Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185626 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alexander Hridaya Bhakti
"ABSTRAK
Dinamika politik di Indonesia menjelang tahun politik 2019 mulai terasa sejak awal tahun
2018. Para aktor politik pun mulai menjalankan berbagai strategi politik untuk dapat meraih
atau mempertahankan kekuasaannya. Salah satu gerakan yang muncul di awal tahun 2018
adalah kampanye #2019GantiPresiden yang kemudian menjadi perbincangan di kalangan
politisi dan masyarakat. Media sebagai aktor politik pun tak tinggal diam dalam ikut berperan
dan merespons dinamika politik tersebut. Begitu banyak faktor dan kepentingan yang membuat
media akhirnya turut serta meramaikan kontestasi politik. Pemilik media menjadi salah satu
faktor yang sangat memengaruhi, sebuah institusi media yang seharusnya independen justru
memliki kecenderungan politik tertentu. Akibat dari kecenderungan politik sebuah institusi
media, kemudian muncul sebuah istilah yang dikenal dengan keberpihakan media. Framing
atau pembingkaian adalah cara media yang berpihak dalam mengkonstruksi suatu realitas
dalam benak khalayak sesuai dengan yang diharapkan media. Massa yang terkena paparan
pesan dari pembingkaian berita akhirnya menjadi terpolarisasi dalam kubu-kubu tertentu di
tengah masyarakat.

ABSTRACT
The political dynamics in Indonesia ahead of the political year 2019 began in 2018. The
political actors also began to carry out various political strategies in order to gain or maintain
their power. One of movements appeared in early 2018 was #2019GantiPresiden that has
become a topic among politicians and the public. The media is political players who does not
remain silent in meetings and respond to the political dynamics. So many factors and interests
that made the media finally participate in enlivening the political contestation. The owner of
the media becomes one of the factors that influence a media contained. As a result of political
tendencies, a media institution called partisan media. Framing is a way of partisan media in
constructing reality in the minds of audiences as expected by the media. The masses affected
by the message from the framing of the news eventually became polarized in several groups in
the society."
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Setianingsih
"Riset ini didasari oleh pidato Sa’ad al-Hariri pada 04 November 2017 yang mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Lebanon. Jika diamati lebih lanjut, ujaran-ujaran yang disampaikan dalam pidatonya tersebut dapat diteliti dari segi semantik dan pragmatik karena mengandung redaksi yang cukup menarik. Riset ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana bentuk semantik dan tindak tutur pragmatik yang terdapat dalam pidato pengunduran diri Sa’ad al-Hariri sebagai Perdana Menteri Lebanon. Penulisan riset ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teori yang digunakan sebagai rujukan utama dalam riset ini yaitu Analisis Wacana Kritis karya Norman Fairclough, 1995 yang meliputi dimensi mikrostruktur, mesostruktur, dan makrostruktur, serta teori Tindak Tutur Searle, 1979 berupa asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Riset ini menggunakan data yang bersumber dari beberapa dokumen dari media massa seperti surat kabar online Al-Jazeera, artikel, dan bacaan literatur lainnya. Hasilnya ditemukan beberapa proposisi yang menunjukkan alasan atas pengunduran dirinya, namun pada saat yang bersamaan pula, ia memohon kepada rakyat Lebanon untuk mendukungnya secara penuh dan tindakan tersebut dinilai sangat deklaratif. Riset ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya yang mempunyai ketertarikan di bidang linguistik khususnya semantik pragmatik.

