Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lady Yohana
"Penelitian ini menguji pengaruh abnormal audit fee positif dan abnormal audit fee negatif terhadap kualitas audit. Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 sampai dengan 2017. Penelitian ini menggunakan akrual diskresioner sebagai proksi atas manajemen laba untuk mengukur kualitas audit. Penelitian ini menemukan bahwa abnormal audit fee positif dan abnormal audit fee negatif tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa abnormal audit fee positif dan negatif mempengaruhi independensi auditor yang dapat berdampak pada kualitas audit. Hal ini menunjukan bahwa walau menerima audit fee di atas normal atau audit fee di bawah normal, kualitas audit yang dihasilkan auditor tetap terjaga.

This study examines the effect of positive abnormal audit fees and negative abnormal audit fees on audit quality. This study used sample of listed non financial companies in Indonesia Stock Exchange using data from 2015 to 2017. This study uses discretionary accruals as a proxy for earnings management to measure audit quality. This study found that positive abnormal audit fees and negative abnormal audit fees did not significantly influence audit quality. In this study it is not proven that the positive abnormal audit fees and negative abnormal audit fees affect auditor independence which can have an impact on audit quality. This shows that even though the auditor receives an audit fee above the normal fee or an audit fee below the normal fee, the audit quality produced by the auditor is maintained."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Nugroho Putro
"Penelitian ini menguji pengaruh imbal jasa audit abnormal terhadap opini audit dan kualitas audit pada perusahaan di lima negara ASEAN. Sampel yang digunakan merupakan perusahaan yang tercatat di bursa efek Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand selama periode tahun 2010 sampai 2014. Berdasarkan hasil model regresi terdapat pengaruh antara imbal jasa audit abnormal dengan discretionary accruals sebagai proksi atas manajemen laba untuk mengukur kualitas audit dimana pemberian imbal jasa audit abnormal mempengaruhi upaya kerja auditor, sedangkan untuk pemberian imbal jasa audit abnormal terhadap peningkatan probabilitas perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian hasilnya tidak terdapat pengaruh yang membuat auditor menurunkan independensi dan objektifitasnya sehingga memberikan opini yang diinginkan oleh perusahaan.

This study examines the effect of Abnormal audi fee on audit opinion and audit quality in five countries in ASEAN. The sample used on this study is all of the companies listed on the stock exchanges of Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand during 2010-2014. Based on the results of the regression model, there is a relationship between abnormal audit fee and discretionary accruals as a proxy on earnings management to measure audit quality where the provision of abnormal audit fee affect the auditor's work effort. Then for the provision of abnormal audit fee to the the probability of the company to get an unqualified opinion there is no relationship that can makes lower the auditor independence and objectivity to provide the opinion desired by the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiba Maizura Januarita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh antara ukuran KAP terhadap biaya audit. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh antara ukuran KAP dengan kualitas audit. Kualitas audit diukur menggunakan proksi manajemen laba. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari Domenico Campa namun memiliki perbedaan pada sampel ukuran KAP yaitu KAP Big Four dan Second-tier. Metode yang digunakan yaitu non-probability sampling, yaitu purposive sampling, artinya sampel yang akan digunakan pada penelitian ini sudah termasuk kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Sampel pada penelitian berjumlah 133 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KAP Big Four membebankan biaya audit lebih tinggi (premium) bila dibandingkan dengan KAP Second-tier dan KAP Big Four memiliki kualitas audit yang tidak berbeda bila dibandingkan KAP Second-tier. Kualitas audit yang tidak berbeda antara KAP Big Four dan Second-tier disebabkan karena persepsi klien yang lebih besar untuk melakukan manajemen laba demi mendapatkan kepercayaan kinerja baik di depan investor sehingga mengabaikan pihak-pihak yang melakukan audit. Secara keseluruhan penelitian ini memberikan implikasi kepada regulator untuk menciptakan peraturan yang ketat mengenai kualitas audit yang diberikan oleh auditor sehingga kredibilitas pada laporan keuangan perusahaan menjadi lebih baik.

