Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gema Ramadonatan
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai perancangan prototipe sistem monitoring kinerja pegawai di BBPK Ciloto. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengembangan sistem Iteratif dan Incremental sampai tahap prototipe halaman antar muka (interface). Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan metode wawancara kepada responden di BBPK Ciloto, ditemukan permasalahan dimana sistem monitoring kinerja pegawai yang berjalan masih manual mengakibatkan proses penilaian kinerja pegawai belum berdasarkan data yang terukur. Hal ini yang menjadi peluang peneliti untuk merancang sebuah prototipe sistem monitoring kinerja pegawai berbasis web dengan harapan proses monitoring hasil kerja pegawai dapat dilakukan secara real-time oleh atasan. Berdasarkan hal tersebut, dirancang sebuah prototipe sistem monitoring kinerja pegawai berbasis web.

ABSTRACT
This study discusses the design of prototype for an employee performance monitoring system at BBPK Ciloto. This research is a qualitative research with Iterative and Incremental system development methods until prototyping interfaces. Based on the results of data collection conducted by the interview method to respondents at BBPK Ciloto, problems were found where the monitoring system of employee performance that was still manual resulted in the process of evaluating employee performance not based on measurable data. This is an opportunity for researchers to design a prototype web-based employee performance monitoring system in the hope that the monitoring process of employee work results can be carried out in real-time by superiors. Based on this, a web-based employee performance monitoring system prototype was designed."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Anisah
"Prastudi di lapangan menunjukan bahwa masih terjadi inefektifitas dan inefisiensi implementasi analisis kebutuhan diklat di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto, seperti prosedur yang panjang, waktu proses yang lama, biaya besar, kurangnya keterwakilan data serta lemahnya dukungan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu secara substansi, permasalahan belum tergalinya softskills sebagai salah satu kemampuan penting pemberi layanan kesehatan (terutama perawat) membuat rekomendasi analisis kebutuhan diklat sebagai pertimbangan pengambilan keputusan perencanaan program diklat belum komprehensif.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rancangan Sistem Informasi AKD Berbasis Web dengan kajian softskills perawat rumah sakit, yang efektif dan efisien dilengkapi dengan prototype program yang dapat menghasilkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan program diklat di BBPK Ciloto.
Metodologi penelitian yaitu operational research dengan metode pengembangan sistem prototype. pengumpulan data primer dengan cara wawancara pada informan serta data sekunder melalui telaah dokumen dan observasi lapangan dengan metode pengujian sistem user acceptance test. Keluaran informasi yang dapat dihasilkan adalah informasi yang dapat digunakan untuk perencanaan program diklat softskills.
Dari hasil pengujian dan analisis, sistem lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem berjalan. Dalam pengembangannya perlu ada strategi untuk meningkatkan tingkat partisipasi dan perlunya dukungan dan masukan baik dari unit utama kementerian kesehatan, unit pembina teknis maupun organisasi profesi.

Preliminary research results indicate that there had been ineffectiveness and inefficiency implementation in Training Needs Analysis (TNA) at Training Health Center (BBPK) Ciloto, such as lengthy procedures, long processing time, huge cost, inadequacy of the data and less support for information and communication technology. Additionally in substance, inchoate identified soft skills as one of the important ability of health care providers (especially nurses) make recommendations for consideration TNA planning decisions in BBPK Ciloto training program has not been comprehensively.
This study aims to design a Web-Based Information System Training Needs Analysis with studies softskills hospital nurse, effective and efficient equipped with a prototype program that can produce information to support decision making in the context of planning training programs in BBPK Ciloto.
The research methodology is operational research with method development system by prototype. Data collection consist of primary data by interviewing the informant and secondary data by document analysis and field observations. Output information that can be generated from the prototype is information that can be used for softskills training program planning.
