Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Ariefah Hidayati
"Disfungsi endotel ditandai dengan penurunan ketersediaan nitrit oksida dalam tubuh sehingga dapat terjadi gangguan vasodilatasi. Aktivitas antioksidan dan penghambatan arginase diharapkan dapat memperbaiki kondisi tersebut. Daun Syzigium cumini (jamblang) diketahui mengandung senyawa-senyawa kimia yang aktif sebagai penghambat arginase dan antioksidan, namun belum ada penelitian yang mengevaluasi aktivitas penghambatan arginasenya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi aktif dari ekstrak etanol daun jamblang yang memiliki aktivitas penghambatan arginase dan aktivitas antioksidan. Daun jamblang dari tiga lokasi tumbuh diekstraksi menggunakan etanol 70%. Ekstrak teraktif yang menghambat arginase difraksinasi dengan n-heksana, etil asetat, metanol kemudian diuji penghambatan arginase dan uji antioksidan pada fraksi yang aktif menghambat arginase.
Pada konsentrasi 50 µg/mL, penghambatan arginase oleh ekstrak daun jamblang sumber Tangerang, Sukoharjo, dan Bogor adalah 84,38; 83,05; 88,87% dan setelah dilakukan penghilangan tanin pada ekstrak didapatkan penghambatan arginase sebesar 48,32; 41,54; 76,03% yang aktivitasnya berkorelasi positif dengan kadar asam galat pada ekstrak. Fraksi etil asetat dari ekstrak etanol daun jamblang sumber Bogor menghambat arginase dengan IC50 46,96 µg/mL. Sedangkan fraksi metanol menghambat arginase dengan IC50 15,35 µg/mL dan setelah dilakukan penghilangan tanin menjadi 53,03 µg/mL.
Fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas antioksidan 4,46 mmol FeEAC/g dengan metode FRAP dan IC50 102,52 µg/mL dengan metode peredaman anion superoksida. Fraksi metanol menunjukkan aktivitas antioksidan 4,91 mmol FeEAC/g dengan metode FRAP dan IC50 86,67 µg/mL dengan metode peredaman anion superoksida. Fraksi etil asetat dan metanol dari ekstrak etanol 70% daun jamblang memiliki aktivitas antioksidan dan penghambatan arginase secara in vitro.

Endothelial dysfunction is characterized by low availability of nitric oxide, thus vasodilation impaired. Antioxidant and arginase inhibition activities are expected to improve endothelial dysfunction. Syzigium cumini leaves were known to contain phytochemicals that had arginase inhibitory and antioxidant activities, but no studies have evaluated its arginase inhibitory activity.
The aim of this study was to to determine the active fraction from the ethanolic extract of S.cumini leaves that have arginase inhibitory and antioxidant activities. S.cumini leaves from three growing locations were extracted using 70% ethanol. The most active extract that inhibited arginase was fractionated using n-hexane, ethyl acetate, methanol. Active fractions which inhibited arginase were tested for antioxidant activity.
The leaves of S.cumini collected from Tangerang, Sukoharjo, and Bogor possessed arginase inhibition value 84.38; 83.05; 88.87% at a concentration of 50 µg/mL. After tannin removal on the crude extract, arginase inhibition activity decreased into 48.32; 41.54; 76.03%, respectively and showed correlation with gallic acid content of the extract. Ethyl acetate fraction inhibited arginase with IC50 value 46.96 µg/mL, antioxidant activity with FRAP value 4.46 mmol FeEAC/g and IC50 value 102.52 μg/mL for superoxide anion scavening.
Methanol fraction inhibited arginase with IC50 value 15.35 µg/mL and decreased into value 53.03 µg/mL after tannin removal from fraction, antioxidant activity with FRAP value 4.91 mmol FeEAC/g and IC50 value 86.67 μg/mL for superoxide anion scavening. Both ethyl acetate and methanolic fraction were active fraction from S.cumini leaves hydroethanolic extract which possessed antioxidant and arginase inhibition activities in vitro.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
T51889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Elin Novia
"Kondisi disfungsi endotel disebabkan oleh menurunnya ketersediaan L-Arginin akibat meningkatnya aktivitas arginase dan stres oksidatif. Berdasarkan penggunaan tradisionalnya untuk memperlancar aliran darah, serta kandungan senyawa yang potensial sebagai penghambat arginase dan antioksidan, maka dilakukan pengujian aktivitas penghambatan arginase dan aktivitas antioksidan senggani Melastoma malabathricum L. Simplisia batang, buah, bunga, daun diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 70. Ekstrak teraktif penghambat arginase ditentukan nilai IC50, distandardisasi dan difraksinasi dengan n-heksan, etil asetat dan metanol.
