Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Nurhidayat
"Penelitian ini hendak mengetahui fenomena Syahrul Yasin Limpo sebagai 'Orang Kuat Lokal' di Sulawesi Selatan. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam dan studi dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori mengenai 'Orang kuat lokal' dan konsep desentralisasi. Hasil wawancara mendalam dan studi dokumen memperlihatkan Syahrul Yasin Limpo berhasil muncul sebagai 'orang kuat lokal' di Sulawesi Selatan. Pemilihan langsung kepala daerah di tingkat lokal di Indonesia era desentralisasi justru menghasilkan 'Orang kuat lokal' yang memiliki basis kuat di daerah. Salah satu yang patut disorot adalah pengaruh Syahrul Yasin Limpo ( Gubernur Sulawesi Selatan ) dan keluarga Yasin Daeng Limpo sebagai 'Orang kuat lokal' di Sulawesi Selatan. Melalui pengaruhnya yang kuat di militer, SOKSI dan Golkar, keturunan Yasin Daeng Limpo berhasil menduduki berbagai jabatan penting di Sulawesi Selatan.Syahrul sebagai 'Orang kuat lokal' mempunyai mesin politik modern berupa jaringan kekuasaan dengan inti sebuah keluarga politik yang besar dan mempunyai sejarah panjang di tingkat lokal. Mesin politik yang berintikan sebuah keluarga politik yang besar dan mempunyai sejarah panjang di tingkat lokal juga ditunjang oleh berbagai lingkaran kekuasaan yang dibangunnya. Lingkaran kekuasaan ini  dimanfaatkan secara baik dalam mendapatkan dukungan dari berbagai aspek seperti dukungan lintas partai politik,etnis,dan agama. Syahrul Yasin Limpo memiliki pengaruh yang besar dalam memengaruhi politik lokal di Sulawesi Selatan. Pengaruh tersebut diukur beberpa indikator. Pertama, Syahrul Yasin Limpo berhasil melakukan kontrol atas masyarakat Sulawesi Selatan melalui berbagai jabatan yang diembannya. Kedua, Syahrul Yasin Limpo berhasil mengendalikan media. Hal tersebut bisa dilihat dari kemampuannya mengalokasikan iklan pribadi ataupun sebagai Gubernur pada semua media massa yang bersedia menulis hal-hal yang baik saja tentang dirinya. Melalui kedekatannya dengan media massa, Syahrul berhasil berhasil menanamkan citra yang positif tentang dirinya dan pemerintahannya. Ketiga, Syahrul Yasin Limpo berhasil mendapatkan dukungan dari organisasi kekerasan di Sulawesi Selatan, keempat  Syahrul berhasil memanfaatkan birokrasi di daerah Syahrul Yasin Limpo melaluinya kemampuan yang luar biasa dalam mengendalikan birokrasi. Dia bisa menempatkan orang pada jabatan kunci tertentu melalui mutasi, kelima dia berhasil menundukkan civil society di Sulawesi Selatan. Sehingga implikasi teroritis yang muncul dari fenomena Syahrul sebagai 'Orang kuat lokal' adalah beberapa indikator dari varian Orang kuat lokal terpenuhi dalam sosok Syahrul Yasin Limpo.