From the results of tests and analysis, the system more effective and efficient than the system before. In its development there needs to be a strategy to increase the level of participation and the need for support and input from both the main unit of the ministry of health, technical or organizational unit builder profession.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Wahyudi
"Di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), petugas kesehatan merupakan pusat untuk memajukan kesehatan. Memproduksi, merekrut dan mempertahankan kesehatan masih merupakan tantangan utama yang dihadapi dunia. Kurangnya Sumber Daya Manusia untuk Kesehatan (HRH) tidak hanya terjadi di Indonesia, sebagian besar negara di dunia mengalami dua faktor demografi utama yang terkait dengan masalah ini. Pertama, harapan hidup yang lebih tinggi, menghasilkan jumlah pasien yang membutuhkan layanan kesehatan yang lebih baik. Kedua, itu adalah peningkatan besar dalam populasi yang telah mengakibatkan kebutuhan akan peningkatan sumber daya manusia kesehatan (WHO, 2006). SKN point 288 menyatakan: "Perencanaan SDM Kesehatan pada dasarnya dilakukan berdasarkan fakta (evidence-based) melalui peningkatan Sistem Informasi Kesehatan Kesehatan (SI-SDMK)" (Perpres 72 / 2012).
Hasil wawancara singkat pada studi awal di Pusat Data dan Informasi Badan PPSDM untuk Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Puskesmas, diketahui bahwa pengumpulan data dan pencatatan data individu yang bekerja di fasyankes selama ini adalah masih dilakukan secara manual di Microsoft Excel. Sehingga para manajer data SDMK di tingkat fasyankes perlu merekapitulasi bentuk data individu yang telah ditulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe SI-SDMK berbasis Android dengan hak akses ke tenaga kesehatan di Fasyankes langsung untuk mendaftar, memeriksa status data individu, serta untuk memperbarui data individu jika ada data individu yang tidak akurat/tidak lengkap di sesuai dengan situasi aktual dengan melampirkan dokumen pendukung.
Badan PPSDM Kesehatan telah mengembangkan 3 (tiga) Instrumen Data untuk mendukung SI-SDMK dalam Aplikasi Berbasis Excel, Aplikasi Berbasis Desktop, dan Aplikasi Berbasis Web untuk memfasilitasi tugas pengelola SDMK di semua kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Aplikasi SI-SDMK ini dapat menginformasikan jumlah jabatan fungsional data kesehatan baik tingkat satuan kerja atau provinsi, informasi yang diperoleh baik dalam bentuk laporan maupun berupa grafik dan peta. Namun, ketika melihat cakupan data yang SI-SDMK dapatkan untuk Puskesmas dan Rumah Sakit untuk data individu SDMK tahun 2016 untuk Puskesmas 84% dan 2017 (hingga Oktober) 92%. Sedangkan untuk Rumah Sakit tahun 2016 36% dan 2017 (hingga oktober) 41% (SI-SDMK, BPPSDMK).

In the National Health System (SKN), health workers are central to health promotion. Producing, recruiting and sustaining health are still the main challenges facing the world. Lack of Human Resources for Health (HRH) is not only happening in Indonesia, most countries in the world experience two major demographic factors related to this problem. First, higher life expectancy, resulting in the number of patients requiring better health care. Secondly, it is a large increase in the population that has resulted in the need for increased health human resources (WHO, 2006). SKN point 288 states: "Health HR Planning is basically fact-based through improvement of Health Information System (SI-SDMK)" (Perpres 72/2012).
PPSDM Kesehatan Agency has developed 3 (three) Data Instruments to support SI- SDMK in Excel-Based Applications, Desktop-Based Applications, and Web-Based Applications to facilitate the tasks of SDMK managers in all districts/cities throughout Indonesia. This SI-SDMK application can inform the number of functional position of health data either level of work unit or province, information obtained either in the form of report or in the form of graph and map. However, when looking at data coverage that SI-SDMK get for Puskesmas and Hospitals for individual data SDMK year 2016 for Puskesmas 84% and 2017 (until October) 92%. While for hospitals in 2016 36% and 2017 (until October) 41% (SI-SDMK, BPPSDMK).