Ekstrak etanol 70 daun memiliki aktivitas penghambatan arginase tertinggi dibandingkan bagian tanaman senggani lainnya dengan nilai IC50 62,89 g/mL, serta mengandung senyawa identitas kuersetin 0,27. Fraksi etil asetat menghambat arginase dengan nilai IC50 21,24 g/mL, dan memiliki nilai IC50 4,95 ?g/mL untuk aktivitas antioksidan dengan metode FRAP dan 12,44 ?g/mL dengan metode DPPH. Kadar flavonoid total, fenol total dan kuersetin dalam fraksi etil asetat berturut-turut adalah 16,7; 37,91; dan 3,7 . Fraksi teraktif dalam menghambat arginase dan sebagai antioksidan dari ekstrak etanol 70 daun senggani adalah fraksi etil asetat.

Endothelial dysfunction is primarily due to reduction in Nitric Oxide NO bioavailabilty caused by upregulation of arginase and oxidative stress. Based on traditional used for blood flowing, and potential compounds as arginase inhibitor and antioxidant, research on arginase inhibitory and antioxidant activity of Senggani Melastoma malabathricum L . has conducted. Stem, fruit, flower and leaf were extracted with 70 ethanol by maceration. The most active extract was determined for IC50 value, standardized, and fractionated with n hexane, ethyl acetate and methanol.
The most active extract on arginase inhibition compared to other parts of the plant was leaf extract with IC50 62,89 g mL, and 0,27 quercetin as marker compound. Ethyl acetate fraction inhibited arginase with IC50 value 21,24 g mL IC50 value 4,9 g mL for antioxidant activity by FRAP method and 12,44 g mL for antioxidant activity by DPPH method. Total flavonoid content, total phenolic content and quercetin content in ethyl acetate fraction was 16.7, 37.91, and 3.7 . The most active fraction on arginase inhibition and antioxidant activity from 70 ethanolic leaf extract of senggani was ethyl acetate fraction.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
T49334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilzar Fachri
"NADPH Oksidase merupakan enzim yang bekerja dalam mengubah molekul NADPH menjadi NADP+ dengan mentransfer elektron ke oksigen dan mengubahnya menjadi radikal anion superoksida. Enzim ini menjadi aktif pada berbagai kondisi patologis terutama pada keadaan hiperglikemia atau pada kondisi diabetes melitus. Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan telah lama digunakan dalam pengobatan diabetes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas ekstrak etanol daun Jamblang dan kulit batang Jamblang terhadap NADPH Oksidase, melalui pengukuran antioksidan dan produk akhir ROS serta rasio NADP+/NADPH. Aktivitas antioksidan dengan metode DPPH terhadap ekstrak etanol dari daun (DJ) dan kulit batang jamblang (KJ) sangat kuat dengan konsentrasi IC50 3,08 ppm untuk DJ dan 3,34 ppm untuk KJ, sebanding dengan kadar total fenol yang cukup tinggi sebesar 34,01% (b/b) untuk DJ dan 29,17% (b/b) untuk KJ.
Pengujian ekstrak DJ secara in vitro dengan sel HUVEC dalam kondisi hiperglikemia menurunkan secara signifikan produksi ROS pada konsentrasi 15 ppm sebesar 90,9%. Ekstrak KJ dan DJ juga menurunkan kadar rasio NADP+/NADPH secara signifikan jika dibandingkan blanko positif pada konsentrasi 10 dan 15 ppm. Tetapi ekstrak KJ dan DJ juga menghambat viabilitas sel pada konsentrasi 15 ppm. Ekstrak etanol KJ dan DJ memiliki kemampuan dalam menghambat NADPH Oksidase dengan cara menghambat produksi ROS dan menurunkan rasio NADP+/NADPH dalam sel HUVEC.

