Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154774 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bunga
"ABSTRACT
Mindfulness telah diketahui memiliki banyak manfaat, seperti salah satunya pada hubungannya yang negatif dengan counterproductive work behavior (CWB). Kondisi perekonomian saat ini yang penuh dengan ketidakpastian membuat peneliti melihat pentingnya meneliti job insecurity, sehingga penelitian ini bertujuan melihat job insecurity sebagai mediator dalam hubungan antara mindfulness dan CWB. Penelitian ini bersifat korelasional
dengan sampel karyawan penuh waktu berusia 20 sampai 39 tahun yang bertempat tinggal di Jabodetabek (N = 323). Ditemukan hubungan yang signifikan pada mindfulness dan CWB (r = -.38, p < .01) serta pada mindfulness dan job insecurity (r = -.19, p < .01). Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara job insecurity dan CWB (r = .08, p > .05). Dengan demikian, disimpulkan bahwa job insecurity tidak memediasi hubungan antara mindfulness dan CWB. Peneliti melihat kemungkinan hal ini disebabkan oleh pemaknaan sebagian responden bahwa job insecurity merupakan stres yang membuat karyawan menampilkan lebih sedikit perilaku CWB agar mereka dapat mempertahankan pekerjaannya.

ABSTRACT
Mindfulness have been known to have many benefit; the negative relationship with counterproductive work behavior (CWB) as one of them. The uncertainty of economic condition nowadays made job insecurity important for further research, so that this research
aim to study job insecurity as a mediator in the relationship of mindfulness and CWB. This research is a correlational study with sample of full-time employee ranging from 20 to 39 years
old living in Jabodetabek (N = 323). The study shows a significant correlation between mindfulness and CWB (r = -.38, p < .01) and between mindfulness and job insecurity (r = -.19, p < .01). Job insecurity and CWB shows no significant correlation r = .08, p > .05). Therefore, it is concluded that job insecurity does not mediate the relationship between mindfulness and
CWB. There is possibility that this result happens because respondents view job insecurity as stres that force them to show little CWB in order to maintain the current job"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widuri Wiji Astuti Sofiani
"Counterproductive Work Behavior (CWB) adalah bentuk perilaku buruk yang secara sengaja dilakukan untuk membahayakan organisasi dan orang lain di dalamnya dan dapat meningkatkan kerugian pada perusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah keterikatan kerja memediasi hubungan antara trait mindfulness dengan CWB. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja penuh waktu atau minimal 40 jam/minggu, yaitu 142 responden laki-laki dan 183 responden perempuan (N = 325). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS), Utrecht Work Engagement Scale (UWES-9), dan alat ukur CWB-Checklist (CWB-C). Hasil analisis mediasi menunjukan bahwa terdapat indirect effect = -.044, p < .01) dan direct effect (c = -.310, p < .01). Hasil tersebut menandakan bahwa keterikatan kerja memediasi secara parsial hubungan antara trait mindfulness dan CWB.

Counterproductive Work Behavior (CWB) is a form of bad behavior that is intentionally performed to endanger an organization and the people in it, and can increase the loss of the organization. The purpose of this study was to find out whether work engagement mediates the relationship between trait mindfulness and CWB. Respondent in this study were employee who worked full time or at least 40 hours/week, i.e. 142 male respondents and 183 female respondents (N = 325). Instruments used in this study were Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS), Utrecht Work Engagement Scale (UWES-9), and CWB-Checklist (CWB-C).  The results analysis revealed that there were a significant indirect effect (ab = -.044, p < .01) and a direct effect (c = -.310,p < .01). This showed that work engagement partially mediates the relationship between trait mindfulness and CWB."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Eka Putri
"Counterproductive work behavior (CWB) merupakan perilaku secara sengaja untuk membahayakan organisasi dan orang lain di dalamnya yang dapat meningkatkan kerugian organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kecerdasan emosi memediasi hubungan antara trait mindfulness dengan CWB. Responden penelitian ini terdiri dari 134 pria dan 176 wanita (N = 310) yang bekerja penuh waktu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS), Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS), dan CWB-Checklist (CWB-C). Berdasarkan hasil analisis, terdapat indirect effect (ab = -.046, p < .01) dan direct effect (c = -.225, p < .01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memediasi secara parsial hubungan antara trait mindfulness dengan CWB.