The results of a brief interview on the preliminary study at the Center for Data and Information of PPSDM Agency for Health and DKI Jakarta Provincial Health Office and Puskesmas, it is known that data collection and recording of individual data working in fashankes so far is still done manually in Microsoft Excel. So that the SDMK data managers at the fashankes level need to recapitulate the form of individual data that has been written. This study aims to develop prototype SI-SDMK based on Android with right to health personnel in Fasyankes directly to register, check the status of individual data, as well as to update individual data if there are inaccurate/incomplete individual data in accordance with the actual situation by attaching supporting documents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenya Puspita Lindri
"Permasalahan yang dihadapi oleh BBPK Jakarta berdasarkan prastudi di lapangan pada kegiatan evaluasi pasca pelatihan saat ini adalah besarnya biaya yang dibutuhkan dan waktu proses yang lama dalam kegiatan evaluasi pasca pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Model Sistem Informasi Evaluasi Pasca Pelatihan Berbasis Web di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta, Studi Pada Pelatihan Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan Bagi Tenaga Kesehatan. Metodologi pengembangan sistem menggunakan pendekatan prototype. Pengumpulan data primer dengan cara wawancara mendalam dan data sekunder berdasarkan telaahan dokumen dan observasi lapangan dengan metode pengujian sistem user acceptance test. Evaluasi Pasca Pelatihan merupakan tugas pokok dan fungsi dari bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu yang dilaksanakan di seksi Pengendalian Mutu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.2361/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan. Sistem yang dikembangkan dapat menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk perbaikan program Pelatihan Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan Bagi Tenaga Kesehatan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta secara efektif dan efisien. Saran terhadap pemanfaatan sistem informasi ini adalah melakukan sosialisasi sistem evaluasi pasca pelatihan berbasis web kepada semua peserta pelatihan di BBPK Jakarta dan instrumen evaluasi menggunakan perpaduan evaluasi dari Kirkpatrick dengan evaluasi berbasis pengetahuan dan keterampilan sehingga tujuan evaluasi dapat tercapai.

The problem faced by BBPK Jakarta at this time in the post-training evaluation is the high cost and the long time needed in the post-training evaluation. This study aims to develop a Model of Information System on Web-Based Post Training Evaluation at Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta, Study on Gender Mainstreaming in Health Training For Health Workers. System development methodology is using a prototype approach. Primary data collection by in-depth interviews and secondary data collection by research paper based on documents and field observations. Post-training evaluation is a fundamental duty and function of the field of Development and Quality Control carried out in the Quality Control section by Minister of Health Regulation No.2361/Menkes/PER/XI/2011 on the Organization and Administration of Technical Implementation Unit in the Field of Health Training. The system developed can produce information that can be used to improve training programs for Gender Mainstreaming in Health for Health Workers at Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta effectively and efficiently. Suggestions on the utilization of this information system is to disseminate web-based post-training evaluation system to all trainees in BBPK Jakarta and evaluation instruments using a combination of the Kirkpatrick evaluation with knowledge and skills evaluation so that the purpose of the evaluation can be achieved.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Farrahdina
"Tesis ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelaksana quality control dalam pengendalian mutu pelatihan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto. Penelitian ini dilakukan karena peneliti melihat adanya penurunan kinerja pelaksana QC. QC melakukan pengujian atau verifikasi dan penilaian kesesuaian penyelenggaraan pelatihan dengan standar yang ditetapkan, atau kesesuaian penyelenggaraan dengan rencana yang telah dibuatnya. QC diilakukan mulai dari input, proses dan output. Teori yang digunakan untuk melihat kinerja pelaksana QC adalah teori Gibson (1987) yang terdiri dari tiga variabel yang mempengaruhi kinerja yaitu variabel individu, variabel psikologis, dan variabel organisasi.
Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan desain mixed method (metode penelitian kombinasi) yaitu suatu metode penelitian yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan obyektif. Penelitian ini menggunakan Sequential Explanatory Design dimana pengumpulan dan analisis data kuantitatif dilakukan pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap ke dua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama.
