Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Sapaty
"ABSTRAK
Danny Phantom 2004 - 2007 adalah sebuah serial animasi yang menceritakan tentang seorang remaja, Danny Fenton, yang mengalami kecelakaan yang menjadikannya manusia setengah hantu, dan menggunakan kekuatan hantunya untuk melawan hantu-hantu di kotanya bersama dengan dua sahabatnya, Sam Manson dan Tucker Foley. Pandangan analisis dalam penggambaran Sam Manson dapat lebih jauh mengeksplorasi tentang representasi perempuan mengenai pembentukan dan penolakan terhadap stereotip. Melalui analisis tekstual, kita dapat menemukan lebih banyak wawasan tentang bagaimana stereotip gender dilanggengkan di dalam kartun tersebut dan kemudian dibalikkan. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana Sam merepresentasikan pemberdayaan perempuan dengan penolakannya terhadap stereotip-stereotip yang diabadikan oleh karakter wanita lainnya di dalam kartun tersebut. Dengan sikap Sam yang kontras dibandingkan dengan karakter-karakter wanita lain dan membalikkan peran gender, Butch Hartman sebagai penulis berhasil menumbangkan stereotip dalam seri Danny Phantom.

ABSTRACT
Danny Phantom 2004 ndash; 2007 is an animated series about a teenager, Danny Fenton, who went through an accident that made him a half-ghost, and later used his ghost power to fight ghosts in his town along with his best friends, Sam Manson and Tucker Foley. Analytical view of the depiction of Sam Manson can further explore about female representation regarding forming and breaking stereotypes. Through textual analysis, we can find more insights about how stereotypes are perpetuated by the society within the show Danny Phantom and subverted. This paper aims to show how Sam represents women empowerment by breaking the stereotypes perpetuated by other female characters in the show. By Sam rsquo;s contrasting attitudes to other female characters and reversing gender roles, Butch Hartman as the author is successful in subverting stereotypes within the Danny Phantom series."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Aviana Pranata
"Di media, tokoh pria Asia-Amerika sering digambarkan dengan berbagai macam stereotipe. Mereka biasanya digambarkan sebagai orang yang pendek, tidak menarik, dan penurut. Namun, di era ini, terdapat beberapa perubahan dalam penggambaran tokoh pria Asia-Amerika. Melalui pembahasan terhadap dua serial televisi, Two Broke Girls 2011 dan Young Hungry 2014 , makalah ini menyoroti perbedaan-perbedaan dalam penggambaran tokoh pria Asia-Amerika. Dengan menggunakan teori representasi oleh Stuart Hall 2013 dan juga teori maskulinitas oleh Raewyn Connell 1995 , makalah ini berfokus pada analisa perbedaan masing-masing karakter melalui penampilan fisik mereka, pengetahuan mereka tentang budaya Amerika, interaksi mereka dengan karakter-karakter lainnya, serta bagaimana nilai-nilai maskulinitas tradisional dikebiri dalam karakter mereka. Dengan menganalisis semua aspek ini, penelitian ini akan menyoroti bagaimana karakter-karakter pria Asia-Amerika dari masing-masing serial televisi menggambarkan stereotipe tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua karakter, Han Lee dan Elliot Park, sama-sama tidak dilukiskan sebagai karakter yang memiliki sifat maskulin tradisional, tetapi dengan cara yang berbeda. Elliot Park, dari Young Hungry, dilukiskan sebagai seorang gay. Sedangkan, Han Lee, dari Two Broke Girls dilukiskan sebagai seorang yang sangat berusaha untuk membaur dan diterima oleh karakter-karakter lainnya.

