Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58006 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Supriono
"ABSTRAK
Efek negatif yang timbul dari keberadaan limbah ban bekas pada lingkungan merupakan
masalah utama di seluruh dunia, hal ini membutuhkan penekanan pada proses daur ulang
dan proses penggunaan kembali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari metode
pengolahan yang memberikan nilai tertinggi untuk material ban bekas dan menjadikan
salah satu bahan baku produksi masal. Daur ulang sebagai bahan baku substitusi produksi
ban baru menjadi salah satu pilihan potensial untuk memperoleh pemanfaatan dengan
konservasi nilai material yang sebaik-baiknya menurut prinsip Production for Material
Value Conservation. Pada penelitian ini karet remah dari material ban bekas telah diuji
sebagai bahan baku pencampur dalam memproduksi ban. Kompon karet dibuat dengan
variasi campuran material karet dari ban bekas dan material karet baru. Hasil uji kompon
menunjukan persentase material ban bekas yang paling optimum untuk campuran
material karet ban mobil adalah sebesar 15%, setelah diaplikasikan dengan proses
retreading ban kemudian dilakukan uji kelayakan teknis yaitu uji Sifat Tampak, Dimensi,
Penunjuk Keausan Telapak, dan Ketahanan pada berbagai beban untuk memenuhi
persyaratan standar SNI (Standar Nasional Indonesia).

ABSTRACT
The negative effects arising from the presence of waste tires in the environment are a
major problem throughout the world, this requires emphasis on the recycling process and
the reuse process. The purpose of this research is to find a processing method that provides
the highest value for used tire material and makes one of the raw materials for mass
production. Recycling as a raw material for substituting new tire production is one of the
potential choices for obtaining utilization by conserving the best value of material
according to the principle of Production for Material Value Conservation. In this study
crumb rubber from used tire material has been tested as a mixing raw material in
producing tires. Rubber compound is made with a variety of mixture of rubber material
from used tires and new rubber material. Compound test results showed the percentage
of the most optimum used tire material for the mixture of car tire rubber material was
15%, after being applied with the process of retreading the tire then a technical feasibility
test was carried out namely test of Visual Properties, Dimensions, Tread Wear Indicator
and Endurance to meet the requirements of the SNI standard (Indonesian National
Standard)."
2018
T52514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Gamma Aditia
"ABSTRAK
Ban habis masa pakai merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang tidak bernilai harganya jika tidak dilakukan pengolahan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari metode pengolahan yang memberikan nilai tertinggi untuk material ban bekas mobil dan menjadikan salah satu bahan baku produksi masal. Daur ulang sebagai bahan baku substitusi produksi ban baru menjadi salah satu pilihan potensial untuk memperoleh pemanfaatan dengan konservasi nilai material yang sebaik-baiknya menurut prinsip Production for Material Value Conservation. Pada penelitian ini karet remah dari material ban mobil bekas telah diuji sebagai bahan baku pencampur dalam memproduksi ban. Kompon karet dibuat dengan variasi campuran material karet dari ban mobil bekas dan material karet baru. Hasil uji menunjukkan persentase material ban bekas yang paling optimum untuk campuran material karet ban mobil adalah sebesar 15 , ban sepeda motor sebesar 25 , dan ban sepeda sebesar 50 . Pemanfaatan ban bekas mobil sebagai salah bahan baku pencampur dalam memproduksi ban selain bermanfaat bagi kelestarian lingkungan juga bermanfaat bagi perekonomian karena memberikan manfaat multiplier effect bagi perusahaan ban, perusahaan pengumpul dan pengolah limbah ban, dan masyarakat di sekitarnya.

