Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77908 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghulam Fathul Amri
"Perkembangan teknologi yang masif mendorong manusia melakukan eksplorasi sumber daya alam secara besar-besaran. Industrialisasi pun bergeliat dengan penuh harapan mendapatkan keuntungan yang besar. Pertambangan dibuka dimana-mana dengan modal yang sangat besar. Dari semua proses itu akhirnya muncullah limbah berbahaya bernana NORM/TENORM. Di antara limbah itu adalah unsur Radium 226. Diperlukan suatu metode yang ramah lingkungan untuk menyelesaikan permasalahan ini agar tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Fitoremediasi sebagai opsi paling ramah lingkungan dipilih dan serangkaian percobaan pun diatur untuk mendapatkan kondisi ideal. Tanaman Dieffenbachia dipilih sebagai kandidat karena memiliki spesifikasi khusus mampu hidup pada media air, tubuhnya yang memiliki kandungan asam sehingga sangat ideal digunakan dalam usaha pengolahan limbah radium 226. Selain itu tanaman ini juga bukan tanaman konsumsi sehingga menutup celah masuknya radionuklida tersebut ke dalam rantai makanan. Tanaman mampu hidup pada pH 3 sd 10. Percobaan dilakukan dengan menggunakan wadah botol dengan media air pH 7 dengan suhu dikontrol pada 28-30oC dan kelembaban 68 % maka didapatkan hasil bahwa tanaman ini mempunyai nilai faktor pindah sebesar 0,38 sehingga termasuk kategori akumulator sedang dan fitoremediator yang baik karena tidak terpengaruh oleh kontaminan. Berdasarkan keadaan tersebut maka tanaman ini bersifat Fitovolatil dan Fitostabilisasi. Reaksi kinetika Radium 226 dengan Dieffenbachia Sp memenuhi orde 2 dengan persamaan y = 1,8268x2 - 9,8389x + 44,975 dan nilai R² = 0,7623. Persamaan kinetika ini bisa digunakan untuk memperkirakan bagaimana kinerja tanaman dalam mendekontaminasi kontaminan yang akan diproses. Untuk mencegah kontaminasi lanjutan maka pengelolaan matrik pascapanen perlu dilakukan dengan cermat dan seksama.

Massive technological developments encourage people to explore natural resources on a large scale. Industrialization is also wriggling about in hopes of gaining sizable profits. Mining is opened everywhere with considerable capitals. From all these processes finally emerged hazardous waste as known as NORM / TENORM. Among those waste is the Radium 226 element. An environmentally friendly method is needed to solve this problem so that it will not cause new problems in the future. Phytoremediation as the most environmentally friendly option was chosen and a series of experiments were arranged in order to obtain ideal conditions. The Dieffenbachia plant was chosen as a candidate because it has special specifications which is capable of living on water media, its body which has an acid content so that it is quite ideal to be used in the waste processing business of radium 226. In addition this plant is also not a consumption plant so that it closes the gap of the entry of that radionuclides into the food chain. This plant is also able to live at pH of 3 to 10. The experiment was carried out using a bottle container with a water medium that has pH of 7 with temperature controlled at 28-30 degrees Celsius and humidity of 68 % the result is that the plant can move contaminants into itself by 38.44 % with details of roots, stems and leaves with a percentage of 15.43%, 13.22% and 9.79% respectively and encouraging contamination evaporation of 57.85%, leaving only pollutants as much as 3.71% from the initial amount. Based on those conditions, this plant is Fitovolatil. The kinetic reaction of Radium 226 with Dieffenbachia Sp is in order of 2 with the equation y = 1.8268x2 - 9.8389x + 44.975 and the value of R² = 0.7623. This kinetic equation needed for predict ability of the plant when process the contaminant to be decontaminated. To prevent further contamination, the management of the post-harvest matrix needs to be carried out carefully and thoroughly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Husnul Fajri
"Limbah katalis nikel setiap tahun dihasilkan sekitar 1000 ton dimana kandungan nikel yang terdapat di dalam katalis sebanyak 16% wt. Berdasarkan hal diatas dalam penelitian ini ditujukan untuk mengambil kembali logam nikel dari limbah katalis nikel agar dapat dimanfaatkan kembali oleh perusahaan untuk dijual ke industri material. Metode yang digunakan dalam pengambilan kembali logam nikel dari limbah katalis adalah dengan metode leaching, ekstraksi cair-cair menggunakan ekstraktan selektif CYANEX 272 dan stripping.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses leaching limbah katalis nikel menggunakan H2SO4 mendapatkan nilai tertinggi pada konsentrasi 8 M dengan temperatur 85 oC dan waktu operasi sekitar 5 jam dengan persentase leaching nikel sebesar 97,23%. Pada proses ekstraksi dengan menggunakan Cyanex 272 dalam larutan kerosin, persentase ekstraksi yang optimum diperoleh sebesar 87,61% pada pH 7 dan konsentrasi Cyanex 0,6 M.