The research was motivated by Sa'ad al-Hariri's resignation speech as Lebanese Prime Minister on Saturday, November 4, 2017. In his speech, there are utterly meaningful utterances and redactions to be studied in terms of semantics and pragmatics. This research aims to analyse how the semantic form and pragmatic speech of acts contained in Sa'ad al-Hariri's speech. The method used in writing this chapter is qualitative method with descriptive approach. The database is library research. This research uses the approach of Critical Discourse Analysis model of Norman Fairclough, 1995 and Theory of Speech Acts of Searle, 1979. Fairclough divides discourse analysis into three dimensions, namely text (microstructure), discourse practice (mesostructure), and social practice (macrostructure). Searle also divides the act of speech of illocution into five forms of speech which each has a communicative function, among them are assertive, directive, expressive, commissive, and declarative. The data contained in this research is sourced from mass media of Al-Jazeera online newspaper, literature readings, articles, and some documents from mass media. From the results of data analysis, there are several propositions which show that in Sa'ad Al-Hariri's speech, although he resigned, the editorial is quite declarative at the same time. Additionally, in his speech he revealed the reasons for his resignation and also appealed to the Lebanese people to support him. This research is expected to be a reference for further researchers whose an interest in the field of discourse analysis and speech acts or from other relevant disciplines in semantics and pragmatics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Santosa
"Kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden merupakan peristiwa yang pertamakalinya bagi bangsa Indonesia. Dalam kampanye itu aktor politik berupaya untuk menciptakan citra dan opini yang posisif dimasyarakat melalui media massa, TVRI merupakan salah satu aiternatif media yang dapat dipergunakan sebagai media dalam pemberitaan kampanye. Pembentukan ctra itu sangat penting sebab tidak ada tindakan tanpa didasari citra. Citra merupakan unsur-penentu dalam tindakan (Nimmo, 2001: 4-5); Dengan demikian; persoalan penelitian ini adalah, sebagai apakah bangun citra kandidat presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikonstruksikan oleh TVRI?
Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui bangunan citra kandidat presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemberita.an TVRI selama mass kampanye pemilihan presiden putaran pertama Sesuai dengan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis framing yang mengadopsi model Gamson dan Modigliani (1989:2) maka paradigma penelitian ini konstruktivisme.
Sesuai dengan tema yang diangkat pasangan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan calon wakil presiden Jusuf KalIa yaitu: menciptakan Indonesia yang aman, adil dan sejahtera. Bagi masyarakat Jawa, kondisi itu hanya bisa dicapai jika penguasa sejati, dimana memiliki kekuatan batin yang tangguh, memiliki sifat alus (halus). Halus dalam tutur kata, mampu mengendalikan emosi, selalu sopan. Penguasa demikian ini dalam mitologi jawa, dijuluk Satrio Piningit.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bangun citra kandidat presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pemeberitaan TVRI adalah Satrio Piningit. Package Satrio Piningit terbentuk dari berbagai elemen yang membentuk bingkai ini tersebut. Beberapa diantaranya dapat disebutkan disini, yaitu ketika kandidat presiden SBY berdialog dengan seorang pedagang, ia menggunakan bahasa jawa halus (kromo inggil). Dan ketika menanggapi issu negatif yang dialamatkan kepadanya, ia tetap sopan dan toleran. Kesediaan kandidat SBY menjenguk pasien di rumah sakit yang menderita akibat terkena ledakan balon gas, mengesankan bahwa kandidat ini memiliki sikap empati. Dengan demikian bagi kandidat Presiders SBY, hubungan antar manusia bersifat inter subyektif, orang lain tidak dianggap sebagai sarana untuk mencapai tujuannya. Sifat hubungan demikian merupakan hubungan manusiawi.
Secara akademis, khususnya bagi media televisi dalam pembingkaian berita perlu disesuaikan dengan praksis sosial budaya yang berlaku dimana pesan hendak disampaikan. Selain itu, perlu mendapatkan perhatian dalam pengajaran pengambilan gambar untuk mendapatkan kesan tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Dini Aprilia Yosefa
"Berita tentang pengunduran diri Paus Benediktus XVI merupakan salah satu berita yang menyita perhatian publik. Penelitian ini menjelaskan penggunaan diksi dalam artikel koran Süddeutsche Zeitung dan BILD Zeitung yang bertemakan pengunduran diri Paus Benediktus XVI (Papst Benedikt XVI ? Rücktritt). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa citra Paus Benediktus XVI yang ditampilkan oleh BILD adalah cenderung positif, tetapi dalam Süddeutsche Zeitung cenderung netral.

The resignation of Pope Benedict XVI is one of the news, which fairly drew public attention. This paper describes the use of diction in the articles from Süddeutsche Zeitung and BILD Zeitung newspapers concerning the resignation of Pope Benedict XVI (Papst Benedikt XVI - Rücktritt). As a literary study, this paper uses descriptive qualitative approach for its method. Based on the analysis of the articles, BILD Zeitung tends to represent Pope Benedict XVI positively, while the representation in the Süddeutsche Zeitung is neutral."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Budi Hariyanto
"Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil memenangkan pemilihan umum presiden secara langsung (Pilpres) pertama kali dalam sejarah Indonesia pada Pemilu 2004. Kemenangan S8Y yang berpasangan dengan Muhammad Jusuf Kalla (JK) itu menunjukan fenomena Baru dalam babak kehidupan politik di Indonesia.