ABSTRACT
End of life tires are one of the greatest environmental concerns that are not worth the value if not properly treated. This study aims to find the method of processing that provides the highest value for used car tire material and make one of the raw materials of mass production. Recycling as a substitute raw material for new tire production becomes one of the potential options for obtaining utilization with the best possible conservation of material value according to the principles of Production for Material Value Conservation. In this research, crumb rubber from used car tire material has been tested as raw material of mixer in producing tire. Rubber compound is made with a mixture of rubber materials from used car tires and new rubber materials. The test results show the most optimum percentage of used tire material for rubber tire material mixture is 15 , motorcycle tire is 25 , and bicycle tire is 50 . Utilization of used car tires as a raw material mixing in producing tires in addition to beneficial for environmental sustainability is also beneficial to the economy because it provides multiplier effects for tire companies, tire collection and processing companies, and surrounding communities."
2017
T48247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Anis
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA3218
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Setyowati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
TA493
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Burhanuddin As-Siraj
"Terak feronikel merupakan limbah hasil proses produksi feronikel. Kandungan dari terak feronikel terdiri dari logam berat yang berbahaya bagi lingkungan sehingga dikategorikan sebagai limbah B3. Karena terak feronikel masih mengandung logam berat, maka terak feronikel masih dapat dimanfaatkan dengan cara daur ulang dengan melakukan proses reduksi ulang. Proses reduksi umumnya dilakukan dengan menggunakan reduktor batu bara. Namun, pada penelitian kali ini menggunakan reduktor cangkang kelapa sawit sebagai alternatif pengganti batu bara. Reduktor cangkang kelapa sawit dipilih karena ketersediannya di Indonesia memadai, mengingat Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di Dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh reduktor cangkang kelapa sawit dan konsentrasinya (wt.%) terhadap proses reduksi terak feronikel. Sampel awal merupakan terak feronikel yang telah dilakukan proses roasting dengan penambahan 20 wt.% aditif natrium karbonat (Na2CO3). Sampel tersebut kemudian dicampurkan dengan reduktor batu bara atau cangkang kelapa sawit dengan perbandingan (sampel : reduktor) yaitu 15:85, 20:80, dan 25:75. Sampel yang telah dicampur kemudian dilakukan kompaksi menggunakan mesin kompaksi. Lalu dilakukan proses reduksi menggunakan tube furnace pada temperatur 1100°C selama 60 menit dengan laju pemanasan 10°C/menit. Produk hasil reduksi kemudian dilakukan pengujian SEM-EDS dan XRD untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Berdasarkan hasil karakterisasi, didapatkan bahwa proses reduksi menggunakan reduktor batu bara dan cangkang kelapa sawit menghasilkan produk berupa logam besi, magnetit, hematit, dan natrium silikat. Pada penelitian ini, penggunaan reduktor cangkang kelapa sawit menghasilkan hasil reduksi yang lebih baik daripada reduktor batu bara. Konsentrasi reduktor optimum adalah dengan penambahan 15 wt.% reduktor.

Ferronickel slag is a waste that produced by ferronickel production process. Ferronickel slag consists of heavy metals which are harmful to the environment, so its categorized as B3 waste. Because ferronickel slag still contains heavy metals, ferronickel slag can still be utilized by recycling with reduction process. Reduction process usually use coal as reducing agents. However, this study will use palm kernel shell as an alternative reducing agents to substitute coal. Palm kernel shell was chosen as an alternative reducing agents because of their availability in Indonesia, because Indonesia is the worlds largest palm oil producer. The purpose of this study is to determine the effect of palm kernel shell as reducing agents and its concentration (wt.%) to the ferronickel slag reduction process. The initial sample is ferronickel slag which had been roasted by adding 20 wt.% sodium carbonate Na2CO3 as an additive. The roasted product is then mixed with coal or palm kernel shell reductant by ratio (sample : reductant), which are 15:85, 20:80, and 25:75. Samples that have been mixed are then compacted using compacting machine. Then the reduction process is carried out using a tube furnace at a temperature of 1100°C for 60 minutes with a heating rate of 10°C/minute. The reduced product is then characterized by SEM EDS and XRD for further analysis. Based on the results of the characterization, it was found that the reduction process using coal and palm kernel shell produces products in the form of iron metal, magnetite, hematite, and sodium silicate. In this research, the use of palm kernel shell reducing agents results is better than coal. The optimum reducing agents concentration is by adding 15 wt.% reducing agents.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Dwi Larasati
"Penelitian ini membahas timbulan dan komposisi sampah di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Metode yang digunakan adalah load count analysis dan SNI 19-3964-1994. Hasil akhir penelitian ini adalah desain sistem penanganan sampah dan Unit Pengolahan Sampah yang dapat diterapkan untuk mengurangi timbulan sampah. Timbulan sampah di TMR keseluruhan adalah sebesar 0,035 l/m2/hari atau 0,0058 kg/m2/hari, sedangkan timbulan sampah untuk sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sebesar 6,08 l/o/hari atau 0,87 kg/o/hari. Komposisi sampahnya terdiri dari 66,20% organik, 8,95% kertas, 13,78% plastik, 0,10% logam, 2,07% styrofoam, 0,19% karet, 1,43% kaca, 0,82% tisu, 1,59% pampers dan pembalut, 1,87% tekstil, 0,002% baterai, 1,17% kayu, dan 1,85% lainnya. Perencanaan sistem penanganan sampah meliputi pemilahan dan pewadahan di sumber, pengumpulan, pemilahan dan pengolahan, pengangkutan, dan pemrosesan akhir sampah. Luas minimum UPS adalah 1.896 m2 yang mencakup area tipping floor, area pemilahan, area pemrosesan, ruang penyimpanan, ruang kantor, ruang khusus petugas, area penyimpanan residu, area parkir, dan area penanganan lindi.