Hasil dari penelitian ini adalah gambaran kinerja dari Pelaksana Quality Control Di BBPK Ciloto termasuk baik yaitu sebesar 70,19, faktor individu yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan, faktor psikologi yang mempengaruhi kinerja adalah motivasi, tidak ada faktor organisasi yang mempengaruhi kinerja, tetapi mempengaruhi hubungan kemampuan dengan kinerja yaitu kepemimpinan dan desain pekerjaan, faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja pelaksana Quality Control adalah kemampuan.

Thesis discusses the factors that affect the performance of implementing quality control in quality control training at the Center for Health Training (BBPK) Ciloto. This research was conducted because researchers saw a decrease in the performance of executing QC. QC or verification testing and conformity assessment training organization with established standards, or implementation conformance with the plans that have been made. QC diilakukan start of input, process and output. Theory is used to see the performance of the implementing QC is the theory of Gibson (1987) which consists of three variables that affect the performance of the individual variables, psychological variables, and organizational variables.
This study is a cross-sectional study with a mixed method design (a combination of research methods) is a research method that combines quantitative and qualitative methods to be used together in order to obtain more comprehensive data, valid, reliable, and objective. This study uses Sequential Explanatory Design where quantitative data collection and analysis conducted in the first phase, followed by the collection and analysis of qualitative data in the second stage, in order to strengthen the results of quantitative research conducted in the first phase.
The results of this study is an overview of the performance of the Executive Quality Control In BBPK Ciloto included both in the amount of 70.19, the individual factors that affect the performance is the ability, psychological factors affecting performance is the motivation, there is no organizational factors that affect performance, but the ability to affect the relationship with the leadership and performance of the design work, the most dominant factor affecting the performance of the implementing Quality Control is the ability."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T34958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Citra Wangsanita
"Pencatatan dan pelaporan peserta internsip saat ini masih manual, yaitu baik oleh peserta, pendamping, wahana dan Komite Internsip Dokter Indonesia. Hal tersebut menyebabkan masih sulitnya data diolah, karena belum ada basis data yang dapat digunakan untuk mengeluarkan informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini merancang sistem pencatatan dan pelaporan peserta internsip yang mampu menyediakan data dan informasi dari seluruh wahana. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah Prototype. Data dikelola melalui cara telaah dokumen dan wawancara mendalam. Sistem yang dikembangakan membantu peserta, pendamping, wahana dan Komite Internsip Dokter Indonesia sejak registrasi pencatatan sampai dengan pelaporan dan sertifikasi. Banyak informasi yang dihasilkan dari basis data seperti: indikator kinerja bagi peserta internsip, pendamping dan wahana. Pengejawantahan sistem dapat terlaksana dengan baik jika didukung oleh aspek manusia, keuangan, material, metode, mesin dan legal telah dipersiapkan. Agar berjalan optimal, perlu kebijakan untuk mendukung pemanfaatan teknologi komputer di wahana, serta mekanisme pengiriman data secara manual apabila terjadi kelumpuhan pada jaringan internet.

The activities of recording and reporting of participants internship have beendone manually by the participants, supervisor, health facilities and the Indonesia Committee of Internship Doctor. This causes the difficulty of processing data since there is no database availabe that can be used to issue the needed information. It is important to conduct a research in order to design a system for recording and reporting internship participants that can provide data and information from all the health facilities, using the prototype methodology. Data is managed by analysing documentandconducting in-depth interviews. The development of the sistem is aimed to help participants, supervisor, health facilities and the Indonesia Committee of Internship Doctor, starting form recording registration until reporting and certification. Many information can be developed from database such as: performance indicator for participants internship, supervisor and health facility. The implementation of the system can be implemented properly if it is supported by human, financial, material, method, machine and legal aspects. In order to run the system optimally, it need policies to support the use of computer technology in health facilities, as well as the delivery mechanism for data manually in case of paralysis on the Internet."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayah Fazriyah
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana perilaku pencarian informasi yang dilakukan siswa kelas 12 SMA Negeri 26 Jakarta mengenai perguruan tinggi dan hambatan yang dihadapi ketika melakukan pencarian informasi mengenai perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa semua informan melakukan pencarian mengenai perguruan tinggi sesuai dengan tahapan yang dikemukakan oleh David Ellis dimulai dengan tahap starting, chaining, browsing, differentiating, mentoring, extracting, verifying, dan ending. Hambatan yang ditemui informan ketika melakukan pencarian informasi mengenai perguruan tinggi adalah hambatan yang berkaitan dengan jarak, waktu, dan sumber informasi.