This study discusses the phenomenon of Syahrul Yasin Limpo as 'Local Strong Man' in South Sulawesi. The researcher used a qualitative method with an in-depth interview and document study approach. The theory used in this study is the theory of 'local strongmen' and decentralization concept. The results of in-depth interviews and document studies showed Syahrul Yasin Limpo succeeded in appearing as a 'local strongman' in South Sulawesi. Direct election of regional heads at the local level in Indonesia in the era of decentralization actually produces 'local strong people' who have a strong base in the region. One of the things that should be highlighted was the influence of Syahrul Yasin Limpo (Governor of South Sulawesi) and Yasin Daeng Limpo's family as a 'local strongman' in South Sulawesi. Through its strong influence in the military, SOKSI and Golkar, the descendants of Yasin Daeng Limpo succeeded in occupying various important positions in South Sulawesi. Syahrul as a 'local strongman' has a political machine in the form of a network of power with the core of a large political family and has a long history at the local level. The modern political machine which has a large political family and has a long history at the local level is also supported by various power circles that it has built. This circle of power is well utilized in gaining support from various aspects such as support across political, ethnic and religious parties. Syahrul Yasin Limpo had a big influence in influencing local politics in South Sulawesi. The effect is measured by several indicators. First, Syahrul Yasin Limpo succeeded in exercising control over the people of South Sulawesi through various positions he held. Secondly, Syahrul Yasin Limpo managed to control the media. This can be seen from his ability to allocate personal advertisements or as governors in all mass media who are willing to write good things about him. Through his proximity to the mass media, Syahrul managed to successfully instill a positive image of himself and his government. Third, Syahrul Yasin Limpo managed to get support from violent organizations in South Sulawesi, fourth Syahrul succeeded in utilizing the bureaucracy in the Syahrul Yasin Limpo area through his extraordinary ability to control the bureaucracy. He could place people in certain key positions through mutations, fifth he succeeded in subjugating civil society in South Sulawesi. Theoretical implications that arise from the Syahrul phenomenon as 'local strongmen' are some indicators of the variants of local strongmen fulfilled in the figure of Syahrul Yasin Limpo.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T52522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Fransiskus Chandra Dwiputra
"Skripsi ini menganalisis penyebab dari kegagalan keluarga politik Yasin Limpo untuk mempertahankan kekuasaan di Sulawesi Selatan 2018. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis boundary control Edward Gibson, sebagai teori utama, dan dilengkapi dengan analisis otonomi elit dari Eva Etzony Halevy. Menggunakan metode kualitatif, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan kegagalan keluarga politik Yasin Limpo dalam pemilihan kepala daerah Sulawesi Selatan 2018. Pertama, melemahnya kontrol politik dari keluarga Yasin Limpo yang disebabkan oleh gagalnya strategi boundary strengthening mereka. Kedua, adanya strategi boundary opening yang berhasil melemahkan kekuatan keluarga Yasin Limpo. Ketiga, seiring dengan keberhasilan boundary opening, intensitas kompetisi antar elit di pilkada meningkat karena terjadi distribusi sumber daya antara elit elit.

This thesis analyzes the causes of Yasin Limpo's political family failure to maintain power through the South Sulawesi Regional Head Election 2018. This study uses Edward Gibsons Boundary Control analysis framework, as the main theory, and is equipped with elite autonomy analysis from Eva Etzony Halevy. Using qualitative methods, the results of this study show that there are three factors that led to Yasin Limpo's political family failure in the South Sulawesi regional elections in 2018. First, the weakening of political control of Yasin Limpo family caused by the failure of their boundary strengthening strategy. Secondly, there was a boundary opening strategy from challenger elites who managed to weaken Yasin Limpos political family power. Third, along with the success of the boundary opening, the intensity of competition among elites in regional election increased due to resources distribution between elites.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Feith, Herbert
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 1999
324.598 FEI p (1);324.598 FEI p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rianisa Mausili
"Penelitian ini membahas tentang Strategi Politisi Muda Pada Pemilihan Kepala Daerah Tingkat Kabupaten dan Tantangan Primordialisme. Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo sebagai pemuda yang ikut dalam kontestasi pilkada di kabupaten Gowa menggunakan jalur independen, melekat unsur primordialisme dalam dirinya dan melawan Raja Gowa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (design studi kasus) yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) dan dokumentasi. Esensi penelitian ini adalah Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo sebagai Bupati Gowa terpilih pada pemilihan kepala daerah tahun 2015 merupakan potret keberhasilan pemuda dalam kontestasi pemilihan Bupati dalam suatu daerah. Selain itu, Ia sebagai pemuda memiliki hubungan darah dengan bupati sebelumnya sehingga dirinya selalu dikritik sebagai calon yang dipundaknya melekat unsur primordialisme dan memiliki lawan politik yang sangat berat yaitu Raja Gowa yang terlibat dalam kontestasi tersebut. Realitas itu mengharuskan dirinya dan timnya menyiasati dan merancang strategi kampanye berupa mengandalkan seorang komunikator yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni, mengemas kampanye dalam bentuk persuasif melalui pertemuan langsung dengan masyarakat dan membuat program program zikir dan doa sebagai medium untuk menampilkan image dirinya sebagai kandidat terbaik yang religius. Ia juga menggunakan strategi pelibatan relawan yang dari berbagai kalangan untuk menaikkan popularitasnya sebagai kandidat, melibatkan berbagai media untuk menayangkan berita tentangnya secara positif dan yang sangat fenomenal yaitu Ia mampu menentukan pilihannya kepada Karaeng Kio sebagai wakilnya dengan pertimbangan pengalaman birokrasi dan popularitas. Selain itu, dalam kontestasi Pilkada di kabupaten Gowa, citra primordial dikonstruksi melalui simbol-simbol dan praktek politik sehingga kontestasi sesungguhnya hanyalah sebuah pertempuran antara klan Yasin Limpo dan Raja Gowa untuk memperebutkan ruang kekuasaan tertinggi di kabupaten Gowa yaitu menjadi seorang Bupati.