In the media, Asian American men have been portrayed with many different stereotypes. They are usually depicted as short, not attractive, and submissive. However, in this era, there are some changes in the portrayal of Asian Americans. Examining two television series, titled Two Broke Girls 2011 and Young Hungry 2014 , this paper spotlights the differences in the depiction of Asian American men. Using Stuart Hall rsquo;s 2013 theory of representation and also Raewyn Connell rsquo;s 1995 theory of masculinities, this paper will focus on analysing the differences of each character through their physical appearances, their knowledge about American culture, their interaction with other characters, and how they are being emasculated. By analysing all these aspects, this writing highlight how Asian American male characters from each television series portray the stereotype. The result shows that the two characters, Han Lee and Elliot Park, are being emasculated, but in a different way. Elliot Park, from Young Hungry, is being emasculated by being a gay. Whereas, Han Lee, from Two Broke Girls is being emasculated because he tries so hard to blend in and to be accepted by the other characters. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Erlina Ekawati
"Pada masa Disney Renaissance, Disney telah mencoba untuk mendobrak stereotip gender yang telah melekat dengan mereka selama ini. Walaupun begitu, tidak dapat dipungkiri stereotip gender masih terpatri karena masyarakat telah diajarkan mengenai stereotip gender dari media sejak kecil. Hal ini juga terlihat pada dua film animasi adaptasi Disney The Little Mermaid (1989) dan Tangled (2010). Tulisan ini menganalisa berbagai streotip gender yang tersembunyi dalam kedua film tersebut dan bagaimana stereotip-stereotip tersebut tetap terlihat walaupun telah berusaha disembunyikan. Ada dua hal yang akan dianalisa dalam tulisan ini. Yang pertama penggambaran good woman dan bad woman menyimbolkan konsep beauty klasik. Yang kedua, penggambaran laki-laki, kejadian-kejadian di film serta lagu tetap memiliki kebiasan yang sama seperti dahulu. Hasil analisa film ini adalah film-film Disney tetap mengandung stereotip gender walaupun telah berusaha disembunyikan.

During the era of Disney Renaissance, Disney has been trying to break the gender stereotypes that have been closely related to them. However, it is undeniable that gender stereotypes are still imprinted because people have been fed by gender stereotypes from the show since they are young. It is also shown in two Disney adaptation animation movies titled The Little Mermaid (1989) and Tangled (2010). This writing examines various evidences of gender stereotypes that are hidden in both movies and how they are still seen although the creators have kept them hidden. There are two major points that will be examined in this paper. First, the depiction of good woman and bad woman is symbolizing the classical beauty concept. Second is the depiction of man, the act, and the song is still containing the same ‘rule’ as previous time. This paper is concluded by a statement that Disney’s movies are still containing gender stereotypes although they have been tried to be hidden.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditta Felica
"Serial TV Crime Fiction merupakan salah satu produk audiovisual yang lekat dengan kehidupan masyarakat karena kisahnya yang diambil dari kejahatan yang terjadi di sekitar kita. Jurnal ini membahas serial TV Sherlock Holmes yang ditayangkan di saluran BBC seluruh dunia dengan menyentuh isu gender yaitu peran dan konstruksi gender. Tokoh wanita yang digambarkan berbeda dengan stereotipe gender yang berlaku di masyarakat tradisonal membuat peneliti ingin menggali lebih dalam bagaimana dualisme peran feminin-maskulin bekerja didalam film melalui kedua tokoh wanitanya. Selain itu, jurnal ini juga menjawab bagaimana kedua tokoh wanita diperlakukan ketika tidak mengikuti aturan yang berlaku di masyarakat tradisional. Peneliti menggunakan Item ndash; item yang terdapat dalam Alat Ukur Bem Sex Role Inventory untuk mendukung peneliti dalam melakukan pembahasan. Pada akhirnya serial TV ini membuka kesempatan merekonstruksi definisi dan peran gender wanita yang selama ini telah terinternalisasi di dalam kehidupan masyarakat.

Crime Fiction TV Serial is the one of audiovisual product which is close to the society livehood because the stories were taken from criminals that happened among us. This journal analyzes the Sherlock Holmes TV serial that has been broadcast in BBC Worldwide channel by touching its gender issuses such as roles and gender construction. The different depicting ways of the women characters from those prevailing in the society drives the writer to dig deeper how these feminine masculine dualism role works in this film through both of the women characters. Morevoer, this journal is also answers how both of the women characters were treated when they didn't follow the prevailing rules. Writer use the items in Bem Sex Role Inventory Measurment Instrument to supports writer expose the discussion. In the end this TV serial open the chance to reconstruct the definition of women gender role that has been internalized in our society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Ayu Astiti
"ABSTRAK
Okja 2017 adalah film fiksi ilmiah yang diproduksi oleh Netflix dan disutradarai oleh seorang sutradara Korea, Bong Joonho. Film ini menceritakan perjalanan seorang anak perempuan Korea yang menyelamatkan peliharaannya yang berupa babi buatan dari penciptanya, Mirando Corp. Film ini memilih pemain dari berbagai latar belakang ras, baik orang kulit putih maupun orang kulit berwarna people of color . Meskipun film ini memiliki pemain dan karakter dari latar belakang ras yang beragam, stereotip tersembunyi dan distribusi kekuasaan yang tidak merata dapat ditemui di film ini. Melalui konsep stereotip dan relasi kuasa, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stereotip rasial tersembunyi dan relasi kuasa yang tidak setara dengan melihat adegan dan dialog film.