NADPH oxidase is an enzyme that works to transform NADPH into NADP+ by transferring electrons to oxygen and convert it into anion superoxide radicals. This enzyme becomes active in a variety of pathological conditions, especially on the state of hyperglycemia in diabetes mellitus condition. Jamblang known to have antioxidant activity and have long been used in the treatment of diabetes.
This study is aimed to evaluate the activity of the leaves and bark of Jamblang against NADPH oxidase, through the measurement of antioxidants activity, ROS production inhibition and NADP+/NADPH ratio. The antioxidant activity with DPPH assay against ethanol extract of the leaves (DJ), and bark jamblang (KJ) is very strong with IC50 concentrations of 3.08 ppm to 3.34 ppm for the DJ and KJ, comparable to the levels of total phenols were quite high at 34,01% (w/w) for DJ and 29.17% (w/w) for KJ.
DJ extracts in vitro assay with cells HUVEC under conditions of hyperglycemia significantly reduce ROS production at a concentration of 15 ppm at 90.9%. Extract DJ and KJ also lowering the ratio of NADP+/NADPH significantly when compared to the positive blank at concentrations of 10 and 15 ppm. Therefore, KJ and DJ also inhibit cell viability at concentrations of 15 ppm. The ethanol extract KJ and DJ has the ability to inhibit NADPH oxidase by inhibiting the production of ROS and decreased the ratio of NADP+/NADPH in HUVEC cells."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T46770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Utami Putri
"Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak memproduksi insulin secara cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Salah satu terapi untuk diabetes melitus adalah menggunakan inhibitor a-glukosidase. a-Glukosidase merupakan enzim yang berfungsi untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa ekstrak etanol daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) memiliki penghambatan aktivitas a-glukosidase dengan nilai IC50 9,11 μg/ml.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh fraksi paling aktif dari ekstrak metanol daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) yang dapat menghambat aktivitas a-glukosidase dan identifikasi golongan senyawa dari fraksi paling aktif. Serbuk simplisia daun jambu mete diekstraksi secara bertingkat dengan metode reflux menggunakan n-heksana, etil asetat, dan metanol. Ekstrak metanol kering kemudian difraksinasi menggunakan kromatografi kolom dengan Sephadex LH-20 dan eluen metanol 50%.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi E dari ekstrak metanol memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas a-glukosidase dengan nilai IC50 49,37 μg/ml. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa fraksi E dari ekstrak metanol mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi E daun jambu mete adalah flavonoid, tanin, dan saponin.

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease that occurs either when the pancreas can't produce enough insulin or when the body can't effectively use insulin. One therapy used in treating DM is a-glucosidase inhibitor. a-Glucosidase is an enzyme that breaks down carbohydrates into simple sugars. Ethanolic extract of cashewnut (Anacardium occidentale L.) leaves has proved to inhibit a-glucosidase activity with IC50 values 9.11 μg/ml.
The purpose of this research was to get the fraction which had the highest a-glucosidase inhibitory activity from the methanol extract of cashewnut leaves and to identify phytochemical compounds from the most active fraction. The powder was extracted by reflux using n-hexane, ethyl acetate and methanol. Dry methanolic extract then fractionate by column chromatography using Sephadex LH-20 and 50% methanol as the eluent. Fraction E had the highest a-glucosidase inhibitory activity with IC50 values 49.37 μg/ml.
The result of enzyme kinetics showed that fraction E has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification showed that fraction E contained flavonoids, tannins, and saponins.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43065
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sarlina Jihan Lusiyanti
"Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEi) merupakan obat yang dapat mengontrol hipertensi. Penelitian secara in vivo melaporkan bahwa stres oksidatif berperan dalam patogenesis hipertensi. Daun jarum tujuh bilah (Pereskia sacharosa Griseb.) secara tradisional telah digunakan sebagai antihipertensi dan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penghambatan aktivitas ACE dari ekstrak etanol Pereskia sacharosa Griseb., aktivitas antioksidan metode FRAP dari ekstrak dan fraksi, menentukan kadar fenolik total dan flavonoid total fraksi, serta melihat korelasinya dengan aktivitas antioksidan. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan etanol 80% dan fraksinasi dilakukan dengan metode partisi cair-cair. Uji penghambatan ACE secara in vitro dari ekstrak menggunakan ACE Kit-WST Dojindo dan diperoleh nilai IC50 3,448 μg/mL.
Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode FRAP dari fraksi n-heksana, etil asetat, dan n-butanol diperoleh EC50 berturut-turut 91,270; 15,085; dan 36,070 μg/mL. Penapisan fitokimia menunjukkan ekstrak etanol daun Pereskia sacharosa Griseb. mengandung alkaloid, fenol, flavonoid, glikosida, steroid, tanin, dan saponin. Fraksi n-butanol memiliki kadar fenolik total dan flavonoid total tertinggi yaitu 8,456 ± 0,151 mg EAG/g ekstrak dan 3,858 ± 0,285 mg EK/g ekstrak. Terdapat korelasi yang kuat antara kadar fenolik total pada fraksi dan aktivitas antioksidannya dengan metode FRAP.

Angiotensin converting enzyme inhibitors (ACEi) are drugs that can control hypertension. In vivo studies have reported that oxidative stress plays a role in the pathogenesis of hypertension. Jarum tujuh bilah (Pereskia sacharosa Griseb.) leaves have been used traditionally as antihypertensive and antioxidant. The purpose of this study was to determine the inhibition of ACE activity of the ethanolic extract of Pereskia sacharosa Griseb., antioxidant activity of the extract and fractions using FRAP method, determine the total phenolic and total flavonoids content its fractions and its correlation with antioxidant activity. Extraction was done by maceration with 80% ethanol and fractionation performed by liquid-liquid partition. In vitro inhibition of ACE activity assay of the extract using ACE Kit-WST Dojindo had IC50 value of 3.448 μg/mL.
Antioxidant activity using FRAP method of the n-hexane, ethyl acetate, and n-butanol fractions had EC50 value of 91.270; 15.085; and 36.070 μg/mL respectively. Phytochemical screening showed that ethanolic extract of Pereskia sacharosa Griseb. leaves contained alkaloids, phenols, flavonoids, glycosides, steroids, tannins, dan saponins. n-butanol fraction had the highest total phenolic content and total flavonoids content with 8.456 ± 0.151 mg GAE/g extract and 3.858 ± 0.285 mg QE/g extract. There was a high correlation between total phenolic content of the fraction with their antioxidant activity using FRAP method.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Tsara Zalsabela
"Penghambatan aktivitas arginase mampu mengatasi disfungsi endotelial pembuluh darah. Disfungsi endotelial dapat menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskuler. Salah satu tanaman dari marga Caesalpinia telah terbukti dapat menghambat aktivitas arginase, namun belum ada penelitian terhadap Caesalpinia pulcherrima L. Sw. Pada penelitian ini, kulit batang Caesalpinia pulcherrima L. Sw. diekstraksi secara bertingkat dengan cara refluks menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji penghambatan aktivitas arginase dilakukan secara in vitro terhadap ekstrak kental dengan konsentrasi enzim 1 U/mL dan konsentrasi substrat 570 mM. Pengukuran produk dilakukan dengan microplate reader pada panjang gelombang 430 nm. Ekstrak metanol merupakan ekstrak teraktif pada uji tersebut. Nilai IC50 ekstrak metanol adalah 21,969 g/mL. Nilai tersebut lebih tinggi dari standar nor-NOHA asetat yang memiliki IC50 sebesar 3,994 g/mL. Penetapan kadar flavonoida total dilakukan pada ekstrak metanol dengan metode kolorimetri AlCl3. Ekstrak metanol memiliki kadar flavonoida total sebesar 3,943 mgQE/gram ekstrak. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid.