This study discusses about the Strategy of Young Politicians in District Head Election and Primordialism Challenges. Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo as a youth took a part in Gowa elections used an independent way, attached a primordialism to himself and stood out against Gowas King. The method used in this study is a qualitative method (case study design) that is descriptive. Collecting the data has been done by interveiew (in-depth interview) and documentation. The essence of this research is that Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo as the Gowa Regent elected in the 2015 regional head election is a portrait of the success of youth in the contestation of the Regents election in a region. In addition, Ichsan as a youth who has a blood relation with the previous regent was always criticized as candidate whose shoulder was attached to an element of primordialism and had a very heavy political opponent, namely King Gowa who was involved in the contestation. That reality requires him and his team to get around and design a campaign strategy in the form of relying on a communicator who has capable capacity and capability, packing campaigns in a persuasive manner through direct meetings with the community and making remembrance and prayer programs as a medium to present his image as the best faithful candidate. He also used the strategy of volunteer involvement from various circles to increase his popularity as a candidate, involving various media to broadcast the news about him positively and a very fantastic point from Ichsans way is that he made a big decision to choose Your Honour Kio as his vice in consideration of bureaucratic experience and popularity. Otherwise, in the regional election in Gowa district, primordial images were constructed through political symbols and practices so that the actual contestation was only a battle between the Yasin Limpo clan and the King of Gowa to fight for the highest power space in Gowa district, namely becoming a regent.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Melvin Perjuangan
"Penelitian ini hendak mengetahui fenomena Zulkifli Nurdin sebagai "orang kuat lokal" di Jambi era desentralisasi. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam dan studi dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori mengenai "orang kuat lokal", teori mengenai "bossisme lokal" dan teori mengenai "orang kuat lokal" yang predator.
Hasil wawancara mendalam dan studi dokumen memperlihatkan Zulkifli Nurdin berhasil muncul sebagai "orang kuat lokal" di Jambi era desentralisasi. Keberhasilan Zulkifli Nurdin tersebut disebabkan karena dia berasal dari keluarga pengusaha pribumi melayu terkaya di Jambi, Nurdin Hamzah dan menguasai organisasi pengusaha seperti Kadin dan Gapensi di Jambi. Zulkifli Nurdin juga tepat memilih partai PAN yang dipersepsi sebagai partai reformis. Selain itu, Zulkifli Nurdin juga terbantu dengan kondisi gerakan sosial di Jambi cenderung mengecil dan tidak bisa masuk ke dalam pertarungan politik era desentralisasi.
Zulkifli Nurdin berhasil memanfaatkan jabatannya sebagai Gubernur Jambi dalam membangun kekuatan ekonomi dan politik yang besar di Jambi. Zulkifli Nurdin berhasil membesarkan Partai Amanat Nasional menjadi partai besar di Jambi dan didukung oleh DPRD Provinsi Jambi dalam mengeluarkan kebijakan. Zulkifli Nurdin juga berhasil memanfaatkan birokrasi untuk menggalang suara, mendapatkan dana dari proyek pemerintah dan mengatur pejabat-pejabat yang setia kepadanya serta menjalin kedekatan dengan penyelenggara pemilu di Jambi. Model pembangunannya membuat dirinya memperoleh keuntungan dari bisnis perizinan pengelolaan sumber daya alam di Jambi.
Pengaruh Zulkifli Nurdin juga besar dalam politik lokal di Jambi. Zulkifli Nurdin berhasil melakukan kontrol sosial atas masyarakat Jambi. Zulkifli Nurdin berhasil melemahkan gerakan sosial di Jambi dan mengontrol organisasi kekerasan di Jambi. Zulkifli Nurdin juga berhasil memengaruhi hasil pemilihan Bupati dan Walikota di Jambi dan mendominasi Partai Amanat Nasional di Jambi.
