fisikokimia dan uji stabilitas terhadap sampel yang disimpan pada suhu dan kondisi penyimpanan yang ditentukan. Data yang diperoleh digunakan untuk menentukan masa penyimpanan optimal yang mempertahankan kualitas bahan baku sesuai dengan standar USP (United States Pharmacopeia). Sampel bahan baku yang diambil pada setiap titik pengambilan sampel sebanyak 300 gram. Karena interval pengambilan sampel adalah pada hari ke 0, hari ke 14, dan hari ke 30 maka dibutuhkan 900 gram sampel untuk satu batch studi raw material holding time.. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk memastikan bahwa proses penyimpanan bahan baku di pabrik farmasi memenuhi persyaratan regulasi dan kualitas, serta memastikan ketersediaan bahan baku yang optimal untuk produksi obat-obatan.

Raw materials that have been weighed are often not immediately carried out into the production process. This can cause instability in the raw material, because the raw material has been opened from its primary packaging. This study aims to evaluate the stability and quality of Dextromethorphan Hydrobromide during the storage period at the PT Darya-Varia Laboratoria Citeureup Plant. The methods used include physicochemical analysis and stability tests on samples stored at specified temperatures and storage conditions. The data obtained is used to determine the optimal storage period that maintains the quality of raw materials in accordance with USP (United States Pharmacopeia) standards. Raw material samples taken at each sampling point were 300 grams. Because the sampling interval is on day 0, day 14, and day 30, 900 grams of sample is needed for one batch of raw material holding time studies. The implication of this research is to ensure that the raw material storage process in pharmaceutical factories meets the requirements regulations and quality, as well as ensuring optimal availability of raw materials for the production of medicines.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhika Audi Prathama
"Penerapan Knowledge Management di perusahaan nampaknya sudah menjadi suatu kebutuhan mendasar pada era globalisasi ini. Kurangnya pengelolaan pengetahuan di divisi Medical Representative PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk dapat menghambat proses pemerataan kompetensi karyawan. Hal ini terjadi karena terbawanya pengetahuan yang unik seiring dengan karyawan yang pensiun atau pindah ke perusahaan lain, sehingga dibutuhkan suatu solusi untuk menyimpan dan menyebarkan pengetahuan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model yang sesuai untuk sistem manajemen pengetahuan di perusahaan. Penelitian dilakukan pada divisi Medical Representative PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk dimana lokasi setiap pegawai tersebar di seluruh Indonesia. Penelitian ini menggunakan metodologi contingency factor dari Sabherwal & Fernandez karena cocok diterapkan pada perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan empat proses manajemen pengetahuan, yaitu externalization, routines, socialization for knowledge discovery, socialization for knowledge sharing.
Berdasarkan proses-proses yang dianalisis, maka didapatkan lima teknologi, yaitu document management, article management, online library, forum discussion, dan chatting. Semua proses dan teknologi tersebut dijadikan dasar untuk pengembangan sistem manajemen pengetahuan.

Application of Knowledge Management in the company seems to have become a basic necessity in this era of globalization. Lack of knowledge management in the division Medical Representative PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk can hinder the process of equalization competence of employees. This happens because the entrainment unique knowledge as employees retire or move to another company, so company need a solution to store and disseminate such knowledge.
This study aims to obtain an appropriate model for the knowledge management system in the company. The study was conducted at the Medical Representative division of PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk where the location of each employee throughout Indonesia. This study uses a methodology contingency factor of Sabherwal and Fernandez as compatible to the company. Based on research conducted found four knowledge management process, namely externalization, routines, socialization for knowledge discovery, socialization for knowledge sharing.
Based processes are analyzed, it obtained five technologies, namely document management, article management, online library, discussion forums, and chat. All the processes and the technology is used as the basis for the development of knowledge management systems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>