Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190078 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Rizki Nur Widana
"ABSTRAK
From Prada to Nada 2009 adalah sebuah film drama romantis mengenai dua saudara perempuan manja yang harus pindah dari Beverly Hills ke lingkungan orang-orang Meksiko di Los Angeles timur. Artikel ini berfokus pada perjuangan-perjuangan dan perubahan-perubahan yang terkait dengan tahapan-tahapan kejutan budaya yang dihadapi oleh kedua saudara perempuan dan orang-orang Meksiko sepanjang perjalan mereka. Dengan menggunakan teori Oberg mengenai tahapan-tahapan kejutan budaya, artikel ini bertujuan untuk menemukan sebab-sebab dan akibat-akibat yang dimiliki kejutan budaya terhadap dua saudara perempuan dan orang-orang Meksiko melalui dialog, adegan, dan interaksi kedua budaya yang dihadirkan dalam film ini.

ABSTRACT
From Prada to Nada 2009 is a romantic drama movie about the two spoiled sisters who have to move from Beverly Hills to Mexicans neighborhood in East Los Angeles. This article is focusing on the struggles and changes related to the stages of culture shock that the two sisters and Mexicans face throughout their journey. By using Oberg rsquo;s theory of the stages of culture shock, this article aims to uncover the causes and effects that the culture shock has toward the two sisters and Mexicans through the dialogue, scene, and both cultures interaction which are presented in the movie."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Robbyah Nauli Mansur
"Bercampurnya mahasiswa yang berasal dari latar belakang yang berbeda seperti suku bangsa, agama, bahasa, dan adat istiadat dapat memungkinkan terjadinya kontak antar budaya, yang berpotensi menimbulkan gegar budaya. Gegar budaya adalah perasaan kehilangan, kebingungan, dan rasa tidak mampu karena individu memasuki lingkungan yang baru. Hal ini dapat menimbulkan stres yang merupakan masalah yang paling sering dialami oleh mahasiswa kedokteran. Penanganan terhadap stres atau mekanisme koping yang baik membuat seseorang dapat beradaptasi terhadap lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara mekanisme koping dan strategi adaptasi terhadap culture shock (gegar budaya) pada mahasiswa asal luar Jawa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Angkatan 2015-2018. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan total samplingdari mahasiswa asal luar Jawa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2015-2018. Responden diminta secara sukarela untuk mengisi kuesioner Brief COPE, kuesioner strategi adaptasi, dan kuesioner gegar budaya yang telah divalidasi di penelitian sebelumnya dan diujicoba dalam penelitian ini. Jumlah responden yang mengisi kuesioner dengan lengkap dan benar adalah 91 responden (response rate= 95%). Terdapat korelasi positif yang bermakna antaradysfunctional coping/maladaptive coping dengan kejadian gegar budaya (r=0,284, p=0,006). Sebaliknya, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara strategi adaptasi dengan gegar budaya (p>0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwadysfunctional coping/maladaptive copingmemiliki korelasi positif yang bermakna dengan kejadian gegar budaya, namun strategi adaptasi tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kejadian gegar budaya.

The mixed of students who come from different ethnicities, religions, languages, and customs enable intercultural contact, which may lead to culture shock. Culture schock can be defined as a feeling of loss, confusion, and a sense of inadequacy because individuals enter a new environment. It can cause stress which is the most common problem experienced by medical students. Response to stress or coping mechanism enables someone to adapt to their environment. The purpose of this study is to assess the relationship between coping mechanisms and adaptation strategies with culture shock of students from out of Java in Faculty of Medicine Universitas Indonesia from academic year 2015 to 2018. This study was a cross sectional study with a total sampling of students whocome out of Java in Facultyof Medicine Universitas Indonesia from Academic Year 2015to 2018. A total of 91 respondents (response rate = 95%) completedthe BriefCOPE, Adaptation Strategies, and Culture Shock questionnairesthat had been validated in previous studies. There was a significant positive correlation between dysfunctional/maladaptive coping and the incidence of culture shock (r = 0.284, p = 0.006). On the other hand, there is no significant relationship between adaptation strategies and culture shock (p> 0.05). This study shows that dysfunctional/maladaptive coping correlates positively with culture shock whereas adaptation strategy does not correlate with culture shock."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah Nurunnisa
"Skripsi ini membahas proses tumbuhnya cinta dalam film Indonesia yang berjudul Heart dan Daisy yang merupakan film Korea. Proses tumbuhnya cinta yang dibahas merupakan cinta segitiga yang terjalin pada tiga tokoh utama masing- masing film. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif dan pendekatan psikologi sastra untuk mengetahui sisi psikologi tokoh yang sangat berperan besar dalam proses tumbuh kembangnya cinta dalam cerita kedua film ini. Hasil studi ini menyimpulkan bahwa kedua film yang sama-sama mengangkat tema cinta segitiga dengan penyajian yang mirip ini tidak ada hubungan saling mempengaruhi karena rasa cinta bersifat universal, bisa dialami siapa saja dan kapan saja.