Implikasi teoritis memperlihatkan bahwa Zulkifli Nurdin tidak sepenuhnya menjadi "orang kuat lokal" karena Zulkifli Nurdin juga memenuhi beberapa kriteria "bossisme lokal" dan beberapa kriteria "orang kuat lokal yang predator". Fenomena Zulkifli Nurdin lebih tepat dikatakan sebagai "Kuasi-Orang Kuat Lokal". Temuan dalam penelitian ini secara umum juga ditemukan dalam penelitian mengenai "orang kuat lokal" di daerah lain atau di negara lain seperti Filipina dan Thailand.

This research aims to explore the phenomena of Zulkifli Nurdin as a "Local Strongmen" in Jambi within the era of decentralization. The researcher deploys a qualitative method using in deep interview and document study approaches. Theories used in this research are "local strongmen", "local bossism" and theory on predatory "local strongmen".
In deep interviews and document study results showed Zulkifli Nurdin succeeds in emerging as a "local strongmen" in Jambi during the era of decentralization. Zulkifli Nurdin's success attributed to the his origin from a wealthies local malay entrepreneur in Jambi, Nurdin Hamzah and controls entrepreneurs organization such as the Chamber of Commerce (Kamar Dagang dan Industri Indonesia-Kadin) and the Association of Indonesia's Entrepreneurs (Gabungan Pengusaha Seluruh Indonesia-Gapensi) in Jambi. Zulkifli Nurdin also choose the suitable party, The National Mandate Party (Partai Amanat Nasional), as it is perceived as a reformist party. Zulkifli Nurdin was favored by the social movement condition in Jambi that has shrunken and could not enter to the political contestation arena during the decentralization era.
Furthermore, Zulkifli Nurdin succeeds in using his position as the Governor of Jambi in building a strong political and economical power. He managed to raise the National Awakening Party into a strong party in Jambi and his policies are strongly supported by the Regional Parliament of Jambi Provinces. He also succeeds in using the bureaucracy to mobilize votes, acquire funds from the government's project, control bureaucrats that loyal to him and established close relationship with the election body in Jambi. His development programme is in his favor by granting him profits from natural resource exploration permit in Jambi.
Zulkifli Nurdin's influence is also strong in Jambi's local politics. He manages to carries out social control over the Jambi populations. He succeeds in making the social movements weaker and controls the vigilante organization. He also succeeds in influencing the result of Head of Regents and Mayors in Jambi and become a dominant figure in The Jambi National Mandate Party.
Theoritical implications of this research show that Zulkifli Nurdin not entirely become as a "local strongmen" because the phenomena of Zulkifli Nurdin also meet the certain criteria of "local bossism" and predatory "local strongmen". His phenomena is more correct to say as a "Quasi-Local Strongmen". Findings of this research can also be found in other researches on "local strongmen" in other region or state such as the Philippines and Thailand.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T 29879
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikriyah
"ABSTRAK
Kopi Sulawesi merupakan produk komoditi lokal yang memiliki harga tinggi di pasar global.
Saat ini permintaan terhadap kopi Sulawesi semakin meningkat. Adanya isu lingkungan
membuat LSM dunia menekankan pentingnya sertifikasi terhadap tanaman pertanian dimana
kopi Sulawesi salah satu yang harus disertifikasi. Sertifikasi dan tuntutan global akan kualitas
dan jumlah kopi membuat adanya dinamika yang terjadi di pasar global. Rantai kopi lokal
yang diawali oleh petani sebagai produsen, pedagang dan eksportir sebagai pendistribusi
mendapatkan pengaruh atas dinamika global yang terjadi. Atas tuntutan global dan adanya
sertifikasi kopi mengharuskan pengolahan kopi pasca panen disesuaikan dengan keinginan
pembeli dan kaidah pemrosesan kopi. Dua lokasi penelitian telah mendapatkan sertifikasi
sementara satu lokasi penelitian belum, tetapi memiliki terterampilan budidaya kopi sangat
baik. Ketiga lokasi penelitian ini mendapatkan bantuan dari buyers yang berbeda serta
disesuaikan dengan kondisi keruangan lokasi-lokasi tersebut. Dinamika global yang terjadi
memberikan pengaruh yang baik bagi masyarakat. Pengaruh yang baik tidak hanya bantuan
berupa kompensasi ? kompensasi yang diterima petani tetapi lebih menitik beratkan pada
kebermanfaatan jangka panjang bagi masyarakat.