The focus of this study is solid waste generation and composition at Ragunan Zoological Park, South Jakarta. The methods which being used are load count analysis and SNI 19-3964-1994. The result of this study is a design for solid waste handling system and Municipal Recovery Facility which can be applied to reduce the solid waste generation. Total solid waste generation in Ragunan Zoological Park is equal to 0,035 l/m2/day or 0,0058 kg/m2/day meanwhile for the householdlike waste is equal to 6,08 l/person/day or 0,87 kg/person/day. Solid waste composition consists of 66,20% organic, 8,95% paper, 13,78% plastic, 0,10% metal, 2,07% styrofoam, 0,19% rubber, 1,43% glass, 0,82% tissue, 1,59% diapers and sanitary napkins, 1,87% textile, 0,002% battery, 1,17% wood, and the other 1,85%. Design of solid waste handling system includes separation and storage at the source, collection, separation and processing, transport, and final disposal. Minimum area of MRF is 1.896 m2 including tipping floor area, separation area, processing area, storage area, office area, staff area, residue storage area, parking area, and leachate handling area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Muis
"Penelitian ini membahas implementasi pemungutan retribusi pelayanan analisis laboratorium lingkungan untuk penilaian mutu air limbah di Provinsi DKI Jakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data secara studi lapangan dan studi literature dengan teknik analisis data secara kualitatif.
Hasil penelitian menyarankan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta perlu melakukan pengkajian ulang terhadap ketentuan mengenai pemungutan retribusi dan penyelenggaraan pelayanan laboratorium; meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah tentang dampak pencemaran air; menetapkan target penerimaan retribusi yang tinggi namun tetap realistis.

This study discusses the implementation of charges collection levied upon analysis service from environmental laboratory for quality assessment of waste water in Jakarta. The approach used in this study is a qualitative approach using field and literature studies as data collection methods with qualitative data analysis techniques.
The results suggest that the DKI Jakarta Provincial Government should conduct a review of the rules regarding charge collection and the organization of laboratory services; increase public and government awareness of the impact water pollution may cause; set a high collection target that is still attainable goal and realistic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Hidayat
"Polipropilene(PP) sebagai bahan baku produk kemasan, seperti gelas air mineral, setelah pemakaian cenderung kurang diberdayakan padahal jumlah limbah PP tersebut setelah pemakaian sangat banyak. Pada sisi lain, kertas yang banyak digunakan pada proses pengolahannya menghasilkan limbah, salah satunya adalah lignin. Pemberdayaan limbah lignin hingga saat ini masih belum optimal, padahal jumlahnya juga sangat banyak. Modifikasi dari kedua limbah ini sebagai bahan baku suatu produk, menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini mempelajari perubahan yang terjadi pada PP sebelum dan sesudah penggunaan dan juga pengaruh komposisi, waktu dan penambahan CaCO3 pada pencampuran lignin dan PP terhadap sifat mekanik, sifat fisik kemampuan pembentukan dan morfologi permukaan dan perpatahan produk yang dihasilkan. Analisa penelitian ini didukung oleh beberapa metode pengujian, seperti uji tarik, FTIR, uji densitas dan FESEM. Hasil dari pengujian yang telah dilakukan menunjukkan kemampuan mekanik optimal diperoleh dengan penambahan lignin sebanyak 5 phr dengan waktu pencampuran 20 menit tanpa CaCO3.