ABSTRACT
Okja 2017 is a science fiction film produced by Netflix and directed by a Korean director, Bong Joonho. It tells the journey of a young Korean girl rescuing her artificial pet pig from its creator, Mirando Corp. The movie casts people from various racial backgrounds as the characters mdash both white people and people of color. Despite casting people and characters from different racial backgrounds, covert stereotypes and inequitable power distribution exist throughout the movie. Through the concept of stereotyping and power relation, this paper aims to analyze the hidden racial stereotypes and unequal power distribution within the film by looking at the scenes and the dialogues."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Herdita Ayu Lestari
"Stereotip menjadi isu yang akhir-akhir ini kerap diangkat dalam sebuah film. Dalam masyarakat yang semakin multikultural, stereotip seringkali menjadi salah satu penghambat berjalannya sebuah integrasi sosial. Di dalam artikel ini akan dipaparkan mengenai bagaimana berjalannya sebuah proses integrasi yang sempat terhambat oleh karena adanya stereotip antara warga Prancis bagian utara dan bagian selatan. Stereotip dan integrasi sosial akan dipaparkan melalui analisis aspek naratif yang mencakup penokohan, alur, dan latar, serta aspek sinematografis yang mencakup aspek visual dan sonor. Melalui analisis kedua aspek tersebut terlihat bahwa proses integrasi sempat terhambat karena adanya stereotip-stereotip negatif. Namun pada akhirnya proses integrasi dapat berjalan dengan baik karena adanya sikap saling bertoleransi dan kemauan untuk menerima kebudayaan baru dari kedua belah pihak yang saling berintegrasi untuk membongkar stereotip negatif yang selama ini mereka pahami.

Recently, the stereotype issue becomes oftenly raised in a film. In a multicultural society, the issue of stereotype itself is identified as one of the inhibiting factors of a social integration. In this article will be presented on how the integration process that was inhibited by the existence of the stereotype between southern french and northen french people. Stereotype and social integration will be explained through the analysis of narrative aspects, including characterization, plot, and setting, as well as aspects of the cinematographic that includes visual effects and resonant. Through the analysis of these two aspects will be seen that the integration process was hampered because of the negatives stereotypes, but in the end the process of integration can run well because of the mutual tolerance and the willingness to accept the new culture of both parties that integrate with each other to deconstruct the negative stereotypes that have been believed by both sides."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Rahmanita
"Tulisan ini akan membahas mengenai stereotip yang terdapat dalam film Qu rsquo;est-ce qu rsquo;on a fait au bon dieu dan pengaruhnya terhadap perilaku tokoh yang berasal dari golongan masyarakat yang berbeda-beda. Film ini bercerita mengenai keluarga Prancis yang mencoba untuk menerima pernikahan putri-putrinya dengan lelaki dari ras dan etnis yang berbeda. Film ini akan dianalisis melalui unsur sinematografis dan naratifnya. Hasil analisis akan menemukan pengaruh stereotip terhadap perilaku tokoh dan stereotip apa yang mendominasi dan penyelesainnya dalam film ini.

This writing will thoroughly discuss stereotypes in the movie Qu rsquo est ce qu rsquo on a fait au bon dieu and its effects on the characters behaviour coming from different kinds of background. This movie tells the story of a French family trying to accept their daughters marriages to men from different racial and ethnical backgrounds. This movie will be analyzed through its cinematographic and narative aspects. The results of this analysis shall find the effects of stereotype playing part in the behaviour of its characters and which stereotype dominates the movie."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Disyacitta Nastiti
"ABSTRAK
Wa Halla rsquo; La Wayn? merupakan sebuah film yang berkisah tentang kehidupan sebuah desa yang terisolir. Desa tersebut dihuni oleh dua kelompok agama, yaitu Muslim dan Kristen. Kaum perempuan di dalamnya berusaha untuk melindungi desa dari timbulnya peperangan antaragama yang terjadi di luar desa. Film ini menarik untuk diteliti karena adanya karakter perempuan yang lebih dominan dalam menyelesaikan konflik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab dan menjelaskan seperti apa karakter perempuan dinarasikan dalam film, serta mengetahui bagaimana narasi cerita yang dibangun. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti akan menganalisis struktur narasi, cerita, alur, sudut pandang serta fungsi dan karakter pada film yang disutradarai oleh Nadine Labaki ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa representasi perempuan yang ditampilkan pada film ini tidak meninggalkan keseluruhan stereotipe perempuan pada umumnya. Di sisi lain, perempuan mampu melakukan sesuatu yang lebih besar daripada stereotipe pada umumnya.