This research discusses the emerging process of love in Indonesian movie entitled Heart and Korean movie entitled Daisy. The discussed love process is considered as love triangle involving the three main characters in each movie. This research uses descriptive analysis method and literary psychology approach to observe the psychological side of the characters whose role are very important in the emerging process of love in each story. The result of the research shows that the two movies, of which love triangle becomes the main theme, are not related and have no influence to one another. It is because the feeling of love is universal; love can be felt by anyone and it can emerge anytime."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hyqal Kevinzky
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses dan dinamika komunikasi mahasiswa perantauan di UNPAD Bandung dalam beradaptasi, ketika menghadapi culture shock. Culture shock merupakan gejala sosial yang dialami oleh perantau ketika pindah dan mendiami daerah dengan kultur budaya yang berbeda. Penelitan ini menggunakan beberapa konsep dan teori besar di antaranya CAT, KAB, dan Adaptasi Budaya. Penelitian ini menggunakan metode snowball dan purposive sampling dalam pemilihan informannya, kemudian di analisis dengan menggunakan metode analisis tematik. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat sejumlah kecenderungan seseorang dalam beradaptasi dengan budaya asing di sekitarnya, yang kemudian menentukan pemilihan tipe adaptasinya agar bisa bertahan di perantauan.

The purpose of this research is to see how the process and commucation?s dynamic of the sojourners college student at UNPAD, Bandung during the period of adaptation while they were dealing with culture shock. Culture shock is a social phenomenon experineced by the sojourners college student student when they are moving into a region which is having a different culture. This research uses some of concepts and common theories which are CAT, KAB, and cultural adaptation. This research uses snowball method and purposive sampling in chosing the informants, then the researsh will be analyzed with the method of thematic analysys. Furthermore, this research reveals that there are some tendencies of someone while they are in the process of adaptation with the foreign culture around them, that later on will determine the selection of the type of adaptation in order to survive in the sojourners college student."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imaz Zaniar Majid
"Adaptasi culture shock adalah suatu penyesuaian diri yang dilakukan oleh mahasiswa internasional akibat pengaruh perbedaan budaya asal dengan budaya tuan rumah. Literature review ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi adaptasi culture shock pada mahasiswa internasional. Literature review ini diambil dari tiga layanan publikasi yaitu; scopus, proquest, science direct yang. Penelusuran publikasi dilakukan mulai dari bulan Mei-Juni tahun 2020. Metode yang digunakan dalam studi literature ini adalah (preferred reporting items for systimatik reviews and meta-analysis) PRISMA. Terdapat 12 studi dari literature yang ditemukan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sebagian besar studi dilakukan di Amerika Serikat. Sampel pada penilitian ini minimal 150 dengan analisis yang digunakan sebagian besar menggunakan Struktural Equation Model (SEM). Faktor yang memiliki kontribusi pada adaptasi culture shock terdiri dari dua yaitu internal (self efficacy, motivasi dan komunikasi), dan eksternal (sosial support, budaya dan rekreasi).

