Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI., 1981
899.222 WAN
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1981
899.222 WAN (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1981
899.222 WAN (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Angger Joko Timur
"Serat Pakem Ringgit Purwa Lampahan Dewa Amral (SPRPLDA) merupakan sebuah karya sastra Jawa yang ditemukan dalam Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3 Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Teks SPRPLDA merupakan lakon carangan yang memuat kisah tentang tokoh Yudhistira ketika berubah menjadi Dewa Amral. Dewa Amral adalah raksasa tiwikrama dapat terjadi ketika tokoh Yudhistira murka. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana sifat tokoh Yudhistira yang teridentifikasi dalam naskah SPRPLDA? Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kandungan isi teks SPRPLDA dan mengidentifikasi sifat tokoh Yudhistira di dalamanya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menerapkan metode filologi. Kajian isi teks dilakukan menggunakan pendekatan psikoanalisis Sigmund Frued. Hasil penelitian ini menyatakan: (1) SRPLDA merupakan naskah lakon gaya Surakarta yang memuat kisah Dewa Amral (2), Dewa Amral sebagai sosok raksasa putih termasuk dalam kategori raksasa tiwikrama, 3) Yudhistira memiliki kepribadian antar lain: (a) Unsur Id Yudhistira yaitu rasa balas dendam kepada Dewa di Kahyangan, (b) Unsur Ego Yudhistira yaitu sifat penyayang dalam menyelamatkan adik-adiknya dari Cemaniloka, (c) Unsur Super Ego Yudhistira yaitu sikap lila legawa dalam menerima dengan tulus. Berdasarkan analisis tokoh Yudhistira dinyatakan bahwa Yudhistira bukan manusia sempurna. Yudhistira masih memiliki sifat baik dan buruk pada dirinya.

Serat Pakem Ringgit Purwa Lampahan Dewa Amral (SPRPLDA) is a Javanese literary found in the Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3 Fakultas Sastra Universitas Indonesia.The SPRPLDA text is a carangan play that contains a story about the character of Yudhistira when he turned into Lord Amral.The god Amral is a giant of tiwikrama who appears when the character Yudhistira is enraged.The main problem in this research is how the nature of the Yudhistira's character identified in the SPRPLDA manuscript?This study aims to reveal the content of the SPRPLDA text and identify the nature of yudhistira's character in it. This research is a qualitative descriptive research by applying philological methods.The content's research of the text was carried out using the psychoanalytic approach of Sigmund Freud. The results of this study stated: (1) SRPLDA is a Surakarta-style play manuscript that contains the story of Lord Amral (2), Lord Amral as a white giant figure is included in the category of giant tiwikrama, (3) Yudhistira has a personality among others: (a) The element of Id Yudhistira, is a sense of revenge for the God's in Kahyangan, (b) The ego element of Yudhistira, is the compassionate nature in saving his younger siblings from Cemaniloka, (c) The element of the Yudhistira Superego is the attitude of lila legawa in accepting sincerely.Based on the analysis of yudhistira, it is stated that Yudhistira is not a perfect human being.Yudhistira still has a good and bad qualities to him."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Samsudjin Probohardjono
Solo: Sadu Budi, 1956