Counterproductive work behavior (CWB) is behavior intends to harm organization and other people inside it that increased organizational loss. The purpose of this study is to find out whether emotional intelligence mediates the relationship between trait mindfulness and CWB. Respondents of this study consist of 134 men and 176 women (N = 310) who work full-time. Instruments used in this study are Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS), Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS), dan CWB-Checklist (CWB-C). Based on the result of analysis, there is significant indirect effect (ab = -.046, p < .01) and direct effect (c = -.225, p < .01). It has shown that emotional intelligence partially mediates the relationship between trait mindfulness and CWB."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enggar Hartasari Angguna
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mediasi dari job insecurity terhadap hubungan antara perceived organizational support dan in-role performance. Menggunakan teori psychological safety sebagai pedoman, individu yang menilai positif perlakuan dari perusahaan akan merasa aman dan keberlangsungannya di perusahaan terjamin, sehingga akan meningkatkan kinerjanya di perusahaan. Data diperoleh dari karyawan di Jabodetabek N= 269, dan dianalisis menggunakan macro Hayes PROCESS, pada SPSS v20. Hasil menunjukkan bahwa terdapat efek tidak langsung yang signifikan dari POS pada in-role performance melalui job insecurity. Implikasi secara teoretis dan praktis akan dibahas dalam penelitian ini.

This study aims to investigate the mediating effect of job insecurity on the relationship between perceived organizational support and in role performance. Drawing from psychological safety theory, perceived organizational support would affect individuals rsquo feeling that they could secure their job, and this would lead to high in role performance. Data were collected among employess from Jabodetabek N 269, and analyzed using the Hayes PROCESS macro on SPSS v20. The result showed that job insecurity mediated the relationship between POS and in role performance, as the indirect effect of POS on in role performance via job insecurity was found significant. Theoretical and pracyical implications were discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidiana Yulia Ariani
"

Ketidakpastian lingkungan dalam dunia kerja menjadi hal yang biasa terjadi terutama bagi industri yang dipengaruhi oleh kondisi dan perkembangan lingkungan. Hal ini dapat memunculkan persepsi karyawan tentang kekhawatiran akan keberlangsungan pekerjannya dimasa depan, rasa ketidak amanan yang muncul dapat mendorong adanya perilaku negatif yang ditujukan bagi organisasi ataupun interpersonal di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh job insecurity terhadap counterperoductive workplace behavior baik organizational ataupun interpersonal dengan mediasi psychological contract breach. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunkan Structural Equation Modeling (SEM). Responden dari penelitian ini berjumlah 155 orang yang merupakan karyawan hotel di wilayah Lombok. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa job insecurity memiliki pengaruh positif terhadap organizational dan interpersonal counterproductive workplace behavior dan psychological contract breach memediasi secara parsial hubungan keduanya. Penelitian ini memberikan pengetahuan mengenai faktor yang dapat menyebabkan perilaku kontraproduktif di tempat kerja dan bagaimana perusahan dapat mencegah ataupun mengurangi kemungkinan terjadinya perilaku negatif.

 


Environmental uncertainty at work is common for industry related to environmental conditions and development. This condition can lead to employee perception about continuing job in the future, a sense of insecurity that arises can encourage negative behavior aimed at the organization or the interpersonal workplace. This study aims to analyze the effect of job insecurity on counterproductive workplace behaviors for both organizational and interpersonal using psychological contract breach as a mediator.  The study employed a quantitative research using surveys to 155 hotel employees in Lombok, West Nusa Tenggara, Indonesia. Structural Equation Modeling (SEM) using Lisrel 8.80 was used to analyze the data. The results showed that job insecurity had a positive effect toward organizational and interpersonal counterproductive workplace behavior. In addition, psychological contract breach partially mediated the relationship between the two variables. This study contributes to an understanding of factors that cause counterproductive issues at the workplace and provides suggestions for organization to reduce negative behaviors.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky
"Perilaku Kerja Kotraproduktif (PKK) masih sering ditemui, khususnya di Indonesia. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap produktifitas dan efektivitas karyawan. Penelitian korelasional ini bertujuan untuk meneliti peran dari self-control yang terdiri dari dua dimensi perilaku, yaitu stop control dan start control sebagai mediator dalam hubungan antara trait mindfulness dan perilaku kerja kontraproduktif. Penelitian ini bersifat korelasional dengan menggunakan sampel pada pekerja yang bertempat tinggal di Jabodetabek berusia 20-39 tahun, dan bekerja penuh waktu (N = 306). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain; Self-control Measure; Stop Control dan Start Control Scale,Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS), dan alat ukur Counterproductive Work Behavior Checklist (CWB-C). Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa terdapat efek tidak langsung antara trait mindfulness terhadap perilaku kerja tidak produktif melalui stop control (ab = -0,11, p < 0,01) dan juga melalui start control (ab = -0,04, p < 0,01), serta terdapat efek langsung antara trait mindfulness terhadap PKK melalui stop control (c = -.0,7, p < 0,01), dan start control (c = -0,24, p < 0,01) yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa stop control dan start control memediasi secara parsial hubungan antara trait mindfulness dan PKK. 