Culture shock adaptation is an adjustment made by international students due to the influence of cultural differences of origin with host culture. This literature review aims to identify internal and external factors that influence the adaptation of culture shock to international students. This literature review was taken from three publication services namely; sqopus, proquest, science direct yang. Publication searches are conducted from May to June 2020. The method used in this literature study is PRISMA's preferred reporting items for systematic review and meta-analysis. There are 12 studies from the literature found according to inclusion and exclusion criteria. Most studies are conducted in the United States. Samples in this research are at least 150 with the analysis used mostly using Structural Equation Model (SEM). The factors that contribute to the adaptation of culture shock consist of two factors, namely internal (self efficacy, motivation and communication), and external (social support, culture and recreation).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Shafa Nada Khalishah
"Film Wish dragon adalah film yang ditulis dan disutradarai oleh Chris Appelhans pada tahun 2021. Film Wish dragon menceritakan tiga tokoh utama yaitu Shen Long, Ding Siqi, dan Wang Lina. Ding Siqi yang ingin mewujudkan harapannya dibantu oleh Shen Long. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana tokoh Shen Long dalam film merepresentasikan keterkaitan naga dalam kebudayaan Tiongkok dan simbol fú福 sebagai harapan ideal berupa kemakmuran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Film ini menampilkan simbol naga dan simbol fú福 secara konsisten, yang menjadi fokus analisis penelitian. Ditemukan bahwa tokoh naga Shen Long, secara simbolis membawa kebahagiaan, keberuntungan, panjang umur, dan kekayaan, menciptakan harapan ideal akan kemakmuran. Simbol fú福 turut memperkuat pesan ini, terutama ketika muncul bersamaan dengan keberuntungan, kekayaan, kebahagiaan, dan panjang umur yang dibawa oleh naga. Film ini tidak hanya menjadi kolaborasi antara Amerika dan Tiongkok, tetapi juga menjadi media merawat simbol budaya khas Tiongkok, tidak hanya untuk masyarakat Tiongkok sendiri, tetapi juga secara internasional. Serta memperkenalkan budaya khas Tiongkok kepada masyarakat internasional dalam memperkaya pemahaman global terhadap keberagaman budaya Tiongkok.

Wish dragon is a movie written and directed by Chris Appelhans in 2021. The movie Wish dragon tells the story of three main characters namely Shen Long, Ding Siqi, and Wang Lina. Ding Siqi who wants to realize his wish is helped by Shen Long. This research discusses how Shen Long's character in the movie represents the connection between the dragon in Chinese culture and the fu福 symbol as an ideal hope in the form of prosperity. The research method used in this study is qualitative research method. The movie displays the dragon symbol and the fú福 symbol consistently, which is the focus of the research analysis. It was found that the dragon character Shen Long, symbolically brings happiness, luck, longevity, and wealth, creating an idealized expectation of prosperity. The symbol fú福 also reinforces this message, especially when it appears alongside the luck, wealth, happiness, and longevity brought by the dragon. The movie is not only a collaboration between America and China, but also a medium for preserving Chinese cultural symbols, not only for the Chinese people themselves, but also internationally. It introduces Chinese culture to the international community to enrich global understanding of China's cultural diversity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alvina Tamarine
"Ze Noemen Me Baboe adalah film dokumenter karya Sandra Beerends yang mengangkat cerita Alima, seorang pribumi yang bekerja sebagai pembantu untuk keluarga Belanda. Film dokumenter ini juga tidak jauh berbeda dan memiliki pola-pola yang mirip dengan film dokumenter sejarah lainnya. Perbedaan film Ze Noemen Me Baboe dengan film dokumenter sejarah lainnya adalah sudut pandang film ini diceritakan oleh seorang baboe, seorang dari kelas sosial rendah. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan bagaimana representasi budaya Jawa dari sudut pandang orang Belanda dalam film dokumenter Ze Noemen Me Baboe. Teori yang digunakan untuk penelitian ini adalah teori semiotika oleh Roland Barthes. Data yang digunakan adalah film dokumenter berjudul Ze Noemen Me Baboe karya Sandra Beerends yang dirilis pada tahun 2019. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data penelusuran pustaka dan observasi. Hasil yang didapatkan setelah analisis yang dilakukan adalah budaya Jawa direpresentasikan sebagai kelompok masyarakat tradisional yang kaya akan tradisi dan bangsa yang terjajah dari sudut pandang masyarakat Belanda.