899.222 SAM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Menurut daftar naskah koleksi FSUI, naskah SJ.163 ini berjudul Babad tanah jawi (begint Watugunung), namun judul ini tidak sesuai dengan yang terdapat pada punggung naskah yaitu serat pakem ringgit purwa. Isi teks ternyata juga tentang cerita wayang. Oleh karena itu, penyunting membuat judul baru yang sesuai dengan judul pada punggung naskah dan isi teks. Kemungkinan judul lagi adalah Serat Kandha. Bagian awal naskah ini tidak bisa dibaca karena kerusakan pada lembar halaman naskah. Teks berisi kisah Resi Gana yang enggan menikah. Kisah Prabu Watugunung dari Gilingwesi. Kisah Dewi Sri dengan Dasamuka. Kisah Arjunasasrabahu. Kisah Subali dan Sugriwa. Cerita Pandudewanata dari Astina. Kisah Dewa Wisnu dengan Boma. Kisah tentang kelahiran Gatotkaca dan pertarungannya dengan Brajamusti. Beberapa episode cerita tentang Arjuna. Diakhiri dengan kisah putra dari Patih Suwenda yang menikah dengan seorang putri dari Cempa. Daftar pupuh: (1) ..., ... ; (2) pangkur; (3) dhandhanggula; (4) asmarandana; (5) durma; (6) dhandhanggula; (7) sinom; (8) durma; (9) dhandhanggula; (10) durma; (11) asmarandana; (12) dhandhanggula; (13) mijil; (14) asmarandana; (15) wirangrong; (16) pangkur; (17) sinom; (18) dhandhanggula; (19) durma; (20) pangkur; (21) durma; (22) sinom; (23) asmarandana; (24) kinanthi; (25) sinom; (26) pangkur; (27) maskumambang; (28) asmarandana; (29) mijil; (30) megatruh; (31) dhandhanggula; (32) sinom; (33) pangkur; (34) durma; (35) dhandhanggula; (36) sinom; (37) durma; (38) sinom; (39) durma; (40) asmarandana; (41) sinom; (42) dhandhanggula; (43) pangkur; (44) kinanthi; (45) asmarandana; (46) kinanthi; (47) dhandhanggula; (48) wirangrong; (49) sinom; (50) asmarandana; (51) mijil; (52) durma; (53) pangkur; (54) sinom; (55) dhandhanggula; (56) mijil; (57) pangkur; (58) kinanthi; (59) durma; (60) sinom; (61) dhandhanggula; (62) sinom; (63) asmarandana; (64) pangkur; (65) durma; (66) sinom; (67) dhandhanggula; (68) pangkur; (69) wirangrong; (70) asmarandana; (71) durma; (72) pangkur; (73) mijil; (74) asmarandana; (75) dhandhanggula; (76) durma; (77) kinanthi; (78) pangkur; (79) durma; (80) dhandhanggula; (81) asmarandana; (82) sinom; (83) asmarandana; (84) pangkur; (85) durma; (86) mijil; (87) asmarandana; (88) sinom; (89) pangkur; (90) sinom; (91) dhandhanggula; (92) durma; (93) asmarandana; (94) pangkur; (95) durma; (96) asmarandana; (97) sinom; (98) dhandhanggula; (99) pangkur; (100) durma; (101) dhandhanggula; (102) sinom; (103) mijil; (104) durma; (105) kinanthi; (106) pangkur; (107) dhandhanggula; (108) asmarandana; (109) durma; (110) pangkur; (111) dhandhanggula; (112) durma; (113) sinom; (114) pangkur; (115) kinanthi; (116) dhandhanggula; (117) asmarandana; (118) sinom; (119) durma; (120) dhandhanggula; (121) pangkur; (122) sinom; (123) pangkur; (124) girisa; (125) maskumambang; (126) kinanthi; (127) durma; (128) dhandhanggula; (129) asmarandana; (130) dhandhanggula; (131) durma; (132) asmarandana; (133) mijil; (134) dhandhanggula; (135) asmarandana; (136) pangkur; (137) durma; (138) dhandhanggula; (139) sinom; (140) pangkur; (141) durma; (142) dhandhanggula; (143) durma; (144) pangkur; (145) durma; (146) pangkur; (147) dhandhanggula; (148) durma; (149) dhandhanggula; (150) pangkur; (151) durma; (152) pangkur; (153) durma; (154) kinanthi; (155) durma; (156) asmarandana; (157) pangkur; (158) durma; (159) kinanthi; (160) dhandhanggula; (161) asmarandana; (162) sinom; (163) pangkur; (164) dhandhanggula; (165) durma; (166) dhandhanggula; (167) mijil; (168) durma."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.163-NR 399