Waste nickel catalyst produced each year around 1,000 tonnes with the nickel content present in the catalyst as much as 16% wt. Based on the above in this study is intended to retrieve a nickel of waste a nickel catalyst to be used again by the company to be sold to industrial materials. The method used in the recovery of nickel metal from the waste catalyst is the method of leaching, liquid-liquid extraction using a selective extractant CYANEX 272 and stripping.
The results showed that the waste leaching process nickel catalyst using H2SO4 get the highest score at a concentration of 8 M with a temperature of 85 ° C and the operating time of about 5 hours with a percentage of 97.23% nickel leaching. In an extraction process using kerosene Cyanex 272 in solution, the optimum extraction percentage of 87.61% was obtained at pH 7 and Cyanex concentration of 0.6 M.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rahmawati
"Mikroalga merupakan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein dan asam amino pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp. Kadar protein diukur menggunakan metode Biuret dan kurva standar BSA (Bovine Serum Albumin) yang diukur pada panjang gelombang 540 nm.
Hasil pengukuran kadar protein dengan metode Biuret didapatkan persentase proteinnya yaitu 4.16 % untuk mikroalga Scenedesmus sp dan 1.64 % untuk mikroalga Coelastrum sp. Penentuan kandungan asam amino dilakukan menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi).
Hasil analisis kandungan asam amino menunjukkan hasil bahwa asam amino esensial leusin merupakan asam amino esensial yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Coelastrum sp dan pada mikroalga Scenedesmus sp asam amino esensial lisin merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak. Sedangkan untuk kandungan asam amino non esensial diperoleh hasil bahwa asam amino glutamat merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp.
Pada penelitian ini dilakukan juga perhitungan jumlah sel alga dengan metode kapasitansi dimana hasil perhitungan dibandingkan dengan perhitungan jumlah sel menggunakan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, dan didapatkan perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi.

Microalgae is an alternative solution to solve the problem of the lack of nutrient in Indonesia. The aims of this research is to determine protein concentration and amino acids in the microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp. Measurument of protein concentration using the Biuret method with a standard curve of BSA (Bovine Serum Albumin) is measured at a wavelength of 540 nm.
The results of protein obtained with Biuret method is 4.16% to microalgae Scenedesmus sp. and 1.64% for microalgae Coelastrum sp. Determination of the amino acid is done using HPLC (High Performance Liquid Chromatography).
Results of the analysis of amino acid content shows that the highest essential amino acid of microalgae coelastrum sp is leucine, and lysine is the highest essential amino acid of microalgae scenedesmus sp. And glutamic is the highest non-essential amino acid of microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp.
In this research, we also calculate the number of algal cells with a capacitance method in which the calculation results as compared with the calculation of the number of cells using the Counting chamber and absorbance values with a spectrophotometer, and obtained the same proportion of large capacitance, the number of cells, and absorbance.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rahmawati
"Mikroalga merupakan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein dan asam amino pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp. Kadar protein diukur menggunakan metode Biuret dan kurva standar BSA (Bovine Serum Albumin) yang diukur pada panjang gelombang 540 nm. Hasil pengukuran kadar protein dengan metode Biuret didapatkan persentase proteinnya yaitu 4.16 % untuk mikroalga Scenedesmus sp dan 1.64 % untuk mikroalga Coelastrum sp. Penentuan kandungan asam amino dilakukan menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi).
Hasil analisis kandungan asam amino menunjukkan hasil bahwa asam amino esensial leusin merupakan asam amino esensial yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Coelastrum sp dan pada mikroalga Scenedesmus sp asam amino esensial lisin merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak. Sedangkan untuk kandungan asam amino non esensial diperoleh hasil bahwa asam amino glutamat merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp.
Pada penelitian ini dilakukan juga perhitungan jumlah sel alga dengan metode kapasitansi dimana hasil perhitungan dibandingkan dengan perhitungan jumlah sel menggunakan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, dan didapatkan perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi

Microalgae is an alternative solution to solve the problem of the lack of nutrient in Indonesia. The aims of this research is to determine protein concentration and amino acids in the microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp. Measurument of protein concentration using the Biuret method with a standard curve of BSA (Bovine Serum Albumin) is measured at a wavelength of 540 nm. The results of protein obtained with Biuret method is 4.16% to microalgae Scenedesmus sp. and 1.64% for microalgae Coelastrum sp. Determination of the amino acid is done using HPLC (High Performance Liquid Chromatography).
Results of the analysis of amino acid content shows that the highest essential amino acid of microalgae coelastrum sp is leucine, and lysine is the highest essential amino acid of microalgae scenedesmus sp. And glutamic is the highest non-essential amino acid of microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp.
In this research, we also calculate the number of algal cells with a capacitance method in which the calculation results as compared with the calculation of the number of cells using the Counting chamber and absorbance values with a spectrophotometer, and obtained the same proportion of large capacitance, the number of cells, and absorbance.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poety Hikmawati
"ABSTRAK
Fitoremediasi merupakan salah satu alternatif pengolahan air limbah yang menggunakan tanaman dengan sistem lahan basah sebagai pengolahannya. Penelitian fitoremediasi ini menggunakan vegetasi Vetiveria zizanioides dimana telah diketahui kemampuannya dalam pengolahan air limbah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan akar wangi dalam menurunkan kadar Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), (Total Suspended Solid) TSS, Ammonia, Nitrat, Fosfat setelah melalui bak lahan basah. Penelitian ini menggunakan dua buah reaktor dengan kerapatan tanaman yang berbeda yakni Reaktor A (15 rumpun/m2) dan Reaktor B (18 rumpun/m2) dengan air limbah yang digunakan berasal dari Asrama Mahasiswa UI Depok. Dengan menggunakan waktu tinggal kelipatan 8 jam maka efisiensi rata-rata pada Reaktor A untuk BOD sebesar 78,89%, COD 87,63%, TSS 93,06%, ammonia 90,39%, nitrat 88,50%, dan untuk fosfat 99,07% sedangkan pada Reaktor B efisiensi rata-rata BOD sebesar 89,55%, COD 90,12%, TSS 96,96%, ammonia 95,30%, nitrat 93,79%, dan untuk fosfat 99,39%.

ABSTRACT
Phytoremediation is an alternative wastewater treatment plants that use the wetland as a processing system. The phytoremediation research using Vetiveria zizanioides vegetation which has been known ability in wastewater treatment. The purpose of this study was to determine the level of efficiency of the use of vetiver in lowering levels of Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), (Total Suspended Solid) TSS, Ammonia, Nitrate, Phosphate after wetland basin . This study uses two reactors with different plant densities namely reactor A (15 rumpun/m2) and reactor B (18 rumpun/m2) with waste water used comes from Student UI Dormitory. By using multiple 8 hour detention time then the average efficiency in Reactor A for BOD of 78.89%, 87.63% COD, TSS 93.06%, 90.39% ammonia, nitrate 88.50 %, and for phosphate 99.07% and Reactor B, BOD average efficiency of 89.55%, 90.12% COD, TSS 96.96%, 95.30% ammonia, nitrate 93.79%, and 99.39 % for phosphate."
2014
S53802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amaranggana Novianti
"Peningkatan jumlah sampah plastik di Jakarta menimbulkan beberapa permasalahan lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibuat metode pengolahan sampah plastik khususnya polystyrene dengan metode pirolisis. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui karakteristik liquid oil produk pirolisis serta menganalisis perpindahan kalor pada reaktor dan cooling water serta kesetimbangan energi untuk mengubah polystyrene menjadi liquid oil. Pirolisis polystyrene dilakukan dengan memvariasikan temperatur reaksi 350 C-550 C serta dikondensasi menggunakan temperatur air dingin dan air biasa. Hasil liquid oil optimum berada di temperatur 500 C dengan air dingin. Liquid oil dapat digunakan sebagai bahan bakar dengan komposisi utamanya yaitu 60.33 berupa Benzocyclobutane serta memiliki nilai kalor sebesar 43.83 MJ/kg, dengan densitas 0.89 g/ml, serta viskositas kinematik 0.78 cSt.