Inhibition of arginase activity can ameliorate endothelial disfunction in vasculary system. Endothelial disfunction can cause some cardiovascular diseases. One of species from genus Caesalpinia have been proven can inhibit arginase activity, but there are no research on Caesalpinia pulcherrima L. Sw. yet. In this research, Caesalpinia pulcherrima L. Sw. stem bark was extracted by multistage reflux using solvents n hexane, ethyl acetate, and methanol. Arginase activity inhibition test has been done in vitro using 1 U mL enzyme concentration and 570 mM substrate concentration. Product was measured by microplate reader at wavelength 430 nm. Methanolic extract is the most active extract for the test. IC50 of methanolic extract is 21.969 g mL that is higher from standard nor NOHA acetate which has IC50 value 3.994 g mL. The result of total flavonoida content determination by colorimetric AlCl3 of methanolic extract is 3.943 mgQE gram extract. Phytochemical screening shows that methanolic extract of Caesalpinia pulcherrima L. Sw. stem bark contains flavonoids, tannins, saponins, and triterpenoids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita
"ABSTRAK
Antioksidan memiliki peranan penting dalam mencegah atau menunda waktu
timbulnya penyakit degeneratif melalui mekanisme penghambatan proses oksidasi
yang menyebabkan penyakit kronik dan menunda waktu terjadinya aging. Reaksi
antara antioksidan dengan radikal bebas dapat menghentikan reaksi berantai
radikal bebas sehingga mencegah pembentukan senyawa radikal baru. Buah cabe
rawit (Capsicum frutescens L.) telah diketahui aktivitas antioksidannya melalui
penelitian-penelitian ilmiah. Senyawa beraktivitas antioksidan pada buah cabe
rawit dapat tersebar pula di bagian daun. Tujuan penelitian ini adalah menguji
aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi ekstrak daun cabe rawit (Capsicum
frutescens L.) dan mengidentifikasi golongan senyawa dari fraksi teraktif.
Ekstraksi daun Capsicum frutescens L. dilakukan dengan metode maserasi
bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Aktivitas
antioksidan daun Capsicum frutescens L. diuji dengan metode 1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil (DPPH). Hasil uji aktivitas antioksidan pada ekstrak n-heksana, etil
asetat, dan metanol menunjukkan nilai IC50 berturut-turut 160,81; 105,08 dan
48,28 μg/mL. Ekstrak metanol sebagai ekstrak teraktif kemudian difraksinasi
dengan kromatografi kolom dipercepat. Fraksi teraktif dari ekstrak metanol adalah
fraksi keenam (CM6) dengan nilai IC50 sebesar 72,07 μg/mL. Golongan senyawa
yang terdapat dalam fraksi teraktif ini adalah flavonoid dan glikon.

ABSTRACT
Antioxidant has important role in preventing or delaying degenerative disease by
ihibiting oxidation that causes chronic disease and delaying aging. Reaction of
antioxidant and free radicals stop the chain reaction of free radicals so it prevents
formation of new radicals. Antioxidant activity of hot short pepper fruit
(Capsicum frutescens L.) has been known by scientific research. Antioxidant
compounds of hot short pepper fruit may be found in its leaves. This research
aims to test the antioxidant activity of hot short pepper leaves (Capsicum
frutescens L.) extracts and extract fractions and identify compounds group of the
most active fraction. Extraction method of Capsicum frutescens L. leaves is
maseration using n-hexane, ethyl acetate, and methanol solvent. Antioxidant
activity of Capsicum frutescens L. leaves tested by 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl
(DPPH) method. Result of antioxidant activity test in extract of n-hexane, ethyl
acetate, and methanol show that IC50 value are 160,81; 105,08 and 48,28 μg/mL.
Most active extract or methanol extract then fractionized by accelerated column
chromatography. The most active fraction of methanol extract is sixth fraction
(CM6) which has IC50 value 72,07 μg/mL. Groups of compounds contained in the
most active fraction are flavonoid and glycon.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43777
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Lestari
"Hipertensi di Indonesia merupakan permasalahan kesehatan yang penting, karena prevalensinya yang tinggi dan dampak jangka panjang yang ditimbulkan. Daun pare (Momordica charantia L.) telah banyak digunakan secara tradisional untuk mengobati hipertensi, namun belum banyak penelitian yang menyebutkan khasiat tanaman ini sebagai antihipertensi. Daun ini mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang dapat mengimbangi radikal bebas akibat stres oksidatif yang akan berpengaruh terhadap tekanan darah.
Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menguji khasiat daun pare sebagai antihipertensi dengan metode penghambatan aktivitas angiotensin-converting enzyme dari ekstrak etanol 80% menggunakan ACE kit-WST (Dojindo, Jepang) dan juga aktivitas antioksidan dari fraksi-fraksinya dengan metode FRAP. Selanjutnya aktivitas antioksidan akan dikorelasikan dengan kadar fenolik yang dinyatakan dalam ekuivalen asam galat (GAE) dan flavonoid total dalam ekuivalen kuersetin (QE).