ABSTRACT
Sulawesi coffees are the local commodities which have a high price in the global market.
Recently, demand of Sulawesi coffees are getting higher. There is an environment issue
makes the world NGOs decided that the agricultural commodity has to get the certification
which is Sulawesi coffee one of the product that has to be certified. Certification and the
global demand to the quality and quantity of Sulawesi coffees affect to the global dynamic in
global market. The local chains started from the small holder farmers as the producers, the
collectors and exporters as the distributors as well as get the impacts of global dynamic.
Based on the global demand and the certification, Sulawesi coffees must be on the good
coffee processing after the harvest and the good processing as well as followed the buyers?
procedures. Two of the fieldwork locations have been certified but the other one has not been
certified but this location actually has a good cultivation skill of coffee. Three of the
fieldwork locations have got the compensation from buyers differently and it is appropriated
with the spatial and geographic location itself. Global dynamic showed the good impacts to
the community. The good impacts are not only as the aids of compensations which received
by the small holder farmers but the highest tendency is on the long beneficial of sustainability
to the local community."
Universitas Indonesia, 2012
S42143
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zukhrufa Ken Satya Dien
"Kajian ini menjelaskan mengenai peran masyarakat lokal Bandung dalam menyukseskan Konferensi Asia Afrika yang terlaksana selama sepekan. Konferensi Asia Afrika merupakan konferensi tingkat internasional yang diadakan pada 18-24 April 1955 di Bandung, Jawa Barat. Dalam konferensi tersebut menghasilkan dasasila Bandung, mulai bermunculan negara yang merdeka, dan terlaksananya kegiatan internasional lainnya. Hasil konferensi tersebut menjadi sebuah tanda bahwa konferensi berhasil terlaksana. Keberhasilan konferensi tersebut tidak terlepas peran panitia dari masyarakat lokal yang terlibat mendukung konferensi. Akan tetapi, keberhasilan tersebut menyebabkan hanya orang dari kalangan elit saja yang dikenal dan dituliskan, tidak seperti masyarakat lokal yang juga memiliki peran dalam konferensi tersebut. Studi ini menemukan bahwa peran yang dilakukan oleh masyarakat lokal Bandung menjadi fokus keberhasilan Konferensi Asia Afrika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan menggunakan pendekatan sejarah lisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan Konferensi Asia Afrika tidak hanya berasal dari orang-orang besar yang sudah tertuliskan dalam dokumen. Akan tetapi, terdapat peran dari orang kecil atau masyarakat lokal Bandung yang tidak terdokumentasikan juga memiliki dampak dalam keberhasilan Konferensi Asia Afrika.

This study explains the role of local people in Bandung in the success of the week-long Asian-African Conference. The Asian-African Conference was an international conference held on April 18-24, 1955, in Bandung, West Java. The conference resulted in the Dasasila Bandung, the emergence of independent countries, and the implementation of other international activities. The results of the conference became a sign that the conference was successfully held. The success of the conference was inseparable from the role of the committee from the local community involved in supporting the conference. But the success of the conference meant that only people from the elite were recognized and written about, unlike the local community who also had a role in the conference. This study found that the role played by the local people of Bandung became the focus of the success of the Asian-African Conference. This research utilizes the historical research method and uses an oral history approach. The results of this study show that the success of the Asian-African Conference did not only come from the big people who had been written down in the documents. But there were roles of small people or local people of Bandung that were not documented that also had an impact on the success of the Asian-African Conference."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurning Agusriyanti Naris
"Tesis ini merupakan kajian antropologi politik pedesaan yang menjelaskan tentang komunitas muda bernama komunitas pemuda desa. komunitas ini berada di Desa Gusri Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat. Pada pemilihan kepala desa di awal tahun 2022 komunitas ini menunjuk satu perwakilan untuk menjadi salah satu kandidat. Melalui social capital yang di miliki pemuda mereka jadikan kekuatan untuk meredam feodalisme, polarisasi dan politik uang dalam bursa pemilihan kepala desa. Pada penulisan tesis ini, penulis melakukan fieldwork mulai dari pertengahan tahun 2022 hingga awal tahun 2023 dengan menggunakan metode etnografi. Komunitas Komunitas pemuda desa menjadi subjek penelitian dengan analasis kritis teori Bourdie tentang social capital terutama kinship in capital pada sosok kandidat kuat pemilihan kepala desa dan teori power Wolf dalam melihat seberapa besar kekuatan yang harus dihadapi dan dimiliki sebagai tantangan dan upaya komunitas muda di desa. Dari kasus tesis ini, kita dapat melihat bagaimana masyarakat desa memaknai kekuatan dari social capital. Komunitas pemuda desa dan tiap kandidat pemilihan kepala desa. Pemaknaan ini tidak sebatas pada nilai uang dari money politik para kandidat tapi juga makna pembaharuan untuk mengatasi tapi juga menggambarkan pemaknaan pemuda yang membawa satu perubahan terkait karakter kandidat, loyalitas, jaringan sosial akhirnya melemah.  