This aims of this research is to investigate the effect between size of accounting firm and audit fees and the effect between size of accounting firm and audit quality. Audit quality in this research is measured by earning management. This research is a development of Domenico Campa earlier research and is differentiated by the sampling, which are big four accounting firms and second tier accounting firms. The method used is non-probability sampling (purposive sampling), which incorporates specific criteria. The samples amounted to 133 non-financial corporations listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2014.
The result indicated that big four accounting firms have positive correlation with audit fees, and big four accounting firms have no significant difference with second tier accounting firms in terms of quality of audit results. The indifference is due to management high intention to conduct earnings management, thus ignoring auditors. Overall, this research gives implication to regulator to set more formalised audit standards to ensure the credibility of corporations.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Argo Tamtomo
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partner audit wanita terhadap biaya audit dan kualitas audit yang diukur dengan besarnya Discretionary Accruals. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Sampel merupakan perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012 sampai 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partner audit wanita mendapatkan biaya audit yang lebih tinggi daripada partner audit pria karena audit effort yang dibutuhkan lebih besar, kemudian partner audit wanita lebih ahli dalam bernegosiasi dimana cenderung lebih tidak berkompromi pada saat tawar menawar fee. Sedangkan kualitas audit yang dihasilkan tidak berbeda diantaranya karena wanita dan pria memiliki penilaian yang sama dalam pertimbangan audit, lalu yang lebih banyak bekerja dan terjun langsung dalam pemeriksaan laporan keuangan ialah tim audit sehingga kualitas audit yang dihasilkan bergantung pada tim tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi implikasi, khususnya bagi kantor akuntan publik perlu mendorong peran partner untuk meningkatkan kualitas dari proses audit pada penugasan yang dipimpinnya.

This study examines the effect of women audit partners on audit fee and audit quality as measured by the amount of Discretionary Accruals. Sampling method is done by purposive sampling. The sampel used is a non financial companies listed on the Indonesian Stock Exchange during the period 2012 to 2016. The result of the regression indicate that women audit partners has higher audit fee than men audit partners because the required audit effort was greater, then women audit partner more skilled at negotiating which tend to be less compromised at the time of deal in fee. While the quality of audits produced is not different among them because women and men have the same assessment in audit considerations, then the more work and plunge in the audit of financial statements is the audit team so that the resulting audit quality depends on the team. The results of this study are expected to give implications, especially for the public accounting firm to encourage the role of audit partners to improve the quality of the audit process on the assignment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahri Syahbana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh abnormal audit fee terhadap tingkat loyalitas perusahaan dengan ukuran KAP dan opini audit sebagai variabel moderasi. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2015-2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa abnormal audit fee mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan tingkat loyalitas perusahaan. Sementara itu, hasil pengujian untuk variabel pemoderasi menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak mampu memoderasi hubungan abnormal audit fee dan tingkat loyalitas, dan opini mampu memoderasi hubungan abnormal audit fee dengan tingkat loyalitas. Hasil pengujian tambahan menunjukkan bahwa perusahaan akan loyal jika membayar biaya audit yang lebih rendah dari yang seharusnya (biaya audit abnormal negatif). Dan perusahaan akan tidak loyal jika harus membayar biaya audit yang lebih tinggi dari yang seharusnya (biaya audit abnormal positif).