This article discusses about information seeking behavior by 12th grade students of SMA Negeri 26 Jakarta regarding universities and obstacles that discuss compilation of informations about universities. The research method that being used is a qualitative method by observing and interviewing the informants. The results of the research shows that all informants conducted research on college in the same way with what was stated by David Ellis started with starting, chaining, browsing, differentiating, mentoring, extracting, verifying, and ending. The obstacles that informants face when seeking information about college generally related to distance, time, and information sources."
2019
T53585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayah Fazriyah
"Pengendalian dan pencegahan kanker serviks di Indonesia dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama dengan organisasi lain termasuk peluncuran VIA program penyaringan. Selain implementasi di seluruh Indonesia, VIA Program penyaringan juga dilakukan oleh Departemen Kesehatan kepada para karyawannya. Satu salah satu faktor yang berpengaruh dalam perilaku skrining adalah melek kesehatan. Tujuan dari ini Studi ini untuk memeriksa secara mendalam tentang tiga aspek melek kesehatan dan bagaimana mereka berkaitan dengan upaya untuk mencegah kanker serviks dengan skrining VIA untuk karyawan wanita di RSUP Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kesehatan.
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan desain kualitatif dengan teori literasi kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan karyawan wanita yang sudah menikah Badan Kesehatan PPSDM dengan rentang usia 30-50 tahun pada bulan April-Juni 2019. Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, mereka yang memiliki skrining VIA dan mereka yang tidak melakukan skrining VIA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi kesehatan pada informan cenderung baik, terutama di RSUD melek kesehatan fungsional dan interaktif. Tetapi perilaku skrining IVA di Indonesia informan tidak hanya bergantung pada literasi kesehatan. Ada faktor-faktor lain itu menentukan fasilitas dan infrastruktur, tenaga kesehatan, dan faktor pendukung dan faktor hambatan.

The control and rejection of cervical cancer in Indonesia is carried out by the Ministry of Health together with other organizations including approving the VIA screening program. In addition to implementation throughout Indonesia, the VIA screening program is also carried out by the Ministry of Health to its employees. One factor that refutes screening behavior is health literacy. The purpose of this research is to discuss three aspects of health literacy and how they are related to preventing cervical cancer by VIA screening for female employees in the Human Resources Development Agency Hospital.
The design of this study uses a qualitative design with the theory of health literacy. Data collection was carried out by interviews with married women from the National Agency for Human Rights Development and Development at the age range of 30-50 years in April - June 2019. Informants in this study were collected into two groups, those who had VIA screening and those who did not do VIA screening. The results showed that health literacy in informants tended to be good, especially in RSUD functional and interactive health literacy. But IVA screening habits in Indonesia informants do not only depend on health literacy. There are other factors that determine facilities and infrastructure, health workers, and supporting factors and barriers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ati Dwi Kurniati
"Pengertian kompetensi menurut Peraturan Ketua LAN Nomor 9 Tahun 2005, adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan kerja, karakteristik, sikap dan perilaku yang mutlak widyaiswara untuk mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional. Kegiatan widyaiswara yang ada selama ini tidak lepas dari kegiatan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Cilandak yang tertuang dalam POA BBPK Cilandak. Tugas widyaiswara adalah memberikan pendidikan dan pelatihan dalam proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Setiap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari widyaiswara merupakan bagian dari penerapan kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi yang ada untuk setiap jenis jabatan. Namun, dari hasil rekapitulasi evaluasi widyaiswara tahun 2006 yang dinilai oleh peserta latih, diperoleh hasil bahwa metoda pengajaran kurang menarik (20,59%), kurang kreatif dan inovatif (8,82%), modul sulit dimengerti (5,88%), perlu pengetahuan yang up to date (2,94%), agar lebih banyak praktek (5,88%), metode kurang sistematis (11,76%), widyaiswara tidak tepat dalam penyampaian materi (26,47%), dan widyaiswara kurang memanfaatkan waktu (17,65%). Disamping itu juga dari hasil telaah dokumen terhadap tingkat keterlibatan diperoleh data selama tahun 2006, yaitu hanya 15,24% widyaiswara dilibatkan dalam kegiatan diklat yang diselenggarakan di BBPK Cilandak. Oleh karena itu, perlunya dukungan berupa sistem informasi widyaiswara yang bertujuan menyimpan data widyaiswana untuk diolah dalam suatu sistem aplikasi, sehingga dihasilkan informasi berupa indikator pelaksanaan tugas yang berbasis kompetensi, dan penyajian informasi dalam bentuk tabel dan grafik.
