Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116243 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Arbiansyah
"ABSTRAK
Perkembangan industri manufaktur mempunyai dampak ganda
(multi plier effects) atas perkembangan sektor-sektor konstruksi,
keuangan, perhubungan, perdagangan, jasa-jasa manfaat umum (public
utilities) dan jasa-jasa lainnya. Dengan demikian peranan industri
manufaktur sebagai ujung tombak terhadap sektor-sektor lain di
suatu wilayah (leading sector), tidak saja membuka lapangan kerja
di sektor itu sendiri, akan tetapi juga di sektor-sektor lainnya.
Persoalan yang diajukan adalah : 1) Bagaimana perkembangan
industri manufaktur di Kecamatan Jatiuwung Kotamadya Tangerang?
dan 2) Bagaimanakah Pengaruhnya terhadap perkembangan wilayah di
Kecamatan Jatiuwung?
Yang dimaksud dengan peranan industri manufaktur dalam penelitian
ini adalah dampak atau pengaruh yang diberikan oleh perkembangan
industry yang bersangkutan terhadap perkembangan wilayahnya.
Perkembangan industri manufaktur dalan penelitian ini dilihat dari
perubahan jumlah industri manufaktur dan perubahan penyerapan
tenaga kerjanya. Sedangkan perkembangan wilayah dilihat dari
perubahan kerapatan jalan, perubahan prosentase luas daerah terbangun, perubahan kepadatan penduduk dan perubahan penyerapan
tenaga kerja jasa dan perdagangan.
Metode analisis yang digunakan adalah metode super-impossed peta
untuk mengetahui hubungan antara perkembangan industri manufaktur
dan perkembangan wilayahnya, dengan menampalkan peta perkembangan
Industri Manufaktur dengan peta-peta variabel perkembangan
wilayah, serta dengan peta perkembangan wilayah. Untuk mengetahui
besarnya kekuatan hubungan digunakan metode statistik Contingency
coefficient (Cc).
Perkemangan industri manufaktur di Kecamatan Jatiunung Tahun
1987-1993, yang temasuk kelas tinggi terutama berada di bagian
tengah wilayah penelitian yaitu Kelurahan Pasir Jaya, Jatake,
Gandasari, Keroncong dan Gebang Raya. Dan yang temasuk dalan
kelas sedang terutama berada di pinggiran wlayah penelitian yaitu
Kelurahan Gembor, Periuk Jaya, Cibodas dan Panunggangan Barat.
Industri manufaktur umumya berkenbang pada jalur utama dan jalur
pendukung.
Hasil korelasi nenunjukkan bahna perkembangan industri manufaktur terdapat
hubungan yang kuat dan positif dengan perubahan kerapatan
jaringan (Ce = 0,71), keiudian juga dengan perubahan prosentase
hias daerah terbangun (Cc = 0,65), dengan perubahan kepadatan
pendidik (Cc = 0,67) dan dengan perubahan penyerapan tenaga kerja
jasa dan perdagangan (0,61), serta dengan perkembangan wilayahnya
(Cc = 0,60). Secara keseluruhan hasil korelasi menunjukkan
bahwa perkembangan industri manufaktur memberikan dampak atau
pengaruh yang kuat terhadap perkembangan wilayahnya.

"
1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Affandi
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simandjorang, Wilmar Eliaser
Jakarta: UI-Press, 2010
338.9 SIM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rossi Rizki Bestari
"Pembangunan regional di masa sekarang tidak terlepas dari sejarah yang ada di belakangnya, termasuk pendudukan. Sampai sejauh mana pendudukan bangsa Eropa memiliki dampak jangka panjang terhadap pembangunan ekonomi masih menjadi perdebatan. Indonesia memiliki contoh yang unik dalam konteks negara yang mengalami pendudukan dalam jangka panjang oleh bangsa Eropa sementara dalam waktu yang bersamaan menghadapi variasi substantial pada pembangunan ekonomi regionalnya. Dalam studi ini, kami ingin melihat bagaimana pendudukan mampu andil dalam mempengaruhi dinamika pembangunan ekonomi regonal. Untuk melihat dampak kausal, kamu menggunakan variasi dari periode pendudukan di tingkat kabupaten/kota sebagai proksi dari dampak pendudukan terhadap institusi. Dengan menggunakan pendekatan instrumental variable IV, kami menemukan bahwa semakin lama periode pendudukan memiliki dampak yang positif, namun terbatas, terhadap PDRB per kapita. Selanjutnya, periode pendudukan juga memiliki asosiasi negatif dan signifikan terhadap ketimpangan. Kami juga menemukan dampak heterogen dari periode pendudukan di Pulau Jawa-Sumatera dan di luar dua pulau tersebut di Indonesia. Kami selanjutnya menduga bahwa mekanisme institusional mungkin terjadi melalui sektor pendidikan.