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi kumpulan lakon wayang purwa seperti: lampahan Arjuna wiwaha; serat Rama; Begawan Wisrawa; Sang Kumbakarna. Pada akhir teks terdapat silsilah Sri Susushunan Paku Buwana X yang merupakan keturunan ke-13 Prabu Brawijaya ditulis dengan huruf latin."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
WY.13-KS 56
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Keterangan pewayangan terdiri dari dua bagian, yaitu Bab Wandaning Ringgit Purwa dan Pratelan Namaning Ringgit Purwa Dalah Wanda-wandanipun ingkang Kawujudaken Gambar Corekan Cacah 81 Iji. Bagian pertama berupa ulasan tentang penampilan dan watak (pasang-pasemon) untuk 33 tokoh pokok wayang purwa, disertai nama dan penjelasan mengenai masing-masing wanda serta penggunaannya dalam adegan tertentu, menurut tradisi Surakarta. Artikel ini ditulis oleh R. Tanaya. Bagian kedua merupakan lampiran berisi daftar nama tokoh wayang purwa yang oleh R. Cremamlaya (abdidalem panatah ringgit ing Karaton Surakarta) telah disediakan gambarnya, yaitu 33 tokoh dengan 81 jenis wanda. Namun yang ada pada naskah ini hanya daftar saja, tanpa sketsa yang dimaksud. Penulisan teks maupun pembuatan sketsa dilakukan antara Februari 1935 dan Maret 1936, di Surakarta. Sedangkan penyalinan naskah ini dikerjakan oleh R. Tanaya pada tahun 1942, di Yogyakarta. Naskah babonnya adalah MSB/W.l. Tentang naskah tersebut lihat Behrend 1990:106. Adapun MSB/W.l sendiri masih berupa ketikan tanpa gambar. Identifikasi naskah asli dengan gambar Cremamlaya belum diketahui. Sebagaimana dinyatakan di atas, naskah ini merupakan turunan MSB/W.l. Naskah LOr 10.830 samadengan W.l tersebut, sedangkan MSB/W.2 sama dengan FSUI/WY.l ini, yaitu salinan tahun 1942. Keterangan selengkapnya, lihat MSB/W. 1 -4 dan LOr 11.660 (1)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
WY.1-G 188
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi kisah Kurawa yang berusaha membunuh Pandawa. Pertama-tama Bratasena dibuat mabuk, dan dimasukkan ke sumur Jalatunda. Saudara-saudara Bratasena diundang ke Astina, dengan alasan akan diadakan penyerahan separuh negara. Sambil menunggu kedatangan Bratasena, Puntadewa disuruh mengatur ketandan, Arjuna menjual kapur sirih, Nakula dan Sadewa menggembalakan kambing dan itik. Raksasa Batangsidalancang, penjaga gada kepunyaan Bratasena, marah ketika gada itu diangkat oleh Kurawa untuk dipukulkan kepada Puntadewa. Pihak Kurawa mengadakan sayembara untuk mencari orang yang sanggup mengangkat gada itu. Hyang Antaboga menyuruh Bratasena mengikuti sayembara tersebut dengan minta imbalan separuh negara Astina. Bratasena kemudian diubah wujudnya menjadi anak berusia sembilan tahun. Teks berakhir dengan kisah penyerangan para Kurawa ketika Bratasena berusaha menagih janji setelah berhasil mengangkat gada tersebut. Cerita ini juga disebutkan dalam MSB/W.25 dan W.28, dengan judul Lakon Pandawa Dulit. Dalam sumber-sumber lain, teks juga dikenal dengan judul Lakon Bondhan Paksa Jandhu. Keterangan penyalinan naskah ini tidak ditemukan."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
WY.23-A 41.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan jilid pertama dari seri dua jilid Cariyos Ringgit Purwa yang menyalin dari naskah KBG 679-680. Penyalinan dikerjakan pada tahun 1929 untuk kepentingan penelitian Pigeaud di Surakarta. Keterangan tentang penulis/penyalin naskah tidak ditemukan dalam teks. Teks berisi catatan dan cuplikan daftar pupuh lakon wayang purwa versi Yogya-karta. Lihat Pigeaud dan Moens 1931:335 untuk keterangan selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
WY.28-L 7.20
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>