Metodologi yang digunakan adalah berdasarkan system development life cycle (SDLC) yang terdiri dari tahap pre-analisis sistem, analisis sistem, perancangan sistem dan ujicoba sistem. Pengujian sistem hanya dilakukan di laboratorium dengan menggunakan data simulasi. Pengumpulan data dan informasi dengan teknik wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Unit kerja yang menjadi obyek penelitian adalah widyaiswara BBPK Cilandak. Informan yang memberikan data dan informasi adalah Kepala BBPK Cilandak, Koordinator Widyaiswara, staf bagian kepegawaian, dan sekretaris widyaiswara.
Dalam pelaksanaannya masih ditemui kendala diantaranya adalah sulitnya melengkapi input data karena rnemerlukan koordinasi dengan bagian kepegawaian. Selain itu, belum tersedia basis data untuk penelusuran spesialisasi yang dimiliki widyaiswara dan data diklat yang pernah diikuti widyaiswara. Pemanfaatan komputer belum optimal, hanya dipergunakan untuk mengetik, ketepatan waktu pengiriman dan kelengkapan laporan rendah, serta belum ada Standard Operating Procedure (SOP) untuk peningkatan kornpetensi widyaiswara. Untuk itu perlu dirancang suatu model sistem informasi widyaiswara berbasis kompetensi yang dilengkapi dengan basis data spesialisasi, data diklat yang pernah diikuti, dan data pengalaman mengajar/mendidik/melatih.
Sebagai hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya prototipe Sistem Informasi Widyaiswara Berbasis Kompetensi (SIWBK) di BBPK Cilandak yang diharapkan dapat menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Komponen proses dalam SIWBK ini terdiri dari matriks dimensi kompetensi, analisis hasil penilaian rating kompetensi, yang kemudian dilakukan perhitungan indikator kompetensi dalam bentuk persentase. Kegiatan pengukuran kompetensi atau assessment centre dilakukan setiap triwulan dengan tanggung jawab pelaksana adalah tim penilai (assessor) yang memenuhi kriteria penilaian yang ditetapkan. Agar pelaksanaan sistem informasi ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan, dibutuhkan komitmen dan kebijakan pendukung dari pimpinan, termasuk mekanisme umpan balik serta monitoring dan evaluasi.

Understanding of competency according to rule of Chief of LAN RI Number 9 year 2005, is a package of knowledge, skills, characteristic and attitude whose absolutely provide by widyaiswara in their capability to do their task and responsibility professionally. Until now, all widyaiswara activities were part of BPPK Cilandak activities as noted in POA BPPK Cilandak. Widyaiswara's task is to provide education and training in learning process in the class and outdoor. Every main task and function of widyaiswara is part of applying competency as followed competency standard available for every position. However, the result from evaluation of widyaiswara recapitulation in year 2006 valued by trainees, showed that teaching method was less attractive (20,59%), less creative and innovative (8,82%), module not understandable (5,88%), the knowledge was not up-to-date (2,94%), less practical (5,88%), method was not systematic (11,76%), less effectiveness in teaching (26,47%), and less efficient (17,65%). Also from observed report resulted that in year 2006, only 15,24% of widyaiswara that involved in diklat activities held at BPPK Cilandak. Therefore, needed support in form of information system for widyaiswara to collect all data of widyaiswara, and get process by an application system to get information in form of indicator task working based on competency, and presented in form of table and graphic.