The increase of plastics waste in Jakarta has created some problems. Processing plastic waste, particularly polystyrene, using a pyrolysis method can be a solution to these problems. The purpose of this research is to obtain the characteristics of liquid oil as pyrolysis product and analyze heat transfer at the reactor and cooling water then the energy balance for producing liquid oil. The polystyrene pyrolysis method was done through temperature reactions varied from 350 550 C, also condensed by using low and normal temperature of water. The optimum result of liquid oil was produced in temperature reaction of 500 C using cold water. Utilization of this liquid oil can be used as fuel, with 60.33 Benzocyclobutane as the main composition and it has heating value equals to 43.83 MJ kg, with 0.89 g ml density, and 0.78 cSt kinematic viscosity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mauhibiya Shofa
"Serbuk fosfor yang terdapat di dalam lampu fluorescent bekas khususnya jenis lampu trichromatic masih mengandung beberapa logam beharga yang masih dapat digunakan kembali, salah satunya adalah logam yttrium. Pengambilan kembali logam yttrium dari limbah lampu fluorescent dilakukan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari lampu.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji selektifitas ekstraktan Cyanex 272 yang mengandung senyawa aktif bis (2,4,4,-trimethylpentyl) phosphinic acid terhadap logam yttrium, dimana ekstraktan ini telah terbukti mampu mengekstrak beberapa logam secara efektif. Pemisahan dilakukan secara ekstraksi cair-cair dengan menggunakan n-heptana sebagai pelarut ekstraktan Cyanex 272 dan larutan asam sulfat sebagai leaching agent serbuk fosfor.
Hasil penelitian menunjukkan proses ekstraksi logam yttrium dari limbah serbuk fosfor menggunakan ekstraktan Cyanex 272 mencapai titik maksimum pada saat konsentrasi asam sulfat sebesar 1 M, konsentrasi ekstraktan sebesar 0,4 M, serta nilai pH larutan fasa akuatik sebesar 5,0 dengan persentase leaching sebesar 62,61% dan persentase ekstraksi sebesar 96,69%.

There are some valuable metals that can be recycled from phosphor powder in spent fluorescent lamps, which one of them is yttrium metal. The recovery of yttrium from spent fluorescent lamps can be used to optimize the economical value of the lamps.
This study aims to test the selectivity of extractant Cyanex 272 that contain bis (2,4,4,-trimethylpentyl) phosphinic acid as its active compound, which is used to extract the yttrium metal from spent phosphor powder. Cyanex 272 is known for its good selectivity to extract some kind of metals. The recovery is done by using liquid-liquid extraction which n-heptana solution is used as the solvent of extractant Cyanex 272 and sulphuric acid solution is used as leaching agent of phosphor powder.
Experimental result showed that maximum condition of the yttrium extraction from phosphor powder using Cyanex 272 is reached by using 1 M sulphuric acid solution, extractant concentration is 0,4 M, and pH value of leaching solution is 5,0 with leaching percentage 62,61% and extraction percentage 96,69%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Annisa Wardhani
"Nikel merupakan logam berharga dengan nilai jual dan pemanfaatan yang tinggi dalam berbagai bidang industri. Kebutuhan nikel diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya sehingga berdampak pada ketersediaannya. Limbah katalis steam reforming (NiO/Al2O3) mengandung logam nikel sebesar 6% berat dapat menjadi sumber alternatif nikel yang ekonomis melalui metode leaching menggunakan asam DL-malat sebagai leaching agent dan H2O2 sebagai oxidizing agent. Proses decoking pada suhu 600 °C selama 5 jam dengan laju pemanasan 10 °C/menit dilakukan sebagai pre-treatment limbah katalis untuk menghilangkan kokas dan kotoran lainnya yang mengganggu proses leaching serta oksidasi sulfida logam yang membantu meningkatkan kemudahan pelarutan logam nikel. Senyawa H2O2 ditambahkan untuk mengoksidasi logam nikel menjadi bentuk mudah terlarut sehingga dapat meningkatkan efisiensi leaching. Proses leaching menggunakan asam DL-malat 2,5 M, H2O2 2% v/v, ukuran partikel limbah 150 mesh, rasio S/L 20 g/L pada suhu operasi 90 ? selama 120 menit dengan kecepatan pengadukan 500 rpm memperoleh efisiensi leaching logam nikel sebesar 88,42%. Studi kinetika leaching menunjukkan proses leaching dikendalikan oleh mekanisme reaksi kimia pada permukaan dengan energi aktivasi sebesar 106,24 kJ/mol. Logam nikel yang terlarut dalam larutan leaching akan dipurifikasi melalui ekstraksi cair-cair. Ekstraksi cair-cair menggunakan LIX 84-ICNS 40% v/v, pH fasa akuatik 7, rasio O/A 1/1 pada suhu operasi 28 ? selama 60 menit dengan kecepatan pengadukan 500 rpm mampu mengekstraksi nikel sebesar 88,74%.