Recent regional development is inseparable from the past events, including colonial rule. In what extent the experience of European settlement has had a long term impact on economic development is a topic that has generated considerable debate. Indonesia provides a unique example in the context that the country experienced long term European settlement while at the same time faces substantial variation in recent regional economic development. In this study, we examine in what extent the settlement contributes to the dynamics of the regional development. To settle the causal relationship, we exploit the variation of length of the settlement at district level as a proxy of the settlement influence level towards institution. Using instrumental variable IV approach, we find that longer period of settlement has positive, yet limited, association on GDRP per capita. In addition, the settlement also had a negative and significant impact on inequality. We also find heterogenous impact of the settlement between Java Sumatera and the rest of Indonesia. We further argue that institutional mechanism might work through education sector."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivanovich Agusta
Jakara: Yayasan Obor Indonesia, 2014
330 959 8 IVA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Laura Kartini
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh antara pembangunan infrastruktur pekerjaan umum yaitu sistem penyediaan air minum dan sanitasi (SPAMS) layak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi di Indonesia pada tahun 2005-2015 serta menganalisis faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi di Indonesia pada tahun 2005-2015. Metode penelitian yang dipergunakan pendekatan kuantitatif dan pengujian hipotesis dengan mengumpulkan dan menggunakan data sekunder untuk dianalisis. Pengujian kesesuaian model menunjukkan bahwa metode yang tepat untuk digunakan adalah metode fixed effect model. Hasil analisis dengan metode fixed effect model menunjukkan bahwa pembangunan Infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum Layak sebagai infrastruktur Pekerjaan Umum memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia pada tahun 2005-2015. Sedangkan pembangunan sanitasi sebagai infrastruktur Pekerjaan Umum tidak memiliki pengaruh yang signifikan namu memiliki hubungan positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia pada tahun 2005 – 2015. Faktor lain yang terdiri dari Angka Partisipasi Murni tingkat SMA dan Pembentukan Modal Tetap Bruto secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia pada tahun 2005-2015. Sedangkan jumlah tenaga kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia pada tahun 2005-2015.

The purpose of this research is to analyze the influence of drinking water and sanitation access on regional economic growth province in indonesia year 2005-2015 and to analyze other factors affecting provincial economic growth in Indonesia in 2005-2015. The research method used a quantitative approach and hypothesis testing by collecting and using secondary data to be analyzed. The model conformity test shows that the right method to use is the fixed effect model. The result of analysis with fixed effect model shows that the development of Infrastructure of Water Supply infrastructure has a significant positive impact on Regional Economic Growth in Indonesia in 2005-2015. While Environmental Sanitation of Settlement as Public Works infrastructure has not a significant positive impact on Regional Economic Growth in Indonesia in 2005-2015. While other factors consisting of Pure Participation Rate (Angka Partisipasi Murni) SMA, Gross Fixed Capital Formation together have a positive influence on Regional Economic Growth in Indonesia in 2005-2015."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Juwita Hendriani
"ABSTRAK
Infrastruktur diperlukan terutama dalam upaya meningkatkan perekonomian suatu wilayah yang meliputi jalan, listrik dan jaringan air bersih. Keberadaan infrastruktur secara umum dapat memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini membahas peran infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi regional secara keseluruhan, pertumbuhan sektor industri dan sektor jasa kota-kota di propinsi Jawa Timur dengan analisis ekonometrika menggunakan data panel pada periode tahun 2000-2012. Variabel terikat yang digunakan adalah PDRB secara keseluruhan, nilai tambah sektor industri, dan nilai tambah sektor jasa. Sedangkan variabel bebasnya adalah panjang jalan, energi listrik yang terjual, dan jumlah produksi air yang terjual. Variabel kontrol yang digunakan yaitu kenaikan BBM tahun 2005 dan angkatan kerja. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara keberadaan infrastruktur dan angkatan kerja dengan pertumbuhan ekonomi.

