Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hosseini, Khaled
"Dasyat! Keren! Sangat menyentuh.
Hanya itu yang bisa saya ucapkan ketika 2 tahun lalu saya membaca novel yang banyak mendapat penghargaan kelas dunia ini. Karya perdana Khaled Hosseini (seorang dokter berkebangsaan Afganistan dan tinggal di Amerika) ini benar-benar memberi sentuhan yang luar biasa tentang hubungan antarmanusia (Amir dan Hassan, serta Baba), dan tragedi kehidupan yang seringkali baru dapat ditebus di kemudian hari. Sangat manusiawi. Khaled Hosseini berhasil mengaduk-aduk emosi pembaca melalui karakter tokoh-tokohnya yang sangat kuat. Pesan utama yang ingin disampaikan Khaled adalah bahwa penyesalan memanglah selalu datang terlambat, namun selalu ada kesempatan untuk menebus rasa bersalah.
Bagi yang sudah membaca, pasti setuju bahwa tokoh utama novel ini adalah Amir dan Hassan, karena Khaled memang bercerita seputar hubungan ke dua anak manusia ini. Tapi bagi saya, tokoh Baba lah si pengendali keseluruhan cerita. Kisah Amir dan Hassan semuanya bermuara dari Baba. Demikian juga akhirnya dengan Sohrab. Saya benar-benar ?jatuh cinta? pada kekuatan karakter tokoh Baba di novel ini. Alasannya sangat sentimentil: karakter Baba mirip sekali dengan karakter almarhum Bapak saya tercinta. Bedanya: Baba orang Afganistan, Bapak saya orang Batak ... :)
?Kite Runner? (KR) juga membuat kita melek soal Afganistan dan orang-orang Afgan lengkap dengan budaya, kehidupan sosial, serta trauma-trauma politik yang pernah dialami. Paparan Khaled mengenai Afganistan sangat natural dan membawa kita pada keprihatinan mendalam betapa menyebalkannya kehidupan yang selalu diganggu dengan intrik-intrik politik. Pemahaman akan Afganistan akan semakin sempurna jika Anda juga membaca ?My Forbidden Face? (MFF), karya Latifa. MFF adalah kisah nyata perjuangan seorang wanita Afganistan bernama Latifa ke luar dari negaranya yang tengah mengalami pengekangan oleh penguasa Taliban. Sama seperti Khaled Hosseini yang banyak mendapat penghargaan atas ?Kite Runner?, Latifa juga mendapat penghargaan atas keberaniannya menentang pengekangan atas kebebasan.
KR dan MFF sudah difilmkan. MFF bahkan sudah tiga kali ditayangkan Metro walaupun dengan berbagai modifikasi termasuk judul. Kisah sebenarnya Latifa melarikan diri ke Paris, tapi di film, Latifa mencari suaka ke Amerika *maklum, yang buat film nya Hollywood*.
Jika Anda belum membaca KR, teguhkan hati agar jangan sampai lupa bahwa ini hanyalah sebuah novel, karena Khaled berhasil mengaduk-aduk nurani pembaca dengan penggambaran karakter dan emosi yang sangat detil.
-----------------------------------
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho
"
Bandung: Qanita, 2006
813 HOS k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hosseini, Khaled, 1965-
London : Bloomsbury Publishing, 2018
813 HOS k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hosseini, Khaled
London : Bloomsbury Publishing, 2013
813 HOS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hiqma Nur Agustina
"Penelitian ini membahas kompleksitas penyajian cerita dan kompleksitas konflik dalam novel karya pengarang imigran Afghanistan, Khaled Hosseini yang berjudul The Kite Runner dengan menggunakan pendekatan struktural. Kompleksitas penyajian cerita terletak pada judul-judul bab yang tidak beraturan, pengaturan bab-bab yang menunjukkan kerumitan cerita, penyajian alur-alur bawahan dan narator. Konflik beragam yang dihadirkan dalam cerita turut menambah kompleksitas dari novel ini, yaitu konflik batin, konflik antar-etnis dan konflik antar-aliran keagamaan dengan latar ruang yang mengandung konflik, Afghanistan yang secara silih berganti menghadapi konflik politik dan konflik etnis. Sumber dari segala kompleksitas dal= The Kite Runner adalah narator sekaligus tokoh utama, Amir dengan segala sifatnya yang tertutup, sensitif, dan sangat diwarnai oleh budaya Pashtun yang rasialis dan angkuh. Rasa bersalah dan berdosa terhadap Hassan, sosok pelayan setia yang menjadi teman bermain dan sahabat ketika dia masih kecil senantiasa hadir menghantuinya bahkan ketika Amir sudah menjadi imigran di Amerika. Ketidakmampuan Amir untuk melepaskan diri dari jeratan rasa beisalah menyebabkan dirinya selalu mengaitkan pennasalahan yang hadir dalam kehidupannya sebagai akibat dari pengkhianatan yang dilakukannya terhadap Hassan. Kesadaran untuk menebus rasa bersalah membawa Amir kembali ke Afghanistan yang sedang dilanda konflik untuk menjemput seseorang yang masih tertinggal di Afghanistan, yaitu keponakannya SohratT, anak Hassan yang ternyata memiliki hubungan kekerabatan dengan sedirinya.