ABSTRACT
Wa Halla rsquo La Wayn is a movie that tells about the life of an isolated vilage. The village is inhabited by two religious groups, they are Muslim and Christian groups. The women in it are trying to protect the village from the incident of interfaith warfare that happened outside the village. This film is interesting to be researched because the female characters in it are more dominant to solve the conflict. The purpose of this research is to answer and explain what kind of female characters narrated in the film, also to know how narrative story is built. The methodology used in this research is descriptive qualitative. Researcher will analyze the structure of narrative, story, plot, point of view, also the functions and characters in the film which was directed by Nadine Labaki. The results of the research can be concluded that the female representation shown in this film does not leave the whole stereotype of women in general. On the other side, the women able to do something bigger than the stereotype in general."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Petrabella Raditya
"Film-film Hollywood telah seringkali menggambarkan etnis non-Putih dengan stereotip rasial yang cenderung menyesatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pesan di balik penggambaran bangsa Yunani dan Persia dalam film aksi Hollywood 300: Rise of an Empire. Walaupun film garapan sutradara Noam Murro ini sukses masuk ke daftar film berpendapatan terbesar sepanjang 2014, belum ada yang mengkaji film tersebut dari sudut pandang Orientalisme pada saat karya tulis ilmiah ini disusun. Penulis menggunakan metode analisis karakter dan semiotik audiovisual pada enam adegan yang menampilkan interaksi antara karakter-karakter Yunani dan Persia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para tokoh Persia direpresentasikan dengan karakteristik negatif baik dari segi fisik maupun non-fisik. Semua karakter Persia dalam film ini digambarkan berpenampilan seperti penduduk Timur Tengah, bersifat lemah, bodoh, kejam, dan tamak. Ini sangatlah bertentangan dengan pencitraan bangsa Yunani yang semua ditampilkan berkulit putih, berpostur ideal, bersifat berani, loyal,cerdas dan menjunjung nilai-nilai kebebasan. Konten film 300: Rise of an Empire cenderung melebih-lebihkan dan melencengkan perbedaan antara bangsa Yunani (Barat) dan Persia (Timur). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa film ini mencerminkan paham Orientalisme.

Hollywood movies have often portrayed non-White ethnicities with misleading racial stereotypes.The goal of this study is to find the underlying message behind the portrayal of Greeks and Persians in the Hollywood action movie 300: Rise of an Empire. Directed by a top Hollywood director Noam Murro, the movie has gained huge profit worldwide and been listed as one of the most successful movies throughout 2014. There has been no Orientalist study on this movie yet when this paper was written.This study examines six selected scenes, where interactions between the Greeks and the Persians take place, using character and audiovisual semiotic analyses.
The result shows that the Persians in the movie are represented as weak, backwards, cruel, and greedy Arabs.The White Greeks, on the other side of the spectrum, are attractive, brave, loyal, intelligent and freedom-loving. 300: Rise of an Empire exaggerates and distorts the differences between the Greeks (West) and the Persians (East), placing the two nations at the furthest ends of the opposite spectrum. Therefore, it can be concluded that the movie reflects Orientalist notions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Putri Namita Harumsari
"Stereotipe Gender adalah perilaku atau kebiasaan dari 'tipe' laki-laki atau 'tipe' perempuan. Stereotipe Gender sendiri sering digambarkan dalam cara yang berbeda-beda di dalam film, beberapa bisa ditoleransi dan beberapa juga tidak. Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana ide dari stereotipe gender membangun karakter dan emosi di dalam film berjudul Inside Out 2015 . Meskipun banyak ahli yang sudah membahas film ini dari sisi psikoanalisis, tidak banyak yang menganalisa film ini dari sisi stereotipe gender pada karakternya. Artikel ini mempunyai harapan agar pembacanya bisa melihat bahwa banyak elemen-elemen yang bisa dibuktikan kebenarannya bahwa stereotipe gender membangun karakter di dalam kehidupan nyata, dan emosi di dalam kepala para karakter-karakternya

Gender stereotype is an attitudes or behaviors of a 'typical' man or a 'typical' woman. Gender stereotype itself often depicted in movies in such different ways, some are tolerable and some are not. This article aims to discuss about how the idea of gender stereotype construct the characters and emotions in a film titled Inside Out 2015 Although there a lot of scholars who have discussed the movie from psychoanalytical point of view, not many have analyzed the movie based on the gender stereotype on the characters. This article expects to inform the reader that there are many elements that can be analyzed to prove that gender stereotype constructs the characters in the real life, and the emotions inside the characters' head."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>