Penelitian ini menekankan pada bagaimana strategi komunikasi politik SBY, terutama strategi dan manajemen tim kampanye SBY datam Pilpres 2004. Beberapa aspek yang tercakup di dalamnya, antara lain bagaimana susunan tim kampanye, strategi karnpanye dan pelaksanaanya, hingga mampu meraih kernenangan dalam Pilpres. Tujuanya adalah memberikan gambaran (deskripsi) secara umum dan menganalisis secara evaluatif stnuktur dan kerja tim sukses SBY tersebut.
Penelitian yang dilakukan menggunakan perrdekatan kualitatif. Pengurnpulan data dilakukan melalui wawancara tak berstruktur, tapi fokus pada permasalahan. Pengambllan data juga dilakukan melalui studi kepustakaan dan dokumen. Metode evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi proses (berdasarkan Cara atau proses komunikasi) dan basil atau dampak dari proses komunikasi tersebut.
Hasil penelitian menunjukan, strategi kampanye politik SBY -JK cukup efektif dan optimal. Dari evaluasi yang dilakukan, strategi kampanye yang dilakukan rnampu memilih isu-isu sensitif yang menjadi harapan masyarakat, strategi pencitraan dan pemasaran SBY cukup berhasil dalam mempopulerkan dan menghasilkan nilai positif untuk memenangkan pemilihan presiden dan wakil presiden.
Pencitraan melalui media massa mampu membangun popularitas dan opini positif terhadap SBY-JKC. Di dalamnya, termasuk melakukan kontra opini terhadap kampanye negatif (negative care aign).
Persoalan yang perlu dibenahi dalam strategi kampanye SBY adalah terus melakukan evaluasi terhadap isu-isu sensitif yang menjadi harapan masyarakat, perneliharaan popuiaritas melalui pencitraan dan image positif, dan melakukan evaluasi dan perencanaan pendekatan kepada pemilih secara matang. Penyusunan strategi dan perencanaan kampanye harus di!akukan secara lebih baik, harus dilakukan evaluasi popularitas dan opini positif melalui penatraan positif, dan kreativitas dalam kampanye perlu terus dikembangkan.
Dan aspek implikasi akademis, penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan perbaikan kansep strategi dan manajemen kampanye SBY di masa depan. Penelitian ini dapat dimanfaatkan secara praktis untuk bahan pertimbangan memformulasikan strategi seorang kandidat presiden."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairclough, Isabela
New York: Routledge, 2012
401.41 FAI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Nurianti
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan gambaran dua organisasi Muslim di Indonesia yaitu Front Pembela Islam dan Forum Umat Islam dalam dua teks berita berjudul “Film Protest Turns Violent” dan “Chaos at FUI protest over anti-Islam movie” di situs The Jakarta Post.
Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah analisis wacana kritis model Teun A.Van Dijk (kognisi sosial) dengan pendekatan kualitatif. Dalam model analisis Van Dijk, terdapat tiga tahap untuk menganalisis teks berita yaitu analisis teks, analisis kognisi sosial, dan analisis sosial.
Pertama, dalam analisis teks ditemukan bahwa teks berita pertama cenderung memproduksi gambaran negatif tentang kedua organisasi Muslim dengan menggunakan beberapa strategi teks (tematik,skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris). Sementara itu, meskipun artikel kedua memiliki konsep yang serupa, beberapa strategi teks yang digunakan menghasilkan makna yang berbeda (teks kedua menghasilkan gambaran yang cenderung lebih positif tentang organisasi Muslim).
Kedua, penemuan dalam analisis kognisi sosial adalah wartawan artikel pertama memandang organisasi Muslim ini sebagai kelompok yang negatif dan hal ini dapat terlihat di artikel yang diproduksi.
Ketiga, dalam analisis sosial, ditemukan bahwa wacana tentang organisasi-organisasi Muslim di Indonesia dan citra organisasi Muslim lainnya yang diproduksi oleh media asing mempengaruhi gambaran kedua organisasi Muslim dalam dua teks berita The Jakarta Post.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa artikel pertama mengandung ideologi pengabaian kedua organisasi Muslim dengan menegaskan gambaran yang negatif, sedangkan artikel kedua tidak terlalu mengangkat ideologi tersebut.