This research analyzes the complexity of presenting a story and the complexity of conflict in a novel which was written by an Afghanistan immigrant author named Khaled Hosseini, The Kite Runner with the structural method. The complexity of presentation can be seen through the chapter's tittles that are placed irregularly, the arrangement of chapters themselves showing the complexity of the story, the presentation of the subordinate plots and the narrator. The variety of conflicts which was presented in this novel adds the complexity deeper that are internal conflict, interethnic conflict, and inter ideology religion conflict with the setting background consisting of conflict, Afghanistan always face the political and ethnic conflict alternately. The main source from all the complexities in The Kite Runner is the narrator who also becomes the main character, Arnir with his introvert and sensitive behavior which was colored by Pashtun culture which is racialist and arrogant. Feeling guilty and sin to Hassan, his loyal servant who always stays as his best friend presents and haunts on Amir's mind even when he has lived as an immigrant in America. Amir's inability to release from all kind of his guilty feelings causes him relating every conflict with his betrayal to Hassan. His awareness to redeem his guilty and sin brings Amir return to Afghanistan that full of convicts to pick someone up that is still living there, his nephew, son of N Hassan, Sohrab who has a family relationship with him."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T38092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Fitriapri
"Tulisan ini mengidentifikasi pembentukan identitas budaya karakter utama di dalam novel The Kite Runner dan The Reluctant Fundamentalist. Melalui analisis teks, penelitian ini menunjukkan bahwa identitas budaya Amir terus didominasi oleh budaya Afganistan. Sementara itu, sebagai seorang Pakistan Amerika, Changez memiliki identitas budaya yang lebih dinamis dan adaptif. Penelitian ini menjabarkan tiga faktor pendukung yang membentuk identitas budaya karakter utama sebagai orang Asia Amerika, yaitu peristiwa bersejarah; budaya di Afganistan, Pakistan dan Amerika; kekeluargaan, hubungan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.

This paper identifies the cultural identity construction of the main characters in The Kite Runner and The Reluctant Fundamentalist. Through textual analysis, this study points out that Amir’s cultural identity is constantly dominated by Afghanistan culture. Meanwhile, as a Pakistani American, Changez has a more dynamic and adaptive cultural identity. This study elaborates the three contributing factors that shape the main characters’ cultural identity as Asian Americans, namely historical moments; the culture in Afghanistan, Pakistan and America; and kinship, relationship with societies and the environment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Leclerc, Félix
Toronto: General Publishing, 1976
819.3 LEC m
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Mesakh Biyan Nugroho
"Turbin cross flow merupakan salah satu jenis turbin impuls yang bisa digunakan dalam pengembangan green building. Pada penelitian kali ini dilakukan analisa menggunakan simulasi CFD mengenai pengaruh dari diameter runner turbin cross flow terhadap performa turbin dan karakteristik alirannya. Proses penelitian disertai dengan proses perancangan serta pembuatan alat. Dari hasil penelitian akan didapat hubungan antara diameter runner dengan putaran turbin yang dihasilkan. Melalui simulasi akan didapatkan berbagai macam karakteristik aliran di dalam runner.
Hasil simulasi tersebut akan memperjelas fenomena yang terjadi pada turbin tersebut. Pengujian dilakukan terhadap diameter runner 140 mm dan 170 mm. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa semakin kecil runner turbin maka putaran yang didapat akan semakin besar. Hal tersebut juga mempengaruhi efisiensi dari turbin di mana untuk diameter runner 140 mm efisiensi yang didapat sebesar 85%, sedangkan untuk diameter runner 170 mm efisiensinya sebesar 68%.