This study aims to analyze the effect of abnormal audit fees on the level of company loyalty with KAP size and audit opinion as moderating variables. The sample used is non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) 2015-2017. The results of this study indicate that abnormal audit fees have an insignificant relationship with the level of company loyalty. Meanwhile, the test results for moderating variables show that the KAP measure is unable to moderate the relationship between abnormal audit fees and loyalty levels, and opinions are able to moderate the abnormal audit fee relationship with the level of loyalty. Additional test results show that the company will be loyal if it pays an audit fee that is lower than it should be (negative abnormal audit fee). And the company will be disloyal if it has to pay an audit fee that is higher than it should be (positive abnormal audit fee)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridzki
"Penelitian ini menguji pengaruh biaya audit abnormal terhadap kualitas audit pada perusahaan di lima negara ASEAN. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang tercatat di bursa efek Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, Philippines selama periode tahun 2011 sampai 2015. Berdasarkan hasil model regresi, terdapat pengaruh antara biaya audit abnormal dengan AWCA (Abnormal Working Capital Accruals) sebagai proksi atas manajemen laba untuk mengukur kualitas audit. Pemberian biaya audit abnormal baik positif ataupun negatif berpengaruh secara negatif terhadap kualitas audit sehingga menurunkan kualitas audit.

This study examines the effect of abnormal audit fee on audit quality in five countries in ASEAN. The sample used on this study is all of the companies listed on the stock exchanges of Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, Philippines during 2011 until 2015. Based on the results of the regression model, there is a relationship between abnormal audit fee and AWCA (Abnormal Working Capital Accruals) as a proxy on earnings management to measure audit quality. The provision of abnormal audit fee both positive and negative are negatively affect to audit quality, it means reduced the audit quality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Gilang Ramadhan
"Penelitian ini menguji pengaruh pengungkapan imbal jasa audit dan besaran imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit yang diproksikan oleh akrual diskresioner. Penelitian ini juga meneliti apakah ukuran KAP memoderasi pengaruh tersebut. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 - 2014.
Hasil penelitian menunjukkan pengungkapan imbal jasa audit tidak terbukti berpengaruh terhadap kualitas audit. Imbal jasa audit abnormal baik positif maupun negatif terbukti menurunkan kualitas audit yang berarti pembayaran jasa audit yang tidak wajar menyebabkan penurunan kualitas audit. Pengujian ukuran KAP sebagai variabel pemoderasi menunjukkan pengaruh negatif imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit hanya terjadi pada KAP Non BIG 4. Pada KAP BIG 4, baik pengungkapan imbal jasa audit maupun imbal jasa audit abnormal tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

This study investigates the effect of audit fee disclosure and abnormal audit fee on audit quality proxied by discretionary accruals. This study also investigates the effect of audit firm size as moderating variable. This study used sample of listed non financial companies in BEI using data from 2012 - 2014.
The results of this study shows that disclosure audit fee is not associated with audit quality. Abnormal audit fee whether it?s signed positive or negative, impair audit quality. Unusually audit fees can lead to decreased audit quality. Therefore, the effect of abnormal audit fee on audit quality only happened in Non BIG 4 audit firm. The effect of disclosure audit fee and abnormal audit fee isn?t associated in BIG 4 Audit Firm.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Clarina Chandra
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh konsentrasi pasar jasa audit terhadap kualitas audit. Sampel yang digunakan adalah 2.578 tahun perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 sampai dengan 2015. Penelitian ini menggunakan pengukuran kualitas audit absolute diskresioner dan abnormal working capital accrual. Konsentrasi pasar jasa audit diukur dengan Herfindhal Index berdasarkan jumlah aset klien KAP dan jumlah klien KAP. Konsentrasi pasar jasa audit yang diukur dengan jumlah aset klien KAP tidak memberikan hasil yang signifikan, namun konsentrasi pasar jasa audit berdasarkan jumlah klien KAP memberikan hasil yang negatif signifikan. Absolute diskresioner dan abnormal working capital accrual memiliki hubungan yang terbalik dengan kualitas audit. Sehingga semakin tinggi konsentrasi pasar jasa audit maka absolute diskresioner dan abnormal working capital accrual semakin menurun sehingga kualitas audit akan meningkat karena adanya pemahaman yang lebih baik atas industri tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan regulator dapat mendorong KAP untuk meningkatkan spesialisasinya sehingga dapat mendorong kualitas audit yang baik.