Methodology used for this scheme was based on system development life cycle (SDLC) which is consist of pre-analysis system, analysis system, planning system and trial system. Testing system done only in laboratory using simulation data. Data and information collected by interviewing, observation, and documents analysis. The object of this study was widyaiswara of BPPK Cilandak. Data and information also collected from Chief of BPPK Cilandak, Widyaiswara coordinator, Staff from human resource, and widyaiswara secretary.
There is obstacles like data input hardly complete because of less coordination among staffs and database for determination widyaiswara specialization is not available. Also usage of computers still not optimal yet; low in accuracy and delivery report; and no SOP to increase competency of widyaiswara. Therefore, there's a need to develop a scheme of information system for widyaiswara based on competency and complete with data base of specialization, kind of diklat they've been in, and data of teaching/training experience.
The result of this study was created a prototype of Information System for Widyaiswara Based on Competency (SIWBK) at BPPK Cilandak which can provide accurate, punctual and relevant information. The components involved in the process consist of matrix of competency dimension, study analysis of competency rating which needed in measurement of competency indicator in percentage. Competency assessment conducts every three months with assessor team as the person in charge. To make the system goes well, a commitment and support policy, including feedback mechanism, monitoring and evaluation will needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ati Dwi Kurniatati
"Pengertian kompetensi menurut Peraturan Ketua LAN Nomor 9 Tahun 2005, adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan kerja, karakteristik, sikap dan perilaku yang mutlak dimiliki widyaiswara untuk mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara professional. Kegiatan widyaiswara yang ada se1ama ini tidak lepas dari kegiatan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Cilandak yang tertuang dalam POA BBPK Cilandak. Tugas widyaiswara adalah memberikan pendidikan dan pelatihan dalam proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Setiap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari widyaiswara merupakan bagian dari penerapan kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi yang ada untuk setiap jenis jabatan.
Namun, dari hasil rekapitulasi evaluasi widyaiswara tahun 2006 yang dinilai oleh peserta latih, diperoleh hasi1 bahwa metoda pengajaran, kurang menarik (20,59%), kurang kreatif dan inovatif (8,82%), modul sulit dimengerti (5,88%), perlu pengetahuan yang up to date (2,94%), agar lebih banyak praktek (5,88%), metode kurang sistematis (11,76%), widyaiswara tidak tepat &lam penyampaian materi (26,47%), dan widyaiswara kurang memanfaatkan waktu (17,65%). Disamping itu juga dari hasil telaah dokumen terhadap tingkat keterlibatan diperoleh data selarna tahun 2006, yaitu hanya 15,24% widyaiswara dilibatkan dalam kegiatan dildat yang diselenggarakan di BBPK Cilandak. Oleh karena itu, perlunya dukungan berupa sistem informasi widyaiswara yang bertujuan menyimpan data widyaiswara diolah dalam suatu sistern aplikasi, sehingga dihasilkan informasi berupa indilcator pelaksanaan tugas yang berbasis kompetensi, clan penyajian informasi dalam bentuk Label dan grafik.
Metodotogi yang digunakan adalali berdasarkan system development life cycle (SDLC) yang terdiri dari tahap pre-analisis sistem, analisis sistem, perancangan sistem dan ujicoba sistem. Pengujian sistem hanya dilakukan di laboratorium dengan menggunakan data simulasi. Pengumpulan data dan informasi dengan teknik wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Unit kerja yang menjadi obyek penelitian adalah widyaiswara BBPK Cilandak. Informan yang memberikan data dan informasi adalah Kepala BBPK Cilandak, Koordinator Widyaiswara, staf bagian kepegawaian, dan sekretaris widyaiswara.