Hasil uji menunjukkan nilai IC50 yang diperoleh dari ekstrak etanol untuk penghambatan aktivitas ACE sebesar 7,52 μg/mL. Pengujian antioksidan menunjukkan bahwa aktivitas tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat dengan nilai EC50 sebesar 69,387 μg/mL. Penentuan fenolik total dan flavonoid total juga menunjukkan kadar tertinggi pada fraksi etil asetat dengan nilai berturut-turut sebesar 18,752 mg GAE/gr ekstrak dan 8,310 mg QE/gr ekstrak.

Hypertension in Indonesia is an important health problem, due to the high of prevalence and long-term impact. Bitter melon (Momordica charantia L.) leaves has been widely used as a traditional medicine to treat hypertension, but has not been studied as Angiotensin Converting Enzyme inhibitor. This leaves contain phenolic and flavonoids compounds that can counterbalance free radicals caused by oxidative stress which will affect blood pressure.
The aims of study was to investigate potency of 80% ethanol extract from bitter melon leaves as antihypertensive using ACE-kit WST (Dojindo, Japan) and also the antioxidant activity of its fractions using FRAP method. Furthermore, the antioxidant activity would be correlated with total of phenolic expressed in gallic acid equivalents (GAE) and total flavonoids in quercetin equivalent (QE).
The test results showed IC50 values from ethanol extract by inhibition of ACE activity was 7.52 μg/mL. The highest activity of antioxidants from the fractions was given by ethyl acetate fraction with EC50 values 69.387 μg/mL. Determination of total phenolic and total flavonoid also showed the highest levels in ethyl acetate fraction with values 18.752 mg GAE/g extract and 8.310 mg QE/g extract.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvi Khairunnisa
"Pada penelitian sebelumnya, dilaporkan bahwa ekstrak etanol herba meniran (Phyllanthus niruri L.) paling kuat menghambat aktivitas α-glukosidase dibanding 15 tanaman uji lainnya. α-Glukosidase mengkatalisis tahap akhir proses pencernaan karbohidrat. Dengan demikian, terjadi penundaan absorpsi glukosa dan penurunan kadar glukosa plasma postprandial. Senyawa yang dapat menghambat α-glukosidase secara potensial dapat digunakan sebagai antidiabetes. Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan hiperglikemia.
Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antidiabetes dengan metode penghambatan α- glukosidase. Phyllanthus niruri L. dimaserasi dengan etanol 80 % dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut petroleum eter, etil asetat, butanol, dan metanol. Reaksi α-glukosidase dan p-nitrofenil-α-D-glukopiranosa sebagai substrat menghasilkan p-nitrofenol yang berwarna kuning. Produk reaksi ini diukur pada panjang gelombang 400 nm menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi metanol dari ekstrak etanol Phyllanthus niruri L., memiliki aktivitas penghambatan paling kuat terhadap α-glukosidase dengan nilai IC50 1,67 ppm. Golongan senyawa yang terdapat pada fraksi metanol ekstrak etanol Phyllanthus niruri L. adalah glikosida, alkaloid, dan tanin.

In the previous research, Phyllanthus niruri L. herb ethanolic extract has been reported to be the strongest of α-glucosidase inhibitory activity compared with other fifteen plants. α-Glucosidase catalyzes the final step in the digestive process of carbohydrates. Because of that, it can retard the liberation of glucose from oligosaccharides and disaccharides. The compounds that could inhibit α-glucosidase activity are potentially used for antidiabetic by suppresing postprandial hyperglycemia. Diabetes mellitus is a disease with disturbance of carbohydrate, fat and protein metabolism characterized by hyperglicemia.
Based on that matter, this research tested antidiabetic activity with α-glucosidase inhibition method. Phyllanthus niruri L. was maserated with 80 % ethanol followed by fractination with petroleum ether, ethyl acetate, buthanol, and methanol as solvents. Reaction between α-glucosidase and p-nitrofenil-α-Dglukopiranosa as substrat produce p-nitrophenol which has yellow color. The absorbance of this product was measured at 400 nm by UV-Vis Spectrophotometer.
The result showed that methanol fraction of Phyllanthus niruri L. ethanolic extract has the strongest inhibitory activity of α-glucosidase with IC50 value of 1,67 ppm. Chemical compounds that consist in Phyllanthus niruri L. ethanolic extract methanol fraction are glycosides, alkaloids and tannins.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1797
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>