Cross flow turbine is a type of impulse turbine that can be used in the development of green building research. In this study was carried out an analysis using CFD simulations concerning the influence of runner diameter in cross flow turbine to the water flow characteristic. The relationship between runner diameter and the rotation of the shaft will be get through the experiments. While the flow characteristic achieved from simulations.
The results will explain the flow phenomenon that occur in the runner. The experiments conducted on runner diameter of 140 mm and 170 mm. From the experiments it was found that the smaller the runner will grant a higher shaft rotation. It affects the efficiency of the turbine as well, for runner diameter of 140 mm the efficiency is 85%, while the runner diameter of 170 mm the efficiency might be 68%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellysa Pia Beauty
"“The Blue Kite” (藍風箏 Lán fēngzheng) adalah sebuah film yang diproduksi tahun 1993 dan disutradarai oleh Tian ZhuangZhuang. Film yang dibintangi oleh Lu Liping dan Pu Quanxin mengambil latar pada kehidupan sebuah keluarga dan masyarakat pada Masa Revolusi Kebudayaan. Film yang diceritakan dari sudut pandang Tietou ini dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu Ayah, Paman,dan Ayah Tiri. Hal yang menarik dalam film ini adalah pemilihan simbol “Layang-Layang Biru” sebagai judul film dan memiliki keterkaitan antara beberapa adegan dalam film yang bila dianalisis dengan pendekatan semiotic menyimbolkan suatu makna tertentu.
The Blue Kite” (藍風箏 Lán fēngzheng) is a 1993 film directed by Tian Zhuangzhuang. This film, starring Lu Liping and Pu Quanxin, was set in a family during the Cultural Revolution era. The story was narrated from the viewpoint of Tietou, and was divided into three parts: that of the Father, the Uncle, and the Stepfather. This paper focuses on this film's choice of the "Blue Kite" symbol as its title, as well as this title's connection to a few scenes in the film that can be analyzed using semiotics to reveal certain meanings"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Sunaryo
"Dalam rangka mendorong kinerja ekspor, Pemerintah Indonesia secara konsisten terus memberikan stimulus, salah satunya melalui pemberian fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Fasilitas KITE tersebut berupa pemberian pembebasan dan Bea Masuk, PPN, PPnBM serta Pengembalian Bea Masuk. Selama 10 tahun terakhir setidaknya telah terjadi 3 kali perbaikan fasilitas KITE, termasuk relaksasi dan perbaikan prosedur memperoleh fasilitas KITE. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari nilai dan perubahan kebijakan KITE terhadap nilai devisa ekspor dengan menggunakan model regresi metode general least square (GLS). Penelitian menguji hubungan nilai ekspor dari 7 sektor industri manufaktur dari tahun 2005 sampai 2019 dengan nilai pembebasan bea, nilai pengembalian bea, variable dummy kebijakan KITE pada tahun 2011, 2013, dan 2018. Hasil penelitian menunjukkan fasilitas KITE berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai devisa ekspor. Nilai pembebasan dan pengembalian bea berkorelasi positif terhadap nilai ekspor. Selain itu, perubahan pemberian fasilitas KITE secara keseluruhan, termasuk relaksasi dan perbaikan prosedur memperoleh fasilitas KITE menunjukkan pengaruh positif yang sangat signifikan terhadap nilai ekspor. Jenis industri yang paling sensitif terhadap kebijakan fasilitas KITE pembebasan adalah industri barang dari plastik dan jenis industri yang paling sensitif dengan perubahan kebijakan di tahun 2013 (relaksasi fasilitas KITE) dan perubahan kebijakan di tahun 2011 (pengetatan fasilitas KITE) adalah industri elektronik dan komponen. Sementara itu dari ketujuh jenis industri yang di teliti tidak ada satupun industri yang sensitif terhadap fasilitas KITE dengan skema pengembalian. Hal ini menunjukkan industri manufaktur dengan orientasi ekspor membutuhkan relaksasi aturan, kemudahan administrasi serta simplifikasi prosedur permohonan fasilitas KITE untuk dapat meningkatkan devisa ekspor.