As a raw material for packaging Polyproylene (PP), such as plastic cups, PP after consuming not being optimally utilized even the quantity of PP waste is very abundant. On the other side, the pulp making process produces wastes, such a lignin in abundant amount. Utilization of lignin waste in Indonesia still not effective. Modification of the two materials as a new raw material is an interesting subject. This research studied change of PP properties before and post consumption and effect of composition, mixing time and addition of CaCO3 at mixing of lignin and PP to mechanical and physical properties, formability and morphology of surface of the product. Characterization of the product was performed by measuring UTM, FTIR, density test and FESEM. The results showed that the best Young Modulus was 74 MPa at 5 phr of lignin with mixing time 20 minute without CaCO3.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Christopher
"Bahan limbah berkelanjutan selalu menjadi studi penelitian terdepan di industri konstruksi dan akademisi. Inovasi dan penerapan bahan yang lebih hemat biaya dan berkelanjutan yang dapat digunakan dalam industri konstruksi nyata adalah salah satu tujuan utama yang harus dipenuhi dalam melakukan penelitian di bidang teknik sipil. Menurut laporan bank dunia tahun 2018, hasil sampah tahunan global diperkirakan akan tumbuh sebesar 70 persen menjadi 3,4 miliar ton selama 30 tahun ke depanm naik 30% dari 2,01 miliar ton pada tahun 2016 dan masalah ini akan terus ada dan bertambah buruk jika tidak ada kebijakan dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Isu ini secara global akan menimbulkan dampak yang dapat merugikan berbagai sektor seperti ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Menyadari bahwa masalah sampah akan segera terjadi di masa mendatang, semua pemangku kepentingan yang terlibat, seperti organisasi pemerintah, organisasi swasta, dan komunitas ilmiah telah menemukan berbagai solusi untuk masalah daur ulang segala bentuk. bahan limbah yang dapat mendukung ekonomi sirkular dan memperpanjang siklus hidup suatu produk atau bahan secara keseluruhan. Penelitian di sini adalah untuk menganalisis kemungkinan penerapan bahan limbah pada beton berkelanjutan untuk mengurangi emisi dan untuk mencapai konstruksi yang lebih berkelanjutan.

Sustainable waste materials have always been at the forefront of research studies in the construction industry and academics in the surrounding space. The innovation and the implementation of more cost-efficient and sustainable materials that can be used in the real construction industry is one of the key goals to be met in conducting research in civil engineering. According to the world bank 2018 report the global annual waste generation is expected to grow by 70 percent to 3.4 billion tonnes over the next 30 years which is up 30% from 2.01 billion tonnes in 2016 and this problem will continue to exist and grow worse if there are not policy and steps taken to address the issue. The issue globally will cause a detrimental impact on many sectors such as the economy, environment, and health issues. Realizing that the issue of waste and sustainability will be imminent in the coming future, all the stakeholders that are involved, such as the government organizations, private organizations, and the scientific community, have come up with various solutions to the problem of recycling all forms of waste materials that can support the circular economy and prolong the life cycle of a product or material as a whole. The research here is to analyze the possibility of implementation of waste materials in sustainable concrete to reduce emissions and to achieve a more sustainable construction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam pengolahan limbah plastik, proses daur ulang bahan merupakan hal yang perlu diperhatikan. Untuk mendorong pemanfaatan plastik daur ulang, perlu diusahakan agar produk daur ulang dapat bersaing dengan bahan asalnya, sehingga memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Pada umumnya, penstabil yang tersisa setelah penggunaan tidak cukup lagi untuk penggunaan berikutnya.
Dalam tulisan ini dibahas pentingnya penstabil untuk produk daur ulang yang memiliki nilai tambah yang tinggi. Contoh-contoh dikemukakan dari otomotif, bahan penggemas, dan industri konstruksi yang digunakan untuk mempertahankan sifat-sifat bahan yaitu dengan cara menyesuaikan kombinasi penstabil selama proses dan periode penggunaannya untuk jangka pannjang. Konsep baru untuk meningkatkan kualitas poliolefin daur ulang juga dibahas."
MPI 1:2 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>