 

 

 


Infrastructure is absolutely necessary, especially in an effort to improve the economy of a region which includes roads, electricity and sanitation. The existance of infrastructure in general can be a positive impact on economic growth. This research discusses the contribution of infrastructure on regional economic growth, industrial sector growth, and services sector growth in urban area in East Java provinces with econometric analysis using panel data in the period 2000 to 2012. Dependent variable used are overall Gross Regional Domestic Product (GDRP), industrial sector added value, and services sector added value. Independent variable used are the length of road, the number of sold electricity energy, and the number of sold water production. Control variable used are the oil price increasing on 2005 and labor force. Result of this study can be concluded that there is a positive relationship between infrastructure existance and labor force with economic growth.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T52418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Amanda Devina
"ABSTRACT
Paper ini membahas mengenai uneven development dan mendeteksi circular causation yang terjadi di kawasan Kalibata. Perkembangan tidak merata terjadi antara kawasan berjualan pedagang kaki lima dan kawasan berjualan di Kalibata City. Metode penelitian dilakukan dengan studi pustaka sebagai landasan teori untuk memahami terjadinya perkembangan tidak merata dan terjadinya circular causation dalam perkembangan tidak merata. Pengambilan data dilakukan melalui studi lapangan dengan melakukan wawancara, observasi, dan mapping secara langsung. Informasi yang didapatkan dari mapping digunakan untuk membandingkan perbedaan proses produksi dari antara dua kawasan. Kalibata City sebagai kawasan formal dan area berjualan PKL sebagai kawasan informal memiliki perbedaan potensi yang menjadikan adanya perbedaan proses produksi di kedua kawasan. Artikel ini menemukan bahwa: 1 fasilitas pengunjung di PKL jauh lebih sederhana dibandingkan Kalibata City; 2 area PKL tidak terjamin legalitas sehingga ada kemungkinan penggusuran, 3 area berjualan PKL terbatas pada area pinggir rel kereta, 4 alat produksi PKL lebih sederhana dibandingkan Kalibata City, dan 5 kemampuan PKL lebih terbatas dibanding pekerja di Kalibata City. Kami juga menemukan terdapat 3 jenis produksi di PKL kompleksitas rendah, sedang, tinggi . Sementara, proses produksi di Kalibata City bekerja secara lebih terstruktur dan terorganisir. Perbedaan proses produksi yang dijalankan memicu terjadinya perbedaan perkembangan antar kawasan. Circular causation menjadikan perbedaan perkembangan yang ada menjadi semakin parah. Kawasan Kalibata City sebagai wilayah formal akan terus mampu melakukan perkembangan kawasan, sedangkan kawasan PKL dengan keterbatasannya akan terus memiliki kesempatan perkembangan yang terbatas.

ABSTRACT
This paper discusses the uneven development and detects the circular causation that occurs in the Kalibata area. Uneven development occurs between the street vendor trade area and Kalibata City trade area. The research method is done through literature study as the theoretical basis in order to understand about the uneven development and the occurrence of circular causation in uneven development. Data collection is done through field study by conducting interviews, observation, and direct mapping. Information obtained from mapping is used to compare the differences in production processes between two regions. Kalibata City as the formal area and street vendors trade area as the informal area have different potential that generates the difference in production process in both areas. This article found that 1 street vendors consumer facilities is simpler than Kalibata City 2 street vendor area doesnt have legal permit, thus making them susceptible to eviction, 3 street vendor trade area is limited to the area beside the railway, 4 the tools used by the street vendors are less sophisticated than Kalibata City, and 5 the street vendors have limited skills than the workers in Kalibata City. We also found there are 3 types of production of street vendors low, mid, high complexity. Meanwhile, production process in Kalibata City is ran in a more structured and organized way. The differences in the production trigger the developmental differences between these regions. Circular causation makes the existing developmental differences worse. Kalibata City area as a formal area will continue to be able to develop its area, while the area of PKL with its limitations will continue to have limited opportunities to develop. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Harry Kurniawan
"Peran jasa transportasi udara di Indonesia meningkat secara signifikan sejak awal tahun 2000. Salah satu penyebabnya adalah deregulasi industri jasa penerbangan. Namun demikian, hubungan antara pertumbuhan pengguna jasa transportasi udara dan pembangunan ekonomi regional di Indonesia belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkeskplorasi dampak ekonomi dari tumbuhnya penggunaan jasa transportasi udara terhadap pembangunan ekonomi regional di Indonesia. Observasi dilakukan terhadap 52 bandara di Indonesia, dengan menggunakan metode regresi panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penumpang dan kargo memberikan dampak positif terhadap indikator pertumbuhan ekonomi, yaitu PDRB per-kapita dan serapan tenaga kerja. Deregulasi industri jasa penerbangan mendorong peningkatan manfaat ekonomi dari tumbuhnya pengguna transportasi udara.

The role of air transport service in Indonesia has increased significantly since 2000. One of the main causes is the deregulation of air transportation industry. However, the relationship between air transportation growth and regional economics development is unclear. This study seeks to explore the economic impact from the growing number of air transportation usage to the regional economic development in Indonesia. Fifty-two airports are the units of observation with the use of panel regression methods. The result reveals that the growth of passenger and cargo impact the economic growth indicators positively, including GDP per-capita and employment. The deregulation of air transportation industry boosts the economics benefits obtained from the growing users of air transport services."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>