ABSTRACT
This study examines the effect of market audit market concentration on audit quality. This study using 2.578 firm year non financial companies listed in Indonesia in 2008 2015. This study uses absolute discresioner accrual and abnormal working capital as measurement of audit quality. Audit market concentration is calculated by Herfindhal Index based in the total of clients rsquo s assets and the number of clients rsquo s the public accounting firm KAP . Audit market concentration with total assets of client did not give a significant result, meanwhile audit market concentration with number of clients give a negative significant result. Absolute discresioner accrual and abnormal working capital has an inverse relationship with audit quality. Higher audit market concentration so absolute diskresioner and abnormal working capital accrual will decrease then increase an audit quality because theres is a better understanding the nature of industry. Based on the results of this study, the regulator is expected to encourage KAP to improve its specialization so as to encourage good audit quality. "
2017
S69204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Maulana
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti ada tidaknya perbedaan pengaruh abnormal audit fees terhadap kualitas audit, antara KAP Big 4 dengan non-Big 4, yang diukur melalui nilai akrual diskresioner dan kecenderungan pemberian opini going concern bagi perusahaan yang mengalami masalah keuangan. Sampel merupakan 109 perusahaan non-keuangan di Indonesia yang melaporkan biaya audit selama periode 2013-2015, diperoleh menggunakan metode purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa abnormal audit fees signifikan mempengaruhi akrual diskresioner secara negatif, dengan penggunaan auditor Big 4 memperlemah pengaruh tersebut, namun penggunaan auditor non-Big 4 tidak berpengaruh. Hasil lainnya menunjukkan bahwa abnormal audit fees secara signifikan negatif mempengaruhi probabilitas pemberian opini going concern bagi perusahaan yang mengalami masalah keuangan, dengan penggunaan auditor Big 4 memperlemah pengaruh tersebut, namun penggunaan auditor non-Big 4 tidak berpengaruh. Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh dari abnormal audit fees pada KAP Big 4 dengan non-Big 4, terhadap kualitas audit.

This study aims to examine whether there is a difference in the effect of abnormal audit fees on audit quality, between Big 4 and non Big 4 audit firms, as measured by discretionary accrual and going concern opinion for companies experiencing financial problems. The sample is 109 non financial companies in Indonesia that report audit fees during 2013 2015, obtained using purposive sampling method.
The results show that abnormal audit fees significantly influence discretionary accruals negatively, with the use of big4 auditors undermine those influences. Other results indicate that abnormal audit fees have negative significant effect on the probability of going concern opinion for firms with financial difficulties, with the use of big4 auditors undermine those influences. Both results indicate that there is a difference in the effect of abnormal audit fees on audit quality between Big 4 and non Big 4 audit firms.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Edelwis
"Laporan karya akhir ini membahas tentang pengaruh rotasi kantor akuntan publik terhadap kualitas audit dan biaya audit. Proksi untuk kualitas audit adalah manajemen laba yang diukur dengan akrual abnormal. Sampel penelitian ini adalah 619 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dalam periode 2013 - 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rotasi kantor akuntan publik tidak berpengaruh kualitas audit. Hal ini dikarenakan kualitas audit lebih dipengaruhi oleh independensi auditor dan kompetensi auditor. Rotasi kantor akuntan publik juga tidak berpengaruh terhadap biaya audit baik normal maupun abnormal karena biaya audit yang dibebankan kantor akuntan publik pada setiap perusahaan pada dasarnya sama. Kata Kunci: Rotasi Kantor Akuntan Publik, Kualitas Audit, Biaya Audit, Manajemen Laba.

This research discusses the effect of audit firm rotation on audit quality and audit fees. The proxy for audit quality is earnings management as measured by abnormal accruals. The sample of this research is 619 nonfinancial companies listed on Indonesia Stock Exchange in the period 2013 2016. The results show that the audit firm rotation does not affect the quality of audit. This is because audit quality is more influenced by auditor independence and auditor competence. The audit firm rotation also has no effect on the normal or abnormal audit cost because the audit fees charged by the audit firm on each company are essentially the same."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>