The Indonesian government has been consistently providing stimulus packages to boost its export performance, e.g. by launching import duty drawback scheme through Ease of Import for Export Orientation (KITE) facility. The KITE facility covers rebates and exemptions on export duties such as import tariffs, value added taxes, and tax on luxury goods. KITE facility has been amended three times in the last decade and includes improvement on application procedures to claim duty exemptions and rebates. This study aims to identify the impact of the KITE facility on export values by using a regression model of general least square (GLS). Data on export values of seven manufacture sectors from 2005 to 2019 are used as a dependent variable along with a number of independent variables i.e. duty rebate values, duty exemption values, dummy variable on the KITE policy changes in 2011, 2013, and 2018. The study shows positive and significant correlation between the KITE facility and export values. Duty rebate and exemption values positively affect export values. In addition, changes in the KITE facility as a whole incentive package, including procedures relaxation and improvement on the KITE application, display a much greater and more significant impact on export values. Plastic goods industry shows the highest elasticity caused by changes in the KITE exemption policy and Electronics and components industry is most sensitive industry to policy changes in 2013 (relaxation of KITE facilities) and the policy changes in 2011 (tightening of KITE facilities). Meanwhile, out of seven studied industries, none of the industries were sensitive to KITE facility return scheme. This shows to increase export value, manufacturing industry with an export orientation needs regulation relaxation, ease of administration and procedure simplification for applying KITE facilities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Julyan Rakhman
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor KITE terhadap nilai ekspor manufaktur selama periode 2007-2017. Di samping itu penelitian ini juga mengevaluasi kebijakan fasilitas KITE mana yang lebih berpengaruh mendorong peningkatan ekspor manufaktur Indonesia, apakah kebijakan full KITE yaitu dengan memberikan pembebasan dan/atau pengembalian terhadap bea masuk, PPN dan PPnBM atas impor bahan baku atau kebijakan partial KITE yang hanya memberikan pembebasan dan/atau pengembalian bea masuk saja. Penelitian ini menggunakan data panel dengan periode mulai triwulan I tahun 2007 sampai dengan triwulan II tahun 2017 untuk 248 perusahaan penerima fasilitas KITE di seluruh Indonesia.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pemberian fasilitas KITE sebesar 1 akan meningkatkan ekspor manufaktur di Indonesia sebesar 0,48 . Pemberian fasilitas KITE akan mendorong produktivitas perusahaan karena mampu menekan harga produksi sehingga dapat meningkatkan daya saing produk domestik di pasar internasional. Hal yang sama juga terlihat dari hasil analisis untuk 10 komoditas ekspor utama KITE, dimana peningkatan pemberian fasilitas KITE akan berdampak kepada peningkatan ekspor komoditas tersebut. Komoditas yang memiliki dampak paling tinggi atas pemberian fasilitas KITE terhadap ekspornya adalah pada HS 94 Perabotan; keperluan tidur, kasur, alas kasur, bantalan kursi dan perabotan yang diisi semacam itu; lampu dan alat kelengkapan penerangan, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lain; tanda iluminasi, papan nama iluminasi dan sejenisnya; bangunan prapabrikasi dan HS 64 Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya; bagian dari barang tersebut . Hasil analisis untuk evaluasi kebijakan KITE menunjukkan bahwa kebijakan full KITE lebih mendorong peningkatan ekspor manufaktur Indonesia dibanding kebijakan partial KITE.

This research aims to analyze the effect of Import Facilities for Export Purposes KITE policy on Indonesia manufacturing export during 2007 2017. This research also evaluates which KITE facility policies are more influential to encourage Indonesia manufacturing exports, whether the full KITE policy is to provide exemption and or restitution on import duty, value added tax VAT and luxury goods tax on import of raw material or partial KITE policy which only gave exemption and or restitution of import duty. This study uses panel data from 1st quarter 2007 to 2nd quarter of 2017 conducted on 248 KITE facility receivers throughout Indonesia.The results showed that the increasing of KITE facility by 1 will increase the Indonesia manufacturing exports by 0.48 . The provision of KITE facilities will encourage the productivity of the company because it can suppress the production price so as to improve the competitiveness of domestic products in the international market. The same is also evident from results of the analysis for 10 main export commodities of KITE, where the increase of KITE facility will affect the increase of commodity exports. The commodities which have the highest impact on the provision of KITE facility to their exports are the goods from HS 94 furnishing, bedding, mattresses, mattresses pads, seat cushions and similar furnished furnishing, lamps and lighting fittings, not elsewhere specified or included illumination signs, illumination signboards and the like prefabricated buildings and the goods from HS footwear, footwear and the like parts of the articles . The results of the analysis for KITE policy evaluation show that KITE rsquo s full policy further encourages the increase of Indoneisa manufacturing exports compared to the partial policy of KITE."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>