Dalam pelaksanaannya masih ditemui kendala diantaranya adalah sulitnya meiengkapi input data karena memerlukan koordinasi dengan bagian kepegawaian. Selain itu, belum tersedia basis data untuk penelusuran spesialisasi yang dimiliki widyaiswarni dan data diklat yang pemah diikuti widyaiswara. Pemanfaatan komputer belum, optimal, hanya dipergunakan untuk mengetik ketepatan waktu pengiriman dan kelengkapan laporan rendah, serta belum ada Standard Operating Procedure (SOP) untuk peningkatan kompetensi widyaiswara. Untuk itu perlu dirancang suatu model sistem informasi widyaiswara berbasis kompetensi yang dilengkapi dengan basis data spesialisasi, data diklat yang pernah diikuti, dan data pengalaman mengajari/mendidik/ melatih.
Sebagai hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya prototipe Sistem Informasi Widyaiswara Berbasis Kompetensi (SIWBK) di BBPK Cilandak yang diharapkan dapat menyediakan infonnasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Komponen proses dalam SIWBK ini terdiri dari matrils dimensi kompetensi, analisis basil penilaian rating kompetensi, yang kemudian dilakukan perhitungan indikator kompeteasi dalam bentuk persentase. Kegiatan pengukuran kompetensi atau assessment centre dilakukan setiap triwulan dengan tanggung jawab pelaksana adalah tim penilai (assessor) yang memennhi kriteria penilaian yang ditetapkaa Agar pelaksanaan sistem infomiasi ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan„ dibutuhkan komitmen dan kebijakan pendukung dari pimpinan, termasuk mekanisme umpan balik serta monitoring dan evaluasi.

Understanding of competency according to nile of Chief of LAN RI Number 9 year 2005, is a package of knowledge, skills, characteristic and attitude whose absolutely provide by widyaiswara in their capability to do their task and responsibility professionally. Until now, all widyaiswara activities were part of BPPK Cilandak activities as noted in POA BPPK Cilandak. Widyaiswara's task is to provide education and training in learning process in the class and outdoor. Every main task and function of widyaiswara is part of applying competency as followed competency standard available for every position.
However, the result from evaluation of widyaiswara recapitulation in year 2006 valued by trainees, showed that teaching method was less attractive (20,59%), less creative and innovative (8,82%), module not understandable (5,88%), the knowledge was not up-to-date (2,94%), less practical (5,88%), method was not systematic (11,76%), less effectiveness in teaching (26,47%), and less efficient (17,65%). Also from observed report resulted that in year 2006, only 15,24% of widyaiswara that involved in diklat activities held at BPPK Cilandak. Therefore, needed support in form of information system for widyaiswara to collect all data of widyaiswara, and get process by an application system to get information in form of indicator task working based on competency, and presented in form of table and graphic.
Methodology used for this scheme was based on system development life cycle (SDLC) which is consist of pre-analysis system, analysis system, planning system and trial system. Testing system done only in laboratory using simulation data. Data and information collected by interviewing, observation, and documents analysis. The object of this study was widyaiswaxa of BPPK Cilandak. Data and information also collected from Chief of BPPK Cilandak, Widyaiswara coordinator, Staff from human resource, and widyaiswara secretary.
There is obstacles like data input hardly complete because of less coordination among staffs and database for determination widyaiswara specialization is not available. Also usage of computers still not optimal yet; low in accuracy and delivery report; and no SOP to increase competency of widyaiswara. Therefore, there's a need to develop a scheme of information system for widyaiswara based on competency and complete with data base of specialization, kind of diclat they've been in, and data of teaching/training experience.
The result of this study was created a prototype of Information System for Widyaiswara Based on Competency (SIWBK) at BPPK Cilandak which can provide accurate, punctual and relevant information. The components involved in the process consist of matrix of competency dimension, study analysis of competency rating which needed in measurement of competency indicator in percentage. Competency assessment conducts every three months with assessor team as the person in charge. To make the system goes well, a commitment and support policy, including feedback mechanism, monitoring and evaluation will needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>