Ze Noemen Me Baboe is a documentary by Sandra Beerends that tells the story of Alima, a native who works as a maid for a Dutch family. This documentary is also not much different and has similar patterns to other historical documentaries. The difference between Ze Noemen Me Baboe and other historical documentaries is that the point of view of this film is told by a baboe, a person from a low social class. This research was made with the aim of showing how Javanese culture is represented from the perspective of the Dutch in the documentary Ze Noemen Me Baboe. The theory used for this research is the semiotic theory by Roland Barthes. The data used is a documentary titled Ze Noemen Me Baboe by Sandra Beerends released in 2019. The method used is descriptive qualitative method with data collection techniques of literature search and observation. The results obtained after the analysis carried out are that Javanese culture is represented as a traditional community group rich in traditions and a colonized nation from the perspective of Dutch society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Yunian Putri
"Culture shock merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami adanya rasa ketidaknyamanan atas apa yang dilakukannya saat berada di lingkungan yang baru atau berbeda secara signifikan dengan lingkungan asalnya, sehingga membuat seseorang sulit untuk beradaptasi. Ketidaknyamanan ini dapat mencakup perbedaan dalam norma sosial, nilai budaya, dan perilaku yang berlaku di lingkungan baru. Individu yang mengalami culture shock seringkali mengalami kesulitan dalam beradaptasi, karena mereka merasa tidak familiar dengan aturan dan norma yang berlaku. Teman sebaya tidak hanya dapat memberikan kenyamanan emosional, tetapi juga menyediakan sumber daya yang mendukung proses adaptasi individu di lingkungan yang baru dan jauh dari lingkungan keluarganya. Dukungan sosial ini mencakup pertukaran informasi, pengalaman, dan pemahaman bersama yang dapat membantu individu untuk mengatasi tantangan culture shock dan mempercepat proses adaptasi mereka. Saat ini pemerintah memberikan kesempatan untuk para mahasiswa yang ingin merasakan belajar di luar negeri melalui program barunya yaitu IISMA (Indonesian International Student Mobility Award). Program IISMA sudah berjalan selama 2 tahun sejak 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan culture shock pada mahasiswa yang mengikuti program belajar di luar negeri, secara spesifik pada penelitian ini ialah program IISMA (Indonesian International Student Mobility Award). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis survey. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah stratified random sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan tabel silang dan uji korelasi Kendall’s tau b serta uji validatitas dan reliabilitas. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai Desember 2023 kepada 74 mahasiwa Universitas Indonesia yang telah menyelesaikan program IISMA (Indonesian International Student Mobility Award) batch 1 maupun batch 2. Hasil penelitian melalui uji korelasi Kendall’s tau-b menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya terhadap tingkat culture shock dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,237 dan p-value 0,037. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan yang dihasilkan rendah, tetapi hubungan antara keduanya negative yang berarti semakin tinggi tingkat dukungan sosial teman sebaya yang dimiliki, maka akan semakin rendah tingkat culture shock yang dialami. Terdapat beberapa saran yaitu mahasiswa IISMA perlu persiapan akademis dan aktif berpartisipasi dalam kehidupan sosial lokal untuk mengatasi culture shock. Kemudian, pengembangan mata kuliah Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial dapat diperkaya dengan program adaptasi, metode pengajaran interaktif, dan sumber daya online, serta kolaborasi dengan lembaga dukungan mahasiswa. Terakhir, penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dan culture shock, menyarankan penelitian lanjutan untuk eksplorasi program dukungan inovatif.

Culture shock is a condition in which an individual experiences discomfort in response to their actions in a new environment significantly different from their original one, making it challenging for them to adapt. This discomfort may encompass differences in social norms, cultural values, and behaviors prevailing in the new environment. Individuals undergoing culture shock often face difficulties in adapting because they feel unfamiliar with the rules and norms in place. Peers can provide not only emotional comfort but also resources that support the individual's adaptation process in a new environment far from their family setting. This social support includes the exchange of information, experiences, and shared understanding that can help individuals overcome culture shock challenges and expedite their adaptation process. Currently, the government offers opportunities for students who want to experience studying abroad through its new program called the Indonesian International Student Mobility Award (IISMA). The IISMA program has been running for two years since 2021. This research aims to determine the relationship between peer social support and culture shock in students participating in study abroad programs, specifically focusing on the IISMA program. The research employs a quantitative approach with a survey type. The sampling technique used is stratified random sampling. The analysis techniques include univariate and bivariate analyses using cross-tabulation tables and Kendall's tau-b correlation test, as well as validity and reliability tests. The study was conducted from May to December 2023 on 74 students from the University of Indonesia who have completed the IISMA program batches 1 and 2. The results of the Kendall's tau-b correlation test show a significant negative relationship between peer social support and the level of culture shock, with a correlation coefficient of -0.237 and a p-value of 0.037. This result indicates a low relationship, but the negative correlation suggests that the higher the level of peer social support, the lower the level of experienced culture shock. There are several recommendations, namely that IISMA students need academic preparation and active participation in local social life to overcome culture shock. Furthermore, the development of the Human Behavior and Social Environment course can be enriched with adaptation programs, interactive teaching methods, online resources, and collaboration with student support institutions. Finally, research indicates a significant relationship between peer social support and culture shock, suggesting further research to explore innovative support programs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>