This thesis is an anthropological study of rural politics that describes a young community called the village youth union. This community is located in GusriVillage, Wonomulyo District, Polewali Mandar Regency, West Sulawesi. In the village head election in early 2022, this community appointed a representative to be one of the candidates. Through social capital owned by youth, they make the power to reduce feudalism, polarization and money politics in the village head election market. In writing this thesis, the author conducted fieldwork from mid-2022 to early 2023 using ethnographic methods. The Village Youth Union community became the subject of research with a critical analysis of Bourdie's theory of social capital, especially kinship in capital in the figure of a strong candidate for the village head election and Wolf's power theory in seeing how much power must be faced and owned as a challenge and effort of the young community in the village. From the case of this thesis, we can see how the villagers interpret the power of the social capital of the Village Youth Union and each candidate for the village head election. This interpretation is not limited to the value of money from the candidates' political money but also the meaning of renewal to overcome but also describes the meaning of youth who bring one change related to the character of the candidate, loyalty, social networks eventually weakened."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Ade Saputra
"ABSTRAK
Dalam aspek sejarah, Prancis selalu memiliki hubungan yang erat dengan imigran. Pasca-PD II, imigran memiliki peran yang sangat penting dalam upaya restrukturisasi ekonomi di Prancis. Sejak saat itu pula, imigran Magribi masuk ke Prancis secara sporadis. Saat itu, masuknya imigran ke industri Prancis memberikan keuntungan yang besar bagi Prancis yang tengah mengalami krisis demografi akibat perang. Meskipun demikian, masalah mengenai imigran Magribi mulai muncul seiring dengan terjadinya krisis ekonomi di Prancis, seperti krisis 1973, krisis 2004, hingga krisis 2008. Permasalahan paling utama yang berkaitan dengan imigran Magribi pada masa krisis ekonomi, yakni isu mengenai pengangguran dan kekerasan. Pada masa pemerintahan Sarkozy, Prancis terkena dampak krisis ekonomi global yang pada akhirnya memengaruhi bidang ketenagakerjaan di Prancis. Masalah utama saat itu, yakni tingginya jumlah pengangguran. Terlebih, data menunjukkan bahwa pekerja imigran Magribi menjadi pihak yang paling tidak diuntungkan pada masa krisis, dengan tingginya jumlah pemutusan hubungan kerja yang mereka alami. Hal ini mengindikasikan bahwa pekerja imigran Magribi menjadi korban utama krisis ekonomi. Aspek pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan sangat penting untuk menjelaskan keadaan sosial-ekonomi para pekerja imigran Magribi.

ABSTRACT
In the historical aspect, France always closely related to the immigrants. Since the post-World War II, immigrants play an important role in France's efforts to restructure the economy. Since post-World War II, immigrants entered sporadically to France (especially Maghreb migrants). Immigrants at that time entered into the industry and were considered very beneficial because France was experiencing a demographic crisis due to the war. However, the problem of immigrants always appear when France suffered an economic crisis, such as during the 1973 crisis, the crisis of 2004, until the crisis of 2008. Issues that arise are generally caused by high unemployment and violence. In the Sarkozy administration (2007 -2012), France affected by the global economic crisis that led to employment problem. The biggest problem is the high number of unemployed. In the aspect of ethnicity, the Maghreb migrant workers always have the higher risk of being unemployed index than migrant workers from other countries. This indicates that the Maghreb immigrants become main victims of the economic crisis. Aspects of occupation, education, and income are important subjects to determine the social and economic conditions of Maghreb migrant workers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>