Counterproductive Work Behavior (CWB) is still common, especially in Indonesia. This can have a negative impact on the productivity and effectiveness of employees. This correlational research aims to examine the role of self-control which consists of two dimensions of behavior, stop control and start control as a mediator in the relationship between trait mindfulness and CWB. This is a correlational study with workers residing in Jabodetabek aged 20-39 years, and working full time (N = 306). Instruments used in this study among others are Self-control Measure; Stop Control and Start Control Scale, Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS), and Counterproductive Work Behavior-Checklist (CWB-C) measurement. The result of mediation analysis has shown a significant indirect effect between trait mindfulness towards CWB through stop control (ab = -0,11, p < 0,01), and also through start control (ab = -0,04, p < .01) and there is a direct direct effect between trait mindfulness to CWB through stop control (c = -0,17, p < 0,01), and start control (c = -0,24, p < 0,01). It can be concluded that stop control and start control partially mediates the relationship between trait mindfulness and CWB."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaisa Marin Hartono
"PT Bank Syariah XYZ saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan efisiensi perusahaan karena adanya permasalahan terkait kondisi keuangan. Fokus utama perusahaan saat ini adalah memunculkan perilaku kewargaan organisasi karyawan. Perilaku kewargaan organisasi merupakan perilaku inisiatif dari karyawan di luar persyaratan tugas jabatan. Berdasarkan teori pertukaran sosial, perilaku kewargaan organisasi dapat dihasilkan jika ada pertukaran dua arah yang setara antara karyawan dan organisasi. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mendorong perilaku kewargaan organisasi adalah dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengalami keseimbangan kehidupan-kerja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari keseimbangan kehidupan-kerja terhadap perilaku kewargaan organisasi karyawan namun melalui peran komitmen organisasi sebagai mediator. Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan metode pengambilan data berupa kuesioner yang meliputi OCB-C short version dari Spector (2010), skala keseimbangan kehidupan-kerja dari Hill dkk. (2001), dan Komitmen Organisasi dari Mowday (1979). Responden penelitian ini adalah 101 responden karyawan tetap di kantor pusat PT Bank Syariah XYZ. Hasil analisis mediasi menggunakan PROCESS Hayes menunjukkan coefficient value=0,34, p<0,05, R2=21% (LLCI 0,15 ULCI 0,56). Artinya komitmen organisasi berperan sebagai mediator penuh (complete mediation) pada pengaruh antara keseimbangan kehidupan-kerja terhadap perilaku kewargaan organisasi dan keseimbangan kehidupan-kerja melalui komitmen organisasi memiliki proporsi pengaruh tidak langsung sebesar 21% dari pengaruh total model terhadap perilaku kewargaan organisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi organisasi untuk mempertimbangkan program yang mendukung keseimbangan kehidupan-kerja karyawan guna meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi yang dapat berdampak terhadap munculnya perilaku kewargaan organisasi pada karyawan.