This study aims to find the representation of two Indonesian Islamist organizations, The Islamic Defenders Front (Front Pembela Islam) and Islamic Society Forum (Forum Umat Islam) in two news texts of The Jakarta Post website titled “Film Protest Turns Violent” and “Chaos at FUI protest over anti-Islam movie”.
Method that is used in this study is critical discourse analysis by Teun A. Van Dijk (sociocognitive model) in qualitative approach. In Van Dijk’s model of analysis, there are three stages to analyze news texts; textual analysis, social cognition,and social analysis.
First, in textual analysis, it is found that the first article produced negative representation of the organizations through a number of text strategies (thematic, schematic, semantic, syntax, stylistic, and rhetorical). Meanwhile, although the second article shared similar concepts, some text strategies that were used resulted in different meaning (it produced rather positive image of the Islamist groups).
Second, in social cognition analysis, the finding is that the journalist of the first article perceives the organizations as negative groups,and it is revealed in the article.
Third, in social analysis, it is found that the discourse about Islamist organizations in Indonesia and the image of other Islamist organizations in foreign media influenced the representations.
This study concludes that the first article contains the ideology of excluding the groups by asserting negative representation, while the second article did not really elevate the ideology.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Restasari Agustina
"Penelitian ini menganalisis konstruksi wacana mengenai Presidensi G20 Indonesia oleh agensi berita internasional asal Amerika Serikat Associated Press. G20 Indonesia merupakan salah satu mega-events yang mendapatkan amplifikasi media secara global. Namun, format media saat ini tidaklah netral dan agensi berita internasional, termasuk Associated Press berperan dalam penetapan agenda internasional yang dilakukan dengan mengkonstruksi suatu wacana. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis berbasis korpus dan pendekatan wacana historis untuk memperjelas presensi Indonesia dalam wacana Presidensi G20 Indonesia dan eksklusi serta inklusi wacana oleh Associated Press sebagai cerminan pemapanan kekuasaan oleh agensi berita internasional selama Presidensi G20 Indonesia. Selanjutnya, ekologi media dimana Associated Press bekerja juga dijelaskan dengan konsep multiaksialitas dan hiperrealitas. Analisis wacana kritis berbasis korpus menemukan bahwa wacana yang dikonstruksi oleh Associated Press mengenai G20 Indonesia adalah wacana konflik Ukraina dan Rusia, presensi China pada G20 Indonesia, dan Indonesia sebagai tuan rumah G20 periode 2021-2022. Peran Indonesia sebagai tuan rumah G20 dieksklusikan dalam wacana terkait konflik Ukraina dan Rusia, dan Indonesia diinklusikan dengan wacana kedekatan China dan Indonesia selama presidensi G20 Indonesia yang dipermasalahkan oleh Associated Press. Selain itu, Associated Press juga menggunakan strategi makro-diskursif konstruktif, transformasi, dan destruksi untuk membentuk wacana identitas nasional. Praktik diskursif yang dilakukan oleh Associated Press tersebut merupakan upaya pemapanan kekuasaan yang dilatarbelakangi oleh transisi rezim media yang menimbulkan proliferasi sumber informasi baru di satu sisi, namun masih didominasi oleh sejumlah agensi berita internasional yang saling bersaing dalam menentukan wacana internasional dan masih membawa warisan Perang Dingin di sisi lain.