Nickel is a valuable metal with high selling value and utilization in various industrial fields. Nickel demand is expected to keep rising every year, which impacts its availability. Steam reforming spent catalyst (NiO/Al2O3) containing 6 wt.% nickel can be an economical alternative source of nickel through leaching method using DL-malic acid as a leaching agent and H2O2 as an oxidizing agent. Decoking process at 600°C for 5 hours with a heating rate of 10°C/min was carried out as a pre-treatment of spent catalyst to remove coke and other impurities that interfere with the leaching process and oxidize metal sulfides that help increase the ease of nickel dissolution. H2O2 is added to oxidize nickel into a soluble form that can increase the leaching efficiency. Leaching process using 2.5 M DL-malic acid, 2% v/v H2O2, 150 mesh waste particle size, solid/liquid ratio 20 g/L at an operating temperature of 90 ? for 120 minutes with a stirring speed of 500 rpm obtained 88.42% nickel leaching efficiency. The leaching kinetics study showed that the leaching process was controlled by a chemical reaction mechanism on the surface with an activation energy of 106.24 kJ/mol. The nickel dissolved in the leaching solution will be purified through liquid-liquid extraction. Liquid-liquid extraction using LIX 84-ICNS 40% v/v, aquatic phase pH 7, organic/aquatic ratio 1/1 at an operating temperature of 28 ? for 60 minutes with a stirring speed of 500 rpm was able to extract 88.74% nickel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nidaul Izzah
"Bacopa sp. merupakan genus tanaman air yang umumnya digunakan sebagai tanaman hias akuarium. Sekitar 60 spesies Bacopa tersebar di seluruh dunia. Namun, data molekuler dan analisis filogenetik terhadap spesies-spesies tersebut masih sangat terbatas. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi tujuh spesies Bacopa menggunakan penanda molekuler dan mengetahui hubungan kekerabatan antar spesies melalui nilai jarak genetik. Sebanyak tujuh spesies Bacopa diamati secara morfologi dan diidentifikasi secara molekuler menggunakan sekuens rbcL melalui metode DNA Barcoding dan RAPD marker. Hasil amplifikasi DNA Bacopa sp. divisualisasikan pada gel agarosa dengan konsentrasi 1,5% (rbcL) dan 2% (RAPD marker). Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan aplikasi MEGA (rbcL) dan NTSys (RAPD marker) untuk diketahui hubungan kekerabatannya. Amplifikasi tujuh spesies Bacopa sp. menggunakan rbcL menghasilkan tujuh amplikon yang berukuran sekitar 600 bp. Selain itu, amplifikasi menggunakan delapan primer RAPD juga berhasil dilakukan pada lima spesies Bacopa sp. dan menunjukkan tingkat polimorfisme sebesar 100%. Bacopa rotundifolia dan B. myriophylloides tidak berhasil diamplifikasi oleh delapan primer RAPD karena ketidakcocokan cetakan DNA dengan primer. Analisis filogenetik berdasarkan sekuens rbcL menggunakan metode UPGMA menunjukkan bahwa tujuh spesies Bacopa memiliki rentang jarak genetik 0,000—0,024, sedangkan berdasarkan RAPD, tujuh spesies Bacopa memiliki rentang jarak genetik 0,000—0,625. Identifikasi menggunakan sekuens rbcL lebih dianjurkan karena hasil RAPD sulit untuk diinterpretasikan dan dapat menimbulkan salah tafsir.

Bacopa sp. is a genus of aquatic plants commonly used as aquarium ornamental plants. About 60 species of Bacopa are distributed throughout the world. However, data on molecular identification and phylogenetic analysis of this species are still limited. This study was conducted to identify seven species of Bacopa using molecular markers and determine the relationship among species through the value of genetic distance. A total of seven species of Bacopa were observed morphologically and identified molecularly using rbcL sequences through DNA barcoding and RAPD marker methods. The results of Bacopa DNA amplification were visualized on agarose gel with a concentration of 1.5% (rbcL) and 2% (RAPD marker). The data obtained then processed using the MEGA (rbcL) and NTSys (RAPD marker) applications to determine the relationship among them. Amplification of seven species Bacopa sp. using rbcL resulted in an amplicon measuring about 600 bp. In addition, amplification using eight RAPD primers was also successfully carried out on five species of Bacopa and showed a polymorphism rate of 100%. Bacopa rotundifolia and B. myriophylloides were not successfully amplified by eight RAPD primers due to a mismatch of DNA templates with primers. Phylogenetic analysis based on rbcL sequences using the UPGMA method showed that seven Bacopa species had a genetic distance range of 0.000-0.024, while based on RAPD, seven Bacopa species had a genetic distance range of 0.000-0.625. Identification using the rbcL sequence is recommended because RAPD results are difficult to interpret and can lead to misinterpretation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>