PT Bank Sharia XYZ is currently working to improve company efficiency due to financial problems. At this time, the main focus of the company is to encourage their employees to show more organizational citizenship behaviors (OCB). OCB is an iniative behaviors beyond the requeirements of positions duties. Based on social exchange theory, OCB can be generated if there is an equal two-way exchange between employess and the organization. Some of previous studies show us that one of the factor to encourage employees OCB is by giving employees opportunity to experience work-life balance. Therefore, this study aims to examine the influence of work-life balance (WLB) on employees OCB through the role of organizational commitment as a mediator. This quantitative research using questionnaire, consisting of OCB-C short version by Spector (2010), work-life balance scale by Hill et al. (2001), and organizational commitment scale by Mowday (1979). Sample of this study were 101 permanent employees of PT Bank Sharia XYZ’s head office. The results of PROCESS mediation analysis showed the coefficient value=0,34, p<0,05, R2=21% (LLCI 0,15 ULCI 0,56). It means that organizational commitment acts as a complete mediator on the influence of WLB on OCB and WLB through organizational commitment had 21% proportion of the total model of their indirect effect on OCB. By conducting this study, researcher try to provide an insight for the company to consider some programs that could support employees WLB in order to increase employees organizational commitment which lead to the emergence of OCB among employees."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Greenberg, Jerald
"The field of organizational behavior -- Organizational justice, ethics, and corporate social responsibility -- Perception and learning : understanding and adapting to the work environment -- Individual differences : personality, skills, and abilities -- Coping with organizational life : emotions and stress -- Work-related attitudes : prejudice, job satisfaction, and organizational commitment -- Motivation in organizations -- Group dynamics and work teams -- Communication in organizations -- Decision making in organizations -- Conflict, cooperation, trust, and deviance : interpersonal behavior at work -- Power : its uses and abuses in organizations -- Leadership in organizations -- Organizational culture, creativity, and innovation -- Organizational structure and design -- Managing organizational "
Upper Saddle River, N.J.: Pearson Education, 2003
658.4 GRE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erviana Ghifanti
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran harmonious passion sebagai mediator antara job resource dan OCB. Pengambilan data pada penelitian ini mengikutsertakan 240 responden yang bekerja di Bank Pembangunan Daerah BPD . Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah OCB Scale 2002 untuk mengukur OCB; Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work QEEW Scale 2017 untuk mengukur otonomi, umpan balik performa kerja, dan technology resource; dan Passion Scale 2003 untuk mengukur harmonious passion.
Teknik analisis yang digunakan untuk menguji peran mediator adalah dengan menggunakan Process Macro for SPSS and SAS 3.0. Konsisten dengan teori job demand-resource, penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ketersediaan job resource di lingkungan kerja memberi motivasi dan dapat membantu karyawan mengembangkan OCB dan asosiasi ini di mediasi secara parsial oleh harmonious passion. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang pentingnya perilaku extra-role di organisasi dan bagaimana menghasilkan perilaku tersebut.

The purpose of this research is to examine the role of harmonious passion as a mediator on the relationship between job resource and OCB. The data collection in this study included 240 employee respondents who work in Bank Pembangunan Daerah BPD . The measurements used in this study are OCB Scale 2002 to measure OCB Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work QEEW Scale 2017 to measure job autonomy, performance feedback, and technology resource and Passion Scale 2003 to measure harmonious passion.
The analysis statistic method of Process Macro for SPSS and SAS 3.0 were used to examined the mediational hypotheses. Consistent with job demand resource theory, result shows that when job resource exist in working environment, it can motivates and encourages employee to develop OCB and this association is partially mediated by harmonious passion. This study provides a deeper understanding about the importance of extra role behavior in organization and how to generate this behavior in future.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirda Khairiyah
"Penelitian terkait perilaku kewargaan organisasi pada profesi pelayanan kesehatan masih menjadi pusat perhatian hingga saat ini. Berdasarkan penelitian terdahulu, koefisien korelasi antara occupational future time perspective (OFTP) dengan perilaku kewargaan organisasi yang diarahkan pada individu (PKO-I) dan perilaku kewargaan organisasi yang diarahkan pada organisasi (PKO-O) tergolong kecil, yang mengindikasikan peran variabel lain sebagai mediator pada hubungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek mediasi dari persepsi kompleksitas kerja pada hubungan antara OFTP dengan PKO-I dan PKO-O. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah conservation of resources (COR). Pengumpulan data menggunakan convenience sampling terhadap karyawan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Makassar (N = 311). Pengumpulan data dilakukan dengan dua sumber yang berbeda untuk meminimalkan common method bias, dimana variabel prediktor dan mediator diukur menggunakan self-report questionnaire, dan variabel outcome diukur menggunakan peer-rating questionnaire. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling dengan menggunakan SmartPLS ver. 3. Hasil penelitian menemukan bahwa kompleksitas kerja hanya memediasi hubungan antara OFTP dan PKO-O.

Research related to organizational citizenship behavior (OCB) in the health care profession is still the center of attention to this day. Previous studies show that the coefficient correlations between Occupational Future Time Perspective (OFTP) and OCBs are quite low, indicating other variables to mediate the relationships. This study aims to investigate the mediating effect of job complexity on the relationship between OFTP and Organizational Citizenship Behavior directed at organizations (OCBO) and Organizational Citizenship Behavior directed at individuals (OCBI). Drawing on conservation of resources (COR) theory, it is argued that OFTP may serve as the personal resource that lower the perception of job complexity, and in turn positively affect OCBI and OCBO. Data were collected using convenience sampling method from healthcare workers in five public hospitals in Makassar (N = 311). Different sources of data were employed to minimize common method bias, wherein the predictor and mediator variables were collected using self-report surveys, and outcome variables were collected using a peer-rating survey. Data were analyzed using Structural Equation Modeling with the SmartPLS ver. 3. Results showed that job complexity only significantly mediated the relationship between OFTP and OCBO."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>