This study analyzes the discourse construction on Indonesia's G20 Presidency by an international news agency from the United States Associated Press. G20 Indonesia is one of the mega-events that has received media amplification globally. However, the current media format is not neutral and international news agencies, including the Associated Press play a role in setting the international agenda which is done by constructing a discourse. Thus, this study uses corpus-based critical discourse analysis and historical discourse approaches to clarify Indonesia's presence in the discourse of the Indonesian G20 Presidency and the exclusion and inclusion of discourse by the Associated Press as a reflection of the power establishment by international news agencies during Indonesia's G20 Presidency. Furthermore, the media ecology in which the Associated Press works is also explained by the concepts of multiaxiality and hyperreality. Corpus-based critical discourse analysis found that the discourse constructed by the Associated Press regarding Indonesia's G20 was the discourse on the Ukraine and Russia conflict, China's presence at the Indonesian G20, and Indonesia as the host of the 2021-2022 G20. Indonesia's role as host of the G20 was excluded in the discourse regarding the Ukraine and Russia conflict, and Indonesia was included in the discourse on the closeness of China and Indonesia during Indonesia's G20 presidency which was disputed by the Associated Press. In addition, the Associated Press also uses constructive, transformational, and destructive macro-discursive strategies to shape national identity discourses. The discursive practice carried out by the Associated Press is an effort to establish power against the backdrop of the transition of media regimes which has led to the proliferation of new sources of information on the one hand, but is still dominated by some international news agencies which compete each other in determining international discourse and still carry the legacy of the Cold War in the other side."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cakra Rian Ramadhan
"ABSTRAK
Tahun 2018 menjadi tahun Kemenangan Ridwan-Uu pada pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Hal itu menjadi salah satu bukti bahwa media sosial memegang peranan penting dalam kampanye seperti yang telah dilakukan oleh Ridwan Kamil di Instagram. Karya ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaan konten Instagram Ridwan Kamil sebagai suksesi dalam keberhasilan kampanye pada Pilkada Jawa Barat. Peneliti menggunakan metode analisis konten kuantitatif untuk mengklasifikasikan seluruh objek penelitian berdasarkan
kategori dan studi literatur sebelumnya. Hasil temuan menunjukkan bahwa Ridwan Kamil melakukan lima tahapan kampanye fungsional pada konten Instagram miliknya. Tahapan tersebut meliputi tahap identifikasi, tahap legitimasi, tahap partisipasi, tahap penetrasi, dan tahap distribusi. Setiap tahapan kampanye fungsional dijalankan sesuai dengan timeline kampanye yang dibagi setiap bulannya.

ABSTRACT
The year 2018 is the year of Ridwan-Uu s victory in the 2018 West Java Governor election. This is one proof that social media plays an important role in the campaign as Ridwan Kamil has done on Instagram. This work aims to describe how to manage Ridwan Kamil's Instagram content as a succession in the success of the campaign in the West Java Pilkada. The researcher uses the quantitative content analysis method to classify all research objects based on the categories and previous literature studies. The findings show that Ridwan Kamil carried out five stages of the functional campaign on his Instagram content. These stages include stages, stages of legitimacy, stages of participation, stages, and stages of distribution. Each stage of the functional campaign has done according
to the campaign timeline that is divided every month."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Marini Novianty
"Tesis ini meneliti secara empiris citra brand Jokowi sebagai seorang petahana dalam berita ndash; berita yang tayang di tiga laman berita daring dengan pengakses terbanyak di Indonesia, Tribunnews.com; Detik.com; dan Liputan6.com dalam kerangka pemerintahan yang telah berjalan selama tiga tahun. Peneliti mengambil fokus bahwa brand dibangun dari asosiasi brand yang disematkan, isu yang dipilih, hingga visibility dan valensi berita yang terlihat dari sentiment pemberitaan. Peneliti juga menggali mediatisasi politik serta kampanye permanen yang dilakukan oleh seorang petahana. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa terdapat perbedaan antara brand yang dibangun oleh Jokowi saat menjadi kandidat presiden dan petahana saat ini. Namun terdapat kesamaan bahwa pemberitaan Jokowi lebih banyak bernada positif dibandingkan negatif. Temuan ini mengimplikasikan bahwa citra brand politik yang dibangun oleh Jokowi sebagai seorang petahana saat ini, memang dipengaruhi oleh asosiasi brand yang dikaitkan dengan namanya, isu yang diberitakan oleh media massa, hingga penempatan deskripsi tentang dirinya serta sentiment dalam konten pemberitaan.

This research examines Jokowi rsquo s brand image as an incumbent on most accessed online news media outlets in Indonesia with his leadership for the past three years as the big frame. Those online news media outlets are Tribunnews.com Detik.com and Liputan6.com. Researcher focuses on the foundation that brand is built from the brand association which is embodied to the subject, the chosen issues by the media, its visibility, and news valence which can be seen from the news sentiment. Researcher also digs the politics mediatization and permanent campaign conducted by an incumbent. As the result, researcher found that there are differences between brand built by Jokowi when he was still a candidate in presidential election and being an incumbent at this moment. Nevertheless, there is still similarity that Jokowi is still heavily associated with positive things rather than negative one. These finding implied that Jokowi rsquo s political brand image as an incumbent at the moment, is influenced by the brand association of his persona, issue chosen by the media to publish, to the placement of his self description, and the news sentiment for him."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>